Tumgik
superbmomstories · 2 years
Photo
Tumblr media
Pa, belajar darimu memanglah takkan pernah cukup, begitu pun dengan Mama. Namun, tahukah Pa? Banyak yang juga kulupakan. Hanya beberapa memori kecil tersisa. Tak lagi sempurna. Ya, tak lagi sempurna ingatan kita sebagai manusia. Dan kubiarkan ia menguap seiring naiknya suhu udara di sekitarku. Aku tak tahu mengapa sebegitu bangganya dirimu mengenalkanku di antara orang-orang yang bahkan tak tahu apa buah kesukaanku, rekan-rekan kerjamu yang justru tak pernah tahu betapa sebegitu sulitnya memahami pengetahuan dari beberapa buku cetak sekolah. Sungguhlah, aneh. Kesal dan marah bahkan memuncak ketika kini aku belum dapat melanjutkan pendidikanku. Untuk apa kau membanggakan anak sulungmu kalau saat ini saja aku belum menjadi apa pun seperti yang kau harapkan. Oh, sungguhlah kini aku berusaha memahami betapa sebagian dariku adalah inginmu. Sama seperti beberapa hal yang kuharapkan terpatri perlahan di depan dada anakku. Iya, ambisi atau entah menjadi obsesi. Aku belajar memahaminya. Betapa kita sebagai orang tua takkan pernah bisa sepenuhnya melepaskan berbagai harap atau luka yang dulu kita punya. Berbagai larangan, tamparan, serta kerasnya orang tua kepada kita. Oh, mungkin lebih tepatnya adalah, betapa kerasnya dirimu kepadaku. Aku tak lagi ingin mendendam, Pa. Betapa banyak lukamu juga karenaku dan betapa aku tetaplah yang bertanggung jawab atas seluruh proses belajar di hidupku. Dan kini aku pun belajar, aku pun anakmu, aku pun orang tua dari Kirana. Tak banyak yang ‘kan kupaksakan untuk dilepas. Baik lukaku, lukamu, atau luka Kirana karenaku. Kita belajar, Pa. Iya, hidup ini memang sekolah terbaik sekaligus paling menantang untuk kita. Biar maafku terbang lewat doaku untukmu, dan sungguhlah tak perlu lagi kubayangkan sedihmu karena meminta maaf. Kau mengajariku, aku belajar darimu. Kita belajar bersama di waktu berbeda, sekarang. #30HBC2216 #30HBC #30haribererita @30haribercerita #MbukaLembaranBaru https://www.instagram.com/ninadiets/p/CY9ZCUzPLeh/?utm_medium=tumblr
2 notes · View notes
superbmomstories · 2 years
Photo
Tumblr media
Pa, sudah hampir duabelas tahun aku bekerja. Mencoba yang kubisa untuk mengenal dan memahami apa yang engkau lakukan. Bermula dari memahami bahwa uang bukanlah segalanya, tetapi segalanya butuh uang. Kemudian, menemukan tumpukan bebatuan yang menyeretku lebih dalam, lebih curam: ambisi dan obsesi. Hingga akhirnya yang kutahu adalah kuhidup untuk menyenangkan banyak orang. Rasanya begitu menyenangkan melihatmu, melihat Mama, adikku, atau orang lain dapat tersenyum karena selembar dua lembar uang kertas yang kuberikan. Semakin menyenangkan ketika kalian dapat membeli beberapa hal yang tak seberapa. Iya, semuanya menyenangkan. Namun, tak dapat kupungkiri, kukira ia ‘kan bertahan lama. Senyuman-senyuman itu. Ketika aku tak merasakannya lagi, rasanya bercampur aduk. Tak lagi ada hasratku untuk melakukan sesuatu yang kumau. Bahagiamu bukan lagi bahagiaku. Bahagiaku hanyalah melihat kalian bahagia. Semu, rancu, bias, tak terasa. Aneh rasanya. Amarah pun semakin kukumpulkan. Tak terasa ia menumpuk jadi satu. Aku tak dapat apa-apa. Hingga akhirnya amarah ini menyayat setiap sisi tubuhku. Aku mengelaknya, aku menolaknya, dan aku membalaskan dendam kepadanya, kepada diriku sendiri. Semua salah kulontarkan, semua amarah kulepaskan, semua putus asa kutumpahkan. Namun, ada yang terlupa: kalian. Kalian yang menghadirkanku di sini, saat ini. Amarahku mungkin belum sepenuhnya mereda. Namun, kutahu bukan kalian masalahnya. Ia hadir karena aku yang masih tak tahu apa-apa. Ia hadir mengajarkan bahwa aku bisa memilih bahagiaku dan aku tetap membutuhkan senyuman kalian untuk bahagiaku. Aku bahagia karena dan untukku. Namun, kalian pun bahagiaku. Kutahu ini terlambat, Pa. Namun, sebentar lagi aku memasuki usiamu berjaya. Maka izinkanku berkata, “Aku ingin bertumbuh dengan caraku, bekerja dengan inginku, dan bahagia bersama kalian dengan aku yang tetap aku.” #30haribercerita #30HBC2215 #30HBC22 @30haribercerita #MbukaLembaranBaru https://www.instagram.com/p/CY1zNZAvVPL/?utm_medium=tumblr
0 notes
superbmomstories · 2 years
