Tumgik
zulfaaaa · 3 years
Text
“Bu, anak bungsumu masih butuh pelukanmu. Aku masih takut untuk menghadapi duniaku“
3 notes · View notes
zulfaaaa · 3 years
Link
Hai tumblr, hari ini dia flight ke Jogja. Doain selamat dan segera bertemu dengan kesayangannya yaa. Aku tulis ini jam 2 pagi, karena niat ga tidur juga pengen bangunin dia jam 5:00 WIB. Jujur ngantuk dan sedikit cape hahahaa, karena seharian ini keluar dari pagi dan belum istirahat. Tapi gapapa, aku ga pernah se-excited ini untuk begadang. Jadi terbitlah surat sederhana ini. Surat untuk laki-laki yang berhasil buat aku buka hati lagi. Kalau suatu saat dibaca, semoga dia bisa bersyukur punya aku yaa :)
0 notes
zulfaaaa · 4 years
Text
“Be proud of yourself for how hard you’re learning from your mistakes.”
— please.
27 notes · View notes
zulfaaaa · 4 years
Note
Jul pengin tau, apa yg paling ditakutin kamu selama hidup?
Takut ga kesampaian atau ga punya banyak waktu untuk ngebahagiain orang tua :(
0 notes
zulfaaaa · 4 years
Text
Bukan karena kamu mudah menyerah
"Keras kepalalah pada mimpimu, dan menyerahlah pada sesuatu yang kamu tidak tahu tujuannya."
Apa yang membuat kamu mudah menyerah bukan karena kamu tidak memiliki cukup motivasi untuk mencapainya. Bukan karena kamu pemalas, bukan karena kamu payah, dan bukan karena kamu lemah.
Tetapi karena kamu tidak memiliki gambaran jelas tentang tujuanmu. Kamu tidak memiliki hasrat untuk menuntaskannya.
Kejarlah apa dan siapa yang kamu cintai, lalu tinggalkan sesuatu yang membuatmu merasa tidak berharga ketika melakukannya.
Saat kamu berhenti mengupayakan sesuatu yang tidak mungkin kamu capai, saat itu kamu punya kesempatan untuk fokus pada hal kecil yang membawamu lebih dekat dengan mimpimu.
Kamu tidak perlu melakukan segala hal. Tidak perlu menjadi hebat yang disukai semua orang, karena itu sangat mustahil.
Cukup prioritaskan hal-hal yang memang sudah ada dalam daftar tujuanmu.
—ibnufir
705 notes · View notes
zulfaaaa · 4 years
Text
Tumblr media
Exchange Journey
- Selection
Awalnya ngga ada niatan sama sekali untuk ikut exchange atau pertukaran pelajar ini, karena terlalu insecure untuk nyoba. Tapi rasa insecureku ternyata bisa dilawan dengan prinsip “If you never try, you’ll never know” dan keinget juga bapak pernah bilang “Zulfa besok kalau ada exchange ikut aja yaa,dunia itu luas. Jelajahi buminya Allah, cari pengetahuan dan pengalaman sebanyak-banyaknya”. Aku memang orangnya cuek atau dengan kata lain ngga terlalu ngelirik sama program2 di kampus, majalah dinding (mading) di gedung fakultas selalunya terlewat. Sampai pada suatu hari, lagi gabut nongkrong di deket bagian pendidikan (bapendik) dan lihat ada poster seleksi student exchange di mading yang ternyata udah terlambat satu minggu.  Akhirnya dateng ke kantor bapendik dan tanya seputar seleksi itu masih bisa daftar atau engga. Alhamdulillahnya, masih bisa daftar karena berkasnya belum diminta dari universitas yang bekerja sama untuk exchange ini. Alhasil langsung dadakan test toefl dan prepare berkas yang lain. Kebetulan seleksi itu berlangsung di tengah kesibukan open recruitment (oprec) kepanitiaan di kampus, karena saat itu juga aku diberi amanat untuk menjadi koor acara di salah satu event besarnya Unsoed. Ngga cuma itu, dalam deretan waktu tepat di h-2 seleksi exchange ini aku juga ngerasain sakit yang paling sering terdengar di kalangan remaja, ya sakit hati alias putus cinta. Merasa bener2 berjuang dalam masa sibuk, hati yang ngga karuan, tapi harus menguatkan diri sendiri.Aku juga tipe orang yang suka tantangan, jadi tetep ikut seleksi exchange tapi sayangnya aku ngga bisa memaksimalkan untuk belajar. Auto bicara sama diri sendiri “Bismillah, kalau ngga lolos jadiin pelajaran aja yang penting udah berusaha” tapi di sisi lain juga berdoa “Ya Allah, kalau memang dia (read:mantan) ngga baik untukku, aku pengin bisa lolos ini. Pengin bisa ngisi waktu move on dengan hal yang lebih bermanfaat. Aku juga pengin ngerasain pertukaran pelajar karena penasaran banget sama sistem pendidikan di luar negeri”. Ternyata Allah  doaku terjawab, sekitar 2 minggu setelah seleksi ada pengumuman yang menyebutkan bahwa aku lolos exchange. Kaget, karena ngga ada bayangan sama sekali bakal keterima karena aku jauh dari kata “pintar”.
