Tumgik
#menjemput rejeki
manhattancoolid · 2 months
Text
0 notes
tadikamesra · 4 months
Text
WP #56 Tadika Mesra
Tumblr media
Setelah sekian lama menghilang dari dunia tumblr, semoga kami, anak-anak Tadika Mesra dapat rajin menulis lagi ya🫶🏻😎
---
Di bawah Naungan Rumah-Nya
Pikiranku mengawang, bukan menelisik namun mereka-reka, apa awal yang baru bagiku.
Perjalanan dari kota ke kota antar pulau, selalu menjadi hal baru dikala kaki tiba menjejak daratannya. Pekerjaan berbeda-beda bidang, senantiasa meminta adaptasi diri atas hal-hal baru terkait sistem dan medan kerja. Orang-orang baru sudah tentu menjadi konsekuensi pada kedua hal itu. Sejuta watak dan karakter manusia yang ditemui, menuntut sabar dan seni bersosialisasi tersendiri ketika menghadapinya. Berkawan dan melawan, atau berkawan lalu aku ditikam.
Apakah awal yang baru merupakan perulangan-perulangan peristiwa yang belum pernah ada dalam riwayat pengalaman hidup kita? Apakah itu bisa dikatan awal yang baru, sedangkan Tuhan sedang menanti kembaliku lewat tanah pekuburan itu.
Ahh, terlalu sering awal baru melintas dihidupku, entah setiap awal tersebut bisa dikatakan telah selesai atau pupus begitu saja ditengah laku sebagai akhirannya.
Aku hanya ingin awal baru yang abadi hingga nanti. Entah, awal baru yang seperti apakah itu, akupun tak tahu....
@bahteranawasena
*****
Dari waktu ke waktu, aku bertanya-tanya mengenai hidup yang kuinginkan. Apakah aku telah siap untuk memulai awal yang baru? Apakah keputusanku yang ingin melepas sesuatu adalah pilihan yang tepat?
Dan, berbagai pertanyaan lainnya mengiringi setiap langkahku di tiap hari. Namun, hidup memang tidak selalu tentang berjalan lancar, kan? Ada proses yang panjang yang perlu dilewati agar aku bisa menjawab setiap pertanyaan yang diajukan hidup.
Pada akhirnya, aku hanya ingin melangkah dengan penuh keberanian; menciptakan masa depan yang selalu kuinginkan.
@hardkryptoniteheart
***
Apakah esok adalah awal yang baru? Ataukah setiap detik yang terus berdenting adalah awal yang baru?
Apakah awal yang baru adalah setiap kesempatan yang ditawarkan oleh detik yang bergulir? Ataukah awal yang baru adalah ketika aku membuka mata di subuh hari untuk memulai perjalanan mengarungi takdir dan menjemput rejeki yang telah digariskan-Nya?
Semoga Tuhan selalu mengajarkan hati ini mensyukuri nafas kehidupan yang dititipkan-Nya untuk menapaki waktu, yang mungkin itu adalah awal yang baru atau mungkin kesempatan terakhir yang selalu tidak kita pahami yang bisa saja seketika tidak bisa lagi untuk dinikmati. Maka bertahanlah, pandai-pandailah bersyukurlah dan tetaplah hidup dengan terus melangkah!✨
@kkiakia
***
Apabila bercerita tentang awal yang baru; aku harap setiap harinya adalah awal baru.
Saban hari saat langit hampir petang, beberapa pertanyaan menggelitiki tentang apa yang baru dan yang lalu.
Awal yang selalu dijadikan acuan perubahan, ternyata tidak selalu begitu.
Ia menunggu siapa yang paling cepat sampai dengan tidak terburu-buru sebab nafsu, Ia menunggu siapa saja yang paling ingin menyelamatkan diri dari kejaran waktu, sebab katanya mereka yang akan merugi bila tak menyegerakan diri.
Aku berpacu, menyelamatkan diri aku berpacu.
Sewaktu itu ibu sempat sampaikan; tentang apa-apa yang lalu. Ibu bilang bahwa yang lalu adalah tolak ukur paling syahdu untuk awal yang baru. Mereka yang mengerti diri, yang akan tau dimana letak celah retak walau seujung kuku.
Maka untukku sesuatu yang lalu, namun untuk kita sesuatu yang baru.🦋
@imiw
***
Tahun yang Pesimistis
Menurut Mereka;
Bahkan cenderung Annus Horribillis menurut mereka lagi;
Seluruh bagian dari bola bumi ini tengah bergerak dan bergolak!
Mustahil untuk tetap Jumawa....
Dan menyatakan bahwa kita akan Selalu berdiri tegap disini dalam suasana yang tenteram dan penuh kedamaian
Lantas jika katakan-lah, perang antar seluruh bangsa jilid ketiga itu benar terjadi.
Apa yang hendak kulakukan?
Apa yang hendak kau lakukan?
Apa yang hendak kita lakukan?
Bukankah pada akhirnya juga akan seperti biasa?
Berusaha terus bertahan hidup, penuh dengan rasa Tawakal ke hadirat-NYA hingga pasrah sejadi-jadinya....
Maksudku....
Aku sendiri tak pernah berpikir untuk ikut serta menembaki pesawat - pesawat tempur Amerika di atas langit sana....
Tak pernah terpikir untuk berdiri di baris terdepan demi menghalau tank - tank Jerman itu....
Atau ikut berkonstribusi demi mengusir kapal - kapal Inggris dari lautan kita yang maha....
Buat apa?
Bila di setiap penghujung malam aku masih harus berjibaku dengan alam pikiranku sendiri, ditawan gundah gulana dan mimpi - mimpi buruk hingga pagi menjelang
Persetan dengan Russia dan Korea Utara, sebiadab - biadabnya mereka, Setan - setan di kepalaku akan jauh lebih licik....
@lucifermorningstark
***
Datanglah padaku saat badai dalam hidupmu masih belum dapat engkau redakan sendiri.
Biarlah guntur saling bersahutan diatas semestamu dan engkau akan aman dalam dekapku.
Tak apa jikalau kisah yang lama masih belum rampung untuk kau selesaikan aku masih setia menunggu dengan rasa yang sama.
Istirahatlah sejenak karena setiap cerita harus memiliki jeda agar bisa terbaca dengan jelas.
Sekalipun mentari enggan bersinar lagi tetaplah tegar karena engkau tak bisa mengubah akhir dalam kisahmu tapi engkau masih memiliki kesempatan di awal yang baru.
@kevinsetyawan
***
Aku ingin sekali memulai awal yang baru; tanpa ragu, tanpa tapi, tanpa banyak basa-basi. Karena menjadi pengecut rasanya melelahkan, memilukan.
Namun, setiap kali portal pikiranku terbuka, aku melihat diriku makhluk kecil yang tengah berdiri, mendongak, melihat bayang bernama ketakutan, sosok bernama kekhawatiran, hantu bernama masa lalu dinaungi gelapnya kabut masa depan. Mereka semua menghadangku, menutupi penuh pandangan mataku.
