Tumgik
radhictive · 6 months
Text
Aku rasa aku perlu melakukan riset NLP, terkait mental health. tapi kecemasanku datang. apakah aku mampu, lihat tahun ini, aku belum menyelesaikan apapun.
0 notes
radhictive · 6 months
Text
Fikirku aku yang malas-malasan, seringkali tidak menyelesaikan tugasku, psikiater bilang itu bipolar, namun sepertinya dia bernama ADHD. Aku merasa gagal, namun ku lihat diriku sendiri kembali, aku tidak sepenuhnya gagal. Bolehkan aku berharap esok lebih baik?
0 notes
radhictive · 1 year
Text
Hari ini di perjalanan balik ke Jakarta, di kapal Bakauhuni ke Merak, Ibu datang melalui mimpiku. Aku dan orang tercinta ibu memandikan ibu.
Entah apa makna mimpi ini. Namun, ini kedua kalinya Ibu datang ke mimpiku.
Ibu, maafkan anakmu ini.
Semoga Allah lapangkan kubur ibu
4 notes · View notes
radhictive · 1 year
Text
Tumblr media
Mba mba di jemputan nanya. Kamu apa kabar? Ibumu apa kabar?
Masyaallah.. padahal aku ketemu mba nya cuma sekali. Terharu aku tuh. Padahal ibuku meninggal tahun lalu.
1 note · View note
radhictive · 1 year
Text
Tentang banyaknya kekacauan yang terjadi, lalu teringat sesuatu, sudahkah aku mengenal diriku sendiri? Apa yang aku inginkan?
0 notes
radhictive · 1 year
Text
Ibu maafkan anakmu yang masih terseok2 untuk bangun dan melanjutkan hidup.
0 notes
radhictive · 1 year
Text
Hampir Mati 31 okt 2019
Aku dengan kondisi Psikologis yang tak jelas, 12 tahun lalu entah kenapa ikut-ikutan meminum obat agar mati, dimana Ayu yang mengajakku pada waktu itu, meminum obat dan juga deterjen. Ayu terang-terangan bilang kalau dia broken home.
Kalau aku? Tak pernah jelas.
Ibu ku selalu menyiapkan lauk untuk aku dan temanku, memberi uang. Meskipun hanya 2x datang ke sekolahku. Saat perkenalan orang tua dan saat aku buat masalah itu.
Itu cerita percobaan bunuh diri dengan latar belakang alasan yang tak jelas.
2008 lalu, aku pernah tinggal dengan kakak senior satu kampus, beliau calon sarjana psikologi dan juga bisa hipnoterapi. Waktu itu dia bilang, aku seperti nya punya masalah mental, ada hal-hal yang belum selesai, banyak hal yang terpendam. Lalu dia terapi aku. Aku menangis malam itu hingga tertidur.
Aku percaya dia?
Siapa yang mau percaya bahwa dia punya mental problem?
2011 aku bekerja di salah satu organisasi. Dan aku kabur dari masalah. Aku menunda-nunda develop web. Hingga dekat deadline. Dan ga selesai.
Oh. Aku ingat lagi, boleh dibilang, aku selalu daftar les. Dan ga pernah selesai. Ntah kenapa ya..
2017 lalu aku dapat tugas tambahan dari kenalan ku di kantor tempat ku bekerja untuk develop sistem dengan requirement yang tinggi. Aku sudah bilang, itu berat. Tapi beliau tetap paksa. Hingga akhirnya aku kabur dari realita.
Yang terparah mei 2019 ini. Aku merasa mati dan bunuh diri adalah yang terbaik untuk ku. Fikiran itu berulang kali hadir. Namun aku ingat dengan larangan Allah.
Makin kesini, aku makin sadar. Seperti nya ada yang bermasalah denganku. Setiap kali ada tanggung jawab, aku lari dari itu. Ketakutan, dagdigdug dan berfikir suicide adalah solusi.
Juni aku putuskan kembali ke Jakarta, dimana pada pertengahan juni memutuskan berangkat ke Bali untuk mencari ketenangan dengan kegiatan yang mengharuskan ku masuk dari senin sampai jumat.
