Tumgik
#singhasari
nobrashfestivity · 8 months
Text
Tumblr media
Woodbury and Page
Colossal Singhasari figure 1875 Indonesia
135 notes · View notes
celotehku · 1 year
Text
SUMPAH AMUKTI PALAPA
Tumblr media
Kemarin sempat ramai soal diskusi makna "amukti palapa". Ada yang menerjemahkan bumbu, puasa mutih, dan lain sebagainya. Padahal, andaikata kita mau membaca Sĕrat Pararaton dengan seksama, maka arti kata tersebut dapat kita temukan.
Amukti Palapa disebutkan beberapa kali dalam Sĕrat Pararaton, yaitu :
Yang pertama, saat Gajah Mada berhasil menumpas pemberontakan Kuṭi tahun 1319, di mana ia kembali ke ibu kota bersama Raja, kemudian berhenti dari jabatan bĕkĕl bhayangkara dan "amukti palapa" selama dua bulan. Lalu ia diangkat sebagai patih di Kahuripan.
Yang kedua, saat diangkat menjadi patih amangkubhumi di Majapahit tahun 1334, Gajah Mada mengucapkan sumpah, yaitu jika Nusantara telah ditaklukkan, barulah ia "amukti palapa".
Yang ketiga, sesudah peristiwa Paḍompo dan Pasuṇḍa tahun 1357, Gajah Mada melakukan "mukti palapa".
Ada pendapat yang menafsirkan kata :
AMUKTI = a + mukti = tidak menikmati
PALAPA = bumbu
Jadi, maksud dari Sumpah Palapa adalah : Jika Nusantara belum ditaklukkan, maka Gajah Mada tidak mau menikmati bumbu, alias puasa mutih.
Pendapat semacam ini jelas keliru, karena menafsirkan kalimat berbahasa Jawa menggunakan cara Sanakerta. Ingat, bahasa Sanskerta dan Jawa Kuno adalah beda! Bahasa Sanskerta asalnya dari India, bukan dari Jawa.
Dalam bahasa Sanskerta, awalan A bermakna "tidak", sedangkan dalam bahasa Jawa, awalan A justru bermakna "membentuk kata kerja".
Mari kita kupas makna Sumpah Palapa secara perkata :
"lamun huwus kalah nuṣantara isun amukti palapa"
Lamun = apabila
Huwus = sudah
Kalah = takluk
Nuṣantara = pulau-pulau di luar Jawa
Isun = aku
Sekarang tinggal kata "amukti palapa".
Amukti = adalah kata kerja yang terbentuk dari :
aN + bhukti, di mana aksara bha mengalami luluh dengan awalan anuswara.
- bhukti artinya "makan"
- amukti artinya "memakan" atau "menikmati".
Palapa artinya apa?
Kita tengok berita sebelumnya, yaitu tahun 1319 setelah penumpasan Kuṭi, Gajah Mada dibebastugaskan dari jabatan bĕkĕl bhayangkara, di mana ia "amukti palapa" selama dua bulan, baru kemudian ia diangkat sebagai patih di Kahuripan, yaitu negeri bawahan Majapahit.
Artinya .... Maharāja Jayanāgara berterima kasih atas jasa Gajah Mada menumpas Kuṭi, sehingga selama dua bulan ia "menikmati palapa", sebelum kemudian menjadi patih Kahuripan.
Palapa di sini dapat ditafsirkan "kenikmatan", "istirahat nyaman", "liburan", "bersenang-senang".
Kemudian kita temukan lagi sesudah peristiwa Pasuṇḍa Bubat, Gajah Mada kembali "mukti palapa".
Sekali lagi saya tegaskan, bahasa Jawa tidak sama dengan bahasa Sanskerta.
Menurut tata bahasa Sanskerta :
"mukti" berlawanan dengan "amukti"
"sura" berlawanan dengan "asura"
"ditya" berlawanan dengan "aditya"
Sementara itu, Pararaton ditulis dalam bahasa Jawa, bukan bahasa Sanskerta.
Menurut tata bahasa Jawa :
"nggawa" sama dengan "anggawa"
"njupuk" sama dengan "anjupuk"
"mukti" sama dengan "amukti"
Jadi, setelah Paḍompo dan Pasuṇḍa, Gajah Mada mendapat hak "mukti palapa = amukti palapa", yaitu "menikmati liburan dan kesenangan".
Kata PALAPA menurut tafsir Zoetmulder berasal dari kata dasar ALAP artinya "ambil" atau "makan". Dialap maknanya "diambil" atau "dilahap". Mungkin itu sebabnya kata "palapa" dalam bahasa Madura bermakna "bumbu" karena berhubungan dengan "makanan".
Sekali lagi saya ulangi, makna Sumpah Palapa :
"Lamun HUWUS kalah Nusantara, isun amukti palapa."
Artinya = Apabila SUDAH takluk Nusantara, saya menikmati kesenangan.
Bukan = Apabila BELUM takluk Nusantara, saya tidak menikmati kesenangan.
Kata "huwus" artinya "sudah".
Jangan diganti jadi "belum" hanya demi menafsir kata "amukti" pakai cara Sanskerta.
Nuwun.
#KutipanNaskahKuno
6 notes · View notes
Text
Discover Ancient Relics at Malang's Museum Singhasari
Museum Singhasari in Malang showcases Tumapel Kingdom's relics, offering an in-depth look at Indonesia's rich cultural history.
via TIMES Indonesia, 28 December 2023: Museum Singhasari in Malang, opened in 2015, is a treasure trove of artifacts from the Tumapel Kingdom, offering an immersive historical experience. With a diverse collection of statues, ancient tools, and temple models, the museum provides a comprehensive glimpse into the rich heritage of the Singasari or Tumapel Kingdoms. The museum also serves as an…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ibenews · 2 years
Text
Menparekraf Resmikan Kampung Animasi KEK Singhasari
Menparekraf Resmikan Kampung Animasi KEK Singhasari
iBenews.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif(Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan Animation & Film Factory (AFF) sebagai pusat animasi dan film terbesar di Indonesia. AFF menjadi salah satu kluster bisnis content yang dikembangkan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Jawa Timur. Setidaknya ada sekitar enam kluster…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
makapatag · 7 months
Text
GUBAT BANWA: THE RAJANATE OF GATUSAN
Tumblr media
WARRIORS. POETS. SPIRITUALISTS. The Hundred Island Rajanate—a league of allied polities all pledging to PONONG RAJA (Head King) BATARA AMBASI as their leader. Those that have settled in communities tremble when they near, their agung resounding and their war drums reverberating. SEIZE HEAVEN’S THUNDERCLAPS: GATUSAN!
Tumblr media
The Gatusan Rajanate is inspired by Hindu-Buddhist Maritime Kingdoms of Southeast Asia (Srivijaya, Majapahit, Singhasari, Champa), as well as the ancient Pintados that still cling to life to this day.
Tumblr media
This includes the raiding cultures of pre-colonial Sugbu (ruled by Raja Humabon), Bo-ol, Buglas, Opon, Samar, Leyte, Butuan, and much more. Clad in heavy bahag and cuirasses (sometimes elephant hide, other times shark skin, often hardwood), wielding aggressive kalasag and spears (bangkaw), kings wield grand kampilans and sail on sea-splitting warships (karakoa) and merchant ships to scour the seas!
Tumblr media
They are a people of ritual and signs—an azure bird flying across their path in the wrong direction is a bad omen. Before going on raids, they perform divinations and offerings to their gods. Their kings, their rajas, exude charisma, filled with spiritual power, emblazoned with it through their tattoos, which signify their achievements are true. Many Kings are feared like gods—many kings have access to superior occult power.
