Tumgik
dewinov · 4 years
Text
My Diet Journey
Iseng buka Tumblr lagi, ternyata udah hampir 2 tahun saya ga update tulisan apapun di sini. Rasanya jadi ingin menyindir diri sendiri, “mana nih yang katanya mau konsisten nulis blog”? Hehehe dasar ya! Begitulah. Saya emang masih belum bisa rutin menulis di blog. Kebanyakan lupa sama malesnya sekarang.
Hari ini mumpung lagi inget buka Tumblr, saya mau cerita aja deh.
- - - 
Jadi ceritanya, udah sebulan ini saya ikut program diet. Tujuan dietnya karena saya ngerasa sekarang badan udah melaaar banget, timbangan juga udah lebih dari angka 60 kilogram-yang mana adalah berat badan tertinggi saya seumur hidup-, setiap pake baju atau ngaca juga sebel aja ngeliat bentuk badan. 
Bukan semata-mata berpikir citra diri jadi jelek cuma karena bentuk badan ya, tapi saya merasakan perbedaannya ketika berat badan masih di kisaran 50 kilogram dengan sekarang. Jadi cepet capek, ngantukan banget, intinya ga seaktif dulu deh. Ada faktor dari usia yang bertambah juga mungkin.
Nah, setelah shock ngeliat angka di timbangan, saya lalu sedikit melakukan retrospektif tentang pola makan, olahraga, sama istirahat saya selama ini. Akhirnya saya sadar, penyebab utamanya adalah sejak menikah saya memang tidak pernah kontrol apa yang saya makan. FYI, tahun ini saya sudah 2 tahun menikah. Dan selama 2 tahun itu ternyata pola makan sama olahraga saya emang kacau balau.
- - -
Sebagai anak perempuan yang terbiasa dimasakin sama Mama atau beli jajan di luar, saya baru belajar masak setelah menikah. Never had a thought  kalau ternyata menyenangkan sekali ya berhasil membuat makanan yang enak dari tangan sendiri tuh. Dipuji sama suami pula. “Enak banget ini rasanya, aku suka”, berkali-kali suami saya kasih pujian gitu dan selalu minta dibuatkan bekal ke kantor setiap hari. 
Saking senengnya masak dan semangat mencoba berbagai macam jenis resep, saya jadi terlalu asyik masak lalu makan semuanya. LITERALLY SEMUANYA. Dari yang bertepung, bumbu balado, chinese food yang masaknya pake bermacam saus, masakan jepang sejenis sushi dan ramen dengan berbagai jenis kuah, sampai dessert juga. Maksudnya saya jadi ga punya batasan apa yang harus saya makan dan yang tidak. Semua dilahap.
Polanya tuh selama ini begini: cari resep baru -> tertarik buat masak -> eksekusi di dapur -> rasanya enak -> makan banyak -> seneng -> repeat.
Sama sekali ga diperhatiin apakah makan tepung atau daging-dagingan terus tuh baik buat badan, apakah aman kalau terlalu sering makan goreng-gorengan. Walaupun sebisa mungkin saya selalu siapin menu sayur atau buah buat menu makanan sehari-hari, tapi ya gitu deh... cara pengolahan makanannya ga diatur.
Contoh menu makanan saya sekali makan kayak gini:
Nasi putih
Ayam goreng tepung saus mentega / saus teriyaki
Bakwan jagung / bakwan sayur
Tempe goreng tepung
Capcay goreng
Buah
Belum lagi suka jajan kopi-kopian atau ngemil martabak. Ga ada kenyangnya ini perut ya. Enak di mulut sih memang, tapi lama kelamaan badan tuh melarnya makin ga kekontrol. Apalagi default bentuk muka saya memang dasarnya udah bulet, kalau gendutan makin berasa lebar dan berat dong di bagian pipi. Hahaha. Dari awal nikah sampai sekarang gitu terus pola makannya. Harusnya ga perlu nanya lagi, “kok bisa berat badan aku naik banyak banget?" -_-
- - -
Olahraga gimana?
Jadi dari akhir 2019 sebenernya udah mulai rajin fitness lagi bareng sama suami. Bukan saya aja yang makin mengembang sejak menikah, suami juga! Hahaha udah sepaket. 
Sadly, pas lagi rajin-rajinnya fitness, TIBA-TIBA GYM TUTUP KARENA PANDEMI COVID-19. Duh, ada-ada aja. Jadi berhenti lagi deh olahraga. Di rumah bisa sih sebenernya yoga atau sit-up gitu kan. Tapi malesss kalau ga ada alat-alatnya kayak di Gym (memang banyak maunya hamba ini). Jadi sejak pandemi ga olahraga lagi. Baru beberapa bulan yang lalu akhirnya beli sepeda statis buat di rumah. Itu pun masih belum rutin tiap hari dipake.
- - -
Akhirnya, Oktober 2020 saya mutusin buat coba diet! Udah dirasa cukup mengganggu sih berat badannya, dan saya melihat perlu ada perbaikan dari pola makan, olahraga, sama istirahat. Lagipula saya percaya, asupan gizi dari apa yang kita makan pasti berpengaruh ke kondisi hormonal di badan. 
Mulailah saya konsultasi dengan salah satu dokter gizi di Bandung. Beliau sudah cukup terkenal, review dari pasiennya pun bagus-bagus. Saya berharap pilihan saya ini tepat.
Konsultasi dengan Beliau saya lakukan via online (karena masih pandemi). Sistem konsultasi onlinenya seperti ini:
Kirim email permohonan konsultasi online dengan dokter
Pasien diminta mengisi formulir yang berisi data-data pribadi seperti berat badan, usia, tinggi badan. Kemudian dalam formulir tersebut juga perlu dituliskan goals yang ingin kita capai dan keluhan apa saja yang kita rasakan selama ini. Masih dalam form yang sama, terdapat tabel yang perlu kita isi dengan menu makanan apa saja yang kita konsumsi selama 3 hari terakhir. Ada kolom pertanyaan juga jika ingin mengajukan pertanyaan.
