Tumgik
bianglalabercerita · 4 months
Text
YOU
With the bouncing step of yours, you've started our encounter and surprisingly, amazed me with your kindness. I don't know, if I need a little more time to understand you or maybe to get over you, because you've just messed up my organized mind.
Undoubtly, you've reached me and pick my pieces up. You bring your own adhesive and pat my back. You said that I should never worry about anything. Thats the first time I hear someone said like that.
Perhaps, this is what we called love or maybe just an emphaty. Let me know.
0 notes
bianglalabercerita · 4 months
Text
Some of my writer’s block cures:
Handwrite. (If you already are, write in a different coloured pen.)
Write outside or at a different location.
Read.
Look up some writing prompts.
Take a break. Do something different. Comeback to it later.
Write something else. (A different WIP, a poem, a quick short story, etc.)
Find inspiring writing music playlists on YouTube. (Themed music, POV playlists, ambient music, etc.)
Do some character or story prompts/questions to get a better idea of who or what you’re writing.
Word sprints. Set a timer and write as much as you can. Not a lot of time to overthink things.
Set your own goals and deadlines.
Write another scene from your WIP. (You don’t have to write in order.) Write a scene you want to write, or the ending. (You can change it or scrap it if it doesn’t fit into your story later.)
Write a scene for your WIP that you will never post/add to your story. A prologue, a different P.O.V., how your characters would react in a situation that’s not in your story, a flashback, etc.
Write down a bunch of ideas. Things that could happen, thing that will never happen, good things, bad things.
Change the weather (in the story of course.)
Feel free to add your own.
13K notes · View notes
bianglalabercerita · 7 months
Text
Oktober 2023
Di awal Oktober ini aku rasa akan banyak hal yang terjadi. Aku tidak akan pernah tahu kemana arus akan membawa jalan hidupku. Bertemu denganmu adalah sesuatu yang tidak pernah aku prediksi sebelumnya. Apakah aku menyukaimu? Aku pun tidak bisa menjawabnya.
Mungkin.. karena itu juga kau tidak pernah bertanya- atau memang kau tidak butuh validasi apa-apa.
Jangan khawatir ..
Rahasia yang kau ceritakan akan aku kubur dalam-dalam. Namun rahasiamu itu, membuatku kesepian dan sendirian. Aku memang iba padamu dan ingin melindungimu, namun rasa cintaku pada diri sendiri juga lebih besar dari itu. Aku harus bagaimana? Dengan siapa aku bisa bercerita?
Ya Allah, jalan mana yang harus kutuju? Tolong berilah perlindunganMu?
0 notes
bianglalabercerita · 3 years
Text
secukupnya dan sekuatnya
yang sulit itu menjaga agar di hati, semuanya secukupnya saja. menginginkan dengan secukupnya. berharap dengan secukupnya. mencintai dengan secukupnya.
yang sulit itu menjaga agar di badan dan tangan, semuanya perlu sekuatnya. memperjuangkan dengan sekuatnya. berdoa dengan sekuatnya. mengasihi dengan sekuatnya.
jangan terbalik. jangan ingin sekuatnya tetapi berjuang secukupnya. jangan berharap sekuatnya tetapi berdoa secukupnya. jangan mencintai--merasa memiliki--sekuatnya tapi mengasihi secukupnya.
memang tidak mudah menempatkan mana yang perlu sekuatnya dan mana yang harus secukupnya. jadi, berlatihlah.
semoga Allah mencukupkan. semoga Allah menguatkan.
1K notes · View notes
bianglalabercerita · 3 years
Text
My Day
Selamat ulang tahun aku. Panjang sekali ya perjalananmu. Kata adik bungsuku, semoga banyak hal baik yang datang dan tinggal. Doanya bagus juga ya.
Mungkin itu termasuk, usia yang berkah, thesis yang terselesaikan dengan baik, atau keinginan-keinginan lain yang sering disebutkan diam-diam di sepertiga malam.
Aamiin ya Allah.
Anyway, terima kasih ya diriku, kamu sudah bertahan sejauh ini. Terima kasih sudah berjuang dan selalu berusaha menjadi individu dengan versi terbaik, menurutku, walau kamu tidak sempurna.