26 juni, aku ga sengaja buka Facebook. Dan melihat postingan salah seorang temanku bahwa dia juga lagi di Bali. Aku kirim wa, ajak ngopi. bertanya dimana dia. Ternyata siang itu dia akan pulang ke Jakarta. Aku menawarkan untuk bertemu di Ngurah Rai “mau ktmu d airport? need to meet someone, going crazy about my life”. Kami bertemu, makan bersama dan aku bercerita sedikit.
Waktu di ruang tunggu, dia kirim text. “Atur napas, jangan buru-buru.Kalau napas pelan-pelan, nanti kita sadar klo kita udah lama ga menikmati hidup (napas = hidup).Klo perlu pas exhale inhale dihitung. Jd kita sadar kita masih hidup terus jd bersyukur deh. Banyak yg lupa kita syukuri karena kita buru2 semuanya. Pdhl ga semuanya harus diburu-buru.Semua masalah itu kecil. Mindset kita aja yang bilang besar..Kita lebih besar dari masalah yang kita punya kalau kita punya iman. Keren kan. Makasih sudah ajak bertemu tadi”.
Kemudian, dia menyarankan untuk membaca buku Judulnya Sadar Penuh Hadir Utuh. Dia juga menyarankan nonton YouTube tentang self healing. Dan aku lakukan itu.
Lalu aku sadar, aku telah terlalu lama jauh dari buku, sibuk dengan sosmed.
Lagi-lagi, waktu di Bali, aku panik dengan tugas, pada hari deadline, aku kabur. Untungnya hari itu aku memutuskan datang ke tempat ruqyah. Dan dinasehati ustadz. Alhamdulillah kata ustadz aku baik-baik saja.
September lalu, aku dapat kesempatan ke Jepang, aku begitu bersemangat. Aku sangat ingin belajar di Jepang, melihat kondisi mental dan kemampuan ku menghadapi tekanan, seperti nya kecil kemungkinannya aku sanggup. Karena itu aku bersemangat sekali. Ditanya ingin kemana, aku tak punya tujuan lain selain ke Universitas-universitas.
Aku menolak di ajak ke Osaka dan kyoto demi punya waktu me time ke kampus-kampus. Karena agenda yang padat, hampir saja batal ke kampus. Tapi akhirnya kami menyempatkan datang ke waseda university dan Tokyo university. Aku sempat cek cok dengan teman perjalanan ku, dia emosi. Aku bilang “dari kemarin aku cuma ingin satu ini, university tour. Bahkan aku minta one day off. Agar aku bisa melihat kampus”
Dengan diam dan terpaksa dia menemaniku. Lalu aku terburu-buru mencari tempat untuk shalat. Pada waktu itu aku sedih sekali. Disana aku tanpa sadar menghilangkan kartu kereta yang sangat mahal. Aku juga tidak berhasil mengambil foto dengan baik dan dia marah.
Diperjalanan ke stasiun kami berjalan dengan diam, makan dengan diam.
Sampai di stasiun fikiranku kacau, beli pass kereta lagi, aku tanpa sar menangis, kenapa aku lalai, kenapa aku harus buat masalah, kenapa temanku marah, kenapa aku ga berguna, kenapa aku ga bisa photoin dia. Aku benar2 sedih, ingin lompat dari peron. Mati saja yang terbaik untukku.
Alhamdulillah Allah jaga Aku..
30 oktober, dengan bersemangat aku kembali beraktifitas, berangkat pagi, namun, aku terkena macet di Jalan. Setelah itu aku berkendara agak ngebut, agar tidak terlambat. Tiba-tiba ada motor dengan kecepatan tinggi dan bunyi yang sangat berisik menyalipku. Aku membatin, bahaya sekali dia, bisa jadi sampai diujung dia kecelakaan.
Tanpa disadari, ketika semua orang berlari, kita pun ikut berlari, aku juga ikut ngebut di kecepatan tinggi. Padahal di depanku, ada exit tol dan belokan ke kiri. Aku ambil jalur kiri untu berbelok ke kiri, tiba-tiba ada angkot yang akan berhenti, dengan lampu sein mendadak kiri. Kecepatan motorku tidak bisa terkontrol. Meskipun sudah aku rem motor tetap berjalan. Rem ku tiba-tiba blong. Aku berteriak “Lahaula Wala Quwwata ila Billah” aku berserah diri. Aku hampir menabrak ibu-ibu, untungnya beliau mundur. Aku hampir menabrak angkot itu. Untungnya mobil itu maju. Dan kecelakaan itu tidak terjadi. Alhamdulillah.