Membayar biaya konsultasi dokter via transfer
Pasien mengirimkan bukti transfer via email beserta dengan form yang sudah diisi, foto badan, dan hasil cek lab (jika ada)
Tunggu balasan dari dokter (responnya cukup cepat sih, besoknya sudah ada balasan dari dokter)
Begitu mendapat email balasan dari dokter, saya semangat banget.
Emailnya berisi dokumen yang memberi penjelasan tentang kebutuhan gizi, pengaturan pola makan, dan materi lainnya seputar diet. Informasi yang Beliau berikan benar-benar jelas dan mudah dimengerti, bahkan oleh saya yang cukup awam soal gizi. Pertanyaan-pertanyaan yang saya sampaikan sebelumnya dalam formulir juga dijawab dengan jelas. Intinya cukup memuaskan sih.
Pada bagian tabel makanan selama 3 hari terakhir yang sebelumnya saya tuliskan dalam formulir dievaluasi oleh dokter. Beliau memberikan coretan pada jenis makanan yang sebaiknya tidak saya konsumsi. Dari tabel itu, HAMPIR SEMUA YANG SAYA TULIS DICORET SAMA DOKTER :))))
Terbukti kan, kalau memang apa yang saya makan selama ini banyak yang perlu diperbaiki. 
Pada bagian akhir dokumen, dokter memberikan saran jenis makanan apa saja yang baik saya konsumsi. Saya perlu menghindari karbohidrat dan tepung seperti nasi, kentang, makanan olahan tepung dan lainnya. Perbanyak protein dan lemak, utamakan ikan / seafood (protein hewani lain seperti ayam dan daging tetap diperbolehkan), serta sayur-sayuran. Lemak dari alpukat atau VCO juga disarankan oleh dokter. List buah-buahan yang cocok untuk dikonsumsi oleh saya juga dokter tuliskan dengan lengkap. Thank God itu semua buah-buahan yang saya suka, kayak alpukat, apel, buah naga, strawberry. Hihi.
Dari semua itu yang paling berat tentu saja mengurangi konsumsi makanan yang mengandung olahan tepung. Huhuhu. Mie, pasta, pizza, roti, kerupuk, martabak, goreng-gorengan crispy, itu kan pake tepung semuaaaa dan semuanya favorit saya! *nangis banget*
Contoh pola makan yang disarankan oleh dokter kurang lebih seperti ini:
100-200 gram protein hewani
1 mangkuk sayur
1 mangkuk buah yang diperbolehkan
Air kelapa dan daging kelapa 1 gelas
Dokter juga menyarankan untuk mencatat menu makanan yang saya konsumsi agar bisa dipantau untuk konsultasi selanjutnya. Jadwal konsultasi selanjutnya tidak terburu-buru, maksimal hingga 3 bulan setelah mulai program pun masih bisa.
Setelah membaca semua penjelasan dari dokter, saya mulai menyiapkan jenis-jenis makanan yang disarankan. Satu hari setelahnya saya langsung menerapkan pola makan seperti yang disarankan oleh dokter, mulai dari sarapan sampai makan malam. My diet journey has began!
Tumblr media
Itu beberapa contoh makanan yang saya konsumsi selama diet. Mostly salad, ikan-ikanan, buah.
- - -
Beberapa hari lagi, tepat 1 bulan sudah saya menerapkan pola makan baru berdasarkan rekomendasi dari dokter. 
Gimana rasanya? Ada plus minusnya menurut saya.
Dimulai dari minus (-) dulu:
(-) Berat banget deh mengubah mindset “kalau laper harus makan nasi” dan “cemilan yang enak tuh yang manis atau gurih micin”
Awalnya saya pikir: wah ga makan nasiii? Apa bisa?? Gimana bisa kenyang???Tapi setelah dijalani ternyata baik-baik aja semuanya, guys! Hahaha. Laper iya, tapi karena makannya sekarang lengkap: banyak sayur, banyak buah, makan daging-dagingan juga, setelah makan rasanya tetap kenyang kok. Beberapa jam kemudian kalau lapar tapi belum masuk jam makan selanjutnya, saya makan buah lagi atau air kelapa sama daging kelapa mudanya. Makan cemilan juga boleh. Beres deh. Oh iya, cemilan yang disarankan tuh ada kacang-kacangan semacem almond gitu ya, bukan puding atau cookies.
Salah satu tujuan mengurangi karbo itu tujuannya supaya nanti yang dibakar sama tubuh sumbernya dari lemak-lemak yang kita makan aja. Sebetulnya kalau masih mau konsumsi karbo pun diperbolehkan, tapi gulanya dikurangi ya. 
(-) Kadang bosan liat menunya gitu-gitu lagi.
Buat saya yang suka masak, sebel aja gitu kadang kalau mau makan paling menunya salad lagi salad lagi. Hahaha. Tapi untungnya, menu lauk utamanya boleh dimasak dengan cara apapun kok selain goreng kering. Jadi kalo bosen biasanya saya kreasikan aja di menu lauknya, misalnya dipepes, dipanggang, dibikin kuah dan cara masak yang lainnya deh. Untuk mengurangi rasa bosan juga kadang saladnya saya kasih dressing yang macem-macem, asal bukan yang pake mayonnaise.
(-) Budget buat belanja jadi lebih besar.
