Tumgik
Text
MANUSIA TIGA PAGI
Di saat orang di bawah dan di sampingnya menjelajahi mimpi, si manusia ini malah terjaga dengan mata yang terasa perih dan sedikit pusing di kepala. Belum isi perut yang sibuk membunyikan suara di dalam sana–bayangkan eyang atau ayahmu dulu yang menabuh bedug di masjid sebelum azan atau ketika malam takbiran.
Terjaga dengan rambut yang masih terasa lembap akibat bekas keramas yang Ia lakukan sebelum tidur.
Ia kebingungan mengapa akhir-akhir ini alam seolah menyalakan alarm untuknya pukul tiga pagi tepat. Ketika Ia ingin kembali tidur, mereka seolah menyetel snooze di alarm tersebut. Snooze-nya baru berhenti setelah dua jam lamanya dan Ia baru bisa kembali tertidur walaupun hanya satu atau dua jam.
Maju tatu, mundur ajur.
Mau tetap terjaga hingga pagi atau tertidur sejam dua jam, sama-sama akan menimbulkan pusing ketika paginya.
3 notes · View notes
Text
Perlombaan Menjadi Yang Terpopuler
Tidak ada yang menarik di perlombaan ini. Perlombaannya sama dengan perlombaan lain yang tujuannya adalah untuk menjadi pemenang. Mungkin, syaratnya yang agak berbeda. Para peserta diwajibkan tidak memiliki rasa malu, mempunyai jiwa narsistik, dan pintar bersandiwara. Para peserta tidak perlu menguasai semua persyaratan. Namun, peserta yang memenuhi semua persyaratan akan semakin berpeluang menjadi juara. Mengenai kegiatan yang harus peserta lakukan dalam perlombaan, yaitu membunuh, merusak, membuat orang marah, menjadi orang bodoh, menyakiti, dan melanggar peraturan. Mudah bukan? Selamat mengikuti perlombaan!
1 note · View note
Text
Inkognito
Aku adalah sebuah tempat di mana orang berlomba-lomba menghias diriku. Aku tidak tau perlombaan apa yang mereka ikuti, tapi terima kasih karena sudah mempercantik. 
Aku adalah sebuah rumah inap ketika seseorang merasa jenuh dengan rumahnya. Merasa muak atau hanya merasa butuh orang asing untuk mereka bagi ceritanya. Denganku, mereka mendapatkan rasa aman karena berhasil menghindar dari orang yang membuat mereka kesal. Denganku, mereka bisa membagi ceritanya dengan anonim. Kalau kau ingin menginap padaku, cukup bayar aku dengan waktu.
Aku adalah sebuah kota khayalan segala ada. Mereka dapat menemukan tempat untuk bertukar ilmu agama hingga tempat untuk bertukar saliva. Mereka dapat belajar dan juga memberi hajar. 
Oh, iya. Aku beri sedikit peringatan mengenai bahayaku. Aku dapat mengendalikan mereka jika mereka terlalu terlena denganku. Aku tidak selalu positif bagi mereka, tetapi aku juga tidak seburuk itu. 
Sekali lagi, aku adalah rumah inap. Artinya mereka tidak boleh bertempat menetap di sini. Aku tidak akan mengusir karena itu perbuatan tidak etis. Namun, kuharap mereka segera pulang ke rumah jika urusannya sudah selesai. Tenang saja, aku selalu memberi mereka bingkisan. Aku memberinya sebagaimana mereka memperlakukanku. 
Sekali lagi –aku janji ini terakhir–, aku adalah kota khayalan. Kuharap mereka dapat menemui temanku – sesuatu yang bukan khayal. Pssst. Temanku akan sangat senang menemui mereka. 
1 note · View note
Text
Waktu itu, temanku pernah buat question box di Instagram storynya. Isinya, intinya begini, apakah kamu melakukan kebaikan atau menolong seseorang untuk mendapatkan kebaikannya serta pertolongannya kembali ketika kamu butuh bantuan?
Lalu, aku jawab dengan kata-kata yang sungguh berantakan. 
Sebentar, aku akan paste jawabannya di sini:
Prinsipku, i'll do everything for myself first. Kalau kita berbuat baik dan mau bantu orang lain, paling minimalnya, ya, dapet energi positif buat diri sendiri. Terlepas dari itu, alias gimana orang ke aku ntarnya, itu mah bonus aja 💕
Pas liat pertanyaan di question box-nya, aku buru-buru pengen jawab. 
Gak ada yang salah sama pertanyaannya. Pandangan hidupnya begitu, ya, sudah, aku hormati.
Jujur, aku akan selalu berusaha melakukan semua kebaikan untuk semua orang di dekatku dan murni ingin membuat mereka senang. Untuk membuat diri sendiri juga senang tentunya. Akan selalu ada energi positif yang kudapat ketika selesai melakukan kebaikan. 
