Tumgik
widiewidie · 5 years
Text
Teman Belajar
Bagi saya, menjadi orangtua adalah proses belajar yang luar biasa. Setiap hari dituntut untuk terus belajar tanpa pernah ada ujungnya. Belajar tentang kebutuhan gizi anak, stimulus perkembangan anak, sampai belajar mengelola emosi diri sendiri. 
Layaknya sekolah, proses belajar ini kadang terasa menjenuhkan. Butuh teman belajar yang suportif untuk bisa melewatinya.
Saya bersyukur telah diberikan seorang teman belajar yang suportif dan kooperatif. Teman belajar yang mau mendukung dan diajak bekerja sama dalam setiap proses belajar saya menjadi orangtua.
3 notes · View notes
widiewidie · 5 years
Text
Kembali.
Yuhuu.. setelah sekian lama nggak log in tumblr, kini ku balik lagi. Mencoba kembali menulis, menuangkan segala opini dalam benak saya.
Btw, di sini banyak tulisan jadul jaman jaman galau. Saking banyak, jadi males ngapus. Abaikan aja lah ya. Hahaha
1 note · View note
widiewidie · 8 years
Photo
Tumblr media
Happy International Coffee Day!
I made my own Ice Coffee Oreo Blend to celebrate this special day! This ice was combined with arabica coffee from Malabar Mountain Coffee, milk, and oreo. I’m sure that you will not regret the taste :D
0 notes
widiewidie · 8 years
Video
youtube
Throwback. A week ago, when Simple Plan came to Jakarta, Indonesia. It was an amazing performance. Can’t wait to see their next performance!
0 notes
widiewidie · 8 years
Photo
Tumblr media
Pierre when he was going to sing Perfect, one of my favourite songs :)
34 notes · View notes
widiewidie · 8 years
Video
youtube
This is my first trial making 2D animation. I used adobe illustrator to build a character, then I used adobe after effect to move it.
Fyi, the character I made was inspired by Biscuit the Cat
0 notes
widiewidie · 8 years
Photo
Tumblr media
So happy that I was able to capture his face in Taking One For The Team Tour at Jakarta, Indonesia yesterday :)
3 notes · View notes
widiewidie · 8 years
Text
Ekspektasi
Hari ini saya diingatkan kembali untuk mengatur ekspektasi. Beruntung rasanya saya diingatkan sebelum ekspektasi ini meninggi. Setidaknya, sebelum ekspektasi ini terlalu tinggi.
Sepertinya saya masih harus banyak belajar tentang bagaimana membatasi ekspektasi. Karena ketika ekspektasi terlalu tinggi dan berujung pada rasa kecewa, saya tidak dapat menyalahkan siapa pun, kecuali diri saya sendiri.
0 notes
widiewidie · 8 years
Video
youtube
Selamat Hari Kemerdekaan. Semoga kita bebas merdeka menentukan pilihan dalam semangat pendidikan.
0 notes
widiewidie · 8 years
Text
(Mencoba) Melihat Secara Objektif
Jadi ceritanya beberapa hari terakhir gue mulai mendisiplinkan diri dengan baca berita di setiap pagi. Hasilnya? Lumayan lah gue jadi lebih paham soal isu-isu terhangat di kancah nasional maupun internasional. Dari sekian banyak isu-isu tersebut, ada beberapa isu yang saat ini menarik perhatian gue, yaitu isu reshuffle kabinet Pak Jokowi dan isu Pak Ahok yang akhirnya memilih jalur partai untuk ikut pilkada DKI 2017.
Pertama, reshuffle kabinet kerja Pak Jokowi. Dari sekian banyak nama yang masuk ke dalam kabinet kerja Pak Jokowi, nama Wiranto bisa dibilang paling banyak mendapat sorotan dari masyarakat. Terbukti, setelah diumumkannya kabinet baru, beberapa lembaga langsung menggelar aksi di depan istana negara (videonya dapat dilihat di sini). Mereka memprotes keputusan Pak Jokowi yang mengangkat Pak Wiranto sebagai Menkopolhukam. Mereka sangat menyayangkan keputusan tersebut karena Pak Wiranto adalah salah satu pejabat publik yang diduga kuat telah melakukan pelanggaran HAM. Tidak hanya itu, posisi Pak Wiranto saat ini adalah ketua umum partai Hanura. Seharusnya, atau setidaknya yang dijanjikan Pak Jokowi, seorang ketua umum partai tidak boleh menjabat dalam kabinet. Tapi sekarang? Nyatanya Pak Wiranto bisa masuk dalam jajaran kabinet kerja Pak Jokowi.