Poinnya apa?
Aku masih takut mati.
Jangan berfikir buruk dan mendoakan buruk untuk orang lain.
Jaga kecepatan dibawah 60km/jam
Jangan lupa service motor.
1 note · View note
radhictive · 1 year
Text
Bullying 4 November 2019
Apakah aku korban Bullying? edit. Gw delete Facebook dan Instagram
Saya delete Facebook dan Instagram, ada sedikit penyesalan tapi rasanya ini yang terbaik. Setelah maju mundur, install, unistall, deactive, active. Akhirnya sampai pada suatu kekuatan hati untuk benar-benar delete account. Padahal sayang sekali ya. Dengan teman FB dan follower IG Ribuan.. mulai dari teman SD, SMP, SMA, S1, S2, teman kerja, organisasi. dll.
Sehari kemarin sangat lalai, pagi-pagi sampai di kampus, setelah parkir motor, cari posisi enak di perpustakaan, duduk dan check group WA alumni SMA, yang notifnya 500an. Ada perdebatan sengit, antara Kakak alumni Putra dengan Putri, tergoda untuk komentar. Yup 3 hari ini seorang alumni putri begitu semangat sekali berdiskusi dan bercanda dengan kakak alumni putra. *FYI, gw SMA khusus, kelas putra dan putri dipisah. Dan setelah tamat biasanya kita pasti berinteraksi langsung di kampus atau tempat kerja. Dan juga group alumni SMA gw ini isinya dari angkatan satu sampai angkatan yang ntah keberapa sekarang berada disatu group. Gw angkatan 19 tamat SMA tahun 2008. Di group itu isinya berbagai kalangan, Rektor, Dekan, Dosen, Hakim, Pengacara, Pak KUA, Guru, Ustadz, Aparatur Pemerintah, Anggota Dewan, Pengusaha.
Panjang amat ya FYI nya. Dan itu juga salah satu kenapa gw berat banget buat delete FB dan IG gw. Eh apa gw aktifin lagi aja ya? Sayang juga ya. Hahaha. Labil.
Back to topic.
Jadi di group heboh banget, ada yang bahas poligami, ada yang bahas administrasi pendidikan, politik, Nadiem, Kebijakan. Dll. Seperti biasa, gw rasa disemua group klo udah bahas itu pasti panas. Karena ada pro dan kontra. Lalu tiba-tiba ada yang kirim lawakan. Lalu setelah itu ada yang nasehatin dengan ayat quran, lakukan hal yang bermanfaat dan tinggalkan hal yang tidak bermanfaat. Maksudnya senda gurau.
Buat baca itu aja gw udah habis waktu sampai jam 10an.
Lalu gw naik ke lantai 2 dengan niat shalat Dhuha. Gw baru coba untuk disiplin ibadah lagi, meskipun ya belum apa-apa.
Habis wudhu, gw buka hp lagi,. Dan tiba-tiba kakak alumni yang cewek itu wa gw. Nanya gw siapa. Secara wa gw ga ada photonya. Lalu kita chat. Dia mau nelp tapi gw tolak.
Fact tentang kakak alumni gw itu. Dia udah 4 tahun cerai, lagi S3. Dia selama ini cukup dikekang oleh suaminya. Jadi sekarang dia lagi show on. hangat-hangatnya untuk berdebat, lagi hangat-hangatnya dengan social media, menyampaikan pendapat. Yang mana itu semua mulai gw tinggalkan sekarang.
Sekarang gw lagi mulai menarik diri dari depan layar, mulai fokus nulis, cukup sudah gw kenal dengan segala social media. Mulai dari mIRC, masih ingat mIRC? gw waktu smp udah ke warnet main itu. Lalu MySpace, Yahoo! Messenger, Friendster, hi5. Lalu zaman gw kuliah, mulai ada Fb, twitter dst nya perkembangan nya sampai sekarang.
Gw pake YM itu buat ngubungin alumni-alumni sekolah gw yang diluar negeri. Biar termotivasi gitu. Hahaha.
