Tumgik
#sastra jawa
debullsid · 1 year
Photo
Tumblr media
Falsafah Kepemimpinan Jawa. . . . Price : Rp 2.500 https://linktr.ee/KatalogDebulls WhatsApp : 0858-8822-7308 . . . #ebook #buku #book #majalah #komik #novel #emegazine #digital #makalah #skripsi #scribd #literasi #sastra #wattpad #karakter #budayajawa #falsafahjawa #falsafah #falsafahjowo #jawa #pemimpinanjawa #pemimpin #ebookdebulls #debulls (di Stekpiii Kalibata) https://www.instagram.com/p/Cp0LGLqpS-i/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
ndadakpos · 2 years
Text
Dua Sahabat #2
Tumblr media
Baca sebelumnya 1, 2, 3, 4, 5, 6, Semua
Mereka berjalan beriringan dan terhuyung sedih.
“Memancing!” mulai Morissot. “Adalah saat terindah yang pernah kita miliki!”
“Kapan kita memulainya lagi?” sahut Sauvage.
Mereka masuk ke sebuah kafe kecil dan memesan sebotol minuman untuk dinikmati bersama. Selepas minum, mereka lanjut jalan di sepanjang trotoar.
Tiba-tiba langkah Morissot terhenti.
“Bisakah kita tambah sebotol lagi?” tanyanya sempoyongan.
“Ya, jika kau mau!” sahut Sauvage mengiyakan.
Lantas, keduanya masuk lagi ke kedai minuman terdekat.
Mereka tampak sempoyongan saat keluar dari kedai minuman. Efek alkohol nampaknya berdampak pada kesadaran mereka. Saat itu hari cerah, angin sepoi-sepoi bertiup menerpa wajah mereka.
Udara segar melengkapi efek alkohol pada Sauvage. Langkahnya terhenti dan berkata:
“Bisakah kita ke sana?”
“Kemana?”
“Memancing!”
“Iya dimana?”
“Ya jelas tempat biasanya. Batas negara Prancis, dekat dengan Colombes. Saya kenal betul dengan Kolonel Dumoulin, dia kan baik hati, mudah memberi kita izin.”
Seraya gemetar sumringah Morissot berkata,
“Setuju aku dengan pendapatmu!”
Diskusi itupun berakhir. Mereka berpisah, pulang ke rumah masing-masing untuk mengambil perlengkapan memancing.
Satu jam kemudian mereka sudah bertemu di jalan menuju vila yang ditempati sang kolonel. Sang kolonel hanya tersenyum mengiyakan permintaan kedua sahabat itu. Setelah mendapat izin, kedua sahabat itu bergegas melanjutkan perjalanan seraya membawa surat izin imigrasi.
Kedua sahabat itu telah melewati perbatasan negara dan memasuki kebun-kebun anggur kecil yang berbatasan dengan Sungai Seine. Kira-kira waktu itu sekitar pukul sebelas.
Di depan mereka terbentang desa Argenteuil nan sunyi. Ketinggian Orgement dan Sannois mendominasi pemandangan. Dataran besar, yang membentang sampai ke Nanterre terlihat luas sejauh mata memandang.
“Sssttt, Orang Prussia ada di atas!”
Seketika pemandangan sunyi mencekam menyelimuti kedua sahabat yang takut dan waswas itu.
Keduanya hanya terbelalak. Mereka tahu bahwa Orang Prussia telah meluluhlantakkan Prancis, menjarah, membantai, dan membuat sebagian besar penduduknya kelaparan. Perasaan keduanya bercampur aduk antara takut, benci, atau bahkan dendam.
“Akankah kita menemui mereka?” tanya Morissot.
“Kita datang dan tawari mereka ikan,” jawab Sauvage, dengan senyum harap cemas.
Namun mereka ragu untuk menunjukkan diri secara terbuka, terpaku oleh keheningan yang menguasai.
Akhirnya Sauvage berkata dengan berani:
“Ayo, jangan takut, kita hanya butuh hati-hati!”
Mereka lalu berjalan menyusuri kebun anggur, membungkuk dan merayap dengan waspada.
Sebidang tanah lapang masih harus mereka lewati hingga ke tepi sungai. Mereka kemudian berlari melintasinya, dan, segera sesampainya di tepian, mereka bersembunyi di antara alang-alang kering.
Morissot menempelkan telinganya ke tanah, untuk memastikan apakah ada langkah kaki yang mengikuti mereka. Tidak terdengar sebuah langkahpun menderu. Ia pastikan bahwa mereka berdua aman.
Kepercayaan diri mereka kembali dan mereka pun mulai memancing.
