Tumgik
miraculousfaa · 3 years
Text
I am work in new circle
I just do something i can do, i just doing the best
But i think that they are hate me
Just think that im too much
5 notes · View notes
miraculousfaa · 3 years
Text
Melihat keramaian di luar sana, keinginanku semakin menjadi.
Cukup satu saja inginku.
Hidup penuh makna, denganmu.
1 note · View note
miraculousfaa · 3 years
Text
Seringkali, perjuangan ada bukan untuk berada di puncak dan kesepian sendirian. Perjuangan ada karena harus dilewati.
Akhir bahagia bersamamu, itu sudah lebih dari cukup.
1 note · View note
miraculousfaa · 3 years
Text
Jadi, cerita apa yang akan membuat kita terus bertahan?
2 notes · View notes
miraculousfaa · 3 years
Text
Sudah tau bahwa perkara hasil itu urusan Allah, tapi diri masi saja kecewa
Allah, maafkan diri ini yang berulang kali kecewa
Berlagak paham nyatanya belum bisa kendalikan hati dan rasa
Allah, maafkan diri ini yang terlalu berharap, masih berfikir semua datang karena kerja keras yang dianggap lebih daripada yang lain
Nyatanya ya Allah, jika itu bukan rezeki hamba, bagaimanapun juga tidak akan sampai
Dan nyatanya rencanaMu selalu lebih baik dari perkiraan hamba
Terima kasih telah memberikan pembelajaran ini ya Allah, ujian datang setelah ilmu didapat
Masyaallah, Maha PenyayangNya Allah
1 note · View note
miraculousfaa · 3 years
Text
Meringis bengis
.
.
Seantero dupa berkelis
Menangis
Karena harapan yang baru saja hadir
Dihancurkan
Begitu saja
Tragis
1 note · View note
miraculousfaa · 3 years
Text
Bagaimana rasanya dicintai?
2 notes · View notes
miraculousfaa · 3 years
Text
Namun tanpa campur tangan dari pemberi asa dan nyawa..
Sungguh arogan rasanya
1 note · View note
miraculousfaa · 3 years
Text
Seperti apa rasanya punya ambisi?
Seperti apa rasanya bermimpi tinggi?
Apa itu perlu?
2 notes · View notes
miraculousfaa · 4 years
Text
Pilihan dan keputusan. 
Kalau mau maju aku harus memilih.
Aku tak bisa selamanya menjadi orang baik. Orang baik untuk semua orang. Disukai banyak orang. Tidak bisa.
Aku harus memilih jika tidak ingin berdiam di kursi ini sendiri.
2 notes · View notes
miraculousfaa · 4 years
Text
Asumsi
Ketika melihat mereka yang cantik memakai rok mini, dahiku mengernyit, bertanya untuk apa mereka memakai rok mini seperti itu, dilirik banyak lelaki penuh birahi di lingkungan yang jahat ini dan bukankah itu dingin? hehe
Aku seringkali beranggapan mereka yang mengenakan rok mini dan mengenakan mukena saat adzan berkumandang itu munafik. “Untuk apa mereka sholat tapi tak mengindahkan apa kata Yang Menyuruhnya sholat?”
Dan asumsi buruk lainnya
Sampai akhirnya beberapa waktu lalu aku menemuinya, temanku. Cantik dengan rok mini, dan memakai mukena ketika adzan berkumandang.
Aku terhenyak saat dia berkata, “Ngapain khawatir tentang rejeki, Allah udah kasih semuanya, mau gaji kita 10 juta, kalo  jatah kita emang 1 juta ya 9 juta tu bakal kepake ditengah jalan, entah tiba tiba ada musibah atau yang lainnya, jadi gausa khawatir.” Dari banyak perbincangan itu, aku juga tahu bahwa kehidupannya penuh batu, dia lebih kuat, keyakinannya dengan Allah lebih besar dariku. Satu hal saja kekurangannya didepanku, rok mini itu. Padahal dia tidak sepantasnya kupandang seburuk itu. Mungkin saja, dihadapan Allah, dia lebih istimewa daripada aku. Aku yang sombong ini.
