Tumgik
xavryn-jyo-11 · 2 years
Text
PERJALANAN HIDUP DI DUNIA LAIN
Tema: Petualangan Anak Muda Tokoh:
Protagonis: Kayvan
Sub-Protagonis: Gishel
Antagonis: Mahshid, Raja Jeffry
Tritagonis: Jasmine, Hudisto, Ratu Evelyn
Alur: Maju
          Pada suatu hari di kota Neo, Kayvan sedang pergi keluar mendatangi pameran hewan peliharaan. Setelah melihat-lihat pameran tersebut, Kayvan pulang dengan kondisi lelah. Saat sedang perjalanan pulang ketika menyebrang jalan, Kayvan tertabrak mobil Ferrari, Kayvan pingsan. Waktu pun berlalu, Kayvan terbangun dari keadaan pingsan. Namun, ternyata Kayvan sudah bukan di dunia aslinya lagi, melainkan Kayvan terbangun di dunia lain.
          Kayvan menelusuri sepanjang jalan dan bertemu dengan Gishel. Lalu, ia menemani Kayvan keliling daerah setempat dan memperkenalkannya. Nyatanya nama Kerajaan tersebut adalah Savia Catalonia. Rupanya, Gishel adalah keturunan raja yang membuat ia seorang bangsawan. 
          Gishel mengajak dan menemani Kayvan ke Desa Visana. Gishel bercerita bahwa pada saat dia masih kecil, ia sering berkunjung kesana dan ia berencana untuk memperkenalkan teman masa kecilnya yaitu Mahshid. Ia sering main bersama Mahshid di Desa Visana bersama pelayan kerajaan seusianya yaitu Jasmine.
          Mereka pun berteman dan melanjutkan perjalanannya menuju Kerajaan dan Kota Savia Catalonia bersama Mahshid. Sesampai mereka disana, Kayvan merasa lapar. Namun, karena uang yang Kayvan bawa adalah uang dari dunia asalnya, Gishel menawarkan untuk makan bersama di restoran Sylaraftn yang terkenal. Restoran tersebut dikenal sebagai restoran yang paling enak dan mewah. Mereka memesan satu set steak sapi wagyu A5 beserta wine masing-masing. Gishel kehilangan kesadarannya, sehingga Kayvan dan Mahshid membantu menyadarkannya kembali, tetapi belum bisa disadarkan.
          Setelah kejadian tersebut terjadi, Kayvan menyarankan Mahshid membawa pulang Gishel ke rumahnya untuk beristirahat. Sayangnya, Mahshid tidak tahu jalan ke rumahnya kemana, sehingga hal ini menjadi masalah. Mereka berdiskusi apakah lebih baik diantarkan ke rumah Gishel yang berada di istana kerajaan atau ke Rumah Mahshid. Akhirnya mereka  memutuskan mengantar Gishel ke rumahnya yang berada di istana kerajaan.
          Dalam perjalanan mereka ke rumah Gishel, mereka sambil menanyakan para warga di sekitar luar daerah istana kerajaan. Dikarenakan mereka tahu bahwa Mahshid dan Kayvan adalah warga desa dan orang asing, para warga mengabaikan mereka walaupun mereka membawa Putri Gishel. Para warga berpikir dan berbicara dibelakang bahwa mereka telah melakukan kejahatan kepada Putri Gishel. Keadaan tersebut membuat mereka lelah dan mereka beristirahat di pinggiran kota, seketika Gishel terbangun dan sadar kembali.
          Gishel bertanya kepada mereka, “Sejak kapan aku disini? Bukankah terakhir aku di restoran Sylaraftn?” “Daritadi aku menemanimu sambil mencari arah ke rumahmu saat kamu kehilangan kesadaran..” jawab mereka secara bersamaan. Kayvan dan Mahshid pun langsung saling menatap tajam satu dengan yang lain. Gishel langsung menenangkan mereka dan mereka terlihat kesal. Gishel baru teringat ia mau mengajak mereka ke daerah istana kerajaan, sehingga Gishel menghubungi pihak kerajaan untuk mengantar Gishel, Kayvan, dan Mahshid ke rumahnya.