Lanjut membaca 1, 2, 3, 4, 5, 6, Semua
1 note · View note
tanyanamabayi · 2 years
Text
185+ Nama Bayi Puitis Dari Bahasa Indonesia Dan Sansekerta Untuk Anak Perempuan & Laki-laki
185+ Nama Bayi Puitis Dari Bahasa Indonesia Dan Sansekerta Untuk Anak Perempuan & Laki-laki
Nama Bayi Puitis – tanyanama.com. Saat sang buah hati dilahirkan di dunia, sebuah nama harus diberikan kepadanya. Nama tersebut akan menjadi identitas sepanjang hidupnya. Karena itu nama untuk bayi perempuan dan laki-laki sangat penting untuk disiapkan. Kebanyakan orang tua berusaha mencari nama-nama yang indah dan estetik. Di masa depan, tren pemberian nama-nama yang bermakna puitis juga…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
gndrg · 3 months
Text
Tumblr media
Akulah musafir yang mencari Tuhan,
Atas runtuhan gedung dan dada yang remuk
-Asrul Sani
Surakarta, 17 November 2023
Teater Arena, Taman Budaya Jawa Tengah
Pentas "Bung Sastra Bung" oleh Teater Bakat
Tumblr media
~Titip kenangan ya mblr
24 notes · View notes
suhandayana · 4 months
Text
TANAH TENGGARA, buku kumpulan puisi event 'Temu Karya Serumpun' (Indonesia, Malaysia, Singapore, Timor Leste, Brunei Darussalam, Thailand Selatan / Pattani), Inti Karya Aksara, Cetakan Pertama, Jember, Desember 2023.
ISBN: 978-623-5478-03-6
Copyright © Forum Sastra Timur Jawa
Size 14,5 x 21,5 cm | xiv+394 h.
art performance at 26-27 Desember 2023 | Dusun Karang Kenik (destinasi wisata 'KK 26'), Desa Olean, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Indonesia.
Tumblr media
ISBN: 978-623-5478-03-6
2 notes · View notes
venmeisy4 · 8 months
Text
Tumblr media
Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu kita bisa melihat dari segi kehalusannya, keindahannya, fungsinya, bentuknya, makna dari bentuknya, dan sebagainya), seperti tari, lukisan, dan ukiran.
seni meliputi banyak sekali kegiatan manusia dalam menciptakan karya visual, audio, atau pertunjukan yang mengungkapkan imajinasi, gagasan, atau keprigelan teknik pembuatnya, karena untuk dihargai keindahannya.
Pengertian seni dalam bahasa Indonesia memiliki riwayat peristilahannya sendiri yang tidak sederhana, baik dipandang dari segi terminologis maupun etimologisnya. Hal ini mulanya disebabkan oleh ketiadaan padanan istilah yang pas dalam bahasa Indonesia/Melayu untuk konsep art dalam bahasa Inggris atau kunst dalam bahasa Belanda.
Terdapat permasalahan alih bahasa ketika bahasa Indonesia terpapar konsep-konsep Barat, seperti apa yang kita sebut sekarang sebagai seni, walaupun gejala kesenian telah ada sebelumnya dan istilah padanannya dapat digali dari kosakata lokal, seperti kata kagunan dalam bahasa Jawa dan kabinangkitandalam bahasa Sunda. Memadankan kata seni untuk art atau kunst sesungguhnya terdengar sangat ganjil karena sampai abad ke-19, kata seni hanya sering digunakan pada konteks air seni yang merupakan penghalusan istilah untuk kencing. Sedangkan contoh penggunaan kata seni untuk menyebut sesuatu kecil/lembut pada konteks lainnya tidak banyak ditemukan.
Istilah "seni rupa", "seni musik", "seni teater", "seni sastra" dll. Dalam bahasa Indonesia ditengarai memperlihatkan gejala adverbial. Gejala ini menunjukkan kata-kata penting (rupa, musik, tari, sastra) hanya sekadar kata keterangan (adverbia) untuk kata seni. Keutamaan pada istilah-istilah itu terletak pada kata "seni"-nya. Istilah "seni" sendiri dalam bahasa Indonesia tidak membawa sifat kebendaan, walaupun merupakan kata benda abstrak. Dengan demikian, semua ungkapan seni punya kedudukan sejajar. Seni menjadi istilah yang 'terbuka'. Ungkapan seni bahkan tidak dibatasi pada seni rupa, seni tari, seni musik, dan seni teater saja (dikenal menampilkan ungkapan pribadi).
Bentuk kesenian tertua yang ditemukan adalah seni rupa, yang meliputi penciptaan gambar atau benda yang sekarang digolongkan menjadi lukisan, patung, cetakan, fotografi dan media rupa lainnya. Bentuk seni seperti patung, lukisan gua, lukisan batu, dan petroglif dari zaman Paleolitikum Akhir telah ada sejak dari 40.000 tahun yang lalu. Lukisan gua di Sulawesi disebut sebagai salah satu artefak seni tertua di dunia. Akan tetapi, makna sesungguhnya dari seni tersebut masih dalam perdebatan karena kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan yang menghasilkannya. Di gua Lubang Jeriji Saleh, Kalimantan Timur, para arkeolog menemukan gambar serupa binatang sapi yang ditegaskan sebagai karya seni figuratif tertua di dunia, diperkirakan berasal dari 40 ribu hingga 52 ribu tahun lalu (periode Paleolitik Atas dan akhir zaman es), lebih tua 5000 tahun dari penemuan sebelumnya di Sulawesi. Benda seni yang disebut tertua lainnya berasal dari gua di Afrika Selatan, berusia 75.000 tahun, berbentuk rangkaian cangkang keong kecil-kecil yang dilubangi.