1 note · View note
miraculousfaa · 4 years
Text
Bagaimana, bagaimana agar tidak ada lagi cinta semu yang bersemi, bagaimana caranya..
“Ya Rasulullah, ajari aku untuk bagaimana memiliki hati selapang samudera, yang bila dicaci tak membalas caci, yang bila dihina tak balik menghina, yang bila disakiti tak menyimpan dendam di hati”
Ya Rasulullah, ajari aku mencintai RabbMu, mencintaimu. Agar tiada lagi cinta-cinta yang bersemi palsu di dalam diriku.
Beribu doa telah ku langitkan, rangkaian shalawat telah ku untai, akankah aku kelak termasuk ke dalam ummatmu?
1K notes · View notes
miraculousfaa · 4 years
Text
Daripada terjebak seperti ini, sebenarnya lebih baik kamu jelaskan bahwa kamu sudah dengan yang lain, atau jelaskan secara sejelasnya bahwa perlakuanmu selama ini hanya sebagai seorang kakak dan tidak lebih. Lebih baik kamu jelaskan itu mas, agar aku tidak salah paham dan terjebak dalam perasaan sendu ini.
257.
Aku menunggumu berbicara, kau menantikan aku membuka suara.
Aku berharap kau mengatakannya, kau mengira aku telah memahami semuanya.
Aku menduga kau sudah menyerah, kau mengira aku telah berjuang untuk seseorang lain di sana.
Kau melihatku sebagai perempuan yang sulit membuka pintu rumah sementara aku memandangmu ialah lelaki yang masih ingin menjelajah sebabnya aku berusaha untuk waspada.
Kita terjerat sebuah tanda tanya dalam ruang hampa udara, sampai salah satu berani untuk memulainya.
Sebuah dialogika dari antah-berantah.
Fajar, 05.26 | 30 Oktober 2020.
237 notes · View notes
miraculousfaa · 4 years
Text
aku suka melihat mereka
merasakan kepedihan yang mereka rasa
itu memperkuat diriku
tapi seringkali juga aku hanya ingin enyah dari sini, kau tahu?
karena aku seringkali memalukan didepan orang yang kukagumi
berlebihan.
2 notes · View notes
miraculousfaa · 4 years
Text
Oke, keresahan. 
Lets talk more tentang berita yang lagi hits, akhir akhir ini, Tentang moratorium CPNS, dan lulusan kita gaakan diterima di instansi yang kita idamkan.
Hmm. If u ask me i will answer, i was give up. Hmm no, aku sudah masa bodoh dengan banyaknya berita yang ada.
Semakin kesini, aku semakin tahu bahwa, aku benar benar tidak peduli dengan masalah ‘penempatan’ Karena ambisiku cuma satu, aku bisa berani terjun ke masyarakat dan melakukan sesuatu perubahan berharga untuk mereka.
Aku paham pasti banyak case yang ada diluaran sana. Kamu, menjadi harapan keluarga, secepatnya lulus, mendapat gaji yang wah, dan mampu membiayai keluarga dan adik adikmu. Aku paham, ini akan sangat sulit untuk kamu.
Juga buat kalian yang benar benar bermimpi untuk mengabdi di instansi itu. Aku tahu.. patah hati itu.. menyakitkan.
Aku harap, sesegera mungkin, kamu bisa berdamai dengan dirimu dan menemukan bintang lain yang akan menjadi pacuan gebrakanmu selanjutnya.
Oke, kalau kamu mau tahu, apa yang membuatku masa bodoh. Kamu boleh menyimak kembali ceritaku ini.
Aku hadir disini bukan karena impiku, tapi harapan kedua malaikat ku. Mama dan Papa ingin sangat aku menginjakkan kaki dan menimba ilmu disini, kemudian langsung bekerja dan tidak membebani mereka lagi. mereka berdoa sepanjang malam, dan Allah mengabulkannya.