          Sambil menunggu pihak kerajaan datang untuk menjemput mereka, Gishel bertanya kepada mereka, “Kenapa kalian kesal? Tadikan aku hanya bertanya doang.” Mereka hanya terdiam, ternyata Kayvan dan Mahshid menyimpan rasa suka kepadanya dan mereka menjadi bersaing untuk memperebutkan Gishel. Kayvan menyukainya karena ia yang pertama kali bertemu dengannya, sedangkan Mahshid sudah menyimpan rasa sukanya sejak dahulu kala. Memang benar bahwa Putri Gishel cantik mempesona, terlihat tegas, dan baik hati, sehingga dapat membuat hati siapapun meleleh dan terjatuh dalam cinta. 
          Pihak kerajaan akhirnya telah datang untuk menjemput Kayvan, Mahshid dan Gishel. Sebelum masuk ke kendaraannya, pengawal kendaraan menanyai Gishel siapa pria yang ia ajak ke istana kerajaan. Gishel menjawab bahwa ia mengajak Mahshid dan pendatang baru kerajaan yaitu Kayvan. Gishel dan Mahshid diperbolehkan masuk kendaraan, sedangkan Kayvan tidak diperbolehkan masuk karena Kayvan adalah pendatang baru dan tidak memiliki izin khusus, tetapi Gishel memerintahkan Pengawal untuk memperbolehkan Kayvan ikut dan Pengawal mengizinkannya.
          Tiba di istana kerajaan, Kayvan, Mahshid dan Gishel disambut baik dengan pelayan pribadinya yaitu Jasmine. Gishel memperkenalkan Kayvan terlebih dahulu karena Kayvan adalah pendatang baru. Jasmine mengajak mereka untuk keliling istana sekaligus memperkenalkan Kayvan kepada Ratu Evalina. Sambil berkeliling istana, tampaknya Mahshid masih kesal terhadap Kayvan karena Kayvan dan Gishel berjalan bersebelahan sedangkan Mahshid dibelakangnya. Mahshid merebut posisi Kayvan dan Kayvan terpaksa jalan didepan mereka.
          Kayvan pun langsung terdiam dan suasana hatinya menjadi tidak tenang. Untungnya, Jasmine menyadari bahwa Kayvan terpuruk dan segera menanyakan kepadanya, “Kamu kenapa? Kok kelihatan sedih begitu?” dengan santainya Kayvan menjawab, “Gak apa-apa”. Mahshid yang mendengarnya, “Hahaha, apakah saya peduli? Tentu saja tidak. Siapa lu kok nantang saya?” “Berisik dek, gak usah kau macam-macam ke saya!” jawab Kayfan. Seketika Kayvan dan Mahshid beradu mulut terus-menerus selama perjalanan, sehingga membuat Gishel harus menenangkan mereka.
          Perjalanan mereka terus berlanjut, akhirnya mereka tiba didepan pintu kamar orang tuanya Gishel yang merupakan seorang Ratu yang dijaga oleh dua penjaga. Gishel meminta izin kepada penjaganya, tetapi ternyata tidak dapat mendapatkan izin dari para penjaga karena Kayvan tidak memiliki izin sebelumnya. Seketika Ratu keluar dari kamarnya untuk menyambut mereka, ialah Ratu Evelyn. Pertama-tama Ratu Evelyn menyambut Kayvan dengan hangat. Ia menanyakan bagaimana dia bisa bertemu dengan Gishel dan Kayvan pun menjawabnya.
          Lalu, Ratu Evelyn memberitahu para penjaga untuk memperbolehkan mereka masuk ke kamarnya. Mereka bertemu juga dengan Raja Jeffry. Pada awalnya Raja Jeffry menyambutnya dengan baik, namun muncul kecurigaan pada salah satu pendatang yaitu Kayvan pada hatinya. Ia bertanya, “Kamu siapa? Kok bisa-bisanya ketemu dengan putri saya? Bagaimana ceritanya? Gishel! Kenapa kamu bisa membawa orang asing kesini? Tolong jelaskan!” Gishel langsung menceritakan apa yang terjadi sebenarnya kepada ayahnya.
          Setelah mendengarkan cerita dari Gishel, Raja akhirnya menerima apa yang telah terjadi. Tentunya Kayvan dan Mahshid juga mengatakan bahwa ceritanya adalah fakta. Kayvan, Gishel, dan Mahshid pun berpamitan kepada orang tuanya Gishel dan keluar dari kamarnya untuk melanjutkan perjalanannya keluar dari istana kerajaan. Namun, di hati dan pikiran Raja Jeffry, masih ada yang mengganggunya yaitu kecurigaan kepada Kayvan. Raja Jeffry merencanakan untuk mengutus salah satu bawahannya untuk menjadikannya mata-mata kerajaan yang bertugas mengawasi Kayvan.
