Tumgik
#ayo menulis okay
nofikadwi · 1 year
Text
Menikah adalah tentang panggung memberi
Catatan pernikahan 1.
Aku kira ketika kita sudah selesai dengan perasaan perasaan diri (tidak mudah baper dengan hal-hal sepele) dapat menjadi kunci bagaimana kita memanjement perasaan dalam pernikahan.
Aku kira ketika kita tak mudah lagi ngambek karena hal-hal sepele terhadap saudara dapat menjadi kunci bagaimana kita memastikan bahwa kedepannya dalam pernikahan kita tak akan mudah kecewa, sedih karena sikap pasangan.
Ternyata....tak semudah itu. Ada hal-hal sepele yang kadang benar-benar membuat kecewa. Sesederhana yang terbiasa satu selimut bersama, tiba-tiba pasangan enggan satu selimut bersama.
Sesederhana yang terbiasa berpamitan sebelum berangkat kerja, tiba-tiba memutuskan tidak berpamitan dengan alasan terburu-buru.
Dear istri, sekuat apapun benteng anti bapermu, aku yakin ada satu titik rasanya pengen nangis, ngambek kenapa seperti ini? Kenapa gak seperti biasanya?
Hingga kadang muncul ke khawatiran apa aku membosankan?
Maka tentang pernikahan adalah panggung saling memberi, kita tak mampu merubah bagaimana sikap orang lain kepada diri kita. Yang mampu kita ikhtiar kan, tetaplah Istiqomah belajar menjadi istri sholikhah, mempersembahkan apa-apa yang terbaik untuk suami, menjalani peran dengan memenuhi kewajiban kita bukan semata untuk menuntut hak kita kepada suami. Tapi untuk meraih Ridho Nya, maka jangan bosan untuk saling memberi di panggung pernikahan ini.
Magetan, 25 Januari 2023
123 notes · View notes
ay-journal · 1 year
Text
Bye 2022... Welcome January!
Tumblr media
Hi, everyone? How are you? I hope God always bless you...
We passed 2022, finally after struggled with all conditions that make us down. And here we are, another day to fight again!!
Kita selalu memiliki goals baik jangka panjang atau goals jangka pendek untuk mempermudah kita memperoleh goals jangka panjang itu kan. Akhir tahun kita akan selalu merefleksi apa saja goals yang sudah tercapai atau mungkin achievement yang tiba-tiba kita peroleh. Dan dilanjutkan dengan berbagai goals untuk tahun selanjutnya.
Saya teringat salah satu idol Chinese yang mengatakan awal tahun selalu dimulai dengan optimisme memperoleh berbagai goals dan semangat yang menggebu-gebu. Lalu dipertengahan hingga akhir, kita akan merasa kelelahan dan ingin cepat tahun ini berlalu. Hal ini akan selalu berulang. Haha xd. Rasanya apa yang diucapkan idol ini benar.... Tapi kita harus selalu mengawali tahun dengan semangat baru.
Setiap hari akan selalu ada rintangan yang harus kita hadapi. Tetapi semangat untuk terus melakukannya tidak boleh pudar....
Lelah? Melewati hari-hari selama 2022 berat ya?
Istirahat sebentar boleh. Tidur yang cukup dan minum air putih yang cukup. Tarik napas dalam-dalam. Atur langkah ulang dan hadapi hari kedepannya.
Semua orang berhak merasa lelah. Tapi bukan untuk menyerah. Reka ulang kejadian apa saya yang sudah kamu lewati di tahun kemarin. Rintangan-rintangan apa saja yang sudah kamu lewati. Itu juga sebuat pencapaian loh...
Dear myself
Tahun 2022 kamu sudah banyak melewati hal yang berat dan juga melelahkan. Melewati hambatan demi hambatan dalam dunia perskripsian. Revisi, dosen yang tersinggung, data penelitian yang rumit dalam pencariannya, hingga olah data yang tidak kunjung berhasil. Drama dunia magang. Pressure atasan. Pekerjaan yang tiada henti. Hingga mencoba berusaha lagi dalam dunia skripsi. Kesulitan menghadapi dosen. Jadwal seminar yang mundur. Hingga mengejar waktu untuk menghadapi ujian kompre sebelum membayar UKT lagi...... Lelah ya? It's okay. Itu normal.
Ada banyak ilmu baru yang kamu juga peroleh. Menggunakan eviews, memahami laporan keuangan, menulis sesuai dengan SEO, penyusunan berkas santunan, menghadapi orang dengan berbagai latar belakang sekalipun itu kepala cabang, mengelola emosi tetap stabil di berbagai kondisi, tetap fokus dalam kondisi apapun. Kamu hebat kan?!
Ada banyak pencapaian yang berhasil kamu peroleh di tahun 2022. Menemukan orang yang tepat menjadi partner kamu. Mendapatkan kesempatan untuk magang dan menyelesaikannya dengan baik. Mengikuti perlombaan hingga tingkat nasional dan diakhiri dengan berbagai pengalaman baru. Mendapatkan pekerjaan sebagai content writer di media online... Banyak kan? Ayo syukuri..
Tidak ada salahnya mengambil hari libur satu hari dengan tenang kok untuk re-charge energi kembali...
0 notes
cowokjalang · 3 years
Text
Surat Cinta Lembar Ke Delapan
Untuk Ndoro.
Selamat tengah malam, ndoro.
Terlalu lancang sebenarnya aku menulis surat ini, kota baru saja saling menyapa beberapa hari lalu lewat twitter. Aku yang sksd malah menempatkan diri menjadi temanmu. But, its okay. Aku seneng punya banyak temen.
Ndoro, yang selalu sambat ditwitter. Hidup gak melulu tentang menjadi manusia lemah, ayo bangkit dan bertumbuh menjadi lebih kuat. Seperti lirik lagu Hindia "bersedihlah secukupnya kan masih ada penggantinya". Ndoro, aku juga sering misuh-misuh gajelas. Tapi aku udah belajar dari lagu Mas Kunto Aji yang judulnya Rehat. "yang dicari hilang, yang dikejar lari, yang ditunggu, yang diharap, biarkan semesta yang bekerja untukmu".
Ndoro ayo rehat sebentar, love yourself dulu baru love him so much. Jangan menjadi terlalu vodoh karena tertarik dengan seseorang yang bahkan gak tertarik dengan kita. Ada yang lebih penting dari itu; mencintai diri sendiri.
Ndoro, bukan mau berlagak dewasa atau apalah namanya. Coba deh bercermin terus tatap pantulan diri lekat-lekat, bilang makasih karena sudah bertahan selama ini, dan maaf untuk segala luka yang telah lalu. Aku yakin akan ada lega yang menelusup ke hati.
Salam sayang,
ipan mutual twittermu yang paling gemas.
3 notes · View notes
Text
Jenuh
Sudah enam bulan lebih seluruh dunia berada dalam kondisi pandemi ini. Gw bukan mau bahas masalah pandemi atau nyuruh-nyuruh patuhi protokol kesehatan atau marah-marah sama yang nyebarin teori konspirasi. Semua sudah bosan kali ya dengan tulisan-tulisan seperti itu Gw cuma mau mengalirkan rasa kejenuhan dan kebosanan gw di sini.
Gw ingat banget setahun yang lalu, gw benar-benar lagi bersemangat. Back then, I was at the start of a new life as a PhD student. Saya dapat tugas belajar sehingga dibebastugaskan dari tugas-tugas sebagai dosen, which mostly are administrative jobs (pekerjaan administratif ini yang bikin saya punya love-hate relationship with my job). Rasanya seluruh jiwa saya berteriak saat itu...saya bebas. Tapi tentu saja euforia ini tidak berlangsung lama. Apapun pilihan hidup kita, pasti ada konsekuensinya. Sama halnya dengan sekolah S3 ini. 
Memasuki semester 2, saya masih bersemangat. Saya bertekad pada akhir semester 2, draft proposal penelitian sudah jadi dan awal semester 3 bisa melaksanakan ujian pra-proposal dan ujian proposal. Tetapi kemudian, Negara Api (baca: Corona) menyerang. And my willpower is dwindling down seiring dengan semakin lamanya berada di rumah.
Ya, saya jenuh. Saya merasa tidak ingin melakukan apapun. Tapi saya merasa bersalah kalau tidak melakukan apapun. Saya masih memikirkan bagaimana target-target sekolah saya bisa terpenuhi. Saya memang tetap pasang target at least by the end of this semester, I have finished the proposal exam. Tapi sampai sekarang pun kemajuan menulis proposal saya seperti siput. Tinjauan pustaka masih kurang (sedikit sih tinggal nulis tentang biomarker yang akan dipakai dan memperbaiki kerangka konsep). Bab metode masih bingung sama definisi operasional tiap variabel (karena kerangka konsepnya belum jadi). Belum lagi intervensi yang akan diberikan, berupa ekstrak atau food. Eh, klo dituliskan begini kok kya sedikit ya yang masih harus dikerjakan. Actually, I think may be I have finished 75% of the proposal. Hey, itu sedikit lagi kan. 