Ini sepengalaman saya aja ya. Mungkin teman-teman lain bisa jadi lebih hemat, tapi kalau saya belinya sayuran organik, buah-buahan juga jadi stok banyak, susu biasa saya ganti susu almond yang relatif lebih mahal harganya, sama lauknya juga jadi suka beli ikan salmon atau perbanyak beli daging-dagingan. Jadi budget buat belanja makanan rasanya makin besar dibandingkan sebelum diet. Setiap orang pasti berbeda alokasi dananya selama program diet, tergantung bahan makanan apa saja yang mau dikonsumsi dan belinya di mana. Disesuaikan saja dengan kebutuhan dan daya beli masing-masing :)
Lalu hal positifnya setelah atur pola makan:
(+) Detox usus, pencernaan jadi lebih enak
Ini kerasa banget sih untuk saya. Jadi di awal ganti pola makan dengan perbanyak sayur, langsung ada efeknya ke perut khususnya waktu BAB. Ada perubahan bentuk dan warna feses karena proses detox mungkin ya. Dokter juga menyarankan kalau merasa susah BAB di awal diet, coba konsumsi banyak air putih, VCO, air kelapa, atau chia seed. Kalau mules juga jangan ditahan-tahan. Prosesnya hanya kerasa di awal diet, semakin lama semakin terbiasa dan Alhamdulillah saya ga merasakan gangguan pencernaan selama diet ini.
(+) Mengurangi nyeri haid
Saya belum tau pasti apakah ini salah satu efeknya karena belum konsultasi lagi dengan dokter, tapi bulan ini semenjak menjalankan program diet saya ga merasakan nyeri saat haid hari pertama. Saya hanya merasakan pegal-pegal dan tidak nyeri seperti biasanya.
(+) Jadi lebih aware dengan asupan gizi yang dikonsumsi dan jumlah kalori
Selama diet ini, saya jadi makin sadar pentingnya gizi dari makanan yang kita konsumsi. Pengetahuan saya seputar bahan makanan juga bertambah (saya sering cari-cari jenis makanan yang mau dimakan biar ga bosan). Semakin disiplin juga karena makan pada waktunya. Saya pakai aplikasi FatSecret untuk kontrol kalori yang dikonsumsi. Intinya jadi lebih sadar pentingnya menjaga kesehatan badan melalui makanan yang saya konsumsi sehari-hari.
(+) Meningkatkan kesabaran dan kontrol diri
Ini saya masukin juga sebagai sisi positif dari diet deh! Hahaha. Beneran loh, mengontrol diri buat ga nge-GoFood cemilan atau makanan yang bisa dimakan sebelum diet tuh ga gampang. Butuh kesabaran extra juga buat ga mampir ke mamang nasi goreng favorit atau nongkrong di gerai fast food sambil ngabisin ayam goreng crispy yang enak banget itu dengan french fries plus es krim. Butuh sabar yang banyak banget buat ga tergoda sama sepiring Indomie goreng spesial pake telor atau Indomie rebus rasa ayam bawang. BUT I CAN DO THAT, YEAY!! *ngunyah selada*
(+) Berat badan turun tapi badan tetap terasa segar
Ini hal positif yang paling bikin saya semangat! Baru mau masuk sebulan diet, saya udah turun hampir 3 kilogram loh! (di-bold biar lebih berasa bangganya. lmao) Agak kaget juga waktu nimbang. Kali ini kagetnya bukan karena naik, tapi turun. Hehehe. Emang kerasa banget waktu pake celana jadi sedikit longgar, terus kalau ngaca juga perutnya udah ga sebuncit dulu sebelum diet. Terharu aku tuh. Senangnyaaa! Oh iya, badan juga rasanya jadi lebih enteng sama seger gitu. Jadi walaupun turun berat badan tapi ga sakit. Apa yang kita makan emang segitu pengaruhnya ya dengan tubuh.
Kalau efek ke kulit, saya pribadi belum terlalu kerasa. Masih ada jerawat juga beberapa. Katanya kalau banyak makan sayur sama buah bisa jadi bagus kan kulitnya? Mungkin karena saya masih bandel suka tidur di atas jam 10 malem. Permasalahan kulit memang lebih pelik sih ya karena ga cuma dari makanan yang dikonsumsi aja faktornya.
Semua hal positif tadi semakin menguatkan saya untuk tetap melanjutkan program diet ini. Sebulan pertama ini cukup jadi waktu untuk membiasakan tubuh dengan pola makan baru.
Next, saya mau imbangi juga dengan olahraga rutin dan tidur yang cukup. Kita lihat progressnya bulan depan, kalau ada waktu saya cerita lagi di sini. :)
- - -
Segitu aja ceritanya seputar perjalanan diet saya. Siapapun yang baca ini, minta doanya dong supaya program diet saya berhasil tanpa halangan. Bisa sukses mencapai target berat badan yang diinginkan dan semoga ini bisa jadi pendukung juga untuk keberhasilan program hamil saya. 
Important notes: Untuk semuanya yang ingin memulai diet, informasi yang saya berikan di postingan ini belum tentu bisa cocok ya buat semua orang. Menurut saya sebaiknya sebelum memulai program diet harus dikonsultasikan dulu dengan ahlinya (saya konsul ke dokter gizi), agar bisa diarahkan dengan lebih tepat konsumsi makanannya seperti apa. Jadi jangan ngasal. Takutnya kalau asal diet aja malah efeknya ga baik buat tubuh. Pola diet untuk orang yang punya penyakit bawaan (misalnya maag atau gula darah rendah) juga pasti akan berbeda menurut saya. Sekali lagi, please konsultasi dokter dulu atau cari informasi sebanyak-banyaknya dari orang yang lebih ahli.