Tumblr media
The greatest polity, the center of mandala power, Kangdaya, is pierced through with influences from outside the Sword Isles and from the far Sword Isles. They have palaces and grand stupas, they have a thousand buddhas and gods that they worship, localized from foreign merchants. 
Tumblr media
They worship Jamiyun Kulisa the great Sky God, and Rajaraya Pintas the Ancestor, though they have an extensive pantheon of their own, with gods so numerous it would be sacrilegious to name them all in a list.
Tumblr media
Their religion is skewered with ritual—they mummify and fumigate their dead in an act of worship, they perform long rituals to accrue merit and fortune so that their days are better, praying to both gods and saints—they’re the same in power and intercession, after all.
Tumblr media
Gatusan Disciplines tend to be focused on dealing damage and opening up enemies. To that end, here are the five martial Disciplines you can learn and take on as Kadungganan in the Core Rulebook!
Tumblr media
BUWAYA LANCER. The grand sentinels of the ancestor god, who have the ability to evolve their crocodile mounts into grand makara! Mechanically they are focused on creating a “Lair”—everything adjacent to them cannot escape. Their techniques let you carry another across the battlefield, activate an opportunity attack stance, perform a violent death roll, and destroy the land around you.
Tumblr media
KAWAL. The quintessential sentinel. They have the ability to rush after an ally that moves while adjacent to them, and they get access to an opportunity attack. Both Buwaya Lancers and Kawal get to Opportunity Attack, exemplifying the raiding Violence of Gatusan. Their Techniques focus on building Block, generating Taunt, taking on vigilant stances, and destroying things with great hammers.
Tumblr media
MANGANGAYAW. The quintessential raider that wants to attack, attack attack. They are stance dancers and can take on a powerful Stance that augments their attacks, and can ignore Combo Breaker when flanking a fighter. Their techniques let them unleash multiple attacks, counter attack, increase their damage, and store Hits.
Tumblr media
SWORD POET. Tricky sentinels that intermingle sword and song together to confuse enemies and taunt them with hilarious sung poetry. Their Techniques involve them singing grand war songs: healing allies, confusing and debilitating enemies, and even give up a beat to manipulate the Rhythm!
Tumblr media
WARRIOR BALYAN. Quintessential Mediums who dance with stances (reflecting their trance state when possessed by the gods) as well as channel gods into the battlefield, letting them possess allies so they may partake in xenoglossy. Their techniques let them purify allies, augment their allies’ attacks, change the weather, and channeling the star goddess of dawn.
That’s just a small bite of what we have in store for you! Back us now and help us reach our full potential! 
kickstarter
53 notes · View notes
247reader · 2 years
Photo
Tumblr media
Day 30: Gayatri Rajapatni!
Gayatri was born in the kingdom of Singhasari, on modern-day Java, youngest of the four daughters of King Kertanegara. She had no brothers, and her eldest sister was raised as the heiress presumptive; Gayatri was educated alongside her. All this came to an end in Gayatri’s teens, when a neighboring ruler attacked and conquered the kingdom. Her father was killed, and the palace burned, but Gayatri escaped by disguising herself as a servant. 
For the next year, she did menial work in the palace of the man who’d destroyed her kingdom.  In 1293, Raden Wijaya, husband of her eldest sister, launched a counter-invasion, claiming Singhasari in his wife’s name and adding it to his new kingdom of Majapahit. He then shored up his claim by marrying Gayatri and her other two sisters (who had been held hostage) as well.  Gayatri seems to have been the favorite wife of Raden Wijaya, now King Kertarajasa. They had two daughters, and after his death, she was the one who served as Queen Dowager at the court of her stepson, advising him on problems and cultivating talented officials.
Gayatri eventually took vows as a Buddhist nun, hoping to retire from the world. After only a few years, however, her stepson died, and she was called back to court. As matriarch of the dynasty and an elder stateswoman, she was trusted to rule on the contested succession - and she did, choosing her elder daughter, Gitarja, who as Tribhuwana Wijayatunggadewi would become a legend in her own right. 
30 notes · View notes
dolpins-world · 11 months
Text
Tumblr media
keris empu gandring
Keris Mpu Gandring adalah senjata pusaka yang terkenal dalam riwayat berdirinya Kerajaan Singhasari di daerah Malang, Jawa Timur sekarang. Keris ini terkenal karena kutukannya yang memakan korban dari kalangan elit Singasari termasuk pendiri dan pemakainya, ken Arok.
Keris ini dibuat oleh seorang pandai besi yang dikenal sangat sakti yang bernama Mpu Gandring, atas pesanan Ken Arok, salah seorang tokoh penyamun yang menurut seorang brahmana bernama Lohgawe adalah titisan wisnu. Ken Arok memesan keris ini kepada Mpu Gandring dengan waktu satu malam saja, yang merupakan pekerjaan hampir mustahil dilakukan oleh para "mpu" (gelar bagi seorang pandai logam yang sangat sakti) pada masa itu. Namun Mpu Gandring menyanggupinya dengan kekuatan gaib yang dimilikinya. Bahkan kekuatan tadi "ditransfer" kedalam keris buatannya itu untuk menambah kemampuan dan kesaktian keris tersebut.
3 notes · View notes
Tumblr media
TERBAIK , 0813-5702-0318, Menyajikan Kelezatan Otentik: Rumah Makan Padang Minang Sari Baru
Selamat datang di "Minang Sari Baru", destinasi nasi Padang terdekat di sekitar SMKS PGRI 2 Malang! Kami siap memanjakan lidah Anda dengan hidangan nasi Padang yang autentik dan lezat, memberikan pengalaman kuliner yang memuaskan setiap kali Anda berkunjung.
Bagi Anda yang mencari rumah makan nasi Padang terdekat di sekitar SMKS PGRI 3 Malang, "Minang Sari Baru" adalah pilihan yang tepat. Kami menawarkan hidangan nasi Padang dengan cita rasa khas Minang yang menggugah selera, menjadikan setiap kunjungan Anda menjadi pengalaman kuliner yang berkesan.
Nikmati nasi Padang paling enak di sekitar SMKS PGRI 6 Malang hanya di "Minang Sari Baru". Dengan beragam hidangan yang lezat dan cita rasa yang memikat, kami akan memastikan Anda merasakan kenikmatan sejati kuliner Padang.
Bagi Anda yang berada di sekitar SMKS PGRI 7 Singhasari, kunjungi kami dan nikmati hidangan nasi Padang autentik yang kami sajikan di "Minang Sari Baru". Dengan kualitas dan cita rasa yang terjamin, kami akan memuaskan selera Anda dengan setiap sajian.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati hidangan nasi Padang terdekat di sekitar SMKS Prajnaparamita Malang. Kunjungi "Minang Sari Baru" sekarang juga dan rasakan kelezatan nasi Padang yang sejati!
