Tumgik
rusamerah · 7 years
Photo
Tumblr media
Bisakah kalian menahan diri untuk tidak mencibir orang yang lebih memilih tidur di pertunjukan musik yang menurut kalian keren, yang sayang untuk dilewatkan? Banyak orang suka berdalih dengan kata memerdekakan diri sendiri, "bebas dong kita mau komentar apa saja, kan kita sudah merdeka." Lalu lupa memerdekakan orang lain. Sibuk mencibir kemerdekaan orang lain. Ya ga masalah, terserah kalian juga sih. Kan katanya kalian sudah merdeka. Bebas mau melakukan apa saja :)) Cc: @kitajateng
2 notes · View notes
rusamerah · 7 years
Quote
She is a crappy friend, sometimes. But most of the times, she’s just there. Without having to say a single word. Without doing anything. At all. She’s just there. For me. And that’s enough. Sometimes, you just need your best friend to be there, sitting by your side, feeling the warmth of silence, knowing in the end it will just be alright. Other times we would just mess with each other with our (mine, to be precise) weird and ‘receh’ sense of humor. That’s how our friendship survived.
Alexander T (via hujanmimpi)
152 notes · View notes
rusamerah · 7 years
Quote
Bukanlah sebuah kekalahan, jika sudah menyelesaikan permainan sebelum orang lain memainkan permainan yang sama dan memenangkannya. Indeed.
0 notes
rusamerah · 7 years
Photo
Tumblr media
Aku tidak bisa meluluhkan hatimu, #R.
Tidak sekarang, tidak juga nanti.
Aku tak pernah tahu bagaimana keadaanmu secara pasti, tapi yang pasti aku sudah cukup senang ketika melihatmu dari sudut tempatku menunggu.
Sudut yang tidak digemari orang, tapi itulah tempat terbaik untuk memperhatikanmu dengan leluasa.
Pahamkah engkau perasaan semacam ini? Aku selalu ingin diberi keberanian untuk menghadapimu, cukup sebentar saja. Tapi aku tak berdaya.
Betapa aku rela menukarkan apa yang kupunya hanya demi memiliki sebuah kejadian denganmu. Telah lama aku begini, R. Maka kali ini saja, biarkan aku mengalami. . . . . . . 2017 sudah mau tiba, R. Dan aku masih saja mencintai seseorang yang tidak bisa kugapai.
Kamu.
#kunamaibintangitunamamu #cindyjoviand #sinjof #suratuntukr #produksihuruf #prosa #absurditaspuisi #instapoem #puisilover
197 notes · View notes
rusamerah · 8 years
Quote
Pergilah yang jauh. Bermainlah di banyak hati. Habiskan jatah nakalmu. Jika sudah puas dan tak ingin berlari lagi, di sini aku menunggumu.
(via mbeeer)
2K notes · View notes
rusamerah · 8 years
Quote
Percayalah, jika wanita sudah menulismu dalam tulisannya, maka hanya akan ada dua kemungkinan.Ia sangat mencintaimu, atau ia sangat membencimu.
(via mbeeer)
Am I?
3K notes · View notes
rusamerah · 8 years
Text
Ketika Anakmu Seorang Introvert
Tumblr media
Solitude, a charging time for introverts
gambar dari sini
Saya begitu senang saat anak perempuan saya yang berusia 18 bulan berlari dengan riang di tempat-tempat publik: stasiun, masjid, mall, tempat parkir, juga taman-taman. Tanpa meminta didampingi, ia bereksplorasi sesuai kehendaknya. 
Melihat berbagai hal sambil berkali-kali berteriak girang, tertawa, atau bertanya “Apa? Apa?” Mengapa saya senang? Karena ia tak mungkin akan begitu merasa secure seperti itu jika tak punya kelekatan dengan saya. Ia berani berjalan sendiri, artinya ia tahu bahwa ia aman. Saya berharap itu menjadi kesempatan baginya belajar mandiri. 
 Namun ceritanya tidak seindah kelihatannya. Dalam beberapa langkah kemudian, biasanya ada satu dua orang dewasa atau kanak-kanak yang menyapa anak saya. Ceritanya pun langsung berubah. Mukanya mendadak cemas dan secepat mungkin ia berjalan mencari saya (atau Ayahnya) lalu berpegangan erat pada badan saya (atau Ayahnya).  
