lagi diposisi titik terendah banget ya ini . aku ga masalah apabila yang toxic itu teman setara atau rekan kerja setara .

tapi apabila atasan yang sudah toxic ... :(

mau keluar , tapi ..... banyak hal yang harus dipertimbangkan dan bingung memulai untuk keluar itu dari mana :( nangis banget Tuhan .

hai tumblr aku kangen

kangen nyampah, kangen cerita , kangen ngetik banyak .

Pada Akhirnya.

Pada akhirnya , jalan akhir yang kita pilih adalah apa yang hati kita butuhkan. Banyak tulisan yang ingin dirangkai , akhir dari kata - kata hati yang selalu berkecamuk didalam dada .  Apa masih saja belum bisa berdamai wahai hati ? Setiap yang datang dan pergi dalam kehidupan, meninggalkan sebuah cerita , sebuah kenangan . Benar kata pepatah dulu, cerita yang telah kita ukir akan kita kenang suatu saat.  iya , saat ini . aku mulai mengenang .  bergejolak didalam diri , ingin menanyakan kabar tapi sudah tidak pantas lagi rasanya .  Memang, sudah tidak ada gunanya lagi untuk memikirkan hal ini . tapi ntah kenapa hati dan logika selalu tidak sejalan .  Mengenang : yang indah buat senyum - senyum sendiri sambil bergumam “dulu kita pernah sedekat ini” lalu sekarang , layaknya seperti orang asing :) selucu itu . Membuka lembaran baru , tapi ibarat membaca sebuah buku/novel . halaman demi halaman kita punya cerita di masing - masing chapter yang berbeda - beda . Yang kita petik dari chapter itu adalah hal positif yang kita dapatkan. tapi sayangnya hal negatif yang kita terima adalah hubungan kita tidak lagi menjadi hangat, tapi dingin dan kembali lagi menjadi “asing” . 

Kembali merenung untuk tahun 2019

Tahun 2019 yang sangat hebat . Penuh dengan rintangan. Suka duka. Tapi memang tahun ini adalah perjalanan yang panjang dengan waktu yang singkat dan dengan kondisi yang sangat sangat menantang, ibaratkan tahun ini adalah tahun Ujian buat orang yang akan dipersiapkan untuk menjadi lebih hebat lagi.

Alhamdulillah. 365 of 365 . Halaman demi halaman. Sampai detik ini masih diberikan kesehatan . Untuk merenung saja tidak cukup. Perlu adanya evaluasi yang harus segera di realisasikan ditahun 2020 nanti. Memperbaiki kesalahan - kesalahan yang telah terjadi disepanjang tahun 2019. Menyiapkan hati yang lebih besar untuk bisa memaafkan dan berdamai dengan diri sendiri. Tahun 2019 menjadi sejarah dalam hidupku. Karna perdana tahun yang dewasa ini adalah tahun dimana semua tenaga, pikiran dan hati dikuras untuk bisa berjuang lebih lagi dan itu lebih dari diatas standart. Dan for the first time, diakhir tahun 2019 lebih banyak merenung, lebih mempersiapkan untuk tahun kedepannya untuk jauh lebih siap.

Thanks for 2019 . Tahun yang mengajarkan sebuah arti kejujuran, arti mencintai, arti sabar, arti memahami, arti mendengarkan, arti memaafkan all of mybest.

Betapa sangat berkesannya tahun 2019 ini sehingga sampai dipenghujung tahun air mata haru terus mengalir sambil mengucapkan kepada diri sendiri "terimakasih sampai saat ini sudah mampu kuat untuk menghadapi semua rintangan, suka maupun duka. Terimakasih karna sampai saat ini tidak pernah mundur dari yang namanya perjuangan. Terimakasih sudah melewati badai bersama dengan raga ini"

Dan saatnya. Tahun 2020 . Tahun yang penuh harapan. Penuh dengan warna baru. Semangat baru. Waiting for miracle in 2020!!

Alhamdulillah for 2019 ! Thankusomuch !

Bismillaahhhhh 2020 . Wish me Luck.

Makhluk Tanpa Perasaan

Tengah malam kau terbangun, melawan kantuk sekuat tenaga, membentang sajadah berdo'a dengan sunguh-sungguh. Kau ingat besok kau akan menghadapi interview pertamamu.