Jadi intinya melalui postingan ini saya cuma share pengalaman diet yang sudah saya konsultasikan dengan dokter sebelumnya. Semoga bisa menjadi inspirasi atau motivasi tambahan untuk yang sedang berniat menjalani program diet juga. Kalau mau ada yang ditanyakan seputar pengalaman diet saya ini bisa komen atau kirim message di Tumblr.
Tetap sehat dan bahagia selalu ya semuanya.
Salam,
Dewinov yang sekarang udah long-distance-relationship sama junk food.
2 notes · View notes
dewinov · 5 years
Photo
Tumblr media
76K notes · View notes
dewinov · 6 years
Quote
Begitupun dengan perpisahan, melepaskan mereka yang tak sempat dimiliki bisa lebih sulit ketimbang melepaskan yang pernah bersama.
(via mbeeer)
1K notes · View notes
dewinov · 6 years
Text
More Than Anyone Else
Ketemu sama orang yang bisa bener-bener ngertiin kekurangan kita tuh semacem miracle gak sih? I mean, di saat orang lain under estimate dengan kemampuan yang kita punya, ternyata masih ada yang percaya kita lebih baik dari apa yang orang-orang itu nilai. Kepercayaan dari dia adalah salah satu sumber kekuatan saya.
* * *
Dari semua perempuan yang ada, dia memilih saya. Saya yang pelupa, saya yang memilih diam dan membingungkan kalo lagi ngambek, yang belum pinter masak, yang masih suka kekanakan, yang ceroboh, entahlah... dia selalu bilang, “Kekurangan pasti ada. Tapi aku cuma mau kamu, bukan orang lain. Yang selama ini aku cari ya kamu, jadi ngapain ngeliat yang lain kalo udah ketemu sama orang yang pas? Tinggal saling mengerti aja dengan kekurangan masing-masing” 
Me: *mbrebes mili*
Tumblr media
Bahkan setelah sekian lama bersama dan segala kekurangan saya berkali-kali terlihat, dia tetap tinggal, tidak pergi ke mana pun. Tidak juga mengucapkan kata-kata yang membuat saya sedih ketika saya melakukan kesalahan. Tuhan, maafkan saya jika pernah merasa kurang padahal sudah dicukupkan melalui pertemuan dengan orang sebaik dan sesabar dia. 
Semakin mengingat ke belakang, saya sadar betapa pentingnya dia dalam hidup saya. Dia seperti rumah yang saya rindukan untuk berlindung dari riuhnya dunia luar, seperti sapu tangan lembut yang selalu bisa menyeka kesedihan saya hingga tidak bersisa.
Saya bersyukur bisa dipertemukan dengan dia.
Dan semakin bersyukur lagi, karena bisa dicintai olehnya.
Saya tidak pernah bosan untuk bilang, “terima kasih sudah mengerti saya apa adanya dan menyemangati supaya saya bisa jadi lebih baik lagi. That means a lot to me.”
You can understand and appreciate me more than anyone else, Fajrul. One of the reason why I completely in love with you. X
0 notes
dewinov · 7 years
Text
RTM : Anak dan Zaman
Setelah berkeluarga, saya dan istri seringkali berdiskusi tentang kids jaman now dan segala rupa tantangannya. Sampai-sampai, tanpa sadar saya sendiri membandingkan bagaimana dulu masa kecil saya dengan anak-anak kecil zaman sekarang. Dan kami pun cemas, bagaimana kelak di zaman anak-anak kami ketika sudah lahir ke dunia ini.
Rasanya, perbandingkan itu tidak pernah selesai. Kami merasa, zaman kecil kami jauh lebih aman di bandingkan zaman sekarang, dalam banyak hal. Saat itu, kami juga lupa kalau setiap generasi pasti akan menimbulkan tantangannya sendiri berdasarkan zamannya. Dan sebagi orang tua/calon orang tua, sudah seharusnya kita bersiap untuk itu. Membekali diri dengan pengetahuan, dengan keterampilan, dengan keimanan, ketika kelak mendidik anak agar mereka bisa tumbuh menjadi baik, mau seperti apapun zamannya.
Tugas kita, sebagai generasi yang akan melahirkan generasi berikutnya, tidaklah mudah. Dalam membangun dan membina rumah tangga, semuanya berawal dari sini.
Pertama, dari saat kita memilih pasangan hidup. Proses ini bisa dikatakan gampang-gampang susah. Dan setiap orang yang ingin menikah akan melalui fase-fase kritis tsb, fase dimana merasakan betapa sulitnya membuat pilihan. Di usia berapapun, fase tersebut datang. Sebab, salah satu hak anak adalah dipilihkan orang tua yang baik, dan hak anak kita nanti tentu saja ia berhak memiliki ayah/ibu yang baik. Dan itu adalah pilihan kita, jodoh adalah takdir yang diikhtiarkan.
Kedua, memilih lingkungan tinggal yang baik. Selepas menikah, biasanya akan memutuskan untuk tinggal. Memilih tempat tinggal pun gampang-gampang susahnya, mirip seperti mencari jodoh. Kita bisa memilih untuk tinggal di rumah yang tertutup, berpagar tinggi, di lingkungan yang antar tetangganya tidak saling kenal. Bisa juga di daerah perkampungan, di tempat-tempat urban, di apartemen, dsb. Semuanya adalah pilihan. Dan bisanya, tempat tinggal yang kita pilih menyesauikan dengan tempat dimana kita bekerja. Dan, memilih lingkungan yang baik, itu memang sulit. Adalah sebuah anugerah yang luar biasa bila kita memiliki tetangga yang baik, lingkungan yang saling menjaga dan terjaga. Jadi, memilih tempat tinggal memang tidak hanya urusan bentuk fisik rumah, tapi juga bentuk sosialnya.
