Tumgik
monicaftr · 11 days
Text
Sekali-kali, kamu perlu naik gunung. Tidak perlu yang tinggi, yang sesuai dengan kemampuanmu. Untuk melihat keindahan alam bukan hanya di layar hp dan TV.
Sekali-kali, kamu perlu naik gunung. Kamu akan melihat seberapa besar daya juang dan kemampuanmu bertahan hidup.
Sekali-kali, kamu perlu naik gunung. Melihat galaksi tanpa terhalang awan dan polusi sungguh nikmat sekali.
Sekali-kali, kamu perlu naik gunung. Ajak teman-teman terdekatmu. Kamu akan melihat siapa yang berjiwa pemimpin, siapa yang berkepedulian tinggi, siapa yang egois, siapa juga yang ambisius.
Sekali-kali, kamu perlu naik gunung. Menghirup udara bersih, melatih fisik, fokus, dan waktu kualitas bersama teman-teman.
Tapi, jangan kaget, kalau packing carrier itu harus lihai agar tidak berat sebelah.
Tapi, jangan kaget, kalau musim hujan, track jadi licin.
Tapi, jangan kaget, kalau kena badai, rasanya mau pulang.
Tapi, jangan kaget, kalau jalan berjam-jam kakimu akan sakit esok, lusa, hingga beberapa hari setelahnya.
Tapi, jangan kaget, kalau buang air, seringnya kamu harus ke semak-semak hingga menggali.
Yang lebih penting dari sekali-kali adalah mengetahui dan mempersiapkan.
Gunung Sumbing, Pos 3, 21/4/24
Tumblr media
3 notes · View notes
monicaftr · 20 days
Text
Survive dari Lingkaran Setan
"Kamu lanjut SMA di pesantren aku aja, ngga ada pelajaran sekolahnya, belajar agama semua." Obrolan para sepupu remaja yang sedang galau memilih sekolah lanjutan. "Lagian, perempuan mah ngga usah sekolah tinggi-tinggi, nanti kan jadi ibu rumah tangga juga," lebih makjleb ternyata lanjutannya.
Ayahku bekerja di restoran cepat saji sedang ibuku tidak bekerja membuatku berusaha lebih untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak juga baik. Kalau bukan beasiswa, orang tuaku akan ke sekolah untuk meminta keringan untuk membayar SPP. Dan ini berlangsung dari sekolah dasar hingga lulus kuliah.
"Terlahir miskin itu takdir, tapi mati miskin itu pilihan," kata salah seorang motivator. Aku setuju sekali pada saat itu. Tapi, seketika berubah ketika melihat banyak fakta di lapangan bahwa kemiskinan adalah suatu lingkaran setan. Tidak semua orang bisa ke luar dari lingkaran tersebut. Walau belum punya 271T, aku bisa survive karena previlege memiliki orang tua yang mengusahakan pendidikan tinggi serta lingkungan sosial yang juga mendukung hal tersebut.
Pendidikan adalah kunci, tapi pintunya harus kita cari sendiri. Ia juga bukan hanya untuk laki-laki, tapi perempuan juga mesti. Bukan hanya memperbaiki generasi, tetapi juga untuk diri sendiri. Asik, semua pake "i", wk. Perempuan dan pendidikan, ngga puas kalo ikut dibahas di sini.
Dan aku baru sadar tentang lingkungan yang ternyata seberpengaruh itu. Seorang narasumber di kelas online pernah berkata, "kalo kalian mau punya mobil, bergaul sama orang-orang yang punya mobil." Di salah satu akun Youtube influencer juga pernah bilang, "biasain denger kata Miliar biar kalian ngga kaget dan terekam terus di otak kalian." Bisa karena biasa. Ikut wangi karena gaulnya sama tukang minyak wangi. Maka dari itu, buat jadi "bisa" dan "wangi" harus masuk ke lingkungan yang tepat.
2 notes · View notes
monicaftr · 26 days
Text
bayangkan
bayangkan sebuah pernikahan
yang masing-masingnya tidak perlu khawatir yang lainnya tidak setia. karena kuat agamanya, kokoh komitmennya.
bayangkan sebuah pernikahan
yang jarak separuh bumi pun tidak akan membuat jauh apalagi terpisah. karena rindunya diwujudkan dalam bentuk menjaga. karena hatinya sudah selalu bisa ditata.
bayangkan sebuah pernikahan
yang keduanya tidak perlu khawatir akan hari yang belum datang. karena kesadaran bahwa semuanya adalah titipan. karena keyakinan bahwa rezeki selalu tepat takaran. karena keimanan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.
bayangkan sebuah pernikahan
yang pasangannya tidak perlu khawatir menjadi tua, diuji kesehatannya, menjadi lupa, atau tidak lagi elok rupa. karena cintanya jauh lebih dalam dari yang terlihat, jauh lebih besar dari yang memikat.
bayangkan sebuah pernikahan
yang orang-orangnya hanya khawatir akan perpisahan. khawatir bilamana kehidupan yang selanjutnya tidak mempertemukan mereka. khawatir bilamana bekal mereka belum cukup. sehingga mereka pun berupaya bersama, mencukupkan semua perbekalan.
pernikahan itu bisa saja adalah pernikahan kita.