Balik lagi, balik lagi. Sorry gw belum bisa fokus nih.
Lalu kakak itu nasehatin gw panjang lebar. Gw ga perlu lah menarik diri dari semua itu, gw harus bahagia, ekspresi kan diri gw. Jangan kaya dia, terkurung selama ini.
Dan gw ga mau jawab. Sebenarnya alasan gw menarik diri adalah gw ingin fokus dengan lingkaran real gw. Karena gw ga punya sosmed lagi, gw klo tiba-tiba kangen teman gw. Gw tinggal chat, telp. tanya kabar. Jadi gw merasa cukup dengan orang-orang yang benar save gw dihatinya. Klo dia ingin tau kabar gw. Dia bisa call gw.
Masalah kampus gimana? Sebenarnya gw ga perlu fb dan ig untuk urusan kampus. Karena gw cuma butuh baca paper dan kirim email. Publikasi masih ada google scholar.
Menurut gw sekarang, hati lebih tenang tanpa sosmed. Meskipun gw masih curi-curi lihat IG lewat hp orang sih.
Wes itu ae dulu.
Maap yes. Maap.
Belum jadi nulis bullying.
Oke. Sebelum gw pamit. Gw mau nulis sedikit.
*gw ingin jadi orang yang hangat namun lebih banyak diam. Faktanya. Orang-orang hebat lebih banyak mendengar kan.
*gw ingin lebih banyak belajar agama, mengamalkan agama.
*gw mulai ga posting photo, karena insecure, kejahatan online meningkat, photo juga bisa diguna-guna. Gw bukan orang masa lalu sih yang berfikiran katrok mikir jampi-jampi. Ga juga. Lagian buat apa juga? Misal gw lagi di Jakarta, Bali, Padang, Malaysia, Jepang, Arab atau Amerika.
Gw bukan public figur juga yang kehidupannya harus di expose. Gw hanya manusia biasa, yang bekerja di depan komputer dan mencoba mencari makna hidup. Jadi itulah kenapa gw delete sosmed gw.
Klo dulu, apa aja gw tulis di FB atau Ig. galau, senang, sedih, jalan-jalan. Gw terkenal sama teman-teman gw katak lompat, karena tiba-tiba hilang bisa nyampe kota lain, provinsi lain atau negara lain.
Cukup sekian dan terima kasih.
0 notes
radhictive · 1 year
Text
Aku dan Kedalaman Air
13 November 2019
Tumblr media
Aku ingat, banyak waktu yang kuhabiskan untuk mandi di Kolam ikan. Aku tak bilang aku berenang, karena aku tak pernah bisa berenang. Dulu aku mandi di Kolam dengan temanku, seingatku ada Vivi. yang lain aku lupa. Mungkin memang aku tak banyak teman. Tapi hampir kebanyakan anak-anak seusiaku pada masa itu mandi di Kolam ikan di depan rumahku, sampai ikannya banyak mati kalau lumpurnya terlalu parah. Jangan kau tanya apa pandangan ku tentang Higienis. Aku belum mengerti dulu, dengan lumpur dan air yang kotor aku tetap mandi disana.
Lalu setelah itu, kami akan mandi di pancuran di samping rumah ku, airnya bersih? Ga juga, air pembuangan kolam dan sungai.
Ahh. Aku rindu masa itu. Saat aku belum kenal gadget.
Baik, Aku akan bercerita tentang hal yang disebut orang sekarang luka, dulu aku tak tau bahwa kenangan itu akan ku bawa sampai hari ini.
Aku pernah diangkat bapakku, dan dimasukkan ke bak mandi yang sangat dalam, saking dalamnya sekarang saja bak mandi itu sekarang setinggi aku. Setidaknya 1,5Meter. Bapak ku sebenarnya tidak berniat buruk, beliau hanya mengancamku atau menghukumku, agar aku tidak lagi nakal/ melakukan kesalahan. Beliau dmtetap memegangku pundakku, sampai aku memohon-mohon agar tidak ditenggelamkan. Tentunya bapak ku tidak akan menenggelamkan anaknya. Tapi kalian tau apa? Bagi anak SD, apakah hal itu bisa dimengerti? Tentu tidak, pasti yang terfikirkan waktu itu adalah aku tenggelam dan mati didalam air. Dan memory itu tersimpan. Ketika aku dewasa, aku ingatkan kepada bapakku sambil bercanda, “dulu bapak pernah memasukkan aku ke dalam bak ini”. Jawab bapakku, beliau tidak pernah melalukan itu. Entah bagaimana faktanya. Itulah yang terekam dibenak ku. Apakah aku berhalusinasi. Entahlah. Yang pasti luka itu, ketakutan itu selalu ada.
