Tumgik
akbarananda · 2 months
Text
Tumblr media
Trip to Jakarta 2024
Sebetulnya gw udah lama pengen berkunjung lagi ke Jakarta, kota dimana gw besar di sana. Cerita di Jakarta dimulai ketika Papa dapat kerja di sana, akhirnya kami sekeluarga juga hijrah ke Jakarta. Udah pasti banyak kenangan-kenangan tertinggal di sana. Anyway, setelah menikah gw sempat mengajak istri untuk bisa berkehidupan di Jakarta. Kami sempat berusaha untuk mendapat pekerjaan di sana. Tapi ternyata dipilihkan Allah buat hidup di Surabaya.
Setelah terakhir ke ibukota di tahun 2018, di tahun 2024 ini baru deh dikasih kesempatan kesana lagi. Waktunya gw ambil ketika lagi jeda proyek (paket pekerjaan selesai). Ke Jakarta buat bantuin adek cari kontrakan yang baru. Sambil menyelam minum air, di moment ini sekalian buat studi mengenai masalah urban. Karena gw kan tinggal di kota (Surabaya) yang bisa dibilang di beberapa hal masalahnya mirip. Jadi klo gw ntar dikasih kesempatan buat berpartisipasi mengubah wajah kota, gw akan senang hati buat melakukannya.
Jaklingko
Ini yang sangat bikin gw penasaran, karena ketika terakhir kemarin gw berkunjung ke ibukota. Jaklingko belum ada. Gw banyak mendengar sistem angkutan ini dari media massa & media sosial. Iya, Jaklingko itu bukanlah nama sebuah operator transportasi umum, melainkan suatu sistem transportasi yang menghimpun banyak operator transportasi umum. Menariknya adalah gw melihat banyak angkot yang dinamakan mikrotrans itu gak perlu mewah, buka pintu sendiri, tap bayar sendiri, non AC dan gak perlu gimmick layar dan running text. Selain itu buat pengadaan unit oleh operator jadi gak memberatkan pemkot untuk berinvestasi di awal. Oiya, selain mikrotrans tadi juga banyak type layanan lainnya. Ada metrotrans yang mana layanan bus non BRT, BRT eksisting Trans Jakarta yang juga berisi beberapa operator, kemudian integrasi dengan MRT, LRT.
Gw rasa kota lainnya gak perlu studi jauh lah untuk penerapan transportasi umum. Cukup ke Jakarta aja belajar lewat jaklingko udah bisa menyelesaikan masalah sistem transportasi umum.
Trotoar, Taman, Jalur Sepeda
Semasa gw kecil, gw tinggal di jalan arteri yang udah mempunyai trotoar. Di Jakarta, sejak dulu trotoar udah lumayan banyak, tapi gak layak. Lucunya adalah dibanding Surabaya, bahkan kita gak menemukan trotoar, aneh! Gw senang banget lihat trotoar di Jakarta udah banyak yang diperbaiki, ideal. Meskipun di beberapa jalan masih ada yang belum diperbaiki, tapi masih lebih baik ketimbang gak ada sama sekali.
Taman di Jakarta juga banyak yang dibenahi. Kemarin gw mampir pula ke taman literasi blok M yang dulunya ada memori gw sekeluarga main disana, sekarang udah jadi taman interaktif yang bagus. Gak cuma taman besar di pusat kota yang dibenahi, bahkan (mungkin) per beberapa RW ada taman yang disebut juga RPTRA sehingga warga gak perlu jauh-jauh ke tengah kota untuk menikmatinya. Ruang interaksi ini udah ada sejak gw kecil, cuma di-improve dengan desain RTH yang menarik, bahkan di spot yang dulunya gak ada, ketika kemarin gw visit udah jadi RPTRA yang ciamik.
Untuk jalur sepeda bisa dibilang dulu zaman Bu Risma jadi walikota Surabaya itu yang terbaik, karena seingat gw waktu itu di Jakarta belum ada. Tapi di 6 tahun ini pesat banget. Jalur sepeda melingkari hampir seluruh jalanan di ibukota. Jalur sepeda ada yang dilengkapi proteksi, ada yang nggak, sesuai aja sama peruntukannya. Tapi walaupun jalur sepedanya udah panjang & proper gitu kok gw lihat masih sedikit even jarang banget orang bersepeda. Sepertinya menarik untuk jadi kajian gw supaya jalur ini bukan sekedar kosmetik kota, tapi betul-betul bisa menarik minat masyarakat buat bersepeda.
Pernak-pernik Lainnya
Perjalanan gw kemarin itu gw bikin low budget. Karena gw pengen tau seberapa murah sih hidup di ibukota? Untuk biaya transportasi klo kita naik transportasi umum bisa sangat murah. Rumah gw di Depok, naik kereta ke Jakarta cukup habis Rp.4000. Gak ada yang semurah ini sih di kota lain. Belum lagi TJ cuma Rp.3500, mikrotrans Rp.0. Wah, murah banget!
Makanan gw juga beli di PK5 aja, untuk rasanya gak kalah enak kok. Untuk harga makanan agak selisih mahal dikit memang sama street food & warung di Surabaya, tapi masih di kategori wajar. Nah PK5 ini gw perhatikan kok banyak juga ya di jalan? Apakah gak disediakan ruang khusus untuk mereka? Atau emang konsepnya fusion di jalan/trotoar? Entahlah.
Hal lain yang gw perhatikan yaitu Sungai di Jakarta yang sekilas itu natural banget ya, eh tapi kan emang dulu sungai-sungai dinaturalisasi. Hasilnya air sungai yang dulu hitam, lumayan juga menurun ke coklat. Terus juga di jalan aspal gw menemukan beberapa resapan bio-pori yang berguna banget untuk mengalirkan air langsung ke tanah. Selain mengurangi resiko banjir juga ramah lingkungan karena membuat cadangan air tanah lebih banyak.