Jika beruntung, orang-orang di sekitar hanya akan berusaha menenangkan anak saya atau memilih cuek saja. Namun, kadangkala, ada juga yang menyatakan penilaiannya, “Anak Mbak pendiam ya?” “Ih, malu-malu ya..” Mudah-mudahan tidak ada yang menilai lebih jauh daripada itu. 
 Apa jawaban yang ingin saya utarakan? Sesungguhnya saya ingin sekali menjawab, “Bukan Bu. Anak saya bukan pendiam. Anak saya bukan pemalu. Itu hanya karena… dia anak dengan tipe kepribadian introvert. Dia butuh waktu untuk mengamati lingkungan terutama orang-orang baru sebelum ia bereksplorasi. Dia begitu cerewet saat berada di antara orang dan lingkungan yang ia nyaman di dalamnya. Selebihnya, dia sama seperti anak-anak lainnya.“ 
 Tapi, pada kenyataannya, saya hanya bisa tersenyum dan sedikit membela, “Ngga kok. Mungkin karena belum kenal aja.” Ini juga karena saya introvert. Menulis selalu lebih baik daripada berbicara untuk menyampaikan maksud dan pikiran, bagi seorang introvert.
Tumblr media
gambar dari sini
Menjadi introvert di dunia yang bising, bukan hal mudah. Lingkungan membantu menciptakan kondisi di mana seorang introvert dinilai tidak bahagia, pendiam, dan pemalu. Standar-standar tertentu, misalnya standar di sekolah, seperti hanya mengakomodasi orang-orang ekstrovert. Presentasi di depan kelas, tugas-tugas kelompok, adalah hal yang kerap membuat introvert kurang nyaman. Jika dibolehkan memilih, mungkin introvert akan lebih memilih membaca buku di perpustakaan daripada menghabiskan waktu dalam obrolan basa-basi di kelas saat menunggu guru datang atau menghadiri acara pembukaan kompetisi olahraga di kampus. 
Ketika ada organisasi yang menunjuk saya sebagai ketua, ketua bidang, atau jabatan lainnya, saya terbelah dua. Satu bagian mengatakan saya harus bisa beradaptasi dengan kultur ekstrovert, bagian lain mengatakan saya akan kelelahan jika menjalaninya. Selalu demikian. 
 Tapi saya sudah melalui hal-hal menantang itu. Meski kerap dengan merasa asing, kagok, dan gagal menciptakan suasana riang (berbasa-basi pun sering tidak laku). 
 Dan sekarang saya takut anak saya akan mengalami hal-hal yang sama. Dianggap tidak berani, dianggap pemalu, dipaksa untuk bicara secara tiba-tiba, yang akhirnya hanya menghasilkan kalimat-kalimat tak terstruktur, dianggap tidak suka gaul karena tidak pernah ikut nongkrong atau hangout di kafe, dianggap tidak bisa ‘menjual’ dirinya karena tidak suka dengan publisitas dan self-promoting. 
 Dan yang lebih buruk dari itu, bakat-bakat besarnya seperti bakat seni, menulis, meneliti, mengobservasi, dan bakat menjadi pemimpin kharismatik, bisa terpendam terus karena yang mereka inginkan adalah anak saya pandai berbicara. Sorry to say, tapi bagi saya, itu sama seperti mengharuskan singa berkicau, karena berkicau itu dianggap kemampuan yang bagus. 
 Yang membingungkan, bagaimana ya supaya orang mengerti bahwa dunia ini bukan hanya milik para ekstrovert? Dunia maya yang menjadi tempat nyaman bagi introvert sekali pun malah didominasi oleh ekstrovert. 
 Ah, lelah jika harus memahamkan perbedaan kepribadian ini kepada orang-orang. Mungkin saya yang harus memahamkan pada anak saya saat dia bertanya, “Apa yang salah pada diriku, Bu?” bahwa dia tidak salah, dia normal, “It’s just because. Kamu seorang introvert, Nak. Sama seperti Ibumu." 
 Introvert senang bermain dengan imajinasiya. Introvert si pengamat. Introvert si deep thinker. Introvert si pembaca. Introvert si penulis. Introvert si penemu. Introvert si pemimpin kharismatik. Introvert si seniman. Introvert si saintis. Introvert si sahabat baik. Introvert si pendengar. Introvert si teman bijaksana. Introvert si pencari makna. Introvert si penyelam ke dalam jiwa. Introvert si cerdas dalam intrapersonal. Introvert si hati-hati. 