Begitu pula dengan abang ku, siang itu, sepulang sekolah aku mandi-mandi di kolam dengan salah satu teman SD ku, lalu abang ku datang meminta tolong agar aku berhenti mandi dan memasak untuk dia, dan aku menolak, karena lagi asyik bermain air. Dia datang dengan sendok penggorengan yang panas, dan memukul sendok itu ke kepalaku, dan membenamkan kepalaku ke dalam kolam. Kalian tau? Kolam ku sekarang sepinggang ku bagian pinggir dan agak 0,5 meter ke tengah, dalamnya 1 meter. Dan aku kelelep air.
Faktanya sampai sekarang aku tak pernah bisa berenang. Karena aku takut tenggelam.
Dan aku hanya ingin bilang kepada diriku.
Hallo Diriku masa lalu, aku disini mendengarkanmu, kini kamu telah dewasa, dan berbahagia, jangan biarkan terpenjara masa kini.
Terima kasih telah bertahan.
0 notes
radhictive · 1 year
Text
Hallo 28 Okt 2019
Hallo..
Hallo..
Kan bingung mau nulis apa. Tapi marilah kita coba menulis ya. Doakan Istiqomah.
Kenapa saya harus menguatkan diri untuk menulis?
Karena saya ingin normal. Hahaha. Ga berani nulis sembuh dari….
Oke. Sebenarnya ini up and down sesuka hatinya dan aku ga berani bilang ini mental health.
Tapi aku benar-benar kacau beberapa waktu terakhir. Ga sehari dua hari tapi berbulan2.
Aku takut untuk check handphone. Aku takut ditanyain. Bahkan sampai ke tahap berfikir bahwa tak ada gunanya aku hidup.
Ditanya bagaimana kegiatan, kuliah/kerja saja rasanya pengen nangis dan mati saja.
Berfikir untuk suicide? Pernah..
0 notes
radhictive · 1 year
Text
Gigit Nov 20, 2019
Tadi malam kakak sepupuku teriak, karena ada yang menggigit dia saat tidur, dan rasanya aku yang gigit. Astaghfirullah.. sampai saat nulis ini aku masih ketawa. Kok bisa ya. Padahal aku tidur, dia tidur.
Sebenarnya aku lagi kurang sehat, jadi minum obat yang ada kandungan buat bikin ngantuk dan biasanya juga aku kalau demam mengigau, resah.
Jadi cerita gigit menggigit ini, ga adil kalau aku hanya cerita gimana sakitnya aku dipukul atau dimasukkan ke dalam bak mandi yang dalam. Ayah ku juga sangat sayang kepadaku, kalau lagi mesra nya aku diganggu terus, dipeluk, digigit, sampai ditanganku ada bekas gigitan. Dan aku akan balas lebih keras lagi, sampai 2 gigi tonggos ku berbekas di tangan ayahku. Menyenangkan bukan. Tapii bisa jadi setelah bersenda gurau aku akan dimarahi.
Yap begitulah.
Dan mungkin semalam aku rindu ayahku, sampai-sampai aku tidak sadar telah menggigit kakak sepupu ku..
Maafkan akuu
0 notes
radhictive · 1 year
Text
Gw dan lelaki
Postingan ini gw tulis di medium tanggal 4 november 2019, rencana mau dihapus, karena pengen jadiin medium khusus untuk belajar.
Teman gw pacaran dari SD, dan salah satu kalimat mereka yang gw ingat adalah “Si A pacaran payu**** nya di pegang-pegang”. Sumpah. Waktu itu gw ga ngerti.
Gw dulu pengen banget pacaran, karena tetangga seusia gw pacaran, sama anak putus sekolah desa sebelah. Gw juga kenal anak desa sebelah. Dan gw suka. Mungkin dia sekarang udah nikah. Hahaha.