Dan akhirnya perjalanan gw yang cuma 4 hari di Jakarta itu selesai juga. Masih banyak yang perlu dieksplorasi di lain waktu, tapi dari sekian hari aja udah cukup untuk menyimpulkan: wah Jakarta 6 tahun aja pesat gini, kok Surabaya cuma gitu-gitu? Kapan-kapan gw mau ajak keluarga untuk menikmati suasana ibukota deh, semoga..!
0 notes
akbarananda · 9 months
Text
Rezeki itu Misteri
Beberapa hari yang lalu, gw dengerin salah satu podcast di youtube. Di podcast itu yang jadi narasumber ada seorang pengusaha dan seorang ustad. Menarik, karena mencari rezeki, usaha itu gak cuma tentang duniawi. Jadi yang dibahas disitu adalah tentang mengatasi utang, yang salah satu permasalahan keuangan juga. Ternyata utang itu bisa terjadi karena dosa kita. Di kala kita dalam mencari rezeki, kadang akidah kita goyah dan memilih jalan keluar dengan bersandar pada manusia. Sebetulnya utang itu adalah salah satu hal yang diperbolehkan, dan bisa jadi jalan bagi kebaikan orang lain. Tapi yang salah itu kalau dikit-dikit utang, kemudian kita gak merasa cukup akan rezeki yang Allah beri, inilah masalahnya. Bahkan seorang yang syahid pun dilarang masuk syurga bila dia memiliki utang.
Kemudian tentang misteri rezeki. Gak melulu rezeki itu karena 1+1=2. Artinya, formula tentang rezeki itu memang gak pasti. Ada orang yang kerjanya keras tapi bisa kalah sama orang yang notabene lebih santai. Ada juga orang yang secara ilmu kurang, tapi malah lebih berada daripada orang yang lebih berilmu. Disini memang kita sebagai manusia bahkan gak boleh menyandarkan pula sama kemampuan kita. Karena yang mutlak memberi adalah Allah Sang Maha Kuasa. Adalah menarik ketika rezeki itu bisa menjadi suatu alat untuk mengingat sang Khaliq. Betapa apa yang kita miliki itu atas kehendak Allah. Bahkan di podcast itu bilang, lho yang menggerakkan kita untuk transaksi M-Banking itu Allah lho.. Jadi selayaknya kita selalu bergantung kepada Allah dalam urusan rezeki. Wallahua'lam
0 notes
akbarananda · 2 years
Text
Hidup itu ibarat perjalanan. Kadang dibelokkan karena suatu hal. Yang kadang bikin gelisah takut gak sampai ke tujuan. Tapi buat beberapa orang bisa dinikmati karena menemukan hal yang baru. Kadang perlu berteduh juga ketika kelelahan. Yang pasti, ketika akhirnya bisa sampai ke tempat tujuan. Akan lebih terasa bersyukur ketimbang mereka yang lebih gampang ke tujuan.
3 notes · View notes
akbarananda · 3 years
Text
Etika Berbisnis dengan Teman
Berbisnis dan berekanan kerja dengan teman ibarat dua sisi pedang. Salah-salah bukannya bikin teman makin dekat, malah bisa menjauh. Maka itu dalam berbisnis tetap perlu profesional. Ya komitmen kerja, ya etika, dan juga tentunya soal termin-termin.
Kadang kala karena pertemanan, kita maunya menawar serendah mungkin dan tetap mendapat semua benefit dari bisnis kita. Padahal ya, namanya teman biasanya udah concern ke kita nih buat kasih harga terbaik. Ibaratnya gak perlu ditawar lagi karena dia udah kasih kamu "harga bawah". Udah minta harga rendah, minta banyak lagi. Belum lagi soal termin, udah dikasih harga yang dimaksud, pas waktunya bayaran masih minta mundur.
Buat gw, rekan kerja itu mesti diletakkan posisinya sejajar sama kita. Bagaimana kita mau diperlakukan, ya perlakukan teman seperti kita. Kalo kita minta murah, ya jangan lupa kita juga gak mau kan ditawar customer dengan murah juga?
Di dunia yang serba bersaing ini, keberadaan teman sebagai rekan kerja/bisnis itu perlu banget. Karena mungkin kalo kita dapat rekan selain teman. Bisa jadi hasilnya gak seperti yang kita mau.
0 notes
akbarananda · 3 years
Text
Manusia dan Ambisi
Mungkin kita sering kenal atau ketemu manusia-manusia sukses. Entah tau dari lingkungan atau dari social media. Manusia dibekali ambisi supaya hidup ini ada "rasanya". Coba kalian bayangkan kalo manusia cuma hidup dengan mengandalkan yang ada aja...
Ambisi gak melulu jelek, selayaknya kita bisa mengontrol maka akan jadi sesuatu yang merusak. Ambisi sekalipun baik, perlu juga kita selalu Hati-hati dalam bersikap. Kadang karena ambisi kita, ada orang yang terluka.
Duniawi yang kadang membuat manusia menjadi ambisius. Kadang lupa dengan kehidupan kelak. Padahal suatu hari Manusia pasti kembali ke hadapan-Nya. Dengan menyaksikan kelahiran anak gw, bahkan kematian Papa. Gw jadi lebih paham kalo gak perlu terlalu mengejar dunia, jadi malas cari musuh, membuat kerusakan. Kadang bingung juga kalo lihat Manusia terlalu Duniawi. Atau mungkin mereka kurang meresapi kejadian di sekitarnya?