Belum lagi kalau memikirkan situasi pandemi yang serba tidak pasti ini. Bagaimana nanti cara pengambilan data. Kan ga bisa ngumpulin massa. Well, that’s another problem for another time.
What I have in my plate right now is: 1) i have to finish my proposal and 2) I have to finish the preliminary study that already received research grant. Number 2 ini nambah stress tersendiri juga karena ngurusin supaya sampelnya bisa masuk lab aja sampai sebulan lebih. Well, that’s also another story for another time (if I’m willing to write it down).
Ayo, Rin semangat...Ingat PhD is not a sprint, it’s a marathon. It’s okay if sometimes you want to slow down or feel like you don’t want to do it for a while. But, don’t lose hope. There is light at the end of the tunnel. Any small progress is still a progress. Take time for yourself. Stay safe and be happy.
2 notes · View notes
astarindri · 4 years
Text
Sebuah Kemudahan di Balik Ujian
“Ndri kamu mending pegang 2 area kecil atau 1 area dgn market yg lebih sulit?”
“Mbak gaada pilihan yg lain kah? Gaada yg mending sama sekali :(”
Percakapan sederhana ini adalah awal dari ketidaknyamanan itu bermula. Asek. Seriusan, abis itu mulailah gelisah. Tidur ga karuan, makan ga karuan. Apa itu diet? Apa itu makan sehat? Bodo amat, gue butuh guilty pleasure!
Aku baru saja 5 bulan di posisi ini. Eh jangan lupa, di 2 thn pertama masa kerjaku ini, aku sudah dipindah posisi sebanyak 3x. Terbanyak sepanjang sejarah karyawan Gen-Y Witel Jakpus. Jadi belum ada 1 posisi yang aku tempatin minimal dlm waktu 1 tahun. Enak ga sering pindah gitu? Buat aku sih engga, wkwk. Kenapa? Aku ga bisa memperdalam posisi-posisiku itu.
Dan hari Kamis kemarin, aku dapet surat tugas lagi. Setiap dapet surat tugas itu, rasanya ga pernah enak. Kenapa? Aku ga pernah dinotice sama yang bikin surat tugas itu, jadi ngerasa dimainin aja. Pikiranku, pendapatku ga bener2 dianggep. Minimal tanya dulu gitu lho aspirasinya gimana. Lha ini engga sama sekali. Karena ini, aku jadi bertanya-tanya kenapa, dan nyalahin diri sendiri. Salahku apa? gatau. Pokonya salah aja. Kepalaku dipenuhi dengan berbagai pertanyaan, dan juga alasan-alasan kalau aku emang ga layak. Tumbal. Korban.
Yes. I’m not okay, at all.
Lalu datanglah seorang kakak yang coba ngasih perspektif lain, juga ngasih pemahaman bahwa gapapa kalau kita dlm keadaan ga baik-baik aja. Padahal sang kakak lagi burn out juga. Dari situ, walaupun aku emang masih nyalahin diri sendiri, setidaknya aku jadi mulai berpikir kalau aku ga sendirian. Cobalah aku nulis di ig stories, setidaknya buat numpahin sedikit apa yg ada di kepalaku. Harapannya biar abis itu, pikiranku ga sepenuh itu dan aku bisa tidur.
Tapi aku kaget sama respon netizen, haha. Ga nyangka bakal se-suportif itu :”)
Ada yang curhat ttg keadaannya. Ada yg ngasih perspektif lain. Ada yang bersedia dengerin curhatanku sampai aku lega. Ada yang bersedia support aku dalam bentuk apapun. Ga sedikit yg nyemangatin, tapi paham juga kalo aku lagi ga bener-bener dlm keadaan baik secara mental. Bahkan ga sedikit juga yg ngajak diskusi langsung. Malam itu aku tetap tidur lewat tengah malam, tapi dengan hati yang sedikit lebih ringan.
Ada 1 hal unik. Jadi ada seorang kakak perempuan yg aku kenal via ig saja. Kenapa aku follow dia? Karena dia pernah ditag temen dekatku. Gatau kenapa, aku pengen follow dia aja. Lambat laun, kita saling komen2 status satu sama lain. Lama kelamaan, kita cerita lebih dalam tentang diri kita, karir, sampai tentang jodoh. Tapi yaudah sepintas gitu aja. Saat aku menulis di ig, dia langsung tanya kenapa. Aku cerita ttg kejadian yg menimpaku, dia pun menanggapi dengan pengetahuan dan perspektifnya.
“Duh Ndri, panjang banget ini jelasinnya, ga muat di DM doang. Vidcall yuk, malem ini kosong ga?”
Aku iyakan ajakannya. Akhirnya kita vidcall-an, bak seorang kakak adik yg sudah lama ga ketemu. Banyak bgt bahasannya, dari tips karir terkait apa yg aku alami, cerita pengalaman dia tentang pertemanan, sampai tentang jodoh. Ya, dia to the point nanya,”gimana progress kamu sama orang itu? Kamu suka ga sama dia?” wkwkwkwkwk. Mamakku aja udh lama ga nanya kaya gini kak.
Tapi aku bersyukur sekali. Lucu ya, dari ga sengaja follow ig jadi malah ngementorin. Dulu aku ingin banget punya kakak yang mengayomiku. Sekarang aku punya banyak kakak, dari career class, pekerjaanku sekarang, dan dunia maya yang kenalnya karena tidak sengaja gini. Alhamdulillah.
Sekarang, kondisiku udah membaik. Pikiran-pikiran yang aneh-aneh itu lambat laun sudah lenyap. Terima kasih banyaak netizen yang udah membaca dan menanggapi stories-ku saat itu dengan penuh pengertian. Mohon maaf atas ke-slow-respnse-nya diriku terkait pekerjaan seminggu terakhir. Berhubung kondisiku sudah membaik, ayo kita lari bareng-bareng lagi :D
Duh per-covid-an ini kapan berakhir sih? Pengen ketemu sama mereka, dan peluk mereka satu-satu. Tentunya yang perempuan ya, haha. Bener ya janjinya Allah itu, bersama kesulitan pasti ada kemudahannya.
1 note · View note
salehrjones · 5 years
Text
Am I Okay?
Tumblr media
Senin, 28 Januari 2019 (19:22)
           Huffft, lagi lagi aku ditawari untuk melatih pramuka di SD. Tapi aku bingung, mau mau diterima atau ditolak. Walaupun sebenarnya aku ingin, tetapi aku masih takut, apakah aku mampu untuk mengemban amanah itu. Aduh, terima atau tidak yaaaa, mana langsung ditagih jawabannya. Apa sebaiknya aku ambil aja ya, sekalian nambah pengalaman. Tunggu, kalau dipikir-pikir semua temanku mengajar pramuka, walaupun itu tuntutan dari lembaga. Hmmm, apa salahnya kalau kita coba. Bismillah, aku terima tawaran itu.
           Pufffft, sekarang lagi dilanda kebingungan bertubi dan bertumpuk. Aku sekarang berpikir bagaimana masa depanku nanti, ketika pendidikanku selesai apa yang mesti kulakukan, kalau aku tak menyiapkannya dari sekarang. Hal yang terlintas di benakku adalah menjadi seorang blogger yang produktif, ya seperti jejak kakakku. Ia merintis karir dari bawah hingga mampu menjadi tetua di komunitasnya yaitu “Blogger Banua”. Tanya saja, siapa yang tak kenal dia, dengan passive income yang masuk secara berkala, membuat masa depan cukup terjamin untuk beberapa saat. Tapi, semua itu butuh proses, dan apakah aku mampu melewati semua proses yang telah dilaluinya. Mesti sabar, sabar menunggu, tekun dan terus belajar, berlatih dan banyak membaca dari referensi yang sudah terbukti.
           Sekali lagi aku menghela nafas, apakah ini benar-benar yang aku inginkan?
Semua orang memang perlu perubahan, dan awal perubahanku. Aku akan menghapus game mobile legend. Bye…
Dari sekarang aku berpikir, bagaimana caranya menjadi seorang bujang yang produktif. Yang siap mapan kelak nantinya, yang siap langsung melamar ketika lulus kuliah nanti.
Selamat berjuang diriku :)
           Tapi… aku masih belum puas untuk menulis. Bantu aku menghilangkan rasa suntuk ini. Mencoba meraih adsense, tapi tak tau caranya. Ingin belajar tak tau harus mulai dari mana. Lagi lagi aku otodidak, dengan modal niat penuh harapan. Semoga berbuah manis rasa harap dan mimpiku yang terlalu tinggi untuk digapai. Apakah aku terlalu banyak berimajinasi?
