Tumgik
tahilalatmungil · 2 years
Text
Hal paling menyedihkan dalam hidupku setelah kehilangan Bapak adalah menyaksikan putriku Mika yg 3hri belakangan ini setiap bangun tidur mondar mandir dari dapur ke pintu rumah utk cari Papanya 😭😭 Padahal saat papanya pamit utk kembali ke rantau, ia menyampaikan banyak hal ke anaknya termasuk bahwa mereka akan kembali berjumpa di waktu yg lama. Tapi, anak 2tahun tahu apa soal perpisahan 😭😭
2 notes · View notes
tahilalatmungil · 8 years
Text
Pernah terjebak di-banyak-keterlanjuran dalam hubungan yang tidak semembahagiakan sebelumnya adalah setidakbaiknya keadaan. Jangan berlama-lama mau diperbudak rasa terlanjur. Segeralah memutuskan sebab bahagia sepenuhnya hasil dari setiap keputusan terpilih.
2 notes · View notes
tahilalatmungil · 8 years
Text
Sebagai seorang perempuan yang lahir di suku Bugis
Pernikahan di suku Bugis bukan lagi sesuatu yang tabu di telinga banyak orang tentang betapa banyaknya dana pengeluaran yang harus mengalir sepanjang momen mammanu-manu (mengutarakan niat mempersunting) hingga resepsi pernikahan usai digelar dengan segala adatnya. Dan sebagai seorang perempuan yang lahir di suku Bugis, menyelenggarakan momen pernikahan akhirnya menjadi semenggalaukannya keadaan.
Kenapa? Sebab, yang menjadi tolak ukur bagus tidaknya sebuah pernikahan di suku Bugis tergantung dari seberapa banyak mahar dan panaik yang diterima oleh pihak keluarga perempuan. Semakin banyak, maka kabar yang bagus-bagus juga akan tersebar meluas hingga ke kanca nasional. :D
Nah, bisa ketebak kan yang luar biasa merepotkan siapa?
Beberapa teman lelakiku pernah mengeluh ketika mereka hendak mengutarakan niatnya untuk menikahi perempuan yang telah dipilihnya untuk mendampingi sisa hidupnya namun akhirnya menunda karena terkendala di biaya. Ooh, sungguh! sebagai perempuan yang pada waktu itu telinganya dijadikan tampungan keluhan akhirnya berkali-kali bertanya pada diri sendiri, bagaimana jika lelaki yang juga ingin menikahiku lantas mengeluh pada orang lain tentang perkara yang sama dengan teman-temanku ini? *hyak :p
Dan juga dua hari yang lalu, ketika menelusuri beranda di akun facebook, saya membaca sebuah status seorang teman lelaki yang mengeluhkan pertemuannya dengan orang tua kekasihnya yang meminta panaik sebesar 100 juta, pada intinya temanku berusaha menyampaikan bahwa betapa tidak bisanya ia memenuhi permintaan tersebut dengan alasan ia tidak pernah memberi uang sebanyak itu pada ibunya, sedang selama ia hidup ibunya lah yang dalam suka maupun duka merawat, mendidik, membesarkannya dan belum tentu perempuan yang ingin dinikahinya tersebut bisa melakukan hal seperti yang dilakukan ibunya. Temanku mengakhiri statusnya dengan kalimat ini “Bahagia tidak mesti dijual semahal itu”. dan plaaaaaakk angin berhembusnya berasa sampai ke permukaan kulit pipiku ada rasa pedis-pedisnya. Kebayang rasanya bagaimana jika lelaki yang kucintai juga harus menelan kekecewaan dalam-dalam lalu memuntahkannya di khalayak ramai.
Sebagai perempuan yang lahir di suku Bugis dan mengenyam pendidikan strata satu di bidang Sastra, dan bernaung di lingkup kampus berperadaban menghargai nilai budaya di peradaban suku sendiri adalah setinggi-tingginya apresiasi. Saya tahu tentang siri’ yang menjadi dasar kenapa kebanyakan keluarga perempuan bugis senang dengan angka panaik yang nolnya banyak. Tapi bukankah kebanyakan dari kita beragama muslim yang harusnya menjadikan agama kita sebagai landasan untuk tetap tawadhu dan tidak tamak menghadapi perkara panaik?
