Tumgik
alfanwibi · 2 months
Text
Sederhana saja ya Allah, aku hanya ingin menjadi tulang punggung yang kuat, dalam menghadapi semua ujian hidup yang engkau berikan, maka dari itu sehatkanlah badanku dan pertebal lagi rasa sabarku.
0 notes
alfanwibi · 4 months
Text
Yang terhebat dari waktu adalah karena ia terus berputar secara sederhana
1 note · View note
alfanwibi · 9 months
Text
"Rejeki itu tidak selalu tentang materi, bagiku dipertemukan dengan kamu itu lebih dari rasa syukur aku"
Tetaplah sederhana, mengapa? Karena ketika kamu sederhana pasti kamu akan peka. Dan tetaplah berbudaya dalam artian cara berpikir, karena ketika kamu berbudaya maka kamu akan harmoni.
2 notes · View notes
alfanwibi · 9 months
Text
SAKSI BISU YANG LEKANG OLEH WAKTU
Udara pagi yang panas menyentuh kulit saya, selayaknya udara pesisir, ia lembab, membawa uap air laut, berhembus dengan hangat. Waktu di gawai menunjukkan pukul 7.40 pagi. Seorang Pegawai Jawatan Kereta Api mengumumkan kepada para penumpang kereta api bahwa Kereta Probowangi akan tiba di Peron Jalur 3 dengan pengeras suara diiringi oleh irama stasiun yang khas di benak kita. Saya beranjak dari kursi ruang tunggu dan segera berjalan menuju Peron.
Tumblr media
Saya, Ibu, Bapak. Kami bertiga bertolak dari Stasiun Probolinggo menuju sebuah kota dimana kota tersebut adalah kota yang menyimpan banyak memori di ingatan Bapak saya. Perjalanan kami tempuh selama kurang lebih 2 jam. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kami selalu ke kota ini dengan mengendarai kendaraan roda 4, namun dengan perkembangan jumlah kendaraan yang begitu pesat sehingga berdampak menimbulkan kepadatan dan kemacetan di jalan maka kami menggunakan moda transportasi massal yaitu kereta api.
Sesampainya di kota ini kami langsung beranjak menziarahi makam orang tua dari Bapak. Selesai dari situ kami beranjak kerumah sanak keluarga yang berada tak jauh dari lingkungan makam. 
Sesampainya disana kamipun berbincang panjang lebar menanyakan kabar, ya seperti layaknya orang bersilaturahmi pada umumnya. Kemudian Bapak ingin melihat kondisi rumah Eyang yang telah lama tidak dihuni lagi semenjak beliau meninggal dunia.
Sudah tujuh belas tahun semenjak rumah ini ditinggal selamanya oleh penghuninya. Kami masuk melalui pintu depan, dulunya pintu ini digunakan sebagai pintu masuk bagi tamu-tamu yang akan berkunjung dan biasanya di depan pintu ini yaitu teras rumah, kami senantiasa berfoto bersama keluarga besar Eyang disini tiap tahunnya. Namun sekarang sudah menjadi tempat untuk menaruh meja dan kursi warung kaki lima.
Di dalam ruang tamu kami pun disambut oleh jaring-jaring laba-laba dan pengelihatan saya secara cepat mengarah ke atas, melihat plafon yang terbuat dari kayu ini sebagian telah habis menjadi santapan rayap, bahkan di sisi sebelah barat ruang tamu, plafon sudah runtuh dan rata dengan tanah, sehingga kayu rusuk atap terlihat dengan mata telanjang. Ada sebagian genteng yang runtuh sehingga menciptakan lubang berdiameter setengah meter. 
Seketika ingatan saya membawa saya kembali pada saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Tempat ini adalah tempat yang penuh dengan haru karena tiap tahun ketika kami merayakan Hari Lebaran tempat ini menjadi saksi bisu bahwa kami semua melakukan sungkeman dengan Eyang. Saya bergetar dan saat itu saya masih bisa merasakan kehadiran Eyang dan sanak saudara yang lain.
