Tumgik
talkativearie · 7 years
Text
INDUKSI YANG MEMUTUS JALAN KOMUNIKASI
“Mbak, dalam kondisi seperti apa yang pada akhirnya kita harus menyetujui induksi?” tanya saya pada mbak Evariny dalam kelas hypnobirthing. 
Saat itu ia tersenyum dan berusaha meyakinkan kami di dalam kelas bahwa induksi sebaiknya dijadikan opsi paling terakhir. Karena berdasarkan penelitian, induksi meningkatkan kejadian SC. Ia juga memberikan sejumlah tips alami untuk “induksi” persalinan, antara lain dengan pelvic rocking, accupressure, dan makan buah-buahan tropis seperti mangga dan nanas yang mengandung enzin yang bisa menyebabkan kontraksi ringan.
 Itu adalah satu-satunya pertanyaan yang saya ajukan dalam dua hari kelas tersebut. Saya sama sekali tidak ada perhitungan ataupun pertanda akan mengalaminya. Pada saat itu saya masih sangat yakin kalau proses persalinan dan melahirkan yang akan saya alami baik-baik saja. Tapi ternyata semesta telah memberi tanda.
 Minggu, 19 Januari 2014.
Sekitar pukul 08.00 WIB
Perawat datang masuk ke dalam ruang bersalin. Marthin masih dengan sangat setia mengusap punggung belakang bagian bawah. Perawat itu pun kembali mengecek CTG sembari tersenyum berempati. Kemudian ia menyampaikan, bahwa dokter menawarkan untuk melakukan induksi sehingga mempercepat proses pembukaan. Hal ini perlu dilakukan setelah selama 5 jam bukaan tidak mengalami kemajuan berarti, sedangkan ketuban yang sudah pecah sedari awal berwarna hijau.
 Bergegas saya menolak. Saya meyakinkan Marthin dan Mama bahwa semua baik-baik saja, dan kami bersama dengan Saga adalah tim yang hebat. Kita bisa melaluinya tanpa perlu intervensi medis dengan induksi. Sang perawat pun keluar ruangan.
 “Ini waktunya sayang. Kita bekerja sama ya, Amak percaya Saga bisa melakukannya”, saya berbisik lirih sambil mengusap lembut perut saya.
 Setelah adzan Zhuhur berkumandang, perawat pun kembali memeriksa. Tapi kemajuannya lambat. Setelah 10 jam, masih belum beranjak dari pembukaan 4. Ia pun kembali meminta persetujuan untuk melakukan induksi. Kali ini disertai dengan “desakkan” yang membuat Marthin dan Mama goyah. “Kasihan dedeknya, nanti terlalu banyak minum air ketuban yang warnanya sudah hijau. Itu berbahaya” ujarnya. Sementara saya, sudah mulai lemah dan sulit berpikir jernih. Hingga pada akhirnya induksi pun disuntikkan pada saya melalui infus.
 Tak butuh waktu lama sejak cairan itu disuntikkan, jalan komunikasi saya dengan Saga pun terputus. Saya kemudian menjadi lebih sibuk luar biasa menahan setiap rasa sakit datang. Pada saat itu, gelombang cinta telah berubah menjadi kontraksi yang menyiksa. Banyak orang bilang bahwa saat tangan bidan atau dokter masuk dalam vagina untuk mengecek pembukaan saat persalinan, sakitnya sangat hebat. Tapi bagi saya, justru tidak terasa sama sekali. Karena saya sudah sangat sibuk. Setelah induksi, saya kesulitan untuk mengatur ritme tubuh saya sendiri. Dan yang terburuk adalah saya membuat Saga salah paham.
 Setelah tim medis merasa pembukaan sudah mendekat semakin lengkap, saya pun dipindahkan ke ruang melahirkan. Saat itu saya berujar kepada salah seorang perawat, “suster, kenapa ya saya rasakan perut saya bagian atas kembali mengeras?”,
 Perawat yang bernama Ceria itu pun tersenyum dan menyemangati saya. “Ibu jangan tegang ya, rileks aja. Kan ibu mau berjuang ketemu sama dedek bayinya”, katanya meyakinkan saya.
 Belakangan saya ketahui dari Marthin, perawat tersebut pernah menyatakan kekagumannya terhadap saya karena ia lihat saya begitu tenang mengalami induksi selama persalinan. “Pak, saya salut lihat ibu yang tenang banget. Biasanya yang lain kalau dapat induksi udah cakar-cakar suaminya. Atau setidaknya teriak-teriak kesakitan” katanya.