Gw mana boleh sama bapak gw pacaran, jadinya gw cuma halusinasi dan berharap aja sama cowok. Jadi kebiasaan.
Pas smp kayanya gw ga ada suka sama teman cowok deh. Gw ingat beberapa teman cowok gw yang sering seangkot dulu waktu ke sekolah. Masa smp itu juga bullying terparah gw. Gw punya beberapa sahabat waktu smp juga. Sehat-sehat ya kalian dan anak2 kalian. Anak teman gw udah sd mungkin. Atau smp?
Waktu sma. Karena gw sma nya pisah sama cowok. Gw kenal anak cowok itu dari organisasi atau diangkot pulang kampung, atau ketemu pas di kota, diluar sekolah.
Waktu kelas 1 sma. Gw pas ujian kenal sama cowok. Tapi ntah 1 semester cowok itu pindah sekolah. Pas Ramadhan tahun itu gw ketemu sesosok lelaki yang bikin gw jatuh cinta. Dan itu bertahun-tahun, sampe gw kuliah, gw masih suka sama dia.. ceritanya Gw lagi bawa buku samudra alfatihah. Gw berselisih jalan sm dia. Dan dia bilang, samudra alfatihah. Weh gw terpesona. Gw lama halusinasi..
Sampai dia pacaran sama adek adekan dia. Sampai dia putus. Gw update terus.
Lalu perhatian gw berpindah ke sahabat gw, Anggota geng gw. junior gw di kampus, dia waktu itu punya pacar. Pacarnya juga sering dititipin nginap di kos gw klo mereka ketemuan. Lalu mereka putus. Gw jadi tempat curhat cowok itu. Lalu nyaman. Pengen pacaran. Lalu ga tahan. Pengen kasih tau gang gw yang lain. Lalu ditentang sahabat-sahabat gw. Dan kita pun menjadi kaku… kaya es batu. Sampai hari ini. Meskipun dia sudah nikah.
Pas gw s2. Gw juga pernah dekat dan nyaman sama teman kuliah gw. Lalu ga ada angin ga ada hujan, dia bilang kasihan sm cewek lain di kelas gw yang jadi bahan candaan cowok. Padahal gw udah kenal keluarga dia, dia udah kenal keluarga gw. Tapi gw legowo. Karena doa gw, klo dia ga baik buat gw. Beri jalan gw jauh dengan dia. Dan itu jalan nya. Gw sakit? Iya dong. Gw manusia. Punya hati. Gw langsung mudik. Nangis dirumah. Mengurung diri.
Menghilang dari kampus sesaat. Eh agak lama juga. Gw telat tamat. Semoga sekarang gw ga telat tamat ya.
Bertahun-tahun gw galau. Karena teman-teman gw sudah menikah. 2018 puncak yang ga jelas. Teman dekat gw dari 2005 bersama gw. Tinggal 1 dormitory waktu sma. 1 kosan waktu s1, satu rumah waktu s2 dan kerja menikah. Gw bahagia dia menikah. Tapi gw ngenes belum nikah.
2018 gw sekolah lagi. Gw bilang sm orang ditempat kerja gw. Gw mau cari jodoh ke mamahkota.
Awal sekolah. Gw check2 teman sekelas gw imut-imut semua. Bertahun2 lebih muda dari gw atau lebih tua dan sudah menikah.
Hilalpun datang. Hari itu gw ikut menghadiri seminar hasil. Eng ing eng. Setelah seminar selesai, bukti peserta seminar dibagikan dengan cara disebar. Ga sengaja gw baca nama seseorang dan photo nya gw rasa kenal. Voila. Teman smp gw. Dulu pernah sekelas waktu kelas 1 dan 3. Sering satu angkot. Orang kampung sebelah. Seingat dan sepengetahuan gw. Dia ga pernah pacaran. Gw kepoin banget. Gw usaha maksimal. Ternyata dia belum mau nikah sampai sekolah dia selesai. Sekarang gw jarang ketemu dia. Gw gamang juga sih klo sama dia. Gw ga kenal karakter dia. Gw masih halu? Berharap? Entahlah.
