Tumgik
ziyaadah · 3 months
Text
يجلب بعد الناس في حياتك
Dihadirkan beberapa orang di dalam kehidupanmu.
لتعليمك تلهمك وتساعدك على النمو
untuk mengajarkanmu, memberimu sesuatu, membantumu untuk bertumbuh.
وتجعلك تضحك. وتجعلك قويا
mengajakmu tertawa. dan menjadikanmu sedikit kuat.
21 notes · View notes
ziyaadah · 3 months
Text
“If you never throw the dice, you will never have a six”
Bagi Saya, hidup adalah tentang mengetuk banyak pintu rezeki, memperluas pilihan, dan memperbesar segala peluang yang ada.
Misal, jika ditanya “kenapa mau lanjut S2?″, salah satu jawaban Saya adalah paragraf di atas. Ketika sudah lulus, mau bekerja di mana, di bidang seperti apa, mau lanjut kuliah lagi, mau menikah, atau mau melakukan apa pun, pilihan dan peluangnya akan semakin besar. 
Bahkan ketika memilih jurusan, kampus, beasiswa, atau bahkan pekerjaan, kita tidak memilih hanya pada satu pilihan saja, kan? Kita menyebarkan CV kita di setiap kemungkinan yang ada, kita mencoba mengetuk setiap pintu rezeki yang ada.
Pilihan dan peluang dalam hidup akan semakin besar jika kita terus bergerak, bertemu banyak orang, ikut di berbagai kegiatan, dan melalui banyak hal. Karena di sana kita tidak tahu akan bertemu siapa, ada momen apa, titik balik apa yang akan Allah tunjukkan kepada kita.
Perintah Allah jelas, fantasyiru fil ardh, bertebaranlah kamu di bumi. Belum jelas lagi? Coba, ada berapa ayat yang ujungnya la’allakum tadzakkarun, la’allakum tatafakkarun dsbnya? Saat Allah senantiasa memerintahkan kita untuk mengingat, untuk berpikir, untuk bertadabur menggunakan akal kita. Bagi Saya, itu adalah tanda agar kita tidak statis.
Keberuntungan adalah ketika kesiapan bertemu dengan kesempatan. 
Dalam bermain monopoli misalnya, kita tidak tahu di putaran atau lemparan ke berapa kita akan mendapatkan angka 6, tapi kesempatan melempar akan selalu ada, dan berarti peluang untuk mendapatkan angka 6 akan selalu terbuka. 
Maka tugas kita adalah terus bergerak, belajar, melakukan banyak hal baik, mengeksplorasi diri. dan semacamnya. Sehingga ketika kesempatan itu ada, kita sudah siap dan bisa memperbesar peluang untuk mendapatkannya. Ketika bergerak, harapan akan terus nampak.
Yang Saya tahu, harapan itu seperti cahaya; tidak selalu terang, tidak juga bisa kamu rasakan. Tapi dia ada.
Fortuna favi fortus!
7 notes · View notes
ziyaadah · 4 months
Text
Fakus pada tujuanmu.
Tidak peduli sedikit atau banyak orang yang membaca tulisanmu, yang penting, tetaplah menulis. Karena sejak awal, tujuanmu menulis bukanlah untuk dibaca banyak orang, bukan? Tujuanmu menulis adalah untuk memvalidasi apa yang kamu rasakan, apa yang kamu bayangkan, apa yang kamu inginkan, apa yang hanya terlintas dalam pikiran-kemudian menjadi renungan.
51 notes · View notes
ziyaadah · 5 months
Text
Nawaitu ikut jalan Syaikh Ahmad Yasin memperbaiki diri dan sekitar dengan Al Quran, dan fokus kepada pembebasan Al Aqsha
Oh ya btw, di bukunya ustadz Basyir ada beberapa nama yang bisa kita ambil pelajaran
1. Syekh Ibrahim Al Akhdhar, diceritakan baru serius menghafal Quran saat usianya sudah 24 tahun; ijazah pertama beliau bukan dalam bidang keagamaan tapi dari bidang Industri
Hari ini beliau dikenal sebagai salah satu orang yang alim pada ilmu qiraat
2. Syekh 'Abdullah Jarullah, dokter spesialis Family Medicine di Rumah Sakit Militer, sudah selesai S3 juga, beliau mendapatkan ijazah sanad hafalan 30 juz dengan riwayat Hafsh an Ashim dalam 7 tahun, kemudian setoran Qiraat Asyrah kepada Syekh Ibrahim Al Akhdhar 7 tahun lagi, dan rela bolak-balik lebih dari 700 KM
3. Ustadz Tamim, atau kita kenal Ustadz Mutammimul Ula rahimahullah, ayahanda Ustadz Basyir, yg punya 10 anak dengan julukan 10 bintang Quran.