0 notes
akbarananda · 4 years
Text
Mari ciptakan karya sebagai saksi eksistensi diri kepada anak cucu kita
0 notes
akbarananda · 4 years
Text
Perjalanan Seorang Driver Pemula
Akhir tahun 2019 alhamdulillah proyek dapat libur cukup panjang. Kebetulan juga istri libur dinas 4 hari. Kami yang udah lama gak jalan jauh, akhirnya kepingin juga liburan yang jauh lagi. Langsung ide gokil ini gimana kalo ke jogja aja nyetir? Ya memang untuk tujuan wisata udah pasti tiket habis dipesan di jauh hari. Mau gak mau ya coba aja nyetir mobil sendiri. Sebetulnya parno juga mau nyetir mobil sampai sejauh itu, karena gw juga lupa medan jalannya kesana. Jadi kemarin itu sebetulnya perjalanan jauh gw yang kedua, setelah sebelumnya pernah ke pasuruan. Dulu pernah ke pasuruan juga pas macet banget, makanya ke jogja agak takut juga sih. Apalagi membayangkan jalanan naik turun. Dan bener aja, jalanan jogja lumayan agak berkontur. Cuma gw udah lebih bisa kontrol gas. Alhamdulillah gak sampai melorot parah. Melorot dikit sih ada. Hehehe... Seperti liburan ke jogja sebelum kami punya anak, rute kami kali ini juga relatif sama. Karena udah punya anak, beberapa rute juga kami pangkas karena urus anak kecil lumayan capek ya... Capek tapi bahagia karena bisa liburan bareng kok.
Yap akhirnya saat liburan selesai. Pulang dari Jogja udah sore. Masuk toll kebetulan
0 notes
akbarananda · 4 years
Text
Kalau Ada Mesin Waktu...
Pernah gak lu nonton film "Back to the Future"? Atau Doraemon, yang banyak melekat di masa kecil semua anak-anak milenial? Jadi mereka punya mesin waktu untuk melihat ulang, mengingat, atau memperbaiki masa lalunya.
Orang bilang, terlalu melihat ke belakang itu gak baik. Iya, semua yang terlalu itu memang gak baik. Ya, terkadang kita perlu flash back ke masa lalu sekedar buat mengingat hal-hal terbaik yang pernah kita lakukan. Misalnya ketika kamu pernah menaklukkan tantangan yang dikasih teman kamu. Atau ketika memperjuangkan orang yang kalian sayangi. Eits, tapi bukan untuk melihat mantan ya.....
Setiap orang pasti pernah down, dan salah satu cara buat menyemangati diri bisa dengan "mengail" energi positif kita di masa lalu. Masih ingat hukum kekekalan energi kan? Energi itu kekal, energi bisa berubah bentuk dari bentuk dari energi yang satu ke energi yang lain. Artinya? Energi positif kita di masa lampau bisa aja kita gali untuk energi positif kita saat ini. Jadi, gunakanlah ingatan kalian tentang masa lalu untuk menemukan kebaikan-kebaikan pada diri kalian untuk kehidupan saat ini dan juga esok hari.
0 notes
akbarananda · 5 years
Text
5th Anniversary
Masuk bulan Juli 2019, itu artinya sebentar lagi adalah bulan yang penting buat kami. Ya, di Agustus 2019, lebih tepatnya di tanggal 10. Artinya udah 5 tahun kami menikah. Sepertinya waktu 5 tahun rasanya baru kemarin, padahal ya sudah lama juga. Banyak hal yang dirasakan bersama-sama. Mulai dari hal-hal senang ataupun susah, mulai dari kesusahan sampai diberikan kemudahan. Hamdalah.
Ayah masih ingat dari masa-masa mengenalmu, Bunda. Masih ingat juga bagaimana kita mengawali pernikahan. Memang ayah bukanlah juragan atau anaknya juragan. Tapi ayah bersyukur Bunda mau hidup dengan ayah. Melalui pernikahan dengan hidup yang pas-pasan, sampai di pencapaian hari ini yang lumayan untuk kita. Buat sebagian orang, menikah jadi beban karena harus berbagi. Tapi ayah selalu bersyukur karena menikah itu jalan rezeki juga dari Allah. Mensyukuri Bunda karena mendoakan usaha ayah untuk keluarga. Melihat bunda & anak-anak bahagia itu juga kebahagiaan besar buat ayah.
5 tahun berlalu dan seterusnya, mudah-mudahan cinta kita gak pernah luntur. Jangan pernah lupa perjuangan kita buat bersatu dulu. Mudah-mudahan kita bisa selalu menyayangi, jadi contoh untuk anak-anak kita kelak kalau cerita romantis itu bukan cuma di sinetron aja. 5 tahun bersamamu waktu yang lama ayah menjalin relationship. Buat ayah adalah hal yang perlu disyukuri karena gak mudah kadang memahami wanita.
Dari ayah yang mencintaimu, Bunda....
21 Juli 2019
0 notes
akbarananda · 5 years
Text
Tumblr media
Modification is not a crime. Salah satu quote yang pernah gw lihat di dunia maya. Gw sendiri sangat menyenangi modifikasi. Awalnya gw menyenangi modifikasi dari konsep sketsa, ya karena dulu suka lihat mobil, tapi karena belum punya mobilnya. Hehe... Kendaraan yang gw modifikasi pertama adalah sepeda. Sepeda ini dibeli second, karena waktu itu ya masa-masa krisis. Tapi walaupun krisis, gw giat menabung dari sisihkan uang saku sekolah. Sepeda gw akhirnya gw upgrade dari sistem kaki-kaki, pengereman, shifter, juga gw kasih perangkat kecepatan biar makin canggih.
Setelah gw kuliah, gw diberi sepeda motor sport. Karena modifikasi motor itu mahal, gw waktu itu mulai dari sketsa konsep dulu. Alhamdulillah, karena semasa kuliah gw juga kerja sampingan. Then gw bisa mencicil perintilan modifan, mulai dari footpeg, knalpot, ban, CDI, dan yang baru-baru ini repaint + decal ulang & sistem cahaya di motor.