Kedua, keputusan Pak Ahok yang memilih bergabung dengan partai politik untuk Pilkada DKI 2017. Sebagaimana kita tahu, dulu Pak Ahok digembar gemborkan akan maju pilkada melalui jalur independen. Hal ini jelas mampu menarik simpati dari banyak masyarakat, termasuk gue. Gimana nggak? Pak Ahok yang awalnya ada di partai Gerindra memilih keluar karena tidak ingin terkontaminasi kepentingan partai. Terus Pak Ahok juga ingin maju Pilkada lewat jalur independen. Saat itu, gue melihat Pak Ahok sebagai sosok yang keren karena jarang-jarang ada orang politik berani “beridiri” sendiri tanpa ada parpol di belakangnya. Oke kemudian, munculah sebuah gerakan bernama Teman Ahok yang menginisiasi pengumpulan 1 juta KTP demi mewujudkan langkah Pak Ahok untuk maju secara independen di pilkada DKI. Setelah beberapa waktu berlalu (tsaah), akhirnya KTP untuk Pak Ahok sudah terkumpul 1 juta. Itu artinya, Pak Ahok sudah bisa maju ke pilkada lewat jalur independen. Tapi ternyata.. Dalam sebuah acara Teman Ahok, Pak Ahok justru mengungkapkan bahwa dirinya akan menerima dukungan dari parpol untuk maju di pilkada DKI 2017 (bisa baca di sini). Ada sebuah kalimat Pak Ahok yang membuat gue kecewa:
“Saya sudah bilang, kami harus menghargai parpol yang sudah mendukung. Ya sudah, kami pakai parpol sajalah. Terima kasih.”
Lah terus Pak, bagaimana dengan dukungan masyarakat yang udah ngumpulin KTP karena optimis Bapak akan maju independen?
Well, gue bukan orang yang paham banget soal politik. Mungkin dari 2 isu yang disebutkan di atas, ada alasan lain yang melatarbelakangi hal itu terjadi. Cuma yang pengen gue tekankan di sini adalah, kemana objektivitas dari masyarakat? Gue inget betul bagaimana euphoria pilpres 2014. Gue inget betul bagaimana orang-orang sangat mengelu-elukan Pak Jokowi. Semua kebaikan Pak Jokowi disebutin dari A sampe Z. Tapi sekarang, ketika Pak Jokowi mengeluarkan keputusan yang tidak sesuai dengan janjinya ketika kampanye, kemana orang-orang? Kenapa mereka tidak mempublish kebohongan Pak Jokowi? Ada juga sih yang publish, tapi kenapa tidak seheboh dulu?
Hal yang sama juga terjadi pada Pak Ahok. Gue inget bagaimana dulu orang memuji keputusan Pak Ahok untuk mundur dari Gerindra. Gue inget bagaimana orang orang simpatik akan keputusan Pak Ahok untuk maju independen pada pilkada DKI. Tapi sekarang, ketika akhirnya Pak Ahok memilih untuk (kembali) bergabung dengan parpol, kemana orang orang? Kenapa tidak ada yang berkomentar soal sikap Pak Ahok yang (menurut gue) tidak konsisten?
Perlu diketahui bahwa gue bukanlah hatersnya Pak Jokowi maupun Pak Ahok. Perlu diketahui juga bahwa gue tidak pernah membagikan informasi dari situs-situs piyungan dan sejenisnya hanya untuk menjelek-jelekkan kedua tokoh tersebut. Ada pun yang gue posting sekarang adalah sebuah fakta yang memang terjadi. Gue heran, kemana para fanatik yang dulu mengeluk-elukan kedua tokoh tersebut? Kenapa kalian tidak berkomentar tentang keputusan kedua tokoh tersebut?
Melalui tulisan ini, gue mencoba untuk menilai secara objektif dan (semoga bisa) mengajak teman-teman yang lain juga bersikap objektif. Kalau memang pemimpin kita bagus, ya kita apresiasi. Tapi kalo pemimpin kita tidak tepat janji atau tidak konsisten, ya kita perlu sampaikan. Kita juga perlu mengkritik mereka. Para pemimpin itu juga butuh dievaluasi untuk pemerintahan yang lebih baik.