Sungguh, sebagai perempuan bugis saya juga harus berkali-kali menelan rasa sedih ketika mendengar atau menyaksikan beberapa kasus alot dan menyedihkan karena perkara panaik.
Bukankah sahnya sebuah pernikahan tidak disebabkan oleh panaik?
Meja kerja, 12 April 2016
0 notes
tahilalatmungil · 8 years
Quote
Happiness that I always needed; kamu dengan segala candamu.
0 notes
tahilalatmungil · 8 years
Quote
Have you ever feel like, sedih nggak, bahagia juga nggak, galau nggak, gak berasa apa apa, tapi rasanya pikiran banyak. Have you ever?
gue sedang (via tieyems)
guwe juga sedang
126 notes · View notes
tahilalatmungil · 8 years
Quote
If you’re not the one…
…yaudah pergilah, ngapain. Lu idup bukan buat di-sia-sia-in :3 (via tieyems)
24 notes · View notes
tahilalatmungil · 8 years
Quote
Setidakbaiknya dihadapkan perkara yang datang lalu seenaknya pergi, selalu ada sebaik-baiknya hikmah setelahnya.
0 notes
tahilalatmungil · 8 years
Quote
Untuk lelakiku satu-satunya. Lelaki terhebat, lelaki terbijak, dan lelaki tersetia yang pernah ada. Yang cinta, kasih dan sayangnya tidak akan pernah menua bersama senja. Selamat mengulang tahun. Semoga senantiasa diberi kesehatan oleh Allah SWT untuk terus mencintaiku. Amin.
0 notes
tahilalatmungil · 8 years
Text
Berbagi kasih sayang, saling mencintai, tapi ketika masalah datang saling menyalahkan. Iya. Kita selemah itu di hadapan ego.
Tapi jeda selalu memberi pelajaran, mengingatkan tujuan utama, segala komitmen, kebaikan-kebaikan dan semua kebahagian yang telah dilalui bersama. Bahwa, segala masalah yang datang adalah proses. Bagaimana harusnya kita belajar menghindari kesalahan yang sama untuk menjadikan hati kita berkelas.
Sebab yang hatinya berkelas adalah kita yang berhasil mengalahkan ego.
Ganesha Operation, 290116
0 notes
tahilalatmungil · 8 years
Quote
Pria
Sekali mengambil langkah, yang dipertaruhkan adalah harga diri, nama baik, dan perasaan wanitanya. (via eleftheriawords)
182 notes · View notes
tahilalatmungil · 8 years
Quote
Ajaibnya, tangisku pecah hanya karena mendengar suaramu. Sebegitu berkecamuknya yang kusebut rindu, Tuan.
Tahilalatmungil
0 notes
tahilalatmungil · 8 years
Text
Perihal dikoyak kenangan, ternyata ada yang lebih magis dari hujan; Facebook. Beberapa momen yang terlupakan dan seharusnya memang dilupakan, diingatkan se-detil-detil-nya melalui pemberitahuan, tinggal diklik ae dan seeeettt yang bikin program seolah-olah mengatakan "Selamat mengenang! Jangan lupa minum air putih banyak-banyak." Mungkin karena mengenang adalah kegiatan yang ion tubuh berkurangnya maraton-an meski hanya duduk natapin layar henfon. Gitu amat hih! 😒 -dinda yang merasa dianiaya fesbuk
0 notes
tahilalatmungil · 8 years
Text
Kamu apa kabar? Tadi gak lupa Jumatan gara-gara kebablasan tidur lagi kan? Beberapa waktu belakangan ini rasanya sendu sekali tanpa kabarmu. Beberapa waktu belakangan ini rasanya bebanku menumpuk tanpa mengadu padamu perihal hariku. Beberapa waktu belakangan ini juga seringkali aku murka pada diriku sendiri, menghardik dalam hati betapa lemahnya aku berperang melawan ego.