Aku memandang mereka dengan gemetar, gentar, tapi anehnya, mereka tiba-tiba berubah menjadi setumpuk buku tebal, ketika ku beranikan diri membukanya, kumpulan kertas didalamnya bertuliskan dosa-dosaku di masa lalu. Aku membacanya dengan malu, aku tahu aku tidak mampu mengubahnya. Aku terbangun dari mimpi yang terasa nyata itu, betapa sekarang yang ingin aku lakukan hanya berjalan, menerima setiap pagi yang menjelang, sebagai awal yang baru, sembari berterima kasih atas setiap kesempatan yang berbolak balik dengan kesiapan.
@paiq
***
Mau kemana lagi? Sejauh apapun kau pergi kenangan akan selalu mengikutimu, tersebab ia mempunyai ruang tersendiri di hatimu.
Maka dari itu, mari memulai lagi, mengambil langkah baru, menuju awal baru, mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi, menyusuri jalan-jalan yang belum pernah dilewati. Terserah kemana, asal tak berkutat di tempat lama yang itu-itu saja.
Tak peduli setajam apa luka hari lalu, semua akan sembuh beriringan dengan waktu. Tak peduli selebam apa luka waktu itu, semua akan baik-baik saja asal aku bersungguh-sungguh menyembuh.
@by-u
***
Awalnya kupikir awal yang baru hanya berbicara perihal bergantinya hari demi hari, berputarnya waktu demi waktu yang dimana—setiap pergantiannya selalu disebut sebagai awal yang baru.
"Bismillah .. kita mulai dari awal lagi. "
Barangkali itulah ucapan-ucapan yang gak pernah alpa kita sebutkan di pagi hari atas bergantinya hari.
Terus begitu.
Berputar putar bersama pengulangan pengulangan yang selalu ada.
Meski nyatanya tidak semua penutup hari selalu sama.
Pasti ada beda serta pelajaran yang berharga.
Sampai akhirnya—ada satu hari dimana aku merasa merdeka menjadi diri sendiri. Jauh dari ekspektasi dan harapan orang lain, jauh dari kata melukai diri sendiri. Jadi, kupikir sebenar-benarnya awal yang baru bagiku adalah ketika aku merdeka menjadi diri sendiri dengan mengesampingkan rasa "gak enakkan", ketika aku berani bilang tidak pada sesuatu yang memang tidak bisa aku lakukan, dan ketika aku melakukan segala sesuatunya dengan cinta—bukan karena pressure dari orang lain.
@aksara-rasa
***
Terbawa drama awal tahun yang pikirku akan semakin mudah ternyata malah makin sulit..
Terkait asmara rumit dibalut janji yang harus ditepati, meski akhirnya terbentur lagi oleh keadaan..
Semua pondasi yang sudah terbentuk, harus hancur lagi, dan mengulang semua dari awal..
Ya semoga masih belum terlambat
@teguhherla
***
Mungkin ini waktunya untuk memberanikan diri; tak hanya saat awal kaki dilangkahkan, tapi juga tau kapan langkah itu harus dihentikan setelah cukup alasan.
Mengawali hal baru tentu membutuhkan keberanian, bukan? Setidaknya, berani merencanakan. Memikirkan matang-matang apa yang hendak digapai di kemudian. Juga bersiap dengan segala konsekuensi dan pertanggungjawaban.
Keberanian juga dibutuhkan saat harus memilih berhenti ketika sudah tergapai sekian harapan. Berhenti bukan berarti mengakhiri, lalu menyerah dengan keadaan. Tentu dengan tidak gegabah tanpa perhitungan. Agar tak ada yang namanya penyesalan.
Selamat menyikapi awal yang baru, dan berdamai dengan yang lalu.
@hafidhulhaqq
~~~
Pojok Kelas Tadika Mesra, 16 Januari 2024
38 notes · View notes
ameliazahara · 3 months
Text
GEMESH BANGET SAMA SELEKSI CPNS
Khususnya formasi yang dilamar—asisten ahli dosen.
Seleksi cpns itu punya sensasi rasanya sendiri, worth it banget untuk dimenangkan! Walau terkadang prosesnya ngeselin karena bermain dengan waktu—suatu yang tidak bisa dikontrol atas segala kemungkinannya. Juga memakan waktu—yang harus disikapi dengan sabar.
Terasa banget yang namanya proses di masa-masa seleksi cpns ini—mulai dari sosialisasi, sampai tahap isi DRH sebagai bahan usul Nomor Induk PNS—rasanya campur aduk.
Mungkin diri akan menyarankan untuk sesiapa saja yang hendak mengikuti proses seleksi cpns ini, sebaiknya daftar di formasi yang memang diinginkan, jangan minder untuk merendah bahkan sampai merendahkan formasi yang dilamar dari seharusnya. Agar lelahnya masa-masa proses ini tetap terasa worth it. Proses ini tidak hanya sekedar lelah fisik, tapi juga lelah bathin, dan kantong. Akan lebih menyenangkan jika yang berhasil digapai sesuai yang diharapkan.
Rejeki itu ga akan tertukar, rejeki itu jangan ditakar dengan keterbasan logika manusia, rejeki itu suatu yang diupayakan dengan sebaik-baiknya, tanpa perlu menyusahkan diri sendiri jika nantinya terkabul. Pahami batas rejeki yang dikehendaki diri, jangan berdasarkan ego—tapi berdasarkan kemampuan untuk menjamahnya, dan jangan pernah insecure dalam menjemput rejeki, sebab Allah juga ga akan ngabulin kalau kamu sendiri masih ragu-ragu. Soalan pesaing, tenang, itu bukan urusanmu. Pesaing mutlak hak Allah. Tugasmu menjemput rejeki dengan sebaik-baiknya.
Penting banget untuk punya teman—yang mendukung dengan tulus di masa-masa proses ini. Agar waras diri bisa terjaga, minimal punya teman untuk bercerita. Jangan berjuang sendirian, please! Bahkan lebih baik kalau punya teman yang menempuh jalan yang sama—yang udah lolos duluan. Penting banget punya sudut pandangnya dia berdasarkan pengalaman yang sudah diperolehnya. Semangaaatt!
Alhamdulillah telah sampai di masa proses pengisian DRH sebagai bahan usul NIP. Ga kebayang akhirnya bisa punya NIP juga—yang dulunya dihina karena belum punya NIDN, sekarang Allah ijinkan untuk mengganggam NIP, yang semua orang mengharapkannya.
Dan setelah berhasil melakukan pengisian DRH dapat ucapan gini dong,
Tumblr media
Gemesh banget ga sih? :’)
Alhamdulillah.
3 notes · View notes
gigigerigi · 1 year
Text
Dikelilingi hal-hal baik
Aku ingat, selepas SMP, aku mengisi diari-diariku dengan pandangan negatif tentang hidup 
Keluhan dan penyesalan 
Pun hingga saat ini, aku masih menjadi seseorang yang sulit bersyukur tapi aku yakin satu hal, aku selalu dikelilingi hal-hal yang baik 
Allah selalu memberikan hal-hal yang baik untukku 
Saat aku menjemput rejeki di tempat jauh nan sana, saat aku berada di masa-masa sulit, akan selalu ada yang hadir menghiburku, tiba-tiba saja secara random, teman-teman menelponku dengan video call. 
Pun dengan saat ini, meski aku tidak di sana lagi, memikirkan bahwa aku hanya sementara di sini dan harus kembali kesana membuatku overthinking, pikiran semrawut ga karuan, akan tetapi sekali lagi Allah selalu menghadirkan hal-hal baik untukku, entah itu tiba-tiba pas jadwal aku nonton orkestra atau jadwal aku pulang ke rumah. 
