Tumgik
Text
Untukmu..
Terkadang mata ini iri terhadap hati,
Karena kau nampak di hatiku, namun tak nampak dalam pandangan mataku.
Bagaimana caranya untuk menjelaskan rindu,
Tanpa itu pun hujan telah menjelaskannya dengan awan yang kelam.
Seberapapun ku coba untuk menjelaskan cinta,
Namun kenyataannya cinta itu lebih jelas tanpa kata.
Untukmu yang kini telah menjauh dari pandangan mataku..
Aku selalu menatap langit, menghitung bintang..
Berharap bisa melupakanmu walau sekejap.
Namun justru aku terhenyak, karena bahkan bintang itu pun berwujud dirimu..
Kini, aku hanya meminta yang terbaik dari Allah dalam do'aku,
Karena aku yakin, Dia adalah penulis skenario terbaik.
Karena kita punya, Allah pun punya rencana..
Namun, sebaik-baiknya rencana adalah rencana-Nya. Begitukan katamu??
0 notes
Text
Menghentikan Waktu
Aku.. merindukan masa-masa itu
Masa dimana aku masih menjadi aku
Bukan orang lain yang berpura pura menjadi diriku
Namun waktu ini terus bergulir tanpa henti
Menggerus semua harapan dan mimpi
Hingga tanpa sadar ia telah meninggalkan banyak goresan luka di hati
Tuhan, hatiku kini tak lagi sama
Ia bukan lagi hati yang dulu kau berikan
Ia berkali-kali jatuh karena luka dunia
Hingga yang tersisa hanyalah retakan-retakan yang sulit untuk dikembalikan
Tuhan, sudikah kau memeluk hati yang sudah tak utuh ini?
Aku hanya ingin sejenak saja berhenti
Sekejap saja untukku menenangkan diri
Tak bisakah?
0 notes
Text
Kehilangan
Tuhan..
Duka ini menyiksa ku,
Hatiku hancur tak berbentuk,
Mulutku terkunci kehilangan kata,
Dan air mataku, kini kering karena kesedihan ini.
Perpisahan ini bagaikan palu godam bagiku,
Memukulku dengan keras hingga yang tersisa hanyalah bayangan kabur kepergiannya
Mereka berkata "Menangislah.."
Tapi untuk apa?
Tangisan ini tak bisa mengurangi sedihku,
Takkan bisa menahannya pergi dan mengembalikan waktu.
Aku..
Menyesal..
0 notes
Text
Alasan yang sama
Hari ini berakhir sebagaimana biasanya, masih tak ada hal berarti yang perlu ku tuliskan.
Aku yang masih bertahan dengan rinduku,
Dan kamu yang entah bagaimana masih menjadi inspirasi dalam setiap puisi ku.
Masih dengan kisah yang sama, dengan akhir yang tak berubah.
Klasik memang, tapi aku masih tak mau mengakuinya.
"Tak mengapa" bisik hatiku, "Bagiku ini tetap indah
Aku bisa bermandikan puisi cinta di permulaan pagi,
Beristirahat dalam pelukan rindu di malam hari,
Bukankah ini indah?"
0 notes
Text
Ingin
Aku ingin menyampaikan rindu,
Tapi nyatanya tak ada kata yang keluar dari lisanku.
Aku ingin menyampaikan rindu,
Tapi bayangan keraguanmu semakin menahanku.
Aku ingin menyampaikan rindu,
Tapi merpati cinta itu perlahan menjauhiku.
Aku ingin menyampaikan rindu,
Tapi kenyataannya apalah hakku.
Aku ingin menyampaikan rindu,
Tak bolehkah aku merindu?
0 notes
Text
Semesta Rindu
Jika kau merasa rindu itu adalah derita,
Cobalah tuk perlahan mengubahnya menjadi kenikmatan seorang pencinta.
Yang di setiap detik rindu itu memenuhi ruang,
Di saat itu pula sajak cinta bergema riang.
Jika memang ketidakhadiranku menambah derita rindumu,
Maka bagikanlah terhadap semesta rindu mu itu.
Jarak bukanlah penghalang ataupun penentu akhir dari skenario cinta seorang hamba,
Karena Allah maha mengerti apa yang dibutuhkan hati saat menghadapi cinta.
Aku hanya ingin menjaga rindu ini, menggemakan nya kepada semesta yang kumiliki.
Jika memang kau ingin menjadi rumah untukku, maka ku berharap bahwa aku adalah pemilik rumah itu.
Bukan untuk singgah lalu pergi, tapi menetap untuk menjalani kehidupan yang fana ini.
1 note · View note