Tumgik
payungbercerita · 15 days
Text
KUNCI
Aku sudah melepaskan 1 beban yang kadang masih teringat samar-samar beserta rasanya yang kini mulai memudar. Menjadikannya sebagai bagian jenaka dari hidup yang tak perlu bersusah payah untuk dilupakan dan dibenci secara diam-diam.
Aku pikir banyaknya adalah tentang terbiasa yang membutuhkan waktu dan paksaan di awal. Kebijaksanaan dan pengertian bahwa kejadian-kejadian itu memberikan pelajaran, yang semuanya tergantung bagaimana luasnya hati dalam menerima.
Tidak lagi menanyakan mengapa harus aku? mengapa harus sekarang? mengapa dia? Mengapa harus mereka, orang-orang yang melakukannya? mengapa semuanya seolah membuat diriku berantakan? dalam doa yang selalu khusyuk ketika dibentur oleh masalah.
Banyaknya aku percaya, mempercayakan, menyakini dan selebihnya meminta pada-Nya untuk dilapangkan dalam menerima setiap baik buruk kejadian yang menjadi bagian dari hidupku yang tidak bisa dilepaskan.
Aku pikir itulah kunci dari senyuman yang tak pernah sulit untuk direkah-kan.
6 notes · View notes
payungbercerita · 16 days
Text
Atau mungkin tidak bertemumu lagi jua tak apa:")
Surat Untuk Mas
20 Maret 2023
Mas, tak ada bintang malam ini, terlebih purnama. Jadi kau bisa menebak bahwa ini bukan surat merah jambu yang akan membuat hatimu berdegup. Jika harus kuwarnai ini berwana abu-abu, mewakili warnaku.
Aku sudah selesai Mas, memilah dari semua tanda dan menyimpulkan dari semua kesempatan yang sudah dihadirkan garis waktu antara kita. Selesai yang kumaksud tak hanya sebagai waktu untuk memahami, namun juga selesai sebagai usaha untuk berjuang lebih.
Aku tahu, banyak hal yang belum sampai pada titik yang jelas, mungkin beberapa masih samar dan lebih cocok dijadikan tanya daripada menjadi jawaban, namun untuk kisah panjang yang kulalui, itu semua cukup.
Terima kasih untuk waktu singkat yang sebenarnya cukup panjang antara kita, untuk semua kesempatan yang kau buka lebar untuk aku melihat lebih jauh, untuk semua kata yang membuat aku berpikir lebih dalam, dan semuanya sudah cukup hari ini.
Aku tak akan menjelaskan lebih detail apa yang tidak, hanya saja akan aku beri satu saja yang paling sederhana, aku tidak berlari pada medan yang kuketahui akan membuatku mempertanyakan diri sendiri, terlepas itu caramu atau cara yang tak sengaja terjadi.
Aku pecundang untuk bersaing, apalagi harus diadu dengan masalalu dan pilihan lain. Jadi biar kupermudah, jika bukan aku satu-satunya yang ada dalam pilhanmu, aku pergi agar kau tak begitu repot lagi untuk memilih.
Sampai bertemu, di keadaan yang lebih baik.
212 notes · View notes
payungbercerita · 2 months
Text
AKU SUDAH BERDOA
Aku merasakan langkah itu mulai beranjak. Aku merasakan sikap itu mulai berubah. Aku bisa merasakan bahwa penghargaan itu mulai hilang.
Dan aku merasakan bahwa ternyata aku tidak cukup siap untuk menghadapi realitanya.
Berkali-kali aku berdoa agar ditunjukkan segala baik dan buruknya. Aku katakan pada-Nya bahwa aku masih mau belajar dari seseorang yang Allah takdirkan dalam pertemuan ini. Aku tidak pinta untuk dijauhkan, biar pertemanan ini yang aku lingkupi perasaan mampu memberi keadaan yang baik di masa depan nanti.
Tapi mungkin bagi-Nya, keberadaannya saja tidak cukup baik untukku.
Tapi mungkin bagi-Nya, perilakunya dapat mempengaruhi segala niat baik yang sedang aku usahakan.
Tapi mungkin bagi-Nya, lebih baik untukku melalui proses pembelajaran tanpa kehadirannya.