- Proceed
Jauh hari sebelum berangkat exchange, kepikiran aduh berat nih kayaknya hidup di hutan sekitar 5 bulan. Tapi nyatanya ga seburuk apa yang dibayangin. Universiti Utara Malaysia (UUM) ini sesuai namanya terletak di bagian utara Malaysia, bahkan untuk makan siang pun kita bisa ke negara tetangga lho, Thailand. Anjay keren banget ya makan doang udah beda negara. Emang sedeket apa si? deket banget deh pokoknya, lebih deket daripada hubunganmu dengannya (haha apasi). Yang jelas kalau naik mobil butuh kurang lebih 20-30 menit. Meskipun UUM terletak di dalam hutan ternyata bener apa yang dikatakan orang dalam web ataupun sumber informasi yang lain, univ rasa satu kota sendiri. I’m sure 98% fasilitas yang dibutuhin mahasiswa pasti ada, dari mulai wifi yangg amat sangat lancar juga  ada dimana2, bus gratis, ruang kelas dengan desain yang menarik,  11 cafe lebih dengan menu favouritenya, ada mallnya juga, bahkan ada arena tempat berkuda, main go-car, golf, kayak (perahu), tempat khusus bersepeda, stadion, sampai sauna juga ada. Asiknya lagi nih, kalo kuliah di sana kita akan bersaudara dengan hewan yang usil tapi kadang lucu. Yass, monyet. Mungkin awalnya kaget dan shock ngelihat monyet yang kalo di Indo itu adanya di kebun binatang aja, tapi kalau di UUM bakal sering tiba-tiba lewat di depan kita tapi percaya deh lama kelamaan juga terbiasa. Bukan cuma monyet, rusapun ada banyak di pinggiran jalan. Tapi yang menarik, ngga jarang juga ngelihat biawak di rerumputan.