0 notes
bangberger22 · 3 months
Text
Explorasi Jawa Timur Peta Lengkap dengan Rute Jalan untuk Perjalanan yang Lancar
Tumblr media
peta jawa timur Bab 1: Membuka Pintu ke Keajaiban Jawa Timur Jawa Timur, provinsi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, menyimpan pesona alam dan budaya yang tak terlupakan. Dari pantai yang indah hingga pegunungan yang menjulang tinggi, dari kota-kota besar hingga desa-desa tradisional, Jawa Timur menawarkan pengalaman perjalanan yang beragam dan tak terlupakan. A. Mengapa Jawa Timur menjadi destinasi yang menarik? Jawa Timur memiliki banyak alasan untuk menjadi destinasi perjalanan yang menarik. Berikut adalah beberapa di antaranya: Keindahan alam yang luar biasa: Jawa Timur memiliki beberapa pantai terindah di Indonesia, seperti Pantai Balekambang, Pantai Plengkung, dan Pantai Klayar. Selain itu, Jawa Timur juga memiliki pegunungan yang menjulang tinggi, seperti Gunung Bromo, Gunung Semeru, dan Gunung Raung. Budaya yang kaya: Jawa Timur memiliki budaya yang kaya dan beragam. Provinsi ini merupakan rumah bagi beberapa suku, seperti suku Jawa, suku Madura, dan suku Tengger. Masing-masing suku memiliki tradisi dan adat istiadat yang unik. Sejarah yang panjang: Jawa Timur memiliki sejarah yang panjang dan penuh warna. Provinsi ini pernah menjadi bagian dari Kerajaan Majapahit, kerajaan terbesar di Nusantara pada abad ke-14 dan 15. Jawa Timur juga pernah menjadi bagian dari Kerajaan Singhasari dan Kerajaan Kediri. Kuliner yang lezat: Jawa Timur terkenal dengan kulinernya yang lezat. Beberapa makanan khas Jawa Timur yang wajib dicoba adalah nasi goreng, rawon, soto, dan pecel. B. Memperkenalkan konsep peta lengkap dengan rute jalan Untuk memudahkan wisatawan menjelajahi Jawa Timur, kami telah menyiapkan peta lengkap dengan rute jalan yang jelas. Peta ini akan membantu wisatawan untuk merencanakan perjalanan mereka dengan mudah dan efisien. Peta ini akan menunjukkan rute jalan utama dan jalan alternatif, serta lokasi tempat-tempat wisata, restoran, dan hotel. Dengan peta ini, wisatawan dapat dengan mudah menemukan tempat-tempat yang ingin mereka kunjungi dan merencanakan perjalanan mereka sesuai dengan waktu dan anggaran mereka. C. Pendekatan unik: Menggali sisi tersembunyi Jawa Timur Selain menyajikan informasi tentang tempat-tempat wisata populer, kami juga akan menggali sisi tersembunyi Jawa Timur. Kami akan mengajak wisatawan untuk menjelajahi desa-desa tradisional, bertemu dengan penduduk setempat, dan belajar tentang budaya dan tradisi mereka. Kami juga akan mengajak wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang belum banyak diketahui oleh wisatawan. Tempat-tempat wisata ini mungkin tidak sepopuler tempat-tempat wisata lainnya, tetapi menawarkan keindahan dan pengalaman yang tak terlupakan. Bab 2: Mengenal Jaringan Transportasi Jawa Timur Jawa Timur memiliki jaringan transportasi yang cukup lengkap dan memadai untuk memudahkan wisatawan menjelajahi berbagai destinasi wisata di wilayah ini. A. Rute Jalan Utama dan Transportasi Umum Jawa Timur memiliki beberapa rute jalan utama yang menghubungkan kota-kota besar dan destinasi wisata populer. Rute-rute jalan ini umumnya dalam kondisi baik dan dapat dilalui dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Beberapa rute jalan utama di Jawa Timur antara lain: Jalan Tol Trans Jawa: Jalan tol ini menghubungkan Jakarta dengan Surabaya dan terus berlanjut hingga Banyuwangi. Jalan tol ini merupakan jalur transportasi darat tercepat dan ternyaman di Jawa Timur. Jalan Raya Pantura: Jalan raya ini membentang di sepanjang pantai utara Jawa Timur, menghubungkan kota-kota seperti Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban, dan Rembang. Jalan Raya Pantura merupakan jalur transportasi darat yang ramai dan padat, terutama selama musim liburan. Jalan Raya Daendels: Jalan raya ini membentang di sepanjang pantai selatan Jawa Timur, menghubungkan kota-kota seperti Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, dan Blitar. Jalan Raya Daendels merupakan jalur transportasi darat yang indah dan menantang, dengan pemandangan pantai yang menakjubkan. Selain rute jalan utama, Jawa Timur juga memiliki jaringan transportasi umum yang cukup baik. Terdapat beberapa moda transportasi umum yang dapat digunakan wisatawan untuk menjelajahi Jawa Timur, antara lain: Kereta api: Kereta api merupakan moda transportasi umum yang populer di Jawa Timur. Terdapat beberapa jalur kereta api yang menghubungkan kota-kota besar dan destinasi wisata populer di Jawa Timur. Bus: Bus merupakan moda transportasi umum yang lebih murah dibandingkan kereta api. Terdapat beberapa perusahaan bus yang melayani rute-rute perjalanan di Jawa Timur. Angkutan kota: Angkutan kota merupakan moda transportasi umum yang beroperasi di dalam kota-kota besar di Jawa Timur. Angkutan kota ini biasanya berupa minibus atau bemo. B. Pilihan Transportasi yang Nyaman dan Efisien Untuk menjelajahi Jawa Timur dengan nyaman dan efisien, wisatawan dapat memilih moda transportasi yang sesuai dengan kebutuhan dan budget mereka. Jika wisatawan memiliki budget yang cukup, mereka dapat menyewa mobil atau menggunakan jasa rental mobil. Dengan menyewa mobil, wisatawan dapat lebih bebas mengatur perjalanan mereka dan mengunjungi destinasi wisata yang tidak dapat dijangkau dengan transportasi umum. Jika wisatawan memiliki budget yang terbatas, mereka dapat menggunakan transportasi umum. Kereta api merupakan moda transportasi umum yang paling nyaman dan efisien di Jawa Timur. Bus juga merupakan pilihan yang baik, meskipun tidak senyaman kereta api. Angkutan kota dapat digunakan untuk menjelajahi kota-kota besar di Jawa Timur. C. Menavigasi Jawa Timur dengan Peta Interaktif Untuk memudahkan wisatawan menavigasi Jawa Timur, tersedia beberapa peta interaktif yang dapat diakses secara online. Peta-peta interaktif ini menyediakan informasi tentang rute jalan, lokasi destinasi wisata, dan fasilitas umum lainnya. Beberapa peta interaktif yang dapat digunakan wisatawan untuk menavigasi Jawa Timur antara lain: Google Maps: Google Maps merupakan peta interaktif yang paling populer di dunia. Google Maps menyediakan informasi tentang rute jalan, lokasi destinasi wisata, dan fasilitas umum lainnya di Jawa Timur. Waze: Waze merupakan peta interaktif yang menyediakan informasi tentang rute jalan, lalu lintas, dan lokasi kecelakaan. Waze dapat digunakan untuk menghindari kemacetan dan menemukan rute tercepat ke destinasi wisata. Here WeGo: Here WeGo merupakan peta interaktif yang menyediakan informasi tentang rute jalan, transportasi umum, dan lokasi destinasi wisata. Here WeGo dapat digunakan untuk merencanakan perjalanan dan menemukan rute tercepat ke destinasi wisata. Bab 3: Menyusuri Pesisir Jawa Timur Jawa Timur memiliki garis pantai yang panjang dan indah, dengan berbagai macam pantai yang menakjubkan. Dari pantai berpasir putih hingga pantai berbatu, dari pantai yang tenang hingga pantai yang berombak besar, Jawa Timur memiliki semuanya. Sub Bab 3.A: Esensi Keindahan Alam Pantai Jawa Timur Pantai-pantai di Jawa Timur terkenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa. Pasir putih yang lembut, air laut yang jernih, dan pemandangan yang menakjubkan membuat pantai-pantai di Jawa Timur menjadi tempat yang sempurna untuk bersantai dan menikmati keindahan alam. Beberapa pantai yang paling populer di Jawa Timur antara lain Pantai Balekambang, Pantai Plengkung, dan Pantai Klayar. Pantai Balekambang terletak di Kabupaten Malang, dan terkenal dengan pura yang terletak di tengah laut. Pantai Plengkung terletak di Kabupaten Banyuwangi, dan terkenal dengan ombaknya yang besar, yang menjadikannya tempat yang ideal untuk berselancar. Pantai Klayar terletak di Kabupaten Pacitan, dan terkenal dengan tebing-tebingnya yang tinggi dan pemandangannya yang menakjubkan. Sub Bab 3.B: Rute Jalan Menarik Melintasi Pesisir Jawa Timur Ada beberapa rute jalan yang menarik yang dapat Anda lalui untuk menyusuri pesisir Jawa Timur. Salah satu rute yang paling populer adalah rute jalan yang menghubungkan Surabaya dengan Banyuwangi. Rute ini akan membawa Anda melewati beberapa pantai yang paling indah di Jawa Timur, termasuk Pantai Balekambang, Pantai Plengkung, dan Pantai Klayar.