Segala kejadian hari ini, mungkin adalah jawaban dari doa yang pernah aku pintakan. Hanya saja aku lupa untuk memohon agar dilapangkan dalam menerima segala ketetapan-Nya.
17 notes · View notes
payungbercerita · 2 months
Text
NIAT BAIK
Niat-niat baik itu harus tetap aku upayakan sebagai seorang hamba tanpa perlu jutaan mata meliriknya. Tidak dipengaruhi oleh perilaku orang lain, tidak juga digoyahkan oleh perkataan mereka.
Niat-niat baik itu bukan ada karena hadirmu sebagai satu dari sekian orang yang Allah izinkan untuk berada pada episode hidupku yang masih dalam terkaan. Benar, kamu memberi andil tapi tidak sedikit pun aku mengizinkanmu untuk membuatnya berantakan dengan hilangnya peran dan kepergian.
Aku akui bahwa keberadaanmu memberi energi yang cukup besar. Membuat semangatku meningkat, perjalanan menjadi menyenangkan. Tujuan itu seolah mudah untuk digapai. Aku akui juga bahwa hilangnya peran serta kepergianmu memberiku kebingungan yang ingin sekali aku tanyakan. Meski begitu, aku tidak ingin membiarkan niat baik ini lepas dari tujuan yang seharusnya. Niat baik ini harus tetap berjalan.
Tapi langkah kaki ini seolah terasa berat, bukan karena kehilangan arah tapi karena aku seolah dipaksa untuk berulang kali berkaca. Seolah pertanyaan itu harus segera mendapatkan jawabannya. Seolah kebingungan itu menjadi pengikat yang tidak ingin dibiarkan lepas, menuntut haknya.
Segala sikapku, apakah ada yang tak sengaja menyakitimu? Segala kurangku, apakah ada yang membuatmu merasa bahwa itu amat sangat buruk? Segala perkataanku, apakah ada yang tak sengaja menusuk hati dan pikiranmu?
17 notes · View notes
payungbercerita · 2 months
Text
TAMPAK BIASA
Aku ingin memperlihatkan padamu bahwa tidak ada rasa yang perlu kamu khawatirkan bertumbuh di diriku. Jika pun ada, aku akan menguburnya dalam-dalam tanpa pernah ingin aku gali di hadapanmu. Aku akan berusaha untuk tidak pernah melakukan itu kepadamu.
Aku ingin meyakinkan padamu bahwa aku akan tetap sama baiknya terhadap banyak orang. Tidak peduli apakah dirimu ada atau tidak. Sebab kebaikan itu murni adanya, tidak hanya berlaku pada dirimu saja. Dan yang perlu kamu tahu, bahwa baiknya diriku bukan karena dirimu. Aku ingin menunjukkan padamu bahwa pertemanan ini tampak biasa bagi diriku. Jika pun ada yang sedikit menarik, akan aku tutupi sebisaku. Agar dirimu nyaman dalam pertemanan ini, agar dirimu bisa memaksimalkan peranmu tanpa mengkhawatirkan apa yang sedang berkelahi di dalam diriku.
Akan aku tunjukkan bahwa semuanya berjalan biasa-biasa saja. Jika pun ada yang terasa menyenangkan, mari kita anggap itu sebagai hadiah perjalanan, buah dari usaha meraih cita-cita yang tak pernah mudah bagi banyak orang.
Kamu bisa mengekspresikan bahagiamu dan aku juga bisa seperti itu dalam batasan yang masih samar bagi diriku sendiri. Tapi semoga batasan itu membuatmu merasa bahwa benar tidak ada rasa yang bertumbuh, tidak ada harap yang melambung.
Baru kali ini “tampak biasa” menjadi upaya yang aku usahakan berlebihan sampai sesekali terasa sesak. Bukankah seharusnya “tampak biasa” menjadi rasa yang berjalan dengan sendirinya tanpa perlu mengkhawatirkan banyak hal? Mengapa “tampak biasa” ini menjadi hal yang tak pernah “biasa” bagi diriku?
31 notes · View notes
payungbercerita · 2 months
Text
SEBELUM KITA BERSATU
Sebelum kita bersatu, aku berusaha untuk banyak melihat diriku sendiri. Mencoba mengenal dan mengerti keterbatasanku yang tidak aku tuntut harus sempurna. Dan semoga kamu mau menerima dan mengerti seutuhnya.