Tumblr media
gambar dari sini 
 Ya, kita introvert, Nak. Kita bukan orang aneh. Kita berbicara, kita berdialog, tapi kita bukan si ceplas-ceplos. Kita bergaul, kita berteman, tapi beberapa saja yang benar-benar kita dekat dengannya. Tak ada yang salah dengan kita, Nak. Hanya saja, dunia masih belajar untuk memahami siapa kita dan bagaimana kita berperan dalam perjalanan waktu di dunia ini.
Menjadi introvert bukan berarti tidak lebih berhasil, Nak. Kau lihat orang-orang hebat di bidangnya: J.K. Rowling, Bill Gates, Abraham Lincoln, Albert Einstein, Stephen Spielberg, (dalam Cain, 2012), mereka sama seperti kita dan sepertiga penduduk Bumi lainnya, sama-sama introvert. 
***
Cain, Susan. 2012. Quiet : The Power of Introvert in a World That Can’t Stop Talking. USA : Crown Publisher.
1K notes · View notes
rusamerah · 8 years
Quote
20 THINGS YOU SHOULD DO EVERYDAY 1. Wake up earlier. Not only does this improve productivity but it also gives you more time to make a good, hearty breakfast. 2. Make your bed. Let’s be real, being welcomed to a tidy bed after a long day at work/school (or a long day in general) is probably the best feeling anyone will ever experience. 3. If you want, spend a little more time on your appearance. Take some time choosing an outfit, applying make up or whatever. Do what helps you boost your confidence and self-esteem. 4. Stay hydrated, folks. Keep a bottle of water with you wherever you go. 5. Stretch everyday or start yoga (or do both, why not?) 6. Create a playlist consisting of songs that make you happy and listen to it. Listen to songs for the mood you want to be in, instead of the mood you are in. 7. Compliment at least one person per day. This could be an acquaintance, co-worker, class mate, stranger, whoever! 8. Use your manners. If someone holds the door for you, lets you go first etc, they did it voluntarily and didn’t have to do it, so a “thank you” wouldn’t hurt. 9. Eat your fruit and vegetables and always choose the healthy version over the junk food. 10. Have a good laugh. Catch up with friends, watch some ‘Parks and Recreation’, go see some stand-up comedy, reminisce about funny moments that have happened to you. You don’t need to be a doctor to know that humour has many benefits. 11. Be optimistic. Always look at the positives. There’s no point on focusing on the negatives because that isn’t going to help anyones mood at all. 12. Exercise. It doesn’t have to be anything to intense. A run around the block, a walk with your dog or even a ‘Just Dance’ session will do the job.  13.Bring a book/magazine or collect the daily newspaper with you. Spend you spare time reading. 14. Try and learn something new everyday. This can either be an interesting fact you saw online or a new skill someone taught you. 15. Help others when you are able to. Help your classmates with school work or offer to help you struggling neighbour lift those heavy objects. 16. Stop procrastinating. No matter how unmotivated you are to, push yourself and complete what you need to complete. Do what you gotta do. You know you’ll love yourself for doing it. 17. Drink some tea, because that stuff is goooooood (and also beneficial). 18.Make time to do things that help you relax, whether that’s painting, having baths, doing you nails or going for a run. 19. Don’t dwell on your mistakes, but instead grow and learn from them. 20. And lastly, be kind to yourself. If you love who you are, everyone else will
Chloe for Native Moon Magazine  (via uncloudly)
351K notes · View notes
rusamerah · 8 years
Quote
Bedebah macam apa kamu? Sengaja lari setelah membuatku jatuh hati?
(via kurcacimerah)
105 notes · View notes
rusamerah · 8 years
Video
youtube
Try, it’s touching huhuhu
55 notes · View notes
rusamerah · 8 years
Video
youtube
jangan seperti pelangi.
datang memberi kebahagiaan, kemudian pergi memberi kehampaan
0 notes
rusamerah · 8 years
Quote
Alangkah teduhnya berkesempatan melihatmu selesai berwudhu
lalu istighfar berkali-kali
1 note · View note
rusamerah · 8 years
Photo
Tumblr media
18K notes · View notes
rusamerah · 8 years
Photo
Tumblr media
Adalah pemuda bernama Wi bersama kekasihnya, berkasih mesra, mengikat janji lewat cincin pertunangan, sampai tahun 1959 lewat siaran RRI pemerintah Republik Indonesia mengumumkan kerjasama dengan pemerintah Moscow untuk mengirimkan para pelajar Indonesia melakukan tugas belajar di sana. Wi, salah satu yang beruntung untuk menunaikan tugas negara, menjadi duta bangsa menuntut ilmu di negara komunis bernama Uni Sovyet. Dengan janji akan kembali dan membangun hidup bersama setelah tugas belajar usai, Wi pun berangkat membawa bekal cintanya pada kekasih hati. Tahun berganti tahun, cinta merangkai kisah lewat surat menuyurat. Romantis, manis, lengket seperti aromanis merentang dalam utas-utas benang cinta meski ada jarak memisahkan.