Setelah meningkat dari sepeda ke motor, alhamdulillah gw bisa beli mobil juga. Di roda empat ini, modifikasi paling ringan di per belakang. Disusul klakson dan ICE (in car entertainment).
Modifikasi itu gak melulu mudah tinggal plek kok. Bahkan gw kadang rela buat coak ini itu biar hasilnya memuaskan. Dan, karena hobi modifikasi ini. Gw sempat kepikiran buat mewujudkan modification workshop suatu hari nanti. Mudah-mudahan bisa gw wujudkan..! Aamien
0 notes
akbarananda · 7 years
Text
Kereta Api Indonesia dalam Sebuah Visi
Sejarah perkeretaapian Indonesia sudah jauh dimulai sejak pendudukan kolonial Belanda. Dengan segala potensi baik itu kekayaan alam, keindahan pemandangan, dan sebagainya maka membuat mereka tertarik untuk mengeksplorasi Indonesia. Jalur-jalur dibuat di lokasi-lokasi yang menghasilkan potensi-potensi tersebut demi kemudahan pencapaian dan pendukung perekonomian. Perkembangan jalur kereta api tidak hanya untuk aksesibilitas angkutan hasil alam, namun sebagai kemudahan aksesibilitas komuter, contohnya perkembangan trem di berbagai kota di Indonesia. Dari masa ke masa, perkeretaapian Indonesia mengalami perkembangan. Di masa penjajahan Jepang, jalur kereta api Indonesia mengalami penambahan meski digunakan fungsinya sebagian besar untuk kepentingan perang. Semenjak Indonesia merdeka, perkeretaapian lantas diambil alih oleh bangsa Indonesia dengan ditandainya pengambil alihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945, yang saat ini kita peringati sebagai Hari Kereta Api Indonesia. Dari masa semenjak pengambil alihan tersebut, terjadi beberapa kali perubahan nama dan status dari DKARI (Djawatan Kereta Api RI), DKA (Djawatan Kereta Api), PNKA (Perusahaan Negara Kereta Api), PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api), lalu menjadi Perumka (Perusahaan Umum Kereta Api), kemudian yang hingga saat ini telah berubah menjadi PT. Kereta Api Indonesia (persero) yang biasa kita sebut PT.KAI. Saya yang semenjak kecil dikenalkan orangtua dengan kereta api, akhirnya mempunyai ketertarikan dengan dunia kereta api. Dari sekedar sering diajak bepergian menggunakan kereta api, lama-kelamaan saya tertarik dengan semua hal yang berhubungan dengan kereta api. Masa kecil saya juga sering dihabiskan di stasiun dan gerbong. Saya sering mengajak sahabat saya yang memiliki ketertarikan dengan kereta api, bahkan adik saya untuk bermain di kereta api. Namun, kami disitu hanya untuk menikmati suasana stasiun dan kereta. Bukan mencoba hal-hal yang membahayakan keselamatan seperti para Atapers – istilah mereka yang suka duduk di atap kereta-. Sejalan dengan masa, banyak perubahan-perubahan yang dialami perkeretaapian Indonesia. Saya yang juga mengikuti perkembangan kereta api di Indonesia berupa referensi-referensi yang didapat dari grup, blog, video dokumenter akhirnya memiliki catatan-catatan yang menjadi harapan untuk kemajuan perkeretaapian tanah air. Stasiun beserta penunjangnya Stasiun adalah tempat transit penumpang baik yang sudah maupun akan menggunakan kereta api. Di sisi ini, saya memiliki catatan yang bagus untuk peningkatan berupa fasilitas, juga layanan di dalam stasiun. Dari zaman yang istilahnya “zaman gak enak” dimana stasiun-stasiun terasa kumuh sekali, padahal kenyamanan dimulai dari kebersihan. Hingga kini, semua stasiun memiliki petugas cleaning service yang membersihkan bagian-bagian stasiun secara berkala. Dahulu, suasana stasiun sangat sumpek karena banyaknya asongan dan pengamen lalu lalang di antara kesibukan penumpang. Memang, saya akui kehadiran mereka tetap diperlukan namun dengan penempatan (lokalisir) area khusus pedagang, mengingat pengguna kereta api adalah dari semua kalangan. Saya pun terkadang rindu makan masakan tradisional dari asongan-asongan tersebut. Toilet-toilet stasiun kini menjadi lebih bersih, namun bagi saya tetap harus memperhitungkan standard kenyamanan, misalnya ruang antre, keterjangkauan jarak antar toilet dengan kereta, ergonomi, dsb. Hal lain yang menjadi catatan saya adalah dari sisi karakteristik – arsitektur Stasiun. Di zaman dahulu kala, bahkan hingga saat ini pun yang dapat kita pelajari dari stasiun-stasiun mancanegara. Stasiun, pasti memiliki karakteristik yang unik. Hal ini bisa dilihat misalnya dari bentuk stasiun Semarang Tawang yang khas dengan bentuk kubahnya, stasiun Beos (Jakarta kota) dengan langgam art deco, bahkan di beberapa stasiun non-aktif yang mempunyai demografi penduduk tertentu maka modelnya pun menyesuaikan. Keunikan stasiun ini yang akan meninggalkan “bekas” berupa kesan pada stasiun tersebut, di samping kenyamanan yang diberikan. Saya dulu sempat terlibat dalam sebuah proyek perancangan revitalisasi stasiun di Jakarta. Ternyata stasiun tidak melulu sebagai tempat transit, namun juga bisa sebagai area