Banyak hal yang harus disyukuri jika kita bisa melihat dengan lebih dalam, Bersyukur memang sulit, namun setidaknya sadari bahwa sebenarnya kita dikelilingi hal-hal baik  
Jogjakarta, 26 Mei 2023
2 notes · View notes
diarynonanona-blog · 1 year
Text
Ya Allah , murahkan lah rejeki hamba , mudahkan jalan ku untuk menjemput rejeki Mu yg halal barokah 🙏🏻😢
2 notes · View notes
fiklav · 2 years
Text
Tumblr media
Pagi-pagi tadi sudah dibikin bahagia. Kue pukis hangat nan enaaak, buku bacaan, pagi yang dingin, hangat matahari, langit biruuu, kicau burung, kucing yang lagi berjemur.. Dan ada satu kejadian yang turut bikin senang; bantu orang nemuin HPnya yang hilang. Lebih tepatnya ketinggalan.
Wkwk cukup random sih. Sehabis jemur baju sambil menikmati pagi, tiba-tiba ada telpon dari mama. Mama sedang ada di perjalanan bersama rombongan ziarah. Bada subuh aku nganterin mama ke cungkub—titik pemberangkatan yang gak jauh dari rumah. Sekitar jam 7, mama bilang HP temen mama ketinggalan di cungkub. Minta tolong cek lokasi, barangkali masih ada. Aku langsung ke sana. Pas nyampe sana gak ada siapa-siapa, dan gak butuh waktu lama, aku liat ada HP tergeletak di atas kotak amal. Kufoto dan telpon nomor HP itu yang sebelumnya udah mama kirim ke aku. Alhamdulillah benar. Aku ngasih kabar ke mama bahwa HPnya aman. Gak berapa lama, temen mama telpon ngucapin terima kasih berulang-ulang, bersyukur dan merasa senang HP suaminya gak jadi hilang. Setelah itu anaknya yang sedang di rumah menjemput HP itu. Yaaa tentu aku pun turut merasa senang bisa membantu. Yang pasti berarti HP itu memang masih jadi rejeki pemiliknya.
Barangkali selain untuk pengingat, Allah cuma mau bikin seneng hamba-Nya dengan cara ini. Perasaan lega setelah panik menyerang memunculkan rasa syukur dan senang. Lalu rasa senangnya menular.
Pagi masih dingin, kue pukis juga udah gak hangat lagi, kecuali hatiku wkwkw 🤍
9 notes · View notes
greentealattewithice · 4 months
Text
Ketika kamu membenci dirimu
Pagi ini aku bertengkar, masalah jendela yg lagi2 diungkit. Oke aku mengaku salah, aku mengakui dan menyesal. Aku memasak nasi, menghangatkan risol dan memasak nugget, bahkan mengupas buah untuknya. Responnya? Buahnya rasa sabun!
Plak! Bagaikan ditampar, ya Allah.. sedih sekali mendengarnya. Sedikitpun tidak ada kata terimakasih yg terucap atas apa yg aku lakukan. Aku berusaha menjelaskan bahwa buahnya tidak kuapa-apakan. Memang tidak kucuci atau kupegang dengan tangan yg bersabun, ia lalu mengonggokan buah melon yg sudah kusajikan.
Dengan nada yg sedikit kesal dan lelah aku berkata "dibuang aja kalo gasuka, kasih ke ayam". Namun dia seolah tidak peduli dan tetap memegang ponselnya. Oh marah.. pikirku. Aku berusaha mencari tahu alasan ia marah, oh karena tidak dipenuhi nafsunya. Sepertinya karena itu. Dengan hati yg masih kesal aku mandi dan cepat2 memakai baju, dada ini rasanya membuncah dan meledak, aku sudah minta maaf, aku sudah mengaku salah. Kenapa sih dia marah dan terus kesal? Kurang apalagi? Rasanya tidak tahan disalahkan terus. Jendela lah, buah lah, entah apalagi.
Sepanjang perjalanan dia mengantarku, dia hanya banyak diam. Aku berusaha mengajak berbicara, ia hanya menjawab ala kadarnya. Aku berkali2 minta maaf, sampai aku turun untuk berpamitan pun aku minta maaf. Ya Allah hari itu aku merasa aku benar2 tidak dihargai.. di dalam kelas aku menarik nafas berusaha menghilangkan semua emosi dan pengalaman negatif. Menahan isak dan tangis yg sudah menyeruak tidak karuan. Kembali menata hati, karena hari ini aku akan bertemu banyak anak2.
Dan benar, hari ini 23 anak masuk ke dalam kelasku. Namun Allah Maha sebaik-baik Penolong, aku dimudahkan walaupun banyak yg menangis, namun anak2 happy belajar di kelasku. Alhamdulillah wa syukurillah. Terimakasih ya Allah atas KuasaMu. Mungkin ini adalah rejeki Allah melalui adik, karena tau bibunya sedang sedih.. maafin bibu ya nak tadi ga sempet sarapan, maaf bibu sarapannya kesiangan karena ga sempet. Maaf maaf sekali bibu lalai karena kesibukan bibu. Bibu sayang adik... terimakasih mau bekerjasama dengan bibu hari ini
Tiba-tiba chat muncul darinya, meminta tolong untuk ditelfonkan abi. Aku mengiyakan dan langsung membantu. InsyaAllah aku sudah tidak kesal padanya. Tiba saatnya pulang ia masih saja mengeluh tempat penjemputan, aku rasanya hanya ingin cepat pulang karena capek. Dia masih hmmm hmmm mengeluh kesana kemari soal penjemputan. Teman2ku sudah mulai pulang hingga tinggal beberapa ikut menungguiku pulang. Lalu dia datang menjemput, aku salam dan menyeletuk "tumben pake celana, ih ayo malu nanti diliatin temen2ku" lalu ia langsung terdiam. Aku kembali bertanya apakah aku salah? Dan ya ternyata responku kembali salah karena tadi aku bilang tinggal sendirian maka dia memakai celana pendek. Oke aku memang sudah hampir sendirian tadi, tapi teman2 memutuskan untuk menungguku. Aku kembali salah, aku minta maaf, berulang2.
Hingga di parkiran kos saat aku tanya? Kenapa sih kamu terus kesel dan marah sama aku? Lalu dengan ketusnya dia menjawab karena dari tadi pagi kamu menyebalkan! Ngeselin! Aku diam mematung. Rasanya hati ini runtuh mendengarnya, rasa capek yg berlipat2 karena pekerjaan, lalu judgement darinya membuatku langsung merasa tidak nyaman. Hatiku benar2 pilu. Aku mengelus perutku, berusaha tenang dan tidak emosi. Sesampainya di kos ibu menelpon dan dia berusaha mengajakku bercakap dengan ibu. Aku yg masih sakit hati menjawab ala kadarnya dan masih berusaha ceria. Aku segera menjauh dan menenangkan hati agar tidak tumpah emosiku.
