" jadikan Allah yang pertama didalam hidupmu,maka Allah tak akan pernah menjadikanmu yang terakhir"
126 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
Last Seen Blogs
leafdoodles
Leaf Doodles
letsee-channel
Без названия
travelbloggersblog
My Blogs
chris-xros
beamer boy
Text
Surat untuk anak-anakku#58
Teman yang sholih?
Guru yang muslih?
Pentingkah?
Dalam perjalanan yang singkat ini, kita butuh teman yang sholih, sholihah, yang siap menjadi alarm bagi kita disaat² tertentu.
Nak,
Beberapa hari ini ibu sibuk dengan urusan berkas² kelulusan dikampus, tak sekali dua kali harus datang ba'da subuh menuju kampus,ditengah kegelapan, sambil menanti sang Fajar, ketika jalanan masih kosong dari keramaian, dan udara dingin masih jelas bisa dirasakan.
saat itu juga harus menunggu satu jam, dua jam didepan gerbang hingga pintu gerbang dibuka, lalu harus menunggu tiga jam lagi sampai jendela khozinah(tempat pembayaran) dibuka, dan harus berdiri satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh jam agar sampai pada antrian, bagaimana rasanya ketika sudah dua orang lagi dihadapan kita akan sampai pada jendela pembayaran, lalu tiba-tiba pintu jendela tertutup, dan dengan lantang sang penjaga mengatakan: "alba'i bukroh!!.. "
(Sisanya/ yang lain besok)
Rasanya sesak, tak sanggup lagi berkata-kata, dan ketika keluar dari pintu gerbang tak lagi didapati deretan orang-orang dijalanan, lelahnya berjuang dari belum adanya keramaian hingga tak ditemui lagi keramaian hari itu.
Sambil terus melangkah menulusuri trotoar dengan sisa² tenaga, dari kejauhan tampak cahaya senja yang perlahan pamit, disaat dada terasa sesak masih saja Allah kirimkan kebaikan.
Ketika tiba di Asrama salah seorang musyrifah yang dulu pernah membersamai memeluk sambil menanyakan, :"keifal haal?
Keifal umuur?
Hal intahaitil yaum? .."
Saat itu hanya bisa menjawab:"Alhamdulillah ustdzah, da'watukum. "
Sudah tidak bisa berkata-kata lagi, hanya buliran bening saja yang terus menetes membasahi pipi.
Saat hari² yang kita lalui terasa begitu berat, saat harapan kita belum Allah wujudkan, disitu Allah menyelipkan banyak sekali kebaikan, Allah masih ingin melihatmu berjuang, Allah ingin mengajarkanmu bagaimana beratnya sabar, bagaimana caranya ikhlas, bagaimana ikhtiar yang sesungguhnya, dan kapan seorang hamba bertawakkal.
" nanti malam solat hajat dua raka'at, dan perbanyak do'a, semoga Allah mudahkan".
"Perbanyak istighfar ,semoga Allah menolong segala kesulitan".
Beberapa nasehat dari musyrifah di asrama, dalam hidup yang singkat ini kita butuh orang-orang yang sholih, yang selalu mengingatkan, menguatkan dan yang tak kalah penting adalah mereka yang selalu mendo'akan kebaikan dunia Akhirat kita.
اللهم ياميسر الأمور يسر كل أمور وأمور جميع المسلمين 💓
Kulliyatul banat,
21-september-2021
08.24
3 notes
·
View notes
Text
Surat untuk anak-anakku#57
Nak..
Dalam hidup ini terkadang Allah uji kita dengan naik dan turunnya iman, sebagaimana handphone yang terkadang batreinya low dan butuh beberapa jam untuk dicharge, begitu pula iman butuh waktu untuk menaikkan iman yang tiba-tiba menurun, dengan apa iman yang sedang lemah bisa normal kembali?
Salah satunya adalah dengan berkumpul dengan orang-orang yang sholih yang selalu mengingatkan, merangkul, menggandeng kita untuk bersegera menuju ampunan Allah, berlari menuju jalan Yang Diridhoi-Nya.
Dalam suatu majlis yang ibu ikut serta duduk didalam lingkaran sederhana, salah seorang dari teman ibu menyampaikan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas Radhiyallahu 'anhuma, anak paman Rasulullah yang mana sahabat Nabi sekaligus sepupu Nabi ini adalah sahabat yang cukup dekat dengan Rasulullah, sampai Rasulullah pernah mendo'akannya dengan do'a yang seharusnya setiap muslim mengamalkannya, doanya Adalah:" اللهم فقهه في الدين وعلمه التأويل"
Dan dengan do'a Rasulullah ia menjadi seorang perawi hadits, dalam hadits Arba'in an-nawawi yang ke 19 dijelaskan didalamnya bahwa, "jagalah Allah maka Allah akan menjagamu".