Aku bisa apa, hatiku menangis, senang. Melihat mereka sebegitu bahagaianya melihatku ada disini. Kurasa cukup, senyum mereka cukup untuk membuatku sungguh sungguh.
Tapi semakin aku ada disini, semakin dalam aku menyelam, semakin terseruak kebusukan demi kebusukan yang mengoyak batinku.
Keresahanku bukan hanya tentang masa depanku seorang diri. Tapi lebih besar dari itu.
Sejak menginjakkan kaki disini dengan embel embel calon ASN, seharusnya tujuanku adalah untuk masyarakat, bukan hanya diriku sendiri. Sama seperti halnya seorang angkatan perang, atau kepolisian. Aku juga harus paham, bahwa disini aku menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat. Aku aparatur negara, sudah selayaknya aku bertindak sebagai itu. 
Dan ketika aku mendengar cerita orang orang hebat, aku sangat tertarik dengan cerita para pemimpin daerah. Kondisi mereka miris, lingkungan mereka biadab, tapi mereka dengan gagahnya mengubah daerah menjadi sangat bersahaja. Istimewa sekali, itu benar benar dedikasi.
Aku ingin menjadi kaki tangan para pemimpin itu. Menjadi kepercayaan mereka, aku akan membantunya, untuk masyarakat. 
Yaa aku hanya ingin lebih berani untuk bertindak langsung untuk masyarakat. Aku tidak ingin hanya ada dibelakang komputer dan melakukan rutinitas. Aku ingin melakukan perubahan berarti, kamu tahu? Ya! Pe ru ba han!
Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad
2 notes · View notes
miraculousfaa · 4 years
Text
Aku menyukai musik tapi kata orang musik itu tidak baik
Aku suka bernyanyi tapi kata orang menampakkan suaraku juga bukan hal yang baik
Aku suka make up tapi kata orang tabaruj itu tidak baik
Aku suka rambut panjang yang indah tapi kata orang satu helai saja yang terlihat akan menyakitkan di kemudian hari
Aku ingin pergi ke pesta, menggenggam tangannya, dan berdansa, memandang matanya dan mengatakan bahwa aku menyayanginya kemudian dia menciumku tapi kata orang  sungguh itu benar benar hal yang buruk jika tak ada hubungan resmi yang menaunginya
Aku ingin menjadi aktivis, menjadi pembelajar, berkelana disana sini, dengan style ku. Memakai jaket kulit warna hitam, rok putih sedikit panjang dibawah lutut, rambut di urai dengan kepangan kecil disamping, dan make up tipis gaya bold. Oh ya! sepatu boots berwarna hitam! oh damn! its my dream! its me!
Ah rasanya bebas sekali menjadi hamba dunia. Fokus dengan kebaikan ku dunia, tidak berfikir tentang aturan agama, hanya melakukan apa yang aku mau dan hal baik serta mimpi yang ingin aku gapai. Ah bebasnya.. indah sekali!
Yaa karena aku sudah melupakan Al Quran. Kau tahu? Aku sudah lama membiarkannya usang. Sudah lama aku tidak mendengarkan hal berbau agama. Aku terus mencari kebaikan duniawi. 
Ibadah? Yang wajib si masih! Malu sama adik adik! But.. no feeling u know?
Right ini salah!
Jalanku sudah salah!
Tidak adil rasanya! Iya jelas! Aku nyaman dengan kehidupan dunia , kebaikan dunia yang aku pikir orang orang juga tetap memandangku baik. Karena fokusku memang kesana. Tapi.. tak Adil karena aku melupakan satu satunya yang peduli denganku. Satu satunya Yang ada saat aku tenggelam. Dia. Aku melupakannya.
Maafkan hambaMu ini ya Allah
2 notes · View notes
miraculousfaa · 4 years
Text
Aku tak tau, apa sebenarnya arti ketenangan itu? Bahagia itu apa?
Kau tau kuntum bunga yang layu itu? Terkadang aku hanya tak tau bagaimana caranya membuatnya kembalii utuh?
Aku sendiri seringkali bingung
Aku memang ekstrovert, tapi aku merasa sendirian
0 notes