Sampai satu hari, benang-benang cinta yang merentang itu terputus sama sekali oleh sebuah berita pemberontakan Partai Komunis Indonesia yang memutuskan kerjasama apapun yang mengusung ideologi komunis. Wi si pemuda pelajar tiba-tiba saja tergantung di ujung seutas tali cinta yang putus oleh ideologi. Kisah yang merangkai lewat hantaran surat menyurat tiba-tiba terhenti, kabar pun tak mungkin terdengar lagi. Bukan hanya cinta yang terkatung-katung tanpa kepastian terpisah jurang ideologi, namun hidup Wi juga tak menentu. Wi tidak bisa membali ke Republik Indonesia tanah air, tanah cintanya. Ia terjebak di negeri asing di mana jembatan yang menghubungkannya dengan tanah tumpah darahnya terputus oleh situasi politik dan perbedaan ideologi.
Sementara sang kekasih yang menunggu dan menunggu tanpa kepastiaan dan harapan bahwa jembatan penghubung pada kekasih hatinya, Wi, akan tersambung kembali, terpaksa memutuskan menerima tawaran pemuda lain yang ingin membangun jembatan menuju hatinya. Biarkan kisah cintanya dengan Wi, tersimpan dalam di bagian hatinya yang tersembunyi. Hidup yang terus melaju menuntutnya menerima pinangan lelaki lain dan membangun hidup bersamanya di atas puing-puing impian cintanya bersama Wi.
Tahun demi tahun berlalu. Cintanya yang sedemikian besar pada kekasihnya menjadi cahaya di ujung lorong gelap yang penjang yang terus membuat Wi berusaha bersusah payah menjangkaunya. Tak peduli berapa lama waktu yang ia perlukan. Berpuluh-puluh tahun kemudian setelah berusaha tak kenal lelah, akhirnya Wi mendapatkan passport warga negara Indonesia. Perjumpaan dengan kekasihnya hanya tinggal beberapa langkah lagi. Namun di manakah kamu, sang kekasih?
Sang kekasih yang menua seiring waktu, menemukan bahagia yang lain. Bayang-bayang Wi yang kerap muncul dalam buih kopi yang di nikmatinya setiap pagi bersama lelakinya yang lain. Begitu pula Wi yang juga menua dan tetap bersetia pada cintanya. Dia seperti pangeran yang menunggu janji sang putri yang akan membukakan jendelanya di hari ke 100, namun sang pangeran memutuskan pergi di hari ke 99. Mungkin bagi Wi, kesejatian cintanya ada pada janji yang terus di genggamnya sampai ia mati nanti. Biarkan perempuan itu membangun hidup yang lain, karena kesejatian cinta sang kekasih ada pada saat ia mengenang Wi pada setiap cangkir kopi yang di nikmatinya setiap hari. Di angkat dari kisah cinta yang nyata seorang pemuda bernama Widodo, seorang pria kelahiran Jawa Timur, 2 September 1940 mantan mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Universitas Gajah Mada yang mengenyam pendidikan S2 di Institut Metalurgi Baja di Moskow, Uni Sovyet. Sang kekasih adalah anak sulung Direktur Perusahaan Soda dan Garam Negara di Jakarta pada tahun 1960-an. Sang kekasih belakangan diketahui sudah berkeluarga dan memiliki 4 orang cucu. Wi berharap suatau hari nanti masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan pujaan hatinya itu. Kini Wi berusia 71 tahun, memilih untuk tidak menikah dan bekerja sebagai salah satu ahli metalurgi di Playa, Havana, Kuba.
#secangkir kopi dari Playa
47 notes · View notes
rusamerah · 8 years
Quote
Why am I jealous?
0 notes
rusamerah · 8 years
Quote
Kamu
Begitu manja dengannya, namun terlihat tegar ketika denganku. Menggemaskan
1 note · View note
rusamerah · 8 years
Quote
Sebab satu malam saja denganmu cukup bagiku mengganti rasa ratusan purnama tanpamu
captionnya AADC2
2 notes · View notes