Dalam hidup kita terkadang lebih dahulu mengandalkan Manusia dari sang maha pencipta, padahal Allah akan menjaga kita itu janji-Nya selama seorang hamba menjaga syari'at yang Allah tetapkan.
Adapun penjagaan Allah terhadap hamba yang menjaga syari'at Allah adalah berupa, terjauhnya seorang hamba dari marabahaya, terjaganya seorang hamba dari memakan rezeki yang haram, tertatanya hati seorang hamba untuk tetap berjalan lurus diatas jalan kebaikan dan keridhoan-Nya.
Dan ada banyak kebaikan² lain yang akan kita terima jika kita senantiasa berpegang Teguh pada Syari'at Nya.
Cairo,17/09/21
3 notes
·
View notes
Text
Beberapa hari lalu sempat ada kabar duka, salah seorang teman yang tinggal satu asrama asal Indonesia Allah panggil ibunya, dan ia belum sempat bertemu dengan ibunya karna posisinya masih di karentina di Wisma setelah perjalanan panjang dari Mesir ke Indonesia, karena ia dinyatakan positif covid-19 jadi belum bisa untuk pulang ke kampung Halaman menemui keluarganya, dan sempat dapat kabar juga bahwa Ayahnya juga sebelumnya Allah uji dengan penyakit, dan sempat drop ketika istrinya meninggalkannya untuk selamanya didunia.
Di lain hari, sempat duduk satu lingkaran dengan salah seorang senior, lalu beliau menceritakan tentang penyakit yang sedang Allah kirimkan, kista di indung telurnya, dan itu sudah lebih dari satu tahun ia lalui, dan belum pernah mendengarnya berkeluh kesah tentang penyakit yang dideritanya, bahkan iapun terlihat begitu santai menceritakan semuanya, tak terlihat olehnya rasa sakit, takut atau khawatir atas apa yang akan terjadi kedepannya.
Kita, terkadang merasa bahwa ujian yang Allah kirimkan di kehidupan kita begitu berat, seolah kita saja yang Allah uji dengan ujian yang begitu berat, padahal jika kita menelusuri bumi Allah, disana ada banyak manusia pilihan, kekasih Allah yang Allah kirimkan ujian padanya, jauh lebih berat ujian yang harus mereka terima.
Mereka masih sanggup berbicara dengan tenang, masih sanggup tersenyum tulus, mereka sangat tangguh, karna mereka tau, bahwa sejatinya kita hidup di Dunia ini hanya sebentar, hanya menumpang Minum, dan salah satu tujuan kita dicipta adalah untuk diuji, seberapa kita Ridho menerima setiap apa² yang telah menjadi ketetapan-Nya, seberapa jauh kita melibatkan-Nya dalam setiap langkah kita.
Seberat apapun ujian yang kita terima akan terasa ringan, ketika kita tau bahwa sang pemilik diri ini adalah sang maha besar nan maha penyayang, kasih sayang Allah itu sangat luas, tak mungkin segala duka didunia tak terbalas dengan tumpukan Nikmat-Nya di Firdaus milik-Nya, sedangkan kita tulus menerima atas segala yang telah menjadi ketetapan-Nya.
Allah punya banyak cara untuk menaikkan derajat seorang hamba, bukankah semakin tinggi keimanan seseorang akan bertambah pula kadar ujian yang akan Allah kirimkan??
Tak apa jika dukamu menjadikan sang maha Pemilik Cinta mencintamu lebih dari sebelumnya,percayalah semakin engkau dekat dengan Nya, semakin engkau merasa bahwa apa² yang ada didunia ini memang Fana. 💓
1 note
·
View note
Text
Surat untuk anak-anak ku#56
الحمدلله الذي بنعمته تتم الصالحات ♥
Alhamdulillah satu persatu amanah yang Allah titipkan bisa terlalui,,
Bukan hal yang mudah pasti,
Bukan waktu yang sebentar yang harus dilalui,
Bukan satu dua tetes keringat dan air mata yang menghujani,
Bukan tak banyak onak duri yang telah terlampaui,
Dengan segala kelemahan, namun diiringi beribu kekuatan ikhtiar, Do'a ,dan tawakkal, semua akan terselesaikan.
Nak,,
Dalam setiap langkah kita, dalam setiap harap baik kita, ada yang tak bisa kita lupa
Ya..