 Tapi tenangnya saya yang terlihat oleh suster Ceria sesungguhnya bukanlah ekspresi dari apa yang saya rasakan. Karena saya semakin kehilangan kendali atas diri saya sendiri, saat itu yang saya pikirkan adalah saya ingin ini segera berakhir karena saya sudah tidak bisa menahannya lagi. Rasa sakit inilah yang ditangkap oleh Saga. Hingga ia menghentikan upayanya untuk mendorong keluar dan berbalik kembali ke atas meskipun pembukaan sudah lengkap hingga 10. Buah hati saya tidak ingin menyakiti ibunya. Ini adalah penyesalan terdalam yang saya rasakan.
 Jelang pukul 17.00
Marthin menggenggam tangan saya, sambil menangis tersedu-sedu. “Kita sudah berupaya sekeras yang kita bisa, kalau begini ujungnya kamu harus SC ini adalah takdir yang harus kita terima,” begitu katanya. Sambil sesenggukan, ia pun memeluk dan menciumi saya. Saya saat itu tidak merespon. Malah saya bertanya padanya, kapan operasinya akan dilakukan. Saya mohon pada ia untuk minta dokter segera membius saya karena saya ingin selesai segera. Pada Saga? Saya sudah tidak ingat lagi bahwa ia perlu diajak bicara. Induksi telah memutus jalan komunikasi saya dengan Saga.
0 notes
talkativearie · 7 years
Text
Sebuah Nama untuk Mewakili Harapan
SAGA adalah sebuah hikayat kepahlawanan. Sekaligus warna merah yang menantang. Jika nama adalah doa baik yang senantiasa terlantun saat namanya dipanggil, maka SAGA adalah hadiah kami yang mewujud dalam doa baik tersebut. Bahwa hidupnya kelak adalah kisah kepahlawanan yang membawa kebaikan bagi semesta.
 Tapi kami juga ingin dia merasa bahagia dengan namanya. Maka seperti saya juga selalu bercerita menu makan siang yang kami santap di sela istirahat, saya pun juga mengkomunikasikan ini saat ia masih dalam kandungan. Sekitar usia kehamilan 17 – 20 minggu (sayangnya saya tak mencatatnya), saya pun bertutur pada sang janin kala itu bahwa orang tuanya sedang mencari nama untuknya. Saya bilang bahwa kami punya beberapa pilihan nama yang merupakan doa baik kami untuknya. Jika ia suka dari salah satu pilihan itu, saya minta ia untuk memberi tanda dengan menendang/memukul sebanyak dua kali saat saya menyebutkan pilihan itu. Boleh percaya boleh tidak, saya merasa diusap lembut sebanyak dua kali pada saat saya menyebutkan nama SAGA. Saya sendiri tidak percaya saat itu dan mengulangnya kembali. Ia sungguh telah menjatuhkan pilihan pada nama SAGA.
 Hingga saya semakin meyakini bahwa komunikasi dengan buah hati yang sudah dibangun sejak kita menyadari kehadirannya dalam rahim adalah dasar yang sangat kuat dalam membangun ikatan dengan anak.
 Sedang nama depan dan belakangnya punya cerita yang berbeda.
AMMAR (bisa dikatakan) sebagai sebuah obsesi orang tua. Sebagai seseorang dengan nama yang diawali dengan huruf A, pengalaman saya dan Marthin selalu mendapat kemudahan dalam hal antrian berdasarkan abjad. Khususnya di sekolah. Obsesi lainnya adalah AMMAR merupakan gabungan dari AhMad Marthin dan Arieska. AMMAR dalam bahasa Arab juga bisa berarti pembangun.
 HADIWINATA adalah nama belakang Marthin. Menimbulkan pertanyaan dari beberapa orang, termasuk prasangka. Mengapa saya yang bersusah payah mengandung hingga mempertaruhkan nyawa, justru anak saya lahirkan dilekatkan pada ayahnya? Apakah saya dalam represi kuasa seorang suami? Hahaha… bersiaplah, karena ini justru bagian yang paling romantis.