Kegunaan Seni
Seni memiliki sejumlah besar fungsi yang berbeda sepanjang sejarahnya, sehingga tujuannya sulit untuk diabstraksikan atau dikuantifikasi dengan konsep tunggal apa pun. Namun hal ini tidak menyiratkan bahwa tujuan seni adalah sesuatu yang "kabur", melainkan bahwa seni tercipta dengan memiliki banyak alasan unik dan berbeda. Beberapa kegunaan seni disediakan dalam garis besar berikut. Berbagai tujuan seni dapat dikelompokkan sesuai dengan yang tidak termotivasi, dan yang termotivasi.
cr: wikipedia
2 notes · View notes
lamyaasfaraini · 1 year
Text
Day 10, your best friend
30 days writing challenge
Sahabatku! Kayanya tiap mendengar kata best friend aku langsung teringat dia sahabatku paling dekat, yang sampai skrg masih intens komunikasi bahkan baru beberapa hari lalu kami nginap bareng dgn teman lainnya. Dari beberapa sahabat yg dekat, dia yg paling dekat, yg paling sefrekuensi..
Aku kenal dia waktu SMP, kelas 1 ngga sekelas tp aku tau dia di kelas sebelah. Ternyata di kelas 2 kita sekelas, dari situ kita mulai berteman dan jadi dekat, walaupun kita dekat tapi kita bukan teman sebangku hehe. Kita berdua ada ritual tuker kado saat ulang taun karena jarak ultah kita dekat di bulan yang sama dia tgl 22, aku 25. Ritual itu bertahan cuma sampe kuliah awal kalo ngga salah haha. Naik kelas 3 SMP kita pisah ternyata, aku sampe pgn pindah ke kelas dia (childish memang wkwk) tp kelas kita sebelahan, jadi aku sering main ke kelas dia, sampe org blg aku penghuni kelas sebelah saking seringnya main kesana. Kita kaya anak SMP kbnykan lah, fotobox, jajan d'crepes ke plago atau bip (krn skolah kita daerah situ).. Nguras uang jajan bgt emg haha. Tukeran diary, eh bukan tukeran jadi ada 1 diary tp kita nulis bareng pake pulpen warna warni haha! Les matematika bareng privat dirumahku, les bhs. Inggris bareng, ini ngga sekelas dia levelnya lebih atas.. Dia si keturunan padang yang pertama kali nyekokin nasi padang dan sate padang. Thanks bestie!
Akhirnya kami lulus, ditengah kegalauan milih SMA mana kita intens telponan.. Nilai UAN kita beda tipis lebih tinggi aku. Berharap bisa 1 sekolah lg tp kami pasrah. Dan ternyata alhamdulillah, 1 sekolah lagi. Lebih deket dari rumah kita masing2, daerah bandara husein sastranegara. Kelas 1 ngga sekelas, kelas 2 dan 3 sekelah bahkan sebangku hahaha akhirnya! Kami berdua emg siswa yg termasuk rajin, dan jadi sumber contekan peer buat yg lain. Tiap pagi buku kami digilir entah kemana. Tp dia lebih rajin lagi ngisi LKS aku sih no! Dia pernah nemenin aku nonton festival gratisan, dia teman curhatku suka duka.. Saking dekatnya ortu kami pun udah percaya 1 sama lain. Mama dia agak protektif, ngga jarang malah sms aku untuk make sure dia lg bareng aku. Akupun gitu, kayanya mau sampe malempun asal bareng dia aku diizinkan, oiya kelas 2 SMA dia mulai belajar nyetir mobil dan stelah lancar dia bawa mobil kesekolah, ini yang bikin ortuku ngerasa percaya kalo pulang malem bareng dia karena pasti dianterin sampe pulang.
Yang lucu waktu kelas 3 SMA, mama dia ada acara liburan gt dari kantornya weekdays kebetulan, acaranya ke Dufan sehari aja. Mamanya ngajak aku nemenin, katanya ada jatah anak 2. Padahal sih dia punya kakak cowo 2, ya mungkin udah susah diajak kemana2. Sampe akhirnya mamanya minta izin ke ortuku buat ngajak aku ke jakarta. Trus diizinin dan kita berdua bolos sekolah bareng hahaha. Besoknya di candain sekelas katanya ke dufan ko ngga ngajak2! Oiya hiburan kita mulai agak sering ke bioskop nonton film hantu, nomat aja tiap senin/selasa haha. Kadang cuma pengen es buah di foodcourt IP, 1 mangkok berdua soswitttt wkwk. Di akhir sekolah tetep dgn kesibukan les les kesana kemari. Les bhs inggris bareng lg sama dia di tmpt yg berbeda wkt SMP, skrg kita 1 kelas wkt placement test. Seru les disana, ada 2 temen cowo dari sekelas di skolah sekelas jg di tmpt les. Abis les kita suka kumpul di kantin nya, pesen makanan sambil cerita hantu hahaha. Saking seringnya, pegawai kantinnya kenal, kalo kita pulang cepet malah protes disuruh jajan dulu wkwk. Tempat makan fav kita itu double steak di jalan jawa gitu ya kalogasalah.. Sering bgt kesitu haha!
