Tumgik
tanpagula 7 years
Photo
Tumblr media
Selamat berhujan-hujan. Demi janji dan spekulasi masa depan yang hanya terpisah sedetik di depan mata. Rintihan rintik seperti menyeruak seketika, sementara sebelah sana mendung belum memberi jawaban tentang harap. Duhai hati yang sekenanya bercerita tentang jawaban ketakutan. Ada cara menenangkannya. Aku tau satu cara, dengan mendengarkan, dan mengarahkannya untuk lebih tenang, kan? Ya. Jawabmu. Alih-alih punya jawaban pasti, kupastikan sedetik kemudian segalanya menjadi masa lalu. Duhai hujan, terima kasih sudah membuatku basah kuyub. Kemarin.
6 notes View notes
tanpagula 7 years
Photo
Tumblr media
Waktu luang yang terluangkan bersama keluangan.
5 notes View notes
tanpagula 7 years
Photo
Tumblr media
29. Nah lo, sandal jepit pink. Tau gak itu beli di mana? Mini market yang tersebar banyak itu, belinya di sana. Percaya gak kalau ini sudah setahun dan sudah ikut keliling Indonesia waktu roadshow film kemaren. Tuh, kan. Jatuh. Haha, menertawaimu yang jatuh tersandung pembatas, kamu yang tidak memperhatikan karena berjalan mundur saking semangatnya memperhatikan dan mengumpulkan gambar melalui ponsel pintarmu. Ini pegagan, ini okra merah, ini batas area, ini murbey, ini lotus. Mengajakmu berkeliling tempat yang menjadi tempat riset parmakultur dan observasi laut sambil menjelaskan satu persatu. Cuma setahuku aja. Sesekali tertawa karena aku bertanya, dan kamu pun menjawab sekenanya. Sini, mau badai 5 menit lagi. Berteriak agak keras karena prediksi sepertinya kurang tepat, hujan turun lebih cepat dan bergegas mencari tempat berteduh. Tertawa melihat celanamu basah karena mengejar sandal yang sempat terseret air laut. Secerewet, seusil, dan seceroboh itu diriku. @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1729 (at Ocean of Life Indonesia.)
3 notes View notes
tanpagula 7 years
Photo
Tumblr media
28. Keras, bebatuan karang yang muncul ke permukaan ratusan atau mungkin ribuan tahun lalu. Batuan berpasir jelasnya, soal ekonomi di pesisir memang sangat jauh bila dibanding dengan lereng gunung sana. Merujuk merapi. Dulu, pesisir dianggap daerah buangan. Sangat susah mengakses hasil pangan, memproduksinya, bahkan mengirimkannya ke pembeli. Membuat jalan saja membutuhkan waktu lebih lama karena batuan yang teramat sangat keras. Menanam juga demikian, ada cara sendiri untuk pembibitannya. Jelasnya. Setiap liburan, rame. Ada keinginan mengajak anak-anak pedagang pesisir untuk belajar bareng sambil bermain. Namun ya karena sedang waktunya merapikan dan membangun juga masa-masa tanam, sibuk sekali. Kemarin saja sempat ada kompetisi mengumpulkan sampah di kawasan watu kodok ini, yang paling banyak dapat hadiah buat berselancar lima kali, agak sedikit, empat kali, yang dapat paling sedikit sekali saja bisa berselancar. Inginnya bisa mengajak kegiatan yang lain. Itu harapan besar kami. Jelas Mbah Koko sambil menyeruput teh yang ditambahkan markisa. @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1728 #JiwaLaut (at Pantai Watu Kodok Wonosari, Yogyakarta)
0 notes
tanpagula 7 years
Photo
Tumblr media
27. If you could see your life from start to finish, would you change things. Muncul pesan di ponsel saat aku baru saja tiba dari mengantar katering. Pesan yang langsung kujawab dengan sederhana. Dari kamu tentu saja. Setelah menyelesaikan film, kebiasaanmu itu galau, galau yang baik tentunya. Ada pesan lama yang pernah kucatat besar-besar dan berulang kali di buku harian. Aku hanya lupa buku episode keberapa atau malah sudah tidak ada di rak buku kesayangan. Buku usang penuh coretan dan lipatan, dengan sampul keras yang sempat basah dan mengelupas ujung-ujungnya. Finish what you start. Aku lebih suka tidak mengubah