Akhir kata, gue mohon maaf kalo tulisan ini berantakan banget, soalnya udah gregetan pengen nyampein ini hehe. Sekali lagi gue ingatkan, bahwa gue orang yang nggak paham-paham banget soal isu beginian, gue masih belajar. Jadi jangan segan mengingatkan gue kalo ada yang salah dalam postingan ini :)
Salam peace, love, and gaul.
0 notes
widiewidie · 8 years
Video
youtube
This is my latest work. This video tried to visualise a blog made by my friend, Septa Mellina. The title is taken from the original post, you can check it on https://septamellina.wordpress.com/2015/03/04/you-think-youre-fine/
Critiques and suggestions are allowed. Enjoy :)
0 notes
widiewidie · 8 years
Photo
Tumblr media
Jarang-jarang beli buku selain komik Shinchan haha
0 notes
widiewidie · 8 years
Video
youtube
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H
Semoga kita kembali dan meraih kemenangan
0 notes
widiewidie · 8 years
Text
Kamus Kecil
Bahwa sumber segala kisah adalah kasih
Bahwa ingin berawal dari angan
Bahwa ibu tak pernah kehilangan iba
Bahwa segala yang baik akan berbiak
Bahwa orang ramah tidak mudah marah
Bahwa seorang bintang harus tahan banting
Ini bagian yang paling saya suka dari sajak Jokpin berjudul “Kamus Kecil” :)
0 notes
widiewidie · 8 years
Text
Dongkol
Hari ini saya kesal, bahkan gondok. Salah seorang rekan kerja mengeluarkan celotehan yang dia anggap sebagai lelucon, tapi tidak bagi saya. “Wid, dari tadi kok nggak ada yang godain kamu. Berarti nggak ada yang tertarik sama kamu”, katanya. Di saat saya merasa senang dan aman karena tidak digoda oleh laki-laki, orang ini justru mempertanyakannya. Dari apa yang dilontarkan, secara tidak langsung, dia berharap bahwa saya digoda oleh laki-laki. Dia berharap saya dilecehkan. Tidak berpikirkah dia kalo menggoda perempuan itu (verbal, apa lagi fisik) sudah masuk ke dalam bentuk pelecehan seksual? Tidak berpikirkah dia kalau menggoda perempuan itu dapat menjadi awal tindak pemerkosaan? Tidak berpikirkah dia tentang hal itu atau mungkin dia tidak punya otak untuk berpikir?
Saya sendiri sangat benci digoda, saya benci dilecehkan. Saya benci ketika ada laki-laki yang bersiul kepada saya. Saya benci ketika ada laki-laki tak dikenal lewat di depan saya dan bilang “Hai”. Saya benci ketika produser di tempat magang saya dulu, sering merangkul saya seenaknya. Saya benci ketika dulu ada segerombolan laki-laki mencolek lengan saya di jembatan penyeberangan pada malam hari. Saya sangat benci karena adegan itu membuat saya trauma, membuat saya merasa ternodai.
Saya ingin melindungi diri saya dan ini merupakan salah satu alasan mengapa saya berjilbab. Saya tidak ingin sembarang orang dapat menikmati, apalagi menyentuh tubuh saya. Saya ingin menjaga diri saya hanya untuk suami saya, itulah yang agama saya ajarkan. Kini saya mulai membenarkan cara berjilbab saya, meskipun belum syar’i sepenuhnya. Saya mulai meninggalkan jeans ketat, meskipun saya belum mampu memakai rok. Saya berusaha untuk jadi lebih baik dalam menjaga diri saya. Namun, seseorang justru meledek karena tidak ada laki-laki yang menggoda saya. Ia kemudian tertawa atas lelucon yang dibuatnya. Saya dongkol, sangat dongkol. Mbok ya, kalo mau bercanda tuh otaknya dipake loh Mas.
0 notes
widiewidie · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
My first trial using Micro-Nikkor Lens 105mm f/4. After I bought fix lens, this time I had an opportunity to buy micro lens. Seriously, I am really falling in love with these manual lens of nikon. Next, wide lens (manual of course) will be my target!
0 notes
widiewidie · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Chibi si cantik :3
0 notes