Kau menangis sejadi-jadinya, meminta dimudahkan. Meminta dilancarkan. Sebab ini peluang besar untuk karirmu.

Lain hal kau kembali terbangun, hatimu dipatahkan olehnya; seseorang yang begitu kau cintai. Hampir mati kau berjuang untuknya, sedang di matanya kau tak lebih dari apa-apa.

Lagi, kau kembali terbangun kali ini permintaan mu agak lain. Usaha yang tengah kau rintis di ujung tanduk, kau menangis dengan terisak meminta agar keajaiban datang, kau tak rela jika usahamu gulung tikar.

Esok lusa semua membaik, tangan-Nya mengirimkan bantuan. Segala yang kau minta hampir semua terpenuhi.

Malam itu kau kembali terbangun, tapi kau tak bergegas seperti malam-malam kemarin. Kau matikan alarm mu, kembali meringkuk di balik selimut tebal.

Kau lupa, kemarin kau begitu memelas pada-Nya, bagai anak kecil yang meminta dibelikan mainan.

Panggilan-Nya kau abaikan, lima waktu terlewatkan. Kau sibuk dengan kesenangan yang sudah ia berikan, bahkan lebih dari yang kemarin kau inginkan.

Dia tetap melihatmu, mengawasimu, menunggumu kembali. Tapi kau tetap lalai.

Hingga ujian kembali datang. Barulah kau mengadu pada-Nya. Malam-malam kembali kau isi dengan bermunajat pada-Nya.

Kau ini, kenapa pada-Nya kau bahkan berani mempermainkan?

Kau mendekat saat lemah, dan kesusahan. Saat senang kau lupakan.

Apakah Tuhan memang hanya kau jadikan pelarian?

Dasar, makhluk yang tak berperasaan.

Pagi, 07.54 | 24 November 2019.

“Beberapa bulan yang lalu, di malam-malam seperti ini kita sedang tertawa. Bercengkrama; lalu sesekali berjanji untuk tetap seperti itu selamanya. Dan di malam ini, aku mengingat malam itu dengan kamu yang sekarang entah lagi ada di mana.”

— (via mbeeer)

“Wanita itu bimbang. Dia diam di antara dua pilihan. Menyerah lalu pergi, atau bertahan dan berpikir seberapa kuat lagi ia mampu berdiri.”

— (via mbeeer)

Serahkanlah pada Allah semata.

Lagi dan lagi.

Denger temen yang gajinya lebih tinggi, terus bingung. Denger temen yang mau beli mobil dari hasil gajinya sendiri, terus bingung. Denger temen yang bisa liburan ke luar negeri dari uang sendiri, terus bingung. Jadi pengen, jadi iri.

Padahal, temen kita itu juga banyak ngeluhnya. Yang sulit jodoh lah. Yang malah jadi boros lah. Yang ngga bisa kumpul sama keluarga lah.

Kenapa sih kok masih bingung sama masalah dunia aja? Padahal kata Allah, dunia itu cuma tipu daya.

Berserah sama Allah, nggak mungkin Allah ngasih jalan kayak gini ini tanpa sebuah alasan.

Mungkin alasan itu kita anggap menyusahkan kita di dunia, tapi semoga saja alasan Allah ini meringankan kita di akhirat.

Kepada diriku, berbenahlah.

__________

@shafiranoorlatifah ; 1 Juli 2019

Setelah memasuki hidup di tahun ke 24.

#Sebelum Hari Esok

Semoga diri mu menjadi salah satu manusia yang tahu bagaimana lelahnya memperjuangkan sesuatu.

Semoga diri mu menjadi salah satu manusia yang tahu betapa ada beberapa hal di dunia ini yang menjadi perioritas seseorang di atas segalanya.

Semoga diri mu menjadi salah satu manusia yang tahu betapa sakit luar biasanya melihat orang lain menatap mu dengan pandangan seolah-olah kamu yang terburuk di dunia ini.

Semoga diri mu menjadi salah satu orang yang bisa memberi ku jalan yang baik untuk mencapai impian ku.

Karena jujur saja, aku sudah mati-matian berjuang di sini.

