Tumgik
ombuds · 7 years
Photo
Tumblr media
Musuh terbesar yang ada dalam diri manusia menurutku adalah kemalasan. Dari selesai nonton film Pengabdi Setan (untuk selanjutnya disingkat Pengtan) udah niat banget bakalan bikin curviewnya, tapi ini udah seminggu baru nulis :p. Dan seperti adatnya, yang namanya curview isinya ya curhat+review ~ Jauh hari sebelum nonton Pengtan, tes ketakutan dulu dengan nonton IT. Kupikir IT bakal banyak setannya, ternyata cuman horor badut aneh yang nurutku kurang masuk akal. Bagus sih filmnya, tapi berhubung telat nonton sekitar 10 menit, mungkin jadi kurang dapet feelnya. Sebelum nonton Pengtan, kujuga nanyain dulu ke bae, berani nggak nih nontonnya? Dijawab berani, ya langsung aja bikin janji Minggu buat nonton. Nggak kek pas nonton IT, kali ini berangkatnya lebih gasik biar nggak telat, dan biar bawa motornya bisa agak santai. Sampe di bioskop, setelah beli tiket dan nuker softdrink, duduk dulu nunggu pintu teater dibuka. Sambil liat-liat poster, ada gambar Kylo ren lagi megang lightsaber, nggak ada tulisan judul filmnya, iseng kutanya ke bae, coba tebak itu poster film apa? Jawabannya: nggak tau, Zorro ya? Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk 2018 bakal amazing nih kayaknya dengan sharing wawasan. Dah ah, mulai ya reviewnya. Kalo kamu setuju film horor Indonesia terbaik selama ini adalah Jalangkung (2001) dan Keramat (2009) maka harus nambahin di list 1 lagi: pengtan! Filmnya dimulai dengan sebuah keluarga dengan 4 orang anak yang tinggal di rumah nenek renta yang memakai kursi roda. Ekonomi mereka ambyar karena karir ibunya sebagai penyanyi sudah meredup. Sang ibu juga sakit-sakitan dan hanya berbaring di tempat tidur kamar atas. Ibunya menggunakan lonceng untuk memanggil anak/suaminya jika perlu sesuatu. Scene horor pertama adalah ketika Ibu membunyikan lonceng di malam hari, anak tertuanya, Rini (Tara Basro) mau nggak mau naik ke lantai atas, ke kamar ibunya. Waktu Rini pelan-pelan membuka pintu kamar, Rini kaget melihat ibunya sudah bisa berdiri menghadap ke jendela. Rini mendekati ibunya, memegang pundaknya dan bertanya: bu, ibu sudah bisa bangun? Belum sempat dijawab, ada suara lonceng dari tempat tidur (fak, nyeritain ginian aja aku kebayang seremnya film Pengtan) setelah Rini noleh, ternyata ibunya yang asli sedang di tempat tidur bunyiin loncengnya. Nurutku film horor tuh nggak harus melulu menampilkan setan/hantunya. Dengan nampilin suasana mencekam aja malah lebih asik. Dan ini divisualisasikan dengan baik oleh Pengtan. Semua divisi tergarap dengan baik di film ini. Nggak heran kalo trus nyamber 13 nominasi piala Citra, gokil! Tapi terlepas dari itu semua, nurutku masih ada beberapa lubang di film ini. Pertama: ada adegan dimana kiai setempat tanya ke keluara Rini, apakah mereka sholat? Dijawab Rini dengan kata tidak. Kiainyapun menyarankan agar sholat biar nggak mudah diganggu setan, tapi apa yang terjadi, malahan Rini pas sholat ditakutin setan. Nurutku ini yang bikin orang jadi takut sholat malam. Kedua: kiainya (yang notabene pastinya rajin sholat) malah mati dibunuh setan, dan keluarga Rini selamat semua (kecuali neneknya). Agak ganggu nalar sih. Tapi dengan kecerdasan Joko Anwar, lubang itu tertutupi dengan baik oleh rasa takut yang dari awal sampai akhir tegangan tinggi terus. Jadi apalah arti kekurangan itu dibanding kengerian yang berhasil menempatkan film horor Indonesia pada tempatnya tanpa harus ada adegan esek-esek. Begitu juga apalah arti bae yang nggak kenal sama kylo Ren jika suatu sore selepas maghrib aku BBM, kutanya lagi apa, jawabannya lagi ngaji, nyesss ~ Ombvdsmoviemeter: 9/10
2 notes · View notes
ombuds · 7 years
Photo
Tumblr media
Udah ada yang bilang kalo La La Land jelek belom sih? Kalo belom, let me do this! La La Land jelek.... . . . . . ....kalo ditonton sendiri. Soale kayaknya bakalan lebih afdol kalo nontonnya bareng sama mantan yang selama ini diperjuangin, (sfx: tratakdungcesssss) ~ Jujur aja sebenere kisah kek di film La La Land ini banyak banget diceritain, baik itu di vidklip (Lapang Dada-nya Sheila on 7 misal) atau kalo mau telaten, search aja di youtube, bakal banyak film pendek, atau juga iklan2 thailand yang bertema sama: pasangan yang udah bareng manjat tangga sosial dan setelah sukses ceweknya malah sama cowok lain (atau sebaliknya), cliche ~ cerita yang rare tuh misal tentang Harimau Kodim Cisewu yang awalnya diolok2 karena nggak ada sangar2e blas, tapi akhirnya jadi media darling pas udah dibunuh (baca: dirobohin) sama aparat setempat, sad (uwopoooo)~ Nurutku La La Land juga nggak pure film musikal, coba aja bandingin sama Petualangan Sherina, atau mungkin kalo klean alirannya Bollywood, film kek gini dianggap cuman nempel doang “musikal”nya. Dan kalo nggak salah itung, nurutku ngomong dinyanyiiinnya kurang dari 50% (maap kalo salah, soalnya nggak riset detail sih, hhe). Kayaknya nggak usah diceritain panjang gimana filmnya, singkat aja ceritanya tentang boy meet girl yang ketemunya disaat ingin mewujudkan cita2 masing2, mereka saling bantuin biar impiannya terlaksana. Setelah si cowok: Sebastian (Ryan Gosling) udah hampir meraih apa yang ia inginkan, yaitu sebuah pekerjaan tetap sebagai personel band, si cewek: Mia Dolan (Emma Stone) nggondheli dan bilang kalau walaupun itu sebuah pekerjaan tetap, tapi itu bukanlah mimpi yang sebenarnya Sebastian mau. Nah di konflik itu mereka putus. Mimpi Mia untuk jadi aktris besarpun harus kandas saat mengadakan show sendiri dan penontonnya sedikit, bahkan Mia mendengar beberapa penontonnya bilang kalo pertunjukannya jelek banget. Sejak itu Mia mengubur dalam2 cita2nya dan pulang kerumah orangtuanya. Mia pun susah dihubungi. Saat hubungan Sebastian-Mia tidak ada kepastian, Sebastian ditelpon oleh seseorang yang mengaku sebagai sutradara. Sutradara itu bilang kalau dia sudah berkali2 mencoba menghubungi Mia tapi tidak bisa, dan akhirnya menelpon Sebastian untuk mengabarkan kepada Mia bahwa Mia harus ikut casting. Sebastianpun mencari Mia dan memberitahu tentang ini. Setelah bertemu Mia, kabar tentang tawaran dari sutradara casting itu ternyata ditolak mentah2 oleh Mia. Mia tetap kekeuh pengen berhenti dari dunia akting. Tapi dengan gigihnya Sebastian meyakinkan Mia bahwa inilah yang Mia cita2kan. Bujukan Sebastian pun berhasil, hal ini membawa Mia ke panggung yang lebih besar dan ketenaran. Cerita langsung skip ke 5 tahun setelahnya. Mia yang sudah jadi aktris besar dan sukses menikah dengan orang lain dan punya anak. Pasangan itu sedang pengen jalan ke suatu tempat, tapi berhubung lalulintas sedang macet, Mia ngajak suaminya buat nyari makan aja dulu. Suaminya setuju dan membawa Mia ke sebuah kelab dengan nama Seb’s. Mia teringat bahwa nama itulah yang dulu dia sarankan ke Sebastian untuk menjadi sebuah nama kelab, bahkan neon sign yang terpampang persis dengan apa yang Mia desainkan dulu untuk Sebastian. Setelah masuk dan duduk, Mia dan suaminya melihat Sebastian memainkan pianonya, dah ah ceritanya sampe sini aja, ndak kepanjangen ntar (haha padahal ya emang udah panjang sik). Overall kalo kamu nyari film dengan cerita yang ngetwist, kamu salah film, tapi kalo pengen liat tehnik pengambilan gambar yang ciamik beserta sinematografi yang memanjakan mata, La La Land jawabannya. Shot2 yang diambil secara long take tergambar baik, emejing! Ombvdsmoviemeter 8/10