Ketiga, memilihkan pendidikan yang baik. Tentu saja pendidikan pertama adalah dari orang tua, wajib bagi orang tua memiliki bekal ilmu untuk mendidik anak-anaknya. Terutama pendidikan karakter. Sebagai orang islam, saya dan istri sepakat bahwa urusan tauhid harus diajarkan dan selesai sejak di rumah. Sebelum nanti anak-anak pergi merantau, pergi jauh menuju cita-cita atau impiannya. Urusan tauhid menjadi tanggungjawab kami. Karena itulah bekal yang bisa menjaga anak-anak, dimanapun ia berada, di lingkungan manapun nanti ia tumbuh di luar rumah.
Ada banyak hal lain. Dan sudah waktunya untuk bangun dan berhenti untuk khawatir. Kita tidak akan bersikap adil bila menginginkan anak-anak nanti tumbuh seperti bagaimana dulu ketika kita masih kecil. Zaman sudah berganti, sudah berkembang jauh, dan pikiran kita harus maju. Kita bersiap dan harus siap untuk menghadapi tantangan zaman untuk anak-anak kita nanti bertumbuh. Menjadi orang tua, juga gampang-gampang susah. Semoga, kita diberikan anugerah anak-anak yang baik dan berbakti dan kita dimampukan dalam menjalankan amanah sebagai orang tua yang baik.
Yogyakarta, 10 Oktober 2017 | ©kurniawangunadi
1K notes · View notes
dewinov · 7 years
Text
Titip Rindu Untuk Ibu
Saya tidak perlu tahu dengan rinci doa apa saja yang selalu Ibu panjatkan kepada Tuhan di sepertiga malam setiap harinya. Saya hanya yakin, ada doa untuk saya yang Beliau ucapkan. Entah apa, namun saya merasa semua hal yang saya dapatkan sekarang adalah doa dari Ibu yang Tuhan kabulkan.
Wajah Ibu selalu terlihat bersih, teduh, dan selalu bisa menenangkan bagi saya yang melihatnya. Senang rasanya setiap ada yang bilang Ibu awet muda. Iya, Ibu adalah wanita yang cantik.
Di lain waktu, kerutan-kerutan di wajah Ibu terlihat jelas, matanya sendu, bahkan pernah tergenang air mata di kedua bola matanya. Tahukah kalian apa yang paling membuat dada terasa sesak selain ketika patah hati? Melihat Ibu menangis. 
Apalah artinya semua air mata cengeng saya dibandingkan air mata Ibu. Air mata yang jika bisa diubah menjadi deretan kata maka akan menjadi satu cerita panjang tentang kesabaran serta kekuatan seorang perempuan.
Kelak saya ingin menjadi seperti Beliau. Menjadi wanita yang dicintai oleh anak-anaknya.
0 notes
dewinov · 7 years
Quote
Tidak usah mencari sesuatu yang tidak ingin ditemukan. Biar dia bersembunyi saat ini. Sendiri. Sunyi. Biarkan saja sampai dia takut mati lalu mencari dan tiba-tiba muncul kembali
0 notes
dewinov · 7 years
Quote
I wonder If I have a super power to read human’s mind. Eh, I mean yours. Maybe that will be awesome. You will never know how much I want to know the answer of my own question: Have you ever feel sad if we aren’t together? Have I ever disappoint you? Is the laugh we share together make you happy with me? Tell me. How can I know the answer if I never ask?
That’s why I want to be a mind-reader.
0 notes
dewinov · 7 years
Text
Kekasih Idaman - Part 1
Actually, I don’t know why this story has to be divided into some parts. lol. I just think that it could be too long if I write down all in one post :p
Oke, cerita ini dimulai dari headline salah satu portal berita online yang saya lihat. Tentang mencari tahu pasangan yang ideal berdasarkan zodiak itu yang gimana. Penasaran dengan isi artikelnya, saya pun akhirnya baca sampai selesai. Cukup menghibur tapi bikin pengen ketawa karena... ya masa pas deket ama cowok mesti tanya dulu doi zodiaknya apa?! Hahaha ribet aja. So let’s forget about zodiac then. Sebenernya tanpa mengacu ke zodiak, shio, weton, atau apalah itu sebutannya, saya rasa setiap orang punya kriteria sendiri dalam mencari pasangan hidup.
Saat kecil, pemahaman saya tentang pernikahan hanya sebatas definisi sederhana dalam benak anak-anak; bahwa setiap laki-laki dan perempuan jika sudah dewasa kelak akan menikah, punya anak, dan hidup bersama hingga tua. Dari konsep itu, waktu kecil saya ingin hidup dengan seseorang yang tidak merokok. Alasannya simple, karena selama ini saya sudah hidup dengan seorang perokok aktif di rumah. Iya, Papa saya.
Saya bukan tipe orang yang ngomel-ngomel atau suka memberi tatapan sinis kepada perokok. Enggak, biasa aja. Tapi, saya akan lebih senang kalau orang yang saya sayang bebas dari rokok. Dulu setiap Papa sakit, batuk-batuk, bahkan pernah pengeroposan gigi, saran saya cuma “kurangin, Pa rokoknya.” Meskipun mungkin penyebab langsungnya bukan selalu akibat rokok, pokoknya saya merasa efek rokok itu buruk buat kesehatan Papa. Makanya, saya berharap kelak pasangan hidup saya bukan perokok.