          Rencana ini pun tentunya didiskusikan terlebih dahulu kepada Ratu Evelyn dan bawahannya dengan cara mengadakan pertemuan. Raja Jeffry mengungkapkan rasa curiganya tersebut kepada Ratu Evelyn dan memberitahu rencananya bahwa ia akan mengutus mata-mata untuk mengawasi Kayvan. Ratu Evelyn sebenarnya tidak memiliki rasa kecurigaan terhadap Kayvan, tetapi menyetujui rencana tersebut. Raja Jeffry pun memberitahu bawahannya bahwa Raja Jeffry akan mengadakan pertemuan pada besok sore.
          Setelah hal tersebut terjadi, Kayvan dan kawan-kawannya keluar dari istana kerajaan. Persaingan Kayvan dan Mahshid masih berlangsung. Jasmine yang melihatnya bingung, “Kok bisa nih berdua tidak akur?” Mahshid menjawab, “Ini nih, Kayvan baru saja datang ke kerajaan ini udah mau ngerebut teman masa kecilku!” Kayvan langsung memberontak kepadanya, “Terus emangnya kenapa? Gak boleh? Lagian rasa suka tidak bisa dihalangi." 
         Tiba-tiba kendaraan kakaknya Mahshid datang untuk menjemput Mahshid. Kayvan dan Gishel ditinggalkan di kota Savia Catalonia, sedangkan Jasmine ikut menemani Mahshid kembali ke rumah halamannya. Malam hari telah tiba, Gishel dan Kayvan pun akhirnya pulang dan Kayvan menginap di rumahnya Gishel.
          Keesokan harinya kehidupan mereka berjalan dengan biasa. Kayvan mengunjungi Mahshid dan membawa Mahshid ke kota untuk bertemu Gishel dan Jasmine. Walaupun terjadi konflik antara Kayvan dan Mahshid, konflik tersebut hanyalah konflik sepele. Jasmine yang sudah terbiasa dengan kondisi tersebut hanya bisa memakluminya. Memang ada perdebatan cinta Kayvan dan Mahsid terhadap Gishel, tetapi satu hal yang tidak diketahui, ternyata Mahshid juga menyukai Jasmine.
          Sore harinya, pertemuan Raja Jeffry dan bawahannya telah dimulai. Disana terdapat Ratu Evelyn, para penjaga istana, tentara kerajaan, perdana menteri, dan pengurus inti kerajaan. Raja Jeffry memulai membincangkan mengenai kecurigaannya terhadap Kayvan. Para penjaga istana dan tentara istana sebenarnya tidak melihat perbuatan Kayvan yang dikatakan mencurigakan tersebut, melainkan perbuatan yang seperti biasanya. Perdana menteri berpendapat bahwa Kayvan tidak melakukan hal-hal yang buruk, tetapi tetap harus diawasi, sedangkan pengurus inti kerajaan setuju dengan pernyataan perdana menteri.
          Setelah mendengarkan pendapat-pendapat bawahannya tersebut, Raja Jeffry menerima pendapat tersebut. Disisi lain, ia juga setuju dengan pendapat perdana menteri dimana Kayvan tidak terlihat mencurigakan, tetapi harus diawasi. Oleh sebab itu, Raja Jeffy pun menemukan caranya dengan cara memberikan tugas sebagai mata-mata kepada salah satu bawahannya. Pada saat itu Hudisto yang terpilih oleh Raja Jeffry, ditugaskan untuk mengawasi Kayvan dengan cara menjadi temannya.
          Sepanjang hari itu, Kayvan dan Gishel sudah bepergian mengelilingi kota. Mulai dari siang harinya yang dipenuhi oleh waktu bersama berdua, makan bersama dan lain-lain. Jasmine menemani Mahshid di rumahnya. Keadaan Mahshid pada saat itu menyimpan rasa cemburu dan kesal kepada Kayvan, sehingga Gishel harus menenangkannya. Ketika malam hari tiba, Kayvan dan Gishel sudah lelah, begitu juga Jasmine.