youtube
Rute jalan lainnya yang menarik adalah rute jalan yang menghubungkan Malang dengan Pacitan. Rute ini akan membawa Anda melewati beberapa pantai yang indah di Jawa Timur, termasuk Pantai Sendang Biru, Pantai Goa Cina, dan Pantai Teluk Asmara. Sub Bab 3.C: Destinasi Wisata Tersembunyi di Sepanjang Pesisir Selain pantai-pantai yang terkenal, Jawa Timur juga memiliki beberapa destinasi wisata tersembunyi di sepanjang pesisirnya. Beberapa destinasi wisata tersembunyi tersebut antara lain Pulau Sempu, Pulau Menjangan, dan Pulau Tabuhan. Pulau Sempu terletak di Kabupaten Malang, dan terkenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa. Pulau ini memiliki pantai-pantai yang indah, hutan yang lebat, dan air terjun yang menakjubkan. Pulau Menjangan terletak di Kabupaten Banyuwangi, dan terkenal dengan taman lautnya yang indah. Pulau ini memiliki berbagai macam terumbu karang dan ikan-ikan tropis yang cantik. Pulau Tabuhan terletak di Kabupaten Pacitan, dan terkenal dengan pemandangannya yang menakjubkan. Pulau ini memiliki tebing-tebing yang tinggi dan pemandangan laut yang indah. Bab 4: Mengeksplorasi Pedesaan Jawa Timur Jawa Timur tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga dengan kekayaan budaya dan tradisi yang masih terjaga di pedesaan-pedesaannya. Di bab ini, kita akan menjelajahi pedesaan Jawa Timur yang mempesona, menyusuri rute-rute jalan yang menarik, dan menemukan pengalaman lokal yang autentik. Sub Bab 4A: Keunikan Desa-Desa Tradisional di Jawa Timur Pedesaan Jawa Timur menyimpan banyak desa-desa tradisional yang masih mempertahankan keasliannya. Desa-desa ini menawarkan pengalaman yang unik dan berbeda dari kehidupan kota yang modern. Di sini, Anda dapat melihat rumah-rumah tradisional Jawa, sawah yang menghijau, dan kehidupan masyarakat yang masih sederhana. Beberapa desa tradisional yang terkenal di Jawa Timur antara lain: Desa Wisata Pujon Kidul di Kabupaten Malang, yang terkenal dengan keindahan alamnya dan produksi apelnya. Desa Wisata Pentingsari di Kabupaten Blitar, yang terkenal dengan kesenian tari kuda lumpingnya. Desa Wisata Sidoarjo di Kabupaten Sidoarjo, yang terkenal dengan produksi kerajinan tangannya. Sub Bab 4B: Rute Jalan Melintasi Pedesaan yang Menarik Untuk menjelajahi pedesaan Jawa Timur, Anda dapat mengikuti beberapa rute jalan yang menarik. Rute-rute ini akan membawa Anda melewati pemandangan alam yang indah, desa-desa tradisional, dan situs-situs bersejarah. Salah satu rute jalan yang populer adalah rute yang menghubungkan Kota Malang dengan Kota Blitar. Rute ini melewati beberapa desa tradisional, seperti Desa Wisata Pujon Kidul dan Desa Wisata Pentingsari. Anda juga dapat mengunjungi Candi Penataran, salah satu candi terbesar di Jawa Timur, yang terletak di sepanjang rute ini. Rute jalan lainnya yang menarik adalah rute yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Kota Banyuwangi. Rute ini melewati beberapa desa tradisional, seperti Desa Wisata Sidoarjo dan Desa Wisata Kemiren. Anda juga dapat mengunjungi Gunung Bromo, salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, yang terletak di sepanjang rute ini. Sub Bab 4C: Pengalaman Lokal yang Autentik di Desa-Desa Jawa Timur Di pedesaan Jawa Timur, Anda dapat merasakan pengalaman lokal yang autentik. Anda dapat menginap di rumah-rumah penduduk, belajar tentang budaya dan tradisi setempat, dan mengikuti kegiatan-kegiatan tradisional. Beberapa kegiatan tradisional yang dapat Anda ikuti di pedesaan Jawa Timur antara lain: Membatik, yaitu teknik melukis kain dengan menggunakan lilin dan pewarna. Menari kuda lumping, yaitu tarian tradisional Jawa Timur yang menggunakan kuda sebagai properti. Membuat kerajinan tangan, seperti gerabah, anyaman, dan ukiran kayu. Dengan menjelajahi pedesaan Jawa Timur, Anda akan mendapatkan pengalaman yang unik dan berbeda dari kehidupan kota yang modern. Anda akan belajar tentang budaya dan tradisi setempat, dan merasakan keramahan masyarakat Jawa Timur yang terkenal. Bab 5: Menyelam ke Dalam Budaya dan Sejarah Jawa Timur Jawa Timur adalah provinsi yang kaya akan budaya dan sejarah. Di sini, Anda dapat menemukan berbagai macam situs bersejarah, mulai dari candi hingga museum. Anda juga dapat belajar tentang budaya Jawa Timur yang unik, yang merupakan perpaduan antara budaya Jawa, Madura, dan Tionghoa. Sub Bab 5.A: Menjelajahi Warisan Budaya Jawa Timur Jawa Timur memiliki warisan budaya yang sangat kaya. Di sini, Anda dapat menemukan berbagai macam kesenian tradisional, seperti tari, musik, dan wayang. Anda juga dapat mengunjungi berbagai museum yang menyimpan koleksi benda-benda bersejarah dari Jawa Timur. Beberapa tempat yang dapat Anda kunjungi untuk menjelajahi warisan budaya Jawa Timur adalah: Museum Trowulan: Museum ini menyimpan koleksi benda-benda bersejarah dari Kerajaan Majapahit, kerajaan terbesar di Jawa Timur pada abad ke-13 hingga ke-16. Candi Prambanan: Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini dibangun pada abad ke-9 oleh Kerajaan Mataram Kuno. Candi Borobudur: Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia. Candi ini dibangun pada abad ke-8 oleh Kerajaan Syailendra. Tari Remo: Tari Remo adalah tari tradisional Jawa Timur yang sangat populer. Tari ini biasanya dibawakan oleh penari laki-laki dan perempuan. Musik Gamelan: Musik Gamelan adalah musik tradisional Jawa Timur yang dimainkan dengan menggunakan seperangkat alat musik pukul. Sub Bab 5.B: Rute Jalan untuk Mengunjungi Situs Bersejarah Jika Anda ingin mengunjungi situs-situs bersejarah di Jawa Timur, Anda dapat mengikuti rute jalan berikut ini: Rute 1: Surabaya - Trowulan - Mojokerto - Jombang - Kediri - Blitar Rute 2: Surabaya - Malang - Batu - Pasuruan - Probolinggo - Banyuwangi Rute 3: Surabaya - Lamongan - Tuban - Bojonegoro - Ngawi - Madiun Sub Bab 5.C: Memahami Kearifan Lokal Melalui Perjalanan di Jawa Timur Perjalanan di Jawa Timur tidak hanya akan membawa Anda ke tempat-tempat bersejarah dan budaya, tetapi juga akan memberi Anda kesempatan untuk memahami kearifan lokal. Di Jawa Timur, Anda akan menemukan banyak sekali tradisi dan adat istiadat yang masih dipegang teguh oleh masyarakat setempat. Beberapa kearifan lokal yang dapat Anda temukan di Jawa Timur adalah: Gotong royong: Gotong royong adalah semangat kerja sama dan saling membantu yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa Timur. Rukun tetangga: Rukun tetangga adalah organisasi sosial yang ada di setiap desa dan kelurahan di Jawa Timur. Organisasi ini berfungsi untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. Sedekah bumi: Sedekah bumi adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Timur untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah. Larung sesaji: Larung sesaji adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Timur untuk menolak bala dan memohon keselamatan. Dengan menjelajahi budaya dan sejarah Jawa Timur, Anda akan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan. Anda akan belajar tentang berbagai macam kesenian tradisional, mengunjungi situs-situs bersejarah, dan memahami kearifan lokal yang masih dipegang teguh oleh masyarakat setempat.