Photo
Tumblr media
Untukmu yang saat ini duduk menanti hujan berhenti, berdiamlah sejenak, bernapaslah sejenak, rasakan setiap embusan yang menyambungkan setiap detak jantungmu, setiap detik hidupmu, setiap ketukan nada emosi yang bersenandung di dalam dadamu. Untukmu yang sedang dikecewakan, duduk dan bernapaslah denganku. Tak mudah, bukanlah yang paling mudah, tetapi bisa untuk kita lakukan. Anggaplah setiap oksigen yang kita hirup sebagai perpanjangan cinta dariNya yang lebih berhak menerima cintamu, cintaku, cinta kita. Untukmu yang sedang dalam kehilangan, duduk dan bernapaslah denganku. Meski waktu tampak tak terasa di antara setiap rasa yang membelenggu dan membuatmu merasa sendiri. Anggap saja setiap embusan yang kita lepaskan sebagai uluran tangan agar kita kembali tegap berdiri di antara robekan kertas harapan yang telah kita tulis sebelumnya. Untukmu yang telah melakukan kesalahan, duduk dan bernapaslah denganku. Kita tak tahu akan seperti apa diri ini. Anggap saja, setiap udara yang mengalir dalam tubuh ini sebagai jalan panjang yang akan terus dibangun dan dilindas roda kehidupan yang ‘kan berputar hingga tugas kita selesai di dunia, sebaik-baiknya, sebaik yang kita bisa, semaksimal yang bisa kita perbaiki kelak. Dan untukmu yang tengah berbahagia, duduk dan bernapaslah denganku. Berikan setiap udara yang kita lepaskan dengan lantunan harap serta doa yang tak putus demi membuat hidup ini jadi lebih baik. Tak mudah, bukanlah yang paling mudah, tetap mampu untuk kita lakukan. Karena dirimu dan diriku adalah manusia. Kita berdiri tak hanya di antara dua sisi pasti yang selalu terlihat jelas sejauh pandangan mata. Maka, biarkan pikiran ini rehat sejenak dan biarkan napas menuntunmu, menuntunku kembali, menjadi kita yang seutuhnya. #30haribercerita #30HBC2214 #30HBC22 @30haribercerita #MbukaLembaranBaru https://www.instagram.com/p/CYt5SC2P0_K/?utm_medium=tumblr
0 notes
superbmomstories · 2 years
Photo
Tumblr media
Malam ini, aku duduk di teras sembari ditemani dinginnya Cipete yang selesai diterpa hujan gerimis. Masih dengan ketekunanku mencoba untuk kembali menulis secara teratur. Aku menyadari bahwa banyak sekali bagian dari diri ini yang hilang. Kemampuanku merangkai kata tak lagi setajam dulu. Terlalu banyak pikiran yang berselancar di dalam otak. Masih pula ditemani lagi Jessie J yang berjudul ‘Get Away’, kali ini, aku ingin menangkap momen bagaimana aku menulis, menguji seberapa aku ingin menulis demi mengajarkan Kirana tiada salahnya untuk mendorong sedikit lebih keras kepada diri ini. Meski kutahu, belum tentu tulisanku ini sempurna untuk dibaca. Namun tetap saja, semoga kalian yang membacaranya dapat mendapatkan berbagai pesan penting yang bermanfaat. Jatuh, terjatuh, dan dijatuhkan. Ketiganya terlalu akrab dan dekat di dalam hidupku, terutama ketika aku memasuki masa menjadi seorang ibu. Bagaimana berkali-kali aku kecewa kepada anakku, diriku, bahkan dengan situasi yang seringkali begitu menyulitkan kami. Tak jarang, tangis memenuhi sepertiga malam karena entah banyak hal yang tak berhasil kulakukan demi menjadi ibu yang ‘baik’. Namun, lagi-lagi. Ini hanyalah sebagian kecil perjalananku untuk menjadi seorang Karina. Mengajarkan bahwa ketiga hal besar tadilah yang berhasil membawa dan membentukk hingga hari ini. Hari di mana aku tak dapat selalu membuat orang lain nyaman. Membuat mereka menerka-nerka, atau akulah yang menerka-nerka akan banyak hal. Hal yang tak selalu berjalan lancar, hal yang diharapkan, atau hal tak jelas yang telah terjadi. Semua kujalani begitu saja. Separuh ‘ngoyo’ separuh ‘selow’. Separuh mampu, separuh lumpuh. Separuh olehku, separuh karenaku. Semua memberikanku berbagai kejatuhan dan tentunya, berbagai pencapaian. Dan karena ketiganya, saat ini, kau bisa membaca tulisanku. Terima kasih teman-teman. #30haribercerita #30HBC2213 #30HBC @30haribercerita #MbukaLembaranBaru https://www.instagram.com/p/CYrbYfEPLYT/?utm_medium=tumblr
0 notes
superbmomstories · 2 years
Photo
Tumblr media