Terus bersyukur ya kepada Allah, dan teruslah belajar untuk menjadi pembelajar.
Salaya, 27 Agustus 2021
0 notes
bianglalabercerita · 3 years
Text
Ramadhan Lesson
Aku tidak paham, mengapa mereka begitu berbeda. Aku juga tidak paham, mengapa ada seseorang yang tidak pernah takut akan Tuhan dan kematian, tetapi malah mengkhawatirkan dan menghindari sebuah penolakan.
Penolakan kan asalnya dari manusia? Apa yang perlu ditakutkan?
Manusia memang heterogen, seperti sebuah kontradiksi atau paradoks, kedua sifat itu bisa tumbuh dalam jiwa seorang individu yang sama.
Hari ini aku belajar, bahwa, tidak ada gunanya beajar memahami hal-hal yang jelas-jelas tidak akan bisa aku pahami.
I'm quit.
I will just let it be :)
0 notes
bianglalabercerita · 3 years
Text
Oh jadi ini, sikap terhadap komitmen adalah salah satu hal yang menandai sebuah kedewasaan.
Puasa Hari 9
Setelah skip nulis puasa hari 7 dan 8 Hal penting lainnya yang kupelajari saat menjadi dewasa adalah tentang komitmen. Dalam banyak hal, komitmen ini memegang peran penting. Dalam pekerjaan, jabatan, hubungan, janji, dan banyak hal lainnya. 
Komitmen ini menjadi sebuah reputasi dalam bidang profesional, menjadi sebuah kesetiaan dalam sebuah hubungan, dan banyak turunan lainnya.
Dalam sebuah hubungan, khususnya rumah tangga. Ketika kehidupan semakin realistis, dan kita sadar bahwa cinta ternyata tak cukup untuk modal jangka panjang. Komitmen inilah yang menjaga cinta tersebut, mau pasang mau surut, tidak peduli. Komitmenlah yang melindungi sebuah hubungan, saat setiap orangnya berkomitmen untuk menjaga dan merawat hubungan tersebut. Lika liku kehidupan rumah tangga akan semakin mudah dijalani.
Dalam pekerjaan juga demikian, kita menjadi orang yang walk the talk. Kita berkomitmen pada apa-apa yang sudah kita targetkan. Reputasi itu terbangun seiring dengan komitmen yang kita berikan.
Dan saat kita remaja, berkomitmen ini adalah PR besar. Saat kita mudah jenuh, mudah bosan, mudah lelah, mudah berpaling dan berganti perasaan. Berlatihlah sejak saat ini, sejak kita sadar bahwa kehidupan tidak selalu memberikan kesempatan dan pilihan yang leluasa. Saat kita menyadari bahwa semakin kita dewasa, kita akan semakin realistis melihat hidup dan semakin tahu bahwa kita juga semakin menyukai orang-orang yang memiliki komitmen. 
Sudah bukan waktunya lagi untuk bermain-main. 21 April 2021 | ©kurniawangunadi
287 notes · View notes
bianglalabercerita · 3 years
Text
Aku duduk di tempat biasa, di depan kolam kecil buatan, di sebelah gedung ikonik universitas.
Ada pohon-pohon di sekitarnya, suara burung yang berciap masih kentara. Masih pagi, dan matahari belum terlalu berani menampakkan sinarnya.
Hari ini, Lab ditutup kembali karena pandemi. Setelah minggu kemarin ada kejadian yang juga membuatku tidak bisa pergi. Lalu apalagi? Anehnya, aku tidak merasa begitu kesal. Ada suara batin yang berkata "tidak apa-apa semua sudah digariskan Allah". Seperti "tidak apa-apa" yang lainnya di hidupku, kalimat "tidak apa-apa" kali ini juga membuatku merasa lega.
Iya tidak apa-apa.
Aku masih dalam jalurku, masih dalam arenaku.
0 notes
bianglalabercerita · 3 years
Text
Aku ini memang aneh. Banyak yang tidak memahami apa yang aku pikirkan. Aku ini memang aneh. Kalau kau membuka isi kepalaku, mungkin kau akan menemukan kawasan Hutan Amazon yg dipenuhi semak belukar, lumut, pohon-pohon besar, hewan buas dan banyak lagi.