0 notes
celotehku · 1 year
Text
Catatan Fei Xin Tentang Jawa (1432 M)
Tumblr media
Dalam Xing Cha Sheng Lan (Pemandangan Indah Sepanjang Pelayaran) yang ditulis oleh Fei Xin ditemukan banyak catatan tentang negeri Jawa (Majapahit) yang isinya hampir sama dengan catatan Ma Huan. Fei Xin adalah juru tulis dan juru bahasa Laksamana Cheng Ho yang pernah empat kali ikut dalam pelayaran ke Samudera Barat. Berikut beberapa catatannya:
"Negeri Jawa di zaman purba disebut Du Po, berangkat dari Campa 20 hari bisa sampai. Negerinya luas dan penduduknya padat. Angkatan bersenjatanya kuat. Letak geografinya sangat strategis di antara negeri-negeri vasal. Kabarnya, di zaman purba negeri itu dirajai oleh setan, momok, hantu, siluman, dan ratusan anaknya sering makan daging darah manusia. Itulah negeri setan yang disebut dalam kitab Buddha, di mana manusia hampir habis dimakannya. Pada suatu hari tiba-tiba guntur menggelegar dan batu meretak. Di dalamnya ada seorang duduk bersemayam. Semua orang merasa heran, lalu menjunjungnya sebagai raja dan baginda pun memimpin tentara untuk mengusir semua setan siluman sehingga tidak membahayakan lagi dan seterusnya anak cucunya berkembang biak serta hidupnya aman sentosa. Menurut catatan kitab dimulai dari permulaan Dinasti Han hingga tahun 7 Tahun Xuan De Dinasti Ming (1432 M) negerinya sudah berlangsung 1.376 tahun."
Sudah tentu apa yang diceritakan oleh Fei Xin tentang keadaan negeri Jawa pada zaman purba itu hanya dongeng mitos saja yang diturunkan dari mulut ke mulut. Tampaknya cerita itu berkaitan dengan kisah legenda seorang raja pemakan manusia, Dewata Cengkar dari Medang Kamulan, yang telah diusir dari tempat kedudukannya oleh Ajisaka.
Namun, catatannya mengenai hubungan Jawa dengan Tiongkok bermula pada Dinasti Han pada pokoknya tidak menyimpang jauh dari kenyataan sejarah yang sebenarnya. Memang, dalam Hou Han Shu (Kepustakaan Dinasti Pasca Han) sudah ada catatan pertama bahwa pada tahun 131 M Ye Diao (Jawadwipa) dengan rajanya Diao Bian mengirim utusan untuk mempersembahkan upeti kepada Kaisar Dinasti Han dan hubungan antara Jawa dan Tiongkok berlangsung terus sampai zaman Dinasti Ming. Dikisahkan juga tentang ekspedisi Dinasti Yuan ke Jawa untuk menghukum Krtanagara yang dianggap telah menghina utusan Kubilai Khan. Ma Huan dan Fei Xin dalam karyanya masing-masing mencatatnya, tetapi dijelmakan dalam suatu dongeng mitos. Di bawah ini adalah catatan dari Fei Xin:
"Tuban adalah nama suatu tempat. Di pesisirnya ada sebuah kolam. Airnya tawar dan segar. Boleh diminum. Orang menyebutnya air suci. Konon pada zaman Dinasti Yuan hulubalang Shi Pi dan Gao Xing disuruh memimpin tentara ekspedisi ke negeri itu. Berbulan-bulan lamanya tidak turun hujan. Di kapal sudah kekurangan bahan makanan, prajuritnya kewalahan. Maka, Shi Pi dan Gao Xing pun menyembah Langit dan berdoa, 'Atas titah Kaisar, kami datang untuk menghukum negeri ini. Apabila Langit berkenan menganugerahkan air, maka kami dapat hidup. Kalau tidak, kami pasti mati.'
"Setelah berdoa, mereka menancapkan lembingnya ke tanah pasir laut yang masin dan getir dan air segera membludak keluar, segar dan manis. Prajurit berebutan minum. Hulubalang berkata,' Langit telah membantu kalian! ' Maka semangat juang tentara pun berkobar-kobar, menyerbu sambil berpekik-pekik. Jutaan tentara musuh menderita kekalahan dan mundur melarikan diri..... Kepala negerinya tertawan dan digiring ke Tiongkok. Setelah mengakui kesalahannya, ia pun dilepaskan, kemudian diangkat menjadi Raja Jawa."
0 notes
dutaachocomint · 8 months
Text
Tumblr media
EKSPLOSIF!, daun mint lokal coklat mint Malang | 0813 5812 3335
EKSPLOSIF!, daun mint lokal coklat mint Malang, MEWAH!, daun mint manfaat coklat mint Malang, EKSKLUSIF!, daun mint untuk asam lambung coklat mint Malang, SEMPURNA!, daun mint malang coklat mint Malang, AROMATIK!, daun mint untuk minuman coklat mint Malang
"🌱 Selamat datang di PT. Griya Mint Group! Kami hadir dengan produk unggulan kami: Tanaman Coklat Mint 🍃.