Justru saya yang bisa dibilang memiliki inisiatif/gagasan untuk nama yang diusulkan ke Marthin. Termasuk nama HADIWINATA, saya juga yang mengusulkannya. Mengapa? Karena saya ingin mengingat debar-debar yang saya rasakan ketika akun Yahoo Messenger bernama hadiwinata_ahmad muncul di ujung kiri bawah layar komputer saya, pertanda kekasih hati sudah online. Jadi HADIWINATA bagi saya adalah rasa bahagia yang membuncah yang ingin saya abadikan.
 Hingga 19 Januari 2014, saat di meja operasi dokter bertanya: “Ibu sudah ada nama untuk bayinya?”
 Saya jawab, “sudah dokter, namanya Saga”
 Dokter pun menjawab, “pasti waktu hamilnya ibu suka main games Candy Crash SAGA ya?” yang disambut gelak tawa dan ditimpali oleh anggota tim medis lainnya, “mungkin karena film twilight SAGA ya bu?”. Saya pun turut senyum sampai akhirnya tangisan bayi saya pun terdengar.
0 notes
talkativearie · 12 years
Text
Thanks to Yahoo!
-----Original Message----- From: "Arieska Kurniawaty" <[email protected]> Date: Tue, 4 Sep 2012 17:48:11  To: Ahmad Marthin Hadiwinata<[email protected]> Reply-To: [email protected] Subject: The Answer
Dear Marthin,  You keep asking me about the man that I wait for. Since you already bought me the ticket and I promised you, fine I'm gonna tell you now.  This man who has been a genuine friend for me and I really comfort and feel safe get along with him. I love to share ideas, having chit-chat, reflection or even only babbling. I could trust him to fulfill my daily life. Even though, I'm not quietly sure if I crush on him, in love with him, or just any other feelings. It's you Ahmad Marthin Hadiwinata. Not your title as an activist, not your ambition to become a great lawyer, not your sweet remarks on our discussion, not your looks, which all of them sparkle. It is your kindness, honesty and genuine heart. Nothing else :)  P.S. Please keep it secret between us only. Still I'm a girl who shies on this kinda thing. Arie
-----Original Message----- From: "A. Marthin Hadiwinata" <[email protected]> Date: Tue, 4 Sep 2012 18:02:06  To: <[email protected]> Reply-To: [email protected] Subject: Re: The Answer
Dear Arie, I really flattered with your email, and I actually feel the same way too. I feel comfort with you, and I learn a lot of thing from you.  Pake Bahasa aja yak. Enggres gw buruk. Sebenarnya gw juga udah merasa bahwa orang yang lo maksud itu adalah gw. Tapi gw kadang ga yakin karena gw menempatkan lo sebagai teman dan lo juga seperti itu. Ditambah lagi ada secret admirer lo yang begitu baik, ditambah lagi ada yang namanya Galih itu. Tapi sebenarnya gw juga sayang sama lo Ri dan gw ingin lo bahagia juga ya. Bisa ga ketemuan dulu seblom lo cuti, jadi gw bisa ngomongin langsung. Ps, jadi gw ga ganteng ya Ri? :(
0 notes
talkativearie · 12 years
Text
Di Ragusa Kami Beraksi :D
Mumpung lagi di pusat kota, gak boleh melewatkan kesempatan menyambangi salah satu tempat kuliner yang legendaris di Jakarta. RAGUSA... Yeiy!!
Baik gue ataupun Marthin belum pernah ada yang kesana. Dan gue juga taunya cuma alamatnya, Jalan Veteran 1 dengan patokan Mabes TNI dan Kemendagri. Setelah menyusuri Jalan Veteran 1 sambil celingak-celinguk, diteriakin lah kami berdua sama tukang parkir "es krim! es krim!". Ketemu deh tempatnya. 
Tumblr media
Seperti review yang pernah gue baca, emang tempatnya gak terlalu besar tapi sumpah deh seru banget. Bergaya jadoel karena mempertahankan bangunan aslinya. Konon restoran ini dibangun tahun 1932, sebelum Indonesia merdeka. Gue sempet nyeletuk ke Marthin, "dulu siapa ya yang bisa makan beginian? pasti terbatas". "para priyayi dan para londo" kata Marthin.
Tumblr media
Interior tempatnya juga menarik, tanpa AC dan dengan kursi klasik. Nyaris aja gue sama Marthin gak dapet tempat dan mesti antri.
Tumblr media Tumblr media
Kalo liat menunya, agak bingung juga karena kombinasi bahasa Inggris dan Italia semacam: banana split, special mix, spaghetti ice cream, cassata sicilliana, banana split, tutti frutti, chocolate sundae, nougat, dll. 