Menyerah, pasrah, dan merebah. Tiga hal yang tampaknya mudah dilakukan tetapi sulit untuk diakui. Atau sebaliknya, terlalu mudah diucapkan tapi terlalu sulit dilakukan. Mari kita mundur ke beberapa tahun belakangan. Tak jarang kumenemukan orang lain yang senang sekali ‘mewakili’ku untuk sekadar menceritakan seperti apa aku. Oh, yang paling mudah adalah: aku sulit menolak dan memberi batasan. Rasanya menakutkan jika kembali dibayangkan. Kilas balik pandangan orang lain di dalam kepala, bagaimana ekspresi mereka jika aku menolak, hingga penampakanku yang terlalu naif tetapi sebegitu reaktifnya setelah menyesal akan beribu kata ‘ya’ yang kadung terucap. Hingga tak jarang, aku berkali-kali kesal akan kontrol orang lain yang seara tidak langsung kuciptakan sendiri, dan sebegitu mudahnya aku menerima tuduhan tak berdasar hanya karena aku tak berani jujur atas apa yang kumau. Kau tahu apa lagi yang lebih mengesalkan dari hal-hal di atas? Kau tak lagi mengenal dirimu sendiri. kau terjebak atas penilaian-penilaian yang orang lain labelkan kepadamu. Memuakkan dan menyedihkan. Rasa marahmu tak lagi kau curahkan kepada mereka, tetapi dirimu sendiri. Hingga akhirnya di penghujung 2019, semua kerikil yang memenuhi tas membuatku tersungkur. Setiap butiran emosi yang terlalu lama kusimpan berjatuhan dan mengeluarkan aroma debu yang menyesakkan. Uh, tubuhku terjatuh, lagi, dan sendiri. Semua bukan karena tak ada lagi yang menemani, melainkan diriku yang terlalu keras untuk menghindari orang lain demi tak membuat masalah lainnya. Badanku kesakitan. Ia butuh istirahat. 10 hari, 4 kantong darah, 2 botol zat besi, berbutir-butir obat, dan dua ranjang rumah sakitlah yang berhasil ‘menamparku’. Oh, tenang aku tak bermaksud menyalahkan mereka. Namun, karena merekalah, aku merebahkan badanku, menyerah dalam diam, dan pasrah bersama tangis. Aku terlalu sibuk memikirkan orang lain. [Lanjut di kolom komentar.] @ninadiets31 - Menyerah, Pasrah, Merebah #30haribercerita #30HBC2211 #30hbc22Keputusan #KarsaBercerita #CatatanHitam #MbukaLembaranBaru @30haribercerita https://www.instagram.com/p/CYoiJYQrsZB/?utm_medium=tumblr
0 notes
superbmomstories · 2 years
Photo
Tumblr media
“Sama anak jangan coba-coba” Masih ingat dengan slogan itu? Kalau melihat konteksnya, tentu saja kita tidak bisa sembarang coba-coba. Apalagi, kalau tak paham risiko dan konsekuensi atas pilihan kita yang krusial. Namun, hei! Aku pikir tak ada salahnya untuk mencoba (coba) sesuatu. Yah, kau mungkin baru mengenalku, wahai pembaca! Namun, aku tak jarang menantang diri untuk melakukan sesuatu tanpa sesuatu yang mungkin sedalam pertimbangan kalian. Ada kalanya, kenekatan atau insting membawaku untuk melakukan sesuatu. Tak jarang pula, aku terperosok ketika ternyata aku salah memilih jalan. Namun, hei (lagi)! Apa salahnya untuk terperosok, sakit, dan gagal akan sesuatu? Adakah aturan baku bahwa kita harus selalu menghindari kenaasan? Oh, kurasa naas pun tak bisa kita prediksi, bukan? Lantas, buat apa kita terlalu keras dengan sendiri hanya untuk menghindarinya? Oke, oke, kutahu mungkin ada yang tak setuju denganku. Kau tahu, aku tak begitu peduli! (Namun, hei! Kamu memikirkannya, Nin!) “Ah, tidak!” (Lantas kenapa kau menuliskan kemungkinan orang lain tak setuju denganmu? Kamu terganggu, ya?) “Dasar, pikiranku! Iya, aku takut orang tak setuju denganku. Tapi, ya sudah amu bagaimana lagi?” *** Percakapan di atas sesungguhnya dialog umum keseharianku. Bermain dan saling bertanya dengan pikiran dan hati. Ngomong-ngomong, mari kembali ke topik utama: coba-coba. Bahasa kerennya ’trial & error’. Ih, aku benci hal ini setidaknya hingga 4 tahun lalu sampai pada akhirnya aku menyerah dan berusaha menerima bahwa caraku belajar adalah dengan ‘coba-coba’, termasuk mengasuh anakku. Kukira aku sendiri merasakannya. Eh, tibalah seorang perempuan yang bisa kau lihat di foto unggahanku ini. Ia memiliki pola perjalanan serupa tapi tak sama. Bermula, berlalu, dan berjibaku hingga kini dengan cerita serupa: coba-coba. Relasi kami pun terbangun karena ini . Hingga entah nanti, kuharap kami akan menemukan ‘coba-coba’ terakhir sebelum kami meninggalkan dunia ini. Kalau, kalian penasaran seperti apa sekelumit kisah kami? Coba kau intip saja unggahan terbarunya di @meraahmaruun #30HBC22 #30HBC2210 #30haribercerita @30haribercerita #MbukaLembaranBaru https://www.instagram.com/p/CYmP7tvPEdU/?utm_medium=tumblr