🌿 Apa yang membuat Tanaman Coklat Mint kami istimewa? Selain aroma segar dan manfaatnya yang luar biasa bagi kesehatan, mereka juga sangat mudah dirawat! Cukup berikan cahaya yang cukup, air secukupnya, dan Anda akan memiliki penyedap makanan dan minuman alami yang tak tergantikan. Untuk informasi lebih lanjut atau pemesanan melalui WhatsApp ��️Nomor : 0813 5812 3335 📍Alamat : Jl. Phospat No.31, Pandean 2 , Purwantoro, Kec.Blimbing,Kota Malang , Jawa Timur 65126
🌿 Jangan lupa gunakan hashtag berikut untuk mendapatkan informasi yang lebih relevan: #TanamanCoklatMint #GriyaMintGroup #TamanSegar #InteriorHijau #AromaMint Mari kita ciptakan keindahan alami dan kesehatan bersama-sama dengan Tanaman Coklat Mint dari PT. Griya Mint Group! 🌿🌿🌿 #TanamMintHariIni "
TanamanMintCoklat #MintCoklat #TanamanHijau #AromaMint #TanamanAromaterapi
daun mint lokal coklat mint, daun mint manfaat coklat mint, daun mint untuk asam lambung coklat mint, daun mint malang coklat mint, daun mint untuk minuman coklat mint
The singhasari Resort Batu
0 notes
gpx-media · 8 months
Text
Mewahnya Hotel Bintang 4 dan 5 di Batu Malang: Pemandangan Surgawi & Fasilitas Terbaik!
Sudahkah Anda merencanakan liburan Anda ke Batu Malang? Jika Anda mencari pengalaman liburan yang luar biasa, maka menginap di hotel bintang 4 dan 5 di Batu Malang adalah pilihan yang sempurna.
Tumblr media
Batu Malang, dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, adalah destinasi yang ideal untuk berlibur, dan menginap di hotel berbintang tinggi akan membuat pengalaman Anda semakin istimewa.
Hotel Bintang 4 di Batu Malang
The Singhasari Resort
Salah satu hotel bintang 4 di Batu Malang adalah The Singhasari Resort. Hotel ini dikelilingi oleh hamparan hijau yang menakjubkan dan menawarkan pemandangan pegunungan yang luar biasa.
Anda bisa menikmati kenyamanan modern di sini, seperti kolam renang, spa, dan restoran yang menyajikan hidangan lezat.
Royal Orchids Garden Hotel & Condominium
Hotel ini adalah tempat yang ideal bagi Anda yang mencari kedamaian dan kenyamanan.
Dikelilingi oleh taman yang cantik, hotel ini menawarkan fasilitas seperti kolam renang, pusat kebugaran, dan restoran dengan menu yang beragam.
Anda akan merasa seperti berada di surga di Royal Orchids Garden Hotel & Condominium.
Hotel Bintang 5 di Batu Malang
Jambuluwuk Batu Resort
Jambuluwuk Batu Resort adalah hotel bintang 5 di Batu Malang.
Terletak di atas bukit, hotel ini menawarkan pemandangan yang luar biasa ke lembah hijau.
Fasilitasnya termasuk kolam renang infinity, spa, dan beragam restoran yang akan memanjakan lidah Anda.
Pujon Kidul Resort
Hotel ini adalah tempat yang sempurna untuk liburan romantis atau perjalanan keluarga.
Pujon Kidul Resort memiliki villa-villa pribadi dengan kolam renang pribadi, sehingga Anda dapat menikmati privasi sejati.
Dikelilingi oleh hutan pinus yang indah, ini adalah tempat yang sempurna untuk bersantai.
Jadi, jika Anda mencari pengalaman liburan yang tak terlupakan, Batu Malang adalah tempat yang harus Anda kunjungi.
Dengan menginap di salah satu hotel bintang 4 dan 5 di Batu Malang yang mewah, Anda bisa menikmati pemandangan alam yang menakjubkan dan fasilitas terbaik yang akan membuat liburan Anda menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
0 notes
brookstonalmanac · 1 year
Text
Events 5.31
455 – Emperor Petronius Maximus is stoned to death by an angry mob while fleeing Rome. 1223 – Mongol invasion of the Cumans: Battle of the Kalka River: Mongol armies of Genghis Khan led by Subutai defeat Kievan Rus' and Cumans. 1293 – Mongol invasion of Java was a punitive expedition against King Kertanegara of Singhasari, who had refused to pay tribute to the Yuan and maimed one of its ministers. However, it ended with failure for the Mongols. Regarded as establish City of Surabaya 1578 – King Henry III lays the first stone of the Pont Neuf (New Bridge), the oldest bridge of Paris, France. 1610 – The pageant London's Love to Prince Henry on the River Thames celebrates the creation of Prince Henry as Prince of Wales. 1669 – Citing poor eyesight as a reason, Samuel Pepys records the last event in his diary. 1775 – American Revolution: The Mecklenburg Resolves are adopted in the Province of North Carolina. 1790 – Manuel Quimper explores the Strait of Juan de Fuca. 1790 – The United States enacts its first copyright statute, the Copyright Act of 1790. 1795 – French Revolution: The Revolutionary Tribunal is suppressed. 1805 – French and Spanish forces begin the assault against British forces occupying Diamond Rock, Martinique. 1813 – In Australia, William Lawson, Gregory Blaxland and William Wentworth reach Mount Blaxland, effectively marking the end of a route across the Blue Mountains. 1859 – The clock tower at the Houses of Parliament, which houses Big Ben, starts keeping time. 1862 – American Civil War: Peninsula Campaign: Confederate forces under Joseph E. Johnston and G.W. Smith engage Union forces under George B. McClellan outside the Confederate capital of Richmond, Virginia. 1864 – American Civil War: Overland Campaign: Battle of Cold Harbor: The Army of Northern Virginia engages the Army of the Potomac. 1879 – Gilmore's Garden in New York City is renamed Madison Square Garden by William Henry Vanderbilt and is opened to the public at 26th Street and Madison Avenue. 1884 – The arrival at Plymouth of Tāwhiao, King of Maoris, to claim the protection of Queen Victoria. 1889 – Johnstown Flood: Over 2,200 people die after a dam fails and sends a 60-foot (18-meter) wall of water over the town of Johnstown, Pennsylvania. 1902 – Second Boer War: The Treaty of Vereeniging ends the war and ensures British control of South Africa. 1909 – The National Negro Committee, forerunner to the National Association for the Advancement of Colored People (NAACP), convenes for the first time. 1910 – The South Africa Act comes into force, establishing the Union of South Africa. 1911 – The RMS Titanic is launched in Belfast, Northern Ireland. 1911 – The President of Mexico Porfirio Díaz flees the country during the Mexican Revolution. 1916 – World War I: Battle of Jutland: The British Grand Fleet engages the High Seas Fleet in the largest naval battle of the war, which proves indecisive. 1921 – The Tulsa race massacre kills at least 39, but other estimates of black fatalities vary from 55 to about 300. 1924 – Hope Development School fire kills 24 people, mostly disabled children. 1935 – A 7.7 Mw  earthquake destroys Quetta in modern-day Pakistan killing 40,000. 1941 – Anglo-Iraqi War: The United Kingdom completes the re-occupation of Iraq and returns 'Abd al-Ilah to power as regent for Faisal II. 1942 – World War II: Imperial Japanese Navy midget submarines begin a series of attacks on Sydney, Australia. 1947 – Ferenc Nagy, the democratically elected Prime Minister of Hungary, resigns from office after blackmail from the Hungarian Communist Party accusing him of being part of a plot against the state. This grants the Communists effective control of the Hungarian government. 1951 – The Uniform Code of Military Justice takes effect as the legal system of the United States Armed Forces. 1955 – The U.S. Supreme Court expands on its Brown v. Board of Education decision by ordering district courts and school districts to enforce educational desegregation "at all deliberate speed." 1961 – The South African Constitution of 1961 becomes effective, thus creating the Republic of South Africa, which remains outside the Commonwealth of Nations until 1 June 1994, when South Africa is returned to Commonwealth membership. 1961 – In Moscow City Court, the Rokotov–Faibishenko show trial begins, despite the Khrushchev Thaw to reverse Stalinist elements in Soviet society. 1962 – The West Indies Federation dissolves. 1970 – The 7.9 Mw  Ancash earthquake shakes Peru with a maximum Mercalli intensity of VIII (Severe) and a landslide buries the town of Yungay, Peru. Between 66,794 and 70,000 were killed and 50,000 were injured. 1971 – In accordance with the Uniform Monday Holiday Act passed by the U.S. Congress in 1968, observation of Memorial Day occurs on the last Monday in May for the first time, rather than on the traditional Memorial Day of May 30. 