Lalu seiring bertambahnya usia, memasuki masa remaja saya mulai punya sosok artis idola. Saya suka banget musik! Jadi, dulu berharap punya pasangan yang jago main alat musik, khususnya gitar. Mungkin saat itu saya kebanyakan liat Ryan Ross atau Alex Turner yang nyanyi sambil main gitar kali ya. Cowok yang bisa nyanyi sambil main gitar itu udah kayak sosok sempurna di mata seorang Dewi remaja. Padahal mah kalau Alex Turner waktu itu main tamborin jangan-jangan saya sukanya bukan pemain gitar. Hahahaha. Selain itu, selera musik juga berpengaruh buat saya memilih pasangan. Saya akan lebih gampang tertarik dengan orang yang mengidolakan penyanyi atau band favorit saya. Jadi bisa nyanyi bareng, nonton konser, cover lagu berdua, ya seneng aja kalau bisa punya pasangan yang satu selera musik.
Nah dari segi fisik juga ada nih kriteria pasangan ideal. Physically, I am a tall girl. Saya termasuk golongan duduk-dan-baris-paling-belakang selama sekolah. Paling ditakutin juga kalau lagi main lompat karet (anak 90-an mesti inget permainan ini) karena posisi ‘merdeka’ saya bisa tinggi banget karetnya. Hahahaha. Karena fisik saya yang tinggi, saya ingin punya pasangan yang setidaknya memiliki tinggi badan sama atau bahkan lebih dari saya. Terus saya suka liat cowok yang aktif olahraga. Suka yang badannya atletis tapi bukan yang ala-ala binaraga gitu. Terlalu berotot serem juga. Yang penting tegap dan gagah kalau jalan. Tampang sejujurnya ga perlu yang terlalu ganteng banget, tapi saya suka cowok kacamataan karena pada dasarnya cowok pintar itu menarik. Ini konyol sih, Hubungannya apa pintar sama kacamata? Dulu pernah menganggap cowok-cowok berkacamata (walaupun ga selalu) represents a smart guy. Hhhh... padahal siapa tau pake kacamata gara-gara kebanyakan main game atau baca komik sambil tiduran? Ya namanya juga masih lugu, harap maklum. :))
Kalau sifat, mengingat saya orang yang suka baca novel (dulu masih jamannya Teenlit), nonton drama romance, sama lirik lagu yang puitis, makaaa sosok pasangan ideal menurut saya ya yang romantis. Humoris juga, karena salah satu yang bisa bikin saya betah ngobrol lama sama orang itu kalau dia bisa bikin saya ketawa. 
Well, kesimpulannya adalah saya pernah mempunyai kriteria sendiri untuk pasangan ideal :
Seiman, bukan perokok, pintar, romantis, bisa bikin betah ngobrol lama-lama,humoris, punya selera musik yang sama, bisa main gitar dan diajak ngegigs bareng, suka olahraga, badannya tinggi gagah, pake kacamata.
Sampai kalau main The Sims aja karakter cowok yang saya buat ya yang seperti itu, lho. Kalau main The Sims kan kita bisa ciptain karakter tokoh yang kita mau. 
Unfortunately, life is not as easy as a game. And remember, you can’t always get what you want in this life, Dear.
 I’ll tell you more about it. Is that “kekasih idaman” with all those criteria is really exist?
0 notes
dewinov · 7 years
Text
Akad
Sejak beberapa bulan yang lalu saya sudah sangat menantikan launching single terbaru Payung Teduh. Bukan karena bosan dengan lagu-lagu di album sebelumnya (tbh, ga akan pernah bosan sih), tapi saya penasaran kira-kira Payung Teduh bisa membuat saya jatuh cinta lagi ga dengan lagu terbarunya? Sebagai followers (@)pusakata di Instagram, saya excited banget setiap Mas Is update tentang launching single terbaru itu. Sampai akhirnya, saya bisa mendengarkan juga lagu terbaru mereka di Youtube.
Judulnya Akad.
Dari judulnya saja saya sudah membayangkan lagu ini bakal romantis dan manis.Pas pertama denger, “Hmmmm... Kok jadi agak mirip musiknya Sore?” 
Iya. 
Apa cuma perasaan saya doang yaaa, langsung kerasa nuansa Sore sejak mulai intro lagu. Saya suka juga sih sama Sore. Tapi, ini Payung Teduh. Sempet berekspektasi denger petikan gitar magisnya yang adem itu di intro, tapi ternyata ga ada. “Oke, gapapa... masih enak kok, coba kita dengerin sampe selesai”
Begitu lagunya habis, saya cuma bisa bilang; LAGUNYA BAGUS BANGET! Terus jadi tiada hari tanpa denger lagu Akad. Hahahaha. :))))
Awalnya di Youtube cuma ada Lyric Video gitu, belum ada Official Video nya. Baru-baru ini Official Videonya sudah bisa kita lihat di Youtube loh guys:
youtube
Gimana reaksi kalian setelah liat Official Video lagu Akad?
Saya? Nangiiis :’)))
Beneran terharu banget sama videonya. Berasa ikut ngerasain gimana perasaan si Bapak di video itu. Konsep video klipnya juga keren. Simpel tapi nyentuh banget ke hati loh endingnya. Pesannya nyampe dan bahkan sukses bikin saya nangis. Huaaaa. Emang dasar cengeng aja kali ya? Haha.
Saya percaya, lagu yang bagus emang maknanya bisa nyampe dengan baik ke pendengar. Ah, udah ga sabar mau liat langsung Payung Teduh bawain lagu Akad!  *tiba-tiba kangen nge-gigs* :p
* * *
Kalau dibandingkan dengan lagu-lagu Payung Teduh lainnya, lagu Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan masih tetep juara sih buat saya. Terus lirik sama musiknya juga lebih unik dan teduh lagu-lagu di album yang sebelumnya, seperti Berdua Saja, Resah, Rahasia, Cerita tentang Gunung dan Laut, dll. Itu pendapat saya yaaa. Mungkin saking bagusnya lagu-lagu Payung Teduh terdahulu, jadi agak tinggi ekspektasi buat lagu terbaru mereka. But hey, at least mereka mencoba buat sesuatu yang baru dan fresh untuk penggemarnya. Love it. Terbaik!