interaktif bagi warga di sekitar atau pusat perbelanjaan kebutuhan tertentu. Hal ini akan mampu memberikan ruang-ruang supportif bagi masyarakat. Diharapkan juga stasiun dapat menyatu / terintegrasi dengan moda transportasi lain sehingga memudahkan pencapaian ke suatu tempat, tentunya ini harus dikoordinasikan dengan para pemilik perusahaan transportasi lain. Pelayanan dan Kru Kereta Api. Sebuah perusahaan yang juga bergerak di bidang jasa (transportasi), tentunya tidak lepas dari aspek pelayanan yang baik. Dalam hal ini saya juga terkesan dengan berbagai perbaikan-perbaikan yang diberikan oleh pelayanan PT.KAI, contohnya berupa kemudahan memperoleh tiket kereta api jarak jauh yang kini bisa bebas dari antrean yang mengular. Untuk layanan Jabodetabek kini telah dilengkapi dengan Vending Machine (mesin penjual tiket self-service), makin memudahkan untuk mendapatkan tiket kereta api. Hanya saja yang disayangkan adalah untuk memperoleh tiket kereta api lokal yang hanya bisa didapatkan di link-link yang terbatas, tentunya ini akan membuat antrean yang cukup panjang di beberapa stasiun. Saya memiliki ide untuk sebuah kemudahan berupa tapping dari smartphone yang memiliki fitur NFC, sehingga penumpang mampu melakukan pembelian tiket secara instan lewat isi ulang dari aplikasi tersebut. Untuk layanan yang diberikan para kru kereta api saya nilai sangat baik. Ramah dan juga professional, namun tetap tegas dalam bersikap terhadap para pelanggar aturan yang akan mengganggu kenyamanan banyak orang. Salah satu hal yang juga harus diperhatikan adalah pelayanan akan penyandang disabilitas. Bisa dari stasiun-stasiun berdesain ramah difabel serta kru khusus pemandu kalangan tersebut. PT.KAI pun menyesuaikan dengan kebutuhan zaman berupa kemudahan akses untuk menyampaikan keluhan ataupun saran baik berupa call center, medsos berupa instagram, facebook, twitter. Tentunya harapan saya agar kru kereta api dan PT.KAI lebih rensponsif dalam mendengar “curhatan” masyarakat pengguna kereta api dan selalu memberikan informasi yang up to date mengenai perkembangan perkeretaapian tanah air. Sarana dan Prasarana Kereta Api Kereta api sebagai salah satu sarana utama dalam memberikan pelayanan yang prima, maka juga dituntut untuk memiliki kelayakan serta kenyamanan. Sebagai contoh adalah lokomotif dan gerbong-gerbong yang dirawat dengan baik sehingga siap digunakan setiap saat. Gerbong adalah sarana yang berhubungan langsung dengan penumpang. Dalam hal ini yang saya rasakan adalah gerbong ekonomi yang makin nyaman karena semakin bersih dan teratur. Dulu saya memakai kelas ini terasa sangat sumpek, bahkan kelas bisnis pun demikian. Dulu penumpang sangat penuh, tidak teratur, bau rokok, panas, toilet bau, dan sangat banyak sekali keluhannya. Mungkin saran saya yang perlu diperhatikan adalah fasilitas-fasilitas yang mendukung sesuai kelasnya, misalkan di kelas ekonomi dan bisnis adalah AC yang bisa di set automatic (berlaku di kelas eksekutif juga), ataupun kru yang sigap mengatur suhu sesuai dengan cuaca luar sehingga tidak terlalu panas, tidak terlalu dingin. Hal lainnya yaitu perhatian terhadap rancang bangun ruang gerbong yang mendukung aspek kenyamanan, misalnya jarak bangku ke bangku yang ideal disesuaikan dengan jarak tempuh kereta api, pemilihan stop kontak dengan penutup sehingga aman, kotak P3K yang selalu terisi dengan obat-obatan yang biasa dibutuhkan selama perjalanan, pengaturan AC yang personal seperti halnya pesawat, lampu yang personal khusus kelas eksekutif, hingga tersedianya gerbong tidur (sleeper) untuk mengakomodir penumpang yang memang memerlukan fasilitas tersebut. Daya jangkau angkutan kereta api juga harus diperhatikan, mengingat banyaknya jalur rel yang hilang serta non-aktif namun karena di masanya sempat terkalahkan dengan moda angkutan darat. Namun, di era saat ini dimana kemacetan sangat sering terjadi. Kiranya PT. KAI mempertimbangkan kembali pengaktifan jalur-jalur non-aktif tersebut. Ini akan mampu menekan angka kemacetan, kecelakaan di jalan raya, dan tidak kalah pentingnya adalah kemudahan dalam mentransfer barang maupun orang yang makin hari makin banyak. Soal daya jangkau ini tidak hanya meliputi antar region-propinsi saja, namun juga PT.KAI dan para pemangku jabatan terlebih di kota besar Indonesia mampu berkoordinasi untuk memberikan pelayanan support berupa kereta komuter, LRT, ataupun subway yang terhubung dengan kota-kota satelit di sekitarnya. Di negara-negara maju, peran kereta api sangatlah vital. Bahkan dalam suatu negara terdapat berbagai macam jenis kereta yang bisa melayani berbagai kebutuhan sesuai dengan spesifikasinya. Diharapkan PT.KAI sebagai satu-satunya perusahaan kereta api nasional, mampu menjadi penunjang bagi kemajuan aspek-aspek baik itu ekonomi, sosial, pariwisata, dsb.