2 notes · View notes
ombuds · 7 years
Photo
Tumblr media
Dulu pertama kali denger lagunya Iwan Fals yang judulnya Maaf Cintaku, rasanya aneeeeh banget. Gini liriknya: Ingin kuludahi wajahmu yang cantik Agar kau mengerti bahwa kau memang cantik Ingin kucongkel keluar indah matamu Agar engkau tahu memang indah matamu Lirik apaaaaaaan iniiiii? Untunglah yang nyanyiin Iwan Fals, yang mana dia nyanyi lagu berjudul Lon*teku aja jadi nggak terdengar mesum. Coba kalo lagu Maaf Cintaku baru keluar tahun 2016, trus yang nyanyiin Kangen Band, atau Wali. Minimal bakal ada ultimatum dari Komnas HAM atau aktivis perempuan, dan dicekal. Sebenernya lirik-lirik bernada kejam gini cukup banyak yang masih bisa lolos diputer di radio-radio, misalnya Dewa “ingin ku bunuh pacarmu”, Souljah “kuingin kau mati saja”dan yang lainnya, yang kayaknya nggak usah dibahas disini, wong aku mau curview film kok, bukan lagu, hehe. Dan film kali ini yang mau aku curview adalah: Pet. Masih ada korelasinya sama lirik-lirik sadis, film ini juga sadis. Jadi buat kamu yang nggak suka film yang berdarah-darah, yowis nggak udah ditonton aja  Bercerita tentang pria introvert bernama Seth (Dominic Monaghan). Dia adalah seorang pegawai di sebuah tempat penampungan anjing liar. Hidupnya anyep banget, monoton. Sampai suatu hari dia naik bis dan ngeliat ada cewek yang dia kenal duduk di depannya. Cewek itu bernama Holly (Ksenia Solo, namanya mirip gabungan Daihatsu dan kota di Jawa Tengah ya) yang merupakan teman sekolah Seth. Berawal dari pertemuan itu, Seth ngulik kehidupan Holly via sosmed. Segala informasi tentang Holly dia kumpulin, mulai dari kerja dimana, benda favoritnya, makanan kesukaan, band kesayangan, dll. Holly bekerja di sebuah restoran, dan Seth niat kesana buat ngobrol-ngobrol dengan Holly. Tapi tanggepan Holly datar aja. Seth nyari cara lain dengan ngirim bunga ke Holly, tapi Holly malah ngira itu bunga dari mantannya. Seth dah! Cerita mulai svrem pas Seth nekat-nekatan ngebius Holly dan membawanya ke tempat kerjanya Seth yang ada ruang bawah tanah rahasianya. Disitu Holly dimasukin kedalam kandang dan diperlakukan seperti hewan peliharaan. Dah ya sampai sini aja, hehe. Ceritanya mantapjiwa. Ngetwist banget pokoknya. Kalo aku sih nggak ketebak kalo bakal gini ceritanya, as always, aku emang gampang dibodohi #staysad2016 ~ Ombvdsmoviemeter 8/10
0 notes
ombuds · 7 years
Photo
Tumblr media
Sekarang ini segala sesuatu gampang banget jadi viral, berkat sosial media. Ada orang Jepang bikin video PPAP, yang lain latah bikin semua, dan yang paling kampret adalah yang versi: i have es cendol, i have a beer, uuugh, es cendol, i have gorengan, i have narkoba, uuugh gorengan, what theeeee fuuuuuuuuuuuucking fuuuuuuuuuck??? Beraq~ Dah ah. Sekarang curview aja. #3hari3film kali ini bakal ngebahas film thriller berjudul: Nerve. Bercerita tentang sebuah aplikasi bernama Nerve, yaitu aplikasi interaktif dimana kita disuruh milih apakah mau jadi penonton atau pemain. Kalo kita milih jadi pemain, maka kita harus ngelakuin apa aja tantangan yang diberikan oleh penonton. Adalah Venus alias Vee (Emma Roberts) cewek SMA yang kenal Nerve gegara temannya yang bernama Sydney alias Syd (Emily Meade). Vee semula nggak tertarik blas dengan Nerve, apalagi ngeliat Syd yang jadi kek orang gila mainin Nerve sampe nunjukin dalemannya pas jadi cheersleader. Tapi gegara Vee merasa dilecehkan Syd pas lagi nongkrong di kantin dan dikompor-komporin buat nyapa gebetannya Vee yang bernama JP. Vee nggak mau nyapa trus Syd nekat-nekatan ngomong ke JP kalo dia dapat salam dari Vee. Ternyata respon JP adalah Vee bukan tipenya. Vee malu banget dan marah dengan Syd. Dia lalu pulang trus di rumah log in ke Nerve. Semula Vee iseng login cuman pengen tau tantangannya gimana sih, tapi ternyata sejak menjalani tantangan awal, yaitu harus mencium orang asing selama 5 detik, dia jadi ketagihan buat mainin Nerve. Nah orang asing yang dia cium itu adalah Ian (Dave Franco) yang mana Ian juga pemain Nerve, dan mereka akhirnya menjadi tim untuk menaklukkan tantangan demi tantangan yang akhirnya..... ....yang akhirnya ya klean nonton sendiri lah, seru banget filmnya, menegangkan. Ombvdsmoviemeter: 8/10
3 notes · View notes
ombuds · 7 years
Photo
Tumblr media
Tiapkali mau nulis curview #1hari1film, yang kemudian namanya ganti #2hari2film, dan sekarang berubah jadi #3hari3film, aku selalu memikirkan dengan matang, kira-kira kalimatnya gimana biar netizen trus perhatiannya jadi fokus mau ngerampungin karya tulisku ini. Tapi kemudian kutersadar, bahwasanya kemampuan literasiku sungguh dangkal. Jadilah, yowislah let it flow wae, yang penting tulisannya keliatan panjang walau tak berisi, kek punyaku ~ eh nggak panjang juga sih ~ iki mah ngopooooo ~ Sebenernya udah lama banget pengen ngecurview Train to Busan, tapi kadang dalam hatiku kutakut jika publik mencercaku akan pengetahuan berbau Koreaku yang hanya seujung kuku musang. Tapi nekat adalah jalan ninjaku ~ Berhubung aku awam dengan artis-artis korea, makanya nggak kusebutin siapa aja yang main ya, yang penting kan ceritanya gimana, ya kan ~ Seok Woo merupakan seorang ayah sekaligus manajer keuangan di Seoul. Dia hidup bersama putrinya yang bernama Soo An yang waktu itu pengen banget ketemu dengan ibunya yang sudah cerai, di Busan. Beberapa kali merajuk, akhirnya Seok Woo mengabulkan permintaan putrinya itu buat naik kereta api cepatnya Korea yang bernama KTX, menuju Busan. Sebelum kereta berangkat, tiba-tiba ada cewek yang berkelakuan aneh yang masuk kedalam kereta. Ternyata cewek itu terinfeksi virus yang membuatnya jadi zombie. Nah kejadian mulai menegangkan saat cewek itu menularkan virusnya ke penumpang lain. Sebenarnya kalo boleh jujur sih, film ini nurutku nggak bagus-bagus amat, efeknya okelah, tapi kalo segi cerita, kurang oke, tapi gegara hype di socmed, ya akhirnya kudonlot dan kutonton. Ombvdsmoviemeter 7/10.