Ia adalah Do'a
Berdo'a itu bukan hanya saat kita butuh saja, Do'a menjadi washilah untuk menuju harap yang mungkin mustahil kita akan sampai padanya.
karna Do'a mampu merubah mustahil menjadi mungkin.
Nak,
Latihlah untuk berdo'a walaupun untuk hal² sederhana..
Meminta teman yang sholih untuk menemani hari² kita, dalam jalan jihad dan juang kita misalnya..
Meminta untuk ditempatkan ditempat dan lingkungan yang baik, tetangga baik, dan dekat dengan masjid agar selalu tergerak hati kita untuk melaksanakan sholat lima waktu tepat pada waktunya..
Meminta untuk diberikan keberkahan rezeki, dicukupkan rezeki kita kapan kita membutuhkannya..
Meminta untuk dijauhkan, diberikan rasa nikmat untuk meninggalkan segala bentuk kemaksiatan..
Untuk hal-hal yang sederhana harusnya kita selalu mengiringinya dengan Do'a, karna kita tak pernah tau, amalan apa, amalan yang mana yang kelak akan menjadi penolong kita menuju Firdaus A'la milik-Nya🌷
اللهم اكفنا بحلالك عن حرامك وبطاعتك عن معصتك
اللهم اغننا بفضلك عمّن سواك يارب ♥
Cairo, 9/9/21 M
1 note
·
View note
Text
Jika rencanamu belum berjalan sesuai dengan inginmu, tak apa ..
Itu berarti rencana Allah yang harus kamu terima..
Kita manusia tak bisa memaksa, karna kita tak tau kapan kebaikan itu harus kita terima,
Kita tak pernah tau kebaikan apa yang akan kita terima atas penundaan..
Segala sesuatu Allah tunda, bukan berarti itu sia-sia, pasti ada kebaikan didalamnya
Dalam penundaan ada do'a-do'a yang selalu terlangitkan..
Dalam penantian kita jadi mengerti arti dari kesabaran.
Dalam tunda kita belajar, bahwa sang maha pemilik semestalah yang punya kuasa atas setiap inginnya hamba.
Sang maha baik tak pernah menunda kecuali kelak akan memberikan hadiah terbaik setelahnya.
Akan tiba masanya, kita mengatakan oh ternyata ini hikmah nya..
Selalulah berbaik sangka, karna Sang maha baik kuasa mewujudkan segala harap baik seorang hamba♥
Cairo, 6-9-2021
0 notes
Text
Surat untuk anak-anakku #55
Delapan ribu enam ratus empat puluh hari, telah terlalu, tak sedikit hal-hal baik, pun sebaliknya yang sudah terlewati.
Nak, dalam hidup yang singkat ini, kita tak bisa menentukan siapa orang² yang akan kita temui pun yang akan kita tinggalkan.
Takdir-Nya selalu Indah..
Milikilah mata lebah, yang selalu mencari bunga walau diantara tumpukan² sampah.
Jangan miliki mata lalat, yang selalu mencari sampah walau ia sedang berada dikebun bunga.
Nak, dalam hidup kita yang layaknya seorang musafir ini, jangan kamu sia²kan.
Siapa² yang Allah kirimkan, jadikan ia sebagai jalan untuk mendapatkan kebaikan.
Nyatanya tak ada yang sia² dari setiap pertemuan, karna tak ada yang terjadi kebetulan semua terjadi karna sang maha baik yang telah menetapkan.
Dari orang yang baik, kamu bisa belajar bagaimana kamu menjadi seorang anak manusia yang bersyukur.
Dari orang yang belum bisa berbuat baik, orang-orang yang pernah melukai kamu bisa belajar betapa beratnya melatih kesabaran.
Nak,,
Keduanya sama² baik bukan?
Yaa, semuanya menghadirkan pahala kebaikan nak, berterima kasihlah pada mereka yang telah memberimu hadiah, mengajarimu bagaimana kita menjadi hamba yang bersyukur, dan juga berterima kasihlah pada mereka yang telah mengajarimu, melatihmu untuk menjadi seorang penyabar.
Jika mereka tak Allah hadirkan, dari jalan mana akan kamu dapati pahala syukur dan juga pahala sabar?
Nak, tak ada yang sia² dari pertemuan. ♥
Cairo,
4september2021
0 notes
Text
Bagi sebagian orang mungkin untuk berkomunikasi dengan orang tua adalah hal yang mudah, tak ada penghalang karna mungkin mereka tinggal disatu atap yang sama, namun untuk anak yang sedang dalam perantauan, sebagian mereka merasa bahwa bisa berkomunikasi dengan orang tua adalah hal yang sangat berharga, karna dengan adanya jarak, perbedaan Benua, Negara, waktu, belum lagi jika orang tua tinggal ditempat yang jauh dari kota, yang sinyalnya hilang datang.