Kamu apa kabar? Apa cuma aku yang sesendu ini, merasa beban tertumpuk dan merasa dikalahkan oleh ego karena komunikasi denganmu mandek dan memulainya entah menunggu siapa? Apa cuma aku yang dijajah rindu sampai sebegini sesaknya? Dan apa cuma aku yang begitu yakin keadaan ini cukup membuat kita gontai?
Tuan, Pahamilah, terkadang keadaan memang membuat pikiran kita begitu dangkal. Membuat kita dikuasai rasa “paling benar” mengambil keputusan lalu (mungkin) dengan sadarnya menomor-akhirkan perasaan.
Kemarilah! Kubisikkan dengan lirih di telingamu ~Butuh berapa kali mengulang kata “Aku (selalu) mencintaimu” untuk membuatmu menang?
Kemarilah! Pada pelukku kau akan tahu sekuat apa peduliku menghancurkan kekecewaanku. Pada pelukku kau akan tahu sebanyak apa aku mencintaimu.
Sini sini. siniki’, sa tarek rambutta’ baru sa sengo' bae2!
Ganesha Operation, 181215
0 notes
tahilalatmungil · 8 years
Quote
Setelah semua ini berakhir lantas kita masih dipertemukan kembali, berdamailah pada tatapku sebab padanya kau akan tahu betapa aku pernah begitu baik merelakanmu pergi.
Tahilalatmungil
0 notes
tahilalatmungil · 8 years
Text
Jatuh Cinta Itu Tidaklah Mudah.
Jatuh cinta itu tidaklah mudah. 
Kau harus mampu berdamai lebih dulu dengan masa lalu. Kau harus belajar menutup luka menganga yang berkali-kali terbuka hanya karena sebuah lagu, rintik hujan, atau bahkan kenangan yang sepintas lewat di kepala.
Setelah itu kau harus mengalahkan ketakutkan-ketakutan untuk jatuh di lubang yang sama. Membuang jauh-jauh praduga-praduga di kepala perihal ketakutan akan mengalami kegagalan yang serupa. Menyampingkan rasa sakit di dalam hati yang padahal selalu menusuk-nusuk di setiap detiknya.
Lalu kau mulai berjudi dengan diri sendiri, tentang sebuah rasa dalam taruhan besar yang bernama jatuh cinta. Berspekulasi tentang resiko-resiko jika kembali membuka hati kepada orang yang tak kau kenal sebelumnya.
Lantas setelah semua hal-hal itu berhasil dilalui, kau mulai berani untuk membuka hati lagi.
Maka janganlah seenaknya pergi setelah berhasil membuat seseorang kembali berani membuka hatinya. Perjuangannya tak sebercanda itu! Bagi sebagian orang, jatuh cinta itu tidaklah mudah.
954 notes · View notes
tahilalatmungil · 8 years
Text
Kau tau, menangis adalah puncak rasa kecewa dari seorang perempuan, ia seakan enggan mendengarkanmu namun sejujurnya tentang kau lah yang paling ingin ia ketahui sebelum akhirnya memejamkan mata di penghujung malam.
Tentang kau yang cinta aku, sejujurnya aku tak mengerti bagaimana cara kau mencintai bila rasa khawatirku pun kau abaikan, pun begitu tentang aku yang bersemangat menyemangatimu.
Semoga kau tak datang terlambat lagi, datanglah sebelum air mataku jatuh, karena nyatanya sampai detik ini pun kaulah yang paling aku cari pada awal hari maupun senja. Karena nyatanya, kecewaku selalu kalah oleh peduliku.
Disadur dari: @fatimahkurniawan 
329 notes · View notes
tahilalatmungil · 8 years
Quote
Kamu egois. Sengsara dan susah payah kok ditanggung sendiri. Sini bagi-bagi!!
#dear-no-one (via jagungrebus)
48 notes · View notes