0 notes
akbarananda · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
Setahun Bersama Orenji. Foto kiri ini adalah foto bulan lalu. Kanan foto pas baru banget diantar ke rumah. Gak terasa bulan ini orenji udah mau setahun. Banyak cerita yang gw alami selama punya mobil ini. Berawal dari teman gw yang bisa beli mobil karena ternyata mobil ini bisa jadi barang produktif yang menghasilkan income, finally gw beranikan diri buat ambil mobil. Toyota Calya G M/T 2016. Awalnya sih pengen beli Sienta buat Sinta, istri tercinta. Ternyata harganya hampir 2x lipat. Untung ada warna Orange yaitu warna favorit si istri. Jadi, tujuan gw beli mobil ini emang buat melindungi keluarga kalau mau bepergian. Karena emang di kota ini, public transportation gak kece boss.. susah banget buat dapat transportasi yang nyaman. Tujuan lainnya sih tentu buat lapangan kerja yaitu Taxi online. Dari cerita Taxi online ini banyak banget suka duka yang dialami. At least, banyak juga hikmahnya. Kadang niat baik kita belum tentu direspon baik sama orang lain. Oiya, gw pas beli mobil ini belum bisa mahir nyetir lho. Padahal beberapa kali teman pinjamkan mobilnya buat gw belajar. Sampai suatu ketika istri gw gemas karena suaminya takut buat on the track, dia masukkan gw ke kursus setir mobil. Dan akhirnya, gak sia-sia kursus nyetir. Beberapa kali gw bawa mobil bareng keluarga. Frekuensi kita menggunakan mobil itu kecil banget. Ya memang betul sih naik mobil itu kendala di macet. Walaupun udah ada AC, tetap aja stuck di jalan itu bikin bosan. Kesimpulannya kesan gw sama mobil ini, asyik, walaupun notabene kelas LCGC which is for such as rich people is so so cheap. Tetap aja, buat gw ini butuh kerja keras buat beli ini barang. Di kelasnya ini paling elegan, paling cakep, gak terkesan murahan, walaupun kelasnya ada di bawah Xenia Avanza. Ya, yang paling penting adalah gw bisa bersyukur karena ini kendaraan kedua kami yang bisa dibeli tanpa merepotkan orangtua kami. Semoga mobil ini bisa membawa keberkahan dan keceriaan untuk anak istri dan keluarga kami. Aamien
0 notes
akbarananda · 7 years
Text
Bhinneka Tunggal Ika itu Indonesia
Buat kita yang pernah “makan” bangku pendidikan minimal SD. Pasti familiar dong sama Bhinneka Tunggal Ika. Kalau kamu belum paham itu, bisa cari di wikipedia buat definisi tersebut.
Bhinneka Tunggal Ika yang artinya Beragam tapi tetap satu, adalah suatu slogan yang luhur dari para leluhur kita. Mereka sudah paham, bahwa Indonesia ini terdiri dari banyak suku, agama, ras, dan berbagai keturunan lainnya. Seperti yang kita ketahui dari sejarah, Belanda menjajah negeri ini dengan cara Devide et Impera, pecah lalu hancurkan. Makanya ketika negara ini merdeka, para negarawan merumuskan suatu slogan supaya bangsa ini gak menderita seperti dulu lagi.
Akhir-akhir ini, gw sering lihat berita-berita di media, banyak perpecahan dimana-mana. Yang paling up to date sih seputar pilkada Jakarta 2017, suhunya sama seperti pilpres 2014. Masing-masing kubu saling menjatuhkan. Cara ini menurut gw yang bikin bangsa kita gak pernah dewasa. Gw sih lebih tertarik ketika masing-masing calon dan tim suksesnya adu program. Jauh lebih elegan dan dewasa. Kalah-menang itu cuma kayak pertandingan olahraga.
Terus terang aja, gw dulu juga gak pilih pak Jokowi sebagai presiden RI. Tapi, begitu beliau jadi presiden, gw terima itu dengan legowo. Gak ada rasa ngedumel atau apapun, karena semua sudah digariskan-Nya. Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, biarkan waktu yang akan menjawab negara ini akan kemana. Tentunya dalam pengawalan kita sebagai rakyat juga.
Balik lagi ke soal kebhinekaan masyarakat kita. Ada hal yang bisa kita buat perbandingan. Amerika contohnya, ketika presiden Trump terpilih, Muslim disana disingkirkan. Hal ini malah memancing solidaritas rakyat AS. Justru non muslim pun ikut memperjuangkan saudaranya yang diintimidasi tersebut. Mereka protes ke pemerintahannya..!! Coba bayangkan di negara kita, dimana ada kaum tertindas, maka kubu pendukung pemerintahan tersebut sibuk membela pemimpin dan kelompoknya. Seakan kalian adalah budak-budak akibat pilihan yang kalian pilih.
Saya dari kecil hidup dalam berbagai keragaman. Teman main saya ada yang beragama, bersuku beda dengan saya. Saya pernah kerja di lingkungan yang berbeda agama dengan saya. Saya pun juga punya bisnis (urusan) dengan mereka yang berbeda ras. Bahkan untuk satu agama saja, saya pun menyatu dengan mereka yang berbeda khilafiyah. Saya tidak mau mengkerdilkan golongan-golongan tersebut. Nabi pun melarang kita mendzolimi kafir yang damai-damai aja dengan kita.
Sudah seharusnya, di Usia kemerdekaan kita yang memasuki 71. Kita jadi masyarakat yang saling merangkul, saling berbicara, sering jalan bersama demi kemajuan bersama. Wariskan ke anak cucu kita semangat luhur dari pendahulu kita: Bhinneka Tunggal Ika.