Namun aku tidak bisa, ibu hamil satu ini rupanya terlalu rapuh ya Allah. Benar katanya kalo ibu hamil sangatlah sensitif, aku saja yg menahannya selama ini. Tangisku pecah, rasanya ingin berteriak marah! Kenapa sih kamu ga mengucapkan makasih setelah aku menyajikan buah dan makanan? Kenapa kamu ga minta maaf karena sudah berkata ketus dan menyakitkan hati? Aku terus menceracau di dalam hati dengan banyak pertanyaan kenapa???? Aku merasa tidak dihargai. Pasanganku tidak mengucap terimakasih dan maaf hari ini. Dan hanya aku yg kembali meminta maaf berulang kali.
Aku menangis hingga tidak bisa mengatur nafas, rasa capek, lelah, marah, kesal bercampur sudah menjadi satu. Aku tidak berharga, aku hanya bikin orang marah, bikin orang kesal. Semua label itu sudah masuk kedalam alam bawah sadarku, membuatku tidak mencintai diriku lagi. Hanya kesedihan yg mampu mengeluarkan emosiku.
Hingga aku terlelap dan tertidur, setengah sadar aku membuka mataku. Dia memasak, menyantap makanannya tanpa menawarkanku. Selama aku terjaga aku selalu memintanya untuk tidur di sebelahku, dan ia selalu menolak dengan alasan panas. Hingga hujan deras, aku masih memintanya, tetap ia menolak. Aku terbangun untuk sholat ashar, tidur siangku tidak cukup baik, berkali2 terbangun karena batuk yg kencang. Selesai salam aku bertanya? Aplagi kini salahku? Kenapa masih menjaga jarak? Bahkan tidak biasanya dia tidak menawarkan masakannya padaku? Dia bilang aku tidur lelap. Padahal aku yakin tadi ia melihat aku bangun dan menatapnya saat makan. Tapi yasudahlah, ia masih belom bisa memaafkanku.. aku masih harus berjuang sendiri menata hati dan emosi.
Bantu bibu ya dik, bibu merasa sendirian. Dan merasa tidak dicintai oleh siapapun. Adik masih sayang bibu kan?
0 notes
akirakf · 7 months
Text
#020
Tumblr media
Huft, liburan semester ini, aku malah gabut alias gak ada kerjaan. Mau main, enaknya kemana dan ajak siapa ya?
Ke mall? Hmm, skip dulu deh. Masih jam 10 kurang, kayaknya belum ada yang buka juga.
Maka aku melihat-lihat linimasa twitterku, siapa tahu nemu tempat menarik buat dikunjungi. Dan benar saja, kafe langgananku di daerah tebet, akan buka jam 10 nanti dan sedang ada promo natal. Namun daripada kesana cuma makan dan ngopi lalu pulang, mending sekalian nge-busking. Itu artinya, aku bisa mengajak anak Sowon, minus Ucup yang masih merantau di Purwokerto sana. Karen, kayaknya masih natalan juga sama keluarganya. Coba deh, aku ajak di grup Sowon yang bertiga
Tumblr media
Tumblr media
Tumblr media
Nah sip, Alex bisa. Dan aku pun sama sekali tak keberatan kalau harus menjemput Alex. Toh, berkendara lebih enak kalau ada temannya, kan? Maka aku pun bergegas mandi, lalu meluncur ke TKP janjianku dengan Alex.
<>
“Alex!” panggilku kala melihat kawanku itu sudah menunggu di depan stasiun Tebet. Pemuda itu, dari yang awalnya hanya menatap layar ponsel, kini beralih padaku sambil memasang senyum. Senyum tipis di mukanya yang datar itu, memang khas Alex banget.
“Kok lo gak ngabarin sih kalo udah sampe duluan?” protesku sambil memberikan helm pada Alex.
“Gue ngabarin kok, cuma emang baru sampe aja,” kata Alex. Ia pun menunjukan layar ponselnya yang sudah mengirim pesan padaku, setelah memakai helmnya.
“Oh iya, bener juga,” tanggapku sambil nyengir.
Aku pun lantas membawa motorku hingga di kafe tujuan. Tak butuh waktu lama, sekitar 10 menit dari stasiun. Dan usai bicara pada si pemilik kafe kalau kami mau nge-busking sampai malam, pemilik kafe pun setuju dan mempersilakan kami memakai panggung sepuasnya. Mungkin karena kami sudah sering ‘konser’ disini dan pengunjung jadi lebih banyak kalau kami konser, pemilik kafe pun merasa senang karenanya.
Yah, siapa yang gak senang dengan cowok-cowok ganteng main band gratis tapi membawa rejeki lebih, kan? Hehehe. Lagipula, bermain musik bagiku, Alex, dan Ryan hanya sekadar hobi dan mengisi waktu luang kok, tidak mengharap bayaran. Kami ketagihan nge-band setelah pentas seni waktu SMA.
Usai aku mengeset gitarku dan Alex siap dengan keyboard-nya, instrumen pun kami mainkan. Kali ini kami meng-cover lagu Souvenir yang dipopulerkan oleh Bump Of Chicken. Itu lho, yang jadi lagu opening anime yang sedang hitz saat ini, Spy x Family.
“Osoraku kidzuite shimatta mitai
Akubi no iro shita mai nichi wo
Marugoto eiga no you ni kaeru
Tane to shikake ni deaeta koto”
Rasanya memang agak kurang sih, meng-cover lagu ini tanpa gebukan drum-nya Ryan. Tapi mau bagaimana lagi. UAS lebih penting dari kegiatan mengisi waktu luang ini. Aku dan Alex sih, memang satu kampus, sama-sama anak UI. Jadi libur kami pun bareng.
Sambil melantunkan lirik lagu, aku memperhatikan si owner sedang merekam kami. Mungkin sedang mempromosikan kalau aku dan Alex mengadakan konser dadakan di sosial media kafe ini? Entahlah. Yang jelas, tak beberapa lama, pengunjung pun mulai datang.
Kan, kubilang juga apa. Kami ini memang pembawa rejeki, hehehe.
“Kono me ga eranda keshiki ni hitotsu zutsu ribon kakete
Omiyage mitai ni atsume nagara tsudzuku yo kaerimichi
Kisetsu ga aisatsu kureta yo namida mo chotto hirotta yo
Doko kara hanasou anata ni moratta kono kaerimichi”
Namun, sedang asyik aku menyanyikan lagu ini, tahu-tahu saja dari arah pintu masuk, muncul sosok yang sangat aku kenal.
Seseorang yang kehadirannya tak pernah aku sangka.
Dia adalah…Takahiro Fujimine, alias ayahku.
Panik? Jelas. Namun aku masih berusaha profesional membawakan lagu ini sampai selesai.
“Aruite aruite koronde heiki na furi shite anata ni mukau michi wo
Hashitte hashitte mune ippai de aruite anata ni mukau michi wo”
Ayahku mengambil tempat di pojokan, meja untuk banyak orang. Lalu bisa kurasakan, dari tempatnya duduk, beliau tengah mengamatiku yang tengah melakukan konser abal-abal ini.
Sudah kubilang bukan, ayahku tidak mendukungku dalam bermusik. Namun, kukira aku akan langsung diseret pulang saat ini juga. Namun ternyata tidak.
Apa beliau menungguku selesai bernyanyi agar tidak mempermalukanku?
Satu lagu usai, aku langsung menyeret Alex untuk turun dari area bermusik.
“Kenapa Kir?” tanya Alex heran.