          Mereka pulang ke istana kerajaan. Ketika mereka sampai di pintu kerajaan, ternyata mereka dipertemukan oleh Raja Jeffry dan Ratu Evelyn dengan salah satu pengurus inti kerajaan. Awalnya mereka bingung kenapa Ratu Jeffry dan Ratu Evelyn ada di depan pintu kerajaan dengan membawa Hudisto, pengurus inti kerajaan mereka. Tanpa basa-basi, Ratu Evelyn memperkenalkan Hudisto dan mengajaknya untuk berteman dengan mereka terutama Kayvan.
          Sebelum waktunya untuk beristirahat, mereka diajak untuk makan malam bersama. Mereka disajikan makanan yang sangat lezat oleh koki kerajaan. Setelah itu, Hudisto dituntun bersama Kayvan, Gishel, dan Jasmine beserta Ratu Evelyn ke kamarnya masing-masing. Gishel dan Jasmine sudah satu kamar bersama sejak kecil, sedangkan Kayvan di kamar yang terpisah sendiri. Ratu Evelyn menunjukkan kepada Hudisto bahwa Hudisto akan satu kamar bersama Kayvan sejak detik ini.
          Waktu istirahat telah tiba, Raja Jeffry dan Ratu Evelyn kembali ke kamarnya. Kayvan dan Hudisto mendatangi ke kamarnya Gishel dan Jasmine, di sana mereka berbincang tentang banyak hal. Dari yang awalnya Hudisto memperkenalkan dirinya lebih lanjut, Kayvan juga ikut serta memperkenalkan dirinya ke Hudisto dan topik perbincangan lainnya. Kegiatan tersebut tentunya berjalan dengan normal. Hudisto yang pada saat itu diberikan tugas untuk mengawasi Kayvan melihat bahwa Kayvan tidak terlihat mencurigakan.
          Mereka membicarakan tentang percintaan mereka masing-masing. Pertama-tama Jasmine yang terlebih dahulu menceritakan cerita cintanya. Ia mengatakan bahwa dulu dia sempat mencintai seseorang selama 1 tahun, tetapi sesaat dia menjalankan misi, dikabarkan dia meninggal dunia diakibatkan diburu oleh suku sana. Sampai sekarang ini, belum ada lelaki yang ia sukai lagi dan lebih memilih untuk tetap diam dan menjaga sampai ia menemukan jodohnya.
          Lalu giliran Kayvan menceritakan cerita cintanya, disinilah cerita tentang percintaan mulai semakin menarik. Kayvan bercerita bahwa dulunya dia juga menyukai seseorang di dunianya, namun setelah Kayvan menyatakan cintanya kepada orang yang ia sukai ternyata dia ditolak. Kayvan juga bercerita bahwa ia sekarang juga sudah menyukai seseorang bahkan sudah mengarah mencintainya. Namun, dibalik hal percintaannya tersebut, ada orang lain yang menyukainya dan mengganggu perasaan cinta Kayvan kepadanya, yang Kayvan maksud adalah Mahshid.
         Gishel yang mendengarnya menyadari bahwa pernyataan Kayvan sesuai dengan keadaan Gishel pada saat ini. Terlihat Kayvan dan  Mahshid tidak akur sejak kejadian tersebut terjadi, tetapi Gishel tetap memilih memendamnya. Gishel mengatakan bahwa ia juga sedang menyukai seseorang tetapi ia bingung mau lebih memilih yang mana. Kayvan dalam hatinya bersorak-sorak, “Wah, apakah aku? Apakah aku? Kalau benar aku bisa pacaran dengan Gishel nih!” Namun, Kayvan harus tetap menjaga sikap terutama terhadap Mahshid agar tidak menimbulkan masalah baru.
          Semua hal yang dibincangkan oleh mereka disimpan di dalam kepala Hudisto, terutama Kayvan yang sedang ia awasi. Mendengarkan keadaan persaingan cinta antara Kayvan dan Mahshid, terbenak pada kepalanya bahwa Hudisto harus mengawasi Kayvan saat bersama Mahshid. Hudisto sendiri mengetahui bahwa Mahshid adalah teman masa kecilnya Gishel. Lalu hal ini dapat dilaporkan kepada Raja Jeffry.
