Tumgik
khieri29 · 7 months
Text
Tumblr media
0 notes
khieri29 · 8 months
Text
Bisakah MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah Menerapkan Pendidikan Inklusi?
Argumen Oleh : Kezia Meta
Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Pendidikan inklusif berarti bahwa sekolah harus menerima/mengakomodasi semua anak, tanpa terkecuali sekalipun ada perbedaaan secara fisik, intelektual, sosial, emosional, bahasa, atau kondisi lain, termasuk anak penyandang cacat dan anak berbakat, anak jalanan, anak yang bekerja, anak dari etnis, budaya, bahasa, minoritas dan kelompok anak-anak yang tidak beruntung dan terpinggirkan. Inilah yang dimaksud dengan one school for all.
Indonesia menuju pendidikan inklusi secara formal dideklarasikan pada tanggal 11 agustus 2004 di Bandung, dengan harapan dapat menggalang sekolah reguler untuk mempersiapkan pendidikan bagi semua anak termasuk difabel. Setiap ABK berhak memperolah pendidikan pada semua sektor, jalur, jenis dan jenjang pendidikan (Pasal 6 ayat 1). ABK memiliki hak yang sama untuk menumbuh kembangkan bakat, kemampuan dan kehidupan sosialnya.
MAN Insan Cendekia merupakan sekolah berintegritas tinggi yang banyak melahirkan anak didik berkualitas di bidang ilmu akademik dan agama. MAN Insan Cendekia memiliki visi sebagai pusat pendidikan Islam tingkat menengah yang berakhlak mulia, berwawasan Islami rahmatan lil ‘alamin, berwawasan kebangsaan, berkeunggunalan lokal dan global. Dalam PPDB MAN IC Bengkulu Tengah Tahun 2023, terdapat seorang siswa baru yang membutuhkan perhatian khusus dalam pembelajaran dan kegiatannya sehari-hari. Siswa tersebut telah melaksanakan beberapa tes offline maupun online dalam memenuhi persyaratan yang berlaku. Setelah melalui beberapa syarat yang ditentukan, siswa tersebut berhasil diterima sebagai salah satu siswa di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah. Namun karena adanya kendala pada  siswa tersebut, ia sulit beradaptasi di lingkungan sekolahnya sendiri. Guru-guru pun masih menindaklanjuti hal ini agar mereka bersama dapat kondusif dan saling mendukung dalam kegiatan belajar mengajar.
Kembali pada permasalahan tersebut, menerima siswa berkebutuhan khusus adalah hal yang baru di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah. Hal ini perlu dipertimbangkan lagi, karena pada visi dan misi, tidak menjelaskan sekolah akan bertanggung jawab dalam pendidikan anak istimewa tersebut. Sebelumnya, sekolah ini belum menerapkan pendidikan inklusi, siswa istimewa tersebut harus mendapatkan bimbingan khusus di waktu yang berbeda dengan pembelajaran seperti biasanya. Diperlukan pula tenaga pendidikan yang berpengalaman dalam mendampingi ABK.
Oleh karena itu, MAN Insan Cendekia belum siap dalam melaksanakan pendidikan inklusi. Butuh kesiapan matang dan tenaga pendidikan khusus untuk memberikan pengajaran pada siswa tersebut. Untuk masa yang akan datang, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah diharapkan dapat melaksanakan SNPDB dengan selektif dan kooperatif.
3 notes · View notes