Karena jujur saja, aku sudah hampir habis untuk bertahan sampai sejauh ini

Karena jujur saja, aku amat sangat muak melihat pandangan seolah-olah mengkasihani dari mereka

Karena jujur saja, ada banyak duri di telapak kaki ku yang menancap luar biasa, tapi aku tetap berjalan di jalan ini. Untuk mimpi ku, dan mimpi-mimpi mereka yang hidup dari hidup ku.

Semoga aku akan baik-baik saja oleh mu

Tya

1 Juli 2019

:""))

Tanpa kamu harus bercerita panjang lebar pada manusia, Allah sudah mengerti bagaimana sulitnya kamu bersabar, tentang bagaimana gemuruhnya hatimu saat ini.

Menangislah sejenak, kepasrahanmu padaNya akan mendatangkan jalan keluar, ribuan usaha yang kamu lakukan tidak akan pernah membawa pada puncaknya jika ternyata kamu tidak melibatkan Allah dalam rencanamu.

Rancang dan tuangkanlah setiap rencanamu dalam secarik kertas, pada bait akhir tulislah "Aku, usahaku, dan doaku harus seimbang, dan untuk hasilnya aku ikuti jalan dan kemauanmu ya Rabb". Ia akan menenangkanmu, sebab kini kamu tidak bergantung pada hasil manusia, tapi pada hasilNya.

Setiap yang bergemuruh dalam dada terkadang akan membuatmu harus sedikit menangis, tidak mengapa. Biarkan ia tertuang dalam aliran airmatamu, hingga ia tenang, dan setelah itu kamu harus kembali menghapusnya dan mulai berjalan lagi. Tersenyum.

Karena setiap kita akan ada gemuruh dalam dadanya masing-masing, dan setiap kita punya tujuan yang harus dicapai. Semangat bertumbuh.

Jangan lupa doa.

@jndmmsyhd

Lingkaran :"")))

#Sebelum Hari Esok

Ada yang baru sembuh lalu di patahkan kembali

Ada yang baru memulai lalu di usaikan begitu saja

Ada yang baru jatuh lalu ditinggal begitu saja

Ada yang baru retak lalu diremukkan sekali lagi

Ada yang berjuang lalu tak pernah menemui ujung

Aku, kamu, dan kita semua. Naasnya, kita ada di lingkaran ini

Tya

2 Juli 2019

:"")))

Kalau masih sama-sama digaji, sebaiknya memang gak usah sok paling pinter sendiri. Selamat pagi! :)

:"")))

Nanti jika kalian diberi Allah amanah atas sebuah jabatan tolong ingat jangan semena-mena kepada bawahan. Mereka juga manusia, butuh istirahat, bukan benda mati.

U must be strong girl.

Tekanan yang begitu hebat akan ngebentuk kamu untuk jadi orang yang lebih hebat lagi. Asalkan kamu bisa menyikapinya dengan baik, berpikir positif, dan terus berbuat baik walaugimanapun tekanannya.

Emang sih ga mudah, kudu ngelewatin rintangannya dulu. Selalu inget begini "masalah pasti bisa diselesaikan, badai pasti berlalu, kamu bisa , bisa , lebih dari ini kamu pernah lalui dan hebatnya kamu mantap melewati itu semua" lalu dengan begini kamu merasa menjadi manusia pling sedih didunia ?

Selalu ada tempat kembali pulang , yaitu Tuhan dan yourparents, ur fams. Mereka adalah tempat yang gimanapun keadaan kamu , gimanapun dosa yang udah kamu buat mereka tetap masih nerima kamu, tetap masih sayang kamu.

Kamu nangis terus tiap malam? Yaudah gapapa. Lepasin aja selagi itu membuat kamu lega. Aku yakin air mata yang keluar itu adalah bentuk rasa terimakasih kamu sama diri kamu sendiri. Kenapa? Karena diri kamu sendiri berhasil melewati tekanan hari ini, berhasil menyelesaikan semua. Walaupun sebenarnya dengan tertatih2, dengan jatuh bangun. Hebat ya kamu. Ntahlah air mata haru kah itu sebenarnya ?

Kamu lelah ya memahami orang terus sedangkan kamu ga pernah dipahami. Bukan begitu sebenarnya. Selagi kita hidup , ya tugas kita emang bisa memahami dengan baik setiap orang yang ada disekitar kita. Ya kalau kamu keberatan karna mereka ga pernah melakukan seperti apa yang udah kamu lakukan kepada mereka ya berbesar hatilah. Terus berbuat baik gimanapun balasannya .