0 notes
superbmomstories · 2 years
Photo
Tumblr media
Ada satu yang ternyata belum bisa kulepaskan. Kehilangannya dalam kurun waktu 2 tahun. Terpisah jarak yang kutahu mungkin tak seberapa dengan yang dialami oleh ibu tunggal lainnya. Namun, ku tak bisa berbohong. Rasanya tak sedikit-lebih-meringankan. Ada beberapa lembar kertas hilang yang seharusnya dapat kutuliskan cerita seru bersamanya. Ada malam-malam penuh tangis dan amarah di setiap kali aku mengakhiri panggilan video darinya. Ada pagi-pagi dingin yang membuat jariku bebas membelai sprei dengan putus asa. Dan ada hari-hari di mana rasa bersalah memukul setiap degup jantung yang kurasa. Ada yang hilang dan aku hanya ingin berdua saja. Bahkan, kecupan-kecupan manja kekasih, kata-kata ampuh dari ibuku, atau canda tawa sekitarku tak dapat menahanku lebih lama dari kemarahan serta airmata yang sudah penuh di tepian mata. Oh, kau ibu yang buruk, Nin! Hingga ketidaksanggupanku merembes dan meruntuhkan dinding pertahananmu untuk ‘lebih kuat sebentar lagi’. Ia tak segan mencemoohmu yang terlalu keras berusaha untuk menjadi seseorang yang kautahu bukanlah dirimu, Nin! Bodohnya kau! Hingga pasrah dan menyerah menggedor akal pikiranmu, ia hadir membangunkanmu dari tidur panjang, mengajakmu untuk kembali sadar bahwa bukan anakmu yang membutuhkan ibunya. Dirimu yang membutuhkan Kirana, Nin! Dan tahun 2020 adalah puncak dari kekalahanku. Aku kalah menjaga tubuhku tetap utuh. Ia membutuhkanmu, Nin! Tubuhmu membutuhkanmu dan kau tahu kau butuh anakmu. ‘Go get her and just be strong AF!’ Dan begitulah, perempuan yang tulisannya sedang kau baca ini pernah berjuang segila itu untuk sembuh, untuk kembali sehat, untuk menghilangkan tak sekadar 17 kilogram berat badan, melainkan 17 kuintal beban di pundak dan 17 ton ketakutan yang menjalar untuk menjadi ibu yang hanya tinggal berdua bersama anaknya. Dan kini, kami di sini, berdua saja. #30haribercerita #30HBC2210 #30HBC22 @30haribercerita #MbukaLembaranBaru https://www.instagram.com/p/CYjhnr_vomH/?utm_medium=tumblr
0 notes
superbmomstories · 2 years
Photo
Tumblr media
Bahkan serigala tak meninggalkan kawanannya. *** “Namun, jika aku meninggalkan kawananku, apa yang akan terjadi?” tanyaku. Iya, aku berusia 17 tahun saat itu. Setelah melakukan banyak ‘pemberontakan kecil’ dengan keluargaku, kutahu, aku bukanlah Karina yang dulu dielu-elukan di depan sanak saudara. Bukan lagi dengan predikat “cerdas”, “mandiri”, atau “serbabisa”. Iya, aku hanya menyisakan beberapa selembar kulit tua yang siap kukelupas kapan saja aku membutuhkannya. Oh, jangan harap kau menemukanku yang seperti sekarang, tak perlu pula kau berusaha mencari tahu siapa Karina ‘si Anak Kesayangan Papa’. Ia tampak tak sama dengan nama yang kusandingkan di kartu identitas. Ia juga bukan ibu tunggal yang saat ini tengah mencari apa yang ia butuhkan untuk tetap melangkah. Ia hanya sebagian dari diriku yang tumbuh dengan penuh kebebasan sekaligus ketidaktahuan akan hal-hal yang membuatnya terluka. Bahkan serigala tak meninggalkan kawanannya. Tepat 22 hari lagi ditahun ’22, aku atau lebih tepatnya ‘diriku’ menantikan saat-saat di mana berbagai catatan lama akan kembali dibuka. Ia ‘kan berterbangan layaknya lembaran pamflet yang tak kau lihat dan tersebar di jalanan. Aku lelah dan jengah, menahan hal-hal hanya demi membuatku tetap pada ‘kawananku’. Saatnya memilih, di mana aku butuh berpijak, dengan siapa aku perlu berbicara, dan kepada siapa aku perlu bercerita. Sesungguhnya, masih ada yang tak kau dengar tapi kau dengar. Tentangku dan beberapa kisah tak penting yang mungkin ‘kan membuatmu meninggalkanku di dunia maya. Ya, tentang Karina, Kirana, dan keluarga. Tentang impian, tujuan, dan cerita lampau yang terlalu lama disimpan. Dan ini saat yang tepat untuk coba kulepaskan, demi diriku yang terlalu lama menahan apa-apa demi tak meninggalkan kawanan. Bahkan serigala tak meninggalkan kawanannya. Begitu pun aku. Sampai jumpa di akhir waktu … Bulan pertama, di tahun dua ribu dua puluh dua. #30haribercerita #30HBC2209 #30HBC22 @30haribercerita #MbukaLembaranBaru Circa 2020 📸 @lensahans https://www.instagram.com/p/CYgplgyvw4p/?utm_medium=tumblr