Lalu apakah, ada seorang disana yang bersedia masuk dan terjebak di dalam belantara pemikiranku selamanya?
2 notes · View notes
bianglalabercerita · 3 years
Text
Dia Bersinar
Dia bersinar dengan caranya sendiri, bukan dengan rupa atau tampilan fisiknya. Dia bersinar dengan pemikirannya, dengan kisah hidupnya yang mungkin tidak banyak orang yang paham, dengan tone suaranya yang tidak dominan tapi penuh afirmasi, dengan optimisme nya untuk merubah dunia ini-- yang mulai tidak jelas bentukannya.
Sinarnya tidak menghujam perasaanku, namun sangat terasa oleh logika dan pikiranku. Semuanya runut, satu-satu lalu jadi satu. Kalimatnya seperti tersaji dalam urutan makanan di meja makan. Ada appetizer, main course juga dessert. Semakin kamu mendengarkan, semakin kita paham juga bahwa dia adalah manusia yang selalu berproses dan bertumbuh.
Kawanku itu bersinar. Dan aku terasa redup di sebelahnya. Aku pikir, aku akan bisa menanyakan banyak pertanyaan kepadanya. Aku yakin, dia mungkin akan membawa jawaban.
Dia bersinar. Semoga sinarnya mampu dirasakan banyak manusia dan bermanfaat bagi banyak orang yang sedang tersesat di kegelapan.
0 notes
bianglalabercerita · 3 years
Text
ADEKKU, LALA
Aku mengingat kejadian puluhan tahun silam. Manusia kecil berjidat jenong yang penuh tanda tanya dan selalu menggandeng tanganku kemana-mana. Menceritakan musuh-musuh dan saingannya di sekolah hingga cinta monyet atau cinta pertamanya yang bertepuk sebelah tangan. Juga tentang keinginan dan impiannya yang begitu menakjubkan.
Ia yang selalu percaya padaku, menghujaniku dengan berbagai ceritanya, meski aku tak pernah menceritakan apapun padanya. Hanya semata-mata aku ingin terlihat kuat di depannya, aku ingin menjadi sosok yang bisa ia andalkan.
Dulu, aku ingin menjadi anak laki-laki. Karena adekku selalu dijahili. Lalu, dengan hati berdebar aku temui anak-anak bandel di gang rumahku. Dek Lala akan bersembunyi di balik punggungku. Sementara aku, menghadapi mereka satu-satu, sambil aku gertak "Jangan lagi ganggu adikku!"
Dek Lala yang cantik, dan aku tidak suka melihat dia digoda lelaki, atau disakiti, lalu pria-pria itu bisa saja mengkhianatinya. Ingin aku tonjok satu-satu. Ingin aku bilang padanya. Sudah kapoklah jatuh cinta!
Dia gadis yang pintar dan cerdik. Akalnya selalu saja membuatku terkagum-kagum, tidak heran dia mantap memilih jurusan teknik. Lalu, ia mengangkasa dengan segala kemampuannya yang superior, tapi ia tetap menjadi gadis cilik yang selalu suka didongengi tentang apapun, juga yang selalu bertanya dan selalu bercerita tentang kegundahannya padaku.
Bagiku, ia lebih segalanya dari aku. Jadi aku bangga sekali menjadi kakaknya. Meski berulang kali kami berdebat, beradu mulut hingga cekcok masalah sepele, aku tetap fans nya nomer satu dan tetap ingin menjadi sosok superhero yg bisa ia andalkan.
Lalu, waktu berganti.
Ia telah menemukan superhero sejatinya. Seorang lelaki yang kami sekeluarga sukai. Dan ia menikah di akhir tahun ini.
Jadi perlahan-lahan, aku tahu caranya melepaskan genggamanku darinya. Ia perlu menggenggam jemari yang lebih kuat dan lebih besar karena belantara kehidupan semakin lama akan semakin terjal.
Perlahan-lahan, aku harus ikhlas, aku bisa jadi bukan tumpuan utamanya lagi selain Mama dan Papa. Mungkin tidak akan ada lagi kalimat "Menurutmu gimana Mbak?" "Aku harus gimana Mbak?" "Mbak ini apa sih?" atau kalimat-kalimat lain yang mungkin akan aku rindukan.