Khusus untuk cassata, Marthin punya opini.. Cassata itu cassava yang dipukul rata! *hadeuh!*
Gue sih pengin ngerasain yang unik dan baru pertama kali denger, spaghetti ice cream. Nah, si Marthin sengaja pesen yang beda supaya bisa tukeran icip-icip. Pilihannya jatuh pada banana split. Sebenernya ini pilihan tepat (kayak pelayan di Pizza Hut aja), karena yang paling terkenal enak di Ragusa ya banana split ini. 
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Soal rasa, beuh..mantap lah! Es krimnya lembut banget dan cokelat lelehnya itu loh...enak.. slurrrp :9 Kalo kata orang-orang sih es krim di Ragusa ini gak pake pengawet makanya rasanya beda dan unik gak kayak es krim lainnya. 
Nah, selain es krim juga ada beberapa tukang jualan makanan lain di depan Ragusa ini. Ada tukang otak otak, asinan dan sate padang. Tergoda baunya, gue request Marthin supaya beli otak-otak :D Dan ternyata harganya lumayan euy! Rp. 20.000 gak bisa kurang *sigh*.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Karena ngerasa mahal dan sayang kalo gak ikut makan, maka gue mengabaikan potensi reaksi alergi sambil berusaha mensugesti diri. Marthin aja ngeliat gue makan sambil cemas-cemas gitu. Mungkin dia sambil mikir, wah ini anak orang kalo kenapa-kenapa gue yang ribet deh! Hahaha...
Tapi ternyata sampai saat ini, aman pemirsa! Gak ada reaksi alergi yang timbul. Sakses nih...hehe... Meski gue masih bertanya-tanya penyebabnya, dan berharap bisa ngebaca polanya. Abisnya sebel kan lo kalo dibilang gak asik cuma gara-gara gak bisa ikutan makan sea food? 
Jadi begitulah review singkat untuk Ragusa: Es Krim Italia yang sangat gue rekomendasikan. Kalo kata Marthin, tempatnya enak buat pacaran. Kalo menurut gue sih gak deh...mending pacaran di Taman Ria #EdisiJadoel :))
Tumblr media
Liat deh, sepatunya bagus ya? ;)
0 notes
talkativearie · 12 years
Text
Foolish Games
Dear Tumby...
Sekarang si Cantika menunujukkan jam 02.28 dini hari. Dan kamu tau gak gue lagi ada dimana? Di KIARA!!! Yep, gue masih di Kiara selarut ini, tanpa ada rencana nginep. Demi siapakah gue? Siapa lagi kalo bukan si Don_Marthino. 
Alkisah, doi ngambil side job buat bikin transkrip AEPF Meeting yang berbahasa Inggris. Lumayan lah honornya 750ribu. Nah, sebenernya sih gue bukan soal honornya. Tapi pengin aja spending time together with him. Sampe tadi sih masih baik-baik aja dan seru-seru aja. Sampaaai, doi ngetwit begini: 
Eh kamu, apa kabarnya? semoga baik-baik saja yah. Hope all is well and see you soon dear...
Jelas banget itu bukan buat gue, karena secara gue masih bisa dijangkau penglihatannya. Sumpah mati deh gue kesel banget! Udah bahasa Inggrisnya kacau pula!
Emang sih secara logika apa hak gue juga yang bikin gue kesel? Pacar juga bukan. Secara status doi jomblo, dan berhak-berhak aja lah kalo punya gebetan yang dikangenin. 
Mungkin gue nih yang salah. Menjebakkan diri pada situasi yang lama-lama sulit gue kontrol dan mendominasi hidup gue. Siaul! 
0 notes
talkativearie · 12 years
Text
Menyoal Ideologi
Tumblr media
Bagaimana kamu menjalani hidup?
Sekedar melewati hari demi hari, dan mengikuti arusnya entah itu bahagia, sedih marah ataupun hampa? Atau ada satu hal yang seperti menjadi denyut nadi dalam kehidupan kami, sesuatu yang kita sebut sebagai ideologi.
Seperti sekelompok orang, yang bagi mereka hidup adalah soal memperjuangkan ideologi yang diyakininya sebagai satu kebenaran. Ketika mereka bahagia, marah ataupun galau pasti terkait dengan hal yang diyakininya.
Dan menjadi keniscayaan jika kehidupan bagi sekelompok orang tersebut adalah kehidupan yang dinamis. Tumbuh berkembang, tersesat, jatuh terpeleset, kemudian bangkit lagi atau malah makin tersungkur.
