Menjelang penghujung 2023.

Merasa waktu sangat cepat berlalu jika ia kita biarkan begitu saja. Beda ketika kita melakukan sesuatu, setidaknya waktu sedikit terlihat.

Detik, menit, jam yang berlalu. Sudahkah ia kita gunakan dengan bijak?

Mata yang Enak Dipandang-Ahmad Thohari

(Bacaan pertama di 2023)

Kumpulan cerpen ini mengangkat kisah-kisah manusia ekonomi bawah, terpinggirkan.

Diksi yang digunakan sederhana.

Cerpen yang menurutku pribadi paling membekas adalah Paman Doblo Merobek Layang-Layang.

menjauh dari-Mu

merentangkan jarak yang telah jauh

ungkapan, harap, pinta menguap.

tetesan air merebah, meresap, merayap, merangkak

bahkan jika memang sebaiknya begitu

temu yang ku nanti tak kunjung tiba, terjadi

namun, bahkan temu itu kan terjadi, ditakdirkan,

apakah diri siap?

apakah benar itu waktu yang tepat?

diri takut bahwa segala yang dipunya kerdil.

apakah akan diterima?

penerimaan yang sejati, sejatinya diri butuhkan.

Namamu tertera dalam buku itu

Pernah ku hapus, kemudian ditambahkan lagi

Dalam ruang itu, kita pernah begitu seru

Tempat favorit, penulis favorit, hingga keagamaan

Begitu banyak tanyaku yang pelan-pelan engkau jawab

Kita berlalu

Ceritamu menghilang

Pesanku yang tidak jelas itu tanpa jawab

Ruang itu hanya berisi memori

Terima kasih telah pernah hadir

Aku tidak sepenuhnya mengingat isi percakapan kita

Namun, aku selalu mengingat hal baik tentangmu

Sampai jumpa teman baik

Rangkuman bacaan di iPusnas sejak awal, lupa apakah 2020 atau 2021 hingga Desember 2022.

Suka dengan karya Maya Lestari GF berawal dari Cinta Segala Musim, 17 Tahun itu bikin Pusing!, juga Jejak Cinta 20 Tahun Berlalu

Terinspirasi dan serasa ingin ke Belanda gegara kisah Negeri Van Oranje oleh Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Annisa Rijadi, Rizki Pandu Permana

Lebih suka Perahu Kertas-nya versi novel mbak Dee Lestari, juga cerpen Madre.

Baca pertama kali karya Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni. Lebih nyaman baca buku fisik dari pinjam teman, kemudian usai di iPusnas.

Suka dengan karya Retni SB, terlebih Megamendung kembar.

Suka dengan karya uda JS Khairen mulai dari 30 Paspor di Kelas Sang Profesir, kemudian katuh hati dan tak henti baca karya uda JS Khairen, Melangkah

Serasa diajak cerita tentang kisah-kisah jaman dulu, ya orde baru, ya tentang perempuan, lewat Entrok, karya Okky Madasari

Seolah diajak cerita tentang Jepang melalui Cahaya di Timur Sakura, karya Riza Perdana Kusuma

Baca Jodoh Terakhir karya Netty Virgiantini lucu juga

Diary La Sorbonne, baca seolah diajak cerita tentang Perancis sama Kak Oky Mustika Sari (Kualakata)

Terpukau dengan Damar Hill, karya Bulan Nosarios

Suka juga sama Disonansi karya Edith PS

Suka dengan A untuk Amanda, karya Annisa Ihsani

Terketuk, terinspirasi cerita Ibuk dan 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan

Berasa refleksi kala membaca Resilience: Remi's Rebellion, karya kak Nellaneva

Nano-nano setelah baca Gadis Kretek karya Ratih Kumala

Suka dengan karya Titi Sanaria, Lost, Love, and Found

Overwhelming, gabisa berhenti baca, gabisa berkata-kata gegara Negeri Para Bedebah, karya Bang Tere Liye

Suka banget menyimak petualangan kuliner melalui Aruna dan Lidahnya, karya Laksmi Pamuntjak

Tersirap kisah di kumpulan cerpen 9 dari Nadira, karya Leila S Chudori

Tersirap dengan karya Sergius Mencari Bacchus: 33 Puisi, Norman Erikson Pasaribu, meskipun belum usai ku baca semua.