Saat seorang ibu menelephon anaknya, lalu ketika ditanya,bagaimana bisa menelepon? Dan ternyata untuk mendapatkan sinyal harus meletakkan salah satu handphone nya di pohon belimbing yang tinggi menjulang, ada perjuangan disana demi mendengar suara buah hatinya yang berada di benua yang berbeda.
Sebenarnya apa yang orang tua harapkan dari anak-anak nya yang sudah mulai dewasa?
Uang bulanan?
Kado tahunan?
Nyatanya bukan itu yang mereka harapkan dari anak-anak nya, harapan mereka sederhana, bisa berbagi cerita hidupnya dan mendengarkan hari-hari yang anak-anak nya hadapi, selebihnya mereka hanya mengharapkan tulus dan lirihnya Do'a.
Sesibuk apapun kita, cobalah siapkan waktu untuk mendengarkan, menanyakan kabar orang yang dulu tak pernah bosan mendengarkan celotehan kita yang belum bisa difahami, berbagi cerita dengan orang yang dulu selalu menggandeng tangan kita yang masih belum bisa berjalan tanpa bantuan orang lain.
Ada orang-orang yang dari lahir sudah tidak bisa menatap wajah orang yang melahirkannya, orang yang menjadi washilah adanya dia di dunia, ada juga yang orang tuanya masih hidup namun Allah takdirkan tak lagi hidup bersama dan tidak ada kesempatan mereka untuk saling berbagi, waktu terus berlalu, jangan sia² kan kesempatan untuk membahagiakan orang yang selalu menginginkan kita bahagia, karna pada orangtua kita ada Do'a yang tak akan tertolak, ada perkataan yang selalu Allah ijabah.
Bersamai mereka, dengarkan ceritanya, tanya kabarnya, selama kesempatan itu ada.
Jangan menunggu ada waktu untuk menghubungi, mengunjunginya, namun siapkan waktu untuknya.
0 notes
Text
~Diantara tujuan dari deretan impian adalah kebahagian~
Lalu apakah seharusnya yang orang beriman jadikan sebagai tolak ukur dari kata bahagia itu?
Ketika seseorang dihidangi dengan makanan yang istimewa,satu potong Ayam bakar, lalapan, sambal terasi, nasi anget misalnya, sedangkan hari-harinya yang menjadi santapan ketika lapar adalah telur dadar saja, kira-kira akankah kebahagiaan yang ia rasakan akan sama dalam menyambut antara hidangan yang pertama dan kedua?
Tentu saja tidak, kebahagiaan akan lebih ia rasa ketika menyantap hidangan pertama, namun bagaimana jika Ayam bakar dan yang lainnya itu dihidangkan berturut-turut, disetiap harinya?ia Akan merasa bosan bukan?
Seringkali diantara kita salah menjadikan tolak ukur kebahagiaan.
Jika Dunia yang kita jadikan takaran kebahagiaan, kita tak akan dapati itu, kenapa?
Karna sifat Dunia itu ada dua, yang pertama sementara atau terbatas, adapun yang kedua adalah membosankan jika dirasakan terus menerus.
Allah telah menyampaikan didalam surat cinta-Nya yang berbunyi:( كل من عليها فان)
Jadi memang tak ada yang kekal didunia ini, kecuali yang kita jadikan tujuan adalah sang maha pemilik Dunia dan segala isinya,keberkahan, kasih sayang dan Keridhoan-Nya.
Maka, selama Allah masih titipkan kesempatan untuk meraih kebahagiaan yang abadi, mulailah, pilihlah salah satu jalan jika belum bisa menempuh puluhan atau bahkan ribuan jalan yang telah Allah siapkan.
Mungkin bisa dimulai dari selalu menjaga silaturrahmi dengan teman serumah, saudara dan orangtua, memperbaiki yang sekiranya pernah sedikit retak,membukakan pintu-pintu maaf pada mereka yang pernah menorehkan luka, yang pernah meninggalkan disaat kamu benar-benar membutuhkan hadirnya, atau bisa dimulai dengan seringnya duduk didalam lingkaran yang disana sering disebut² tentang keagungan sang maha Rahman dan sang kekasih-Nya habiibuna Muhammad Shallallahu alaihi wasallam,atau dimulai untuk selalu bersyukur dikala bangun pagi dengan mengucap Alhamdulillah dan memulai dengan sujud panjang, dzikir petang dan mulanjutkan dengan membuka satu persatu lembaran surat Cinta-Nya yang mungkin sudah bebrapa hari tak tersentuh.