Beberapa perabotan beserta isinya telah diamankan oleh para ahli waris namun ada beberapa perabotan yang ditinggal begitu saja tak bertuan. Lemari-lemari yang sudah kosong dan berlubang, meja-meja tempat menyimpan buku-buku bacaan, album-album foto, beberapa lukisan yang masih tergeletak di sudut ruangan beserta barang-barang lainnya yang tidak turut terbawa. Disalah satu ruangan ada 2 dipan kasur serta besi-besi dari kasur tingkat yang sudah terpisah dan tertata rapi dipinggir ruangan, namun kasur kapuk yang bernasib malang mengeluarkan isinya sampai berceceran di lantai.
Ruangan demi ruangan kami masuki, namun ada ruangan yang sudah tidak bisa kami masuki karena atap dan rusuk kayu sudah jatuh kebawah sehingga ruangan tersebut tidak memiliki atap lagi, menurut saudara kami yang mengantar, terlalu bahaya untuk dimasuki.
“dahulu Bapak pernah tidur semalam diruang tidur ini, dikasur yang selalu menjadi tempat istirahat Eyang, dirumah tua ini sendirian.”
Seketika saya dibuat bergidik!
Jika membayangkan saja, saya rasa memang rumah ini menyeramkan, karena bentuk dan bangunan masih dipertahankan dari dahulu hingga sekarang. Namun, Bapak menganggap bahwa rumah ini adalah rumah tempat istirahat dan tempat paling nyaman di bawah kubah bentala ini. Mungkin rumah ini tempat satu-satunya yang membuat manusia-manusia yang bernaung didalamnya dapat bertahan menghadapi kerasnya hidup pada saat mereka mengakar bersama. 
Tetapi sayang, rumah bersejarah ini lambat laun akan dimakan oleh alam. Ketika suatu bangunan buatan manusia sudah tidak terurus dan terawat maka alam pun senantiasa akan mengambil alih, menurut saya itu sudah menjadi hukum alam. Beberapa dari bangunan ini sudah ditumbuhi oleh lumut, semak belukar dan Pohon kersen yang tingginya sudah melampaui rumah itu sendiri di bagian selatan rumah, entah sumur yang ada di situ bagaimana wujudnya. Menurut warga sekitar rumah ini menjadi rumah berhantu yang tak berpenghuni, namun bagi Bapak rumah ini adalah rumah yang menyimpan banyak kenangan dan baginya rumah ini sudah menjadi bagian dalam hidupnya.
Tumblr media
sisi depan rumah, teras dan akses pintu masuk tamu
Tumblr media
sisi samping rumah, menuju pintu akses keluar masuk keluarga Eyang.
Bagi sebagian besar dari keluarga besar Eyang, Rumah Eyang adalah waktu untuk berkumpul, waktu untuk meninggalkan rutinitas dan kembali menghidupkan hangat kenangan masa lalu di masa kini. Ia berikatan dengan hari-hari ditiap bulan bahkan tiap tahun, dan menjadi penutup sekaligus pembuka satu kenangan baru.
Bagi saya, ia adalah pengingat akan orang-orang baik yang Bapak saya temui di kala itu, orang-orang yang meninggalkan kenangan dan pelajaran. Orang-orang yang selamanya akan menjadi bagian penting dalam hidup, beberapa darinya dipertemukan semesta dengan tidak sengaja.
Rumah Eyang seakan menjadi pengingat bahwa seburuk-buruknya sebuah tahun, akan selalu ada hangat keluarga, teman, dan cinta untuk kita selalu pulang di penghujungnya.
Saya berharap nantinya para ahli waris akan senantiasa kembali merawat dan menjadikan rumah ini tidak lagi menjadi saksi bisu yang lekang oleh waktu.
Tabik.
1 note · View note
alfanwibi · 11 months
Text
JALA NELAYAN TURUT MENYADARKAN KITA
Tumblr media
Sore itu saya sedang bersama adik dan ibu hendak jalan-jalan sore di Kota Probolinggo, kala itu sedang dalam suasana lebaran idul fitri jadi kami sekeluarga pulang kampung di kota ini.
Singkat cerita kami memutuskan untuk pergi ke Pelabuhan, jika ditarik ingatan kembali sudah lama kami tidak pergi kesini, terakhir kali kami kesini sekitar 5 tahun lalu karena ingin membeli beberapa ikan laut yang nantinya akan di bakar di rumah nenek dan dinikmati bersama saudara dan keluarga besar disana. Sembari membeli ikan, kami juga menikmati suasana sore hari di Pelabuhan ini.
Pelabuhan Perikanan Mayangan ini merupakan salah satu penghasil bahari di Provinsi Jawa Timur dan juga sebagai mata pencaharian sebagian penduduk Probolinggo.