           Sampai kapan coba aku bingung dengan pilihanku sendiri? Ini hidupku, kenapa aku mesti ragu, aku masih muda, butuh banyak pengalaman. Kenapa mesti takut? Ayo, ambil resiko wahai diriku. Kalau ingin maju, terobos dinding itu diriku. Jiwaku, mohon bantu aku membulatkan tekadku.
4 notes · View notes
mahn1125 · 2 years
Text
“Semoga kita dicukupkan dengan apa yang Allah telah karuniakan” (kilasjejak)
ohh..... kau putra pertama, kelak kau akan membanggakan kami ohh.....kau anugrah terindah, kami berjanji akan menjaga kalian berdua quote pertama yang muncul di beranda tumblr  dengan diiringi lirik lagu ini, di kondisi dan situasi hari ini ahhh... lapangkanlah hatiku Allah kuatkanlah jiwa dan tekadku Allah :’))
makasih lohh tumblr beserta penghuninya sudah mau menulis hal-hal yang menyadarkan dan menguatkan
serasa punya teman yang menasehati dalam diam
pelajaran hari ini dan kedepannya, seperti halnya materi yang didapat beberapa pekan ini di CC perbaiki managemen financialmu bijak dalam memutuskan, kuat dalam keuangan, miliki dana darurat dan tabungan. bulan depan ayo berjanji untuk miliki pengelolaan keuangan yang lebih baik. Bismillah yookkk
it’s fine   everything will be okay
0 notes
querenciaxz · 3 years
Text
— hello again?
Hai. It's been a longgg day sejak aku terakhir kali berkunjung kesini, menulis cerita tanpa tema, menuangkan keluh kesah, atau sekadar membaca tulisan orang-orang di lini masa.
Setengah tahun, ya, kira-kira? Dan selama itu pula, rasanya hidupku tidak ada yang berubah. Aku tidak tahu apa yang salah. Rasanya hanya lelah.
Aku melihat kembali tulisan-tulisanku yang ku post di sini, dan rasanya ingin tertawa, 'aku pernah sepositif itu, ya?'.
Nampaknya aku hanya terus berbagi tentang 'ketidakapapaanku'. Aku menulis dengan harapan bisa berbagi hal yang positif sembari meyakinkan diri, "Kamu gapapa. Kamu baik-baik saja". Tanpa sadar, yang kulakukan hanya denial. Aku sendiri tidak sebaik itu. Aku masih 'apa-apa', bukan 'tidak apa-apa'. But its normal, right? Aku juga manusia.
Di postingan terakhir ku, aku menulis dengan yakin, "2021; Mari berjuang lagi". Tapi ini baru pertengahan, dan aku mulai lelah untuk berjuang. Wait, apakah aku benar-benar berjuang?
Akhir-akhir ini rasanya aku terlalu sering mengeluh. Ku perhatikan teman-temanku, agaknya hidup mereka baik-baik saja, nampak baik, kelewat bahagia hingga tak sadar aku merasa iri. Mereka dikelilingi teman-teman yang selalu ada, berinteraksi dan bercengkrama begitu akrab di sosial media.
Sementara aku?
Rasanya hanya aku yang sendirian di sini, aku sendiri yang tidak punya kawan, aku sendiri yang kesepian. Namun, rasanya tidak etis juga bagiku untuk langsung berasumsi, karena siapa pun tentunya hanya ingin menampakkan 'ketidakapa-apaan' mereka daripada saat mereka 'apa-apa', kan?
Aku sadar, aku hanya perlu bersikap terbuka. Tapi bagaimana? Kemana aku harus berusaha untuk terbuka, ketika tidak ada satu pun yang nampak bersedia untuk menerima?
Aku juga ingin bercerita sesekali, tapi aku takut hanya menambah beban, masalah ku mungkin tidak seberapa dari masalah yang mereka emban.
"Pikir positif, Ri". Iya, tau. Tapi tidak segampang itu. Pikiranku berkecamuk, berbagai bisikan positif dan negatif seakan beradu.
"Ayo, coba sekali-kali kamu yang reach out ke mereka."
"Ga usah. Kamu kaku orangnya, ga asik. Siapa juga yang mau temenan sama kamu."
"Kalau kamu ga berusaha melangkah, kamu ga bakal maju-maju, loh? Ayo, kamu pasti bisa."
"Lah, memang kamunya bisa apa?"
Hahahaha. Cape, ya?
Serius. Tidak ada yang lebih melelahkan daripada melawan pikiran sendiri.
Jangan kira aku tidak berusaha self-healing. Sudah kulakukan. Berbagai wejangan-wejangan dari motivator sudah ku khatam. Tapi tidak bertahan lama. Berkali-kali kutemukan diriku kembali merasa rendah, aku harus bagaimana?
Aku tidak membenci diriku, aku tidak membenci takdirku, pun aku tidak menyalahkan siapa pun.
Hanya saja.. serius, aku lelah.
Bingung, aku tidak mengerti diriku, tidak mengerti apa yang kurasa dan bagaimana mengatasinya. Serasa kehilangan arah.
Setengah tahun ini, kamu... bagaimana? I know, its okay to be not okay. Tapi serius, tidak baik-baik saja itu rasanya tidak enak. Siapa pun kamu, baik-baik, ya?
— 0821
0 notes
nicix0ma · 3 years
Text
HELLAW  TUMBLR! it’s been a long time~~~
sebelum UTS hari Senin (dan tentunya masih di tengah kekeosan ngelaprak zzz) sengaja banget nih mau buka tumblr karena rasanya gatel aja gitu.
gatau ya akhir-akhir ini aku makin diingetin lagi dan diperlihatkan bahwa... apa yang terjadi sama kita, itu yang terbaik.
aku sangat sangat sangat bersyukur bisa ada di sini. meski pada awalnya bukan di sini mimpi utama yang aku kejar, tapi it’s okay juga sihh.
yang ngetrigger aku buat ngerasa bersyukur akhir-akhir ini tuh karena Teh Jasmine. gimana ya, kayak... aku udah ngikutin Teh Jasmine dari pas SMA, terus suka baca-baca juga. dan kayak ga nyangka aja ternyata sekarang aku part of Teh Jasmine... dan di divisi pilihan pertama yang aku pilih... alhamdulillah :”). kadang mikir aja gitu kalau misalkan aku ga di sini, aku ga akan bisa join tim ini. 
meski anonimus (hehe ayo tebak aku yang mana), tapi rasanya seneng aja bisa nulis dan bisa dibaca orang banyak. tapi jujur ya kadang ada juga bebannya. bukan beban nyari ide atau pas nulisnya, tapi tuh beban buat nge-implementasiin hal-hal yang kita tulis:”) rasanya gembel banget kek Ya Allah... kenapa aku mageran hiks.
selain itu aku juga kek inget aja sih kalau menulis itu buat meninggalkan jejak kalau misalkan kita udah ga ada. yha aku berharap semoga one day tulisan-tulisan aku bisa jadi salah satu amal jariyah juga... 
di semester 2 ini jujur lagi ngerasa berat banget. kating juga bilang sih smt 2 tuh emang berat karena praktikumnya paling banyak. ya bayangin aja 8 lecture sama 6 praktikum =( tapi bangga juga sih sama diri sendiri, tetep bisa ngejalanin dan ngeberesin tugas2 tepat waktu meskipun ada cukup banyak amanah  juga yang lagi dijalanin sekarang.
yha begitu deh ya curhatan hari ini... pokoknya quotes “everything happens for a good reason” tuh bener banget intinya. pr-nya adalah apaka kita mau cari tau atau engga tentang “good reason”-nya xixixi.
oke cukup jung sekarang kembali ngelaprak. buat semua yang baca ini (meski cuma 2 orang sih WKWKKW) semangat ya gais. kita pasti bisa~ 
dan aaaiya bentar lagi Ramadan:”D
0 notes
kupamanduka · 4 years
Text
60 horrible questions.
Sebenarnya belum ada hal yang bisa dirayakan, karena tulisan yang saya buat masih belum selesai. Masih banyak yang perlu ditambal, masih banyak yang perlu dirombak, masih banyak yang saya sendiri belum pahami. Tapi, kalau memikirkannya lagi, saya bisa merayakan terlewatnya 30.000 kata tulisan saya. Saya menargetkan akan menulis 30.000 kata di bulan Juni, dan saya bisa melakukannya. Meskipun tulisan itu belum selesai, tetapi saya bisa merayakan ini. Jadi, ayo, kita lakukan.