Nanti kita sambung lagi ya . Aku tunggu kamu kembaranku didepan cermin favoritmu ketika lagi dandan.

#ngomongdepankaca

#nasehatindirisendiri

“Istighfar” kok jadi sumber inspirasi?

“kalo lagi "mentok” bangett, apa sumber inspirasimu?“

"istighfar ribuan kali dan shalat taubat sampe capek.”

“hah? ga nyambung ah.”

“siapa bilang? inspirasi itu memang buah dari pikiran kita. tapi siapa yang punya kendali terhadap pikiran kita?”

“hmmm…”

“Kita mentok nih, terus googling cari inspirasi , siapa yang punya kendali terhadap kedua bola mata kita yang berkordinasi dengan jari kita di laptop, lalu kita memilih salah satu dari sekian banyak link website di google, yang akhirnya mencerahkan?”

“terus?”

“Bisa aja ada website yang mencerahkan, tapi kita nggak milih itu karena di saat yang bersamaan HP lo bunyi terus kedistrak, atau tiba2 mati lampu akhirnya lo lupa lagi tadi googling apa, atau tiba2 mules wkwk. Yang akhirnya kita nggak jadi tercerahkan.

Semua itu terserah Allah mau ngizinin atau enggak. Rezeki bernama inspirasi itu selalu ada, tapi bisa jadi terhalang karena kita rutin ngerjain maksiat. Jadi banyak minta ampun dengan istighfar dan shalat taubat biar penghalang itu ilang deh.”

“ah masa sih? gw ga percaya.”

“ya terserah. kalo gw udah pake cara ini dari 7 tahun lalu. so far it works. jadi gw lanjutin ajah.

lagian dengan begitu, gw jadi lebih tenang karena gw percaya solusi itu dekat. cuma kita aja yang suka ngejauh.

Allah seneng sama kita kalo rajin taubat broh.

Lagian kalau Allah udah seneng, kelar urusan semua. mau nyari apa lagi sih?”

“hmmm…”

–

Depok, 14 Juni 2019

Pria Paling Tabah

Menyayangi bukan hanya tentang berkata aku menyayangimu, tapi juga tentang menjaga.

Jika aku dulu selalu menulis tentangnya maka kali ini biarkan aku menulis tentang pria paling tabah.

Pria yang jarang terlihat tapi paling berpengaruh dalam kehidupan, pria tersederhana, suka bertanya dan peduli dengan caranya. Selalu membuka pintu kamar untuk memastikan aku sudah tidur pada waktunya, bertanya ingin makan apa atau malu-malu memeluk sambil mengelus rambut. Dulu ayah dikenal sebagai sosok yang jarang menunjukkan kasih sayang karena mungkin cara ia menyayangi bukan dengan omongan. Ayah adalah penyembunyi paling hebat bahkan dalam hal menyimpan luka yang mendalam. Pria paling tabah yang ku kenal, tidak pernah mengeluh dan bersyukur atas apa yang ia punya.

Pernah ia menceritakan tentang hal-hal yang ia rahasiakan, tentang berjuang dan nilai kehidupan. Aku menangis setelahnya, karena ayah memikul beban yang berat tapi masih selalu berada dijalanNya. Kulitnya tak lagi seperti dulu karena sudah berapa banyak sinar matahari yang mengenainya. Matanya tak lagi sejelas dulu, bahunya tak lagi sekekar dulu tapi ketabahannya tidak pernah pudar oleh waktu. Ayah terkadang terlalu baik sampai aku takut ia dimanfaatkan tapi ayah selalu bilang “Jangan pernah berlaku baik hanya untuk dapat balasan yang sama oleh manusia, biar Allah yang membalasnya”.

Ayah mungkin tidak membesarkan kami dengan harta berlimpah karena kami tidak terlahir kaya raya tapi ayah senantiasa membimbing dengan harapan kami punya hati yang kaya. Hari ini usianya bertambah, semoga selalu seperti itu dan diberi kesehatan serta keberkahan yang berlimpah.

Jika tidak bisa membantu, ya jangan menyusahkan

Ketika dua2nya tak lagi bisa kita pegang, maka pergi adalah keputusan terbaik. Sadar diri atas apa yang sudah dilakukan selama ini.