          Kayvan menyadari ada yang belum dari cerita percintaannya. “Hudisto, kamu belum bercerita tentang cerita percintaan kamu nih..” Hudisto yang sedang merenungkan hasil dari pengawasan Hudisto kepada Kayvan dikepalanya langsung menjawab, “Eh iya, giliran aku ya? Oke jadi gini…” Hudisto menyatakan bahwa ia belum sama sekali menyukai atau mencintai seseorang. Perbincangan ini akhirnya berakhir, Kayvan dan Hudisto kembali ke kamar mereka dan mereka tidur.
          Di pagi hari mereka terbangun dan melanjutkan aktivitasnya masing-masing. Kali ini Jasmine ditugaskan untuk menjaga istana kerajaan. Kayvan, Gishel, dan Hudisto keluar istana untuk menemui Mahshid di Desa Visana. Sesampainya mereka disana, tentunya Gishel disambut baik dengan Mahshid, sedangkan Kayvan disambut dengan tatapan tajam. Tentunya Mahshid belum mengenali siapa itu Hudisto, Mahshid hanya pernah melihat wajahnya, sehingga Gishel dan Kayvan memperkenalkan Hudisto kepadanya.
          Masuklah mereka ke dalam rumah Mahshid. Disanalah waktunya Hudisto untuk melanjuti pengamatan kepada Kayvan sebagai mata-mata yang ditugaskan oleh Raja Jeffry. Terlihat keadaan kegiatan mereka normal, tidak ada hal-hal yang merugikan yang ditimbulkan oleh Kayvan walaupun Kayvan dan Mahshid sedikit terlihat bersaing. Namun, tidak ada tindakan berbahaya dari Kayvan terhadap Mahshid. Hudisto hanya mendengar percakapan-percakapan mereka dan itu pun tidak ada unsur penghinaan, pengancaman, dan semacamnya, sehingga Hudisto menyimpulkan bahwa Kayvan tidak terlihat mencurigakan.
          Misi memata-matai Kayvan pun berjalan selama 2 minggu. Hudisto menjalankan hidupnya bersama mereka. Mulai dari keliling kota, perdesaan, berkunjung ke istana, datang ke toko-toko, dan lain-lain. Semua kegiatan yang mereka jalani terlihat normal, termasuk perbuatan Kayvan dengan Gishel, Mahshid, Jasmine, dan penduduk kerajaan lainnya termasuk para petinggi. Tidak ada kriminalitas yang ditimbulkan olehnya. Hudisto juga menyadari selama ini Kayvan dan Mahshid saling menyukai Gishel.
          Setelah 2 minggu Hudisto menjalankan misinya, ia menemui Raja Jeffry dan Ratu Evelyn untuk melaporkan mengenai hasil dari tugasnya sebagai mata-matanya. Hudisto menceritakan semua yang terjadi selama 2 minggu kepada Raja Jeffry dan Ratu Evelyn.  Hudisto menyampaikan bahwa Kayvan tidak berbahaya bagi kerajaan, hanya saja Kayvan memiliki sedikit konflik dengan Mahshid. Bahkan Hudisto juga berpendapat bahwa sebenarnya alasan dibalik konfliknya tersebut adalah masalah percintaan.
          Masalah percintaannya tersebut yaitu Kayvan dan Mahshid saling menyukai Gishel dan disisi Gishel, ia juga menyukai seseorang, tetapi ia bingung harus memilih yang mana. Pernyataan ini diambil dari cerita cintanya Gishel. Terdengar bahwa Gishel awalnya menyukai Mahshid. Namun, ketika Kayvan datang ke dunianya dan menjalankan hidup bersamanya, Gishel mulai beralih dari yang awalnya menyukai Mahshid sekarang menjadi Kayvan. Hudisto juga menambahkan bahwa Kayvan ini baik, hanya saja terkadang suka jahil kepada teman-temannya, tetapi jika bersama orang lain, Kayvan tetap menjaga sikapnya.
          Raja Jeffry yang mendengarkan pernyataan Hudisto juga merasa bahwa selama ini Raja Jeffry salah sangka. Ternyata selama ini pihak kerajaan termasuk Raja Jeffry dan Ratu Evelyn juga mengawasinya tetapi memang tidak sedetail apa yang disampaikan oleh Hudisto. Ia memberitahu bahwa ia akan berbicara dengan Kayvan, Gishel, dan Mahshid. Oleh karena itu, Hudisto berinisiatif untuk memanggil Kayvan, Gishel, dan Mahshid beserta dengan Jasmine untuk datang ke kamar Raja Jeffry dan Ratu Evelyn.