Beberapa waktu lalu, gw dengan down gw. Coba cari exit door ke V Bali. Ga sepenuhnya exit door juga. Gw dapat scholarship dari salah satu ministry. Pelatihan 2 bulan di Bali. Karena gw lagi up down. Nangis sedih bahagia ga nentu. Jadi gw ga punya target apapun dengan pelatihan itu. Jangankan fokus, hidup besok aja gw ga yakin. Wong gw pengen mati aja. Gw pengen buka fb. Lalu gw lihat postingan salah seorang teman s2 gw. Dia lagi makan nasi padang di Bali. Lalu gw text dia. Dan we are become friend. Hahahaa
0 notes
radhictive · 1 year
Text
Aku kehabisan tenaga lagi.
Beberapa hari ini aku ketagihan nonton film dan drama jepang. Filmnya memiliki pesan-pesan positif dan motivasi tentang kehidupan. Tapi bukan itu poinku, rasanya energiku diserap oleh tontonanku. Rasanya aku sangat lelah, bahkan aku kecewa ketika pemeran film dalam kondisi terpuruk, aku merasa sangat-sangat sedih ketika sang aktor dan aktris kesusahan.
Hari ini, aku berfikir, mungkin sebaiknya aku berhenti menonton film, aku tau film ada manfaatnya. Tapi aku terlalu lalai. Padahal ada banyak hal yang harus kulakukan dengan penuh waktu, ada Ibadah yang harus kulakukan, aku harus belajar bahasa inggris dan jepang, aku harus belajar dasar-dasar pemrograman, aku harus membaca paper berbahasa inggris, aku harus menuliskan paper tsb.
Oleh karena itu, seharusnya kewajibanku diatas kesibukanku menonton film bukan.
0 notes
radhictive · 2 years
Text
Aku bertanya pada temanku, "dengan kondisiku begini, kira2 ada ga ya cowok yang mau jadi suamiku".
Jawabnya "kalau Allah bilang jodoh, mau apa?".
Iya juga yaa.. mudah2an tahun ini aku nikah ya, dengan orang yang menerima kondisiku, bisa menjadi obat bagiku, orang yang menjadi partner perjalananku menuju rumah Akhirat. Aaamiiin
0 notes
radhictive · 2 years
Text
Bipolar Disorder Jiemi Ardian-Marissa Anita
Bipolar karena genetic.
Bipolar bukanlah label nama di kening "Saya Bipolar', kamu bukan sang bipolar, kamu adalah cindy yang sama yang kebetulan mengalami bipolar, jadi jangan mengecilkan dirimu, no its not. yang perlu dilakukan adalah berusaha sebisa mungkin untuk fungsional, untuk tetap berfungsi, tetap bekerja, tetap kuliah dengan kondisi yang dimiliki. Apa yang bisa dilakukan? ada mood stabilizer. ingat kondisi bipolar adalah genetic, itu ada di badan kita. itu tidak berarti kita tidak bisa melakukan apa-apa. kita perlu melakukan sesuatu untuk overcome, agar tidak tenggelam.
Penggunaan mood stabilizer itu bisa digunakan dalam jangka panjang dan that is okey. syarat drug holiday, ada kesadaran terhadap kondisi sendiri, ini manic bukan senang. ini depresi bukan sedih, sehingga bisa mencegah sebelum gejala menjadi semakin berat.
Keep tracking mood, aplikasi dan journaling.
Dok, ini saya senang atau apa ya?
Bagaimana berdamai dengan diri sendiri bahwa kita bipolar?
Guilt and shame, seakan-akan salahnya dia mengalami bipolar. kelemahan personal, kesalahan personal atau apa yang membuat dia mengalami gangguan jiwa. its not. jadi berhenti untuk memarahi diri sendiri, menyalahkan diri sendiri.
Di dunia yang tidak sempurna ini tidak perlu siapa-siapa atau kesalahan yang terjadi. bukan jadi bukan salah siapa-siapa, namun kamu perlu memperbaiki ini.
Thats okey buat kamu kecewa, mencari penyebab, menyalahkan dll. ini bukan sesuatu yang memalukan, ini adalah gangguan, ini adalah penyakit. its okey. ini jalan hidupmu.
Terimakasih sudah berusahaa..