Menikahi istrinya dengan mahar Tafsir Buya Hamka (Tafsir Al Azhar 30 Juz), pernah menjadi politisi, seorang murobbi, dan sangat mencintai Al Quran; tidak pernah absen mengikuti agenda mukhoyyam Al Quran dari 2011-2014, saking cintanya dengan Quran, Mushaf yg digunakan sampai harus diselotip covernya
Bahkan, qadarallahnya, terdapat satu potongan artikel mengenai seorang muqri pemegang sanad tertinggi di dunia; syekh Bakri, yg diselipkan di Mushaf tersebut dengan doa "semoga mushaf ini menjadi saksi bagi pembacanya" dan hari ini Ustadz Basyir, salah satu putra beliau sudah tersambung sanadnya dengan Syekh Bakri tersebut
Pada poin nomor 3 hikmah yg bisa kita pelajari, jika rasanya berat untuk nomor 1&2 adalah, itulah barakah tirakat seorang ayah yg jujur dengan cita-citanya, itulah barakah pernikahan yang dibangun atas komitmen yang lebih tinggi daripada sekadar "harus" dengan dia, itulah komitmen Qurani
87 notes · View notes
ziyaadah · 7 months
Text
"Kesyukuran itu tidak menjanjikan kuantitas, tetapi syukur itu memberikan kualitas pada kehidupan."
Setiap peristiwa itu pasti ada hikmahnya. Dalam kondisi tidak menyenangkan sekalipun pasti ada hikmahnya.
Orang yang pandai mengambil hikmah adalah orang yang paling lapang dan pandai bersyukur kepada Allah. Sedangkan orang yang tidak bisa mengambil hikmah dalam suatu peristiwa adalah mereka yang gagal bersyukur kepada Allah.
"Tanda diterimanya syukur adalah disederhanakan keinginan duniamu dan dicukupi kebutuhanmu"
Nasihat dalam safari dakwah
154 notes · View notes
ziyaadah · 7 months
Text
Mencuri Mimpimu
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Sudah lama ingin menuliskan ini, pada akhirnya malam ini memberanikan diri untuk menulis setelah perenungan ini berputar-putar dalam angan selama beberapa hari terakhir. Terlebih dengan kejadian terakhir, membuat hati ini kembali terngiang pesan salah seorang teman yang sudah menikah:
“Kalau kamu sudah memutuskan untuk menikahi seseorang, berarti kamu harus siap pula untuk menikahi mimpi-mimpinya”
Bagi saya hadis di atas sudah seyogianya menjadi alarm yang kuat untuk para lelaki kelak jika menjadi seorang suami agar benar-benar memuliakan istrinya. Saya menjadi teringat akan novel Love Sparks in Korea tulisan Bunda Asma Nadia yang pernah saya baca beberapa tahun silam
“Kau mencuri mimpi-mimpiku dan aku suka” - Hyun Geun pada Rania Timur Samudra
Bayangkan saja, seorang wanita yang mungkin baru mengenalmu, masih menganggapmu sebagai orang asing dan orang lain dalam kehidupan, memberanikan diri menerima tawaranmu untuk hidup bersama, setelah sudah tentu melalui istikharah panjang. Dia yang selama ini hidup bersama mimpi-mimpinya, dia yang selama ini memiliki kebebasan untuk beraktivitas layaknya manusia lainnya pada akhirnya harus mengabdikan diri dalam kehidupan rumah tangga. Dia yang selama ini hidup nyaman bersama keluarganya, memilih keluar untuk berjuang bersamamu. 
Pada praktiknya memang sering demikian, pun ketika diskusi dengan ayah beberapa hari terakhir. Beliau berkata, dari pengalaman teman-temannya, kebanyakan adalah seorang istri yang nanti akan mengikuti suaminya. Jika nanti suaminya bekerja terlebih dahulu, maka setelah ritme kehidupan stabil dan menyesuiakan, istri baru bisa mengikutinya. Jika nanti suaminya melanjutkan pendidikan terlebih dahulu, dan menuntaskan semuanya, maka di situlah nanti istri menyusulnya mungkin baru beberapa tahun silam. Hal inilah yang cukup lumrah di kalangan teman-teman beliau, dan mungkin juga di kehidupan rumah tangga yang sudah terjadi pada umumnya. 
Dalam Buku Men are from Mars, Woman are from Venus, John Gray menuliskan bahwa memang salah satu karakter penduduk venus adalah nantinya ia akan banyak memberi selama hidupnya. Hingga bisa jadi sampailah nanti pada suatu fase bahwa penduduk venus sadar bahwa ia sudah terlalu banyak berkorban dalam hidup. Demikian pula penduduk mars akan sampai pada fase sadar bahwa ia selama hidupnya sudah banyak menerima, kebalikan dari penduduk venus. 