1 note · View note
ombuds · 7 years
Photo
Tumblr media
Baru sadar, ternyata ombvds bikin review filmnya 2 hari sekali, tapi 2 film sekaligus. Jadi hestek #1hari1film udah nggak kongkrit lagi, maka daripada itu, mulai hari ini curviewnya dikasi hestek berupa tanda pagar #2hari2film ya? Jawab dong, masa diem aja sih ~ Aku seharian ini apdet info2 tentang aksi masa tanggal 4. Penasaran banget, bakal chaos nggak sih. Mulai dari twitter, instagram, sampai bigo live kupantau kondisi ibukota gimana, eh aplikasi yang terakhir nggak ding, udah ku uninstall ~ alhamdulillah sih so far tadi Jakarta masih adem ayem aja, kondusif. Tapiii baruuuu aja ngeliat recent updates bbm temen, bilang kalo Jakarta rusuh, kulangsung ke ruang tengah, setel TV, goddamit, beneran rusuh ini mah, masa komennya Iis Dahlia belom selesai ngomong, udah dipotong sama Ramzy, ealah malah D’ academy Asia. Asli sedih deh kalo ngelihat Jakarta rusuh gini (NB: Rusuh demonya yaaa, bukan acara di Indosiarnya barusan). Pengen ku ikut komentar tentang aksi massa ini, tapi kutakut, soalnya baru kemarin aja aku didelkon oleh teman di BBM, gara2 bahas Ahok, dan diujung conversation, dia bilang: pelajari lagi agamamu, huhuhu. Kumerasa jadi butiran debu kalo udah digituin. Udah ah, balik ke curview film aja, soalnya kalo intronya kepanjangan, review filmnya bakal sedikit, hehe. Film kali ini adalah: Hunt for the Wilderpeople. Asli deh film ini juga ngabodor banget, lumayan bisa buat ngademin timeline yang sedang rusuh kek hatiku. Bercerita tentang anak muda bernama Ricky Baker (Julian Dennison). Anak nakal banget yang suka bikin ulah di panti asuhan, dikirim oleh petugas kesejahteraan sosial ke rumah Bibinya, Bella (Rima Te Wiata). Bibinya sangat sayang kepada Ricky, tapi tidak dengan pamannya, Hec (Sam Neill). Bibinya begitu perhatian dengan Ricky, teapi Pamannya cuek sekali, dan Ricky juga benci kepada Pamannya. Pada suatu hari, ada kabar duka, Bibinya meninggal, dan petugas kesejahteraan sosial berniat mengambil Ricky kembali untuk dibina. Tetapi ternyata Ricky kabur dengan membakar rumahnya. Dalam pelariannya, Ricky ditemukan oleh Hec, pamannya. Di tengah hutan mereka bertengkar. Ternyata rumor yang beredar paman Hec dikabarkan adalah seorang tukang cabul anak. Sehingga mereka berdua menjadi buronan oleh warga dan petugas kesejahteraan sosial. Akhirnya Ricky dan Hec akur agar nggak ketangkep, dan memproklamirkan mereka sebagai Wilderpeople. Ombvdsmoviemeter: 8/10
0 notes
ombuds · 7 years
Photo
Tumblr media
Sebelum mulai curview #1hari1film, kumaw bertanya kepada klean. Apaqa klean tau siapa Woody Allen? Tau nggak? Apa bulet? Tau bulet? Gyahaha, receh ya jokesnya, abaikan ~ Jadi Woody Allen ini adalah seorang sutradara Hollywood kenamaan, dia pernah pacaran dengan artis bernama Mia Farrow. Woody Allen dituduh melakukan tindakan perkosaan dengan Dylan Farrow yang merupakan anak angkat Woody Allen yang waktu itu berumur 7 tahun, wtf~ sampai sekarang perbuatan itu masih jadi perdebatan, karena udah lama banget berlalu, dan di Hollywood, nama Woody Allen juga adalah nama yang dipuja karena karya2nya. And you know what? Woody Allen kini nikah dengan Soon-Yi Previn, yang ini juga merupakan anak tirinya Mia Farrow, mantan pacarnya. Woody dan Soon-yi selisih 35 tahun, goks! Ini kalo diibaratkan dengan aku, jodohku belom nongol, dan bakalan lahir 4 tahun lagi nih, wkwk ~ dah ah sekarang review filmnya: Cafe Society. Aku pengen banget nonton film ini, nggak karena nama besar Woody, tapi karena deretan bintangnya: Steve Carell, Jesse Eisenberg, Kristen Stewart, dan pastinya ada Blake Lively maylaf. Bercerita tentang Phil Stern (Steve Carell) seorang tokoh penting di Hollywood, agen artis2, kedatangan ponakannya, Bobby (Jesse Eisenberg). Bobby ini pengangguran, merantau ke Hollywood buat nyari kerja. Karena omnya orang sibuk, maka susah banget ditemuin. Tapi Bobby nggak gampang nyerah, sampai akhirnya berhasil menemui omnya itu dan mendapatkan pekerjaan serabutan dari omnya itu. Oleh Phil, Bobby dikenalkan kepada Vonnie (Kristen Stewart), asistennya, untuk membantu keseharian Bobby dalam bekerja. Setelah lama bekerja, Bobby pun tertarik dengan Vonnie, dan menanyakan apakah Vonnie udah punya cowok? Dijawabnya sudah punya cowok seorang