0 notes
superbmomstories · 2 years
Photo
Tumblr media
Waktu masih berjalan, Pa. Di dua tahun yang berbeda, anak dan cucumu ini masih berkutat dalam era yang sama. Pandemi. Ah, aku cuma bisa berandai-andai, bagaimana waktumu berjalan di sana? Apakah sama ataukah malah jauh berbeda dari apa yang kami pelajari dan bayangkan? Entahlah, Pa. Meski Jakarta menyuguhkan kepadatan dan keramaian yang berbeda dari sebelumnya, kami masih saja dirundung rasa khawatir. Asal kau tahu, Pa! Manusia di sini masih saja berdebat atas ada atau tiadanya virus ini. Ada yang sibuk pula untuk melemparkan berbagai salah serta kesalahan kepada orang lain bak menembakkan peluru tanpa arah. Belum lagi lengang yang mendadak macet masih saja dipersalahkan. Aku pun kerap menyesalkan berbagai hal yang tentunya tak sesuai ekspektasiku. Namun, setidaknya ada sesuatu yang mengasikkan bagiku dan Kirana, Pa. Kami sudah bisa kembali menikmati setidaknya beberapa tempat yang dulu kami sukai. Salah satunya bioskop. Ah, tentu saja kita punya beribu memori di sana. Mulai dari petualangan wajahmu yang sebegitu senangnya menonton Spiderman hingga Engkau yang setia menemaniku menonton Harry Potter. Ah, andai kau tahu bagaimana orang meributkan film terbaru si Manusia Laba-laba ini. Ngomong-ngomong, kami sudah beberapa kali menonton film baru. Dan kali ini, aku mencoba melakukan hal serupa denganmu ketika menikmati film bersama Kirana. Beruntungnya, kami menonton secara cuma-cuma. Luarbiasa, bukan? Engkau mesti melihat bagaimana cucumu ini bahagia mendapatkan banyak teman baru hanya karena kami ikut ‘nobar’, lantas bagaimana ia tak henti-hentinya bercerita baik menjelang film selesai atau ketika kami sampai di rumah. Sedangkan aku? Menjadi tim sorak untuknya. Kami tak menyia-nyiakan waktu setelahnya. Kami berjalan, makan bersama di tempat-tempat favorit kami, hingga berkeliling melihat barang bagus di mal. Andai Papa ikut di tengah kami, mungkin saja kita ‘kan kembali ke banyak momen yang kurindukan. Ah, sudah dulu ya berandai-andainya. Cucumu ingin makan malam, Pa. Sampai juma nanti meski kita masih berjarak raga dan jiwa. Sampai jumpa tanggal 31 nanti!

#30haribercerita #30HBC2208 #30HBC22 @30haribercerita #MbukaLembaranBaru #30HBCTempat https://www.instagram.com/p/CYeJmiNPRKA/?utm_medium=tumblr
0 notes
superbmomstories · 2 years
Photo
Tumblr media
‘Well’, mari kita kembali bercerita tentang gadis kecil di pangkuan. Ia yang hadir di antara luka, menjadi pembuka lembaran cerita baru yang tak pernah kukira. Ia Kirana, manusia yang menemaniku dengan setia hingga dunia menyambut kehadirannya dengan sukacita. Engkau mungkin tak ingin bertanya mengapa namanya sebegitu dekat dengan yang kupunya. Ya, Kirana memanglah anak dari Karina. Namun, iya 180 derajat berbeda dariku yang berjarak duapuluh dua tahun darinya. Oh, tentu ia tercipta dengan penuh cinta. Meski akhirnya, tangis tak berhenti di setiap malam yang kupunya. Gelapnya hariku menambahkan ketakutan apakah ia ‘kan hadir tepat pada waktunya. Waktu di mana aku siap memberikan bumi serta seisinya. Di trismester pertama, semua tampak tak ada gunanya, baik pertahankan hidup Karina maupun cikal bakal seorang Kirana. Semua redup menyesakkan dada bak ruangan sempit tanpa cahaya di atasnya. DI trismester kedua, aku bertukar janji kepadanya. Aku juga manusia dan ia adalah bagian dari bertumpuk-tumpuk doa. Kami bersaksi di setiap purnama, jika saja Tuhan tetap menghendakinya, biarkan aku yang masih sembuhkan luka, untuk dapat memberikan rumah yang nyaman untuknya. Aku tak punya apa-apa, selain cinta dan kekurangan yang berbalut luka. Takkan terlalu buruk, bukan? Setidaknya, itu yang terus kuucapkan kepadaNya. DI trismester ketiga, aku hanya berpikir sebuah nama. Nama indah yang dapat kau sambungkan pada lagu sekumpulan ‘Dewa’. Ah, sebegitu recehnya jika mencoba mencari makna di balik kata Kirana. Aku tak ingin ia kelak menjadi pembuka dan penutup presensi di sekolah. Cukup di tengah, menjadi penengah, dan tak terjebak di antara kedua mata koin yang sering membutakan banyak sekali manusia. Ia hadir di antara doa di setiap malam, terutama bulan purnama. Harapku satu: ia dapat menerangi sekitarnya. Maka hadirlah nama Kirana; cantik, cahaya yang terang, menerangi, dan bulan yang tetap menerangi meski ia tak punya cahayanya sendiri. Aku tahu ini bukan cocokologi semata. Semua sudah terjadi apa adanya, dengan petunjuk di sela-sela bisikkan semesta. Tuhan pemiliknya dan aku pendampingnya. #30haribercerita #30HBC22 #30HBC2207 @30haribercerita #MbukaLembaranBaru https://www.instagram.com/p/CYaxR3sPw_n/?utm_medium=tumblr