Pertanyaan ini totalnya ada 60, dan karena karakter utama di tulisan saya ada empat orang, masing-masing karakter mendapatkan 15 pertanyaan yang berbeda. Saya akan menentukannya secara acak, jadi saya sama kagetnya dengan tokoh-tokoh saya :P Mari kita putuskan sekarang:
Karena ada 60 pertanyaan, mari membaginya jadi:
Nomor 1 sampai 15: Bilamasa
Nomor 16 sampai 30: Askar
Nomor 31 sampai 45: Semara
Nomor 46 sampai 60: Kalih
Pertanyaannya diambil di sini.
Oke, sekarang, pertanyaan untuk BILAMASA! Sekadar pembuka, dia adalah tokoh utama cerita. Perempuan, ambil jurusan Biologi di kampusnya, dan kadang-kadang nyelip bicara pakai bahasa Sunda. Sangat passionate di bidang futsal dan sering tampak sedang baca materi pre-test praktikum di sela-sela istirahat. Judul dari tulisan saya mengacu pada riak-riak yang berkelindan dalam sudut pandangnya.
01: Do you, Bilamasa, have a good relationship with your parents?
Punya, meskipun nggak sebaik relasi antara orang tuanya dengan adik perempuannya. Orang tuanya memberikan kebebasan yang cukup, buktinya Bilamasa diperbolehkan untuk ngekos sejak awal kuliah sekalipun kampusnya satu kota dengan rumahnya.
02: Who did you, Bilamasa, last say “I love you” to?
Hm ... nggak pada siapa pun. Perjalanan yang dia lalui di cerita saya ini, secara subteksnya, sebenarnya adalah proses Bilamasa bisa berkata “I love you” pada dirinya sendiri. Tapi pada akhirnya dia nggak sempat mengatakan itu.
03: Do you regret anything, Bilamasa?
Ya. Dia menyesali waktu-waktu yang “terbuang” selama di sekolah maupun di kampus, yang membuatnya melewatkan masalah-masalah yang ada di sekitarnya. Dia menyesal kenapa dia nggak pernah sungguh-sungguh berefleksi, nggak tanggap sadar bahwa kemudahan-kemudahan yang dia temui dalam hidup adalah bagian dari suatu sistem, yang di saat bersamaan sistem tersebut telah mempersulit kelompok-kelompok pinggiran yang selama ini dia abaikan.
04: Are you insecure?
Kalau sama Kalih, insecure banget. :P Terutama kalau Kalih mulai membeberkan gagasan-gagasan yang bagi Bilamasa sungguh kritis dan “keren”, ketajaman pikir khas Kalih yang ingin dia miliki juga.
05: What is your relationship status?
Single. Saya sesungguhnya kepikiran ada kalanya Bilamasa merenungkan ini, tapi belum dapat porsinya. Barangkali saya perlu menambahkannya, atau barangkali Bilamasa memang belum berpikir bahwa ini tepat direnungkan sekarang.
06: How do you want to die?
Huh. Pertanyaan ini ironis. XD Bilamasa sekali bertanya-tanya bagaimana dia akan mati karena dia tahu dia akan mati. Tapi karena dalam cerita pun dia telah dieksplisitkan sedang memikirkannya, dan merasa takut akan hal itu pula, jadi sepertinya Bilamasalah, di antara empat tokoh yang ada, yang tidak bisa jawab pertanyaan ini.
07: What did you last eat, Bilamasa?
Apa ya. Nasi dan ayam geprek, sepertinya. Dia pesan pakai layanan ojek online, diantar ke kosnya. Janjian dengan teman-teman kos yang lain karena gas di sana habis.
08: Played any sports?
Senang banget karena Bilamasa dapat kebagian pertanyaan ini. Ya, dia main sepak bola. Dia jago freestyle. Dan dia gabung unit kegiatan mahasiswa futsal di kampusnya.
09: Do you bite your nails?
Nggak. Banyak kuman bersarang di kuku!
10: When was your last physical fight?
Sepertinya pada saat SD, dia ikut campur dalam perkelahian yang melibatkan teman baiknya. Dia nggak jago berkelahi, tapi dia berakhir “menang” karena dia yang melayangkan pukulan terakhir sebelum keduanya dilerai guru.
11: Do you like someone?
Dia punya empati cukup besar pada Askar.
12: Have you ever stayed up 48 hours?
Sepanjang semester tiga sepertinya sering sekali. Ngerjain laporan praktikum!
13: Do you hate anyone at the moment?
Ya, dia benci Kalih. Tapi good news-nya, sentimen itu berbalas. XD Hahahah. Ya, mereka berdua itu mutual hate.
14: Do you miss someone, Bilamasa?
Kadang, di sela-sela dilemanya, dia merindukan dirinya yang dulu.
15: Have any pets?
Ada kucing liar suka main ke rumah.
Huh, ternyata banyaaaak. XD Oke, mari berpaling ke ... ASKAR! Ah, sedikit informasi soal Askar, dia laki-laki, asalnya dari Maluku Tengah. Dia rajin datang ke diskusi yang diadakan oleh fakultasnya Kalih, dan mereka deket di sana. Dia temenan sama si tokoh utama, Bilamasa, karena mereka satu unit kegiatan: futsal, meskipun makin ke sini Askar mulai bolos.
16: How exactly are you feeling at the moment, Askar?
LOL. Askar, jawab tuh! XD Hm, dia sering sekali ditemukan sedang stres dan sedang sedih, meskipun hampir selalu menyembunyikannya. Dia suka mengisi waktu dengan membaca dan main Twitter, dan memenuhi dirinya dengan informasi dan berita yang akan membuatnya kewalahan sendiri.
17: Ever made out in the bathroom?
Kenapa pertanyaan untuk Askar begini?! XD Hmm ... nggak. Kalaupun ada waktu saat dia harus melakukannya (tenang, Askar, kesempatan itu nggak akan saya berikan kok) dia nggak memilih toilet sebagai lokasi.
18: Are you scared of spiders?
Dia memilih untuk menjaga jarak. Dia nggak akan menjerit atau menyuarakan ketakutan itu, tapi dia mengambil jeda aman. Ah, tapi dia akan mengusir laba-laba (atau menyapunya) kalau dalam suatu ruangan, semua orang takut dengan laba-laba itu.
19: Would you go back in time if you were given the chance?
Ini pertanyaan untuk Askar? Tepat banget. Tentu saja LOL. Dia tahu bahwa keputusannya waktu itu (yang dia sesali dan membuat dia punya keinginan untuk memutarbalikkan waktu) bisa jadi adalah keputusan yang benar, tapi bodoh amat, dia tetap mau memutarbalikkan waktu dan mengubah keputusan.
20: Where was the last place you snogged someone?
Ini pertanyaan untuk Askar? (2) ... Hm, antara agak nggak tepat, tapi sebenarnya dialah yang paling mungkin untuk melakukan itu. Tapi dia nggak pernah melakukannya, setidaknya nggak dalam cerita saya. Mungkin di kesempatan yang akan datang.
21: What are your plans for this weekend?
Dia akan ngobrol dengan saudara-saudaranya di kontrakan. Membaca buku, tidur-tiduran, scroll Twitter. Dan akan ngajak Bilamasa makan siang kalau Bilamasa menetap di kos dan nggak pulang ke rumahnya.
22: Do you want to have kids? How many?
Askar ... mau punya anak, sih. Adopsi, tapi.
23: Do you have piercings? How many?
Nggak.
24: What is/are/were your best subject(s)?
Antropologi budaya, sejarah Indonesia, politik.
25: Do you miss anyone from your past?
Tanpa dia sadari, dia rindu Semara.
26: What are you craving right now?
Askar itu ... sekarang sedang sedih. Tapi dia sedang berusaha selesai dengan dirinya sendiri. Dia malah jadi ketularan Bilamasa LOL, tetapi kebalikannya: apakah perlu dilanjutkan, apakah ini akan berhasil dimenangkan, dan seterusnya. Dia diam-diam merasa kewalahan dengan arus informasi perpolitikan yang memang butuh napas panjang. Tetapi dia bertahan pada akhirnya. Nggak apa-apa, Askar, kamu punya Kalih dan saudara-saudaramu. Ayo, bernapas lagi!
27: Have you ever broken someone’s heart?
Huh, Askar yang patah hati ....
28: Have you ever been cheated on?
Dia merasa dikhianati oleh Semara. Tapi bukan dalam konteks romens, ya.
29: Have you made a boyfriend/girlfriend cry?
Huh, Askar yang nangis ....
30: What’s irritating you right now?
“Kapan pemerintah berhenti mengambil langkah-langkah yang mengecewakan?” adalah apa yang selalu Askar batinkan. Kalau dia lagi merokok (atau lagi menangis), pikiran-pikiran yang membebaninya ada di sekitar topik itu.