Melangkahlah, cari jalan yang mana yang akan menjadikan ketakwaan kita semakin bertambah, karna hanya dengan berjalan, mendekat menuju Sang maha Cinta saja bahagia yang Abadi akan kita jumpai.
Jangan pernah putus asa dari kasih sayangNya, karna Allah punya banyak cara untuk menitipkan bahagia pada diri tiap² hamba, jika bahagia itu belum kamu terima didunia, Mungkin Allah sudah siapkan tumpukan kebahagiaan di Firdaus A'la milikNya.
1 muharram 1443 H
10 Agustus 2021 M
0 notes
Text
1762
Seribu tujuh ratus enam puluh dua hari sudah terlewati di bumi Para Nabi ini, Ardul kinanah, bukan deretan angka yang sedikit, bukan waktu yang singkat, bukan satu dua kisah yang tersimpan rapi, bukan satu dua titik peluh dan air mata yang sudah terteteskan, ya..
bukan perjalanan yang singkat, bukan langkah juang yang mudah untuk terlewati.
Kalau bukan karna maha baiknya Allah, semuanya tak akan seindah ini, kalau bukan karna Ridho Allah mungkin kaki ini tak akan mampu melangkah sejauh ini.
Lembaran-lembaran yang sudah terlewatkan, harusnya tercatat rapi.
Sudah dipenghujung jalan tampaknya, sudah saatnya meniti jalan lain, orang-orang yang selama bertahun-tahun membersamaipun akan meniti jalan lain, mereka tak lagi sejalan denganmu, tak apa..
Selama masih sama² dijalan menuju keridhoan sang maha Rahman, memang begitulah kehidupan.
Tentang pertemuan, juga perpisahan memang kita tak kuasa menentukan, dengan siapa Allah akan pertemukan, sampai kapan Allah akan bersama kan, itu semua kuasa-Nya,,
Namun yang terpenting, dengan siapapun Allah pertemukan kita, tinggalkanlah cerita, kenangan yang Indah, berikan yang terbaik yang kamu punya, agar kelak kebaikanlah yang terus dikenang, karna kita tak pernah tau apakah akan ada lagi kesempatan untuk saling membersamai lagi atau ini akan menjadi akhir dari pertemuan di bumi Allah yang sementara ini.
Semoga, dikehidupan yang abadi kita tetap bisa saling mengunjungi, menyayangi, membersamai.
Terimakasih tak terhingga untuk lima tahunnya..
Terimakasih sudah memilihku sebagai teman berjuang..
Terimakasih sudah memilih untuk tidak meninggalkan..
Terimakasih sudah menyertakanku dalam deretan lirih Do'a-do'a yang selalu dilangitkan..
Madinah Nasr, 10/7/2021 M
19.46
5 notes
·
View notes
Text
Surat untuk anak-anak ku#54
Tadi pagi, Ketika sedang dalam perjalanan pulang dari tempat belajar mengaji,ibu menyempatkan diri mampir ke sebuah baqqolah( warung) untuk membeli jajanan dan pulsa, nomor pun ibu sebutkan :0114 58.....
Ibu tunggu beberapa menit, : washol ya 'amm?
Penjual: ay wah, washol.
Dan ketika beliau menyodorkan kertas ternyata pulsanya terkirim ke no 0114 85...
Iya, 85 bukan 58
Ammu sang penjual pun marah, padahal dia yang salah dengar dan salah tulis, tapi dia yang marah dan tidak mau menanggung harga pulsa yang terkirim ke ntah siapa dan ntah dimana orangnya.
Karna sudah menjadi tabiat orang Mesir, nggak akan mau mengalah, akhirnya ibu bilang:"kholas, ana sa adfa' ".
Jadi ibu harus bayar dua kali lipat, demi menghindari pertengkaran, tiba-tiba temen yang disamping berbisik:" udah yuk nggak papa, shodaqoh,hari jum'at juga".
Ketika menjelang adzan maghrib, tiba-tiba ada yang teriak:"yuuk ada yang nelphon!
"Siapa?.. "
" nggak tau, nomor baru!. "
Panggilan pertama tak terjawab, panggilan kedua Alhamdulillah terjawab, : "......." lama tak ada suara.