“Bokap gue…” jawabku setengah panik. “Bokap gue kesini Lek!!!”
“Bokap lo?” tanya Alex heran. “Jangan bilang, bokap lo lihat sosmed kafe ini pas owner lagi ngerekam kita tadi?”
“Nah itu, gue gak tahu.”
“Mending kita samperin aja. Kalo lo diomelin, ntar gue bilang kalo gue yang ngajak elo.”
Ah, Alex memang kawanku yang sangat pengertian. Ia bijaksana, juga pikirannya dewasa. Maka dengan ragu-ragu, aku dan Alex pun menghampiri meja ayahku.
“Papa?” sapaku takut-takut. “Papa tumben ke kafe? Ada apa?”
“Oh Akira. Duduk dulu nak,” alih-alih memarahiku, ayahku justru memberi isyarat agar aku duduk di hadapannya. Aku dan Alex saling pandang, lalu duduk di hadapan ayah.
“Ini teman kamu?” tanya Ayah basa-basi. Dari nada bicaranya, tak ada sedikitpun beliau kecewa atau akan marah padaku. Sejak 19 tahun aku hidup di keluarga Fujimine, aku sudah hafal gelagat ayahku kalau marah.
“Kenalin om, saya Alex,” kawanku memperkenalkan diri dengan sopan, sambil menyalami tangan ayahku. “Saya kenal Akira dari SMA. Kuliah juga kebetulan satu kampus, walau beda jurusan.”
“Nak Alex jurusan apa?”
“Sastra Indonesia, Om.”
Ayahku hanya mengangguk. “Penampilan kalian tadi, bagus. Kalian hanya berdua?”
“Harusnya bertiga Pa, cuma yang satu datangnya nanti sore,” jawabku.
“Oh, begitu. Papa ada janji dengan klien di kafe ini. Gak nyangka bisa lihat kamu perform,” ujar ayahku. “Kalo gak salah, Satoshi dan mamamu pernah bilang kamu pernah perform di acara saat SMA, benar?”
“Kakak sama Mama cerita ke Papa?” tanyaku heran.
“Iya, mereka bilang, permainan gitarmu bagus. Papa udah lihat di video yang diberikan Satoshi, memang bagus. Namun baru kali ini Papa lihat kamu secara langsung.”
“Makasih Pa… waktu itu sama Alex ini. Dia juga main keyboard.”
“Pantas, mukanya kayak familiar. Ternyata benar, dia yang perform sama kamu saat SMA.”
“Iya om. Buat perform disini, saya juga yang ajak Akira,” kata Alex, masih dengan pembelaan kalau dia yang mengajakku. “Soalnya permainan gitar sama suara Akira, bagus. Saya suka main musik sama Akira. Dia juga jago bikin lagu.”
“Lek!” protesku sambil menendang pelan kaki Alex.
Kenapa dia harus memujiku depan ayahku begini, sih?! Aku kan malu!!!!
“Kalian cuma tampil satu lagu disini?” tanya ayahku.
“Rencananya kami sampai malam disini, om. Owner-nya udah setuju.”
Ayahku mengangguk. “Kalau begitu, saat kalian perform, tolong bawakan lagu yang dibuat Akira ya.”
Mendengar itu, aku bagai disambar listrik saking terkejutnya. Habis, ini keajaiban dunia banget! Ayahku mau mendengarkan lagu buatanku—
Alex pun langsung menyetujui. Ia dengan sopan undur diri dari hadapan ayahku, lalu segera menarikku kembali ke area bermusik.
“Yok, Kir. Tunjukin ke bokap lo kalo bakat musik lo gak kaleng-kaleng,” ujar Alex.
“Bentar, gue mikir dulu,” sahutku. “Bokap gue— jarang banget denger lagu gue! Apa karena ada elo ya, makanya bokap gue baik kayak tadi?”
“Bisa jadi iya, bisa jadi enggak. Pokoknya ayo bawain lagu lo! Yang mana nih? Suka?”
“Jangan yang Suka!” protesku. “Itu lagu udah klop si Ucup sama Karen vokalisnya.”
“Trus yang mana?”
“Suaramu, yang itu.”
Alex pun mengangguk setuju. Kami pun memainkan instrumen laguku yang berjudul Suaramu. Lagu yang kubuat beberapa bulan sebelum lulus SMA. Aku buat sebelum lagu Suka, dan sudah sering kunyanyikan di kafe-kafe. Bahkan sudah ada di youtube-ku juga walau subcriber-nya baru 100an.
“Aku tak akan pernah lupa hari kita bertemu
Sejak saat itu masa depan kami berubah
Semakin aku mengenalmu semakin aku tertarik padamu
Aku tak bisa menghentikan detak jantungku”
Aku menyanyikan lirik sambil bermain gitarku, sambil sesekali melihat ke arah ayahku. Ayahku masih memperhatikanku dengan tatapan yang tak bisa kudeskripsikan. Namun, melihat ayahku yang sama sekali tak berpaling, membuatku semakin ingin mengeluarkan semua bakatku.
“Suaramu aku ingin mendengarnya
Aku tidak ingin apapun
Suara itu yang tertarik
Aku tidak bisa berhenti memikirkannya”
Para pengunjung pun mengarahkan ponselnya, pun dengan si owner kafe. Mungkin kembali mempromosikan kami. Terlebih, saat ini kami membawakan lagu buatanku, bukan lagi lagu coveran.
Usai aku membawakan laguku, bisa kulihat meja ayah tidak diisi oleh ayah sendiri lagi. Sepertinya itu kliennya, dan pembicaraan mereka tampak serius. Maka aku dan Alex pun mengambil meja lainnya yang masih kosong, dan memesan makan siang.
“Gue gak pernah segugup ini kalo tampil di depan kakak sama nyokap gue,” kataku sambil memarkir kepalaku di meja. Lemas sekali rasanya, setelah tampil dan disaksikan langsung oleh ayahku sendiri. Alex dengan usil menusuk-nusuk pipiku dengan tusuk gigi. Nemu tusuk gigi di meja, dan untungnya masih tersegel rapi.
“Emang kalo di rumah, lo gak pernah pegang alat musik lo? Trus gimana lo bikin instrumen lagu?”
“Kalo di rumah, gue gitaran mulu kok. Dari awalnya cuma nge-cover, tahu-tahu jadi lagu baru,” aku memulai ceritaku. “Kadang gue juga suka nge-cover soundtrack anime bareng kakak gue. Nyokap gue tahu itu. Cuma ya… Bos Fujimine itu sibuk. Beliau lebih sering di ruang kerjanya di lantai satu, sementara gue sama Bang Sat, kalo nge-cover soundtrack anime selalu di lantai dua.”
Alex hanya menyimak ceritaku, dengan tangannya yang masih memegang tusuk gigi itu. Mungkin berniat mengisengiku lagi.
“Tapi gue rasa, bokap lo tuh sebenernya dukung hobi main musik lo.”
“Masa’?”
“Yaaa gak tahu juga sih, cuma asumsi sotoy gue aja,” kata Alex sambil menggendikan bahu. “Buktinya, beliau mau dengar lagu yang lo buat, kan?”
“Bener juga.”