Saya ngintip pertanyaan nomor 31 dan astaga, pertanyaan itu cocok untuk Kalih banget. XD Tapi sayangnya sekarang bukan gilirannya Kalih yang menjawab, tapi SEMARA! Semara ini adalah adik perempuan Bilamasa. Waktu SMA, ada intrik dalam dirinya (saat dia berusaha mengenali dirinya sendiri), dan ini yang membuatnya kuliah di luar negeri dan memutus arus informasi soal negaranya sendiri. Tipe all-or-nothing.
31: Does somebody love you?
In one way or another, dia disayangi oleh Askar, sebenarnya.
32: What is your favourite color?
Hmmm. Merah. Suka lihat senja di negara tempatnya kuliah, baginya matahari terluka dan darahnya lumer ke langit.
33: Do you have trust issues, Semara?
Ironisnya adalah, Semara yang menyebabkan orang-orang di sekitarnya memiliki trust issues. :P
34: Who/what was your last dream about?
Tentu saja Askar. Enough said.
35: Who was the last person you cried in front of?
Sepanjang ingatan Semara, dia selalu berusaha agar nggak menangis di depan seseorang. Atau dia berusaha agar nggak menangis sama sekali, sebenarnya. Jadi, untuk memenuhi rasa gengsinya, jawabannya adalah tidak ada.
36: Do you, Semara, give out second chances too easily?
Tentu saja tidak. Dia bahkan nggak memberi kesempatan kedua untuk dirinya sendiri ... tanpa melihat kondisi negara asalnya lebih lama lagi, untuk memunculkan sentimen bahwa harapan itu masih boleh ada dan diteruskan, dia langsung memadamkannya tanpa tanggung-tanggung dan minggat.
37: Is it easier to forgive or forget?
Forget.
38: Is this year the best year of your life?
Tahun lalu untuk Semara, sayangnya.
39: How old were you when you had your first kiss?
Kapan, Semara, kapan? :P Kayaknya 2 SMA bukan sih?
40: Have you ever walked outside completely naked?
Nggak. XD
41: Favourite food?
Mi goreng.
42: Do you believe everything happens for a reason?
Hmmm. Iya.
43: What is the last thing you did before you went to bed last night?
Mendengarkan lagu, belajar. Baca buku yang bikin senang. Memikirkan kakaknya ... dan tanah airnya LOL.
44: Is cheating ever okay?
Cocok banget pertanyaannya, berasa paralel dengan nomor 28. XD Hm, karena ini Semara, dia akan menjawab: Tentu saja nggak. Kalau kamu masih punya ruang dalam dirimu untuk berpikir bahwa hal seperti itu akan kamu lakukan di masa yang akan datang, lebih baik jangan menjalin ikatan dengan siapa pun dulu! (Lihat apa yang kamu lakukan pada Askar, Semara.)
45: Are you mean?
Semara? Ini pertanyaannya cocok untuk Kalih yang 100% menyebalkan sih. Dia nggak menyebalkan, dia hanya keras kepala, pada satu waktu kadang dia terlalu keras pada dirinya sendiri juga.
Oke. Kita lihat seperti apa pertanyaan untuk KALIH. XD Kalih ini adalah teman dekat Askar, dan downright benci sama Bilamasa (yang untungnya perasaan itu bersambut). Dia pernah satu ekskul dengan Semara tapi kesan Semara di pikirannya nggak seintim kesan Kalih di pikiran Semara. Atau, entahlah, Kalih sendiri tipe yang nggak memutuskan sesuatu dengan perasaan, jadi ....
46: How many people have you fist fought?
Nggak ada. Anehnya. Dia sangat suka ngomong dengan nada tinggi dan kalimat-kalimat yang keluar dari mulutnya tajam hingga nggak masuk akal, tapi kalau perkelahian ... mungkin nggak ada. Kalih pernah terjebak dalam perkelahian waktu dia SMP, tapi meh, dia kabur. Bahkan sekalipun tetep ditonjoki dalam usaha kaburnya, dia tetep kabur. Yang ada di pikirannya cuma, lari, lari, lari. Dia temperamen dan tipe orang yang dari luar tampak bisa membanting barang kapan saja, tapi sesungguhnya dia big no untuk urusan adu jotos. 
47: Do you believe in true love?
“Nah,” kata Kalih. 
48: Favourite weather?
Musim hujan.
49: Do you like the snow?
Sepertinya iya, tapi bagi Kalih, pasti akan lebih menyenangkan kalau saat turun salju, dia menetap di dalam rumah saja.
50: Do you wanna get married?
“Meh,” kata Kalih. 
51: Is it cute when a boy/girl calls you baby?
“Nah,” kata Kalih. “Pertanyaannya jawaban pendek banget, sih.” Iya, iya, Lih, sabar. Nanti kamu diinterupsi sama Askar.
52: What makes you happy?
Bisa ngobrol bersama teman-teman yang sepemikiran, membicarakan hal-hal yang dia senangi. Sekalipun pemerintah sedang mengecewakan, baginya itu menyenangkan kalau ada di antara orang-orang yang merasa kecewa atas hal itu. Berbeda dengan Askar yang cenderung menarik diri dan fokus dengan perasaannya sendiri.
53: Would you change your name?
Dia nggak suka dengan Putra Anandamaya, terkesan “normal”. 
54: Would it be hard to kiss the last person you kissed?
No. : )
55: Your best friend of the opposite sex likes you, what do you do?
Uh, keterangan jenis kelamin itu nggak perlu ditambahkan sebetulnya. Kalih hanya akan memberikan ruang empati dalam dirinya pada beberapa orang yang dia pilih, dan sahabat akan masuk di sana. Apabila dia disukai oleh sahabatnya, maka dia akan terus terang bilang kalau perasaan itu nggak akan berbalas, tapi itu sesuka sahabatnya kalau mau menjadikan persahabatan mereka sebagai alasan untuk senang atas kedekatan yang mereka jalin.
56: Do you have a friend of the opposite sex who you can act your complete self around?
Ironisnya, Bilamasa.
57: Who was the last person of the opposite sex you talked to?
Huh, Bilamasa.
58: Who’s the last person you had a deep conversation with?
Askar.
59: Do you believe in soulmates?
Nggak.
60: Is there anyone you would die for?
Nggak ada. Kalih sangat menjaga dirinya untuk nggak terjun dalam hal-hal yang membahayakan, karena dia ingin tetap hidup setidaknya sampai pemerintah bisa dikudeta dan reformasi dilakukan.
OKE. SUDAH. XD
Ah, melakukan ini menyenangkan!
1 note · View note
hello-khilda · 4 years
Text
Surat untuk Diriku Sendiri
Hai diriku sendiri,
Aneh memang menulis surat untuk diri sendiri seperti ini. Tapi ada banyak hal yang ingin aku sampaikan untuk aku sendiri. Banyak hal-hal yang berputar-putar di kepala tapi tidak bisa dikeluarkan secara lisan. Banyak yang ingin dibicarakan kepada diri sendiri tapi belum menemukan media yang lebih baik daripada tulisan. Maka kiranya tak apa kita tuliskan saja sebelum semua samakin ruwet terlalu lama dipendam sendiri. Toh, tidak ada yang baca juga kan selain diriku sendiri. Mungkin.
Diri sendiri, kita telah melalui banyak hal-hal baik dan buruk. Terimakasih sudah berusaha dan tetap bertahan sejauh ini. Apa yang sudah kita lakukan adalah yang terbaik yang kita bisa usahakan. Hasilnya memang tidak selalu baik tapi ya sudah tak apa. It’s okay not to be okay. Kamu kan memang bukan orang perfectsionis dan cenderung membiarkan ada kekurangan disana-sini asal semua sudah bisa dilalui. All is well. we did a great job.
Diri sendiri, saat ini mungkin kita merasa tersesat. Tidak ingin kembali kebelakang penuh luka namun bingung mau melangkah. Merasa ada yang belum selesai dengan diri sendiri namun bingung harus bagaimana. Tak apa. Sungguh tidak apa-apa. Kita selesaikan ini pelan-pelan ya. 
Diri sendiri, tidak akan ada sesuatu yang buruk menjadi berbeda. Kita memang harus berbeda bukan. Bila nanti terlalu banyak omongan orang tentang bagaimana berbedanya kita atau omongan orang tentang apa yg sudah kita perbuat asal kita merasa itu yang terbaik ya udah tidak perlu di pikirkan. Ayo kita kurangi drama-drama yang tidak penting. Kurangi hal-hal yang bikin kita capek tanpa ada hasil apapun.
Diri sendiri, sendiri tidak berarti kesepian. Jangan takut bila nanti tidak ada teman yang menemani. Kita semua bertumbuh. Akan ada saatnya pertumbuhannya tidak bersama. Satu persatu akan sibuk dengan dirinya sendiri. Satu persatu akan berjalan di jalan takdirnya sediri. Mungkin mereka sedang megejar citanya atau cintanya. Kita pun nanti juga begitu. Bila nanti kita tak berteman satu-satunya hal yang bisa kita andalakan adalah diri kita sendiri. Kita menguatkan dalam diri. 