Kemarin, perdebatan soal ideologi mencuat di antara kawan-kawan kantor. Apa pasal? Salah seorang kawan kesayangan kami, feminis muda yang cemerlang karena pintar dan kreativitasnya membuat satu keputusan yang bikin semua orang terkejut. Sang feminisgaul memutuskan berhenti dari SP dan pindah menjadi konsultan Bank Dunia. Yap, Bank Dunia! Institusi yang selama perjalanan SP selalu kami kritisi dan kecam keras karena perannya dalam memiskinkan perempuan dimana-mana, khususnya negara berkembang termasuk Indonesia.
Kekecewaan pun mewujud menjadi amarah, prasangka pun menjadi penilaian.
Mulai dari kepindahannya yang didorong oleh meningkatnya kebutuhan finansial akibat standar hidup yang meningkat tajam, sampai mempersoalkan akses yang selama ini diberikan kepada sang feminisgaul. .
Buatku, memahami dan memperjuangkan satu ideologi adalah proses bertumbuhnya seseorang. Pun seperti keimanan yang dia akan mengalami fase naik dan turunnya. Tapi meskipun demikian sejatinya selalu ada batas bawah dalam hal turunnya. Ada rambu yang tak bisa dilanggar apapun kondisinya, bagaimanapun sulitnya. Dan dalam situasi dilematis yang membingungkan maka sapaan halus dari nurani dan teguran keras dari kawan perjuangan akan bisa mengembalikan kita pada jalan ideologi yang kita yakini. 
Aku yakin, membuat keputusan tersebut bagi sang feminisgaul juga bukan hal yang sama sekali mudah. Tapi keputusan sudah dibuat. Aku sih berharap dia siap dengan segala konsekuensinya. Dan aku memilih untuk tetap menjaga hubungan baik. Agar jika tiba masanya, dia tahu kembali pada siapa. Seperti aku yakin bahwa setiap orang pernah keliru.
Sidu36, 23082012
0 notes
talkativearie · 12 years
Video
youtube
Hear it boi!
0 notes
talkativearie · 12 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
A Happy Feminist :D
0 notes
talkativearie · 12 years
Text
It's Another Date...Yeiy!!
Heyho Tumby... Such a great fun!!
Hari ini diriku heppi berat euy! setelah tragedi ngambeg sama si Fisherman Friend, aku janjian jalan bareng lagi... hihihi... Dimulai dari niat pengin donor darah di Kramat, eh ternyata dia mau ikutan. Dengan syarat kita juga mampir ke Holy Marketnya @ruangrupa. Sebenernya sih sebelum sampe ke ide dondar itu, dia ngasih tau sih soal Holy Market ini tapi keknya dia sungkan mau ngajak duluan :D
Singkat cerita, janjian lah kita ketemu di sekitaran stasiun Tebet. Pas ketemu sempet nyengir-nyengir gitu karena kita berdua pake kaos yang senada warnanya. Tanpa janjian lhoh *jumawa*
Mobil langsung diarahkan ke Ruang Rupa di Tebet Timur Dalam Raya yang sedang menggelar Holy Market. Jadi Holy Market ini adalah pasar murah yang banyak jual barang-barang unik dan artistik yang eksentrik. Ada berbagai art-works, kaos, tas, buku, band merchandise, CDs, kaset, toys, piringan hitam, kalung, poster, komik, barang-barang antik plus aneka ragam barang second-hand dan benda-benda antah-berantah lainnya. Oh iya, bahkan mereka jual cocktail di bulan Ramadhan :))
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Setelah ngider-ngider, terus ketemu deh sama mbak May - CSF yang kantornya satu atap sama Marthin. Daaaan, mbak May inilah yang menyebarkan informasi ke seantero kantor KIARA pemirsah! Tapi ya sudahlah, si FF juga santai aja sih.