1973 – The United States Senate votes to cut off funding for the bombing of Khmer Rouge targets within Cambodia, hastening the end of the Cambodian Civil War. 1973 – Indian Airlines Flight 440 crashes near Palam Airport in Delhi, killing 48. 1977 – The Trans-Alaska Pipeline System is completed. 1985 – United States–Canada tornado outbreak: Forty-one tornadoes hit Ohio, Pennsylvania, New York, and Ontario, leaving 76 dead. 1991 – Bicesse Accords in Angola lay out a transition to multi-party democracy under the supervision of the United Nations' UNAVEM II peacekeeping mission. 2003 – Air France retires its fleet of Concorde aircraft. 2005 – Vanity Fair reveals that Mark Felt was "Deep Throat". 2008 – Usain Bolt breaks the world record in the 100m sprint, with a wind-legal (+1.7 m/s) 9.72 seconds 2010 – Israeli Shayetet 13 commandos boarded the Gaza Freedom Flotilla while still in international waters trying to break the ongoing blockade of the Gaza Strip; nine Turkish citizens on the flotilla were killed in the ensuing violent affray. 2013 – The asteroid 1998 QE2 and its moon make their closest approach to Earth for the next two centuries. 2013 – A record breaking 2.6 mile wide tornado strikes near El Reno, Oklahoma, United States, causing eight fatalities (including three storm chasers) and over 150 injuries. 2016 – Syrian civil war: The Syrian Democratic Forces (SDF) launch the Manbij offensive, in order to capture the city of Manbij from the Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL). 2017 – A car bomb explodes in a crowded intersection in Kabul near the German embassy during rush hour, killing over 90 and injuring 463. 2019 – A shooting occurs inside a municipal building at Virginia Beach, Virginia, leaving 13 people dead, including the shooter, and four others injured.
0 notes
After defeating the Melayu Kingdom[23] in Sumatra in 1290, Singhasari became the most powerful kingdom in the region. Kublai Khan, the Khagan of the Mongol Empire and the Emperor of the Mongol-led Yuan dynasty of China, challenged Singhasari by sending emissaries demanding tribute. Kertanegara of Singhasari refused to pay the tribute, insulted Kublai's envoy, and challenged the Khan instead. In response, Kublai Khan sent a massive expedition of 1000 ships to Java in 1293.
Mongol invasion[edit]
Main article: Mongol invasion of Java
Painting of a 14th-century Yuan junk. Similar ships were sent by the Yuan in their naval armada.
By that time, Jayakatwang, the Adipati (Duke) of Kediri, a vassal state of Singhasari, had usurped and killed Kertanagara. After being pardoned by Jayakatwang with the aid of Madura's regent Arya Wiraraja, Kertanegara's son-in-law Raden Wijaya was given the land of Tarik timberland. He then opened the vast timberland and built a new settlement there. The village was named Majapahit, which was taken from the name of a fruit that had a bitter taste (maja is the fruit name and pahit means bitter). When the Yuan army sent by Kublai Khan arrived, Wijaya allied himself with the army to fight against Jayakatwang. Once Jayakatwang was destroyed, Raden Wijaya forced his allies to withdraw from Java by launching a surprise attack.[24] The Yuan army had to withdraw in confusion as they were in hostile territory, with their ships being attacked by Javanese navy. It was also their last chance to catch the monsoon winds home; otherwise, they would have had to wait for another six months.[25]
The first king, Kertarajasa Jayawardhana[edit]
King Kertarajasa portrayed as Harihara, amalgamation of Shiva and Vishnu. Originally located at Candi Simping, Blitar, today it is displayed in National Museum.
In 1293, Raden Wijaya founded a stronghold with the capital Majapahit.[26]: 200–201  The exact date used as the birth of the Majapahit kingdom is the day of his coronation, the 15th of Kartika month in the year 1215 using the Javanese Shaka era, which equates to 10 November 1293.[2] During his coronation he was given the formal name Kertarajasa Jayawardhana. King Kertarajasa took all four daughters of Kertanegara as his wives, his first wife and prime queen consort Tribhuwaneswari, and her sisters; Prajnaparamita, Narendraduhita, and Gayatri Rajapatni the youngest. He also took a Sumatran Malay Dharmasraya princess named Dara Petak as his wife.
The new kingdom faced challenges. Some of Kertarajasa's most trusted men, including Ranggalawe, Sora, and Nambi rebelled against him, though unsuccessfully. It was suspected that the Mahapati Halayudha set the conspiracy to overthrow all of his rivals in the court, led them to revolt against the king, while he gained king's favour and attained the highest position in the government. However, following the death of the last rebel Kuti, Halayudha's treachery was exposed, subsequently, he was captured, jailed for his stratagems and then sentenced to death.[24] Wijaya himself died in 1309.
Jayanegara[edit]
Golden image of a mounted rider, possibly the Hindu god Surya, within a stylised solar halo. Below is a conch flanked by two nagas. 14th-century Majapahit art, National Museum Jakarta.
Kertarajasa Wijaya was succeeded by his heir Jayanegara, his son with his Malayu Dharmasraya spouse, Indreswari. The reign of Jayanegara was a difficult and chaotic one, troubled with several rebellions by his father's former companions in arms. Among others are Gajah Biru's rebellion in 1314 and the Kuti rebellion in 1319. The Kuti rebellion was the most dangerous one, as Kuti managed to take control of the capital city. With the help of Gajah Mada and his Bhayangkara palace guard,[26]: 233  Jayanegara barely escaped from the capital and safely hid in Badander village. While the king was in hiding, Gajah Mada returned to the capital city to assess the situation. After learning that Kuti's rebellion was not supported by the people or nobles of Majapahit court, Gajah Mada raised resistance forces to crush the Kuti rebellion.
After Kuti forces were defeated, Jayanegara was safely returned to his throne. For his loyalty and excellent service, Gajah Mada was promoted to high office to begin his career in royal court politics.[27]
According to tradition, Wijaya's son and successor, Jayanegara, was notorious for his immorality. One of his distasteful acts was his desire to take his half-sisters, Gitarja and Rajadewi, as wives. Since Javanese tradition abhorred the practice of half-siblings marrying, the council of royal elders spoke strongly against the king's wishes. It was not clear what motivated Jayanegara's wish — it might have been his way to ensure his claim to the throne by preventing rivals from being his half-sisters' suitors, although in the later period of the Majapahit court the custom of marriage among cousins was quite common. In the Pararaton, he was known as Kala Gemet, or "weak villain". Around the time of Jayanegara's reign in the early 14th century, the Italian Friar Odoric of Pordenone visited the Majapahit court in Java. He mentioned Java to be well-populated and filled with cloves, nutmeg and many other spices. He also mentioned that the king of Java had seven vassals under him and engaged in several wars with the "khan of Cathay".[28]
In 1328, Jayanegara was murdered by his physician, Tanca, during a surgical operation. In complete mayhem and rage, Gajah Mada immediately killed Tanca. The motive behind this regicide was never clear. According to the Pararaton, it was Tanca's revenge for the king sexually abusing his wife. However, according to the Balinese manuscript Babad Dalem, the assassination was a stratagem crafted by Gajah Mada himself to rid the kingdom of an evil tyrant.[29] Tradition mentions that the immoral, cruel and abusive king often seduced and abused women, even the wives of his own subordinates.[30] Other possible reason includes to protect the two princesses — Gitarja and Rajadewi, the daughters of Gayatri Rajapatni from the king's cruelty.[29] Since the slain king was childless, he left no successor.