apa-apa jika belum selesai, belum tau juga bakal ada hadiah, pembelajaran, pemahaman dan tumbuh berkembang seperti apa setelah melewati keseluruhan babak dan selesai. Namun selesai pun bisa berarti awalan babak yang baru, tidak semua baru juga, ada babak penerusan babak yang lama dan sempat tertunda, ada juga babak dari babak orang lain. Terkadang berpotongan juga babak satu dengan yang lain, berjalan searah atau paralel. Haha, membercandai diri sendiri sama seperti meluaskan hati, seperti memberanikan diri menerima diri sendiri. Teringat Mbah Semar dalam laku mengingatkan Gareng, Petruk dan Bagong. Membawakan laku paling bercanda saat babak pewayangan. Jika kamu bertanya lagi 'If you could see your life from start to finish, would you change things?', jawabanku. 'No.' Insya Allah. @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1727 #galauabisnonton #arrival (at Letusee)
0 notes
tanpagula 7 years
Photo
Tumblr media
26. Menantang Dirimu Sendiri Lalu Menanglah Tak banyak yang bisa kubanggakan, yang tak banyak itulah aku belajar banyak. Aku lahir dari keluarga biasa-biasa saja dengan mimpi yang juga biasa-biasa saja. Diajarkan dengan cara biasa dan diarahkan dalam keluarga yang biasanya sama dengan keluarga biasanya. Ada satu yang berbeda. Aku. Aku padaku menuntut banyak hal, mencari pencarian tanpa ujung, membawa pembawa dan dibawa sampai ujung impian, kemudian pulang. Aku padaku sesekali muncul memenuhi pikiran memberi obsesi. Bentuknya beragam, standar meningkat, pilihan mulai banyak, kriteria meluas. Otodidak mulai tidak sanggup memenuhi pola pikir yang ada pada lingkungan baru. Mulai menekan dan tertekan dalam pikiran, apa masih kompromi. Aku. Aku padaku juga adalah aku. Belajar untuk bersama-sama belajar, bertumbuh, mendewasa, lalu jadi dewa. Sesimpel itu. Aku padaku. Kumohon dengan sangat, muncullah saat aku terlelah tak bersemangat agar aku bisa bersemangat. Kumohon bersabarlah saat aku sedang berusaha, walau belum sanggup sempurna, ada jatah yang harus dipenuhi untuk belajar. Kumohon bersyukurlah atas diriku ini, kondisiku memang seadanya. @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1726 #fiksi #selftalk
1 note View note
tanpagula 7 years
Photo
Tumblr media
25. Awan Putih Bisa Indah Menyejenak dalam perjalanan. Memelankan laju roda melihat sekitarnya, menghirup udara dalam-dalam, mengingat satu per satu aroma yang terbawa oleh angin. Tak kuat membumi, melangitlah. Ada jatah pada tubuh yang harus dipenuhi, tubuh bagian atas, tengah dan bawah. Ketiganya punya cara pemenuhan jatah yang berbeda-beda, namun persamaannya sama-sama harus dipenuhi, agar kondisinya prima. Agar jiwa kembali terhubung. Terhubung pada tubuh dan akal. Terhubung secara optimal, terhubung dengan cara menyenangkan, sambil belajar memenuhi lima waktu walau terkadang tidak di awal waktu. Biru dalam bias pendaran cahaya. Menyejukkan mata mengenal warna pelangi sesudah ada hujan di siang bolong. Posisi berlawanan dengan sumber cahaya, yaitu matahari, tak bisa lingkaran penuh, karena ukuran bumi yang terlalu kecil untuk memenuhi busur lingkarannya. Hijau transformasi untuk kesehatan manusia. Masih ragukah kalau yang kita kagumi adalah ciptaan-Nya. Awan putih bisa indah ketika menghiasi langit biru. Aku, kamu dan juga mereka, indah dan saling mengindahkan. @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1725
0 notes
tanpagula 7 years
Photo
Tumblr media