Sebelum kita bersatu, aku tetap berusaha untuk mempertahankan prinsipku dengan kuat. Aku tidak mau menetapkan nama siapapun untuk menjadi bagian terpenting di hatiku.
Sebab aku tidak ingin menghalangi hadirmu. Tidak ingin membuat prosesnya menjadi berat karena hatiku yang masih diisi oleh seseorang.
Sebelum kita bersatu, tidak hentinya aku menulis perjalanan panjang ini untuk kusertakan bersama pertemuan denganmu yang tidak pernah aku sangka. Akan aku bawa tumpukan tulisan itu sebagai bukti bahwa aku benar-benar menjaga.
Tulisan-tulisan yang memuat tentang kesetiaan yang selama ini aku pertahankan bahkan dari sebelum kita bertemu dan bersatu.
Setelah kita bersatu nanti, Kamu boleh dengan sesuka hati meminta padaku tentang bagian mana yang ingin kamu baca. Aku akan dengan sepenuh hati membacakannya.
Tapi jika dirimu kebingungan, aku akan menunjukkan padamu bagian tersulit dari penjagaan ini serta bagian terindah dari jawaban Tuhan atas segala upayaku yang tidak pernah mudah dalam menjaga kesetiaan ini.
Hari ini, kita masih belum bersatu. Barangkali ini adalah sinyal dari Tuhan bahwa masih banyak hal yang perlu kita perbaiki. Aku masih dengan penjagaanku dan semoga dirimu pun demikian.
Entah di titik mana kita sama-sama yakin untuk melangkah, tapi pastinya waktu itu adalah terbaik menurut-Nya.
51 notes · View notes
payungbercerita · 2 months
Text
Selamat Datang
Aku tahu kamu hanyalah tokoh yang aku kenal sebagai bagian dari jenaka-nya hidup ini. Bagian dari ketidakmungkinan yang seharusnya tidak aku tunggu-tunggu.
Tapi mengapa kamu ada, mengapa harus berkali-kali datang?
Aku tahu kamu hanyalah seseorang yang hadir untuk memberi pelajaran, pada tujuan kedewasaan yang Tuhan maksud. Tapi mengapa sekarang, mengapa bisa membuat keadaan semakin berantakan?
Aku tahu kamu hanyalah ciptaan-Nya yang penuh kekurangan, tapi mengapa kelebihanmu menjadi topik hangat yang selalu aku bicarakan dengan orang-orang? Seolah selalu ada celah untuk menepis pandangan serta kemungkinan yang orang lain coba untuk sadarkan.
Aku tahu kamu ada beserta perasaan yang kamu tumbuhkan tanpa sadar dan sengaja. Pada bagian ini, akulah pemerannya.
Kamu dengan segala baik dan burukmu, aku beserta usaha untuk dapat meredam sangka dan rasa yang kadang menyiksa.
Selamat datang, semoga hadirmu membawa kebaikan meksipun kehadiranmu seolah menawarkan berbagai rasa.
8 notes · View notes
payungbercerita · 2 months
Text
Jatuh dengan Berani
Aku sudah memperkenalkanmu pada duniaku dengan hangat dan sumringah. Bukan lagi dengan ketakutan, bukan juga dengan rasa keinginan untuk memiliki. Sebab takdir pertemuan ini saja sudah terasa cukup dan membuatku bersyukur berkali-kali.
Aku tidak ingin lagi bersembunyi pada kata-kata yang menyedihkan. Pada harapan yang menyiksa. Pada penolakan akan kebahagiaan yang seolah tak layak untuk aku miliki.
Kali ini, aku lebih suka menikmatinya sebagai pertemanan yang harus saling mendukung. Pada kerja sama yang membuat kita berkembang. Pada kepercayaan yang membuat tirai ketidakmungkinan akan mimpi itu dengan sendirinya runtuh.
Entah mengapa aku bisa seberani ini menghadapi resikonya. Apa karena cerita lalu sudah membuatku sadar bahwa penyiksaan itu benar adanya. Ia tersimpan pada rasa keinginan untuk memiliki padahal kita hanyalah manusia yang hatinya ada dalam genggaman yang Maha Besar. Tidak bisa bergerak kecuali atas kehedak-Nya. Tidak pernah memiliki seutuhnya.