0 notes
superbmomstories · 2 years
Photo
Tumblr media
Jangan sampai aku bicara karena mulutku seringkali pahit tak terkira. Tak ada filter yang dapat menahan amarah di kala ia menyusup keluar dada. Ia tak cukup manis ketika orang lain mengusik siapa pun yang ada di sekitar pemiliknya. Iya, kata ibuku, mulutku sebegitu pahitnya ketika ia tak lagi cukup kuat untuk menahan sesak di tengah dada. Ia tak sedikit melontarkan sumpah menyakitkan jika jiwaku tak cukup besar untuk memeluknya. Jangan sampai aku bicara. Lidahku mungkin gagap jika takut bersarang di antara kedua rahang. Namun, ia sanggup menghunuskan pedang jika seseorang berusaha menggerus harapan atas upaya-upayanya. Oh, ia tak perlu mengeluarkan jenawi ari sarungnya, tak perlu pula merapalkan mantra untuk menerbangkannya. Ia hanya perlu mengecap satu-dua rasa. Sisanya, ia kan mengiris setiap harapan pembunuh yang ada di depannya. Jangan sampai aku bicara karena mulutku ‘kan melantuntkan seluruh hikayat dunia dan seisinya. Dunia kecil yang penuh rahasia di balik diri seseorang. Seseorang yang dapat kau kenal sebagai ‘aku’ si empunya cerita. Ia dapat sebegitu mudahnya untuk dibodohi, dapat pula sebegitu pintarnya memanipulasi siapa pun yang berusaha memperdayainya. Jangan sampai aku bicara karena seringkali kata-kata anehku meruntuhkan dinding di tepian mata. Mulutku takkan pernah ragu untuk membantumu hancurkan beribu batu kesakitan meski dengan setetes airmata. Jangan sampai aku bicara. Bukan maksudku mengancammu. Namun, jika mulutku sedang dimabukkan keramaian sekitar, ia ‘kan sampai hati menyibakkan pesan yang tak pernah kau dengar sebelumnya. Ia ‘kan sampai hati mengingatkanmu atas apa yang kau ajarkan kepadanya tapi luput dari ingatanmu. Dan jangan sampai aku bicara karena ia takkan mau dipinta secara percuma. Ia ‘kan menagihmu dengan setumpuk buku untuk dibaca. Berisikan ilmu dunia yang kau tahu maupun tidak. Oh, iya. Mulutku hanyalah sebagian kecil dari tubuh yang kumiliki. Ia tak cukup kuat. Ia tetaplah milik manusia yang masih menggantungkan hidup kepada Sang Pencipta. Kau bingung? Sama. #30haribercerita #30HBC2206 #30HBC22 @30haribercerita #MbukaLembaranBaru https://www.instagram.com/p/CYZJb7aPqEn/?utm_medium=tumblr
0 notes
superbmomstories · 2 years
Photo
Tumblr media
Hari ini melihat kesakitan yang dirasakan dari seseorang yang kau kasihi bukanlah sesuatu yang paling mudah. Kutinggalkan sejenak betapa yang kualami saat ini tidaklah lebih sulit dibandingkan cerita orang tua lainnya. Kuingin lepaskan aturan-aturan yang mengikatku selain menjadi manusia yang berperasaan. Aku tak peduli anggapan orang lain apakah aku terlalu lemah ataulah hanya terlalu drama. Ada hal-hal yang menyadarkanku: aku adalah ibu yang setajam Damaskus. Bermula dari keinginanku untuk membuat Kirana menjadi lebih kuat dan mandiri, ternyata yang hadir adalah ketakutanku tak lagi hadir di sampingnya. Berjuta tanya memenuhi kepala, ‘Bagaimana nanti ia hidup tanpaku? Sudahkah ia cukup kuat jika sendiri?’ Hai, Pembaca! Kau tahu, apakah cukup normal mengajarkan anak untuk bisa mengatasi rasa sakitnya sendiri di usia dini? Entahlah. Yang kutahu, aku perlu memvalidasi rasa sakit yang ia rasakan, sedih yang memenuhi dadanya, dan ketidakmampuan yang menumpu di bahunya. Alih-alih aku memberikan berjuta pelukan yang hangat, yang hadir justrulah kata-kata tegas untuk membiarkan rasa itu hadir sembari berusaha untuk menerima bahwa jikalau ia mau bertahan dan menahannya sejenak sampai rasa sakitnya terangkat, mungkinlah semuanya akan kembali baik-baik saja. Kata-kataku tajam, tegas, dan tanpa taburan rasa manis karena yang kutahu anakku