Sistem pendidikan di UUM juga oke banget, super recommended deh. Kalau kebanyakan univ di Indo setiap matkul masuk sekali dalam seminggu, tapi di UUM masuknya dua kali dalam seminggu. Jujur, aku baru ngerasa kuliah yang sungguhan itu di UUM. Dimana aku nyekip kelas cuma sekali, itupun karena sakit. Selebihnya aku masuk terus meskipun beberapa kali telat ahaha. Rasanya ada hal yang ngebuat aku untuk berangkat kelas terus, mungkin karena ini exchange jadi berusaha memanfaatkan sebaik2nya kali yaa. Yang ngga diduga itu tugasnya ya ampun. Sampai beberapa kali aku bertanya dalam doa (wadidaw), nanya “Ya Allah, di antara ketiga temenku yang dari Unsoed aku tau aku yang paling males. Tapi kenapa kok tugasku malah yang paling banyak, dan kenapa harus aku yang ada kelas pagi sendiri?”. Tapi ternyata jawabannya ada di penghujung exchange, sebut saja hikmah. Di akhir masa exchange aku bener2 bersyukur “Oh Allah terima kasih banyak, sekarang aku paham apa maksud dari setiap keluhanku” that means dengan tugas banyak yag aku punya, mau ngga mau aku jadi belajar. Ga ada istilah nyontek di sana. Untuk tugas juga dicek plagiarismnya. Jadi ngga bisa sembarang copast gitu aja, harus kreatif bolak balikin kata. Hikmah lainnya, dengan masuk pagi aku jadi punya waktu luang sorenya untuk main sama temen2 Malay. Yaa hitung2 biar makin akrab gitu . Karena mikir juga buat apa kuliah di luar negeri kalo ngga membangun relasi yang baik hehee. Btw beberapa kelas yang aku ambil di sana, aku orang Indonesia sendiri. Jadi bayangin aja gimana belajarnya untuk menghadapi banyak perbedaan. Mostly pakainyabahasa inggris, tapi sometimes pakai bahasa melayu juga. Aku kira bahasa melayu itu gampang, karena mirip sama bahasa Indonesia but i’m totally wrong. Dari artinya, intonasinya, logatnya, dll deh udah beda. Cuma yauda la yaa, yang penting ngga lupa sama khasnya orang paham alias mengangguk2an kepala hehe biar dikira ngerti aja gitu. Di sisi lain belajar akademik, aku juga belajar banyak hal baru. Ada banyak event di sana, dan sering juga kita diskusi ringan sambil nongkrong gitu sama mahasiswa dari berbagai univ di Indo. Exchange culturenya juga kerasa banget, karena emang di Malaysia ada 3 ras. Ada Malaysia, India, dan Chinese. Tapi kalau untuk di UUM itu sendiri ada dari berbagai negara jadi kerasa banget exchange culturenya. Di sana juga, ngga ada yang namanya katrol nilai. Nilai itu bener2 apa adanya, jadi kita bisa tau seberapa jauh kemampuan kita sesungguhnya. Jadi dari sini, aku bener2 bangga sama diriku sendiri yang udah mau berjuang sampai detik ini. Thanks Allah for this opportunity, it was so wonderful experience!😭❤️
0 notes
zulfaaaa · 4 years
Note
Ka Jup, apa kunci bahagia menurut kk?
Selalu bersyukur atas apa yang kita miliki sekarang :)
0 notes
zulfaaaa · 4 years
Note
Gimana tanggepannya masuk unsoedcantik?
Biasa aja, karena jujur ga merasa cantik sama sekali hehee
0 notes
zulfaaaa · 5 years
Text
“Sekarang sudah banyak perempuan cerdas. Yang gak bisa kamu luluhkan hatinya hanya dengan suguhan kalimat menjijikan, “Lagi apa? Sudah makan belum? Maaf kalau ganggu. Met tidur aja ya moga mimpi indah.” Karena itu ibarat memancing ikan hiu, umpannya udang rebon. Belum apa-apa sudah diblacklist duluan. Coba deh dekati mereka dengan cara elegan, “How do you think about blablabla…?”, aku yakin mereka akan menjawab secara profesional tanpa bumbu drama gapenting. Mereka gak akan langsung baper karena hal ginian, tapi setidaknya kamu sudah mengantongi modal awal yaitu; respect.”
— (via hanumsdkn)
156 notes · View notes
zulfaaaa · 5 years
Text
Jangan mencariku di sosial media
Jika kamu mencariku di sosial media, kamu tidak akan menemukan apapun. Kalaupun kamu masih menemukan potret diriku di sana, kamu tidak akan bisa menilaiku lebih jauh.
Sehebat apapun postinganku, semenarik apapun potret diriku, seceria dan sebahagia apapun postinganku di sosial media, itu samasekali belum belum banyak mewakili diriku yang sesungguhnya.
Apa yang kamu lihat baru tampak dipermukaanya saja. Kamu salah, jika jatuh hati hanya karena terpikat oleh setiap tampilan di postinganku. Sebab diriku yang sesungguhnya tidak sesempurna itu.