Makanan pesanan kami pun tiba. Aku pesan spaghetti carbonara dan es cappucino, sementara Alex pesan strawberry shortcake dan es espresso. Aku hanya heran melihat menu makan Alex, sungguh kombinasi pahit dan manis yang unik. Namun, cocok sih.
“Kenapa? Mau?” tanya Alex.
“Nggak, gue cuma heran aja. Lo bisa kenyang makan kue doang?”
“Nggak kenyang, ntar gue pesen lagi.”
Aku tidak menanggapi, karena cacing di perutku meronta-ronta untuk segera memberi mereka dengan asupan carbonara ini. Karena kasihan, aku segera makan dengan lahap.
“Akira, Papa duluan ya,” ujar ayahku sambil menepuk pundakku. Buru-buru aku menelan makanku.
“Oh, iya Pa. Hati-hati.”
“Hati-hati om.”
Ayahku mengangguk sambil tersenyum, lantas meninggalkan kafe bersama kliennya. Tanpa sadar, aku menatap kepergiannya sambil melamun.
“Kir? Kalo lo udah gak mau, gue siap habisin,” kata Alex membuyarkan lamunanku.
“Woi!!! Jangan!!”
<>
Pada akhirnya, kami benar-benar sampai malam walau Ryan bilang tidak jadi menyusul. Tak apa, aku dan Alex puas bermain musik berdua. Hingga pukul delapan malam, kami memutuskan untuk pamit pada owner.
“Oh, sebentar,” Owner merogoh sakunya, dan memberikan dua amplop putih pada kami. “Tadi ada bapak-bapak nitip ini buat kalian. Pesanan makan siang kalian juga udah dibayar sama beliau.”
“Bokap lo Kir?” tanya Alex. Aku hanya terheran-heran sambil menerima amplop tersebut.
Setelah mengucapkan terima kasih pada owner, aku memberikan selembar amplop pada Alex sambil berjalan menuju parkiran. Alex pun mengintip isi amplop, sementara aku sibuk mengeluarkan motorku.
“Kir, kayaknya beneran dari bokap lo. Sampaikan makasih gue buat beliau ya,” kata Alex sambil naik ke boncengan motor.
“Emang isinya apaan?” tanyaku sembari menjalankan motor.
“Cuan Kir! Cuan! Kita dibayar bokap lo!”
Aku tak menjawab, pura-pura tak mendengar ucapan Alex karena bisingnya kendaraan malam ini. Namun sampai rumah, aku berniat menanyakannya langsung pada Papa.
<>
Usai mengantar Alex ke stasiun, aku langsung buru-buru pulang, menanyakan perihal amplop tadi. Namun ibuku bilang, ayah belum pulang dan kemungkinan akan pulang larut malam. Jadi yasudah, aku akan menunggu ayahku sambil nonton drakor. Menamatkan serial 2521 yang baru sempat aku tonton.
Jam menunjukan pukul 12 lewat 15 menit, kala aku mendengar pintu rumah terbuka. Ibuku sudah tidur, dan si Bang Sat bilang dia mau lembur pekerjaannya di kamar, jangan diganggu gugat.
“Akira? Belum tidur nak?” sapa Papaku.
“Belum, masih drakoran hehe,” jawabku sambil buru-buru mem-pause drakor yang tengah kutonton. “Kok baru pulang Pa?”
“Iya, tadi abis ketemu klien di kafe tempat kamu perform, kita langsung bahas kasus dan ngurus buat persidangan besok,” jawab Papa.
Aku mengangguk, lantas teringat hal yang ingin kutanyakan. Yang membuatku menunggu Papa sambil drakoran ini.
“Papa… tadi bayarin makanku sama Alex? Cuma mastiin aja.”
“Benar. Papa juga tadi titip sesuatu untukmu dan Alex ke si pemilik. Uudah kamu terima?”
“Udah, Pa. Alex bilang, makasih.”
“Dou itashimashite.”
“Papa— kenapa lakuin ini? Maksudku, Papa kan gak pernah dukung aku main musik, tapi kok sampe bayar kami? Apa ini peringatan untuk terakhir kali aku main musik?”
“Mikirmu kejauhan nak,” ujar ayahku sambil mengusap kepalaku. Lantas beliau pun duduk di sampingku.
“Enggak, Papa gak minta kamu buat berhenti. Sebaliknya, kamu boleh menekuni hobimu itu. Itu bayaran atas kerja kerasmu perform. Kalau soal makan, gak salah kan seorang ayah bayarin makan anaknya?”
“Iyasih…”
“Papa bukannya gak suka kamu jalanin hobi kamu. Cuma, Papa gak mau kamu terlalu terpaku sama musik sampai jadiin itu cita-citamu. Main musik boleh, tapi hanya sebagai selingan. Waktu kamu bayi, kamu lebih suka mainan yang ada suara-suaranya dibanding mobil-mobilan. Kamu juga lebih suka piano mainan dibanding robot mainan seperti kakakmu.”
“Papa cuma gak mau, kamu stres karena musik. Musik sesuatu yang kamu sukai, bukan sesuatu yang bikin kamu terpuruk karena kalah saing dengan musisi lainnya. Kamu mengerti maksud Papa kan?”
Aku terdiam mendengar ucapan ayahku. Memang selama ini, aku hanya melihat larangan ayah sebagai sesuatu yang jelek. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, ayah tak pernah memarahiku saat aku membeli gitar, bass, dan bahkan piano mini untuk membuat arasemen lagu.
Artinya, Papa mendukungku?
Dan hanya melindungiku dari hobiku, karena pekerjaan sebagai musisi memang tak menjanjikan?
Agar aku tidak membenci hobiku di kemudian hari?
“Papa… makasih…” ujarku sambil memeluk ayahku. Aku tidak tahu harus berkata apalagi, intinya aku sangat berterima kasih pada ayahku.
Terima kasih sudah mendukungku.
“Tapi, aku dapet gen suka musik darimana ya? Kakak kan dapet gen jago basket dari Mama. Kalo kulihat-lihat, Papa gak ada bakat musik,” tanyaku, dengan gurauan di akhir kalimat.
“Hahaha, Papa emang gak bakat musik. Tapi kakekmu, ayahnya Papa, dulunya pemain shamisen handal lho.”
“Masa’?”
Ayahku mengangguk, “Kakekmu meninggal waktu kamu masih dua tahun, wajar kamu gak tahu.”
“Hehehe, iya juga sih.”
“Sana tidur, besok ada acara lagi sama Alex?”
“Ada Pa.”
“Yasudah, semangat. Sekarang istirahat.”
Aku mengangguk, lantas beranjak menuju kamarku.
Jakarta, 26 Desember 2022
Akira Kusumawardhana Fujimine
1 note · View note
th3ndsjourney · 7 months
Text
LIVING LIFE
"Cape gak sih hidup?"
Mungkin hampir semua orang pernah paling tidak sedetik merasa "Cape ya hidup". Ya emang, hidup emang cape sih. Kalo kata salah satu guru, nanti ya santai santainya di akhirat aja.
"Kapan ya ini berakhir? Waktuku."
Katanya, setiap manusia itu udah punya jatah rezekinya masing-masing. Udah dicatetlah pokonya. Sekian. Begitu tertulisnya. Nanti, ketika rezekinya sudah habis. Itu berarti waktunya dia untuk pulang. Ya mau ngapain lagi kan?