Tidak ada lagi gadis yang merengek minta dibelikan penyetan, atau es krim. Atau, seseorang yang ingin aku traktir makanan enak, meski aku harus makan nasi kering tempe selama tiga hari. Perasaan melihatnya makan dengan lahap makanan yang aku beli atau masak adalah perasaan yang tidak bisa diutarakan lagi.
--------
Dek,
Maaf aku tidak bisa datang di hari bahagiamu, karena pandemi yang benar-benar mengiris ulu hatiku.
Aku, tidak bisa hadir di hari terpenting dalam sejarah hidupmu. Aku ingin berterus terang, sebenarnya aku tidak punya kekuatan superpower seperti yang kamu kira. Bahkan, membuat diriku terbang dan ada di sisimu saja, aku tak mampu.
Lalu, bahagia lah selalu, aku mohon. Jangan menangis dan jangan patah sekuat apapun hidup menantangmu. Arungi samudra ini, karena kamu sudah akan berlayar bersama dengan nahkoda baru, yaitu suamimu.
Senyumlah, lalu ingatlah kenangan-kenangan kita, tentang cerita dongeng atau apapun yang sering aku ceritakan padamu. Tentang kakakmu ini yang selalu menangis karena rindu, namun diam karena malu. Ingatlah bahwa ketika seluruh dunia mungkin tak berpihak padamu, aku tetap akan selalu disini, mendengar cerita dan menjadi rumahmu.
-------
Aku tidak tahu, apakah Dek Lala akan membaca ini atau tidak. Atau memang mungkin, tulisan-tulisanku memang tidak untuk dibaca oleh subjeknya.
I love you Dek, forever, and will always be.
Salaya yang ramai, namun sepi, 2 Januari 2021
Tumblr media
0 notes
bianglalabercerita · 3 years
Text
ANOTHER GOOD NEWS!
I may not have so many guy-friends, but I have few of guy-friends that unpredictably really close to me and Dana is one of them.
"Dan ambek Dan iki nek moleh mesti keri, arek kok jenenge mirip. Ndang moleh" -Pak Satpam
Because, we had a responsibility in the same organization, we often being stick together for some reason. This friendship bonding was started here, or even before this, the moment when I thought he is one of my academic rival in the class or maybe the moment when he sang freaky song in front of the class. Forget about that silly things! You know, he is got married today! I'm really happy for him, he deserve the world.
I still remember he picked me up on so many occasion. He will bring two helmet and taking care of his best friend. He will say something really calm to me, when I was sad or had a messy day. But, he also didn't hesitate to give a harsh comment. Because we do know, we don't really mean it if we argued or bickered about something.
We formed a group of three. Dana, Zakki and I. We are really have different personalities, but we made it for over decades, since 2008. We are sad yet very happy when we hear about his good news. I realized, that everything won't last forever. We still being best friend but something will change after this. Maybe no more holiday meet up since today. Maybe I won't hear his laugh blasting throughout my living room. It's ok haha, it's life!
Dear Dana, as your best friend, and as a girl. I might be afraid to post something sweet on instagram or social media. Because, it might seem crossing the line and you do have a wife. But, let me share something like this on this secret Tumblr. Lol.
Start now, life may be getting harder and harder. Yes, indeed! But don't worry, we are here for you to listen your story. Remember the moment that we are sitting together in the street for drinking "es tebu", you still have me and Zakki beside you. Like we always did.
Be brave! Be a strong one. We believe that you will be a good husband and a good father.
Happy wedding Dan.
Thank you for all the friendship memories ❤️
1 note · View note
bianglalabercerita · 3 years
Text
Jangan lagi
Seperti yang pernah aku ucapkan dalam doa beberapa tahun yang lalu.
Nama itu. Kembali lewat dan dikumandangkan oleh beberapa orang dalam inner circleku. Tapi dia tidak terdengar lagi sebagai sosok yang istimewa. Ia hanya lewat, sengaja dimasukkan dalam catatan kaki bukan di halaman utama.
Ia masih hadir dalam kebetulan-kebetulan yang susah untuk diprediksi. Tapi, entah mengapa rasanya tidak sama lagi. Ada ketakutan-ketakutan yang susah untuk dijelaskan dan hal-hal itu, dominan.