Begitu juga dengan menolong orang. Tidak jarang aku dimarahi orang di sekitarku karena katanya, aku menolong orang yang salah, menolong orang yang telah menyakitiku, atau menolong orang yang tidak pantas untuk menerima pertolonganku.
Tidak ada yang sia-sia selama aku menolong seseorang, tidak ada orang yang tidak pantas yang pernah dan akan kuberi pertolongan, tidak ada rasa penyeselan sedikitpun ketika aku menolong seseorang.
Ini akan aku cantumkan kutipan yang aku temu di internet:
if you are able to give love, that means you have it inside of you.
You have it within you, and that it makes you who you are. It makes a beautiful person, a beautiful human being.
1 note · View note
Quote
She was all right because the sea was so airtight, she broke away
0 notes
Text
Di depannya duduk seorang ibu paruh baya dengan rambut merah menyalanya (yang kemudian kuyakini warna merah tersebut digunakan untuk menutupi beberapa rambut putih yang mulai tumbuh di kepalanya). Ia sempat-sempatnya memakan kacang bawang atau entah kacang telur yang sepertinya sengaja ibu itu bawa dari rumahnya ketika kursi semakin penuh. Dimakan tanpa jeda, tanpa menawarkan orang sekitarnya seperti yang biasa kudengar. Terlalu lezat dan tidak terlalu rela untuk dibagi. Yang kuingat, warna baju yang dikenakannya saat itu senada dengan rambut merahnya. Begitu kontras dengan celana kuningnya. Aku terkekeh sedikit. Dalam hati saja.
Raut wajah ibu berambut merah itu mirip dengan tetanggaku, Bu Endang. Mata yang sipit, kulit putih, alis yang digambar tipis, badan yang berisi. Wajah galak yang dimilikinya dipertegas dengan pulasan gincu merahnya. Sekilas, tergambar bayangan ibu itu ketika memarahi anak-anak kecil di depan rumahnya karena terlalu berisik ketika bermain bola. Belum lagi bola yang ditendang kencang mengenai pagar rumahnya atau ketika ibu berpakaian seenaknya itu memarahi anak bungsunya karena telat bangun yang hanya tiga menit kurang, atau ketika ibu itu terus mengoceh ketika suaminya telat pulang seperti yang dijanjikan, lalu marah namun tetap menyediakan kopi dan memanaskan air untuk kemudian dipakai mandi si suami. 
0 notes
Text
2019
Selamat tahun baru lebih enam hari sembilan jam. 
Awal yang sempurna dan akhir yang cukup. 
Semuanya berubah di 2019. Semester kuliah, genre film action kesukaanku berubah menjadi romance menye-menye, tempat untuk beli nasi goreng, warna cat rumah, aku yang dulu membenci capcay, lalu berani mencoba dan menjadi suka, dan orang-orang tentunya. Ia yang dekat menjadi jauh; Ia yang jauh menjadi dekat; Ia yang dulu menerima menjadi Ia yang membalas; Ia yang dulu paling dipercaya menjadi Ia yang paling diragu; Ia yang dulu banyak bicara menjadi Ia yang sering pergi dan meninggalkan sepi.
0 notes
Photo
Tumblr media Tumblr media
0 notes
Text
Bandung, 6:28.
senjataku sudah siap
tempe goreng, bakwan yang sudah lagi tak panas
kopi seduh dalam gelas plastik
jaket (bercorak) tentaraku
aku siap berperang
berperang melawan kekantukan
melawan kemacetan yang dalam
hitungan beberapa menit akan terjadi
prajurit pertama datang
perempuan bertas oranye
bersiap di barisan paling belakang
mendengarkan musik melalui earphone
prajurit kedua datang
lelaki paruh baya penjual mainan
diletakan permen susu kesukaanku di sana
di samping gangsing berwarna hijau terang
prajurit ketiga
keempat
dan kelima datang
bersiap paling depan
yang satu menopang dagu
tertidur
prajurit selanjutnya datang
tergesa-gesa
wanita melihat jam di tangannya
menutup wajah selanjutnya
tertidur
prajurit yang kesekian datang
wanita pembawa sayur
kipas wajah sebentar
tertidur
prajurit terakhir datang
pukul 06.43
bersama musuh pertamaku:
kemacetan
satu persatu prajurit semakin siap berperang
pergi meninggalkanku
masing-masing berdoa dalam hatinya:
semoga Tuhan memberikan kami kemenangan
terima kasih kerja samanya
2 notes · View notes
Text
GUN
Seharusnya saat ini, ia sudah menyelesaikan tugas atau minimal sedang mengerjakannya, tapi yang dilakukannya malah menulis jurnal harian sambil mendengarkan lagu milik Purity High. Menunggu suara yang menjadi penyebab hilangnya fokus, menghilang katanya.