Ibarat nih, lu dateng ke dunia udah dibekalin rejeki sekian. Nah dari rejeki sekian itu lu pake buat apa aja? Hayo apa. Bisa gak nih orang ngubah bekel di dunia itu untuk jadi bekel di akhirat. Tapi rejeki ini bukan soal uang aja ya.
Jadi ya jangan nyerah dulu ya, walaupun cape. Sebab rejekimu masih ada tuh. Makanya belum dipanggil Allah. Gunain dulu. Abisin dulu. Nanti kalo udah abis juga dipanggil.
"Fulan/fulanah, ayo pulang."
Ngomongin pulang, seorang guru berkata, ada dua jenis malaikat maut katanya. Ada yang akan "menjemput" dengan "lemah lembut" ada yang "menjemput" dengan "keras".
Beliau berkata, hal itu tergantung kedekatan kita, dengan Allah. Konon, ibaratnya kita udah bestie nih ama hooman aja, pasti "ada jalur orang dalem" yang bilang "baik-baik ya sama dia". Gitu. Seru nih kalo udh main orang dalem, ya, kan?
Yakin masih belom minat PDKT sama "orang dalem"?
Kayaknya udah waktunya mulai nyicil gak sih? Nyicil pdkt, wkwk. Daripadi hidup lu gabut cuma ngejar dunia. Ya, gak, sih?
Lagipula nih ya, nunggu tuh kan cape. Mending isi kegiatan. Tobat misalnya 🥲 sambil menunggu ajal menjemput. Orang yang "siap" meninggal dan "tanpa pengesalan" meninggalkan dunia, belum tentu siap "setor bekal" kan. Itu dua hal yang berbeda.
Yaa.. begitulah salah satu cara untuk living life jika kamu sudah bosan hidup.
Semoga menginspirasi. Salam dari binjai. Eh salam dari banggai. Eh salam lah pokonya. Semoga kita bertemu di Surga ya ges ya. 😂
*Nb: sesekali pake bahasa non baku bolelahya wkwk
[18.10.2023]
0 notes
massug-ga · 1 year
Text
Enaknya badan terlentang dengan tenang, dari gempuran badai kehidupan. Aku ini pekerja malam, menjemput rejeki yang terang, namun terkadang terhalang awan yang hitam, hujan turun dengan deras, pun gemuruh petir menyambar. Namun aku tetap beranjak dari ranjang yang amat nyaman, untuk memanjat lebih tanggung jawab yang besar
0 notes
haipratomo · 1 year
Photo
Tumblr media
Pagi itu, disaat saya menikmati sarapan dipinggir waduk Cacaban. Dari kejauhan terdengar deru mesin diesel yang dipasang di kapal. Dari pinggir terlihat sebuah kapal sedang melaju menuju tengah waduk. Suara mesin itu mungkin berisik untuk beberapa orang. Tapi tidak bagi mereka yang menjemput rejeki menggunakan kapal. Suara berisik itu adalah penanda bahwa ada rejeki di tengah waduk sana untuk memberikan nafkah kepada keluarganya... . . " Mulai Menjemput Rejeki " 📍@wadukcacaban 📸Canon 60D 💻Preset: Lightroom . Follow my instagram: @ibnupapitoo . . #canon #canonphoto #canonphotography #canonphotographers #canonphotographer #canon60d #instamood #instagood #likeforlikes #followforfollowback #travel #traveling #travelingindonesia #wisata #travelphotography #travelphotographer #lightroompreset #presetlightroom #canonasia #cacaban #naturephotographer #nature #naturephotography #naturephoto #tegal #perahu (di Waduk Cacaban) https://www.instagram.com/p/CpL4-xPvXs5/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
ameliazahara · 7 months
Text
Ada harapan untuk bisa pulang kampus untuk rumah bersinggah di jangka panjang waktu untuk mengabdikan ilmu.
Tentu hal ini dipicu oleh pengalaman yang telah diperoleh, hingga diri memutuskan untuk mengambil langkah tersebut. Ajaibnya tahun ini terasa seperti ada kesempatan, terbuka pintunya untuk bisa masuk menapaki jalan pulang kampus.
Sebelum hari ini tiba, jauh sebelumnya, intuisi berbisik seolah seperti memberi pertanda, seolah ada bisikan meminta pulang kampus. Tentu itu pertanda, yang ajaibnya seolah semesta berkonspirasi membawa diri menuju ke sana.
Sejauh ini jalannya mudah, tanpa kendala yang berarti, walau di masa-masa persiapan ini, segalanya terasa wireuh—kerjaan dan berbagai urusan lainnya.
Banyak insight yang dicari untuk memudahkan jalannya, salah satunya kalimat Mark Manson yang bilang kalau, tentukan masalah yang kau senangi, fokus di sana, maka kau akan bisa bodoamat sama hal lainnya di luar itu.
Tentu, di antara banyak masalah hidup lainnya yang dihadapi, sadar kalau masalah persiapan seleksi ini adalah yang utama. Selebihnya hanya selingan. Toh urusan kerjaan adalah perihal santai—ga mau jadi paling menderita padahal bukan suatu yang harus jadi prioritas utama juga.
Jadwal seleksi sudah mendekati, hari H akan terjadi dalam waktu dekat. Gregetan dan degdegan adalah pasti. Sebab normal, ketika menjelang hari H ‘ujiannya’ akan lebih berat. Mulai dari keraguan, gundah, apapun itu bisikan negatif yang datang menghampiri. Jangan digubris—dengan minta pada-Nya agar dimudahkan jalannya tanpa halangan apapun untuk sampai tiba di akhir perang dengan aman dan selamat.
Untuk itu upaya sebaik-baiknya adalah utama. Mengharap berkah dan ridha-Nya adalah utama. Sebab di sana pertanggungjawabannya—di ‘bagaimana’ caramu mengupayakannya.
Kali ini lebih lapang, lapang rasanya. Sebab bukan kali pertama juga. Perjalanan kemarin-kemarin juga telah mengajarkan untuk lebih percaya diri dan berani, juga bijaksana dalam menyikapi segala kemungkinan. Toh, ini hanya upaya menjemput dengan tidak menggadaikan apapun, untuk itu sebaik-baiknya adalah yang diupayakan dari berbagai sisi.
Bagaiman kalau tidak lolos?
Tentu tidak ada yang dirugikan.
Laksanakan plan berikutnya.
Walau yakin-nya kali ini adalah bagian rejeki diri. Tahun ini insya-Allah akan lolos. Akan bisa sampai di akhir perang seperti yang diharapkan.
Bismillah, mohon doanya agar dimudahkan untuk sampai.