jurnalis bernama Doug. Tapi Vonnie tetep aja mau jalan sama Bobby, huh, emang nih yang namanya cewek, nggak mau kehilangan fans (2). Ternyata cowoknya Vonnie bukanlah seorang jurnalis dan bukan bernama Doug, melainkan omnya sendiri: Phil, padahal Phil udah punya istri, huh emang nih yang namanya cowok, dimana2 brengsek! (1). Suatu waktu Vonnie bicara kepada Phil, menagih janjinya yang akan menceraikan istrinya dan menikahinya. Tetapi ternyata Phil masih bimbang dan bilang susah untuk menceraikan istrinya. Vonnie pun kecewa, dan lebih memilih Bobby. Bobby seneng bukan main. Setelah beberapa lama jalan sama Vonnie dan bilang mau pindah ke New York, Bobbypun cerita kepada omnya. Phil sedih dengar rencana itu. Nekat2an akhirnya Phil menceraikan istrinya dan menikah dengan Vonnie. Bobby patah hati dan pindah dari Hollywood. Seperti biasa, nggak usah semuanya tak ceritain ye, biar seru nontonnya. Oh iya buat netizenyangbudiman (sebutan untuk fansnya ombvds) kalo pengen dapetin film2 yang udah di curview, bisa hubungi aku for free. Nurutku ini film terbaiknya Kristen Stewart! Ombvdsmoviemeter: 8,8/10
2 notes · View notes
ombuds · 7 years
Photo
Tumblr media
Yowasapmafren. Sebenernya udah pengeeeen banget nulis curview #1hari1film sejak tanggal 1 kemarin, tapi malah lupa, tau2 pas udah mau tidur malam, hehe, jadilah buat menebus dosa, hari ini nulis 2 curviewan. Yang pertama adalah film dramanya Eddie Murphy. Iya, Eddie yang suka ngelawak itu, dulu dia terkenal gegara film Beverly Hills Cop (kalo kamu juga tau film ini, fix, kamu tua ~). Film kali ini berjudul Mr. Church. Bukaaaan, ini bukan film usaha kristenisasi pihak barat, ini adalah film tentang persahabatan antara juru masak dan “majikan”nya. Henry Joseph Church, atau Mr. Church (Eddie Murphy) bekerja untuk seorang wanita bernama Marie Brooks (Natasha McElhone) beserta anaknya yang bernama Charlotte Brooks (Natalie Coughlin) alias Charlie (nggak pake van Houten btw). Mr. Church disuruh bekerja disitu oleh mendiang suaminya Marie. Selain sebagai juru masak, Mr. Church juga sebenernya dipekerjakan untuk menjaga Marie yang terkena kanker payudara, yang diperkirakan usianya hanya tinggal 6 bulan lagi. Charlie yang kala itu masih kecil, nggak suka ada orang asing di rumahnya. Dia benci dengan keberadaan Mr. Church. Sedangkan Mr. Church adalah juru masak yang sangat ahli. Dia selalu menyajikan masakan yang enak untuk Charlie dan ibunya. Tetapi karena terlanjur sebal sama Mr. Church, Charlie sering bilang kalau masakannya nggak enak. Lama kelamaan akhirnya Charlie luluh juga dengan makanan yang disajikan oleh Mr. Church, dan selalu menunggu apalagi yang akan dimasak oleh Mr. Church. Hari berlalu, nggak terasa sudah 6 tahun Mr. Church bekerja di rumah itu, padahal dulu dia hanya disuruh bekerja 6 bulan saja. Tetapi takdir berkata lain, dan Marie masih hidup, walaupun kondisinya semakin memburuk. Charlie yang sangat cinta kepada Marie malah semakin menjauh dari ibunya tersebut. Dia merasa sangat tidak siap jikalau sewaktu-waktu ibunya meninggal dunia dan meninggalkannya. Dan akhirnya hari yang ditakutinya terjadi. Ibunya meninggal dunia. Sedihe pol pas bagian ini. Kalo aku cewek mungkin udah nangis, huhuhuy ~. Akhirnya Charlie nikah sama Mr. Church, haha nggak ding, endinge masih lama kok, sekitar separuh perjalanan. Ceritane menyentuh banget, enak buat dinikmati. Jadi biar nggak spoiler, sampai sini aja yak, lanjut di curview film berikutnya ~ Ombvdsmoviemeter: 8,5/10
0 notes
ombuds · 8 years
Quote
Jadi begini, baiknya aku persingkat saja. Daripada hidupmu habis memikirkan seseorang yang dengan brengseknya pergi meninggalkan kamu itu terus menerus, bagaimana kalau sebaiknya kamu dan aku memulai sesuatu yang baru dan bahagia lagi seperti dulu?
(via mbeeer)
905 notes · View notes
ombuds · 8 years
Quote
Menyerah tak selamanya berarti kau kalah. Bisa juga sebuah keberanian untuk berhenti dari tempat yang tidak membawamu ke mana-mana.
(via mbeeer)
935 notes · View notes
ombuds · 8 years
Quote
Baiknya memang tak usah tahu kabarmu. Tak usah tahu perkembanganmu. Tak melihat aktivitasmu. Tak membaca tulisanmu. Tak usah berteman di sosial media lagi. Terkadang luka yang begitu sangat, memang perlu disembuhkan dengan cara yang kekanak-kanakan.