Setelah lulus SMA, kita udah beda milih jurusan tp di kampus negeri yang sama. Dia milih hubungan Internasional, fisip. Aku fikom.. Setelah tes ujian masuk, takdir berkata lain aku lulus di pilihan kedua sastra jepang di kampus yang sama, dia lulus sastra jerman jalur spmb wkt itu, ngga dia ambil krn ngga sesuai passionnya. Kalo aku ambil krn kata ibu ngga apa2 kita jadi paham beragam bahasa. Akhirnya aku ambil sekolah disana tp dia daftar psikologi di kampus swasta. Pada akhirnya kita berpisah dan menjalani kehidupan perkuliahan masing2, aku ktemu teman baru yg ngga kalah asyik, diapun sama. Sesekali ditengah kesibukan kita masih suka ktemu, pernah aku ke rumahnya skedar nonton reality show korea yang super lucu kita ngakak bareng, mamanya beliin kami makanan biar ada tenaga buat ketawa lagi wkwk. Tapi intensitas ktemu jadi berkurang, udah nemuin dunia baru jg. Tapi acara2 penting, wisuda misal kita dateng ke wisuda masing2.
Setelah lulus kuliah, dia sempet kerja keluar bdg. Akupun sama abis lulus ngapain lg selain nyari uang, sempet bekerja, usaha bareng temen ngga lanjut, kerja lagi, usaha sendiri lg. Kalo dia setelah kerja lanjut S2 di kampus ku dulu. Sempet nemenin kegalauan stress thesis saat dia patah hati sama mantan 7 tahunnya. Akhirnya dia lulus S2, aku dateng ke wisudanya.
Dia jg salah 1 jd kontribusi penemuan jodohku. Thn 2014 dia sesumbar "gue gamau tau, lu taun depan harus ada pacar ya!" yah begitulah krn aku gapernah pacaran dan gagal terus dia yg gemes sendiri. Awal thn beneran pdkt deh sama cowo, ini pun harus tetep dicurhatin ke dia, kata dia oke. Yaudah akhirnya aku punya pacar deh, sesuai ucapan dia, bener2 ucapan adalah doa itu nyata haha. 3 tahun kemudian aku dan pacarku menikah, dia hadir.. Aku lahiran dia pun ada. Tapi menjalani adulthood ini emg smakin berkurang komunikasi dan ktemu jg. Tp kita kadang berusaha menyempatkan.
Beberapa tahun terakhir kita bikin grup ber4, temen SMA smua, 3 se SMP.. Obrolannya intens sekali, curhat iya, julid iya, film drakor series iya, obrolan ttg kantor juga karena mereka bertiga wanita karir. Hanya aku satu2nya ibu rumah tangga beranak 1 tp alhamdulillah kita masih nyambung dan sefrekuensi. Lagi nyamannya punya sobat berkualitas kaya mereka, apalagi sahabatku salah 1 nya dalem grup itu. Disaat teman lain datang dan pergi, alhamdulillah masih terjalin persobian ini. Walapun aku udah menikah dan punya anak, aku tetep butuh friendship dan duniaku. Supaya aku masih bisa waras mengingat kegiatan ibu rumah tangga yang menjemukan. Oiya, 3 sobatku ini karirnya bagus2 aku bangga sama mereka! Dan 3 sobatku ini masih dalam rangka mencari jodoh terbaik. InsyaAllah mudah2an jodoh terbaik didekatkan dan disegerakan di waktu yg tepat dgn org yg tepat! Aamiin..
Akhir kata, pantun andalan kita semua
Soto babat campur usus, kita sahabat jangan putus!
Eeeaaa..
3 notes · View notes
watermelon-eater · 10 days
Text
im interested in taking sastra jawa even though gw orang sunda... this feels wrong somehow
1 note · View note
mitramas · 24 days
Text
BAHASA SESUAI KONTEKS, Translation Service Penerjemah Inggris-Indonesia Jawa Tengah Mitramas Maju Mandiri
Translation Service Penerjemah Inggris-Indonesia Jawa Tengah KLIK https://wa.me/6282124816501, Penerjemah Sastra Inggris, Penerjemah Resmi Bahasa Inggris, Terjemahan Inggris Indonesia Kamera, Penerjemah Ppt Bahasa Inggris ke Indonesia, Butuh Penerjemah Inggris Indonesia.