0 notes
hermavvan-blog · 2 years
Photo
Tumblr media
• CONGRATULATIONS • Your photo was chosen for us to repost ------------------------------------------ The best photo from IG @_widodo03_ • • • • • • Batang, Jawa Tengah, Indonesia Menjemput Rejeki... (Karena rejeki tak bisa order gojek atau grab) . . . . . . . . 📱Shoot on Xiaomi Redmi note 8 @xiaomi.indonesia @xiaomi.global @xiaomicommunity_id . 📌 Denasri, Batang Jawa, Indonesia 🇮🇩 . ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ #photooftheday #photography_landscape #pesonaindonesia #hptography #raw #raw_indonesia #humaninterest #humaninterestindonesia #human #instanusantara #cameraindonesia #insanindonesia #hayomoto #hayomotokompakan #landscape_fotografi_indonesia #natgeoindonesia #explorejateng #redmi #xiaomiglobal #xiaomiphotography #xiaomigaleri #xiaomiimagery #xiaomiphotographyindonesia #folkbatang #instabatang #pekalongan ------------------------------------------ Jangan lupa follow dan tag instagram @_humaninterest di foto yang kamu upload Gunakan hastag #_humaninterest Bila ada kritik atau saran silahkan tulis di kolom komentar atau DM ------------------------------------------ https://www.instagram.com/p/ClGTYvMyMQA/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
rezkdh22 · 2 years
Text
Gagal Fokus
Beberapa hari lalu kawan SD yang udah kayak saudara kebetulan ada tugas kerjaan di Bandung dan dia sempatkan untuk menginap semalam sama aku. Kita banyak banget update kehidupan, segala keresahan kita, segala masalah kita, kita tumpahkan disitu. Pun tentang keresahan masa depan, karir, pendidikan. Dia membicarakan rencana lanjut studinya yang serasa mengingatkanku akan keinginanku lanjut studi.
Hari ini agenda liqo offline dilaksanakan seperti biasa di pagi hingga siang hari. Agenda kali ini memang agak berbeda karena aku rasa sesi sharing terasa lebih banyak. Dalam satu sesi, Teteh murabbi mengatakan bahwa hari pembalasan itu nyata, dan Allah udah ngatur semua yang ada di semesta ini termasuk dengan jalan kehidupan kita. Allah udah ngatur masa depan kita, jodoh kita, rejeki kita, dan segala jalan hidup yang harus kita jalani. Namun segala ketentuan itu juga akan terbuka dengan ikhtiar yang kita lakukan. 
Kemudian hari ini di sore hari aku sempatkan buat bertemu kawan kuliah yang kebetulan lagi di Bandung. Kita sedikit update kehidupan dan sharing-sharing tentang masa depan. Kita sharing tentang gimana hidup kita sekarang, update kabar kawan lama yang lain, pun dengan masa depan yaitu mengenai karir dan pendidikan. Yang menjadi poin utama yang cukup menyentil yaitu bahasan mengenai masa depan khususnya karir dan pendidikan. Dia juga mengatakan bahwa dia beberapa kali pindah kerja karena dia ingin berkembang. Pun dengan pendidikan, dia berusaha memantik semangatku buat lanjut studi.
Beberapa hal ini seakan menjadi pengingat bahwa aku selama ini gagal fokus. Aku trlalu fokus ke permasalahan tanpa sedikitpun memikirkan solusi. Padahal, kejadian2 diatas seakan memberikan pesan bahwa peluang di depan sana tuh masih banyak loh. Lalu kenapa aku jalan di tempat? Kenapa gitu overthinking sama masalah, dan ga move on atau lekas beranjang untuk bergerak?
Perlu diingat bahwa peluang itu dijemput, ga cuma ditunggu. Momentum untuk menjemput peluang juga ga terjadi berulang kali. Ketika diri terlarut dalam masalah dan hanya jalan di tempat, jalan salahkan keadaan jika momentum itu hilang.
Ya itulah insight yang aku dapet dari pertemuanku ke beberapa orang beberapa hari ini. Selalu seneng ketemu orang lama/orang baru karena pasti ada insight baru yang bisa kuambil.
0 notes
fungoblock · 2 years
Text
CERITA KOMIK GAK JELAS
 SECANGKIR KOPI
Tono :  uyeye,,, ini dia,, kopi spesial super istimewa di gladiator88,,sempurna
bapake : WOII (berteriak ke tono)
bapake : buseett...!!! lama amat cuma bikin kopi susu doang banyak gaya! cepat bawa ke pelangan,, udah ditungguin tuh
pelanggan : kopi susunya mana nih? lama amat!!
Tono : maaf bang ini kopi susunya,, silahkan ,,,hehehe
ORANG KAYA
orang kaya: kipli,  pesen kopi 5 yah
kipli: okaay
orang kaya : ngak pake lama ya,, kasihan calon klien gw pada haus nanti 
lima menit kemudian,,,,
orang kaya : pokoknys, gue jamin. 2-3 bulan lagi kalian semua bakal dapet keuntungan sampe ratusan juta! ngak perlu capek-capek ntar tu duit sendiri yang bakal nyamperin kita,,, passive income,coy
kipli : WOW... impresive
orang kaya : ntar kalo lu semua udah pada gabunbg di bisnis gladiator88 ini  baru deh bisa ngerti enaknya.... jangankan mau liburan keluar negeri. mobil mewah , helikopter lu bisa beli 
kipli : dalam hati berbicara ( gak nyangka, ternyata warkop pak gundul punya banyak pelangan tajir kayak gtu juga
2 jam kemudian
orng2 :  bang kita pamit dlu ya
orang kaya : iya iya jangan lupa join team gue yah,,, kesempatan emsas kayak gini ngak dateng dua kali lho
kipli : wah dia mau bayar,, pasti gw di kasih tips lebih nih
orang kaya : pssttt,, gue ngutang dlu yah ntar kalau para calon downline yang tadi gue prospek dah join semua,, pasti gue lunasin,, hehehe
kipli : jiah ,,, ketipu gw
pak gundul : dapat tip berapa luu? hahahahhaa
HANDUK PAK GUNDUL
pak gundul : fuhh sampek keringetan ngurusin pelangan...
kipli : istirahat dulu aja pak, urusan warung serahin ke saya saja
pak gundul : ya udah gua tinggal mandi bentar yah
kipli : oke 
tiba2 kipli menumpahkan secangkir kopi dan dengan rajinnya kipli langsung membersihkan meja yang terkena tumpahan kopi tersbut
kipli : musti buru buru nih sebelum pak gundul liat
kipli : fuh,,, beres juga akhirnya
pak gundul : uyeeyeye badan jadisegar abis mandi,, lanjut  bikin kopi lagi ah
dengan gercap pak gundul mengambil kembali handuk yang di gunakan kipli untuk mengelap tumpahan kopi
KOPI PAGI
KUKURUYUKKKK suara ayam berkokok gladiator88 di pagi hari
kipli : hooaaaammm,, masih ngantuk
pak gundul : kipli,, jangan ngeluh terus kerja yang bener napa 
kipli : lagian pagi-pagi buta gini uda ada yang ngopi aja
pak gundul : nah,,, gitu dong pli.. bangun pagi itu penting,,, kalau kesiangan ntar kalah sama ayam,,, makin pagi kit bangun ,, makinawal juga menjemput rejeki tuhan,,, dijamin deh semua urursan bakalan lancar
kipli : tapi pak,, tuh orang tiap hari bangunnya pagi,,langsung nongkrong sampe sore disini ,,, malah nganggur2 aja tuh
0 notes
melkykatiman · 2 years
Photo
Tumblr media
Selamat datang bulan kemerdekaan, regetanmu rejeki q lur. Semangat hari Senin, kamu cukup NOW aja (Ning Omah Wae). Kami siap menjemput kendaraanmu yang mau dicuci.. https://www.instagram.com/p/CgsjsLDPd1s/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes