Tumgik
manusiafajar · 15 hours
Text
[ Aku Rindu Dengan Zaman Itu ]
Tumblr media
Aku rindu zaman ketika halaqoh adalah kebutuhan, bukan sekedar sambilan apalagi hiburan.
Aku rindu zaman ketika membina adalah kewajiban, bukan pilihan apalagi beban dan paksaan.
Aku rindu zaman ketika dauroh menjadi kebiasaan, bukan sekedar pelengkap pengisi program yang dipaksakan.
Aku rindu zaman ketika tsiqoh menjadi kekuatan, bukan keraguan apalagi kecurigaan.
Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan, bukan tuntutan dan hujatan.
Aku rindu zaman ketika nasihat menjadi kesenangan, bukan su’udzon atau menjatuhkan.
Aku rindu zaman ketika kita semua memberikan segalanya untuk da’wah ini.
Aku rindu zaman ketika nasyid ghuroba menjadi lagu kebanggaan.
Aku rindu zaman ketika hadir di liqo adalah kerinduan, dan terlambat adalah kelalaian.
Aku rindu zaman ketika malam gerimis pergi ke puncak mengisi dauroh dengan ongkos ngepas dan peta tak jelas.
Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah benar-benar jalan kaki 2 jam di malam buta sepulang tabligh dakwah.
Aku rindu zaman ketika akan pergi liqo selalu membawa uang infak, alat tulis, buku catatan dan Qur’an terjemahan ditambah sedikit hafalan.
Aku rindu zaman ketika seorang binaan menangis karena tak bisa hadir di liqo’.
Aku rindu zaman ketika seorang murobbi sakit dan harus dirawat, para binaan patungan mengumpulkan dana apa adanya.
Aku rindu zaman itu, Aku rindu… Ya Allah..
Jangan Kau buang kenikmatan berda’wah dari hati-hati kami.
Jangan Kau jadikan hidup ini hanya berjalan di tempat yang sama.
---
Tulisan ini selalu berhasil membuatku rindu dengan teman-teman yang pernah melingkar bersama, dari awal mengenal tarbiyah hingga dibesarkan oleh tarbiyah saat ini.
Mereka langka, tak akan mudah ditemukan dizaman ini. Sulit, bahkan sudah hampir tidak ada. Zaman betul-betul berbeda. Semoga Allah menjaga kita selalu.
-Abubua | Ustd Tarbiyah Rahmat Abdullah
56 notes · View notes
manusiafajar · 22 hours
Text
apa sebetulnya tujuan kita bersama?
bukan, bukan pernikahan kan?
tujuan kita jauuh lebih mulia dari apapun yang ada.
tujuan kita itu syurga.
5 notes · View notes
manusiafajar · 3 days
Text
Cinta Selain Allah
Kita sering berpikir semua jenis siksaan akan dibalaskan di akhirat. Tapi yang tidak kita sadari adalah bahwa kepedihan akibat mengambil sesuatu selain Allah dan mencintainya seperti kita mencintai Allah akan menyiksa kita dalam kehidupan ini.
Kamu paham cara kerjanya? Allah telah merancang alam semesta ini dengan spesifik termasuk hati manusia. Jika kamu mengubah desain itu, jika kamu menentang cara kerja desain itu, kamu akan merasakan sakitnya. Karena kamu melawan hukum alam semesta. Hukum apakah itu? “Laa ilaaha illallah.”
“Laa ilaaha illallah” bukan hanya sebuah pernyataan yang kita ucapkan. Melainkan kamu mengakui bahwa tidak ada yang layak diletakkan di pusat kehidupanmu, kecuali Allah. Tidak ada lagi yang layak memenuhi pikiranmu sepanjang hari. Tidak ada lagi yang layak untuk dianggap penting kecuali Allah.
Allah membuat hati kita sedemikian rupa, sehingga hanya bisa diisi oleh-Nya. Jadi, jika kamu mengisi sesuatu dengan substansi yang tidak semestinya mengisinya, dia akan hancur. Ketika kamu mengisi tangki bensin dengan jus jeruk, kamu telah mengisinya dengan sesuatu yang tidak dirancang untuknya. Bukan keputusan yang cerdas, kan?
Sama halnya jika kamu memilih untuk mengisi hati dengan kehidupan ini, dengan "ad-dunya" seperti harta, gelar, maupun lawan jenis. Hatimu tidak akan pernah merasa tenang. Hati tidak akan terasa damai hingga dia dipenuhi dengan apa yang dirancang untuknya.
— Yasmin Mogahed
26 notes · View notes
manusiafajar · 6 days
Text
Tumblr media
No words.
15 notes · View notes
manusiafajar · 13 days
Text
Bertahan ya?
Tiga puluh satu derajat cuaca, melepuh. Kering tenggorokan, senyum yang sangat sulit dibentuknya.
Ayo, bertahan ya?
Bisakah matahari sembunyi sementara hingga ku-sampai rumah?
Suburlah, suburlah kau hijau taman yang bersemai di dada ku, suburlah!
Tolong beri naung-Mu, 15.00 CLT
11 notes · View notes
manusiafajar · 14 days
Text
Menyempurnakan kehidupan sebagaimana yang kita damba, seperti yang kita mau, memang se-melelahkan itu ya? sesulit dan serumit itu, sebab kita mengejar sesuatu yang tak bertepi, tidak akan ada habisnya.
Mengupayakan kehidupan se-sempurna yang kita inginkan, ternyata sebatas alat kita untuk kembali mempertanyakan keridhoan dan keikhlasan.
Keikhlasan pada yang tak sesuai dengan rancangan - rancangan yang seolah paling tepat, yang kita kira paling pas dengan kebutuhan - kebutuhan kita. Semuanya menjadi lebih mudah untuk kita terima apabila langkah - langkah itu Allah hendaki dibersamai dengan keimanan bahwa Ia bersama kita, mengiringi setiap hembusan nafas, bergerak mengatur dengan rancangan terbaik yang tidak pernah kita duga.
Allah Maha Baik, Allah Maha Baik, Allah Maha Baik.
Di luar kepala kita menghafal sebaris kalimat itu, tapi pada baik-Nya yang tak tertara, kita patut untuk berjuang tidak bosan memuji-Nya, mengagung-agungkan-Nya, sebanyak yang kita bisa.
Hari ini cukup berat.
Di mulai dari beberapa agenda pagi yang tak sesuai rencana, diri yang kembali pada angkuhnya, selanjutnya, sekali lagi menikmati ke-Maha Baik-an Allah yang tidak ada duanya.
Beberapa kerugian yang kita alami.. berbahagialah atasnya!
Sebab tidak ada yang lebih indah, dari keimanan kita, meyakini itulah kesempatan kasih sayang Allah menyelinap dalam hari kita, memberikan ruang pengampunan dosa, semuanya setara, bahkan tumpah ruah rahmat-Nya tidak layak kita bandingkan dengan hitungan manapun di semesta.
Pada Allah yang masih izinkan hatiku untuk kembali bersyukur, kembali memohon ampun, kembali melapangkan dada, kembali menengadah tangan..
Kumohon Allah-ku.. Jangan pernah tinggalkan aku.. Jangan pernah tinggalkan aku..
Ruang sendiri, 23.19 CLT.
8 notes · View notes
manusiafajar · 14 days
Text
Kata ummi;
"Yang paling harus kita hindari itu nak, ketika kita bertemu dengan seseorang yang tidak memiliki visi misi dakwah sama sekali.
Orientasi mimpinya hanya menemukan seseorang yang bisa dinikahi, lalu memiliki anak, bekerja penuh perjuangan bagaimana bertahan hidup.
Lalu, menyekolahkan anak dengan tujuan bagaimana pendidikannya bisa menjadi bekal ia bekerja. Sebatas itu.
Orang yang tidak pernah terlintas untuk mengarahkan hidupnya
bagaimana membentuk generasi seperti Muhammad Al-Fatih, atau Sholahhudin Al-Ayyubi.
Kaka harus berdoa, untuk dipertemukan dengan orang yang hidupnya penuh dengan visi misi pada dakwah ini.
69 notes · View notes
manusiafajar · 26 days
Text
"Sepuluh malam terakhir telah berhias di hadapanmu,
berwangilah dengan taubat dan istighfar agar bau dosa tidak mempermalukanmu. Berbekal lah untuk akhirat, dunia bisa membinasakanmu. Linangkan air matamu meraih pengampunan-Nya supaya jangan berkata,
"amat besar penyesalanku atas kelalaianku terhadap Allah"."
Nasihat Al-Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi hafizhahullahu ta'ala
77 notes · View notes
manusiafajar · 26 days
Text
Tumblr media
735 notes · View notes
manusiafajar · 1 month
Text
Hai, ini aku bersama rindu.
Ada banyak versi diri kita dalam hidup yang paling kita sayangi, dan versiku hari ini, sedang bertemu dengan rasa sedikit kesal, gregegetan, rasanya pengen ngepites diri sendirii huhu.
Ia yang melangkah sedikit lebih jauh pada keterlenaan, dengan pengetahuan dari awal bahwa perjalanan - perjalanan semacam ini, adalah perjalanan paling melelahkan, serta menyesakkan.
Maka disini, duhai sayangku, aku mengajakmu untuk kembali pulang. Yuk pulang yaa. Kembali menjadi kamu dan senyuman paling menawan, yang percaya akan kemampuan dirinya, yang berselimuti dengan ketakwaan dan ke-tawakkal-an.
Aku merindu kamu yang bergerak penuh dengan keimanan, rela berlelah karena kamu tahu apa yang akan kamu raih, apa yang sedang kamu tuju, saat saat itu adalah masa paling menenangkan, membahagiakan.
Barusan akhirnya kamu menangis, merasakan sakitnya berjalan sendirian sejauh ini. Yah, begitulah;
Allah pun merindumu yang itu.. Dan Ia, selalu punya cara terbaik untuk nyatakan "rindu" pada hamba-Nya.
Maka sambutlah! sambutlah dengan berlari!!
Sekencang mungkin! Selaju yang kau mampu!! Secepat yang kau bisa!!
6 notes · View notes
manusiafajar · 1 month
Text
Hal yang paling menguntungkan dari mengagumi "sesuatu yang tinggi" adalah;
Kita bergerak mengejarnya.
Dan apabila tidak kita dapatkan sesuatu itu, kita berada pada ketinggiannya.
Menguntungkan bukan?
39 notes · View notes
manusiafajar · 1 month
Text
aaah 😭🤧
abiii, gadismu sedang sangat merinduu!!!
Bagaimana visi orang tua diwariskan kepada anak? #part 1
Sekali-kali nulis yang ringan-ringan kali ya :D. Untuk menjawab pertanyaan diatas, saya kasih cerita dulu:
Abi itu jarang banget minta sesuatu dari anak-anaknya. Dari pertanyaan ringan semisal "Abi izin mau keluar, Abi mau nitip apa?" atau sampai hal yang berat perihal ekspektasi terhadap anaknya selalu tidak pernah ada jawaban yang straight to the point. Akhirnya kami anak-anaknya adu bakat jadi cenayang, kalau Abi suka Alhamdulillah, engga ya udah Alhamdulillah juga, usaha aja dulu. 😂
Tapi bukan itu yang ingin saya sampaikan. Jadi satu hal yang pasti dilakukan Abi, semacam 'SOP' tiap kami menawarkan dan memberikan sesuatu padanya, ada pertanyaan "Umi sudah ditawari?" atau "Umi sudah dapat?" dan semua pertanyaan atau pernyataan lain yang pada intinya adalah Umi harus prioritas. Period.
Manifestasi rasa cinta Abi ke Umi jarang sekali saya lihat secara langsung, baik melalui kata atau tindakan, entah di balik layar ya haha. Selalu dengan cara-cara yang tidak langsung. Akan tetapi, caranya yang demikian itu yang menjadikan saya justru salut padanya.
Pesannya untuk selalu mendahulukan ibu, untuk jaga adik-adik terutama yang perempuan, dan lain sebagainya. Menjadi satu dari sekian banyak hal yang berhasil merasuk dalam diri saya, yang suatu saat pokoknya saya harus demikian juga!
Ucapannya yang bukan sekedar kata-kata, melainkan betul-betul termanifestasi dalam sikap dan tindakannya menjadikan butir inspirasi yang saya ilhami. "Beginilah visi orang tua diteruskan." batin saya.
Ya, menanamkan visi orang tua kepada anak hemat saya bukanlah sekedar kata-kata. Melainkan harus betul-betul diwujudkan dalam bentuk tindakan dan sikap. Sosok ayah mungkin memiliki porsi terbesar akan hal itu. Sebab, sosok Ayah seringkali menjadi inspirasi dari anak. Perangainya selalu menyita perhatian tersendiri dari anak.
Anak akan cenderung mencontoh dari bagaimana Ayah berkata maupun bertindak. Sedang Ibu mungkin lebih dominan dari aspek rasa; kasih sayang, peduli, dsb. Maka, ini menjadi pesan penting bagi calon Ayah, maupun lelaki diluar sana (terutama saya), bahwa :
"Little things always matters!"
Jaga sikap, jaga tutur kata. Memang hal demikian itu tidak ujug-ujug sempurna, harus dilatih dan dipersiapkan. Sebab, ketika anak sudah kecewa berat, misalnya karena perilaku tidak sejalan dengan ucapan, maka jangan harap visi orang tua yang bertahun-tahun ditanamkan, akan diwarisi anak-anak. :)
120 notes · View notes
manusiafajar · 1 month
Text
Aku tidak cantik, lalu kenapa?
Aku kesal kenapa masih terjebak dalam judul tangis paling receh ini.
Semenjak beberapa kali membiarkan diri merayakan -rasa tidak aman- ini, kegetiran justru bertambah sering hadir mampir mengusik hati. Dan itu, cukup mencabik - cabik kepercayaan diri yang kubangun dengan cukup susahnya, di hadapan makhluk - makhluk yang -teranggap- lebih rupawan, bangunannya runtuh seketika.
Cukup menyebalkan.
Terakhir.
Tempat temukan lega adalah bertemu dengan mereka yang sepaham senilai, mampu menghargai dengan begitu sempurna akan kemampuan dan kapasitas keilmuan yang kita punya, yang berbinar matanya menatap lekat bicaraku tentang ambisiku.
Atau telinga yang terus penasaran menggali apa yang aku mampu dan aku mau.
Mereka tidak menyanjung berlebihan, dengan porsi sekedarnya secukupnya, tapi tidak membuat kita lemah mendengarnya, sebab sedikit kata dari orang yang bernilai lebih atau setara akan membahagiakan, karena kita tahu ia paham betul prosesnya, untuk sampai di titik yang kita tapaki saat ini, ia pun pernah melewatinya.
Mereka yang dengan senang hati terus bertanya apa yang kita punya, apa yang kita bisa, apa yang mau kita minta.
Mereka yang menumbuhkan cinta akan jalan perjuangan pada bahtera keilmuan, membuat candu pada setiap pembelajaran, membuat cemburu buku - buku pada waktu yang sia - sia terbuang.
Duhai Allah.. bila kegelisahan yang aku rasakan tersebab bahagia - bahagia fana bukan karena cinta-Mu tujuannya.. maka tuntun aku.. tuntun aku untuk kembali temukan jalan menuju cinta-Mu..
Duhai Allah.. bila kerisauan yang aku rasakan betul datangnya dari kurang berkumpul dengan orang - orang yang mencintai-Mu dengan penuh, maka kumpulkanlah aku.. pertemukanlah aku..
Duhai Allah.. bila banyak rasa senang yang aku raih tidak bersama-Mu.. maafkan aku.. sungguh apapun bersama-Mu lebih terang.. lebih tenang..
Duhai Allah.. apabila banyak hal yang ingin aku raih tidak sesuai dengan yang Engkau mau.. tolong pahamkan aku.. ingatkan aku bahwa tidak ada yang lebih penting dari mati - matian menjadi cantik di mata-Mu..
Cairo, 22.45 CLT
21 Maret 2024 - 11 Ramadhan 1445
22 notes · View notes
manusiafajar · 1 month
Text
Allah..
Tak ada satu langkah pun ingin kujalani tanpa-Mu..
Tolong bersamai aku selalu..
13 notes · View notes
manusiafajar · 1 month
Text
Harga sebuah pilihan.
Tumblr media
Tak ada keputusan yang kita pilih di dunia ini, yang akan selalu sepenuhnya sesuai harap tanpa kerumpangan.
Setiap keputusan yang kita ambil di kehidupan ini, selalu memiliki harga yang harus dibayar. Harga berupa ujian-ujian yang tak terprediksi ketika menjalaninya. Harga berupa pengorbanan dari tenaga, perasaan, bahkan waktu ketika memutuskan untuk bertanggung jawab.
Dalam kehidupan ini, apa yang kita inginkan, tidak serta merta terwujud secara ajaib, seringnya kita berjuang dengan tahapan upaya yang berbeda-beda dan tidak adil bagi diri, jika kita mengukur upaya kita dengan membandingkannya dengan orang lain, sebab akan membuat rasa percaya diri kita menciut, kaki kita goyah melangkah, padahal kita sangat berharga dan setiap orang memiliki kelebihan yang berbeda-beda.
Dalam kehidupan ini, apa yang kita lepaskan, tidak selalu merugikan kita, selalu ada alasan baik yang menyusul setelah kita perlu waktu untuk berdamai dan menerima kenyataan.
Dalam kehidupan ini, kita bertaruh dengan banyak peluang dan keterbatasan daya. Meski prasangka seringkali membuat pikiran kita merasa takut untuk terus maju pada pilihan yang kita yakini itu baik.
Kehidupan orang dewasa, mengandung banyak pelajaran dalam setiap detiknya. Dari sebuah amanah kita belajar bertumbuh menjadi manusia yang bertanggung jawab, dari sebuah keputusan besar yang kita ambil kita belajar menjaga kepercayaan Tuhan dan niat lurus mengembannya.
Kata seseorang, hidup adalah rangkaian sebab-akibat. Namun nyatanya tidak demikian, kadang ada akibat namun kita tak bisa menemukan sebabnya. Tidak segala hal dalam hidup ini memiliki penjesalan yang melegakan, dan tidak semua pertanyaan tentang takdir akan/ harus terjawab serta merta sekarang. Segala hal berproses, bersiklus dan kadang bisa jadi tak terprediksi. Padahal tugas kita bukan menebak-nebak bagaimana bentuk proses di masa yang akan datang, tugas kita adalah menjalani sebaik-baiknya hari ini. Kadang, kita perlu rem pikiran agar tidak merasa dikejar-kejar oleh ketakutan pikiran sendiri.
Ketika kita menyadari hal ini, semoga kita tidak menaruh harapan terlalu tinggi dari setiap rencana/keputusan yang hendak kita ambil. Agar ketika ada hal tak berjalan menyenangkan, kita tidak merasa menjadi manusia yang paling menyesal dan paling dikecewakan.
Pun ketika kita menyadari bahwa ketidaksempurnaan meliputi segala hal di dunia ini, semoga kita bisa lebih lapang menerima setiap keputusan yang tidak sesuai harap. Semoga seluruh bentuk pengorbanan kita dalam ranah kebaikan yang mungkin jauh dari kata "sempurna" dalam kehidupan ini, Tuhan berkenan menerimanya sebagai buah amal yang manis.
Ramadhan hari ke-8, 19 Maret 2024 10.51 wita
144 notes · View notes
manusiafajar · 2 months
Text
crying a lot again.
sebuah kepahaman..
ajarkan aku tentang paham untuk kelapangan hati ya Allaah, agar hatiku tak bergemuruh ketika melihat orang lain mendapatkan nikmat yang belum aku dapatkan. ajarkan aku tentang ikhlas untuk merelakan sesuatu yang bukan menjadi milikku. dan ajarkan aku menerima untuk tetap baik-baik saja ya Allaah, agar hatiku tetap merasa ridho atas ketetapan yang telah Engkau tetapkan.
Ramadhan tahun ini ajarkan aku tentang banyak hal ya Allaah. tentang perasaan cukup, tentang perasaan lapang untuk menerima dan tentang memahami diriku sendiri. sebab hanya dibulan inilah momentum terbaik untuk mendidik diri ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.
ajarkan aku tentang banyak hal tentang sebuah hati yang hanya mengharapkan ridhaMu ya Allaah. sebab aku tak ingin lagi merasa kosong atas sesuatu yang aku sendiri tak paham mengapa demikian.
ya Allaah, ya Tuhanku, aku begitu lelah dengan sesuatu yang aku tuju. aku begitu merasa ingin berhenti saja dari apa yang telah kudapatkan. aku begitu merasa tak berguna pada apa yang belum aku dapatkan. jangan biarkan aku larut dalam hal demikian ya Allaah. jangan biarkan aku jatuh dalam rasa keputusasaan. jangan biarkan aku berjalan sendiri tanpa Engkau beri diri ini petunjuk.
ajarkan aku paham ya Allaah, agar aku bisa menerima semua kenyataan yang terasa pahit dalam hidupku. ajarkan aku sebuah rasa syukur agar aku selalu merasa cukup atas semua hal yang kumiliki dan Ridha atas apa yang terlepas dariku. sebab kehidupan dunia ini begitu melelahkan untukku ya Allaah. aku sungguh begitu lelah dengan kehidupan dunia yang sebagian sudah mengambil jiwaku.
ajarkan aku paham ya Allaah, bahwa kepahitan dalam hidup ini bukan tentang kehilangan dunia. namun kepahitan sesungguhnya adalah kala Engkau meninggalkan diriku sendiri dalam kegelapan. dan aku merasa baik-baik saja akan hal itu.
~*
Bagi setiap pendoa, akan selalu menemukan fase untuknya menanti doa-doa yang telah dilangitkan. Entah dalam keadaan lapang, senang, himpit, kesusahan, kegundahan, kegalauan, kebahagiaan, dan berbagai macam rasa.
Akan selalu juga merasakan ketidakyakinan dalam masa penantian terkabulnya sebuah doa. Dalam hal ini, akan banyak sekali alasan yang meminta seorang pendoa berhenti melangitkan doanya. Akan ada banyak pula yang mencari seribu satu alasan agar seorang pendoa berhenti pada apa yang diyakininya.
Masa ini sungguh masa yang menyakitkan. Bagaimana tidak? kamu yang sedari awal meminta dengan keadaan sungguh-sungguh, penuh dengan pengharapan, penuh dengan keyakinan. Tetiba saja orang-orang disekitarmu meminta kamu untuk berhenti percaya. Meminta kamu untuk berhenti berupaya, dan meminta kamu untuk berhenti berdoa.
Akan ada masa pula, ketika kamu mulai goyah. Dengan apa-apa yang kamu mintakan, dengan apa-apa yang kamu yakini, dengan apa-apa yang kamu upayakan.
Kamu terhenti, berpikir beribu-ribu kali untuk menyerah, berpikir beribu-ribu kali untuk tetap percaya. Sebab menyesakkan memang, jika bahka orang-orang terdekat yang meminta kamu untuk berhenti menjadi pendoa yang setia.
tak apa sayang, meski saat ini kamu merasa begitu kehilangan entah apa yang sedang kamu rasakan. semoga tak membuatmu menyalahkan takdir Allaah yang telah ditetapkan untukmu. apapun itu, semoga Allaah memberimu kelapangan hati yang selapang-lapangnya ya. dan segala doa yang kau pinta Allaah ijabah dalam syukur yang melangit.
02 Ramadhan 1445 H
203 notes · View notes
manusiafajar · 2 months
Text
can't relate but, i'm crying.
Menikahlah dengan ia yang tidak hanya mampu mendengar cerita-ceritamu, namun juga mampu memberi respon positif atas apa yang kamu kisahkan.
Menikahlah dengan ia yang tidak hanya mampu menemani dirimu, namun juga paham dan mampu terkait apa yang kamu butuhkan saat itu.
Menikahlah dengan ia yang telah selesai dengan dirinya, dengan kesenangannya. Sehingga tanpa kamu minta pun, ia sudah paham dan tahu bahwa kamu adalah tanggung jawabnya, prioritasnya.
Menikahlah dengan ia yang mampu melihat keletihan-keletihan dari sudut matamu, yang paham perihal lelahmu meski hanya lewat embusan napas. Sehingga tanpa kau minta, ia menjadi lebih peka untuk mengulurkan bantuan.
Menikahlah dengan ia yang ketika kakinya melangkah memasuki pintu rumah, semua urusan yang ia miliki di luar sana, ia tanggalkan di depan pintu.
Menikahlah dengan ia yang banyak bercerita. Dengan dia yang lebih senang bercengkrama denganmu dibanding dengan rekan sejawatnya, dibanding dengan ponsel miliknya.
Karena seumur hidup itu sangat panjang, begitu lama. Maka kau perlu dibersamai dengan seseorang yang paham dan mengerti caranya membangun kehangatan rumah tangga.
Sepanjang usia itu terlalu jauh. Maka kamu perlu menemukan pasangan yang tidak hanya hangat di luar rumah, saat orang-orang melihat dengan mata kepala mereka, namun juga hangat di dalam rumah. Ketika kamu dan dia hanya berdua.
Sebab berbuat baik di depan khalayak ramai adalah mudah. Namun tetap keukeh dengan sikap yang sama adalah kesulitan yang tidak semua orang bisa.
Maka menikahlah. Dengan dia yang tidak hanya mampu memelukmu kala kau sedih dan terjatuh. Namun menikahlah dengan dia yang paham dan mampu menenangkan risaumu.
Karena menikah adalah pengorbanan. Maka menikahlah dengan ia yang rela menanggalkan segala senangnya, demi menyenangkanmu.
10.13 p.m || 06 Maret 2024
557 notes · View notes