0 notes
akbarananda · 7 years
Text
Keajaiban Hidup
Hari gini bro masih percaya keajaiban? Beberapa orang ada yang bilang begitu. Di hidup yang serba realistis ini orang lebih melihat realita. Ya memang betul, melihat realita itu bikin hidup kita gak ngoyo. Nah, terus memang bisa realita berhubungan jadi keajaiban? Bisa banget cuy..! Ini cerita hidup gw. Gw hidup di keluarga yang berkecukupan di masa kecil. Sampai akhirnya negara api menyerang... #halah. Ya tapi begitulah, ketika gw dewasa harus menerima kenyataan kalau hidup sudah waktunya dilalui dengan perjuangan. Waktu remaja, sampai sekarang sih.. gw punya obsesi jadi entrepreneur sukses. Karena pertama, gw lihat mbah gw adalah seorang entrepreneur yang bisa memberdayakan sekian banyak orang. Kedua, visi dari sebuah entrepreneurship itu yang membuat hidup gw terasa lebih punya manfaat. Ketiga, udah pasti idealisme. Cerita bermula dari idealisme gw. Sebagai anak muda pastilah idealisme adalah sebuah kemewahan. Susah payah idealisme itu kita pegang. Sampai akhirnya gw sadar kalau gw udah gak bisa lagi,.... oh bukan gak bisa, tapi sulit untuk mendapatkan idealisme itu. Gak dipungkiri, entrepreneur itu butuh modal. Sementara keadaan kami udah nihil. Gw yang udah banyak banget menyusahkan orangtua, sekarang udah berpikir harus bisa maju tanpa membuat mereka susah di usianya yang makin lanjut. Mereka udah memelihara gw dari kecil, bahkan pontang-panting cari uang buat anaknya bisa sekolah tinggi, gak mungkin gw buat susah lagi karena idealisme yang ingin gw pegang terus-terusan. Akhirnya gw sekarang banting setir jadi karyawan dulu. Dari posisi yang sebetulnya gak sesuai sama idealisme gw, gw tetap semangat menjalani hidup. Bersyukur karena bisa kerja di tempat yang nyaman. Kalian pasti berpikir kerja di tempat nyaman itu karena duitnya banyak kan? Wah, memang ada juga yang berpikir seperti itu. Tapi ternyata, digaji yang gak berlipat-lipat dari UMR tetap bikin saya selalu bersyukur. Alhamdulillah masih bisa dikasih rezeki sama Yang Maha Memberi. Beberapa teman gw untuk posisi yang sama, dia punya gaji lebih gede. Gw segini merasa cukup. Caranya biar bisa merasa cukup? Ya hiduplah dengan hemat yang cermat. Setiap pengeluaran, semuanya direncanakan. Kami plot antara prioritas & secondary. Finally, kami punya tabungan yang cukup. Sampai disini, gw merasakan hidup itu ajaib juga ya. Dari kesederhanaan, ternyata Tuhan kasih jalan untuk memiliki yang kita butuhkan, bahkan juga keinginan. Asalkan kita mau bersyukur. Bersyukur itu buat saya adalah hidup dengan cermat. Tidak mengurangi, juga tidak melampaui keadaan saat ini. Berada di zona nyaman sebagai karyawan, bukan berarti gw ingin hidup selamanya di posisi ini. Gw sadar semua yang ada di kehidupan ini gak abadi. Makanya, gw tetap berusaha supaya nanti di usia mapan bisa punya perusahaan sendiri. Jadi, kalau kamu punya mimpi besar. Cicil lah mimpimu dengan langkah-langkah kecil, namun berdampak besar.
0 notes
akbarananda · 8 years
Text
Peka Dong..!!!
Masa remaja dulu di Jakarta sering juga jalan kaki sama teman-teman. ya pasti lewat perkampungan juga. Karena emang gak punya kendaraan pribadi sih 😝. Kadang lewat kampung yang sangat kumuh. Yang namanya jalan kaki pasti capek juga dong, lanjut lah naik kendaraan umum. namanya kendaraan umum ya sering berdesakan. di situ gw bisa lihat banyak lapisan masyarakat. mulai dari yang penampilannya sederhana sampe ada juga orang necis nyangkut disitu. entah emang dia sengaja naik angkutan umum atau pas mobil/motornya lagi rusak. Sekarang alhamdulillah gw diberi kehidupan yang layak. perjalanan hidup yang "gak enak" itu emang memotivasi gw buat lebih semangat hidup berkecukupan. Dalam hati gw selalu ketika papasan sama kehidupan mereka yang kurang beruntung, bikin gw harus peka terhadap mereka. Gw pernah kok hidup gak peka, ya masa mahasiswa itu. Bodo amat lah... mungkin karena tugas kuliah itu berat ya. Sekarang setelah semua berlalu, lihat polemik terjadi sekarang. Banyak hal-hal yang kita harusnya gak "bodo amat" lagi. Buat sebagian orang yang hidupnya nyaman melulu (mungkin). Pasti hidupnya yaudah gw udah nyaman kok. Yang kerja, rezeki udah dijamin, yaudah harga naik, gaji kita naik kok. Oke, tapi pernah gak kalian berpikir? Kalau masih banyak lho kaum yang kurang beruntung seperti kalian. Mereka yang terbatas kemampuannya, akhirnya mereka punya nasib seperti itu. Gw pas kecil tinggal di Jakarta. kerusuhan 98 plus penjarahan terjadi di depan rumah. gw serumah plonga-plongo aja tetangga pada lewat bawa jarahan. Dari sekian banyak peristiwa yang gw alami, membuat gw harus punya kepekaan sosial. Isu-isu di masyarakat misalnya pelemahan ekonomi, harus kita rasakan. Hari ini gw mulai "mencicil" bikin usaha yang orang-orang hidupnya berdaya. Belum banyak SDM mungkin, tapi tekad gw suatu hari nanti harus bisa. Supaya mereka yang tadinya kurang beruntung, jadi hidup berdaya. Jadi, kalo kamu hidupnya beruntung hari ini. lihatlah sekitar, rasakan gimana andai posisi kita seperti mereka!