Sebentar, lagu milik Purity High sudah terganti dengan lagu kesukaannya sejak hari kedua ia mengikuti ospek kuliahnya. Lagunya banyak dibenci orang. Pemutarannya saat itu terjadi di mana-mana dan berulang-ulang. Bosan kata mereka. Sssst. Sampai saat ini, ia bahkan bisa memutar ulang hingga tiga belas kali dalam satu hari.
(lagunya sudah terganti, ngomong-ngomong)
 Pagi tadi, ia hampir saja terbawa angkot yang ditumpanginya ke tempat yang jauh dari tempat seharusnya ia berhenti.
Ketiduran!
Untung angkotnya direm mendadak di beberapa meter sebelum tempat pemberhentiannya.
 Selebihnya, hari ini sama seperti biasa. Tapi jauh lebih bahagianya dan sayang aku gak boleh kasih tau alasannya  :p 
1 note · View note
Text
Orang Baik
Hai, orang baik. 
Semoga saat ini kamu sudah tertidur pulas dengan mimpi indahmu. Jangan banyak begadang. Jaga kesehatanmu.
Hai, orang baik.
Senang sekali lihat kamu yang sepertinya semakin bahagia dengan hidupmu: teman-temanmu, kesibukanmu, hobimu, dan lain-lainmu. Kamu berhak dapat itu. 
Kamu orang baik.
Hai, orang baik.
Orang yang selalu kerja keras untuk dapat apa yang kau mau. Semoga ucap syukur tidak pernah tertinggal. Ucap syukur untuk hal kecil yang membuatmu jadi lebih baik dan hal besar yang seharusnya membuatmu menjadi jauh lebih baik lagi.
Hai, orang baik. 
Kamu nggak boleh tinggi hati. Kamu nggak boleh lupa orang banyak yang sudah membuatmu jadi sehebat sekarang. Mari doakan semoga mereka selalu bahagia. 
Hai, orang baik.
Jaga emosimu. Kamu makhluk bertuhan. Jangan sakiti orang. Jangan sampai emosi buat hancur semua kebaikanmu.
Hai, orang baik.
Semoga beruntung untuk ke depannya. Kamu selalu dikelilingi orang yang sayangi kamu. Jika ada keluh, cari orang untuk dibagi. 
Hai, orang baik.
Semoga selalu seperti itu.
1 note · View note
Photo
Tumblr media
17:36 — Keluar SPAI 
Dia naik angkot tujuan Lembang - Stasiun Bandung. Biasa. 
Katanya naik kereta lebih hemat dibanding naik bus. Uang 5000nya bisa dia pakai untuk beli roti atau gorengan atau Nutriboost rasa kopi.
Di depan rumah makan nasi padang pertigaan Setiabudi, setelah dia, giliran bapak penjual mainan anak-anak yang naik. Hey! Permen susu favoritnya waktu kecil ada di antara dagangan yang lainnya. Kesukaannya, rasa vanila.
Bapaknya baik. Senyumnya banyak. 
Bapaknya turun di jalan Cihampelas. Selamat istirahat, pak. 
Lalu, dia sampai stasiun pukul 18:30. Lima menit setelah ditinggal kereta. Biasa.
1 note · View note
Text
nida.
Hi, Nid.
Lagi ngaso tiba-tiba kepikiran buat bikin tulisan tentang kamu karena banyak banget momen kita yang berkesan dan nggak boleh sampe dilupain, sih. So, ya, here it is.
Nida. Temen pertama waktu SD. Rumah kita beda dua gang dan aku selalu balik lagi ke rumah kalau mau main ke rumah kamu karena di gang lima suka ada orang gila yang bedaknya tebel banget dan suka ngomong sama jendela rumah Pak Bali dan di gang empat ada orang yang nggak tau kenapa kita takut banget sama dia.
Waktu kelas tiga (atau empat?) kita bikin telor dadar, dikasih saos, dan dikasih topping snack Taro. Dan kita jual telor itu ke tetangga samping rumah kamu. Harganya 2500. Hahahahaha.
Dari dulu, aku sama Nida ini suka dagang. Tapi di antara kita nggak ada yang buka warung. Jadi, kita berdua ‘lamar kerja’ ke warung di gang empat buat ikut jaga warung. Kita seneng banget hahahahahha. Nungguin pelanggan datang, ngobrol sama ibu warungnya, yang aku yakin si ibu warungnya pertama kali agak kaget karena kedatangan kita berdua. Ini masih kelas empat SD.