Doaku kini tak lagi berpaku pada lirih pinta dipersatukan, tapi berubah pada kemudahan jika memang kami diridhai oleh-Nya.
Tidak lagi meminta untuk dijauhkan, tapi meminta untuk diredakan segala deras perasaan, jika memang bukan takdir-Nya.
Dewasa ini, menutup diri dari pembelajaran yang hendak Ia beri adalah diskusi yang akan menjadi panjang. Aku menyadarinya saat ujian pada hal yang sama menjadi topik panjang yang entah sampai kapan aku dapat dikatakan benar-benar "selesai".
Mari melapangkan dada untuk menerima bahwa setiap kali Tuhan menitipkan rasa padamu terhadap seseorang, itu merupakan bentuk keinginan-Nya agar kamu belajar banyak hal darinya untuk mengenali dirimu sendiri.
95 notes · View notes
payungbercerita · 2 months
Text
Hahaha, gak sadar pernah nulis ini🤣
Pernahkah?
Pernahkan kamu mengira bahwa ada seseorang yang amat sangat mengagumimu, bahkan ia tak pernah bertemu denganmu?
Ia melihatmu dari kebaikan-kebaikan dalam penuturan banyak orang. Kamu hidup dalam bisik-bisik manusia yang pernah bertemu denganmu. Sampai kabar-kabar itu datang padanya, dan ia kagum atas usaha dan konsistenmu. 
Pernahkah kamu mengira, bahwa banyak manusia yang berharap bisa hidup denganmu? 
Banyak yang akhirnya mulai berkaca, sekedar melihat kemungkinan-kemungkinan untuk membenarkan apa yang saat ini ia harapkan. Mulai membandingkan, lalu mengambil kesimpulan, strategi apa yang harusnya ia ambil agar bisa sampai padamu.
Pernahkah kamu mengira, bahwa kamu telah menjadi inspirasi serta ketakutan bagi seseorang dalam waktu yang bersamaan?
Kamu menjadi inspirasi sekaligus ketakutan bagi mereka yang sudah melabuhkan harapan. Mereka tidak hanya berharap, tapi mereka harus menyediakan ruang yang sangat luas untuk ditempati kemungkinan terpahit yang sudah mereka perkirakan. Sayangnya, kemungkinan terpahit itu kadang lebih pahit dari sekedar perkiraan yang telah dibuat.
Pernahkah kamu mengira, orang yang mengagumimu ini telah bergerak, mengambil keputusan lebih awal, sangat cepat?
Rasanya, tak perlu menjadikanmu inspirasi dan ketakutan dalam satu waktu. Cukup menjadikanmu inspirasi tanpa perlu menitipkan apapun. Biar ketakutan itu hilang, dan ia bisa fokus belajar darimu.
37 notes · View notes
payungbercerita · 2 months
Text
MARI BERKENALAN (LAGI)
Aku ingin membawamu ke kehidupan nyataku, membiarkanmu masuk untuk mengenal banyak hal dari diriku yang banyak kurangnya. Menjelaskan padamu bahwa hidupku tidak seperti apa yang kamu lihat dari foto-foto yang aku bagikan di media sosialku. Tidak juga seperti ragamnya cerita atau tulisan yang aku bagikan di halaman blog yang aku buat. Tidak juga sebaik dan seburuk perkataan orang-orang tentang diriku yang pernah kau dengar atau baca.
Aku ingin membiarkanmu mengenalku berdasarkan apa yang kamu lihat dan rasakan. Lalu kamu dengan sendirinya menyimpulkan sosok yang kamu kenali ini dengan caramu sendiri. Dengan senang hati, membiarkanmu menilai diriku tanpa menekanmu untuk menerima. Aku, meskipun memiliki banyak harapan untuk diterima tapi aku juga menyadari bahwa tidak semua manusia akan menyukaiku dan menerima ketidaksempurnaan yang aku punya. Maka dari itu, menyiapkan ruang kecewa yang dipenuhi kesadaran akan penolakan sudah aku siapkan dari jauh-jauh hari.
Aku sudah siap. Ya, aku rasa mungkin sudah siap. Lebih tepatnya, seharusnya aku siap.
Jadi mari berkenalan lagi, bukan berdasarkan dari apa-apa yang selama ini kamu dapatkan dari kejauhan. Kali ini dengan cara yang berbeda, melalui pengamatanmu yang tidak sempurna tapi biarkan Tuhan yang menggerakkan hati dan langkahmu selanjutnya.