Disela waktu berbelanja ikan untuk dijadikan santapan boga bahari, saya melihat beberapa paman nelayan yang sedang berkumpul di salah satu gazebo kemudian rasa penasaran saya menuntun langkah saya untuk mendekat dan sekadar bercakap dengan salah satu nelayan disekitar dermaga.
"Akhir-akhir ini gelombang laut kurang bersahabat karena musim barat telah tiba"
Ujar pria paruh baya yang sedang menyiapkan umpan yang akan ditambatkan pada jala-jala yang akan digunakan nantinya waktu melaut. Disaat sulit untuk melaut begini biasanya mereka hanya memancing di sekitar dermaga dengan hasil tangkapan seadanya. "Yang penting bawa hasil tangkapan untuk makan keluarga." beliau menambahkan.
Pria berkulit coklat kehitaman bercerita apapun hasil tangkapan hari itu harus disyukuri. Bahkan kalau tidak dapat sama sekali tangkapan pun, beliau tetap bersyukur. Namun dahulu setiap mendapatkan hasil tangkapan yang sedikit beliau kesal dan emosi lantas hari itu tidak mendapat tangkapan yang diharapkan setelah melaut, kemudian sesampainya dirumah yang didapat hanyalah perasaan lelah dan juga kondisi fisik yang melelahkan.
Kemudian saya bertanya kepadanya apa yang menyebabkan sekarang bisa lebih santai dan bahagia jika hendak melaut ataupun selesai melaut dengan hasil tangkapan yang kadangkala sulit diharapkan apalagi saat musim barat telah tiba. Bagaimana bisa seorang yang sudah tidak muda lagi namun masih semangat untuk pergi meninggalkan keluarga demi mengejar rejeki yang pastinya terkadang sesuai harapan maupun sebaliknya.
Jawaban beliau sungguh membuka pikiran saya selama ini, mungkin ini jawaban atas keresahan yang saya alami belakangan ini. Beliau menjawab yang pada intinya adalah sebisa mungkin jangan pernah hidup dalam asumsi buruk yang diciptakan sendiri. Oleh sebab itu kamu akan lelah karena pikiranmu sendiri. Lalu beliau menantang saya agar mecoba untuk memvalidasi perasaan saya, kenapa akhir-akhir ini sering berpikir negatif?
Seketika saya tercenung. Bagaimana bisa seorang nelayan bisa mengeluarkan buah pikiran sehebat ini. Beliau menganalogikan seperti jala-jala ini. Jika kita mengurai jala setelah melaut dengan perasaan emosi maka jala akan makin sulit terurai dan akibatnya membuang energi yang sia-sia, maka urailah dengan pikiran dan hati yang tenang.
"Diurai satu persatu dan mulailah belajar untuk berprasangka baik pada apapun dan siapapun, karena itu jauh lebih melapangkan hatimu."
Senyum simpul membusur diwajah saya. Setelah selama ini saya mencari jawaban atas keresahan yang saya alami, terjawab sudah oleh paman nelayan dengan jala-jala kusut yang lambat laun mulai rapih dan siap untuk dipakai melaut.
Kemudian saya menarik kesimpulan dari perbincangan sore ini,
Apapun yang terjadi dalam hidup ini tidak serta merta berjalan sesuai dengan kehendak kita, kemauan kita, entah itu hal baik maupun hal buruk. Sehingga dengan hal tersebut maka mulailah belajar untuk menerima sesuatu yang tidak menyenangkan sebagai introspeksi diri.
Ketika saya hendak beranjak pergi saya lihat sekali lagi paman-paman nelayan ini. Raut wajahnya nampak bahagia dikala kesulitan sedang melanda, hal tersebut membuat saya berbicara dalam hati bahwa apapun yang didapat hari itu juga, ya itulah rezeki hari itu tidak perlu disesali toh juga masih ada hari esok jadi tetaplah berprasangka baik dan kemudian hiduplah secukupnya. Menyukai sesuatu sekadarnya, pun tidak menyukai sesuatu, cukup bersikap biasa saja. Sebab, apapun yang kita hadapi nantinya, tentu atas izin Yang Kuasa.
Tabik.
