boring😴

pas lari td ada ibuibu jersey pink sepatu pink semua pink. Ngga ngobrol, ngga nyapa tp gua ngerasa keintimidasi. Tbtb pengen ngejauh dan gamau liat dia orang. Mungkin, grgr gua sering diomelin ibu-ibu nya kawan gua pas kecil, skrng ini gua kalo liat atau ada disekitar ibu-ibu yg ngejreng jd ngga nyaman. Suka tbtb mode defence, siap siap kalo tbtb dia nyerocos ngomel. Padahal gabakal juga sih, kayanya

suksesi alam bakal terus berjalan. Sebesar apapun eksploitasi yang manusia lakukan. Cuaca tak tentu, bencana alam dsb adalah upaya bumi untuk terus regenerasi. Manusia akan terus beradaptasi. Terus begitu hingga waktunya bumi hancur atas kuasaNya.

Bantuan manusia untuk suksesi alam juga tidak berdampak banyak. Selain karena eksploitasi yang sudah terlalu masif, suksesi alam perlu waktu. Sebagaimana sunnatullah, bahwa kita terjebak dalam ruang dan waktu yang berarti kita (manusia dan alam) juga terjebak dalam proses. Sedangkan, pikiran naif berharap eksploitasi berhenti sama seperti berharap manusia berhenti minum.

Pertanyaannya, mau pilih jadi pemakmur atau perusak? Pada akhirnya semua hanya tentang kesiapan kita bertanggung jawab di pengadilan terakhir.

kenangan

untuk jokpin

Kelak kau akan jadi kenangan bagi tukang yamin langgananmu. Dia akan dengan teliti meracik yamin agar selalu presisi dengan seleramu.

Kelak kau akan jadi kenangan bagi tukang kopimu. Dia akan seduh dengan sungguh pesanan kopimu yang tak pernah berganti seakan itu terakhir kali.

Kelak kau akan jadi kenangan bagi pembacamu. Yang dalam remang terseok-seok membaca puisi jenakamu dan tahu tak akan ada lagi puisi puisi baru.

baru kelar HM, lagi ngerasain runner's high, happy bener. Liat berita jokpin meninggal, jd campur aduk begini.

İf your best bet for staying alive is camouflage, what would you do when your world suddenly changes color?

pasca ramadhan gua paling mentok cuma bisa tidur 4 jam doang. Seringnya 2 jam kebangun dan gabisa tidur lagi. Mimpinya aneh-aneh banget akhir-akhir ini. Semalem gua mimpi ga sengaja bunuh gollum setelah berantem cukup lama. Gua ga sengaja patahin lehernya. Berantemnya grgr rebutan cincinnya sauron (the ring of power). Habis itu gua kebangun dan ngerasa bersalah. Apa di mimpi itu gua jadi frodo baggins ya? Tapi dia ngga sampe ngebunuh gollum dah.

Sama sering juga mimpi latarnya asipa tapi tokoh di mimpinya kawan kawan di turki, atau sebaliknya latarnya turki tapi isinya kawan kawan di asipa. Dan rata rata isinya pukul pukulan yang ngebikin bangun tidur badan gua rasanya cape sama pegel.

Tp gua jadi bisa tidur siang, dan ga mimpi aneh kalo tidur siang.

Apa ini efek mulai lari lagi? Kecapean?

Oh, sungguh ajaib bahasa. Permainan kata. Huruf. Dan buku-buku. 26 huruf dipermainkan sedemikian rupa hingga memenuhi dunia. Yang jauh lebih dalam dari sekedar permainan huruf seperti aku, kau dan kua adalah kata kata itu sendiri. Permainan yang terus berkembang seperti ruang tak berujung. Seiring bertambahnya waktu kalimat-kalimat baru muncul. Seperti cahaya temaram di pengetahuan manusia yang gelap. Cahaya pencerahan yang merambat perlahan-lahan.

di kereta arah pulang. Lepas jumpa kawan-kawan lama. Bertukar banyak tawa. Banyak cerita. Menyenangkan. Sekarang saatnya kembali ke mode sunyi. Oh, dan jika sepi adalah harga untuk sunyi, maka itu harga yang pantas.

İni mah saya, baru sampai rumah. Kedinginan di jalan yang gelap karena malam sudah. Sekarang di dalam kamar dengan lampu nyala karena sebetulnya saya sedang baca buku. Selain di dalam kamar, saya juga di dalam selimut, ini kemampuan khusus yang semua orang bisa, berada di dua tempat di waktu yang sama.