Di kelas empat juga, ibu subuh-subuh bangunin aku. Ibu denger nama bapak kamu diumumin di toa masjid, katanya bapak meninggal. I.. am.. really sad. Aku langsung datang ke rumah kamu. Di situ aku liat teh Ia, teh Ati, dan teh Ninis nangis. Sama ibu juga. I know its really hard for you. Aku inget bapak itu pendiem tapi suka bercanda.
Kita mandiin anak kucing di westafel, kita sedih banget pas ikan arwana kamu mati, we talk about our first love, aku diajak ke Ampera Padjajaran sama keluarga kamu di ulang tahun kamu yang aku lupa ke berapa, dan aku dikasih bando warna silver yang akhirnya dipatahin sama sepupuku, tiap pagi kamu ‘nyamper’ ke rumahku, aku yang sering banget diajak liburan keluarga kamu ke rumah kamu di Soreang, kita punya baju belang yang secara ngga sengajaan sama, kamu yang seneng banget panggil aku Titiw.
Sampe kelas lima kita pisah kelas. Aku yang waktu itu kebeneran rangking enam masuk kelas unggulan. (I hate it. Aku udah jadi orang paling bloon di kelas itu.) Dan kamu masuk kelas 5F. (Sekelas sama first loveku? XD)
Di situ, untuk pertama kalinya aku ngerasain sakit hati. (????????)
Kita udah nggak sedeket itu. Kamu punya temen baru yang juga tetangga aku. Kamu waktu itu lebih sering ‘nyamper’ dia dan berangkat-pulang bareng. Waktu itu juga, Della yang lebih sering kamu ajak ke Soreang bareng keluarga kamu. Bukan aku. Aku nangis pas cerita itu ke ibu. Kita udah jarang main sampe akhirnya aku pindah ke sini.
0 notes
Text
Namanya Jay. Hobinya nongkrong di rental ps. Dua tahun lahir lebih cepet dari Tyas dan bertempat tinggal jauuuuuuuh dari Bandung.
Anak hukum yang jarang bawa kuhp, nggak hapal uud dan anti bahas politik.
Vokalis band yang ngasih banyak rekomendasi lagu-lagu keren.
Orang yang penampilannya kayak preman, doyannya nonton kartun.
Manusia yang sering ikutan girang, kalau si Tyas girang. Girangnya kadang melebihi si Tyas.
Laki-laki yang ketemu Tyas lima bulan lalu buat ajak main tanya-jawab.
Pimpinan laskar biri-biri ini, satu-satunya orang yang bikin Tyas mau lakuin face call.
Orang yang suka pake foto profil monyet ini, yang banyak kasih tau Tyas hal-hal baru.
Mereka punya banyak kesamaan. Mulai dari kebiasaan (kecuali mengenai per-mandi-an), kesukaan, hingga impian.
Mengenal Jaylen adalah hal yang paling Tyas gak sangka.
Adalah hal yang paling Tyas syukuri.
Adalah hal yang paling Tyas harapkan untuk dilakukan selamanya.
Oh, ya, hal yang paling mereka suka adalah denger lagu bareng-bareng di malem Minggu dan membuat planlist.
1 note · View note
Text
Pru Bury
2019/01/17
12:01 PM
 Ini bukanlah sebuah artikel mengenai cara budidaya tanaman jenis berry atau resep olahan jenis berry yang namanya mungkin baru kau tahu.
Bukan juga sebuah biografi mengenai seorang tokoh fiksi bernama Prue Bury dalam film A Hard Day’s Night yang rilis pada tahun 1964. (Pru yang ini tidak menggunakan abjad vokal ‘e’ sesudah vokal ‘u’).
Pru yang ini adalah Pru Bury yang di kemudian waktu mengubah namanya menjadi Prudence. Tetap berunsur Pru dan tetap berhubungan dengan karya milik The Beatles.
Pru adalah seseorang yang meminjam nama Nana Komatsu sebagai tokoh yang ia pakai dalam suatu permainan. Tidak akan ada bagian yang menjelaskan secara khusus mengenai permainan ini. Namun ada satu hal yang harus kau tahu dalam permainan ini: sering kali terjadi perdebatan apakah sah membawa perasaan di luar dunia permainan atau tidak.
 Bagaimana dengan Pru?
Dia sama sekali tidak peduli dengan perdebatan itu. Ia lebih tertarik untuk melihat para orang itu berdebat kemudian menertawakannya.
­
Lalu apa yang dipedulikannya?
Lilyuk Lilyuk.
Seorang tokoh fiksi yang namanya selalu dipertanyakan oleh Pru karena pengulangannya (di suatu waktu, Pru akhirnya tahu alasannya).
Seorang tokoh fiksi yang menemani Pru menertawakan sekaligus keheranan betapa seriusnya beberapa orang bermain sebuah permainan.
Seorang tokoh fiksi yang Pru selalu nantikan sebuah pertemuan bersamanya.
2 notes · View notes