Tumblr media
Kami penyedia jasa terjemahan terdepan, berpengalaman dan tercepat. Dengan dukungan translation memory akan memberi hasil terbaik, konsisten, efisien dan berkualitas. Berdampak signifikan pada penghematan waktu dan biaya. Melalui analisa dan komunikasi intens, kami dedikasikan untuk mendukung pemasaran produk dan jasa. Kunjungi https://mitramas-majumandiri.com & https://bit.ly/4adAHlS
0 notes
mejakerani · 1 month
Text
Feminisme dan Otentisitas Lokal dalam Gadis Kretek
Oleh: Muh. Irwan Aprialdy
Tumblr media
Saat mengangkat Gadis Kretek menjadi serial Netflix, Kamila Andini, selaku sutradara, berujar, "Gadis Kretek is a love story." Tak bisa dipungkiri, novel besutan Ratih Kumala ini memang banyak berbicara tentang cinta. Namun, apabila serialnya fokus pada hubungan Jeng Yah dan Soeraja, novel ini fokus pula pada percintaan Idroes Moeria dan Roemaisa, orang tua dari Jeng Yah, yang memulai kisah kasih mereka sejak pendudukan Belanda. Apabila ditarik lebih jauh hubungannya dengan sejarah negara Indonesia, Gadis Kretek, sebagaimana karya-karya sastra lain yang mengambil fakta-fakta dan dampak pendudukan Belanda, Jepang, masa kemerdekaan, hingga pembantaian simpatisan PKI, Ratih Kumala sebagai penulis mengais narasi dari imajinasi tentang suasana masyarakat dan keluarga dalam peristiwa-peristiwa besar yang membekas pada jejak historis bangsa Indonesia. Secara khusus, Ratih Kumala menempatkan mata penanya pada latar materi yang tepat: kemuskilan cinta di tengah konflik dan industri rokok kretek. Bahkan, sebelum menyelami halaman-halaman pertamanya, pembaca mungkin akan terlebih dulu dibuat tergiur dengan otentisitas tema dan latar industri kretek, yang kemungkinan jarang digarap dalam kesusastraan Indonesia.
Dengan alur maju-mundur, Ratih menggulirkan tiap peristiwa secara bebas, sempat terasa terhentak, namun kemudian tetap terbaca mengalir. Hal ini tentunya dimobilisasi dengan pilihan gaya penulisan yang renyah dengan penggunaan gaya tutur modern pada bagian cerita pencarian Lebas dan dua saudaranya, lalu gaya tutur Indonesia dan Jawa tempo dulu pada bagian cerita Idroes hingga Jeng Yah.
Sempat muncul kekhawatiran ketika bagian-bagian awal novel ini menyiratkan kesan cerita yang sangat pop dari gaya bahasa maupun bangunan intrinsik lainnya. Namun, transisi zaman yang terjadi sesudahnya, meski terasa sedikit meloncat di bagian awal, mulai menunjukkan kualitas cerita yang dicari ketika menceritakan babak kisah Idroes Moeria dan Roemaisa.
Selanjutnya, dalam narasi ruang dan waktu yang tumpang tindih tersebut, Ratih membuka tiap-tiap lipatan waktu dengan rapi dan membuat novelnya menjadi lebih dinamis dalam menyiasati problematika lompatan ruang dan waktu tersebut. Sehingga, narasi Lebas, Idroes, hingga Jeng Yah terjalin akur. Itu belum termasuk dengan kompleksitas zaman yang ditandai (atau disiasati) dengan simbolisasi perubahan tren merokok pada masyarakat masa itu.
Riset buku ini nampaknya bukan riset yang dilakukan sekadar bermodal laptop dan jaringan internet saja, melainkan penggalian dari warisan budaya merokok kretek yang mendalam (mengingat keluarga penulisnya memang pernah memiliki usaha rokok kretek di masa lalu). Lebih jauh, novel ini juga menarasikan dampak-dampak yang ditinggalkan pada masyarakat Indonesia yang berulang kali jatuh bangun memaknai kemerdekaan negara dan kemerdekaan hidup mereka masing-masing.
Secara halus, Gadis Kretek, meski dibungkus dengan cerita cinta lintas peristiwa dan generasi, menampar wajah para feminis modern yang selalu menuntut-nuntut kesetaraan antara pria dan wanita. Melalui sosok stoik Roemaisa dan Jeng Yah, anak dan ibu ini bagai berbagi suka dan ketegaran yang sama, baik dalam prinsip hidup hingga kenahasan dalam percintaan. Sebagai induk mereka menghidupi napas kehidupan para lelaki dan diri mereka sendiri dengan bermodalkan logika dan perasaan yang kerap kali diporakporanda konflik negara dan batin. Dua wanita ini menghadirkan sosok feminis tanpa perlu lebih dulu tahu feminisme itu apa dan wanita seharusnya bagaimana dalam masyarakat yang tengah kelimpungan diterjang penjajah atau keganasan pemerintah negara mereka sendiri. Keduanya mendobrak pakem atau pola pikir tradisional dengan insting kewanitaan yang secara naluriah merespons keadaan, bangkit dari depresi, dan berkeras menghidupkan bisnis suami atau keluarga dalam industri usaha yang identik dengan kaum lelaki: rokok kretek.