Lalu, sebab saya nulis ini adalah karena ada beberapa nyamuk yang mendistraksi kegiatan saya. Nyamuknya sih sudah mati dipukul buku, tapi saya jadi tidak fokus baca dan ingin menulis ini tulisan. Juga ingin bertanya, kenapa nyamuk selalu menyerang kuping? Kenapa mereka begitu, seakan akan mereka memang ingin dipukul dengan buku yang sedang saya baca. Padahal jika mereka hanya ingin darah, mereka bisa pergi ke gedung palang merah indonesia di ciateul. Ciateul yang airnya gatal karena digigit oleh mereka. Bentol disana dan disini, tak bisa digaruk karena mereka hanya air.

Fokus saya sudah kembali, jadi saya kembali baca. Jika ada nyamuk lagi, mungkin akan ada tulisan yang lain lagi.

I

Hari yang panas di luar. Sudah sangat lama semenjak terakhir kali air langit membasuh jalanan yang gersang. Debu beterbangan oleh angin musim kemarau yang tak berhenti berhembus. Tumbuhan menggugurkan dapur-dapurnya karena paceklik, ketidakseimbangan bahan baku fotosintesis berbahaya untuk kelangsungan hidup mereka, dan mereka puasa.

Di gudang yang sudah usang, di sana berjibaku dengan debu tebal, seorang anak. Orang tuanya sudah pergi, meninggalkan dia sendiri mengobrak-abrik kenangan. Berdus-dus buku ekonomi dan politik yang menguning oleh usia, barang-barang antik yang terpoles debu, tumpukan foto lama dan temaram lampu bohlam yang hidup segan mati tak mau.

Perlahan-lahan, sejengkal demi sejengkal di singkirkannya debu-debu itu. Kecoa dan tikus berlarian kesana-kemari karena tempatnya yang nyaman diusik. Dan suara konstan batuk yang tidak berhenti.

Ditatanya kembali barang barang di gudang itu sesuai dengan bangsanya masing-masing. Buku dengan buku, foto-foto diatasnya barang antik di sudut kiri. Dirapihkannya dengan sedemikian rupa agar gudang itu menjadi lebih mudah untuk di kunjungi.

Cukup untuk hari ini pikirnya. Selain sesak oleh debu, gudang tua itu menyesakinya dengan banyak kenangan. Bahkan dengan hanya menata barang-barang di gudang itu energinya sudah terkuras habis. Dan dia pergi tanpa membuka apapun.

Dia sadar, bahwa dirinya bukanlah seorang yang dapat mengikuti instruksi dengan baik. Dibandingkan dengan mengikuti rencana, di hidupnya dia lebih sering melakukan banyak improvisasi di sana dan di sini (walau sebetulnya itu tak perlu, tak berguna dan hanya menyusahkan dirinya sendiri). Dia sangat menikmati ledakan-ledakan tiba-tiba itu. Di titik ekstremnya dia sengaja membuat rencana hanya untuk dia ingkari. Menurutnya hidup terlalu singkat untuk perjalanan-perjalanan yang terduga.

Maka, hingga bertahun-tahun yang dilakukannya berulang-ulang hanyalah membersihkan debu gudang itu, tanpa pernah mencoba membuka kardus-kardus kenangan yang ada di sana. Kenangan, racun pikiran pikirnya.

Jika memang dunia ini "ewige wiederkunft des gleichen" seperti yang nietszche bilang, maka siapakah aku dan kamu dalam sejarah?

Saya sedang ingin nulis. Atau mungkin ngetik. Apapun. Atau sebetulnya karena saya belum tahu hendak ngetik apa. Maka. İni yang saya lakukan. Yaitu mengetik. Akan terlalu lama jika saya harus menunggu hingga saya tahu apa yang sebaiknya saya ketik. Mungkin jadinya saya tidak ngetik-ngetik. Dan dengan itu keinginan saya tidak terpenuhi. Oh, ya. Saya sedang sangat mengharapkan hujan. Karena. Kebun saya punya sangat kering. Melihat tanah yang kering buat saya bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Terlebih pemilik sebelumnya tidak terlalu memperhatikan kesehatan tanah. İni mungkin terdengar aneh. Tapi. Kamu harus tahu. Jika tanah sehat. Maka bumi akan sehat. Jika kehidupan bawah tanah sehat. Maka kehidupan di atas tanah juga akan begitu. Jaring kehidupan itu sambung-menyambung. Bukan hanya yang kasat mata. Melainkan yang tak kasat mata juga. Bukan setan dan keluarganya yang saya maksud. Melainkan mikroorganisme. Mahluk-mahluk kecil yang punya andil besar. Tapi. Dalam sudut pandang ilahiyat setan juga turut ambil andil. Juga malaikat. Dan manusia. Apakah setan menggoda alga. Atau fungi. Semuanya ujian. Saling menguji satu sama lain. Apakah mereka guru. Atau polisi lalu lintas. Oh. Ada suara surya paloh bernyanyi. Dari dalam teve buatan korea itu. Juga disebut-sebut nama anies baswedan dan pks. Mereka sedang bermain-main. Permainan yang besar. Yang melibatkan banyak sekali orang. Dan dana. Maksud saya biaya. Bukan aplikasi. Walaupun mungkin mereka menggunakan dana untuk membagi dana kesana-kemari. Atau mungkin cash keras. Mungkin juga gopay atau ovo. Apapun yang bisa ditukar dengan barang yang sesuai. Barter suara rakyat dengan seratus ribu rupiah. Agar suaranya bisa dibisukan ketika sudah menjabat. Apakah mereka tidak lelah?