0 notes
dewinov · 7 years
Quote
Apa yang menyenangkan dari bertahun-tahun bersama? Melewati momen berharga dalam hidup dengan dia yang selalu ada. Hingga nanti ketika tua, kita bisa tersenyum berdua mengingat kenangan yang sama.
0 notes
dewinov · 7 years
Text
Jika hidup adalah tentang mempersiapkan hari esok, bukan berarti tidak ada masa lalu yang elok.
Ambil sepersekian mili saja tempat di sudut pikiran saya. Setidaknya, ada yang tersimpan meski tidak melulu harus diungkapkan.
Saya tidak akan meratap demi sebuah tatap, karena sejak lama sudah ada yang menetap.
Tidak juga merayu demi temu, karena bahagiamu itu semu.
Bahagiaku yang nyata ada padanya.
Yang menerima apa adanya, bukan menuntut sesukanya.
Yang melindungi, bukan menyakiti.
Yang sabar meski tidak setiap detik berkabar.
0 notes
dewinov · 7 years
Quote
You were the shadow to my light. Did you see us? So lost, I’m faded.
Faded.
0 notes
dewinov · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Cognitive Biases. Which of these are you familiar with?
[MY Psychology ]
9K notes · View notes
dewinov · 7 years
Text
“Kapan?”
Ini masih awal bulan di tahun 2017 tapi rasanya jadwal menghadiri pernikahan teman sudah tersusun rapi di agenda saya. Hmmm masih ada kemungkinan  agendanya bertambah juga, mengingat 2017 masih tersisa 10 bulan lagi. Alhamdulillah, senang rasanya mendengar kabar-kabar bahagia dari beberapa teman yang sudah lamaran, sedang mempersiapkan pernikahan, bahkan menyambut kelahiran anak pertamanya di tahun ini! Waaaah... sungguh doa terbaik saya berikan untuk kelancaran semuaaaa proses hidup mereka :)
Seperti hari ini.
Bahagia banget waktu tau dua sahabat saya akan melangsungkan pernikahan di waktu yang berdekatan. Mendengar itu sama menyenangkannya seperti mendengar cerita sahabat saya yang satu lagi, yang sudah 2 bulan ini merasakan peran baru sebagai seorang Ibu.
Apa yang ada di pikiran saya saat itu adalah...... time flies so fast. Cepat sekali.
Sambil bernostalgia masa-masa kuliah dulu, topik pembicaraan kami memang terasa berbeda sekarang. Iya, kita semua sudah dewasa. Dan tumbuh mencapai usia dewasa bersama mereka adalah hal yang menyenangkan. Saya mengenal betul seperti apa kelakuan mereka semua ketika umur kita bahkan belum nyampe 20 tahun. Dari topik seputar main, model rambut, jalan-jalan, belanja, mata kuliah (kadang-kadang ini kayaknya. lol.), pokoknya hidup serba ulin.... berubah jadi pembahasan tentang proses melahirkan, memilih vendor pernikahan, perkembangan bayi, kerjaan masing-masing, acara lamaran, sampai cicilan KPR. Hahahaha. Yes, we already a woman, not a girl anymore. Cheers for all woman!
* * *
Jadi, kamu kapan nyusul?
Pertanyaan yang entah sudah berapa kali ditanyakan, oleh orang yang berbeda-beda, di waktu dan acara yang berbeda pula. Hehehe. Supaya jelas, maksudnya kapan nyusul menikah ya... bukan kapan pipi saya engga chubby lagi, karena kalau itu mah saya ga bisa deh jawabnya. Hahaha.
Berarti kalau ditanya kapan menikah udah bisa dong jawabnya?
Ya bisaaa: ketika sudah ada keyakinan di hati dan memang sudah waktunya untuk menikah menurut takdir Allah. CEILAH... JAWABAN TEMPLATE BANGET YE KAAAN :)))
Tapi serius.
Bukan berarti hubungan yang saya jalani sekarang ga mengarah ke sana kalau saat ini kelihatannya belum juga ada undangan pernikahan yang disebar ke teman-teman. Bukan. Cuma, saya sendiri sedang proses memantapkan finansial, hati dan mental sih lebih tepatnya.
Dua-duanya udah kerja, penghasilan juga kalau digabung cukup lah untuk biaya hidup, apalagi? Masih jadi hambatan juga masalah finansialnya?
Nah pertanyaan kayak gitu juga sering banget tuh saya denger. Hihihi. Gimana ya, masalah cukup atau enggaknya kan relatif. Tergantung gaya hidup kita nanti ke depannya seperti apa. Kalau hemat dan gaya hidupnya disesuain dengan penghasilan sih Insya Allah cukup pasti.
Kesiapan finansial yang saya maksud bukan sekedar nominal aja, tapi perencanaannya itu juga loh. Menyamakan visi kira-kira dari segi keuangan nanti kita mau mengelolanya seperti apa, tabungan yang sekarang ada budgetnya mau dikeluarin buat kepentingan apa aja, dan jujur... saya juga masih belajar banget ngatur keuangan diri sendiri karena nantinya keuangan keluarga kelak juga pasti saya harus bisa atur kan? Kalau manage keuangan saya sendiri aja masih suka boros dan masih suka bilang ke diri sendiri, “LHO DUITNYA ABIS BUAT APAAN AJA TINGGAL SEGINI??” *terus pura-pura amnesia* (lol, ini jujur masih suka gini lohhh saya, huhuhu). Makanya, lagi belajar banget lebih disiplin lagi soal keuangan. Wish me luck! :’)
Sama satu lagi, masalah keyakinan hati. Dalam doa saya selalu menyisipkan kalimat, jika memang dia adalah jodoh saya dan bisa menjadi imam yang paling baik bagi masa depan saya, saya memohon kepada Allah untuk diberikan kemantapan hati dalam menjalani apa pun yang saat ini sedang kita perjuangkan dan diberikan kemudahan dalam mewujudkan semua rencana yang telah dibuat. Iya, selalu saya doakan seperti itu, karena saya percaya Allah dapat membolak-balikan perasaan setiap manusia, terlebih lagi apa yang kita yakini baik, belum tentu baik bagi kita menurut-Nya dan sebaliknya. Makanya, semua saya kembalikan lagi kepada Pemilik Takdir. Semoga saja apa yang sudah saya yakini juga adalah yang memang ditujukan untuk saya.