Diri sendiri, kita bisa.
Aku masih punya Allah yg maha segala.
Bisa kok bisa. Pelan-pelan kita selesaikan ya.
0 notes
nofikadwi · 4 months
Text
Seribu rasa baru
Menjadikan mu rumah tujuan ku untuk pulang...
Pernah suatu ketika kita memperhatikan kehidupan rumah tangga lain, hingga didapat satu obrolan "kok bisa sih mbak A bener-bener mau diajak tinggal satu rumah dengan mertua dan kakak iparnya?" Dan ketika itu dirimu menjawab "karena mbak A pernah bilang dimana pun suaminya berada dia akan selalu ikut".
Dan semenjak itu aku berusaha menjadikan mu rumah untuk tujuan ku pulang, meski terkadang aku rindu, rindu satu meja makan dengan orang tua ku. Rindu bercengkrama selepas isya didepan tv dengan orang tua ku, yang memang selepas menikah ini sudah teramat jarang kulalui. Jika aku mau belajar dan terus belajar menjadikan mu rumah ku. Kenapa sulit dengan dirimu? Kenapa aku tak menjadi prioritas alasan mu pulang melepas lelah? Kenapa aku belum bisa menjadi rumah untuk tujuan mu pulang berteduh dan beristirahat? Bahkan dari perjalanan jauh pun, aku bukan tujuan rumah mu untuk melepas letih dan rindu.
Dan tentang menikah bukan hanya tentang panggung saling memberi, tapi panggung saling memahami. Maaf jika diri ini masih harus banyak belajar lagi tentang panggung saling memahami....
Seribu rasa part 2
Magetan, 23 Desember 2023
5 notes · View notes
anisasaftr · 7 years
Text
TIPS DAN TRIK SUKSES NGERJAIN SKRIPSI!
Skripsi emang jadi sosok paling membebani mahasiswa di tingkat akhir, direnungi gak kelar-kelar, di protes ke birokrat gak ada yg nanggepin, di ngeluhin ga ada jalan keluarnya, ya mending (mah) di kerjain!
tulisan kali ini seperti biasa (berdasarkan pengalaman pribadi) semoga bermanfaat buat mahasiswa yang lagi skripsi an atau lagi galau lalu search di google pake keyword “tips dan trik sukses ngerjain skripsi” keluar lah tulisan ini hehe.
1. Perbanyak Membaca
judul di tentuin kalau kamu sudah dapat tema atau bidang apa yang harus di teliti, untuk cari inspirasi judul/variable, kamu harus sering-sering baca buku, jurnal atau skripsi terdahulu, di internet atau pergi ke perpustakaan kampus. Kalau bisa cari judul yang menarik atau yang lagi hits pada waktunya. Selain jurnal dan skripsi, rajin-rajin baca berita juga bagus buat nambah informasi dan isu terkini.
2. Siapkan perkiraan budgeting dan alat dan bahan
sebelum menentukan judul yang pas, di perhitungkan juga budget yang bakalan dipakai saat melakukan penelitian nanti. Terutama bagi yang membutuhkan uji laboratorium biasanya alat dan bahannya cukup mahal (menurut survey di kampus pribadi, ada loh yang sampai 20jutaan) pilihannya tinggal 2, siapkan uang atau hindari judul/variable yang kira-kira akan memakai biaya yang mahal. selain itu alat dan bahan juga harus mudah di dapatkan, paling tidak terdapat di Indonesia atau kalau kamu punya teman di luar negeri boleh di andalkan. Jadi, pertimbangkan kembali ya 2 hal tersebut daripada skripsi mu macet di tengah jalan.
3. buka LAPTOP! ayo Menulis
setelah judulmu sudah di acc dan sudah dapat pembimbing skripsi boleh seneng tapi jangan berpuas diri dulu karena disinilah perjuangan dimulai. mulai sempurnakan tulisanmu dari bab 1 sampai bab 3. jangan pernah males buat buka laptop, minimal BUKA LAPTOP DULU. terserah abis itu mau youtube an ata webtoonan atau nonton film (tapi kalau ini kelamaan -_-), pokoknya diniatkan dulu tujuan buka laptop adalah untuk ngerjain skripsi. kalau udah mulai nulis tuangkan semua isi otak kamu ke dalam leptop, mulai fokus dan kalau bisa handphone nya di umpetin dibawah bantal *karena hp racun bgt menurutku haha*). terus menulis dan hindari membaca berulang-ulang dari atas sampai bawah ini cuman nyita waktu aja, untuk koreksian nya nanti di akhir setelah selesai ngetik.
4. Beli PRINTER
alat ini adalah the most important thing you must have. It’s okay kalau kamu punya banyak waktu buat ngeprint di luar/warnet. Tapi menurutku pakai printeran sendiri lebih efektif dan efisien, apalagi sering terjadi dimana kita harus ngeprint yang insidental/tiba-tiba harus revisi dalam waktu yang singkat. ngeprint di rumah/kosan juga lebih leluasa dan fokus (kalau aku ngeprint pagi-pagi sambil ditinggal mandi). terus mouse juga membantu banget buat scroll halaman yang banyak dibanding pakai kursor di laptop. So, come on...sisain uang kalian buat beli printeran. *Beli barang branded aja mampu masa beli printeran mikir-mikir dulu :p*
5. Selalu BACK UP data
untuk mencegah hal hal yang tidak di inginkan, kita wajib banget simpen cadangan data skripsi kita di hardisk atau flashdisk. kalau aku lebih seneng di simpen di email biar lebih aman dan enak dibaca di hape kalau di simpan di internet.
5. Berangkat kampus, temui DOSEN PEMBIMBING
jangan pernah males buat konsultasi sama dosen pembimbing, step 5 ini bakal kamu lewatin kalau step 3 udah sukses di lewatin dengan baik. targetkan seminggu minimal 2 kali pertemuan, kalau dosenmu bisa di hubungi by phone bisa banget di wa tiap jam 7 pagi tepat untuk janjian bimbingan, atau standby depan ruangan beliau sesuai jam kerja, urusan di tolak atau engga yang penting maju! urusan ada atau engga yang penting standby sampai dapat kabar bahwa beliau benar-benar sedang tidak ada/tidak bisa di temui. ya this is the hardest part! yang penting sabar, siap mental dan jangan sampai perut kosong nanti sakit malah tumbang masuk rumah sakit bikin lama lagi deh skripsian nya wkwk jangan.
6. Udah bolak balik bimbingan tapi belum di ACC seminar?
Pertama kamu harus fahami apa maksud dari revisi/masukan pembimbing kamu, kalau bisa di tulis di catetan atau kalau kamu gak sempet nyatet pakai recorder di hape. Kedua, sebelum balik lagi buat revisian cek dulu tulisan kamu jangan sampai ngasal revisian/asal maju aja. pastiin kalau revisian mu udah bener-bener sesuai dengan yang di harapkan dosen pembimbing, ketiga jangan lupa selalu bawa lembar pengesahan, siapa tau kan di acc jadi gak usah bolak balik lagi hehe
7. Udah revisan tapi mentok?
nah ini yang bahaya dari fase ngerjain skripsi, biasanya mahasiswa yang udah ngerasa skripsinya mentok terus jadi males ngerjain skripsi habis itu ngilang berminggu-minggu atau berbulan-bulan (macam-macam alasannya ada yang alasan liburan, cari refreshing, dll) please... jangan sampai ini jadi alasan buat nunda skripsi. semua pasti ada jalan, kaji kembali dengan memperbanyak baca sumber lain atau konsultasi dengan pembimbingmu apa yang terbaik. Refreshing boleh tapi ambil waktu weekend dan gak ganggu waktu bimbingan, galau boleh tapi jangan ngilang dari tanggung jawab. Minta restu orang tua dan orang terdekat jangan lupa ibadah dan sodaqah untuk memperkuat motivasi dan keimanan (Ini Penting banget).
8. Tentukan DEADLINE
Time flies so fast, jangan sampai terlena oleh waktu, kamu harus punya target kapan kamu bakal ambil wisuda. Buat reminder aja batas deadline sendiri misal “bulan juni aku harus selesai penelitian” “bulan juli akhir aku harus udah seminar” kejar dulu semaksimal mungkin usaha kamu, kalau belum bisa make a second plan yaitu pilihan terburuk kalau misal gak tercapai, jangan pernah membanding-bandingkan dirimu dengan teman yang sudah lebih maju dari kamu tapi jadikan motivasi. jangan mencoba membandingkan dirimu dari temanmu yang dibelakang kamu nanti kamu gampang berpuas diri. intinya kalau jadi mahasiswa akhir berjuang masing-masing, bukan egois tapi SURVIVE!!!
