Tumgik
maulina · 4 years
Text
IG : maulina.siska
Tumblr media
3 notes · View notes
maulina · 4 years
Text
Tumblr media
Malam, waktumu beristirahat sayang. Bukan hanya untuk berpikir 'apakah dia masih mencintaimu?' Sudahlah, lupakan sejenak tentang semua itu. Sekarang lihat pada dirimu. Kamu itu cantik, kamu itu baik, banyak lelaki di luar sana yang menginginkanmu. Dengan kamu yang apa adanya, dan bukan harus mengada-ada sifat yang belum ada. Untuk saat ini pikiranmu itu tengah ruwet oleh berbagai masalah. Termasuk masalah dengannya. Tapi ingat! Banyak masalah yang lebih penting dan kamu malah mementingkan masalah yang sama sekali belum harusnya kamu prioritaskan. Dia, yang hanya bersemayam untuk sementara dan bukan selamanya. Cobalah untuk melupakannya, toh dia juga tidak apa dengan ketidakhadiranmu di sampingnya. Biarlah, yang lalu kau buat pelajaran dan jangan pernah kau jadikan sebagai bahan kekecewaan. Terkadang memang sebagian orang terlalu tolol untuk tetap mempertahankan rasa yang hinggap di hatinya. Ya, aku tau kenapa. Karena melupa itu tak semudah mencinta.
Banyak kenangannya yang membuatmu melayang, banyak selorohnya yang membuatmu tertawa, bahagia, dan akhirnya hatimu tak mau lagi menerima yang lain selain dirinya :(
Sayangku, aku sadar jika ini memang terlalu sulit untukmu. Tapi coba pikirkan lagi, orang terdekatmu membutuhkan senyum manismu itu, mereka rindu tawamu, mereka kecewa melihatmu merana. Sekarang tidurlah, di hari esok banyak orang yang menanti pendaran kebahagiaan yang terpancar dari sosokmu yang ceria. Ah ya, satu lagi. Jangan lupakan juga bahwa melupakan juga butuh tenaga wkwk 😉
0 notes
maulina · 4 years
Text
Sedang berada di satu titik, dimana;
Pekatnya malam bahkan tak sanggup tuk kalahkan warna hatiku yang temaram
Hingar bingarnya dunia pun tak mampu mengusik hatiku yang yang kesepian
sinar rembulanpun tak mampu menyusup masuk kedalam jendela hati yang suram
Dan eloknya sang swastasima seolah menyerah tuk mencipta semburat lengkung diujung sembir
Adakah sebuah jalan yang harus dilalui untuk menepi dari sebuah kepedihan?
3 notes · View notes
maulina · 4 years
Text
Tumblr media
Masih ingatkah kala kau meninggalkanku di bangku sekolah?
Sendiri, hanya berteman angin yang berembus sepi
Andai kau tahu, saat itu hatiku mulai patah
Keyakinankupun turut goyah
Karena kutahu dengan jelas bahwa kala itu kau menolak rasaku mentah-mentah
Kau tahu?
Saat anak-anak menertawaiku, aku tak bisa berkilah ataupun sekadar membantah
Yang kulakukan hanyalah sebatas memandangimu yang mulai melangkah
Netraku basah
Ternyata mencinta sesulit inikah?
Ataukah hatiku yang sangatlah lemah
Setelah kau tanam benih benih cinta yang mulai tumbuh dan merekah
Tak maukah kau menuai rasa yang sangat sulit aku sanggah
Kurasa, kaulah satu-satunya yang mampu untuk menundukkan rasa rindu yang kini membuncah
Tapi ternyata itu hanyalah bualan yang sempat singgah
Dan kau itu tak seperti apa yang ada di angan-angan
Tapi tak apa, terima kasih atas semua kenanganmu yang indah
Aku akan berbenah dari semua fase yang membuatku lengah
Mencoba merefresh hati agar tak goyah jika suatu saat kita bersua dengan hati yang telah terpisah
#16September2020
#SelamatMalamSemesta
0 notes
maulina · 4 years
Text
Tumblr media
Bersamamu itu tak beda dengan menggenggam setangkai bunga mawar
Kau sangatlah indah
Pun banyak pasang mata yang menatapmu dengan tatapan memuja
Tapi mengapa, saat bersamamu aku penuh dengan luka?
Apa kau terlalu indah untuk aku sandingi?
Sungguh, aku tak mau melepaskanmu
Aku tak mau berpisah dengan kenanganmu
Tapi aku juga semakin sakit jika tak kunjung melepaskanmu
Apa kau tau?
Betapa besar rasaku?
Jika kau sungguh tau, sudikah kau untuk menyambangiku?
Kita mulai dengan awal yang baru
Jangan pergi lagi dari sisiku
Biarkan hanya sebuah pelangi yang selalu menyelimuti langit cinta kita
Jangan biarkan parasit menelup masuk ke dalam jendela hubungan kita
Apakah kau mau menjadikan anganku itu sebagai kenyataan?
#14September2020
#Sesayang itu aku padamu
0 notes
maulina · 4 years
Text
Bagiku, sedihmu itu menggores luka
Tawamu, juga memecah gembira
Karena....
Aku terluka, jika harus memandangmu berduka
Tapi aku juga merana kala melihatmu tertawa, jika bukan aku alasannya
#9september2020
#selamatPagiSeptember
0 notes
maulina · 4 years
Text
Tumblr media
Berteman sendu itu tak selamanya pilu
Karena dialah aku tau siapa diriku yang sesungguhnya
Dia menunjukan kepadaku bahwa aku ini merana
Aku ini tak sebahagia yang biasanya
Aku hanya selalu bersembunyi di balik kata tertawa
Selalu bertopeng dengan bibir yang selalu senyum dengan merekah
Selalu ikut bergelung diantara hiruk pikuknya manusia
Agar mereka tak melihat sisi lain dari diriku yang tengah rapuh rapuhnya
Bahkan aku yang selalu menjadikan sedih bagai candu
Dikala senja yang mulai temaram
Dikala siur angin mulai membelah pekatnya malam
Dan dikala desingan ombak mulai mencuat ke daratan
Saat itulah aku menangis tersedu-sedu
Meringkuk di sudut sekatan
Bahkan cermin yang selalu menjadi pantulan, seolah bosan untuk mendengar jeritan
Dengan tatapan sayu kupandangi foto buram yang telah usang
Mencoba mengingat kembali warna apa saja yang terdapat dalam kertas di genggaman
Walau warna kertas ini temaram dan suram
Tapi dimataku ini penuh dengan kenangan dan kebahagiaan
Masa dimana senyumku dapat tersungging dengan dalam
Bola mata yang selalu memancarkan gemintang kegirangan
Namun itu hanya masa lalu yang selalu kukenang
Biarlah aku ikhlaskan, karena janji tuhan itu tak mungkin ia ingkarkan
"Setiap kesulitan pasti ada kemudahan"
#9 September 2020
0 notes