* * *
Masih bertanya kapan?
Mungkin jawaban yang memuaskan untuk pertanyaan seperti itu memang cuma satuan waktu; hari, tanggal, bulan, dan tahun. Begitu dijawab dengan format “tangga-bulan-tahun” orang-orang ga akan bertanya terus menerus.
Padahal sebelum itu, sebelum tiba-tiba saya dan dia bisa menyebutkan tanggalnya dengan jelas, ada “kapan” lain yang sangat saya dambakan bisa segera saya dapatkan jawabannya. Ya itu tadi: kemantapan hati untuk menjadi seorang istri, kepantasan diri untuk menjadi Ibu bagi anak-anak saya kelak, keyakinan bahwa saya siap dia menjadi imam yang dari ridhonya lah saya mendapat pahala, dari bahagianya lah saya menabung untuk surga, bersama dia lah saya akan mempunyai keluarga yang penuh cinta.
Karena pernikahan jauh lebih suci daripada hanya sekedar prosesi.
Karena pernikahan bukan sebuah perjalanan biasa yang kita bisa putar balik kembali dengan mudahnya atau bahkan berhenti jika saat dijalani nanti ternyata banyak hambatan dan rintangannya.
Karena pernikahan membutuhkan dua orang yang bisa saling menguatkan ketika ada hal yang menyakitkan.
Karena pernikahan bukanlah langkah yang diambil hanya karena jengah dengan pertanyaan, “Kapan?”
* * *
Kita tidak sedang berlomba dengan kriteria; siapa yang cepat adalah yang terbaik.
Mungkin seandainya memang kita sedang berlomba, saya rasa Allah yang jadi jurinya. Dan saya percaya, kriteria-Nya dalam menentukan pemenang bukan hanya sekedar dari “kuantitas”, tapi juga “kualitas”.
Jadi kalau mau menang, perbaiki kualitasnya dulu saja, seperti yang sedang saya coba lakukan.
Tapi tetap, saya ga mau anggap ini sebagai perlombaan :)
Semoga sajaaaa di tahun ini semua hal yang ada di hidup saya meningkat jadi lebih baik lagi . Ada aamiin? (Please, say “amiin” juga dong. Hihihi.)
* * *
Jadi, kapan? Kapan postingan tentang “kapan” ini selesai?
Sekarang.
0 notes
dewinov · 7 years
Text
Senyum dan Cerita
Saya selalu suka mendengarnya bercerita. Saya bukan pendongeng yang baik, maka ketika dia bercerita kepada saya tentang hal-hal yang baru saya tau, tentang cerita-cerita lucu, tentang segala macam mimpi dan keinginan-keinginannya, saya selalu antusias mendengarkan.
Saya senang memperhatikan matanya ketika bercerita. Ada semangat yang terpancar di sana. Saya lebih senang lagi saat melihatnya tersenyum di tengah-tengah cerita. Senyumnya menular dan ternyata saya tidak kebal terhadap senyum itu, jadi selalu ketularan senyum juga.
Sungguh, berbagi cerita dengannya adalah salah satu cara terbaik untuk menghabiskan waktu.
:)
0 notes
dewinov · 8 years
Text
Abis baca ini rasanya langsung pengen pulang, cerita banyak hal sama Mama. Cerita semuanya.... semua yang bahagia dan tidak.
Sekedar peluk aja pun gapapa. Saya rindu sosok yang menenangkan itu :’)
Mengadulah Pada Ibu
Apakah kau sedang dibuat sakit Apakah kau sedang merasa kacau
Apakah kau sedang patah hati Hatimu mudah luluh terhadapnya Sulit untuk tidak menuruti apa-apa yang menjadi mau nya Pendirianmu mudah dibuat goyah olehnya
Sudah bersusahpayah bersuara kepada orang-orang hebat sudah diberi renungan agar sebaiknya begitu dan begini
Tetapi hatimu masih gelisah Masih tak merasa tenang Masih merasa tidak yakin Pendirianmu belum teguh
Itulah pertanda, Bahwa harus kau sudahi mengadu ditempat yang tidak tepat
Pulanglah kerumah, Ibumu takkan membencimu yang sudah berbuat salah Ibumu takkan memarahimu yang sedang lemah
pulanglah kerumah, mengadulah pada ibu ibumu lebih hebat dari orang hebat sebenar-benarnya kebenaran yang kamu tahu itu benar, kebenaran yang asalnya dari naluri seorang ibu terhadap kamu, adalah yang paling benar
pulanglah kerumah Mengadulah pada ibu, maka Tuhan akan memperbaiki hidupmu
bila kau percaya terhadap dirimu sendiri, maka janganlah merasa sulit untuk lebih percaya kepada ibu sebab ibu sayangi kamu melebihi ia sayangi dirinya sendiri ibu takkan pernah mengkhianatimu
mengadulah pada ibu, agar Tuhan ikhlaskan hatimu agar Tuhan lepaskan semua bebanmu : agar Tuhan teguhkan pendirianmu
58 notes · View notes