Karena azan Maghrib sudah berkumandang akhirnya kami pun cabut dari Ruang Rupa untuk segera berbuka puasa. Alhamdulillah! Setelah muter kesana-sini pilihan pun jatuh pada Pempek, yang menurut mbak May adalah makanan ringan ;))
Selesai sholat Maghrib di mesjid terdekat, bersama mbak May kami pun beranjak dari Tebet menuju Kramat. Mbak May sih ngikutnya cuma sampai mesjid deket Taman Menteng. Sempet dapet compliment dari mbak May: wah, kalian ini sungguh baik hati..pacarannya kemanusiaan banget :D
Abisnya sedih sih kalo liat Time Line @Blood4LifeID, pas bulan puasa ini permintaan darah meningkat drastis. Golongan darah O aja yang jarang dicari tiba-tiba jadi banyak permintaan. Sepertinya faktor puasa bikin orang mengurungkan niat untuk donor deh.. Apalagi Marthin kan golongan darahnya AB, the most wanted one!
Sampai di Kramat, nunggunya lumayan lama dan ternyata rame banget deh. Yang biasanya di lantai 1 jadi pindah ke lantai 5. Sekarang kayak di barak gitu deh, gak nyaman juga karena beda banget sama situasi yang di lantai 1. Aku sendiri juga sempet deg-degan karena akhir-akhir ini diet lumayan ketat plus begadang mulu. Takut ditolak karena HBnya turun atau tensi-nya rendah. Tapi Alhamdulillah lancar jaya! Seneng banget dinyatakan sehat dan boleh ngedonorin darah. Meskipun setelah jarumnya udah masuk ke nadi, darahnya gak mau keluar. Jadinya disuruh genggam bola karet sambil tekan keras-keras deh. Marthin juga mengalami kendala yang sama. Dan dia sempet tegang gitu, hehe... Kalau kata mbak petugasnya, ini akibat suka begadang jadi beku.
Tumblr media
Nah, karena masih penasaran sama Payung Teduh maka kami meluncur kembali ke Tebet. Lagipula udah ada Eko yang nungguin disana.. dan Ruang Rupanya jadi ruame banget. Sayangnya Payung Teduh udah perform, satu-satunya band yang belom perform adalah GRIBS. Either gue, Marthin, Eko ataupun Faisal gak ada yang ngerti gitu siapa GRIBS. Satu-satunya info yang kita tau adalah GRIBS kepanjangan dari Gondrong Kribo Bersaudara yang aseli (cek dimari aja deh buat yang penasaran http://www.gribsrockband.com/blog/). Masuklah kami kedalam, lumayan asik kok musiknya...seru!!
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Aksi panggungnya seru dan vokalisnya 'cantik' :D Sempet mikir juga dalam hati, gak pernah kebayang gue nonton beginian, hehe...
Tumblr media
Begitu bubar, gue sama Marthin pamitan langsung menuju ke Selatan karena gue mau nginep di kostan kak Ade persiapan jemput ibu Sutinah di airport. Karena kami berdua lapar, maka setelah diskusi singkat (Marthin jarang rewel soal tempat makan) kami meluncur ke Mie Aceh paling enak di daerah Pasar Minggu. Foto-Foto ini diambil disana:
Tumblr media Tumblr media
See Tumby, kaos kami senada serupa kaaan? :D
0 notes
talkativearie · 12 years
Text
Batman with the 'Bad' Man
Tumblr media
Setelah tragedi 'sepele anggap' itu, ceritanya gue bener-bener ngambek dan marah. Senin itu semua sapaannya baik di BBM atau YM gak ada yang gue bales. Aseli bener-bener gue cuekin! Dan yang bikin sebel adalah saking keselnya gue sampai gak bisa tidur pemirsa. Dan agenda nyuekin itu cuma bertahan satu hari saja. Selasa siang, akhirnya gue negor duluan. Tentunya #FF menyambut dengan semangat. Meski sama sekali gak menyinggung soal gue yang ngambeg atau acara hari Minggu yang gatot itu, tapi gue bisa ngerasain perasaan bersalahnya. Alhasil doi ngajak gue jalan keesokan harinya. Meski nyerempet-nyerempet bikin kesel, mulai dari tujuan yang gak jelas sampe rapat di Walhi yang gak selesai-selesai juga yang bikin gue mengucap: udahlah gak usah dipaksain..kalo gak bisa besok-besok aja janjiannya, akhirnya gue pergi juga sama dia pake Vixion yang sempet bikin gue bingung gimana cara naiknya *sigh*. -tolong jangan diketawain- dia sampe ngedeketin tuh motor ke trotoar supaya gue bisa naik..hahaha.. Serius tengsin berat eike. Dan peristiwa ini bahkan dijadiin celaan sama dia. Emang gak sopan! Tujuannya pun gak jauh-jauh..lagi-lagi ke Penvil. Rencana makan ramen juga buyar. Karena meskipun gue gak makan siang, tapi entah kenapa gue kehilangan selera. Keputusan diambil, akhirnya kami pun nonton Dark Knight Rises. Filmnya lama juga ternyata, baru selesai nyaris jam 1 pagi. Abis itu ya kita langsung cabut pulang. Dia sempet minggir di tukang nasi uduk sih, tapi gue males makan nasi malem-malem. Akhirnya langsung meluncur aja ke Ps. Minggu. Uhm, sampai sekarang sih gue belom ngomong ke dia soal kenapa gue ngambeg. Tapi yang jelas sih dia tau pasti kalo gue marah. Gue cuma gak mau terlalu ngepush dia aja. Secara jadi apa-apa aja belom :D Keinget kata kak Mia, dia itu masih coba mengenali gue luar-dalem. Kalo secara pemikiran, dia udah gak ragu lagi. Tapi yang coba dia selami adalah karakter dan sifat. Kalo gue ngambek-ngambekan terus sih kayaknya jatohnya jadi gak asik. Ya kan tumby?