9. This is penantian panjang, akhirnya SEMINAR HASIL
hal-hal yang harus kamu persiapkan dari melaksanakan seminar hasil yaitu tentuin jadwal yang kosong dari dosen pembimbing dan penguji mu, ini klasik yaa tapi aku punya tips untuk nentuin jadwal dengan tepat dan cepat. (khususnya bagi dosen pembimbing dan penguji yang sibuk) jadi kalau prognosis/perkiraan kamu bakal di acc minggu ini dan tinggal 1 dosen yang belum acc, terlebih dahulu kamu sudah menghubungi kedua dosen penguji dan pembimbing 2 ( yg sudah acc seminar) untuk mencari 1 kesepakatan tanggal. jadi begitu dosen pembimbing 1 mu acc kita sudah punya jadwal fix nya dan tidak perlu menghubungi kembali untuk kesepakatan jadwal. Belajar dan berlatih presentasi serta meminta dukungan doa orang tua dan keluarga.
setelah seminar jangan lupa revisi/perbaikan dulu ya! sambil mempersiapkan berkas yudisium dan wisuda.
Sekian tips dan trik ngerjain skripsi, intinya suka gak suka harus tetap di jalani, ngerjain skripsi cepet itu sebenernya di dorong oleh 2 faktor. suka dan antusias dengan skripsi membuatnya enjoy dan selalu semangat ngerjain, dan yang kedua gak suka ngerjain skripsi jadi harus lebih cepet cepetttt dikelarin, kamu tipe yang pertama atau tipe yang ke dua?
intinya harus tetep di kerjain kan! hehe
SEMOGA BERMANFAAT!
17 Agustus 2017
@anisasaftr
Mahasiswa Fakultas kedokteran 2013
3 notes · View notes
ummuqawiyy · 5 years
Photo
Tumblr media
📖 Menata Kala. Buku ini adalah kumpulan cerita yang di setiap penceritaan ada terselit dengan hal-hal dan nasihat yang baik. Buku yang agak santai untuk dibaca dan berbahasa Indonesia. Ahhh, sudah! Semestinya pembaca yang kerap membaca buku berbahasa indonesia, tahu akan keindahan — puitisnya bait kata dari negara seberang sana, kan? Yang belum cuba, ayo dicuba! 😍 Kebanyakkan buku-buku di rak buku-ku, buku ini antara yang paling banyak di dalamnya ada bertanda tag warna warni. Haaa, apa pulak tu? Yang sebelah buku, itu-lah penanda (tag) warna warni. Kalau suka dengan kata-kata tu, aku tanda! 😁 Kalau nak tahu, hampir semua kata-kata dalam buku ini sangat memberi kesan pada-ku. Membuatkan yang membacanya merasakan berada di situ (di setiap cerita). Seakan-akan ia juga satu teguran. Teguran kepada yang mulai alpa. Seperti aku. Tidak hairanlah buku ini antara ranking tertinggi dalam carta buku kegemaran-ku. ♥️📚 Buku ini sangat aku syorkan untuk dibaca. Mahu tahu kenapa? Kenalah baca. Pasti suka! Jangan jangan kamu yang terlebih cinta dengan buku ini, nanti. 😂 Okay, last! Untuk buku #MenataKala ini, aku bagi, 5 ⭐️! Dengan ulasan ni, ada rasa mahu baca buku Menata Kala? 😝 P/s: Berharap, suatu hari nanti aku juga mampu menulis buku seperti ini. 🤲🏻 —— “Sering kali kita sanggup membaca chatting-an hingga seratus percakapan setiap harinya, tetapi kita tidak sanggup membaca 10 ayat al-Quran dengan dalih tiada waktu yang cukup. Mengapa waktu kita untuk Allah menjadi begitu mahal?” (Ms 148) 😭 —— #MalaysiaMembaca #SuriMembaca #JomMembaca #UmmuQawiyDanBuku #UmmiQawiyMenulis #ReadingMuslimah https://www.instagram.com/ummuqawiy__/p/BvEI__3hIDkeU_mQ7e3IioLRpWEdT0jx-Euz_c0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1utgvxk7j4tik
0 notes
mzahidizzahr · 7 years
Text
Menulis=Ibadah
Sebelum membaca tulisan saya ini, alangkah lebih baiknya baca dulu nih tulisan ini, buat nambah motivasi dalam menulis, 
 http://safdariva.tumblr.com/post/163754304552/dari-penulis-amatir
Karena semua yang tertuang disini sekarang adalah bentuk dukungan dari penyampaian diatas dan mungkin saya ingin menambahkan beberapa point pendukung. Entah dari pengalaman atau hanya sebatas yang saya tahu.
Oke, jadi intinya nulis itu sebernernya mudah di ucapkan apalagi sedari jenjang kita Sekolah dasar hingga bahkan kita Mahasiswa pasti banyak karya yang kita buat dari tulisan, atau catattan dan semacamnya, hha. Dan tanpa kita sadari pemahaman sedari dulu tentang “dengan menulis kita lebih mudah mengingat” itu tepat bagi saja, meskipun saat itu kita aplikasikan dalam menulis pembelajaran baik yang disampaikan oelh guru , atau meresume kembali buku dan jurnal.
Nah kalau kita uda sepakat dengan pernyataan/point pertama berarti mari kita coba membuat tulisan sebagai pengingat. Disini saya ga akan bilang atau kasih saran dengan memulai menulis dari apa yang menjadi latarbelakangi kalian ingin menulis, karena saya pernah menyampaikanya. Saya mungkin sekarang mencoba mengangkat point-point pendukung agar menjaga semangat menulis, atau bahkan mengajak bagi siapaoun yang baru ingin memulai menulis , ya ayo dimulai.
 Dan saya yakin , motivasi untuk menulis bis didapat dari banyak tulisan diluar sna, cerita dari banyak penulis-penulis lain. Dan saya mencoba memberikan sedikit sumbangsih dari point-point menulos ini.
 Oke lanjut,
Hal pertama yang menjadi, kita kadang ragu untuk memulai sebuah tulisan atau karya misalnya , adalah  keraguan dan  itu pasti dibarengi oleh kecemasan , bahkan kebingungan.
Ragu misalnya apakah nanti tulisanya bisa diterima orang, atau malah banyak yang mengkritik. Atau keraguan kalau orientasinya adalah banyak yang menyukai tulisan, banyak yang membagikan  dll.  Tapi diluar eskpetasi. Nah coba hilangin dulu keraguan yang sebenarnya bersumber  dari belum kenal sama diri sendri sih, dan paling penting tata niat kita dalam menulis terlebih di tumblr ini. Karena tumblr ini special sih , kalau kata david krap pendirinya Tumblr, yang mungkin tidak seterkenal mark zuckerberg pendiri facebook. Jadi david krap punya visi yang menjadi pembeda karena dia membuat media tumblr beda seperti sosial media lain yang mungkin bisa menyajikan hal paling update, berawal dari keinginan dia juga untuk menulis dan bingung ketika menulis di wordpress, blog dll. Yang mana di tampilkan dasbord  yang panjang dan kosong. Akhirnya bingung dengan apa yang akan ditulis, maka dibuatlah tumblr sebagai media pembeda yang dilihat dr tampilan lebih mudah untuk menulis
 Kecemasan, kalau saya pribadi jujur akhir-akhir ini menulis agak cemas dibawah bayang-bayang UU IT terlebih pasal ujaran kebencian yang normatif dan pasti pada penerapanya multitafsir. Jangan salah sangka ,beberapa mungkin yang suka menulis atau bahkan mengkritik sebuah kebijakan hari ini pasti akan cemas tentang apa yang ditulisnya. Ketika tulisan itu ditafsirkan sebagai hal yang menyebabkan ujaran kebencian , maka ancaman kecemasan itu menjadi kenyataan. Tapi okelah jangan takut dulu, tulislah jika itu sebuah kebenaran. Dan orang yang mengerti pasti akan membalas tulisan dengan tulisan lagi. Bukan dengan nyinyiran atau main melaporkan. Jangan pernah takut beropini selama memang disitu niat kita baik, entah untuk mengingatkan atau sekedar mencurahkan perasaan dan fikiran. Ubah lah kecemasan menjadi sebuah keberanian yang menjadikan sebuah tulisan menjadi gagasan yang bisa dipertanggungjawabkan. (eaa)
 Bingung, pasti ada fase kita bingung untuk memulai dari mana , memulai apa yang ditulis dan paling sering saya alami adalah bingung menyusun kata-kata. Karena kadang apa yang kita sampaikan belum tentu orang lain pahami. Kalau iya dengan tulisan yang kita buat untuk membuat paham, beda cerita jika yang kita tulis adalah isi hati haha. Its okay (nda apapa) baik keduanya ,kita hanya perlu terbiasa dan paling penting dimulai , bukan nanti tapi dari hari ini.