29 notes · View notes
payungbercerita · 3 months
Text
23 Tahun: Aku lebih suka sendiri
Dulu orang-orang mengenalku dengan sosok yang ramai dan pembawa suasana bahagia (ah.. mungkin hanya sebagian orang saja yang merasakannya) sehingga cukup mudah bagiku untuk mendapatkan teman baru (biidznillah). Entah cap itu masih berlaku atau tidak untuk saat ini, barangkali masih hanya saja mungkin sedikit.
Melihat di luar sana, orang-orang begitu asik memamerkan kebersamaan, penuh riang lagi terlihat membanggakan. Entah mengapa dewasa ini aku lebih suka sendirian.
Aku tidak peduli apa kata orang tentang definisi "sendiri" yang mereka buat. Definisi yang seolah mendekati kesepian, kurang menariknya pribadi orang yang suka kesendirian, atau hal menyedihkan lainnya. Sejauh ini aku tidak merasakan demikian sebab kesendirian yang saat ini aku jalani adalah sebuah pilihan yang aku ambil.
Bukan karena tidak memiliki teman, tapi atas kenyamanan yang hadir di kala bisa melakukan banyak hal sendirian membuat aku cukup kecanduan. Seperti perjalanan, selama itu bisa dilakukan sendirian, aku tidak akan ragu untuk melakukannya sendiri. Bagiku pilihannya ada dua: sendiri atau dengan orang yang sudah terpercaya dapat membuat diri ini nyaman.
Kesendirian ini seolah cukup untukku meski sebenarnya sebagai manusia kita tidak bisa hidup sendirian. Ya, ada kalanya butuh bantuan. Tapi kesendirian membuat aku lebih merasa bebas untuk menentukan pilihan. Aku tidak lagi memikirkan siapa yang kemungkinan aku rugikan saat mengambil sebuah keputusan. Aku tidak lagi memikirkan adakah seseorang yang merasa kecewa, atau lebih seringnya pikiranku tidak dipenuhi dengan apa kata orang. Ya, kesendirian jauh lebih membuat aku tenang dibandingkan bersama orang lain.
28 notes · View notes
payungbercerita · 3 months
Text
23 Tahun: Seharusnya aku sudah selesai pada luka itu
Orang-orang yang dulu menyakitiku, mungkin sudah lupa bagaimana sedihku, perihku, serta tangisku pada hari itu. Goresan kecil di tangan dengan sedikit darah, perlawananku, serta kata pembelaan angkuh yang bisa aku keluarkan kala itu mungkin sudah hangus dalam pikiran mereka. Mungkin bisa jadi, jika aku ceritakan bagaimana bencinya aku atas kejadian itu membuat mereka bertanya: Apa benar aku pernah melakukannya?
Seharusnya aku bisa memaklumi perilaku anak kecil yang polos lagi sedang bersemangat untuk menunjukkan kekuatannya. Anak laki-laki yang ingin dilihat, didengar, disegani oleh lingkungan sekitar lantaran banyaknya orang yang melihatnya dengan sebelah mata dan merendahkan kemampuannya. Seharusnya aku bisa memahami bahwa anak laki-laki itu hanya meminta perhatian dan penghormatan meski menggunakan cara yang melukai seseorang.
Tapi nyatanya berdamai dengan masa lalu tidaklah mudah. kenang-kenangan yang aku peroleh dari masa kecil itu membuat pandangan hidup serta rasa-rasa yang hadir tetap berkaitan. Aku tetap terhubung pada masa itu, terutama setiap kali aku mulai percaya pada seorang laki-laki.
Banyak pertanyaan yang memenuhi pikiranku dan berkecamuk begitu kuat. Seringnya berbuah keraguan dan kesedihan serta gelombang yang mempertontonkan bagaimana kejadian masa lalu itu begitu menyakitkan.
Mampukah dia menghargaiku dengan sebaik-baiknya penghargaan? Mampukah dia memahamiku dengan segala bentuk kekurangan serta luka yang terkadang membuatku rapuh? Mampukah dia menahan perkataan kasar serta merendahkan tatkala amarahnya sedang berkecamuk? Mampukah dia tidak menghinaku saat kondisi fisikku tidak mampu memanjakan penglihatannya?