24. Siluet Jam Tujuh Belas Lebih Tujuh Belas Lihat ke sana, perhatikan. Katamu sambil menatap lamat-lamat dengan mata khas sayumu. Kuambil gitar yang sudah jarang kumainkan karena revisi yang tak kunjung selesai. Kupetik sekenanya, dan kutimpali dengan siulan. Kamu tau melodinya, mengikuti dengan simpul senyum sambil manggut-manggut. Ada beberapa sesinya dan akan terdengar adzan di sesi ketiga. Jelasmu. Kuhentikan petikan dan melongo mendengarkan penjelasanmu. Aku hanya mengiyakan, lalu kembali bertanya karena sepertinya kamu akan menambahkan penjelasan yang lain. Waktu matahari terbenam. Sampai adzan berkumandang kemudian langit menjadi gelap, aku membaginya menjadi 3 waktu sebelum adzan dan 3 waktu setelah adzan. Warna awan akan berubah dari putih menjadi kuning, jingga, ungu, kemudian biru dan hitam. Perbedaan ketinggian awan akan membuat gradasi warna dan variasi warna dari tiga warna utama senja, yaitu kuning, jingga dan ungu. Katamu. Ya, aku melanjutkan memetik gitar dengan santai yang kupangku sembari mendengarkan ceritamu. Sambil menunggu adzan berkumandang, menunggu matahari tenggelam. Waktu di tujuh belas lebih tujuh belas. Bersamamu. @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1724 #fiksi (at Pasar Kranggan)
1 note View note
tanpagula 7 years
Photo
Tumblr media
23. Pertemuan Tak Pernah Seasyik Keterbukaan Apa yang diharapkan dari setiap pertemuan? Yang lama dan yang baru sekalipun. Apa yang diinginkan dari obrolan perkenalan masing-masing dua insan yang sedang mencari pendamping hidup? Obrolan tentang kehidupan masing-masing kah? Apa yang dibangun dari perbincangan serius dalam sebuah pertemuan rutin setiap pagi selama kurang lebih sejam? Masa depan yang belum bisa diprediksi kah? Diibaratkan sebuah lingkaran semu dengan kamu di titik pusatnya. Aku juga mempunyai lingkaran dengan aku di tengah-tengahnya. Ketika terjadi temu aku kamu, lingkaran semu masing-masing saling mengizinkan untuk menyatu, interaksi terjadi. Semakin terbuka obrolannya, semakin menyatu lingkarannya dan membesar. Kebalikan terjadi ketika ada yang ditutup-tutupi, lingkaran menyata, membatasi, memberikan pagar untuk ditembus. Ada caranya untuk menembus pagar, namun membutuhkan tenaga dan pikiran yang lumayan besar, itulah interaksi yang merenggang. Memperbaiki hubungan butuh pengorbanan sama seperti membina hubungan baru. Seperti tombol reset yang tersangkut benda asing, saat ditekan, macet. Tertawalah, mengumpatlah, kesallah, berceritalah, dengan orang yang ada di hadapan, cukup dengan kebenaran, keterbukaan, dan keyakinan, bisa saja ada kebimbangan yang bisa terluruh dengan cara asyik yang tak terduga. Pertemuan tak pernah ada yang sederhana. @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1723
1 note View note
tanpagula 7 years
Photo
Tumblr media
22. Kisah Maillad Sekilo singkong adalah sekilo singkong adalah sekilo singkong dan sebidang tanah adalah sebidang tanah adalah sebidang tanah. Tau Maillad, tentang maillad reaction? Setahuku dia tidak membawa singkong sebagai percobaan apalagi ikut menanam pada sebidang tanah demi melakukan percobaan dan mendapatkan teorinya. Menggosongkan singkong demi menemukan rasa ideal dan keempukan isi yang menurut dia pas untuk lidah dan mulutnya. Sekilo singkong tidak cukup untuk menemukan cara terbaik memanggang, sebelum diajari oleh orang-orang tua yang menurut maillad di Indonesa adalah negeri penghasil singkong dengan luasan sebidang tanah melebihi lapangan terbang Pudong, shanghai. Berkelana mengumpulkan segala metode pembakarannya setelah mengumpulkan berbagai karakter dari berbagai varietasnya. Periode panen saat musim hujan dan kemarau sangat berpengaruh juga pada rasa dan kepadatan isinya, hingga mempelajari posisi singkong dekat dengan pangkal batang atau jauh di ujung akarnya. Belakangan diketahui, Maillad menggunakan cara yang sederhana, dengan menimbun sekilo singkong dalam api yang besar saat membakar sampah-sampah sebidang tanah sembari merapikan sebidang tanah yang didapat dari sewa selama 15 tahun untuk melakukan percobaan. Sampah kering habis terbakar, sekilo singkong matang sesuai rasa ideal dan keempukan isi yang menurut dia pas untuk lidah dan mulutnya. @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1722 #fiksi #belajarnulis #daribuku #bakatmenggonggong #kisahAfonso Foto: @jogjaberkebun