Barangkali sempat merasakan hidup di Swedia yang menjunjung tinggi equality, sedikit mengubah pola pikir saya tentang kesetaraan, bahwa kelak seorang istri pun berhak untuk berkarya bersama di masyarakat, mereguk pendidikan setinggi-tingginya, bertumbuh bersama-sama suaminya agar sama-sama menjadi orang yang bermanfaat. Bahkan Sayyidah Khadijah r.a. pun setelah menikah dengan Rasulullah tetap menjalankan semua bisnisnya yang kesemuanya dipergunakan untuk perjuangan dakwah Rasulullah. Namun sudah tentu tidak melupakan perannya sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. 
Hal inilah yang barangkali menjadi perenungan, sekaligus mungkin sempat menjadi ketakutan jika kelak kita menikah, apakah kita hanya sekedar menjadi pencuri mimpi-mimpinya, ataukah kita justru membantu melangitkan mimpi-mimpinya? 
Pertanyaan ini terus terngiang mengingat betapa besarnya pengrobanan istri kita kelak di awal pernikahan, terlebih nanti saat sudah memilki anak, bagaimana ia harus menjalankan perannya sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya, membagi waktu dengan urusan rumah tangga, melayani suaminya, juga jika ia beraktivitas di luar harus mampu menyeimbangkannya. Barangkali sebab inilah Allah menciptakan wanita sebagai makhluk yang multi-tasking, yang terkadang saya sendiri masih dibikin takjub melihatnya, tidak usah jauh-jauh yaitu ibu saya sendiri. 
Semoga tulisan ini senantiasa menjadi pengingat bagi para lelaki khususnya, agar kelak jika terbersit keinginanmu untuk menyakiti istrimu, jika kelak ternyata ada konflik antara dirimu dan pasanganmu, ingatlah tentang bagaimana saat kamu mengajaknya keluar dari istana nyamannya utnuk membersamaimu. Ingatlah bagaimana ketulusan dan keikhlasannya menunda mimpi-mimpinya untuk mewujudkan mimpi-mimpi baru bersamamu. Ingatlah, bahwa bilamana ketaatan istri adalah surga baginya, namun itu bukan menjadi alasanmu untuk bertindak semena-mena. 
Jika dalam kitab Raudhatul Muhibbin, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah menulskan bahwa:
Hanya dengan cinta yang dapat menjadikan setiap permulaan menuju pada penyelesaian.
Maka semoga kelak dalam pernikahan:
Hanya dengan cinta yang dapat menjadikan apa-apa yang telah terlihat selesai, kembali menjadi awal untuk memperjuangkan dalam mahligai ikatan
Selamat berkontemplasi, Selamat berefleksi. Semoga kita semua tidak henti dan lelah-lelahnya untuk selalu mengukir sabar. Untuk selalu mengukir prasangka yang baik kepadaNya. 
Malang, 25 April 2020 02.20
2K notes · View notes
ziyaadah · 8 months
Text
“Ada waktu datang,ada waktu pergi,saat datang sebagai milik kita dinikmati saja,saat pergi ya dilepaskan.”
ziyaadah, 22/09/2023
1 note · View note
ziyaadah · 8 months
Text
“Hidup yang tidak dipertaruhkan, tidak akan pernah dimenangkan.
Dan untuk memulai hal yang baru, mencoba sesuatu yang lain, yang memang terkadang kita harus berani mempertaruhkan apa yang kita miliki.”
ziyaadah-17/08/2023
2 notes · View notes
ziyaadah · 8 months
Text
Laki-laki itu berujar,
"Hanya karena aku diam,
bukan berarti aku berhenti menjadikanmu tujuan
Pada pesan-pesan, aku bisu.
Pada doa-doa, aku riuh.
Kalau memang dalam diam kita bisa terhindar dari kemaksiatan, mengapa tidak?
Walau nanti akan ada risiko kehilangan dari cinta dalam diam, aku rela. Sebab berarti, Allah yang akan pilihkan sendiri jodoh untuk menemani sisa perjalanan ini.
Adakah yang lebih indah daripada pilihan Allah?”
ziyaadah-17/09/2023
3 notes · View notes
ziyaadah · 9 months
Text
Ustadz Adi Hidayat berkata :
"pacaran terjadi karena rusaknya sholat seorang laki-laki,dan hilangnya rasa malu perempuan.
Kalaupun ada seorang laki-laki yang rajin sholat wajib, sunnah, ngaji, puasa, dll. Tapi dia pacaran, berarti ada yang salah dalam sholatnya.
Karena jika seseorang sudah benar sholatnya pasti akan terhindar dari kemaksiatar. "
"Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar." (QS. Al-Ankabut: 45)
ziyaadah-10/08/2023
1 note · View note
ziyaadah · 10 months
Text
وَمَا لَنَاۤ أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى ٱللَّهِ وَقَدۡ هَدَىٰنَا سُبُلَنَاۚ
“Dan dengan alasan apalagi bagi diriku untuk tidak bertawakkal kepadanya, sementara ia telah menujukkan kepadaku banyaknya jalan kemudahan dalam hidupku?”
( QS. Ibrahim Ayat 12 )
ziyaadah-04/08/2023
2 notes · View notes