(via mbeeer)
2K notes · View notes
ombuds · 8 years
Photo
Tumblr media
A woman is unstoppable after she realizes she deserve better, ya nggak? Nurutku sih iya. Bahkan baruu aja aku baca kisah abang tukang bengkel, dia nikah di usia 20 tahun, dengan cewek lulusan SMA, si cewek yang kemudian jadi istrinya itu dia biayain untuk kuliah S1, dan setelah sarjana, istrinya minta cerai, oke aku nggak tau apa penyebab perceraian itu, bisa aja karena satu dan lain hal, tapi kalo dikorelasikan dengan quote diatas, nyambung. Ada cerita serupa di twitter, seorang istri sering minta dibiayain buat oplas dan sedot lemak di LN, setelah kinclong dan sexy, si istri malah nempel sama bule, kan eek tuh? Nggak tau kenapa, kalo baca quote itu juga, otomatis di kepala ke-play lagunya Sheila on 7 yang liriknya: Lihat dirimu, semakin jauh mengayuh, lewati segala tujuan hidup yang mungkin kau tempuh. Nyambung dengan openingnya, aku mau curview film Me Before You. Awal film dimulai dengan kisah cinta yang indah antara Will Traynor (Sam Claflin) dan tunangannya, Alicia (Vanessa Kirby). Mereka semalem abis kelon, paginya Will mau berangkat kerja. Tadinya Will mau naik motor, karena ujan deres, dia nggak dibolehin sama Alicia. Yowis Will lalu jalan kaki (mungkin buat nyari taxi) tapi di jalan, dia kecelakaan ditabrak motor. Cerita langsung skip ke beberapa tahun kemudian, dimana Lou Clark (Emilia Clarke) yang dikasih gaji terakhir sebagai waitress dari bosnya, karena kafenya mau tutup. Sebagai pengangguran adalah hal yang berat untuk Lou, dimana dia masih tinggal bersama keluarganya. Lou punya cowok bernama Patrick. Mereka udah pacaran selama 7 tahun. Nah disinilah konflik dimulai. Lou kemudian diterima kerja dirumah (atau bisa dibilang: istana) keluarga Will Traynor. Pekerjaannya adalah untuk merawat Will yang cacat akibat kecelakaan. Perawatnya ada 2, Lou, dan seorang lagi cowok yang juga ahli kesehatan. Untuk pekerjaan merawat Will, Lou mendapatkan bayaran yang cukup banyak, sehingga dia betah untuk kerja disitu walaupun awalnya Will cenderung nyuekin Lou. Tapi seiring berjalannya waktu, mereka terlibat cinlok. Pada saat Lou ultah, dia mengundang Will dan juga Patrick untuk datang. Patrick memberi kado Lou sebuah kalung (kalung bukan sih?) (lah malah tanya ke netizen, wkwk) yang bertuliskan Patrick dengan hiasan hati. Lou roman mukanya biasa aja pas nerima kado itu, mungkin tak sesuai ekspektasinya. Sedangkan kado dari Will adalah sebuah celana ketat motif belang hitam-kuning. Celana ini adalah yang sesuai Lou ceritakan kepada Will, kalau dia pengen sekali punya celana andalan masa kecil yang sekarang sudah susah dicari. Reaksi Lou yang supersenang membuat Patrick jealous. Cerita selanjutnya adalah saat Lou berangkat kerja ke rumah Will, Will baru saja membaca undangan dari mantan tunangannya: Alicia yang mau menikah. Nah disini nih harusnya langsung diplay lagunya Sheila yang lapang dada, hehe. Dah ah segini aja ceritanya, biasa, nanti ndak jadi spoiler. Film ini diangkat dari novel best seller berjudul sama. Eh tapi sebelum pamit, kali aja ada yang penasaran sama quote pembukanya, itu karena Lou di film ini jadinya jatuh cinta sama Will. Okelah mungkin klean bisa bilang itu kan karena Patrick nggak care dll. Tapi it’s not fair enough. Will ganteng, kaya raya lagi, dan pedihnya, Lou nyatain kalo cinta Will, kalo menyerahkan dunianya ke Will sejak pertama kali ketemu, wew. Dah ah~ ombvdsmoviemeter 8/10
0 notes
ombuds · 8 years
Photo
Tumblr media
Jangan mau pacaran sama cowok yang nggak ramah sama pelayan dan nggak mengucapkan terima kasih ketika diantarkan makanannya. Jangan.
287 notes · View notes
ombuds · 8 years
Photo
Tumblr media
Jodoh itu unik. Seringkali yang dikejar-kejar menjauh. Yang tak sengaja mendekat. Yang seakan sudah pasti menjadi ragu. Yang awalnya diragukan menjadi pasti. Yang selalu diimpikan, tak berujung pernikahan. Yang tak pernah difikirkan, bersanding dipelaminan.
Allah itu Maha Adil.
Dia telah mengatur perjalanan yang jauh lebih indah dari apa yang kita rancang.
Percaya saja. Tuhan menggenggam semua doa. Lalu dilepaskanNya satu persatu di saat yang paling tepat.
Sabar Allah takkan biarkan hambaNya bersedih selamanya.
Dia hanya mahu kita kembali ke jalanNya. Ke jalan yang seharusnya.
Dia berikan perpisahan agar kita sedar itu bukan yang terbaik buat kita. Bukan berarti Allah tak sayang dengan kita.
Allah tau apa yang terbaik. Dia mengatur semuanya jadi lebih indah.
Lalu, yakinlah dengan ketentuan Allah. —- “La tahzan innallaha ma’ana.” “Don’t be sad. Allah is with us.” —- Jika akhirnya kamu tidak bersama dengan orang yang sering kau sebut dalam doamu, mungkin kamu akan disatukan dengan orang yang diam-diam mendoakanmu. 😊
Semoga Allah memelihara kita dalam mencari keredhaanNya. Wallahhu Ta'ala A'lam.
#thedaiegraphy #dakwahmudah #abuhanifah #pahalaproject #harinidahingatmati #dakwahituseni #jodoh #muhasabahdiri #muhasabah #my_genggua #ikutcarakita #igerstarbiah #teamtazkirah (at Anggerik Mall)
533 notes · View notes
ombuds · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Solitaire