Keputusan-keputusan yang terilhami dari tekanan luar dan batin itu tentunya lebih menggugah dan mengharukan ketimbang teori pergerakan wanita yang banyak diinisiasi wanita Barat dan sebagian terasa menyimpang dari kesetaraan yang dijunjung atas dasar moral dan hak asasi manusia. Mengingat wanita lokal di masa lalu memang sudah banyak menunjukkan peran-peran wanita, yang lebih dari sekadar rahim dan pendamping bagi kaum pria. Meski, tentu saja, perjuangan Ratih dalam memahat penokohan Roemaisa dan Jeng Yah belum melampaui Pram dalam membentuk Nyai Ontosoroh yang tersohor itu. Namun, usaha Ratih dalam membicarakan sejarah dan tragedi di Indonesia dalam gaya tutur dan narasi yang cerdas tetap patut diapresiasi. Gadis Kretek satu dari sedikit novel yang mampu menyeimbangkan kebutuhan bernapas dan kebutuhan untuk mengerutkan kening dalam membaca. Humor ringan dan konflik serius yang tersebar sepanjang cerita secara bertahap mengingatkan pada karya-karya Dewi Lestari pula.
Berbicara amanat, selain menegaskan pula tentang betapa nihilnya efek kimiawi otak yang kita sebut cinta dan betapa tak berharganya sejarah pembangunan sebuah jenama (merk) dihadapkan dengan realitas zaman yang mudah limbung, Gadis Kretek menutup manis novelnya dengan pesan yang barangkali bisa diimplikasikan secara universal, bahwa sejarah tidak perlu lagi ditulis sepihak oleh para pemenang karena kebenaran dari mulut yang kalah akan selalu menemukan jalan keluar untuk bergaung. Bahwa cara terbaik untuk menerima catatan kelam masa lalu bukan dengan cara bungkam dan lantas menguburnya. Tapi, berdamai dengan kenyataan bahwa semua itu sudah berlalu. Dan peran kita hari ini adalah mengupayakan solusi agar masa lalu memang tak pernah perlu jadi hantu.
0 notes
l-amour-bonita · 2 months
Text
𝓟erkenalan
Jika nama adalah rumah identitas, maka perkenalan adalah pintu utama-nya. Maka dengan itu, perkenalkan namaku Bonita Estelle, perempuan kelahiran Riau tepat pada hari Jum’at, 9 Februari 2001. Bonita Estelle, aku yakin kesan pertama orang-orang padaku adalah ekspetasi tentang kewarganegaraanku. Ayahku, yang memberiku nama yang terdengar asing, bukanlah keturunan Spanyol atau Portugis, melainkan seorang sastrawan, penulis novel sastra yang karyanya mudah kamu temukan di semua toko buku kota. Sedang Ibuku, berbeda terbalik dengan Ayah, ia adalah seorang dokter yang bertugas di salah satu rumah sakit swasta di Ibukota Provinsi kelahiranku. Kedua sosok yang sangat kucintai dan kujaga, yang mana, salah satunya hampir meninggalkanku ketika pandemi virus mematikan Corona melanda. Walaupun sedang dipisah jarak, prioritas utamaku tetap mereka.
Sebagai seorang putri dari sastrawan dan dokter, estetika dan keuletan sangat melekat padaku. Namun, tidak dengan mengikuti jejak salah satu dari keduanya. Berbeda dengan saudara laki-lakiku yang mengikuti jejak Ibu menjadi dokter, aku, justru mantap dengan keputusan awalku untuk merantau ke Pulau Jawa. Meraih salah satu impianku menjadi seorang model, menghiasi beberapa majalah dan sesekali melakukan catwalk di Jakarta Fashion Week. Walaupun begitu, darah sastra masih tetap mengalir di diriku, sebagaimana buku-buku karya Pramoedya Ananta Toer, Sapardi Djoko Damono, Leila S. Chudori, dan beberapa lainnya dapat kamu temui tersimpan rapi di rak buku di sudut ruang apartemenku.
Manakala ada banyak hal tentang aku yang menarik, bagaimana aku yang menyukai hujan, namun engan untuk demam bahkan sangat takut dengan suara gemuruh petir, tentang aku yang suka kopi namun tau dengan sadar bahwa si hitam pekat berkafein itu sering kali membuatku terserang asam lambung, dan tentang aku yang tidak suka di bentak meski perihal teguran. Dan satu yang pasti yang ku sukai adalah afirmasi, tentang kepositifan dan pujian. Mungkin sekian, sampai jumpa di jenis perkenalan berikutnya. Barangkali pada jumpa yang kebetulan...🍂
0 notes
sundadigi · 3 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Lahir 4 Méi 1970 di Sungaiula, wewengkon Cibuaya, pasisian kalér Karawang. Digedékeun di lemburna, nu lingkungan budaya masarakatna gado-gado: Sunda, Jawa, Batawi, Tionghoa.
.
Salulusna ti SPG Negeri Karawang taun 1989, nuluykeun kuliah ka Jurusan Pendidikan Basa jeung Sastra Sunda IKIP Bandung (nu ayeuna jadi Universitas Pendidikan Indonesia).
.
Taun 1990, carpon jeung sajakna mimiti dipublikasikeun dina koran Sunda Galura jeung majalah Manglé.
.