920 notes · View notes
monicaftr · 27 days
Text
Akan Kusebut Namamu Secara Ugal-ugalan, Tapi Kok Malah Nabrak
"Akan kusebut namamu dalam doa secara ugal-ugalan" Aku tersenyum seraya termotivasi atas sebuah postingan instagram yang dilatarbelakangi momen sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan. Doa-doa di sepuluh hari terakhir peluang dikabulkannya lebih besar, termasuk waktu mustajab. Aku bertekad untuk banyak-banyak berdoa untukku dan juga orang-orang yang kusayang.
Kemudian sepuluh hari terakhir berjalan hari demi hari. Aku merasa doaku tidak ugal-ugalan, cenderung lambat hingga kembali cepat tidak beraturan. Apalagi saat masa-masa haid, benar-benar beringsut.
Kembali suci aku coba gas kembali. Hingga kemudian aku mendengar seorang imam memimpin doa di sepertiga malam, "doa ini diulang sebanyak 3x." Setelahnya sang imam membaca puji-pujian kepada Allah dan shalawat yang panjang, baru dilanjutkan dengan doa. Aku merasa tertampar atasnya. Teringat kisah Nabi Ibrahim, Nabi Zakaria, serta Nabi Ayub dalam kepala. Teringat petuah tentang doa layaknya seseorang yang mengayuh sepeda.
Bagaimana mau sampai jika aku mengayuh doaku saja hanya di momen-momen tertentu. Bagaimana Allah mau mengabulkan jika doaku bukan penuh harap tetapi penuh ego dan datang ketika hanya butuh. Syarat sampai kemenangan ternyata bukan hanya tau tujuan, tetapi juga memahami rute perjalanan. Akan kusebut namamu secara ugal-ugalan, tapi aku sedang berusaha untuk selamat sampai tujuan.
9 notes · View notes
monicaftr · 1 month
Text
I'm Single, Not Desparate
Menjadi perempuan memang tidak mudah. Menjalani usia menjelang tiga puluh dan belum berpasangan, rasanya bukan hal yang sesuai dengan standar kehidupan orang-orang. Ya, aku paham bahwa kita tidak bisa menyamakan standar kehidupan diri dengan orang lain, tapi aku masih di tahap belajar untuk bersabar dan menahan gejolak emosi apabila ada orang-orang yang menyakan terkait "kapan?" Dan menjelang Idul Fitri nanti sudah harus bersiap dengan tembakan-tembakan pertanyaan tersebut yang tidak hanya satu dua.
Ada salah satu temanku yang sekarang sudah menikah dan terkadang masih membalas status WhatsApp. Setiap akhir dari obrolannya ia selalu menyelipkan doa supaya aku segera diberikan pasangan. Tidak ada masalah pada doanya, tetapi aku merasa bermasalah ketika itu selalu jadi bahan setiap menutup obrolan. Apakah tidak punya pasangan terlihat semerana itu? Apakah tidak ada doa lain yang ia mau sampaikan kepadaku? Supaya aku diluaskan rezeki, dilapangkan hati, diberkahi setiap aktivitas, menjadi bermanfaat untuk banyak orang, diberikan kebahagiaan yang banyak, nah, bukankah masih banyak pilihan doanya? Ya, katakan aku masih ditahap baper, tapi ya nggapapa, aku cuma mau cerita di sini.
Aku single tapi aku tetap bisa bahagia. Aku bahagia karena aku punya keluarga yang tetap mau menerimaku, aku bahagia karena punya banyak teman yang baik hati, aku bahagia karena aku masih bisa jalan-jalan ke sana ke sini, aku bahagia karena aku bisa menghidupi diri sendiri plus membantu keluarga, aku bahagia karena aku masih bisa menjalani hobi, aku bahagia karena sampai saat ini aku masih bisa menghidupi mimpi.
4 notes · View notes
monicaftr · 1 month
Text
Kriteria Pasangan
"… Ya Allah, berikanlah hamba pasangan yang bukan hanya menerima kekurangan, tapi juga mau bersama-sama memperbaiki kekurangan. Pasangan yang bukan hanya mau hidup bersama, tapi juga mau menghidupi mimpi satu sama lain. Jadikan kelak pasangan hamba penyejuk hati hamba dan keluarga hamba, dan jadikan hamba penyejuk hati pasangan hamba serta keluarganya. Yang dengannya jalan ke surga menjadi lebih mudah dan lebih terarah …"
Pagi tadi aku melihat salah satu postingan Mas @svatria dengan judul dalam reelsnya "Menikahkan Mimpi". Aku teringat kepada salah satu doa yang aku lafalkan terkait pasangan yang bunyinya seperti kalimat di awal. Dulu aku sempat berpikir bahwa perempuan yang menikah seperti masuk dalam penjara. Banyak sekali keterbatasan dalam hidupnya dan banyak sekali pekerjaan yang harus dikerjakan perempuan dan tidak bagi laki-laki. Pandangan patriarki dalam menjalani rumah tangga. Hal tersebut membuat ketakutan muncul untuk memulai kehidupan berumah tangga. Namun, setelah mencari tau lebih dalam dan bertemu dengan pasangan-pasangan yang menginspirasi, aku mencoba meyakinkan diri bahwa suatu saat aku akan menemukan seseorang laki-laki yang bisa melengkapi kekosongan puzzleku.