0 notes
akbarananda · 8 years
Text
(Kualitas) Rezeki Kita, Kita Sendiri yang Atur
Wah, rezeki kan sudah Tuhan yang mengatur.. Betul memang, rezeki sudah ditentukan dari sananya. Tapi tahukah kamu kalau pengaturan itu ya seperti gimana kita bekerja. Allah sendiri yang berkata di dalam surat-Nya QS 53:39. Saya sering mendengar pendapat orang yang mungkin alasannya dia untuk bermalas-malasan. "Rezeki itu lho udah ada yang Atur, santai ajalah...". Nah, ini perlu kita luruskan. Rezeki itu kualitasnya ya tergantung dari kita. Gimana kita berlaku profesional, menyelesaikan banyak bisnis yang kita punya, dll. Pernah gak kamu komplain sama orang yang jasanya kamu pakai? Gimana rasanya? Pasti kamu bakal berpikir ulang untuk memakai jasa/produk dia. Otomatis itu akan memblokir jalan rezeki kamu. Bekerja itu ibadah, bahkan diganjar penghapusan dosa yang gak bisa dihapuskan oleh ibadah (sholat, sedekah, dll.). Jadi, ketika kita bekerja niatkan pertama untuk beribadah. Uang itu cuma sebagai akibat. Nah, ini juga tentang akibat uang itu. Kalau kita mau punya "akibat baik" dari uang itu. Ya harus usaha yang bagus, dengan cara halal, bahkan bisa multiprofesi. Jadi, gimana kerjamu hari ini? Apa masih mau bermalas-malasan?
0 notes
akbarananda · 8 years
Text
Masa Lalu Berguna Juga Untuk Masa Depan
Udah lama juga gw gak buat artikel di blog ini. Sebetulnya banyak banget tulisan / ide tentang desain, sesuai sama tema dari blog gw. Tapi, entah kenapa lebih sering share hal begitu ke Facebook, Twitter, path. Oke kali ini gw gak bahas desain. Tapi bahas tentang pelajaran yang gw dapat sebagai desainer. Sesuai judulnya, tentang pelajaran di waktu lampau yang berguna tuh di masa kita hari ini hidup. Hmmmm.... Bingung juga awali tulisan yang kayak judul. Mungkin gw akan buat contohnya tentang mantan (pacar atau gebetan gw jadikan 1 aja lah ya.. Hehe..). Karena banyak pelajaran yang gw dapat dari beberapa orang yang pernah gw kenal. Jadi, ada pepatah bilang: Kita dipertemukan oleh orang lain untuk hidup bersamanya atau untuk sebuah pelajaran. Mantan. Mantan 1,2,3 dulu pas masih cinta monyet. Ah, biasa lah namanya masih bocah. Hehe. Pelajarannya: Gak usah pacaran dulu kalau kamu belum siap mental. Mantan 4. Berkaca dari gaya pacaran gw dulu yang cupu abis, di masa ini gw pengen bisa pacaran yang serius. Ya gimana caranya tunjukin rasa sayang gw yang bisa bikin gw merasa: I'm your man, baby. Kadang rasa sayang gw masih terlalu berlebihan. Akhirnya pacar gw waktu itu malah gak nyama. Padahal gw pengen dia nyaman. Finally putus dari dia, gw punya hikmah yang bisa gw ambil: Jangan terlalu protektif, posesif, atau apalah yang bikin pasangan malah merasa terkekang. Pasangan kamu kan udah dewasa, pasti juga paham apa yang harus dia lakukan. Kecuali dia bodoh sih. Hehe.. Mantan 5. Disini adalah tahap gw udah jomblo akut. Gak pernah pacaran berapa tahun itu... Sampai suatu saat gw kenalan sama anak kampus jurusan sebelah. Anaknya kalem cuy. Cuma saat itu gw seakan haus identitas. Akhirnya malah bumerang ke diri gw sendiri. Dia jadi gak tertarik. Pelajarannya, yah be yourself ajalah. Let yourself be an ellegant person. Mantan 6. Well, udah 5 mantan gw lalui. Di masa ini gw pengen pengalaman gw yang lalu jadi pelajaran disini. Segala hal yang pernah bikin mantan pada pergi, gw kurangi. Banyak banget pelajaran yang gw ambil di masa ini. Gw belajar jadi pendengar, which is itu bikin gw harus smart supaya obrolan bisa sambung terus. Dan benar aja, it works. Waktu berlalu, ternyata kita gak jodoh. Gak apa-apa. Gw selalu percaya kalau ada yang hilang, pasti dikasih ganti yang lebih baik. Mantan 7. Hmmmm...hmmmm... Apa ya. Gak perlu diceritakan deh. Kayak iklan lewat aja. Anyway, tetap ada pelajaran yang bisa diambil. Kalau kita cinta sama sesuatu, berusaha lah yang maksimal. Hasil pasrah aja. Setelah 7 kali punya mantan (gebetan+pacar). Alhamdulillah gw menikah. Gw ketemu sama gadis cantik & sederhana, juga smart. Segala pelajaran yang gw dapat di mantan terdahulu gw aplikasikan di kehidupan rumah tangga & asmara gw & istri. Gw sadar kalau gw, istri bukan manusia sempurna. Kadang cekcok kecil mewarnai kehidupan rumah tangga kami. Tapi yang bikin gw paling sedih adalah ketika gw gak bisa membuat pasangan gw lebih dewasa, sama halnya ketika gw juga cuma jadi pria childish. Misi hidup gw adalah pengen punya keluarga yang asyik. Gw mau jadi ayah yang seperti teman buat anak-anak kami kelak. Banyak banget pelajaran yang gw ambil dari orang yang sekedar dipertemukan barang beberapa saat. Tapi terlalu banyak. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat. Aamien..
0 notes