          Pada hari itu, kebetulan mereka berempat ada di halaman istana. Hudisto yang melihat mereka langsung menghampirinya. Mereka pun langsung menyapanya, “Yo, apa kabar Hudi?” tanya Kayvan. Hudisto mengatakan kepada mereka, “Semuanya, kalian dipanggil oleh Raja Jeffry dan Ratu Evelyn. Mereka mau memberitahukan sesuatu yang penting.” Mereka langsung bergegas kembali ke istana dan menghampiri Raja Jeffry dan Ratu Evelyn.
          Sesampainya mereka disana, mereka dipertemukan dengan Raja Jeffry dan Ratu Evelyn yang sedang menatap serius kepada mereka. Reaksi mereka yang melihat tatapan tersebut langsung merinding. Ratu Evelyn yang melihatnya berkata, “Tenang saja, ini bukan pertemuan serius seperti kalian menghadapi ujian.” “Syukurlah tidak kenapa-kenapa..” ucap Gishel dalam hati.
          Ratu Evelyn langsung berbicara ke intinya kepada mereka. Ia memberitahu bahwa sebenarnya Hudisto berteman dengan kalian untuk menjalani misinya sebagai mata-mata. Ia memberitahukan bahwa Raja Jeffry lah yang memberikan tugas ini kepada Hudisto untuk mengawasi Kayvan. Raja Jeffry menyampaikan bahwa ia tidak ada bermaksud apa-apa selain mengawasinya. Ia juga bilang kalau Kayvan, Gishel, Mahshid, dan Jasmine tidak perlu khawatir dengan tindakannya dan Hudisto.
          Dari semua hasil yang Raja Jeffry dan Ratu Evelyn dapatkan dari Hudisto diumumkan ke mereka. Pada saat itu, semuanya tegang dan melihat kepada Kayvan. Raja Jeffry menyampaikan bahwa dari hasil pengamatannya, ia menyatakan bahwa Kayvan aman dan tidak berbahaya. Raja Jeffry pun memperbolehkan Kayvan untuk hidup di kerajaan bersama Gishel, Mahshid dan Jasmine.
          Semuanya pun lega dan senang mendengar pernyataan tersebut. Raja Jeffry juga menambahkan bahwa kalian tidak perlu membenci Hudisto oleh perbuatannya dan tetap menjadikannya teman. Mereka menerima permintaan Raja Jeffry untuk tetap berteman dengan Hudisto dan menjadikannya pelayan kerajaan selain Jasmine. Ratu Evelyn sebenarnya ingin menambahkan masalah percintaan Kayvan dan Mahshid terhadap Gishel, tetapi Ratu Evelyn lebih memilih untuk tutup mulut mengenai hal tersebut.
          Tanpa berpikir panjang, Mahshid menggunakan kesempatan ini untuk menyatakan cinta dan mengajak Gishel untuk berpacaran. Semua yang mendengarnya langsung beralih kepadanya. Pada saat itu, hati Gishel sudah terisi dengan rasa sukanya terhadap Kayvan. Tentunya hal ini membuat Gishel menolak ajakan berpacarannya tersebut, tetapi ia tetap menerima pernyataannya. Mahshid terlihat sedih, Jasmine dan Hudisto pun berusaha untuk menghiburnya.
          Jasmine dan Hudisto menemani dan mengajak Mahshid yang sedang bersedih hati keluar kamar Raja Jeffry dan Ratu Evelyn untuk menenangi dirinya. Begitu juga Kayvan, dia mengambil tindakan untuk menyatakan cintanya kepada Gishel. Kayvan mengajak Gishel keluar dan menemuinya di halaman luar istana. Mereka tidak lupa untuk berterimakasih dan memberikan salam pamit kepada Raja Jeffry dan Ratu Evelyn.
          Sesampainya Kayvan dan Gishel di luar halaman istana. Kayvan menyatakan cintanya dan mengajak Gishel untuk berpacaran dengan Kayvan. Gishel juga menyatakan bahwa orang yang ia sukai sekarang ini adalah Kayvan. Gishel tidak segan-segan untuk menerima ajakan berpacarannya tersebut. Akhirnya, Kayvan dan Gishel resmi berpacaran sejak detik itu dan hidup bahagia bersama.
THE END
2 notes · View notes