hanya membutuhkanku menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dan tetap berada di sampingnya meski ia tahu, ia sedang bersebelahan dengan pedang yang dapat membelah kain sutera yang terbang di atasnya. Namun, selalu ada cara aneh darinya yang meruntuhkan kemampuanku menebas rasa sakit yang kami rasakan. Tatapannya yang selalu percaya bahwa masih ada hangat di antara kata-kataku, tatapanku kepadanya, dan ada cahaya di balik tipisnya batas amarah serta tangis di dadaku. Ia selalu menemukan cara untuk melemahkanku dari ego-ego yang terus menggerusku. Selalu ada malam yang memecahkan tangisku. Cintanya lebih tajam, terlalu tajam untuk hatiku yang keras. Baginya, aku tetap ibu yang ia banggakan. Terima kasih, Nak! Dirimu berkenan memilihku. #30haribercerita @30haribercerita #mbukalembaranbaru #30HBC2204 #mbukalembaranbaru #30HBC22 https://www.instagram.com/p/CYUHUbuhDu0/?utm_medium=tumblr
0 notes
superbmomstories · 2 years
Photo
Tumblr media
Berkaca di belakang mata. Menemukan sisi diri dari bentuk yang berbeda. Merefleksikan hidup yang tak semua sedekat pandangan mata. Menembus banyak sekali batas meski kita perlulah tetap memberi batasan atas apa-apa yang kita sebut prinsip, kepercayaan, keimanan, atau apa pun yang dikehendaki dengan nyaman. Kembali mengingatkan diri bahwa kita tak bisa berpikir sepertiNya, seperti semesta serta seisinya yang Ia kehendaki. Bahkan, benar dan salah pun tak sekonyong-konyong kita ucapkan karena keduanya tak pernah serupa dengan satu tambah satu sama dengan dua, tak serupa dengan pemahamanNya yang melebihi kita, yang sedekat urat nadi tapi seringkali terasa jauh karena kita menjauhkannya. Kembali mengingatkan diri di setiap kali mempertanyakan apa yang orang lain lalukan terhadap dirinya atau diriku, pertanyaannya bukanlah “Mengapa mereka begitu?” melainkan “Mengapa aku merasa xxx dan perlu menanyakan pertanyaan tersebut?” Masih terlalu banyak yang ingin kutuangkan dan kutulis di sini, tetapi otakku masih berlari memikirkan buah hati di sebelahku ini, yang terlelap setelah meminum obat. Semoga esok tulisanku kan kian berkembang dan setidaknya memberi pesan kecil meski hanya sekelibatan di antara timeline instagram orang-orang. #30haribercerita #30HBC22 #30hbc2203 @30haribercerita #refleksi #menuju30 #mbukalembaranbaru https://www.instagram.com/p/CYRmuAwPat6/?utm_medium=tumblr
0 notes
superbmomstories · 2 years
Photo
Tumblr media
Bulan pertama, cerita pertama, dan keriuhan yang bermula di setiap semesta para manusia. Bertabur asa, angka, hingga rentetan peta dari setiap rencana yang berkait satu dengan yang lainnya. Ah, memang tak ada puasnya kita. Di kala Sang Maha sudah berkata kalau semua keputusan selalu akan datang dariNya, kita seringkali lupa kalau tidak apa-apa untuk tak menjadi sempurna. ‘Tuk menjadi apa adanya karena semua sudah berjalan dengan semestinya. Namun, kita yang keras kepala malah seringkali keras terhadap kemampuan jiwa. Bahkan terlalu meremehkan kekuatan doa. Katanya, ia harus selalu beriringan dengan upaya. Nyatanya, ketika keduanya tak berjalan serempak satu-dua, langkah termudah adalah menyalahkan diri kita yang tak lebih tinggi dari ‘Dracanea Sanderiana’. Januari dan seisinya. Bagiku pertanda bertambahnya usia. Bahkan, #30HariBercerita menjadi penanda waktu mundur untuk menjadi lebih tua. Melangkah ke babak yang entah seperti apa jadinya. Dan tahun ini pun perjalananku kembali berbeda. Hari terakhir di bulan pertama ini memberiku digit depan yang tak lagi sama. Yang serupa hanyalah fakta bahwa aku dan Kim Seok Jin lahir di tahun sembilanpuluh dua. Dan wahai para pembaca, ini sudah hari kedua di bulan pertama. Rasanya semakin sulit merangkaikan kata-kata. Baik untuk menulis #30HBC2202 maupun rencana untuk menjadi lebih berdaya. Semakin keras aku memikirkannya, semakin payah pula aku menemukan jalannya. Dan kurasa, bukan hanya aku yang merasakannya. Mungkin kamu, dia, atau mereka. Manusia yang memiliki berjuta asa tetapi seringkali kesulitan ‘tuk memulainya. Namun, janganlah lupa, ini adalah opiniku semata yang tak lebih kaya dari penghasilan pemilik Microsoft atau pun Meta. Jadi, marilah anggap bahwa ini adalah sekelumit kisah dari Nina yang sebentar lagi bertambah tua. Berbagai asa dan doa tentunya ‘kan kuterima. Namun, tak sah rasanya jika kita tak saling bertukar sapa. Maka dari itu, mari berkawan di dunia nyata maupun maya. Itu pun tak mengapa. Siapa tahu kita dapat bertukar pelajaran hidup yang rasanya hanya seluas otak di kepala. Sampai jumpa. #mbukalembaranbaru #30HBC22 #shortstory #instastory #cerpen #selfjourney @30haribercerita https://www.instagram.com/p/CYMqtl2PYvx/?utm_medium=tumblr