Rasanya, nama itu mungkin hanya cocok untuk disimpan dalam sebuah kapsul waktu dan dipendam dalam-dalam di inti bumi. Lalu mungkin, aku akan menancapkan sebuah papan untuk rambu.
"Jangan sekali-sekali menggali tanah ini. Menyeramkan! Hidupmu bisa tidak tenang."
Salaya, 2020
0 notes
bianglalabercerita · 4 years
Text
Kadang aku membayangkan, bisa punya mesin waktu dan kembali ke masa lalu. Lalu, aku bisa memperbaiki beberapa hal yang sempat aku sesali.
Tapi mungkin saja, meski aku kembali ke masa lalu, keputusan-keputusanku tidak pernah berubah.
0 notes
bianglalabercerita · 4 years
Text
Seperti apa (dia) ?
Hari ini kesekian kalinya aku mendapati undangan pernikahan masuk ke aplikasi messenger di gawaiku. Entah itu dari kerabat atau dari sahabat. Membacanya, tentu saja menyenangkan, sekaligus menambah rasa penasaran tentang bagaimana-suatu-hari-momen-itu-akan-tiba di hidupku.
Mungkin rasanya tidak akan seperti "iron-man" wkwkwk
Mungkin juga tidak terlalu deg-degan seperti lab meeting yang setiap tiga pekan aku hadapi
atau
Mungkin juga rasanya akan sedih, karena nenekku tidak mungkin hadir di momen penting itu.
Membayangkan saja, hampir tidak bisa. Ya, tidak ada bayangan sama sekali.
Lalu, mungkin, ketika hari itu tiba.
Aku akan benar-benar membuktikan apakah terkaan ku terhadap sosoknya itu hampir benar, atau tidak benar sama sekali.
Bisa jadi dia adalah orang yang sangat pendiam, karena aku sangat suka bercerita alias cerewet. Bisa jadi kami adalah dua orang yg sama-sama vokal.
Bisa jadi kami sama-sama suka membaca, atau bisa jadi, dia tidak.
Bisa jadi kami sama-sama suka berpergian dan menjelajahi banyak tempat, atau bisa jadi, dia tidak.
..
Dan kemungkinan-kemungkinan lainnya.
Namun, harapanku cuma satu, cukup dia menjadi orang yang mencintai dan menyayangiku karena Allah. Orang baik yang datang dengan cara baik-baik, dan dengan proses yang baik.
Di sela-sela review jurnal dan persiapan penulisan proposal thesis, aku menulis di aplikasi WhatsApp.
"Selamat Mbak, Barakallah, semoga samawa dan lancar hingga hari H."
Lalu aku membaca lagi tulisan-tulisan calibri atau times new roman yang pelit spasi ini di layar laptopku.
Ideally for optimal tissue regeneration, the biodurable material should modified with biomimetic domain.
Salaya, 20 September 2020
0 notes
bianglalabercerita · 4 years
Text
Selamat 27 di tanggal 27 yang ke- 27
Teruntuk diriku, yang sudah berjuang selama 27 tahun mengarungi derasnya samudra kehidupan.
Tidak apa-apa, selamat karena sudah bertahan sejauh ini. Terima kasih karena telah memperjuangkan dengan maksimal apa-apa yang ingin kamu lakukan. Terima kasih untuk selalu menjadi diri sendiri, meski banyak kejadian memaksamu untuk tidak mengindahkan nurani.
Tidak apa-apa, untuk menjadi lebih lambat, karena kapalmu masih bergerak. Juga, tidak apa-apa, untuk selalu berkata tidak apa-apa.
Alhamdulillah, berterima kasihlah pada Sang Khalik, karena begitu banyak nikmatnya yang datang satu-satu padamu, dalam berbagai wujud atau bentuk.
Tetaplah jadi versi terbaik dari dirimu.
Age is just a number
Selamat 27
0 notes
bianglalabercerita · 4 years
Text
We need to learn how to be a good communicator if we want to be good leader. Leader will guide his/her team with such a good manner and motivate the entire team to do best in their work.
(Mahidol Learning Center- 14.54 PM)
0 notes