İni kisah tentang kemarin malam, sebuah kejadian yang benar-benar terjadi dan secara alami saya alami sendiri. İni terjadi ketika saya berkendara melawan angin dan tak bisa melihat matahari karena sudah malam. Yang terjadi adalah sesuatu yang sudah lama tidak saya rasakan. Yaitu kesedihan, seperti galau dan mellow. Perasaan itu muncul tiba-tiba, tanpa aba-aba. Dan, ini mungkin sedikit membingungkan, ketika perasaan itu muncul dalam diri saya, juga di dalam diri saya muncul perasaan senang. Dan itu entah kenapa. Sehingga ketika saya secara mendadak sedih saya segera mencari dan melakukan hal-hal yang mendukung saya agar perasaan sedih itu tambah larut. Atau, singkatnya saya ingin larut dalam kesedihan itu. Maka yang pertama saya cari adalah mie goreng. Tentu itu karena saya belum makan dan lapar. Kamu juga pasti tahu bahwa sedih juga butuh energi. Dan di sana lah saya berlabuh, di tukang mie goreng langganan saya di depan kantor pemerintah daerah. Dengan tidak secepat kilat sudah saya dapatkan satu porsi mie goreng tidak pedas, tanpa mentimun dan ditambah kacang tanah (suuk). Saya barter mie goreng itu dengan satu lembar kertas bergambar pahlawan yang dikenang oleh bank indonesia. Dan mas jaka membalas dengan memberi 3 lembar kertas bergambar pahlawan yang beragam. Sungguh itu adalah bukan karena dia baik hati, melainkan memang sudah seharusnya begitu atau resiko roda dagangannya terguling akan terjadi.

Saya menikmati mie goreng itu di rumah, karena ada. Juga di depan kolam ikan dan di meja makan. Sejenak, saya lupa bahwa seharusnya saya sedang sedih. Saya terlalu fokus dengan mie goreng yang ada di hadapan saya. Selepas kenyang, maka seketika itu pula saya kembali sedih. Karena saya ingat seharusnya memang saya sedang sedih, walaupun saya sendiri tak paham apa sebabnya saya sedih.

Dan, di dalam kamar yang sudah gelap saya mencoba meraba-raba, kira-kira apa sebab saya sedih. Beberapa waktu berlalu, saya masih belum menemukan apa sebab saya sedih. Sehingga saya mulai coba tambahkan suasana pendukung untuk sedih yaitu lagu-lagu tentang kesedihan. Bukannya tambah sedih, saya malah jadi ngantuk dan sewajarnya orang mengantuk saya tertidur. Sebab kesedihan itu juga tidak saya temukan dan saya rasa itu tidak terlalu penting karena sekarang saya sudah tidak.

Jadi sedikit khawatir abis dapet kabar ada yang wafat pasca race. Cardiac arrest penyebabnya. Jadi khawatir gara-gara buat race kali ini gua latihan gua ngga proper. Beberapa lari terakhir gua HR selalu masuk red zone. Jadi agak ragu gua bisa FM. Bisa aja sih asal mau sabar main di pace 7-8. Tapi itu jadi tantangan tersendiri buat lari selama 5-6 jam. Bakalım ne olucak, tapi target Virgin FM sih ga muluk-muluk cukup finish strong and happy.

Beres fm gua mau coba triathlon ah, atau trail dulu kali ya ke rinjani🤤🤤🤤🤤

Saya tak terbiasa dengan air mata. Ketika ada yang menitikkan air matanya di depan saya, satu yang saya ingin katakan "jangan". Air itu sangat asing, sehingga membuat saya bingung harus seperti apa saya bersikap. Bahkan diperpisahan paling berat sekalipun, saya akan bilang jangan ada air mata. Dengan sedikit kalimat hiburan kita akan kembali berjumpa.

Setengah jalan lebih 2023. Sangat bersyukur untuk banyak yang terjadi. Ga semua keputusan berjalan mulus, ga semua keinginan terwujud, tapi itu warna-warni perjalanan. Ngga ada sama sekali penyesalan untuk hal-hal yang terjadi. Bahkan yang terburuk sekalipun. Cukup berusaha untuk tidak jatuh ke lubang yang sama. Selebihnya gua jadi lebih kuat.

Dan, sangat senang melihat banyak kawan gua happy dengan hal-hal yang terjadi di kehidupan mereka.

Life is good⚡