4 notes · View notes
alfanwibi · 11 months
Text
Kamu di Zona Waktumu
Kamu di zona waktumu. Tidak ada yang terlambat, tidak ada yang terlalu cepat. New York lebih cepat 3 jam daripada California tapi tidak berarti California lebih lambat atau New York lebih cepat, keduanya bekerja sesuai zona waktunya masing-masing.
Seseorang masih sendiri, seseorang menikah dan menunggu 10 tahun untuk memiliki momongan. Ada juga yang memiliki momongan dalam setahun usia pernikahan.
Seseorang lulus kuliah diusia 22 tahun, tapi menunggu 5 tahun untuk mendapatkan pekerjaan. Yang lainnya lulus di usia 27 tahun dan langsung diterima bekerja.
Seseorang menjadi CEO di usia 25 tahun dan meninggal di usia 50 tahun, yang lain menjadi CEO di usia 50 tahun dan hidup hingga 90 tahun.
Seseorang belajar mengaji sejak SD namun wafat saat usia 40 tahun, dan yang lain baru belajar membaca Al-Quran di usia 63 tahun tapi mampu membacanya hingga usia 95 tahun karena dikaruniakan kepadanya usia yang panjang dan berkah.
Setiap orang bekerja sesuai zona waktunya masing-masing, seseorang bisa mencapai banyak hal dengan kecepatannya masing-masing, bekerjalah sesuai zona waktumu.
Kolegamu. teman-temanmu, adik kelasmu mungkin tampak lebih maju, mungkin yang lainnya tampak berada di belakangmu.
Setiap orang di dunia ini berlari di perlombaannya sendiri, jalurnya sendiri, dalam waktunya masing-masing.
Tuhan punya rencana berbeda untuk masing-masing orang, dan juga waktu yang berbeda untuk setiap orang.
Jangan iri kepada mereka atau mengejeknya, Itu zona waktu mereka. Kamu pun berada di zona waktu mu sendiri, kamu tidak terlambat, kamu tidak terlalu cepat, kamu sangat tepat waktu.
Pada akhirnya,
Tetaplah mengejar keberkahanNya agar sampai pada muara kebahagianNya di surga.
Kamu di zona waktumu, yang kamu perlukan hanyalah satu, Kesungguhan untuk sungguh-sungguh sempurnakan ikhtiarmu dengan doa pada sang pemilik kehidupan. Allah ta’ala.
Tabik.
1 note · View note
alfanwibi · 1 year
Text
Tumblr media
Jadi konsepnya klien pas neduh eh kepikiran buat recreate foto cover drakor.
5 notes · View notes
alfanwibi · 1 year
Text
Elisa & Darma
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Bonus image:
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
This all images capture by Sony a7ii and lensed by 28mm f2 and 50mm f1.4 
I use my personal Lightroom Preset and you can have it too by click on this AW Preset. For any inquiries dm me on my instagram
Tabik.
1 note · View note
alfanwibi · 1 year
Text
Keseruan Instameet Awal Tahun 2023
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
1 note · View note
alfanwibi · 2 years
Text
Kepadamu dulu aku jatuh cinta. Menanam asa bisa bersama sepanjang usia. Saat itu engkau ditepian kota. Aku masih sendiri. Kau sudah jadi miliknya.
Terimakasih atas segala rasa. Pada hari itu pun aku turut bahagia. Karena aku selalu tahu, menyukaimu bukan berarti selalu memilikimu.
1 note · View note
alfanwibi · 2 years
Text
Ga ada yang namanya kebetulan, akan selalu ada alasan kenapa kamu ketemu sama seseorang. Entah kehadirannya mengubah hidup kamu ataupun sebaliknya. Jadi suatu saat kalo berpisah dijalan, artinya tugas kamu udah selesai dan ga ada yang perlu disesalin.
0 notes
alfanwibi · 2 years
Text
Kadang kala tidak semua orang akan mengerti bagaimana beratnya harimu, bagaimana kecewanya hatimu, bagaimana beratnya menghadapi segala macam bentuk penderitaan dan cobaan itu.
Teruntuk diri, percayalah bahwa Tuhan itu Maha Baik, segala masalah hadir tuk membuatmu terbentuk. Wis gakpopo.. kalaupun tidak untuk mendewasakan, setidaknya memberi pelajaran.
Bertahanlah lagi, lalu di jalani dengan ikhlas hati, hingga pada akhirnya hal-hal baik akan turut mengikuti.