0 notes
tanpagula 7 years
Photo
Tumblr media
21. Selayaknya lampu, menerangi sekitarnya, memberi pertanda adanya arah. Layaknya ada cahaya dalam kegelapan. Makin terang cahaya, makin pekat gelapnya. Makin pekat gelapnya makin terlihat cahayanya walau hanya pijar lilin. Apa gelap itu ketiadaan terang? Ataukah terang itu ketiadaan gelap? Aku mengagumi terang sama halnya mendambakan keberanian untuk mengambil keputusan. Aku hanya diam memperhatikan terang menerangi sekitar, berteman gelap dalam lorong-lorong penentuan. Berjalan bersama waktu. Gelap yang dingin sulit untuk diubah, memang sudah lama aku mengenalnya dan aku suka sikap dinginnya, namun aku terkadang ingin mencicipi hangatnya terang. Tertawa menertawai diri menerangi sekitar. Membawakan kehangatan agar bisa nyaman dan menyamankan. Setidaknya, ada tiga lampu yang menemani perjalananku. Kamu, kamu, dan kamu. @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1721 #TigaLampu #fiksi
0 notes
tanpagula 7 years
Photo
Tumblr media
20. Konyol Selagi Bisa Meluangkan waktu berhenti sejenak, berbincang, serius, lalu tertawa. Tak pernah ada dalam rencana pertemuan akan seperti apa. Serius lagi, konyol lagi, sampai pisah. Teorinya gini, coba pikirkan dengan serius ada obrolan serius 10%, obrolan santai 10%, sisanya konyol. Dihitung dari keseluruhan setiap ada pertemuan. Haha, aku membayangkan kalau semua terdisain, spaneng. Ah ya, aku juga spaneng. Kemudian butuh endorphine juga. Haha. Selamat menjalani hari dengan konyol. 馃枛馃槤 . . ____________________ @Regrann from @ssshteffi - 20/01 Hari ini lagi pengen banyak ketawa. Mungkin tubuh lagi overproduksi serotonin. Atau karena semalam begadang ngarang indah proposal. Ya udah, ketawa aja selagi bisa. Foto: @.dityop #30haribercerita #30HBC1720 @30haribercerita - #regrann
0 notes
tanpagula 7 years
Photo
Tumblr media
18. Hafal pancasila? Tau ada lambang apa aja di pancasila? Tau sapa yang buat? Tanyamu dengan semangat. Aku hanya melongo memperhatikan matamu dan memperhatikan buku-buku yang berserakan di atas meja. Sudah lebih dari dua jam kita di perpustakaan. Tidak ada kelas. Demi ujian Cawu minggu depan, aku ikut diskusi bersamamu. Coba sebutkan ada apa aja di pancasila? Bisa-bisa essai gak kejawab semua nih. Timpalmu. Seperti anak-anak kebanyakan, aku juga harus mengulang-ulang pelajaran, ingatanku lebih sering keisi cerita-cerita di komik. Pola belajarku juga semangat kalau ada yang nemenin. Siapa itu Pak Sukarno? Kalau Pak Hatta? Siapa saja yang terlibat adanya pancasila? Cecarmu kemudian. Aku harus membuka kembali buku catatan di kelas kemaren, buku cetak yang wajib dibeli paketan itu kurang lengkap menurutku, guru Sejarah masih punya banyak buku andalan yang lain, termasuk buku pintar tebal warna merah yang sering kujadikan bantal. Jadi, kenapa garuda? Pertanyaanmu semakin membuatku tak bisa menjawab dan keluar dari buku teks. Tak apalah, asal bisa bersamamu. Walau belajar adalah hal yang sering kuhindari. @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1718 #Sejarah #Fiksi
1 note View note
tanpagula 7 years
Photo
Tumblr media