 Isi tumblr saya juga masih random ko, ga melulu serius, ga harus motivasi , kadang ada curahan hati. Namun bukan jadi alasan untuk berhenti menulis. Mau apapun yang kalian tulis terlebih di tumblr percaya saja jika semua itu adalah karya. Dan karya pasti subjective dalam dinilai jangan takut , jangan ragu , jangan cemas. Paling penting jangan peduliin apa kata orang, tanya aja apa kata hati. Niatkan juga nulis itu ibadah. Kalau kita kenal ada hadist “sampaikanlah walaupun hanya satu ayat” tapi menurut saya itu seminimal-minimalnya kita berbuat. 
Kalau bisa lebih dari satu ayat yang disampaikan kenapa tidak. Jadikan apa yang kita tulis adalah sebuah amal jariyah yang kelak melipatkan pahala bagi masing-masing kita , tanpa mengurangi pahala siapapun dari mereka yang terinspirasi , atau terilhami dari apa yang kita tulis .
 Selamat menjalankan ibadah menulis.
1 note · View note
mazy-muse · 7 years
Text
Jadi wanita mandiri; mengapa tidak?
Jadi tempo hari lalu saya sempat agak tercengang ketika melihat sebuah post dari official account LINE yang . . . well, mungkin semua tau ya, yang biasa buat titip pesan-pesan itu, hehe. Tapi bukan akun itu yang membuat tangan saya gatal buat menulis sekarang. Ada kiriman dari seorang perempuan, mungkin seumur saya atau bahkan lebih muda, yang bercerita mengenai dirinya yang kerap kali diberi cap sebagai perempuan yang terlalu mandiri, which then, dijadikan alasan pula oleh teman-teman, lingkungan sekitarnya kenapa dia jomblo, single, whatever you may call it.
Yang membuat hati saya makin terenyuh saat membacanya adalah sebuah statement yang ia katakan, kira-kira seperti ini, “Emang salah ya kalo gue terlalu mandiri?” Wow. Jujur, saya terhenyak sesaat ketika mencoba meresap kata-kata tersebut ke dalam kepala. Ditambah lagi, dia meminta respon serta dari para muda-mudi, netizen, siapapun yang membaca post tersebut. Membaca respon-respon yang ada bukannya membuat saya lebih tenang -mungkin bakal ada yang memiliki pikiran yang bertentangan dengan perempuan ini, or better, encourage her to be who she is. Yaaa . . . ada, sih, beberapa yang ngasih komen seperti itu.
Tapi, tapi, tapi, ga sedikit juga perempuan yang beranggapan sama dengan si pengirim pesan ini, BAHKAN saya membaca dengan mulut agak menganga, beberapa netizen lelaki ikut berpikiran hal yang sama.
 “Aku juga berpikiran sama :( jangan2 selama ini aku terlalu mandiri jadi aku jomblo terus...”
“Ada saatnya cowok mau dibutuhkan oleh kamu (si pengirim), supaya bisa ngejaga kamu, mungkin kamu perlu menunjukkan sisi manja kamu”
Oke, saya gak terlalu ingat, ya, kata-kata persisnya seperti apa, tapi pokoknya intinya begitu deh.
Sebagai seorang perempuan yang berada di kondisi sama dimana mungkin lingkungan kita menganggap bahwa perempuan lebih lemah dibanding laki-laki dan senantiasa membutuhkan bantuan dari mereka (budaya patriarki ???) kira-kira begini yang saya rasakan ketika membaca post itu, campuran antara: sedih, kesal, muak, bingung. Saya sedih karena dari saya orok sampai segede bagong begini, dari zaman RA Kartini memperjuangkan hak emansipasi wanita di zaman dulu sampai berbagai tagline dan komunitas feminist tersebar dimanapun pada masa ini, masih adaaa aja yang berpikiran kalau cewek tuh enggak layak buat menjadi mandiri. Saya kesal karena saya belum bisa berkontribusi buat permasalahan ini, enggak bisa mengubah mindset perempuan kalau it’s okay to be the Miss Independent. Saya muak karena, ya, lagi-lagi, media sosial dan media cetak dan bala-balanya ikut membentuk opini seperti ini bagi para perempuan muda, terutama, dan berhasil membuat mereka termakan dengan segala bentuk nonsense yang mereka sajikan. Saya bingung karena . . . ya bingung aja. Ga habis pikir.
Cerita kedua, suatu hari saya pernah berbincang sambil-lalu dengan seorang teman perempuan di kampus mengenai berbagai jenis profesi di luar sana. Kami sampai pada pembicaraan mengenai sebuah pekerjaan bergengsi yang makan waktu lembur, dari pagi hingga malam, dan ia bercerita mengenai seorang kenalannya yang akhirnya pindah dari pekerjaan tersebut, bahkan beralih profesi ke sebuah pekerjaan yang lebih ringan. Saya, sih, manggut-manggut aja saat mendengarkannya, hingga tiba-tiba sebuah kalimat mengusik saya: “Yaa .. gajinya emang lebih kecil sih, ga begitu gede banget. Tapi, kan, kalo udah nikah nanti pasti suami kita yang nyari duit? Kita mah ngurus rumah, ujung-ujungnya”. Waduh. Mulut saya udah mau ngocehin dia dengan berbagai omelan khas emak-emak, tapi oh tapi, saya memilih buat membalas perkataannya dengan nyengir-nyengir kuda karena memang tidak terlalu dekat dengannya, daripada dia merasa tersinggung, kan...
Cukup kecewa sih waktu saya mendengarnya. Saya tau banget kalau dia pintar dan berprestasi, meskipun beda fakultas, saya pernah mendengar beberapa prestasi yang dia capai melalui teman-temannya. Saya akhirnya kembali termenung setelah obrolan singkat itu. Jadi... apa gunanya, dong, belajar pagi-siang-malam selama bertahun-tahun (12, bahkan 16 tahun, cyin, 18 deh ditambah sama TK) kalau akhir-akhirnya cuma ... berakhir ... di ... dapur ... dan ... ngasuh ... anak ... sampai ... selamalamalamalamalamalamalamalamalamanyaaaaaaa? Oops, sorry, that ain’t me.
Saya udah muak banget, wah, udah berapa kali ya saya bilang begini? Saya muak sama lingkungan sekitar, bahkan didikan orangtua sedari kita kecil, misalkan:
“Ayo, coba dong, nduk, belajar masak biar nanti calon mertua/suami suka sama kamu”,
“kalo kamu blablabla pasti banyak cowok yang bakal suka”,
“coba itu bulu kakinya di waxing dulu, lah, biar dilirik sama cowok” (lah inimah saya...)
Ya... gitudeh. Kalo mesti saya sebut satu-satu nanti jari saya bakal kriting saking banyaknya.
Wahai bapak-ibu dan teman-teman yang saya hormati, yang telah menjadi atau calon orangtua dari anak-anak perempuan kalian yang cantik dan pasti punya talentanya masing-masing, yuk, berhenti mengucapkan hal-hal seperti itu, karena secara gak sadar kata-kata tersebut tertanam dalam benak mereka, mungkin mempengaruhi mereka dan membatasi mereka untuk terus menggali potensi yang mereka punya. Betapa indahnya dunia ini ketika dipenuhi dengan para perempuan yang diberi kesempatan untuk berprestasi, mengembangkan diri, dan memperoleh kepercayaan diri mereka dengan dorongan orang-orang terdekat mereka, bukan?
2017, masa sih, jalan pikirnya masih sama dengan mereka yang hidup ketika seorang perempuan mesti dipingit sampai ia menemukan sang significant others? Ketika kredibilitas perempuan dipertanyakan untuk memimpin? Saat perempuan dianggap lebih lemah dan lebih rendah dibanding kaum laki-laki?
Nope nopity nope. Saya nggak setuju. 1001% menolak hal tersebut. Saya percaya bahwa, halo kamu-kamu, sesama perempuan yang lagi membaca curahan hati saya ini, punya talenta yang mungkin belum atau sudah kamu sadari. Saya percaya kalau sama sekali tidak ada yang salah kalau kamu mandiri. Saya percaya kamu amat sangat berbeda, 180 derajat, dari opini yang orang-orang lontarkan tentang diri kamu. Saya nggak setuju kalau kamu cuma berpikir dengan menggunakan perasaan kamu. Saya kesal kalau ada yang bilang kalau perempuan harus selalu dilindungi dan enggak bisa melawan. Saya nggak setuju kalau mereka bilang kamu ga cocok buat jadi pemimpin.
Last but not least, don’t EVER change because of someone doesn’t approve what kind of woman you are because those kind of people don’t deserve you as well as you don’t deserve them in your precious life. 
Keep being you, gals. <3
Tumblr media
2 notes · View notes