Ya, pertanyaan yang memenuhi isi kepala ini bukan lagi seputar harta dan kecukupan ekonomi. Kekhawatiran terbesar letaknya pada perilaku. Meski aku tahu bahwa luka ini berada pada kendaliku, tapi aku juga terkadang tidak mampu jika terus menerus dihadapkan dengan sinyal-sinyal yang mengingatkanku pada masa itu.
Aku tahu bahwa berdamai dengan masa lalu adalah keharusan. Tapi berdamai bukan berarti melupakan semuanya. Ada sisa rasa yang masih menetap dan membesar tatkala diingatkan kembali. Perihnya, derasnya, sedihnya bukan perkara mudah untuk dihilangkan.
39 notes · View notes
payungbercerita · 4 months
Text
PERNAH MENGENAL
Jika ada satu kesempatan untuk bertanya, aku takkan ragu untuk menanyakan alasan mengapa kedekatan kita usai.
Tapi, aku kira tak ada gunanya juga untuk mengetahui alasan tersebut. Aku sudah cukup tenang, aku tidak lagi merasa bersalah atas kesenangan yang hadir karena kedekatan kita. Tidak lagi mempertanyakan sebenarnya apa yang sedang kita lakukan, juga tidak lagi memikirkan bagaimana cara untuk menghentikan bahagia yang menyiksa.
Aku senang kita pernah dekat. Aku pernah merasakan betapa bahagianya didengar, dipahami, dihargai serta didukung mimpi yang selama ini aku pikir terlalu sulit untuk bisa membagikannya kepada orang lain. Meski entah kepada siapa, aku bisa tanyakan keberadaan serta kabar dirimu sekarang. Doaku, menjadi cara yang paling melegakan untuk menyampaikan rindu yang tertahan dan tak bisa aku ceritakan kepada orang lain.
Ke-asingan ini, sudah cukup menyadarkanku akan perpisahan yang tidak perlu aku cegah. Jujur, aku menantinya. Bukan karena tak ingin menyatukan, tapi aku benar-benar merasa malu pada Tuhan. Ini bukan cara yang ingin aku lakukan ketika aku ingin menjemput hal baik.
Aku tidak menyesal mengenal, membuka ruang untuk kehadiran dirimu di sisi yang paling dalam, menjadi bagian pelajaran dari kisah hidup yang aku lalui. Aku belajar banyak dari sikap baikmu, caramu mendengar dan menghargai luka seseorang. Sekali lagi aku tak menyesal pernah mengenalmu, meski akhirnya aku harus sembuh dan berusaha membiasakan diri untuk meniadakanmu di kisah hidupku selanjutnya.
Aku tak apa, terimakasih pernah hadir meskipun pada akhirnya hilang juga.
71 notes · View notes
payungbercerita · 5 months
Text
Maaf, Aku Penuh Keraguan
Maaf, jika pada akhirnya sosok yang kamu temui dan kagumi ini ternyata adalah sosok yang penuh keraguan. Sosok yang terlihat cemerlang, bersinar, indah, menarik ini adalah orang yang tidak cukup percaya bahkan kenyataannya harus sesering itu untuk diyakinkan.
Maaf jika sosok yang terlihat kuat ini, ternyata adalah orang yang begitu kesulitan untuk meminta bantuan. Ia hanya berupaya sebisa mungkin untuk melakukan dan menyelesaikan sesuatu dengan usahanya sendiri. Sebenarnya, bukan karena kekuatannya yang begitu besar, tapi karena rasa perih yang ia simpan. Rasa perih karena sering diabaikan saat menitipkan rasa percaya dengan meminta pengertian serta bantuan. Maaf, sekali lagi harus membuat dirimu berpikir dan berupaya keras. Menimbang dan memikirkan perilaku yang terkadang aneh dan cenderung tidak tentu. Kadang terlihat berusaha keras menghindarimu, menghentikan pertemuan, memutuskan obrolan, seolah tidak ada kesempatan lagi untuk suatu pendekatan. Padahal, ia tahu perasaanya, ia tahu bagaimana rasa nyaman itu membahagiakannya, ia tahu bahwa kehadiran dirimu sudah membuatnya merasa cukup. Tapi di balik semua itu, ia menyadari bahwa rasa nyaman itu bisa menghancurkannya. ia menyadari bahwa perasaan seindah itu dapat membuatnya kesulitan untuk bangun dari mimpi yang sukar untuk ia gapai. Ia tahu bahwa yang paling indah kemungkinan akan berubah menjadi paling buruk dan menyakitkan.