Tumblr media
0 notes
talkativearie · 12 years
Text
Never Make A Promise That You Can't Keep
Dear My Fisherman's Friend, 
Didn't you remember that on last Sunday you promised me to meet baby Kate, or at least you promised me to gave a confirmation as soon as possible. But, you missed all that promises. 
I was trying to keep in good mind, so I asked you whether you were sick so you couldn't give me any confirmation. But there was no sorry either was a story why you missed you promises. 
Vicky is one of my best friend, so meet her baby is really important to me. So, it was really sad that I have to postponed to meet her baby. Not because I couldn't go with myself. Since I used to be an independent women who always doing what I want or going where I like by myself. But I was trying to respect our promise that we made. Unfortunately, you didn't respect me as well. 
If you were choosing to hang out with your friends, rather than a bored-go out with me..that's fine. As long as you informed me. Or never make a promise that you can't keep. Don't call yourself as a human-right defender if you still couldn't respect your friend as a human. 
Perhaps, I also did a mistake because I'm acting like an over-demanding friend. Asking you go out over here and over there. I promise you that it won't be happen again. I would never ever ask you out, anywhere and any when if you don't like it. 
Me
0 notes
talkativearie · 12 years
Text
Fisherman's Friend
Tumblr media
Laki-laki ini yang sudah mengganggu konsentrasiku, hingga tiap pembicaraan selalu lisanku mengucap namanya. Laki-laki ini juga yang kerap membuat badai di hatiku, utamanya manakala kami berjanji untuk bertemu. Atau saat tak sengaja kulihat pemberianku terpajang manis di almari dalam ruang kerjanya. Suka bikin sewot juga kalau dia mulai menyinggung gadis lain, atau proses pencarian cintanya. Apakah yang di hadapanmu ini tak terlihat? Do I crush on you? I'm not quietly sure about it One thing for sure: I feel safe and warm with you in my side, Fisherman's Friend.
0 notes
talkativearie · 12 years
Photo
Tumblr media
These lotsa books tell you something, isn't it? You don't have to be super or spidey to get a new 'Hello' again.
0 notes
talkativearie · 12 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
After The Flowers of War
0 notes
talkativearie · 12 years
Text
Don't be so eN-A-I-Ve-E
Don't be so naive...!
Itu pelajaran penting beberapa hari belakangan ini. 
Kenaifan pertama gue adalah soal cowok. Well, he's not that into me. Intensitas pertemuan dan kenyamanan berkomunikasi itu ternyata gak diarahkan pada sesuatu yang istimewa. Gue aja yang keGe-eRan..hehe... But neva mind lah, yang penting sekarang gue punya sahabat cowok yang bisa ditenteng kemana-mana (keranjang kali ah!)
Kenaifan gue yang kedua adalah soal pekerjaan. Inget kan di postingan gue terakhir betapa antusiasnya gue ketika permintaan gue untuk jobdesc baru dikabulkan. Dan buat prosesnya mereka minta gue untuk mempersiapkan kegiatan dengan durasi persiapan 8 hari (yang termasuk hari libur didalamnya). Ternyataaaa...permintaan itu gak ada hubungannya sama transisi/pembelajaran. Yah, semata-mata karena orang yang mestinya bertanggungjawab kegiatan itu lagi bertugas ke Rio. Dan gue lah yang kena ngerjain. Parahnya juga tuh orang sama sekali gak ada bilang makasih lhoh, yang ada malah doi protes sana...kritik sini...ampuuuun deh!