0 notes
superbmomstories · 2 years
Photo
Tumblr media
Berganti hari menandakan kami perlu menyusun rencana baru. Entah untuk anakku atau aku yang harus menjadi ibu sempurna di waktu yang tak pernah menentu. Yah, kau tahu. Terkadang aku melantunkan kata-kata merdu tetapi tak jarang melontarkan beribu pilu kepada si Kecil yang kini tertidur di sebelahku. Semua tampak abu-abu dan kami masih terus mencari tahu. Mungkin mudah untuk membuat daftar hal apa saja yang kami rasa perlu untuk maju atau sekadar menyenangkan kalbu. Namun, bukan itu. Ada beban yang masih kami pangku, sebanyak bukuku yang tak terbaca dan penuh debu. Berlembar-lembar cerita seru yang masih saja membuatku merasa tak punya waktu untuk sekadar membacanya di hari Sabtu. Meski begitu, aku masih percaya bahwa kami masih punya kemampuan untuk maju. Bertahan antara beribu ragu dan jutaan nafsu. Ragu untuk menjadi mampu dan bertahan dengan nafsu belagu yang berpicu di antara akal-akal sehatku. Kami memang hanyalah dua di antara manusia-manusia yang ingin berpindah dari luka menjadi bahagia. Dari selembar cerita menjadi sebuah legenda di hidup yang tak lebih cepat dari kedipan mata. Kami memang hanyalah dua di antara mereka, manusia yang tersentak egonya ketika tak dapat melangkah sesuai rencana. Iya, kami hanya manusia yang hanya tahu bagaimana maju dan berpindah tanpa harus selalu berpegang pada rencana. Bergerak seluwes yang kami bisa dan menjadi cahaya bagi siapa saja yang membutuhkannya.

#30hbc2201 #30harbercerita #30hbc22 @30harbercerita #mbukalembaranbaru https://www.instagram.com/p/CYMgx35vaN6/?utm_medium=tumblr
0 notes
superbmomstories · 2 years
Photo
Tumblr media
Disclaimer: Just seseruan aja sebelum tahun berganti. Well, don’t bring the serious issue under #layanganputus. Postingan ini dalam rangka kekagedan baca notif Weverse Namjoon ke Mbak yg lucky sebelum akhir tahun: Navisah.I Sungguhlah tak disangka dan takkan tertebak bagaimana perasaan mbak Navisah di sana setelah di-spam komen sama mas pinter-tampan-bijak-nan-strong ini. Ikutan hepi ya kan indomy sampe direply dar der dor gitu. Maka, kupersembahkan cocokologi potongan scene dengan subtitle ala saya. 💜💜💜 #bts #army #indomy #namjoon #rm #bangtan #armyindonesia #kinanlayanganputus #justforfun #memebts #btsmemes #btsarmy #weverse https://www.instagram.com/p/CYIgqTWPsQ0/?utm_medium=tumblr
0 notes
superbmomstories · 2 years
Photo
Tumblr media
Salah satu bentuk mencintai diri sendiri adalah dengan menjaga badan dengan makanan sehat. Taulah ya, as a single mom, daku mesti banget kudu wajib seimbangin pola makan sama pola gerak yang serba aktif. Ini juga aku terapin ke Kyan semaksimal yang kubisa. Makanya, at least setiap minggu aku usahain enggak skip makan sayur dan buah. Sebelum diolah sedemikian rupa, pastinya sayuran dan buah-buahan harus dibersihkan dulu dong? Nah, biar terjamin kebersihannya serta nutrisi buah dan sayurannya tetap terjaga, aku pakai Sleek Pencuci Buah dan Sayur ini nih. Yup, soalnya dicuci dengan air aja kurang loh! Senang banget ada Sleek Pencuci Buah dan Sayur ini. Jadinya tiap makan buah ga perlu takut nutrisinya hilang dan kena bahaya pestisida karena produk terbaru dari @Sleekhomecare ini sudah 100% Food Grade btw, terbuat dari ekstrak tumbuhan alami serta terbukti efektif hilangkan sisa pestisida dan bunuh bakteri pada buah dan sayur. Percuma aja kan udah makan sayur dan buah banyak tapi nutrisi yang didapat nggak maksimal? Makanya, yuk, #jaganutrisibebasbakteri dengan Sleek Pencuci Buah dan Sayur ini agar kita bisa memberikan #perlindunganlebih untuk keluarga tersayang. #mbukyan https://www.instagram.com/p/CXyLiskvqRO/?utm_medium=tumblr
0 notes