17. Dear mom, aku masih sering bermimpi dan hidup dalam mimpi, izinkanlah. Dengan izinmu itu pintu kemudahan datang bersama sepaket kesulitan yang mengantarku pada pelajaran yang tidak main-main. Hidup itu keberanian, seperti katamu. Segala inginku tidak semua kau restui, namun selalu saja ada alasan baik yang sangat membaikkan diriku, terutama mengenai proses pendewasaanku. Marahmu itu sayangmu buatku dan adik-adikku, namun tidak semua menerima pesan di balik marahmu, aku memaklumi. Usiamu yang sudah tidak lagi muda, pemikiran yang ingin selalu belajar dari anak-anaknya menjadi motivasi kami untuk selalu mencontoh kebaikan dalam dirimu. Rewelmu justru sengaja kami cari, semacam energi tambahan untuk segera bergegas. Inginku membahagiakanmu, inginmu membahagiakan semesta melaluiku dan adik-adikku. Thanks mom. @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1717 #SuratTerbuka #BuatIbu Photo: @yulaside
2 notes View notes
tanpagula 7 years
Photo
Tumblr media
16. Sesederhana Hitam Mencari kesederhanaan dalam secangkir kopi sama halnya menorehkan hitam pada kanvas putih. Apa letak kesamaannya? Hanya hitam. Ya, hanya hitam, hitam yang bagaimana? Saat hitam digoreskan pada kanvas, ada yang menarik dari awal goresannya hingga goresan terakhir ditorehkan. Entah bagaimana hal sederhana terbentuk, seperti pengendapan hal-hal rumit atau seperti penggabungan rumus-rumus rumit menjadi hanya dibuat menjadi penjumlahan faktor x. Itu tidak sederhana sama sekali, karena hitam adalah penggabungan semua warna yang kutahu. Jika itu cat warna, tergantung menjadi sepekat apa nantinya. Pada kanvas putih kubertaruh warna warninya menjadi sesederhana hitam. Sebelum ada hitam, apa masih berlaku abu-abu karena ada perbedaan kepekatan? Rentangnya yang panjang hingga menjadi segelap hitam bisa menjadi pencarian yang tidak pernah selesai. Sama halnya gelap dengan ketiadaan cahaya, atau dingin dengan ketiadaan panas. Hitam, sesederhana ketiadaan putih. Secangkir kopi, sesederhana menikmati hangatnya obrolan dari hulu ke hilir tentangnya. @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1716
2 notes View notes
tanpagula 7 years
Photo
Tumblr media
15. Pengamat Purnama Sumpah, aku suka bintang, merunutkan rasi bintang berdasarkan sayap dan ekornya, mencari milky way di jam-jam tertentu, menghitung untuk menghindari purnama yang sering hadir dengan rutin 3 hari setiap bulannya. Mempersiapkan bekal untuk terjaga semalaman, sampai adzan Subuh berkumandang. Sumpah, aku suka bintang, sesekali mengintip urutan dan posisinya melalui aplikasi tambahan di smartphone, menghitung untuk menghindari purnama yang selalu hadir dengan rutin 3 hari setiap bulannya. Bertaruh pada langit agar awan tak ikut nimbrung menemani. Sumpah, aku suka bintang, menghindari purnama yang selalu hadir dengan rutin 3 hari setiap bulannya. Menunggu matahari tenggelam, semburat yang menggelap. Sumpah, seketika bintang hilang. Aku justru menikmati bulan, ternyata menikmati purnama bisa menjadi obat saat bintang lenyap. . . Terputar lagu Erros S07 ft.Okta - Gie Berbagi waktu dengan alam kau akan tau siapa dirimu yang sebenarnya hakikat manusia Tak pernah berhenti berjuang pecahkan teka-teki malam Tak pernah berhenti berjuang pecahkan teka-teki keadilan keadilan @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1715
0 notes
tanpagula 7 years
Photo
Tumblr media
14. Bumi Kenapa bumi? Bukan mars atau venus. Planet di urutan ketiga, bukan pertama atau sekian-sekian. Bisa berotasi, sehingga ada siang dan malam. Membantu perhitungan waktu, memiliki satelit alam berupa bulan. Evolusi bumi terhadap matahari juga membantu pembagian musim. Untuk apa? Manusia. Ada angin, membuat uap air terbawa ke tempat dingin menjadi awan. Ada hujan, tempat manalagi yang punya hujan. Gunung menjadi pasak langit, menambah variasi ketinggian daratan, cekungan, lempengan, bebatuan. Tanah sesubur ini, pohon banyak, air melimpah, udara segar, hewan menyiklus, lalu manusia? Ya, membumilah. Agar bisa belajar banyak. @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1714
0 notes