Tumgik
1
Rasanya tak ingin bertemu lagi dengannya. Tapi entah mengapa takdir mempertemukanku dengannya lagi sore ini..
Aku baru saja pulang dari Praktek Kerja Lapangan di sebuah puskesmas. Rasanya pulang hanya ingin melanjutkan drama korea episode terbaru yang belum kutonton. Tapi, aku sudah berjanji bisa hadir dalam acara buka bersama ekskul paskib nanti sore. Setelah sebelumnya aku tidak bisa menghadiri acara sertijab ekskul PMR pada siang harinya.
Tapi entah apa yang menggerakkanku hingga akhirnya aku bergegas berganti baju rumah dan mencuci sepeda motorku yang sudah lusuh. Setelah itu aku bergegas mandi, lalu kuluangkan sedikit waktuku untuk menonton drama korea yang sedang aku ikuti akhir-akhir ini.
Sepertinya akusudah tak ada lasan lagi untuk menunda keberangkatanku menuju buka bersama ekskul paskibku dulu zaman SMA. Aku sudah memilih akan menggunakan apa untuk kupakai berangkau bukber nanti. Segera aku berganti baju lalu aku bersiap-siap.
Teman-temanku yang lain sebagian sudah berangkat menuju lokasi bukber. Aku aja yang sedikit lelet. Tapi akhirnya most of us arrived almost at the same time. Nggak sungkan juga aku untuk menyapa dan memeluk beberapa teman-teman perempuan se-ekskulku dulu. Nggak nyangka aja kita udah mahasiswa. Tahun lalu aku nggak bisa merasakan ini karena tahun lalu ada dua kejadian sekaligus dalam hidupku, Mbah Emak meninggal dan Mbakku lamaran. So, I have to enjoy this moment to pay back what did I do last year. 
Aku tampil biasa aja sih, tapi berusaha nggak keliatan gembel kayak zaman SMA. Secara, ya kali aku kalah penampilan sama temen-temenku yang udah pada bertransformasi jadi pada lebih cantik hehehe. Tapi, tetep senyaman aku sih.
Sebelum berangkat bukber, I’ve already smell something so fishy. Dari parkiran basement kita menuju ke lantai 3 tempat acara bukber dilaksanain. Biasanya emang kita mulai dengan tanda tangan presendi kehadiran sih pada setiap acara. Iya nggak sih? Always. So, ciri-ciri pertama firasat buruk ini akan hadir adalah aku melihat sebuah nama yang nggak ingin aku baca ataupun aku sebut. 
Melihat hal itu, aku nggak langsung alay lebay pergi dari acara. Aku masih berpikir positif bahwa manusia itu nggk akan datang. Gelagatnya sebelumnya dia nggak akan datang. Tapi, I’ve already seen something odd in the instastory. Jadi, sebenernya ini ciri-ciri pertama firasat buruk akan terjadi, dan yang tadi adalah adalah ciri-ciri kedua firasat buruk akan terjadi.
Semua ini semakin menguat setelah melihat ciri-ciri ketiga yaitu ada nama-nama orang yang muncul di instastory tersebut bersandingan dengan nama dia. Perasaanku makin menguat kalo dia yang nggak pengen aku temui bakaln dateng.
Acara berjalan krik-krik seperti tahun-tahun sebelumnya. Kurang tau kenapa sih, walaupun aku terkucil dapet meja nomer belakang, aku jadi bisa kenal sama adek-adek angkatan ekskul dan bisa berbincang dari yang receh sampe yang serius.
Adzan maghrib tak lama kemudian berkumandang di sela-sela kami berbincang asyik. Habis minum secangkir es buah, sebagian dari kami keluar aula untuk melaksanakan ibadah shalat maghrib. 
And..
Here comes the trouble..
Dia.. Orang yang nggak pengen kubaca atau kusebut namanya atau bahkan ketemu sama orangnya..
Datang..
0 notes