Aku masih inget, aku pernah baca status ini di BBM. Setahuku artinya sih penyendiri, dan setelah aku buka google translate, ternyata artinya adalah pertapa, yah nyrempet2 lah ya~ . Aku akrab dengan kata solitaire, karena dulu awal2 aku pindah posisi jadi admin kantor, aku seriiiiiiiiing banget mainan ini. Kalo bosen, ganti Free Cells, bosen, balik solitaire lagi, gitu terus. Bukan gamenya yang pengen aku bahas, tapi maknanya. Penyendiri. Aku memang memproklamirkan diriku sebagai antisosial. Aku males banget buat ikut ngumpul2 kegiatan warga sekitar. Aku aja udah 6 tahun pindah di rumah yang sekarang aku tinggali, nggak kenal nama pak RTnya siapa, hehe. Tapi sebagai antisosial, mungkin aku posisinya di pinggir banget, karena aku nggak mau hidup sendiri juga keles. Misal nih, pas lagi sendiri, makan di tempat makan, eh ternyata menunya enak, pasti aku langsung kepikiran ibuku. Wah besok mau ngajak ibu buat makan di sini ah. Pasti gitu pikiranku. Trus kalo masalah dolan, nggak bakalan aku bisa nikmatin objek wisata sendirian. Setidaknya harus ada orang buat menemani. Tapi harus orang yang aku kenal. Percuma juga travelling sama orang asing. Kurang asik kalo nurutku. Itulah sebabnya aku bikin grup whatsapp Teman Piknik Kutoarjo. Isinya ya beberapa teman di Kutoarjo (juga Bayan) yang suka piknikan, biar kalo piknik bisa rame2. Tapi sebagaimana grup2 lainnya, seringnya sih ramai di wacana, sepi di realisasi, hehe. Kecuali untuk acara akhir Juli kemarin. Eh ya sedikit juga sih pesertanya, tapi seru! Adalah ke Dieng. Tempat angker bagi ombvds nih, haha apaan ~ Pesertanya 4 orang: Aku, Rully, Dudut, Nastiti (istrinya Dudut). Kita berangkat hari Sabtu siang rencananya, tapi mundur sejam karena ada acara kondangan di 2 tempat. Sehabis kondangan, setelah dzuhuran, meluncurlah ke Dieng, menggunakan mobil Xenia dapat dari rental 275k/day. Sampai alun2 Wonosobo sekitar jam 4 sore, berhenti buat sholat Ashar dan foto2 di alun2. Cuman bentar doang, takunya nanti sampe Dieng udah gelap. Masuk di gerbang pertama bayar tiket 10k/orang. Beberapa kilo kemudian, masuklah ke kawasan Sikunir, ditarik lagi 10k/orang. Di gerbang masuk kawasan Sikunir, ada mas2 yang nanyain dan nawarin buat nyariin homestay, katanya disitu juga merupakan pusat informasi homestay. Karena kita juga belum pesan homestay, akhirnya manut biar masnya yang nyariin. Beberapa kali berhenti, kita kurang cocok karena homestaynya masih jauh dari Sikunir. Sampai yang terakhir, udah deket sama Sikunir, dapat harga 350k/night, namanya homestay Rodja. Sebuah kamar lumayan besar dengan 2 bed, kamar mandi dalam, dan fasilitas air hangat. Masuk akal sih kalo nurutku, walo kemungkinan kalo nggak pakai jasa mas2 yang nyariin homestay, bisa aja harganya jadi 300k/night, tapi nggak papa~ Setelah masuk2in barang bawaan ke kamar, mandi, dan maghriban, kita keluar buat nyari dinner. Ke arah Sikunir, ternyata adanya cuman warung jualan popmie. Balik arah, ketemu warung nasi goreng. Lumayan murah sih kalo menurutku, nasi goreng plus teh anget @14k. Setelah makan, kita balik lagi ke homestay. Setelah Isyaan dan siap2 tidur, ada gelagat mesum dari Dudut nih, iya dut aku tau lu udah nikah, tapi mbokyao lho, ojo kelon2an, wuw. Istrinya sih kayake agak risih, Dudute nyikat wae seko mburi, huhuhu~ tapi wong dasare kusudah mengantuk, ya tidur sih, walaupun hawanya dingin banget juga. Janjian sama Ruli buat bangun jam 3 dan nanjak ke Sikunir buat ngelihat Sunrise. Okedeh, kualarm jam 3. Tidur. Jam 3 bangun karena alarm, bangunin Ruli, dia masih aras2en, hmmm sudah kuduga. Yowis mundur sampai jam setengah 4 baru siap2 ke Sikunir. Berhubung Nastiti sedang hamil muda, dia nggak mau ikut naik, Dudutpun bimbang, 1 sisi pengen ikut, 1 sisi ndak seneni bojone. Jadilah yang naik cuman aku dan Ruli. Akupun nyetir ke parkiran Sikunir. Ternyata di parkiran sudah lumayan ramai. Nanjak mungkin setengah jam, sudah sampai puncak, diatas juga udah rame banget, milih2 spot bagus, duduk deh. Subhanallah sunrise dari puncak emang lebih bagus yak, viewnya emejing. Hawa dingin dan capekpun terbayar ngelihat pemandangan yang byutiful gitu. Seperti biasa, foto2 juga hasilnya tampak stunning oleh tangan dingin Ruli (ki tak alem nek hasil fotomu emang ngoten *gambar jempol), padahal itu cuman make gopro-xiaomi yi-iphone 5s-xiaomi note 2, emang bener dah, bukan alatnya apaan tapi yang penting juga adalah the man behind the gun~ es the gun cedak SMP 2 enak, halah~ Setelah matahari semakin tinggi, kitapun turun, di dekat tulisan SIKUNIR udah ada Dudut dan Istri menunggu, kitapun foto2 di tulisan SIKUNIR, tapi karena fotonya pakai Yi dan nggak dikonek dengan HP, jadi cuman kira2 aja, background yang kejepret cuman tulisan SIKUNI, wuw~ Untuk ngeluarin mobil dari parkiran lumayan lama juga karena kudu nunggu mobil2 lain pergi. Foto2 lagi deh. Setelah mobil bisa keluar dari parkiran, kita balik ke Homestay. Mayan deh bisa nglanjutin tidur lagi. Setelah tidur cukup, mandi2 dan sekalian packing trus menuju objek selanjutnya. Kita menuju ke Batu Ratapan Angin. FYI ke objek yang satu ini, nggak ada rencananya blas, just go with the flow aja. Ternyata viewnya ciamik juga, kita bisa melihat telaga warna dari atas bukit. Untuk masuk kesini bayar 10k/orang. Nastiti nggak ikutan naik karena takut kecapekan. Setelah puas muter2 di Batu Ratapan Angin, kita menuju ke Candi Arjuna. Tiket masuknya 15k/orang. Candinya kecil sih, masih gedean Borobudur banget, tapi kurang afdol rasanya kalo nggak mampir kesini. Setelah matahari semakin terik, kitapun pulang menuju Purworejo. Dari Dieng-Wonosobo, aku yang nyetir, dan berhenti buat makan siang. Menu yang harus dicoba kalo ke Wonosobo adalah Mie Ongklok, wajib! Sesuai rekomen Ruli, kita makan di Mie Ongklok Longkrang, Googling aja biar tau tempatnya. Endeuz banget sih kalo menurutku. Mie Ongklok + Tempe Kemul + sate, yummy. Nggak tau seporsi berapaan tapi ber4 habis 127k, kalo dibagi 4 jadinya 31k –an. Total jendral perjalanan kita ke Dieng lengkap dengan makan, rental mobil, homestay, masuk ke objek wisata, dan bensin, menghabiskan 1.210K. Cukup murah kalo dibagi2. Uang mah bisa dicari lagi, tapi moment2 seperti ini yang susah didapat. Kek malam ini aja aku ngajak ngopi2 ke kafe di grup whatsapp, yang bales cuman Ruli doang, padahal anggota ada 11 orang, svrem dah ~.