" Assalamualaikum, min ma'ayya?..
ternyata dari pemilik baqqolah,beliau mengabari bahwa no 0114 85...,yang menerima pulsa telah membayar pulsa yang salah kirim tadi pagi, dan beliau juga mengabari ibu untuk mengambil uang yang sudah ibu bayarkan tadi pagi.
Di zaman sekarang ini, masih ada orang yang jujur, yang amanah, yang takut mengambil hak orang lain, yang takut ketika memakai barang-barang atau harta yang syubhat, yang belum jelas siapa pemiliknya, dari mana berasal.
Mungkin nilainya tak seberapa. tapi, sedikit atau banyak, segala sesuatu yang belum jelas asal muasalnya, halal haramnya, akan berefek dalam kehidupan kita.
Jangan buru- Buru mengatakan Allah tidak Adil, Allah tidak sayang jika Allah timpakan rasa sakit, ujian, kesusahan jika kita masih belum bisa menjaga diri kita dari hal-hal yang syubhat apalagi yang haram.
Sesuatu yang bukan hak kita, lalu masuk kedalam tubuh kita, itu akan menjadi darah daging mengalir hingga ke anak cucu, jadi pastikan bahwa apa yang kita makan, yang kita pakai, yang kita gunakan itu adalah halal dan baik bagi kita.
Karna efek dari hal² yang syubhat itu akan berpengaruh ke aktifitas kita, ibadah kita, kegiatan2 kita.
jika merasa berat untuk melakukan amal shalih, merasa berat untuk hadir dan duduk di majlis ilmu, merasa berat menerima nasehat, coba perhatikan adakah hal²,makanan dan minuman yang kita makan dan kita minum, pakaian yang kita pakai itu belum jelas kehalalannya? Ataukah masih ada hak orang lain didalamnya?
Terlihat sepele memang, tapi dampaknya sangat besar, bukan hanya menjauhkan hubungan dengan manusia namun juga hubungan dengan sang maha pemilik alam semesta.
Rasullah shallallahu alaihi wasallam menyampaikan melalui kalam indahnya:" sesuatu yang halal itu jelas, dan haram itu jelas, namun diantara keduanya ada perkara syubhat(yang belum jelas), dan barang siapa terjatuh pada perkara syubhat maka ia telah terjatuh pada perkara yang haram. (H. R. Bukhari & Muslim).
Sufaraa, jum'at 9/7/21 M
22.41
0 notes
Text
Sudah beberapa minggu ini sering terdengar suara tangis bayi, saat menjelang maghrib, selepas isya', dan tak jarang dipertengahan malam, arahnya dari jendela tetangga, bangunan samping asrama yang jendela nya tepat dibawah balkon kamar yang kami tinggali, jendela mereka yang selalu terbuka menjadikan suara tangis si bayi terdengar begitu jelas, namun tak terdengar sedikitpun keluh dari ibunda ataupun Ayah sang bayi.
Tak terbayang lelahnya mereka yang harus terjaga disetiap waktu, demi sang buah hati.
Tangisan itu membawa sang fakir ini untuk bernostalgia, dua puluh empat tahun yang lalu, sang fakir ini lah yang menjadikan sang ibunda terjaga dikala lelahnya, rasanya bukan waktu yang singkat sepuluh tahun meninggalkan orang yang pernah menjadi satu² nya orang yang paling khawatir kala mendengar tangis sang bayi mungilnya.
Wajar saja, ia yang selalu khawatir, yang selalu lebih dahulu menitikkan airmata kala anaknya yang sudah dewasa terluka.
" ternyata kita memiliki anak-anak kita, ketika mereka masih kecil saja." begitu ucap sang ibunda kala salah satu dari gadisnya menyandang gelar sebagai S3(istri).
Ada rasa sedih yang menghampiri kala mendengar ucapan dari sang ibunda.
Apakah bisa Cinta, kasih sayang,do'a² yang dulu selalu diberikan, dikirimkan tetap diberikan dan juga dikirimkan?
Sehingga ia yang menumpahkan cintanya, kasih sayang, perhatiannya sedari kecil hingga dewasa itu tak merasa kehilangan, tak merasa hampa.
Seharusnya, ketika sang anak menikah orang tua tak merasa kehilangan anak namun justru anaknya bertambah, yang tadinya anak² nya perempuan, bertambah dengan anak lanang, seharusnya..
Menjadikan orang tua merasa seperti itu, bagaimana caranya?
Dengan memilih pasangan yang mencintai Allah, ketika ia mencintai Allah ia akan tau bahwa untuk mendapatkan Cinta Allah salah satunya Adalah dengan berbuat baik kepada orang tua, dengan itu ia akan membimbing, mengingatkan, mengajak pasangannya untuk terus menjaga, menyayangi, menghormati, mencintai orang yang sedari kecil tak pernah mengurangi kasih sayangnya padanya.