0 notes
dan6085 · 1 year
Text
Here is a brief timeline of the history of Indonesia:
Prehistory:
- Archaeological evidence shows that humans have lived in what is now Indonesia for at least 1.5 million years. Early civilizations include the Tarumanagara and the Srivijaya Empire.
7th-14th century:
- The Srivijaya Empire, centered on the island of Sumatra, became a major center of trade and culture in Southeast Asia, with its influence extending throughout the region.
- The Majapahit Empire, based on the island of Java, reached its peak in the 14th century under the reign of King Hayam Wuruk, with the empire controlling much of what is now Indonesia, as well as parts of Malaysia and Singapore.
The Majapahit Empire was a powerful Hindu-Buddhist kingdom that existed on the Indonesian island of Java from the late 13th century to the early 16th century. The empire was known for its military strength, cultural achievements, and political stability, and is considered one of the greatest empires in Southeast Asian history.
Here are some key facts and details about the Majapahit Empire:
- The Majapahit Empire was founded in 1293 by Raden Wijaya, who defeated the existing Mongol-linked kingdom of Singhasari and established his own kingdom at Trowulan in East Java.
- The empire reached its peak in the 14th century under the reign of King Hayam Wuruk, who ruled from 1350 to 1389. During his reign, the empire controlled much of what is now Indonesia, as well as parts of Malaysia and Singapore.
- The Majapahit Empire was known for its strong military, which allowed it to defeat invading armies and maintain its territorial control. The empire also had a well-organized bureaucracy, with officials appointed based on merit rather than birth.
- The empire was a center of culture and learning, with literature, art, and architecture flourishing during its reign. Notable works from this period include the Nagarakretagama, a 14th-century poem that describes the empire's political and cultural achievements, and the temples and palaces at Trowulan.
- The Majapahit Empire was a Hindu-Buddhist kingdom, with both religions coexisting and influencing each other. The empire was also known for its syncretic religious practices, which blended Hindu and Buddhist beliefs with local animism.
- The Majapahit Empire declined in the 15th century, due to a combination of factors including political instability, economic pressures, and invasions from neighboring kingdoms. The empire was eventually conquered by the Islamic Demak Sultanate in the early 16th century.
The legacy of the Majapahit Empire can still be seen in modern-day Indonesia, particularly in the country's cultural traditions and historical landmarks. The empire's emphasis on military strength, cultural achievements, and political stability helped to shape the identity of Indonesia as a nation, and its cultural achievements continue to inspire admiration and pride among the Indonesian people.
16th-19th century:
- The arrival of European powers, including the Portuguese, Dutch, and British, led to increased colonization and control over parts of Indonesia.
- The Dutch East India Company established a trading post in Jakarta in the early 17th century and gradually gained control over much of the archipelago. The Dutch colonial period lasted until the mid-20th century.
- Indonesia experienced a period of resistance and rebellion against colonial rule, including the Java War and the Aceh War.
20th century:
- Indonesia declared independence from the Netherlands in 1945, with Sukarno becoming the country's first president.
- The country faced significant challenges in its early years, including political instability, economic struggles, and separatist movements in several regions.
- Sukarno's government was eventually overthrown in a military coup in 1965, led by General Suharto, who ruled Indonesia for the next three decades.
- Indonesia has experienced significant economic growth and development in recent years, becoming one of the fastest-growing economies in Southeast Asia.
21st century:
- Indonesia has faced a number of challenges in recent years, including natural disasters, terrorism, and political unrest.
- The country has pursued policies aimed at promoting economic growth, reducing poverty, and improving infrastructure and education.
- Indonesia has also sought to increase its role in regional and global politics, with the country hosting a number of high-profile events and conferences.
This timeline provides a brief overview of the history of Indonesia, but there are many more details and complexities to this story. Indonesia's rich cultural heritage and complex political history have made it a fascinating and dynamic country, with a unique identity that continues to evolve and develop.
Tumblr media
1 note · View note
turisiancom · 1 year
Text
TURISIAIN.com – Untuk Sobat Turisian yang senang mempelajari sejarah dan berkunjung ke cagar budaya, bisa coba ke Kabupaten Malang. Di sana banyak peninggalan candi, seperti Candi Singosari, Jago dan Jawi. Serta satu yang tak kalah menarik yaitu Candi Kidal. Situs candi tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Singhasari yang merupakan pendharmaan Raja Anusapati. Lokasinya terletak di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Berjarak sekitar 20 km sebelah timur Kota Malang. Sesuai dengan namanya, Candi Kidal (bahasa Jawa: kiri), candi ini bersifat prasawya yaitu pembacaan relief dari kanan ke kiri atau berlawanan dengan jarum jam. Relief pada candi tersebut bercerita tentang kisah Garudeya (Anusapati) yang menyelamatkan ibunya (Kendedes) dari sang Kardu (Ken Arok). Pendirian candi yang satu ini pada 1248 M, bertepatan dengan berakhirnya rangkaian upacara pemakaman yang terkenal dengan sebutan Cradha (tahun ke-12). Untuk menghormati Raja Anusaayang yang telah meninggal. Baca juga: Yuk Wisata ke Teluk Besar Bowele Kabupaten Malang yang Sangat Indah! Cagar budaya yang pertama kali penemuannya pada 1925 ini, berhasil rekonstruksi pada tahun 1990. Setelah selesai pemugaran kembali pada dekade 1990-an, Candi Kidal sekarang berdiri dengan tegak dan kokoh serta menampakkan keindahannya. Struktur Bangunan Candi Kidal Seluruh bangunan candi ini terbuat dari batu andesit dan berdimensi geometris vertikal dengan tinggi sekira 12 meter. Di sekeliling halamannya terdapat susunan batu yang berfungsi sebagai pagar. Kemudian tubuh Candi Kidal berdiri di atas batur (kaki candi) setinggi sekitar 2 meter. Untuk mencapai selasar di lantai kaki candi terdapat tangga batu tepat di depan pintu. Hal yang menarik, anak tangga pembuatannya tipis-tipis. Sehingga dari kejauhan tampak seperti bukan tangga masuk yang sesungguhnya. Tangga batu tersebut tidak ada pelengkap pipi tangga berbentuk ukel, sebagaimana yang banyak Sobat Turisian jumpai di candi lainnya. Tetapi di kiri-kanan anak tangga pertama terdapat badug (tembok rendah) berbentuk siku yang menutup sisi samping dan sebagian sisi depan kaki tangga. Badug semacam ini tidak terdapat di candi lain. Baca juga: 4 Aktivitas Wisata di Kampung Majapahit yang Harus Kalian Coba! Jalan menuju ke Candi Kidal sudah bagus, bahkan di sekitarnya Sobat Turisian dapat melihat banyak pohon-pohon besar dan rindang. Taman di sekitar juga tertata dengan baik, sehingga lingkungan bernuansa pedesaan ini menjadikan suasana semakin asri dan nyaman.*       Sumber: Pemkab Malang & perpusnas.go.id
0 notes