0 notes
ombuds · 8 years
Photo
Tumblr media
Aku orang yang lebih takut sama ular daripada hantu, serius. Kalo misal diranking, mungkin ketakutan pada ular itu peringkat 2, pada hantu peringkat 3, nomor 1nya tetep aja takut ditinggal pas lagi sayang-sayangnya, halah ~. Menurutku faktor utama kenapa film horor itu nakutin, selain visual (tentu saja), adalah audionya. Daya merinding film horor dibangun dengan scoring yang mencekam dan biasanya ngagetin. Itulah sebabnya aku sebenere males kalo nonton film horor di bioskop. Enakan di laptop, volumenya bisa dikecilin, jadi setidaknya bisa sedikit menurunkan tensi horornya, hehe. Nah film yang kali ini mau aku curview adalah Lights Out. Udah lama aku nonton trailernya di yutup. Lumayan promising sih trailernya. Tapi nggak jadi pengen banget nonton juga. Apalagi niat utama sebelumnya adalah pengen nonton film Indonesia paling gokil bulan ini: 3 Dara (cek di yutup deh kenapa film ini gila). Berhubung 3 Dara bisa diorder lewat Mtix adanya jam agak sorean, jadilah akhirnya nonton Lights Out. Alasan kuat kenapa mau nonton film ini adalah karena diproduseri juga oleh James Wan, yang sebelumnya juga memproduseri Conjuring, Annabelle, Saw, dll. Cerita diawali dengan adegan di sebuah pabrik tekstil (atau pabrik manekin ya?). Paul (Billy Burke) yang sedang videocall dengan anaknya yang bernama Martin (Gabriel Bateman), nanya2 tentang gimana kondisi ibunya dirumah yang akhir2 ini sering bertingkah aneh. Nah di pabrik itu juga, asisten Paul yang bernama Esther (Lotta Losten) mengalami kejadian aneh. Tiap kali dia matiin lampu, dia ngeliat sosok mahluk mengerikan. Diapun ketakutan dan bilang ke Paul agar nanti kalo mau pulang hati2. Benar juga, pas Paul mau pulang, di lorong pabriknya diweruhi (diweruhi apa nih gaes bahasa Indonesianya?) mahluk mengerikan itu, yaitu bayang2 mantan, halah, nggak ding, pokoknya mahluk nyeremin yang akhirnya membunuh Paul. Beberapa hari kemudian, di rumah Martin (masih bocah), dia malam2 pas mau tidur denger kalo ibunya, Sophie (Maria Bello) lagi ngobrol sama seseorang. Martin pun ndeket ke kamar ibunya, pas ibunya liat Martin, ibunya bilang: “maaf, apa (obrolan) kita ngebangunin kamu?” Martin heran, kenapa ibunya bilang “kita” padahal dia cuman liat ibunya sendirian aja. Dah ah sampe sini aja ceritanya, ntar ndak nggak jadi horor kalo klean pengen nonton, wong filmnya masih tayang di bioskop. Eh iya, kemaren ada kejadian lumayan ngeselin nih. Jadi pas adegan ngagetin, ujug2 sebelah atas tempat dudukku ada anak kecil yang nangis ketakutan. Fufufu orangtua macam apaan nih ngajak anaknya yang masih kecil buat nonton film Lights Out. Pertama, selain ini kan film dewasa? Kedua, horor dan banyak adegan ngagetin, ntar bisa2 bukannya bikin si anak jadi berani, tapi malah jantungan di usia dini. Kejadiannya mirip dengan ortu yang pengen ngeboikot film Deadpool yang katanya nggak baik buat anak2. Yakeles, detpul kan walopun film “superhero” nggak dipasarin buat segmentasi anak2 bu... Ombvdsmoviemeter: 7/10
0 notes
ombuds · 8 years
Photo
Tumblr media
Di suatu siang menjelang sore, berhubung kerjaanku udah kelar dan agak santai, aku iseng muter2 kota ndatengi pokestop, sambil nyari Pokemon juga sih, tiba2 pas lagi sampai depan Gedung wanita, ada panggilan telpon. Aku berhenti, aku lihat, ternyata temenku cewek, aku angkat, kurang lebih percakapannya begini: “Hallo Assalamualaikum” “Waalaikumsalam, lagi apa nih?” “Tebak lah lagi apaan” “Nggak tau…” “Lagi nyari Pokemon, hahaha” “Ish kurang kerjaan banget, jam kerja malah nyariin pokemon” “Haha lagi santai sih, gimana?” “Nggak deh, nggak papa kok” “Lah, mau cerita apaan?” “Nggak kok, lagian kamu masih di jalan” “Halah, santai aja, aku kan bisa multitasking” sambil kuselipkan HP di sela helmku, lalu aku lanjutkan perjalanan balik ke kantor. “Aku mau cerita nih” “Iya, cerita apa” “Barusan tuh aku sama gebetan, dia ngajakin kerumahnya, aku udah masuk, pintunya dikunci” Selebihnya nggak usah aku ceritain, intinya temanku mendapatkan sexual harassment, dan sepanjang aku dengerin ceritanya, aku cuman komen: whatttt? fakkkk! Daaaamn! Sialan banget, kok ya ada cowok yang tega ngelakuin gitu ke cewek. Aku nggak mencoba untuk feminis, tapi menurutku cewek adalah mahluk lemah, rata2 gitu, walaupun tentu banyak cewek yang superpower, tapi untuk yang awam, cowok pastinya lebih “kuat” dibanding cewek. Aku cuman bisa menghela nafas panjang2 dengerin ceritanya, mangkel banget, getet, pengen nonjok cowoknya, walaupun aslinya aku bukan tipe yang mendahulukan otot. Aku jadi mikir, jangan2 kejadian2 kaya gini sebenernya banyak dialamin cewek2, dan beberapa diantaranya enggan menceritakan ke orang lain, karena merasa malu. Korban pelecehan atau parahnya, pemerkosaan, rata2 nggak mau menceritakan apa yang dialami ke orang lain. Padahal dia korban, tapi stigma masyarakat kita menganggap kalo cewek yang “udah pernah gituan” sebelum married adalah “hina”, meskipun “gituan”nya dengan dipaksa. Serius ya openingnya, tumben, duh malah kalo keinget lagi, jadi mangkel sama cowok2 yang melakukan tindak kekerasan sama cewek. Cewek, jangankan mendapatkan perlakuan kasar, dapat omongan kasar aja nggak bakalan lupa dalam hitungan bulan/ tahun, ya nggak? Apalagi kekerasan fisik yang bisa membekas. Segitu aja deh pembukaannya. Jadi udah lama aku pernah disuruh dengerin lagunya Chico featuring Intan Kieflie (whattt? Who de hell is them?) judulnya Cinta Terakhir. Well actually, this is not my kinda song, tapi berhubung aku lagi suka sama yang nyuruh dengerin, aku donlot, aku putar dengn mode single play, jadi selagu abis, otomatis ngereplay sendiri, sampai aku hapal lirik dan chordnya. Dan setelah dengerin liriknya, dengan GR tak pikir aku disuruh dengerin lagu ini karena do’i lagi ngerasain apa yang ada di lagu ini sama aku, hehe. Sampai pada suatu saat aku melihat recent updates BBM temanku yang juga ngeplay lagu ini, tapi ada tambahan keterangan lagu: soundtrack film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita (selanjutnya kusingkat 7H7C7W). Wah ini lagu ternyata sontreknya film yang do’i pernah bilang kalo filmnya bagus dan aku kudu nonton. Aku langsung searching 7H7C7W, ketemu, donlot, baruu aja kelar nontonnya, dan sekarang mau kubuat curviewnya. Adegan pertama dimulai dengan cuplikan2 konflik yang dialami para pemerannya. Dari judulnya aja 7H7C7W udah ketahuan kalo kita bakal dihadapkan dengan permasalahan dari 7 cewek, mereka adalah: dr. Kartini, Sp.OG – Jajang C Noer Yanti – Happy Salma Rara – Tamara Tyasmara Ratna – Intan Kieflie Lily – Olga Lidya Ningsih – Patty Sandya Rohana – Marcella Zalianty Ehhhhh, sebenernya banyak permasalahan cewek di film ini ding, tapi yang cukup menonjol ya masalahnya mereka. Dan menurutku kalo dijabarin semuanya, bisa jadi tulisannya panjang dan membosankan, yang mana ya mendingan klean tonton sendiri aja filmnya hehe. Tapi garis besarnya gini: Yanti dr. Kartini, Sp. OG (selanjutnya disebut dr. Kartini) adalah dokter di sebuah rumahsakit yang pasiennya ya cewek2 bermasalah itu. Pertama: Yanti, dia adalah (maaf) lonte (kuharus nulis lonte, karena dia berhubungan dengan Bambang, cowok yang disebutnya “anjelo” alias antar jemput lonte). Sebagai seorang lonte (duh kok berasanya kasar banget ya, gimana kalo kedepannya kutulis PSK aja? Yaaa) Yanti divonis kena gejala penyakit kanker rahim, dia takut dan khawatir kalo harus operasi, dia tidak bisa melahirkan, bukan hanya itu, operasinya pasti akan memakan banyak biaya, sedang dia nggak punya usaha lain selain menjajakan tubuhnya. Bambang sebagai anjelonya, sebenernya menaruh hati kepada Yanti, tapi Yanti sering menganggap Bambang hanyalah tukang anter dia aja. Sampai pada suatu saat, Bambang bilang ke Yanti bahwa dia tetap bersedia menikahi Yanti walaupun Yanti tidak bisa melahirkan, dan Bambang juga bilang kalau dia punya cukup duit tabungan hasil dari ngojek dan tips2 dari Yanti. Yantipun lalu mau menerima Bambang, nggak tau karena ketulusan Bambang, atau setelah tau bahwa Bambang punya cukup duit buat operasi Yanti, hmmm. Rara Dia adalah anak SMP kelas 2 yang pacarannya udah melebihi batas. Sudah sering ML sama pacarnya yang bernama Acin yang udah SMA. Sampai pada suatu hari Rara diantar Acin untuk periksa kandungan di dr. Kartini. Yang aku heranin, pas konsultasi dengan dr. Kartini, Rara malah cerita dengan entengnya betapa dia sebenernya nolak waktu diajak ML, tapi terus cerita dengan semangat bahwa ML itu enak, wew film Indonesia emang ya ~. Rara dinyatakan hamil. Pas diajak ML lagi sama pacarnya, Rara nolak dan menuntut Acin untuk bertanggungjawab menikahinya. Acin yang masih SMA itu nolak dan meminta Rara untuk menggugurkan kandungan. Nurutku ini adalah fenomena yang terjadi di sekitar kita. Coba buka mata kalian deh, cari info2 tentang pre marital sex. Aku ngak mau naif tentang ini. Anak muda pasti godaannya besar buat ngelakuin ML. Apalagi anak rantau yang jauh dari kontrol orang tua/saudara. Aku jadi inget pernah BBMan sama temenku yang intinya orangtua harus ngasih sex education dengan jelas. Jangan lagi menganggap ini tabu. Ini adalah sesuatu yang harus dipahami, jangan dibikin abu2. Salahnya orangtua nurutku adalah wanti2 jangan doing sex, karena dosa, that’s it, gitu doang. Malah beberapa nggak ngasih tau tentang sex, cuman mbilangin kalo mainin alat kelamin itu saru, dll. Harusnya, misal kalo punya anak cewek, dikasih tau kalo misalnya dipegang2 sama cowok, berarti dia nggak nunjukin sayang, tapi nafsu, dia nggak ngehormatin kamu sebagai perempuan yang diasuh, dirawat, dijaga kehormatannya oleh orangtua. Jangan mau dihargain dengan murah, bukan berarti juga jangan jadi matrealistik, murah yang kumaksud, mudah /mau diapa2in. Jelasin juga tentang sex, tentang area2 yang nggak boleh dipegang/diliatin. Yang dikasihtau cuman doing sex itu bisa hamil, hamil bikin malu dan masa depan hancur. Nggak dikasihtau kalo alat reproduksi wanita baru siap dibuahin sekitar usia 20 (correct me if i’m wrong). Dan misal cewek blm nikah udah nggak virgin bakal susah/tertekan buat dapetin jodoh dll. (duh bakal panjang deh kalo ngebahas ini), dah ah ~ Ratna Aku baru tau kalo Intan Kieflie ini selain yang ngisi sontrek dan ikut main, dia juga merupakan produser film ini, pantesan aktingnya juga total banget. Disini dia berperan sebagai ibu rumahtangga yang ikutan mencari nafkah dengan usaha jahit pakaian di rumah. Suaminya kerja kantoran yang seringnya pulang malam. Pasangan ini udah 5 tahun nikah dan pengen banget dapet bayi. Akhirnya setelah 5 tahun nungguin punya anak, Ratna hamil. Tapi yang menyedihkan pas Ratna pulang dari nganterin jahitan pelanggan, sampai rumah , suaminya lagi ada tamu (difilmnya disebutin) istri muda beserta anaknya. Ratnapun marah2 ke suaminya, sumpah serapah ia keluarkan, karena Ratna menganggap bahwa dia sudah menafkahi keluarga itu yang mana sebenernya harusnya adalah tanggungjawab suami. Ratna kesal karena dia sibuk mencari uang, sementara suaminya malah meniduri cewek lain. Hvft. Lily Adalah seorang istri yang suaminya penggemar berat sadomasokis. Tau nggak apaan? Seks pakai cara kekerasan. Suatu saat Lily konsultasi dengan dr. Kartini, dengan wajah lebamnya, Lily disarankan untuk melaporkan tindakan suaminya ke polisi, tapi Lily menolak karena dia sayang suaminya. Sampai akhirnya Lily mengalami pendarahan yang parah dan dibawa ke rumahsakit, tapi nyawanya tak tertolong. Ningsih Awalnya kukira cuman Ningsih doang yang nggak mengalami “bangsat”nya cowok. Suami Ningsih tipe pendiam, atau boleh dibilang karakternya di depan Istri adalah seorang looser. Sehingga Ningsih yang sedang hamil memutuskan kalo misal anaknya cewek mau digugurin saja, dia maunya anaknya cowok biar bisa diajarin menjadi cowok yang berani dll. Ningsih tiapkali konsultasi kehamilannya dengan dr. Kartini selalu sendirian, dr. Kartini menanggapi niatnya Ningsih untuk menggugurkan kandungan apabila bayinya cewek menyarankan agar kalau datang lagi, suaminya diajak. Sampai suatu ketika Ningsih mengajak suaminya untuk kontrol ke dr. Kartini, mereka berpapasan dengan cewek yang juga sedang ditempat dr. Kartini praktek, yang ternyata adalah istri dari suaminya juga. Kacau! Rohana Nurutku si karakter Rohana kalo diilangin juga nggak begitu ngefek di konflik2 yang terjadi. Rohanna adalah anak dari bapak yang dulunya merupakan pacar dari dr. Kartini. Karena dulunya nggak direstui oleh bapaknya dr. Kartini, akhirnya mereka putus, dan dr. Kartini nggak nikah2 sampai tua. And yunowat? Acin, cowok SMA pacarnya Rara itu adalah adik dari Lily, sedangkan Rara adalah adik dari Ratna, bapaknya Rohana adalah mantannya dr. Kartini. Whatta coincidence, lagi2 film Indonesia banget! Tapi walo begitu kuharus apresiasi dengan inti ceritanya. Bagus. Sederhana walau rumit (halah piye, sederhana kok rumit, koyo benci tapi rindu~). Mungkin pengeksekusiannya yang kurang smooth. Ombvdsmoviemeter 7/10 (7 aja biar kek judul filmnya, hehe).
0 notes