Karya-karyana antarana baé dilélér hadiah sastra LBSS, hadiah D.K. Ardiwinata,
carpon bulanan majalah Sunda Manglé, Rancagé, jeung Samsoedi.
.
Sabada ngawulang di SMAN 1 Garut, kiwari Darpan jadi pengawas SMA di Kabupatén Garut.
.
𝘚𝘶𝘯𝘥𝘢𝘋𝘪𝘨𝘪, 𝘰𝘯𝘦-𝘴𝘵𝘰𝘱 𝘥𝘪𝘨𝘪𝘵𝘢𝘭 𝘴𝘦𝘳𝘷𝘪𝘤𝘦 𝘧𝘰𝘳 𝘚𝘶𝘯𝘥𝘢𝘯𝘦𝘴𝘦 𝘭𝘪𝘵𝘦𝘳𝘢𝘵𝘶𝘳𝘦.
SundaDigi, layanan panyungsian digital literatur Sunda.
.
#sundadigi #sunda #kebudayaansunda #unpad #pdpbs #pustakajaya #aplikasikesundaan #kamusbahasasunda #bahasasunda
Sumber foto: Facebook/Mang Opang
0 notes
gudeg-mbak-tipuk · 4 months
Text
Gudeg Jogja Mbak Tipuk
Asal-Usul Gudeg Khas Yogyakarta
Melansir dari laman National Geographic, asal usul gudeg bermula pada masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam di Mentaok, Kotagede, Yogyakarta pada abad ke-16.
Gudeg dibuat tanpa sengaja oleh para prajurit kerajaan karena di Mentaok terdapat banyak buah nangka muda, melinjo dan kelapa yang melimpah.
Saat pembangunan kerajaan Mataram di alas Mentaok, banyak pohon yang ditebak.
Nah, itulah kenapa pohon nangka, melinjo dan kelapa sangat melimpah di Mentaok.
Para prajurit pun memasak dengan mencampur nangka muda, melinjo, dan santan kelapa.
Cara memasak bahan-bahan di atas adalah dengan cara diaduk terus menerus yang dalam bahasanya Jawanya disebut dengan hangudhek atau benda yang selalu teraduk.
Oleh sebab itu, masakan ini dinamakan Gudeg.
Bahkan gudeg disebutkan dalam karya sastra Hawa Serat Centhini sebagai hidangan yang disajikan untuk para tamu kerajaan Mataram.
Nilai Filosofis Gudeg Khas Yogyakarta
Menurut Indonesia Travel, gudeg juga menyimpan nilai filosofis.
Nilai filosofis gudeg menggambarkan masyarakat Jawa yang terkenal dengan sifatnya yang penyabar, tenang dan teliti.
Sebab, proses pengolahan gudeg yang membutuhkan waktu yang cukup lama.
Pengolahan gudeg hampir memakan waktu hingga satu harian untuk proses pengolahannya.
Tidak hanya itu, komposisi dan kualitas dari bahan yang akan diolah nantinya haruslah benar benar diteliti dengan baik.
Tak hanya itu, besar kecilnya api juga harus disesuaikan dan terus diawasi dalam proses memasaknya.
Besar kecilnya api harus terus diatur agar gudeg yang dimasak bisa matang secara merata. 
Gudeg adalah makanan wajib yang harus kita cicipi saat berwisata ke Yogyakarta.
Selain itu, gudeg adalah salah satu makanan berbasis tanaman atau vegetarian yang bisa kita coba.
Nah, itulah asal usul dan nilai filosofis gudeg khas Yogyakarta.
Setiap makanan di Indonesia memiliki asal usul yang menarik dan menyimpan nilai sejarah.