Negeri para Bedebah

Karya Tere Liye, Negeri pada Bedebah usai ku baca kemarin lusa selama dua hari.

Membaca Negeri Para Bedebah vibesnya seperti setelah nonton drakor genre thriller. Bedanya kasus ini di Indonesia. Kesan setelah membaca dan menonton ini adalah overwhelming, karena terkadang mengaitkan isu-isu hukum-politik-bisnis di Indonesia yang cukup relate.

Negeri Para Bedebah mengisahkan seorang konsultan keuangan profesional. Ia memiliki kekerabatan (paman) dengan seorang pengusaha yang menghalalkan segala cara. Hubungan keduanya sangat buruk, meski demikian, hubungan dengan kakek dan istri dari pengusaha tersebut terjalin dengan baik.

Bank milik paman si konsultan ini (Bank Semesta) mengalami kesulitan keuangan dan hampir pailit. Menariknya, pailit ini ditengarai oleh desakan pihak tertentu. Pihak itu tidak lain dan tidak bukan, bersangkutan dengan kisah masa lalu keluarganya yang menjalankan usaha arisan berantai dan mengakibatkan kedua orang tua si konsultan keuangan profesional meninggal. Petinggi jaksa dan petinggi kepolisian. Semula si konsultan ini tidak mau terlibat. Namun, mengetahui yang melatarbelakangi kejadian ini adalah orang yang sama, ia memutuskan untuk terlibat. Bagaimana keterlibatannya? Ia menggunakan segala cara pula, dalam waktu dua hari. Ia membawa kabur pamannya yang dalam buron dengan mengelabui semua pihak dengan berpindah tempat, meminta bantuan temannya di Imigrasi. Mempengaruhi wartawan ekonomi untuk memberitakan secara masif tentang “bahaya dampak sistemis”. Meminta penasihat keuangan dan petinggi bank sentral untuk memanipulasi laporan kondisi bank. Mempengaruhi LPS dan Gubernur bank sentral dengan opini terbaliknya. Mewawancarai menteri. Bertemu dengan anak petinggi partai. Bertemu dengan penyimpan dana terbesar. Hasil akhir ialah, Bank terselamatkan.

Kisah selama kurang lebih dua hari itu, singkatnya begini: dengan ditutupnya Bank Semesta, Debitur yang tak lain dan tak bukan adalah rekan bisnis terdekat akan terbebas dari utang. Bank akan dilelang dengan harga murah yang kemudian akan dibeli oleh rekan bisnis atau akan menjadikan kepercayaan paman yang berhianat sebagai petinggi. Pemilik bank sebelumnya masih membayar kewajiban kepada nasabah. Aset-aset lain yang sebelumnya akan digunakan untuk membayar, bisa dikelabui oleh dua petinggi untuk dijadikan milik mereka.

Trik yang sama terjadi sebelumnya pada arisan berantai. Terdapat kesulitan keuangan, massa menuntut dan preman dibayar, polisi dan jaksa menekan orang tua si konsultan. orang tua si konsultan menyerahkan asset yang ada. polisi melakukan pembiaran kala preman bayaran memprovokasi dan membakar. Asset yang diperoleh dirampas untuk kepentingan pribadi. Paman si konsultan dipenjara selama beberapa bulan.

Seru banget baca petualangan Thomas dalam menyelamatkan keluarganya. Ada kakek yang sangat menyayanginya. Ada asistennya yang cerdas, Maggie. Ada wartawan ekonomi yang membantunya, Julia. Ada Kadek yang sangat setia. Ada Rudi, polisi, sobat dari klub Petarung.

Sekalipun masih ada cerita yang menggantung khas thriller, penyelesaian dengan pengusaha licik.

Baca ini rasanya sambil belajar tentang ilmu ekonomi. Oiya masalah polisi yang jadi backing pengusaha ini agaknya seperti uda jadi rahasia umum sebetulnya. Namun, selalu patah hati dan ngga bisa berkata-kata kalau kejadian. Apalagi belakangan banyak banget kan ya pengungkapan kasus di jajaran petinggi kepolisian. Senantiasa berharap kondisi hukum dan aparat semakin membaik ke depannya.