"Semoga nanti ketemu pasangan yang bisa menerima apa adanya, ya" Ucap beberapa orang kepadaku bermaksud mendoakan agar segera mendapatkan pasangan. Aku merasa bahwa menikah bukan hanya tentang menerima segala kekurangan, tetapi juga berusaha untuk memperbaiki kekurangan. Bukan menuju sempurna, tetapi bukankah manusia memang terlalu banyak kekurangan? Mau belajar, ini adalah maksud dari memperbaiki kekurangan. Kita terlalu banyak tidak tahu, tetapi banyak jalan untuk mencari tahu. Dengan kemauan belajar yang tinggi, perjalanan rumah tangga akan lebih terarah untuk sampai tujuan. Kalau kata Tulus, "jangan cintai aku apa adanya"
Lain lagi kata Nidji, "mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia" Dengan mimpi, manusia hidup. Dengan mimpi, manusia mempunyai semangat juang. Sadar bahwa semua mimpi tidak harus tercapai, tetapi mimpi yang diremehkan, diabaikan, apalagi dimatikan adalah rasa sakit yang rasanya tidak akan pernah dilupakan. Menikahi mimpi, ya aku setuju dengan reels inluencer tersebut bahwa ketika seseorang mau menikah, berarti ia juga mesti menikahi mimpi-mimpi atau cita-cita pasangannya. Mendukung, mengarahkan, serta merealisasikan cita-cita tersebut bersama. Kalaupun cita-cita tersebut sulit rasanya untuk dicapai, aku yakin dengan saling berdiskusi dan berkompromi, nilai dari cita-cita tersebut tetap dapat diselaraskan dengan kehidupan berumah tangga.
Dan tentu saja tujuan akhirat, ini adalah yang utama. Ujung dari segala ujung tujuan kaum muslim di seluruh dunia adalah surga. Menikah adalah proses ibadah terpanjang. Jika tujuan akhirat bukan dijadikan yang utama, berkeluarga akan menjadi sia-sia.
26 notes · View notes
monicaftr · 3 years
Text
Pada rasa yang telah tercipta
Datang dan pergi tanpa permisi
Bagaimana bisa?
Pada doa-doa yang membumbung tinggi
Apakah akan saling menyapa atau mengetuk pintu langit sendiri?
Pada masa depan yang tak pernah tau bagaimana
Hari ini aku ingin berhenti mengira
Tapi, entah esok atau lusa
Lelah sekali mengira-ngira besok akan seperti apa
0 notes
monicaftr · 3 years
Text
1/4
Tentang 1/4 aku ingin bercerita
Hidup ku kini makin serius
Makin banyak pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban
Bukan hanya tentang 'kapan'
Tapi juga apa, kenapa, dan bagaimana
Sekelilingku banyak bertanya tentang kapan
Menuntut jawaban atas sesuatu yang tak pasti datang
Menunggu tanpa melakukan perubahan
Ada apa dengan orang-orang sekarang?
Aku bertanya tentang kenapa ini dan itu
Sebab dan akibat
Ekspektasi dan realita
Ternyata...
Tak selamanya memberi akan menerima
Tak selamanya menanam akan menuai
Tentang bagaimana semesta bekerja
Tak selalu sama rata
Seringnya sesuai pada porsinya
Dan pada akhirnya
Tak semua jawaban terjawab di dunia
Karena dunia ini fana kata-Nya
1 note · View note
monicaftr · 5 years
Text
Bahkan, batu dapat berlubang jika ditetesi air terus menerus
0 notes
monicaftr · 5 years
Text
Kau terlalu banyak berekspektasi, padahal ia hanya berbasa-basi
0 notes
monicaftr · 5 years
Text
Aku berjalan di persimpangan
Kutemukan dirimu yang kebingungan
Di persimpangan jalan yang tenang
Kau memilih ke kiri, tapi aku pilih ke kanan
Tak apalah kita berpisah jalan
Yang terpenting kita satu tujuan
0 notes
monicaftr · 5 years
Text
Menjadi dewasa maka kau akan semakin tau mana yg benar dan mana yg salah bukan? Tetapi, tidak semua hal dapat kita lakukan dengan benar, begitupun sebaliknya. Manusia itu tidak sempurna, ia hanya butuh proses. Bukan menuju kesempurnaan, tetapi untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
0 notes
monicaftr · 5 years
Text
Senja selalu menyimpan cerita. Tentang lelah yang tak tersampaikan. Tentang kebahagiaan yang terdeskripsikan. Atau tentang kesedihan yang disembunyikan. Apapun yang terjadi, selamat tumbuh dan mendewasa, dear.
Tumblr media
1 note · View note