Tabik.
Tumblr media
0 notes
alfanwibi · 2 years
Text
Menjadi Baik
Apa yang kita anggap buruk bisa jadi itu baik untuk kita, apa yang kita anggap baik bisa jadi itu buruk untuk kita. Karenanya, belum tentu yang tidak enak yang terjadi pada kita itu merupakan keburukan. Juga, belum tentu sesuatu yang enak yang terjadi pada kita itu merupakan kebaikan.
Kalau Tuhan sudah berkehendak, kita pun hanya bisa menerimanya? Apakah yang terjadi itu sesuai dengan kemauan hati atau tidak, apakah yang terjadi itu merupakan sesuatu yang kita anggap mengenakkan, kalau memang sudah mejadi ketentuan-Nya, kita pun hanya bisa menerimanya.
Kemudian, apa sajakah yang tidak mengenakkan itu? Sesuatu yang tidak mengenakkan itu bisa berupa: Tidak diperolehnya apa yang kita maui, terjadi kegagalan, disakiti orang, dikhianati orang, dihina orang, dan lain sebagainya.
Lalu, apa sikap kita terhadap sesuatu yang tidak mengenakkan yang menimpa? Kita harus mengerjakan sesuatu supaya ketidakenakkan itu tidak membawa efek yang negatif untuk kita.
Pahami bahwa tidak setiap apa yang kita maui akan kita dapatkan. Pahami bahwa kegagalan merupakan sesuatu yang umum terjadi. Pahami bahwa pada saat kita berinteraksi sosial bisa jadi terjadi sesuatu yang menyakitkan. Pahami bahwa saat kita berinteraksi sosial kadang memang membutuhkan kesabaran.
Sehingga, jangan karena apa yang kita maui tidak kita peroleh, kita kemudian menjadi orang yang tidak baik. Jangan karena tersinggung, kita kemudian menjadi tidak mau mengerjakan sesuatu yang bermanfaat. Jangan karena interaksi sosial yang tidak mengenakkan dengan seseorang yang sudah dikenal baik di masyarakat, kita kemudian membenci suatu kebenaran.
Ingatlah dengan komitmen-komitmen untuk tetap dengan kebaikan. Ingatlah  dengan komitmen-komitmen untuk tumbuh menjadi orang yang semakin baik.  Ingatlah dengan komitmen-komitmen untuk sudah tidak lagi mau mengerjakan keburukan-keburukan. Ingatlah dengan komitmen-komitmen untuk tidak mau berputus asa.
Jangan baperan, apa-apa dibawa ke perasaan. Toh bisa jadi orang yang menyakiti kita tidak ada maksud untuk menyakiti. Dia bisa jadi hanya bercanda atau iseng ngerjain kita.
Sangat baik bila kita pandai-pandai menghibur perasaan kita yang terluka. Sehingga, tidak berada pada sakit hati yang berlarut.
Bila kegagalan menimpa kita, kita harus bisa menerima kegagalan tersebut. Kita bisa mencobanya lagi kalau memang masih ada kesempatan. Kalau memang sudah tidak ada lagi kesempatan, memang keberadaannya selama-lamanya?
Jangan menjadikan kehidupan ini menjadi buram karena sesuatu yang tidak kita peroleh. Tetaplah komitmen dengan kebaikan serta tetaplah dengan komitmen untuk semakin baik, meskipun terkadang ketidakenakkan menimpa.
Tabik.
1 note · View note
alfanwibi · 2 years
Text
Tumblr media
A year full of surprises between happiness and sadness, all come in turn.
The happiness that is present is only temporary, as if driven away by an urgent sadness that wants to spread its charm.
The world that was originally bright has now turned dark, like a heart that was originally full of flowers has now become empty and even tortured.
So many things happened this year and I made all of them memories and then I kept them in my heart.
Thank you 2021 for the memories you gave me.
0 notes
alfanwibi · 2 years
Text
Tumblr media
I'm fighting myself. I know I am. One minute I want to remember. The next minute I want to live in the land of forgetting. One minute I want to feel. The next minute I never want to feel anything ever again. -Benjamin Alire Sáenz.
0 notes
alfanwibi · 3 years
Text
What is your biggest regret in life?
0 notes
alfanwibi · 3 years
Text
Watch "Narcissists and #SOCIALMEDIA" on YouTube
0 notes