Orang tua~ kunci syurga yang Allah titipkan~ jangan disia-siakan.
7/7/2021 M
23:40
0 notes
Text
Alhamdulillah, Ujian termin 2 sudah mampu dilalui setengah jalan, tinggal setengahnya lagi, harus terus husnudzon sama yang Maha Baik, bahwa pertolongan-Nya akan selalu ada, bahwa Ia akan selalu membersamai disetiap detik, menit jihad yang seorang hamba lalui.
Sempat takut, khawatir, panik, karna dipercepatnya jadwal ujian, yang seharusnya masih menikmati masa-masa lebaran, masa akhir kuliah, ternyata harus siap untuk menghadapi ujian, bagaimana rasanya akan menghadapi peperangan namun belum menyiapkan senjata?
Salah seorang musyrifah menasehati, di surah Al- balad ayat ke-4, Allah menyampaikan bahwa memang pada hakikatnya manusia diciptakan untuk diberikan ujian, kesusahan, kesulitan, lika liku.
Namun disurah Al baqoroh, ayat: 286 Allah menyampaikan bahwa Allah tidak akan membebani seorang hamba kecuali hamba itu mampu melewatinya.
Jadi apa yang perlu dikhawatirkan?
Tugas kita adalah berikhtiar, bertawakkal, dan mengiringi setiap ikhtiar dengan Do'a²,selebihnya bukan tugas kita lagi. Kerjakan, fikirkan apa² yang menjadi wilayah kita, untuk hal² yang menjadi wilayah kekuasaan Allah, jangan pernah khawatir, segala sesuatunya sudah ada takarannya, sudah tertata Rapi di laukhil mahfudz-Nya.
Jadi apa yang perlu kamu khawatirkan?
Apa² yang sudah Allah takdirkan,yakinlah bahwa sang maha baik tidak akan pernah memberikan, kecuali terdapat didalamnya kebaikan.
Libatkan Allah dalam setiap langkah, jadikan Allah yang pertama dalam setiap hembusan nafas, maka Allah tak akan menjadikanmu yang terakhir diantara barisan² orang terkasih-Nya.
🌸Lillah
🌸Billah
🌸Fillah
💮lelahmu harus Lillah
Rabu, 9/6/2021 M
0 notes
Text
Atas apa yang Allah kirimkan untukmu, jangan katakan, kenapa Harus aku?kenapa bukan dia? Kenapa harus sekarang?kenapa harus ditunda sebegitu lama? Dan kenapa? yang lainnya.
Seiring berjalannya waktu, ketika waktunya sudah tepat, kamu akan tau jawabannya,akan tau jawaban dari kenapamu yang lalu, adalah karena.
dan saat itu kamu akan bilang: oh karena ini toh, oh ternyata ini hikmahnya, Alhamdulillah ya, untung aku ngambil jalan ini, untung terjawab nya sekarang, Alhamdulillah Allah kirimkannya sekarang.
Ingat, inginnya kamu itu terkadang hanya tersebab Nafsu, sedang Allah selalu menginginkan kebaikan atas Dirimu, kebaikan untukmu saat ini, esok dan seterusnya.
Atas apa yang Allah kirimkan, Bersyukurlah.
Karna cara Allah mencintai seorang hamba memang berbeda.
Ketika manusia mencinta ia akan memberikan segala yang kamu suka, karna baginya dengan itulah akan terus bertumbuh Rasa.
Namun, ketika Allah mencinta Allah terkadang justru mengenalkanmu apa itu rasa sakit, kecewa, memberikanmu ujian, yang dengan adanya ujían itu justru menjadikanmu meluangkan banyak waktu untuk mendekatkan diri, memperpanjang setiap bacaan Ruku' sujud pada-Nya.
Lalu, jika begitu dimana letak sakitnya?
Hadiah itu bukan bungkusnya yang terpenting, namun isinya. ujian itu bukan soal perihnya, tapi tentang keikhlasan kita dalam menerimanya, tentang undangan Allah supaya kita mendekat lebih dekat lagi pada-Nya.