Pemesanan ☎️ 082314954695
Find us : Jl. Drs. Yap Tjwan Bing No. 1, Kec. Jebres, Kota Surakarta
0 notes
mir-magazine · 5 months
Text
Berguru pada Huruf, Sebuah Pendekatan Menulis untuk Pemula
Tumblr media
MIRMAGZ.com - Buku berjudul 'Berguru pada Huruf' merupakan kumpulan esai yang ditulis Fauzi Sukri, seorang pegiat literasi di kota Surakarta. Sejak awal tulisan, gagasan yang diusung sekiranya berbunyi "jika Anda ingin mahir menulis maka Anda harus kritis dalam membaca". Masalah yang ditekankan sejak awal berkutat pada penguasaan membaca yang sebegitu pentingnya untuk dihayati sebelum akhirnya lahir kemampuan menulis. "Teknik dasar menulis meliputi menulis lead (pembuka) dan body (tulisan isi) yang terus membuat pembaca betah untuk terus membaca tulisan kita. Untuk menguasai itu penulis harus kuat juga membaca, membaca yang kompleks, imajinatif dan kreatif." Judul buku: Berguru pada Huruf
Tumblr media
Buku Berguru pada Huruf, sebuah pendekatan untuk proses menulis paripurna (Dokumentasi Mirmagz) Karya: Fauzi Sukri Penerbit: Diomedia Publisher (CV Diomedia) Tahun dan kota terbit: 2022, Sukoharjo, Jawa Tengah Indonesia. Buku ini terdiri dari 8 esai. Setiap esai memiliki thesis dan opini penulis tersendiri. Buku ini secara umum memberikan arahan bagi pembaca yang berminat di dunia tulis menulis khususnya tulisan esai dan sastra. Estetika berhuruf adalah guru utama, melebihi belajar tatap muka atau mendengarkan suara manusia siapa pun. Dari huruf merangkai kata, kata merangkai kalimat (kata-kata). Nabi dan Rasul pun menyampaikan wahyu melalui kata-kata (ucapan) dan dari kata-kata itu ditulis, dibukukan dan lahirlah para pembaca (buku) dan dari para pembaca itu lahir para penulis. Melalui (kalam) Tuhan, manusia terinspirasi kata-kata. Pembaca, adalah mereka yang membaca kata-kata untuk pikiran dan hatinya sendiri. Pada bagian esai ini, penulis menyampaikan bahwa tidak banyak orang mengerti bedanya mengeja dan membaca. Aktivitas membaca dengan benar-benar membaca dan memahami dan mempelajari dan mengkritisi sungguh berbeda dengan yang hanya mengeja kata demi kata. Penulis bahkan menganalogikan dengan bedanya pemilik buku dan pembaca. Seorang pemilik buku belum tentu seorang pembaca. Ditulis, "Ia hanya kolektor kata yang disimpan dalam kertas terjilid." Menjadi pembaca dikatakan sebagai seorang inferior yang 'lebih bodoh dan hina' dari apa yang dibaca. Penulis berusaha mengkritisi bahwa apa yang selama ini diajarkan sejak bangku sekolah dasar sampai bangku kuliah, aktivitas membaca seperti hanya sekadar mengeja. Padahal, meski aktivitas tersebut merupakan kegiatan teregois 'sejagad', membaca adalah awal dari seseorang membentuk pikiran kritisnya. Kemudian dari pikiran kritis tersebut dia belajar untuk merekonstruksi sebuah pemahaman dan makna dibalik apa yang dia baca. Dari pemahaman tersebut akan mengasah kemampuannya untuk bisa menuangkan isi pikirannya kembali dalam bentuk tulisan. Yang selanjutnya dan selanjutnya lagi bertumbuh, berproses, dilalui oleh para pembaca terhormat lainnya. Buku ini juga mengingatkan pembaca betapa kemampuan menulis perlu dilatih selayaknya atlet berlatih demi kepentingan fisik yang memadai untuk kompetisi. Kemampuan tangan terutama yang paling ditekankan dalam penjabaran buku ini. Dikatakan bahwa manusia tidak serta merta memiliki kemampuan bawaan untuk mengenal sistem qwerty, --perangkat yang kita kenal dalam mengetik melalui media laptop atau keyboard misalnya. Meski begitu, kemampuan seorang penulis juga tidak diukur dari kemahirannya mengetik namun juga mengolah ragawinya demi memenuhi apa yang menjadi bahan tulisannya. Materi lain seperti proses penyuntingan, editing, usaha-usaha untuk menciptakan momen kreatif selama berproses menulis, serta beberapa pandangan-pandangan subyektif dari penulis buku ini turut dihadirkan dalam beberapa bab pertengahan sampai akhir.  Secara holistik, buku ini berhasil memberikan potongan-potongan yang sederhana tentang bagaimana proses menulis itu bisa lahir dan diciptakan dengan usaha-usaha tertentu. Namun di sisi lain, buku ini juga bisa menghadirkan kritik tajam bagi pembelajar penulis yang hendak berproses dengan tulisannya melalui mempertanyakan kembali apa yang selama ini mereka baca, mereka pelajari, mereka dapatkan. Kekurangan dari buku ini mungkin terletak pada susunan materinya. Tidak lazim seperti diketahui adanya pada buku-buku 'how to books'. Namun, kekurangan inilah yang menurut pengulas menjadi ciri dari karya seorang penulis. Sekaligus memberikan wajah baru dunia literasi bahwa 'how to books' juga bisa dikemas dalam berbagai pilihan metode dan tampilan. Seperti buku ini, melalui kumpulan esai-esai. Read the full article
0 notes
suhandayana · 4 months
Text
Pentas Seni Budaya 26 Desember 2023 Dusun KARANG KENIK ['KK 26'], Desa Olean, Situbondo, Jawa Timur | Forum Sastra Timur Jawa & Partners.
1 note · View note
andy-bt · 5 months
Text
Goethe; Muslim Sebelum Wafat..?
By: Andi Bustan 2 Juni 2020 – 17:11 Apakah betul, Goethe telah muslim sebelum ia wafat? Soalnya, begitu banyak info yang memberitakan hal tersebut. Bahwa Johan Wolfgang von Goethe, penyair Jerman yang tersohor itu telah menampakkan tanda-tanda memeluk Islam. Hasil-hasil karya sastra kelas dunia dari sastrawan besar Jerman, Johan Wolfgang von Goethe, telah dibawa berkeliling Jawa Tengah. Yang…
Tumblr media
Tampilkan di WordPress
0 notes