Yang jelas gue merasa dimanfaatkan. Dan gue gak suka. Gue sebel. Gue bete. 
0 notes
talkativearie · 12 years
Text
I'm back!!
Hey tumby, long time not see huh?! Sebetulnya ada banyak hal yang bisa aku ceritain sama kamu. Tapi maaf banget kalo baru sekarang ini aku kembali buat berceloteh soal kehidupanku. Well, kita mulai aja yah. Apa yang seru ya? Soal kerjaan, sepertinya fase baru dari kerjaanku akan dimulai besok (Senin). SP akan restrukturisasi Seknas, dan Dewy sebagai Koorprog sudah memulai komunikasi sama aku. Atas pertimbangan dari BEN, aku akan dipindahkan untuk desk Perubahan Iklim dan Lembaga Keuangan Internasional. Wow!!! That's awesome! Isunya menarik dan seru! Even though aku sendiri gak yakin apa aku bisa menjalaninya. Sempat konsultasi juga sama Kakarina. Dan doi kasih gambaran soal kerjaannya, kualifikasi macam apa yang diperluin, and so on. Kakarina sendiri nampak belum yakin apa aku bisa bertugas disitu. Tapiiii...menurut astrology, as a Aries, I'm a genuine Fire sign!! Full of action and adventure!! So, weidego Arieeee!! Break a leg!! Kita meloncat soal asmara. Untuk pria berkacamata itu, aku sudah say good bye. Selamat tinggal kisah tak berujung...ikhlaaaaaas...karena memang ndak ada kabarnya dan janjinya untuk menjawab imelku pun sepertinya cuma lips service ajah. Sempet naksir sama anak jaringan, tapi ternyata culun...lagipula jauh lebih muda. Uhm, meski agak anti sama yang lebih muda, justru sekarang ini aku lagi deket sama anak jaringan lain yang juga lebih muda. Anaknya asik, baik, sopan, dan seru diajak ngobrol. Bahkan kami sempet pergi nobar bola berdua di daerah Tebet yang diakhiri dengan tragedi ban kempes..hehe... Senin besok pun aku mau jalan lagi sama dia. Jujur, aku masih belum bisa membaca apakah dia emang cuma pengin & seneng bergaul atau doi lagi pe-de-ka-te. Entahlah, cuma feelingku bilang sih: just open your heart, jalanin aja, kalau gak ada apa-apa pun lumayan lah nambah sahabat cowok :D secara si Evan juga udah gak di SP lagi, hiks..hiks.. Gitu dulu deh untuk hari ini, nice to see you again Tumby *hugs*
0 notes
talkativearie · 12 years
Text
Rejected
Gue gak nolak kalo punya penghasilan besar yang barakah, kendaraan yang gak menyulitkan lagi bermanfaat, dan kediaman yang nyaman. Tapi ada hal yang jauh lebih gue inginkan saat ini adalah keluarga yang gue bangun sendiri. Gue pengin punya anak-anak yang shalih/at, sehat, menggemaskan, kebanggaan di dunia dan tabungan di akhirat. Hamil, melahirkan, proses tumbuh kembang anak adalah hal yang begitu menggairahkan buat gue. Jauh lebih menggairahkan ketimbang isu perubahan iklim ataupun restorative justice sekalipun. Maka rasanya gue marah luar biasa saat ada seorang perempuan yang 'terpaksa' menerima takdir kehamilannya. Malu dan menyembunyikan kenyataan dari orang-orang terdekat yang mungkin bisa jadi pendukung bagi proses kehamilannya. Terparah adalah sang bayi pun diniatkan untuk dititipkan pada satu tempat semacam penampungan anak-anak yang orang tuanya merasa belum siap untuk mengasuh mereka. Tertolak. Mungkin itu perasaan si kecil. Saat inipun, alih-alih menjaga kehamilannya dengan nutrisi serta stimulasi, dia menghembuskan rokok berbatang-batang. Ya Allah..., bukan ingin menghakimi atau merasa diri lebih baik. Bukan itu. Hanya memohon agar tiada prasangka buruk atas segala ketentuanMu bagiku. Semoga Engkau sungguh tengah mempersiapkan aku, menjadikan segalanya begitu indah pada waktunya. *Nak, maafkan tante yang gak bisa berbuat banyak untuk kamu.
0 notes