Jika kamu ingin mengenaliku lebih jauh, jangan menemuiku di sana. Berbincanglah denganku secara langsung, lihat bagaimana keseharianku, sikapku terhadap orang lain, dan responku terhadap sesuatu hal yang tidak aku sukai.
—ibnufir
2K notes · View notes
zulfaaaa · 5 years
Text
“Cemburunya wanita itu tanda bahwa ia peduli. Ia sering bertanya bukan karena tak mempercayaimu, tapi terkadang hatinya sendiri pun butuh kepastian. Takutlah jika tiba-tiba suatu saat wanitamu sudah tidak cemburu lagi.”
— (via mbeeer)
aduwh
751 notes · View notes
zulfaaaa · 5 years
Text
Aku pikir memberikanmu jeda akan membuatmu menyadari bahwa kita ternyata sangat membutuhkan satu sama lain, tapi ternyata jeda itu malah membuatmu sadar kalau kamu mungkin tidak lagi membutuhkan aku. Jadi sadarlah, waktu yang akan membawamu bukan menjadi prioritasku lagi.
Dari rasa sayang yang berniat pergi.
1 note · View note
zulfaaaa · 5 years
Text
Saat Cemburu itu Singgah
Mungkin perasaan ku dulu sempat goyah Karena rasa di hati yang kian merekah Makin lama semakin menjadi serakah Sampai tibalah saat cemburu itu singgah Membuatku ingin pergi melangkah, beradu lelah, hingga jiwa ku terengah-engah.
64 notes · View notes
zulfaaaa · 5 years
Note
Ka masih sibuk organisasi?
Sejak kuliah, organisasi yg pernah aku ikutin tu cuma satu dan itupun sebentar, organisasi internasional juga. Udah bosen dan lebih tertarik kepanitiaan event. Tp mungkin semester 5 mau rehat untuk aktif kaya gituan :)
0 notes
zulfaaaa · 5 years
Note
Kak, pernah takut untuk jatuh hati?
Pernah🙃
Karena setiap mau jatuh hati, selalu mikir gimana sakit hatinya nanti. Tapi mau gimana lagi, emang itu esensinya hehee
0 notes
zulfaaaa · 5 years
Text
Memaklumi kesalahan orang lain adalah manusiawi, tetapi memaklumi kesalahan yang berulang dengan orang yang sama disebut bodoh— sebab sama-sama tidak belajar dari yang terjadi.
— S.J, 2019
143 notes · View notes
zulfaaaa · 5 years
Text
Perempuan Itu
Diluar sana, ada perempuan yang benar-benar baik. Hatinya tetap cantik, meski kamu tidak mengetahuinya, meski orang lain tidak banyak menceritakannya.
Diluar sana, entah perempuan itu sedang berada dimana. Terpaut jauh, atau justru sedekat langkah. Kamu akan menemukannya pada suatu waktu. Waktu yang tepat, setelah kamu mengupayakannya sejauh yang kamu bisa.
Kalau kamu menemukannya nanti, coba lihat lagi hatimu dalam-dalam. Pastikan niat dan tujuanmu sudah baik, tidak lagi salah arah. Meski tidak akan sepenuhya tanpa keraguan.
Kalau kamu mendapatkannya nanti, pandangi wajahnya dalam-dalam. Perempuan yang ada di depanmu saat itu, terlahir dari seorang ibu yang mendidik dan merawatnya dengan baik. Begitupun dirinya, yang terus berupaya memperbaiki dirinya sampai saat ini. Sekaligus terus memantaskan dirinya sebagai pintu dari lahirnya generasi yang baik.
Jangan terbesit dalam pikirmu untuk sengaja mengecewakannya, membuatnya merasakan sakit, dan menerima segala ketidakbaikan lainnya dari apa yang kamu perbuat. Jaga setulus dia menjagamu dengan doa-doanya, juga sayangi seikhlas dia merelakan mengganti bakti dari ibu, juga ayahnya.
Danny Dzul Fikri | Surabaya, April 2019
1K notes · View notes