Spring, 26/05/2021 M
0.07
1 note
·
View note
Text
Surat untuk anak-anak ku#53
Setelah adzan dzuhur berkumandang, ibu bersiap-siap untuk tasmi' dengan salah seorang ustdzah yang hampir setiap hari datang ke Asrama untuk menyimak hafalan Setiap banat yang tinggal di asrama,sifat sopan beliau yang tak perlu ditanya lagi bagaimana hafalan Al qur'an nya, karna Akhlaknya sudah menggambarkan bahwa beliau adalah seorang mu'allimah yang tak hanya kuat hafalannya, namun juga mengamalkan isi dari kalam-Nya, beliau tak pernah masuk ke dalam rumah kecuali setelah muridnya mengizinkannya untuk masuk, walaupun pintu rumah itu terbuka, dan setiap ustdzah yang ada diasrama bebas untuk masuk menemui anak-anak didiknya, beliau sering menunggu beberapa menit berdiri didepan pintu demi menemui muridnya.
Selain itu juga tentang kesabarannya, beliau selalu menunggu dengan sabar ketika ibu lupa sambungan ayat² yang ibu baca, dan membiarkan ibu mengingatnya lalu ketika ibu menyebutkan Ayat kelanjutannya dengan benar beliau selalu bilang:" syatturoh ya habibty, mumtaz ya.... " sambil memberikan senyuman, tulus.
Nak,
Dari beliau belajar, bahwa untuk menjadi seorang penghafal Al-quran bukanlah ketika kita sudah menyelesaikan setoran 30 juz sempurna, namun bagaimana Akhlak kita, apakah Akhlak kita sudah menggambarkan bahwa kita ini seorang penghafal Al qur'an atau sebaliknya.
Bagaimana kita memperlakukan orang tua kita?
Bagaimana kita memperlakukan Guru kita?
Bagaimana kita memperlakukan saudara kita?
Bagaimana kita memperlakukan teman kita?
Nak, apa yang kita berikan kepada orang lain, itulah yang akan kita terima.
Mungkin tidak sekarang, tapi nanti.
Mungkin tidak di dunia, namun di Akhirat.
" فمن يعمل مثقال ذرّة خيرا يره * ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره*"
3 April 2021 M
23.51
0 notes
Text
Surat untuk anak-anakku#52
Sesekali jiwa kita butuh istirahat, butuh ketenangan, butuh untuk diajak mentafakkuri indahnya ciptaan pemilik semesta ini.
Sembari menikmati senja, tak lupa bersyukur karna masih Allah berikan kesempatan untuk menatap Indahnya makhluk yang maha sempurna cipta.
Tentang nikmat, manusia berbeda-beda mengartikannya, ada orang-orang yang Allah ambil nikmat penglihatannya, namun ia masih sanggup bersyukur karna dengan diambilnya kenikmatan penglihatan didunia maka ia akan terhindar dari memandang yang Allah haramkan, pun akan Allah gantikan dengan Kenikmatan tak terhingga kelak di syurga-Nya, pun ada yang Allah ambil sebagian kenikmatan dunianya, lalu ia dengan mudahnya mengatakan bahwa Allah itu tidak adil, padahal tak ada yang lebih adil dari-Nya di langit dan di bumi ini, bagaimana tidak, sedangkan sifat Al-Adl adalah salah satu dari sifat-sifat indah-Nya.
Nak, suatu ketika Sayyidina Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertanya kepada salah seorang sahabatnya yang bernama Abi dzar, "wahai Abi dzar, apakah yang paling engkau Cinta didunia ini? "
Abi dzar menjawab:"ada tiga hal yang paling Aku cintai didunia ini wahai Rasulullah, yang pertama ketika kelaparan, yang kedua ketika aku ditimpa penyakit, dan yang ketiga adalah kematian. "
Bagaimana bisa tiga hal itu menjadi hal yang paling sahabat Cinta, sedangkan tiga hal itulah yang sering manusia takuti, lalu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertanya lagi,"apa alasanmu menyukai tiga perkara itu wahai Abi dzar? "
" aku menyukai lapar karna rasa lapar akan membersihkan hati dan jiwaku, kedua aku menyukai jika Allah berikan penyakit kepadaku karna dengan penyakit yang Allah kirimkan, Allah akan menghapuskan dosa-dosa ku yang telah lampau, dan alasanku menyukai kematian adalah yang dengan kematian itu maka aku akan bertemu dengan yang paling aku cintai, Dialah Rabbku. " jelas Abi dzar kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Nak, segala sesuatu yang Allah kirimkan hakikatnya adalah kebaikan.
Hanya saja terkadang manusianya saja memandang dari sudut pandang yang berbeda.
Allah selalu menyiapkan pahala untuk dua hal yang berlawanan sekalipun, jika hatimu selalu lapang menerimanya.
Winter, 17 Maret 2011 M
18.44
1 note
·
View note