Maaf, aku penuh keraguan dan aku menyadarinya. Sebab itu, sebelum semuanya berubah menjadi perasaan yang begitu dalam, aku mengakhirinya.
Keraguan yang bertemu dengan keraguan, tidak akan ada habisnya dan hanya menghabiskan waktu berharga yang kita punya.
123 notes · View notes
payungbercerita · 5 months
Text
Dari awal, aku memang sudah kalah
Sebesar apapun usahaku, kamu akan tetap menujunya.
Sedari awal, aku sudah tahu bahwa aku akan kalah. Itu sebabnya sebesar ini upayaku untuk menjauh. Menghindari setiap pertemuan serta obrolan yang kemungkinan menciptakan kenangan baru. Kenangan yang lebih perih, kenangan yang akan membuatku lebih sukar untuk pergi.
Aku sudah tahu bahwa kamu menujunya. kamu yang lebih suka tentang hal-hal yang berada di masa lalu, membuat aku sedikit mendapat gambaran bahwa masa lalu itu masih melekat di pikiran dan hatimu. Aku akan kalah oleh sosok yang kamu kagumi dari dulu, seberapapun aku berusaha, ia masih yang kamu tuju.
Jadi biarkan langkah kepergian ini ringan. Jangan karena keegoisanmu terhadap sesuatu membuatmu tidak bisa memilih dengan tegas. Jadi biarkan langkah ini ringan. Jangan kamu coba untuk tahan dan berupaya untuk membuatku berada di tempat yang membingungkan. Jadi, biarkan langkah kakiku ini menjauhimu sejauh yang aku bisa. Biar pikirku tenang. Rasaku reda. Ikhlasku lekas berbunga.
37 notes · View notes
payungbercerita · 6 months
Text
Konsekuensi dari Mencintai
Aku mengenalmu hanya sebatas dari suaramu yang membuat aku tenang. Dari dengarmu yang membuat aku merasa lebih hidup. Dari dukunganmu yang membuatku semakin yakin untuk melangkah. Dari tawamu, ketenanganmu, serta pikirmu yang membuat aku lebih terbuka pada diskusi yang terkadang menentang pendapatku.
Menemukanmu terkadang membuat aku merasa yakin bahwa seperti inilah gambaran seseorang yang aku butuhkan. Aku merasa cukup, didengar, didukung mimpinya padahal aku tahu bahwa terkadang untuk beberapa orang, mimpiku ini akan membuatnya merasa lebih rendah dan tersaingi.
Tapi menemukanmu juga terkadang membuatku terusik. Akhir seperti apa yang nantinya akan aku hadapi? Siapa sebenarnya yang kamu tuju? Apakah aku atau ada yang lain? Serta pertanyaan lain yang pastinya membuatku sibuk mencari beberapa jawaban yang kemungkinan akan hadir.
Aku mungkin tidak tahu seberapa bahagia atau perihnya akhir cerita ini, tapi entah mengapa aku ingin berjalan menujunya. Menerima perasaan dari dua hal tersebut dengan kesadaran penuh bahwa inilah konsekuensi dari mencintai.
193 notes · View notes
payungbercerita · 6 months
Text
Kembalikan Cinta pada-Nya
Jika mendekat, kamu tahu bahwa akhirnya akan mengorbankan banyak hal. Waktu, perasaan atau bahkan yang paling penting yaitu keimanan.
Jika menjauh, kamu merasa sesak. Tangisan saat mengingat seolah menjadi bukti bahwa perasaan yang campur aduk itu benar-benar menyakiti dirimu. Kadang ada rasa bersalah, kadang merasa menyesal dan takut melewatkan sosok baik yang kamu temukan
Maka mengembalikan segala cinta pada Allah seutuhnya menjadi cara terbaik dan paling menenangkan. Kembalilah percaya pada janji-Nya. Pada cara-cara terbaik yang sudah Allah perintahkan.
Ingatlah siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan ganti dengan yang lebih baik.
24 notes · View notes