Denial. support keluarga, support teman. welas asih ke diri sendiri dengan minum obat. Terimakasih Ummi, Uni, adek, mba p, mba d, kak t, bg fe sudah support.
Orang dengan bipolar, kadang justru tidak mengerti, mungkin pada saat itu dia tidak merasa depresi, aku pemalas, aku memang bodoh.
Meskipun kita tau psikiater, psikolog punya ilmunya, tapi kadang yang kita butuhkan adalah interaksi, ketulusan, kondisi, kadang ada hal yang butuh cermin buat kita ngaca. seminimalnya punya support system.
Apakah bipolar bisa sembuh? bipolar butuh banyak hal supaya sembuh? dia butuh makan seimbang, dia butuh obat, dia butuh olah raga. salah satu tidak dipenuhi, darah tingginya kambuh. Syarat bipolar sembuh, makan obat rutin, olah raga, makan dengan gizi seimbang. orang bipolar mau liburan sebaiknya konsultasi dengan psikiater.
Apakah bipolar bisa diturunkan ke anak? Genetik itu berarti potensi, akan tetapi belum tentu kena. misal orang tua diabetes apakah anak pasti diabetes? kan tidak. kita bisa mengajarkan untuk mencegahnya dengan gaya hidup sehat, mengenalkan emosi. early detection terhadap anak.
Deteksi dini bisa kelihatan dari anak semenjak kecil, bahkan 7 tahun.
Bipolar tidak menentukan siapa kamu. kamu tetap sama, utuh dan berharga dan kebetulan mengalami bipolar, stop asking why, stop blaming your self or your family, bukan salah siapapun, namun kita perlu melakukan sesuatu, bukan untuk siapa-siapa, untuk kamu sendiri, karena kamu berhak bahagia. seek help, change.
Thankyou so much dokter..
1 note · View note
radhictive · 2 years
Text
Epson Scan Not Working in Windows 10/11
Follow these steps:
1) Right-click on the Epson Scan icon on the desktop, then click Properties.
2)  Go to Compatibility tab. If the check box next to Run this program in compatibility mode for, uncheck it. Then click the OK button. 
3) On your keyboard, press Windows logo key  and R key at the same time to invoke the Run box.
4) Type services.msc and click the OK button to open the Services windows
5) Right click Windows Image Acquisition (WIA), then click Properties
6) Make sure Startup type is set to Automatic and the Service status to Running, the click Apply > OK.
0 notes
radhictive · 2 years
Text
What i gratefull today.. ?
1. Aku bangun pagi meskipun agak telat tapi ga tidur lagi setelah subuh, namun jika aku makan obat lebih cepat bisa bangun lebih cepat sebelum subuh
2. Aku beberes rumah, beli lemari, cat2 lemari, beli jam, beli gorden dan decluttering
3. Aku beberes sampah-sampah kayu di belakang, yang sudah dimakan rayap dan membuangnya, sehingga dibelakang lebih rapi.
4. Aku ngasih tau group leader, leader dan 2 orang teman kondisiku. They support me. Bahkan they tell me, they have some problem tapi ga berani ke psikolog atau psikiater
5. Aku ngasih tau Kakak kondisiku, dia minta maaf. Karna kurang ngerti aku. Sekarang dia jadi dokter pribadiku di rumah. Diskusi sama kakak, diingatkan kakak minum obat. Dll
6. Aku rajin sekali beberes rumah, ga suka lihat sampah bertebaran, padahal dulu aku mikir, nanti aja beresinnya.
7. Aku sudah ikut rapat kantor, meski belum berkonstribusi. Kata bapak-bapak d kantor, cepat sembuh ifa, yang penting ifa hadir. Tapi aku ga suka kondisi ini, aku ingin berkontribusi besar. Tapi ntah kenapa belum mampu.
My bad, aku sering ketiduran tiba-tiba, bahkan sedang duduk di sofa bisa-bisanya tidur.
8. Minta email dokter, agar bisa update ke dokter fluktuasi aku.
9. Dulu kan aku suka tiba2 flu, trus bisa tidur seharian, bulan ini hitungan flu paling 2x dalam sebulan ini, meskipun kerja berdebu. Berbebah bedebu.
1 note · View note