Tumgik
#semar grup
semargrup · 2 years
Text
Semargroup
Semargroup, semar group togel toto online resmi terpercaya. Semar group togel prabujitu, perkasajitu, kudajitu, semarjitu, belijitu, kembarjitu. Semargroup, semar group togel online resmi terpecaya.
Tumblr media
#semargroup
0 notes
loginrajasemar · 2 years
Text
RAJA SEMAR 100 PASARAN | SEMAR GROUP 2022
0 notes
daftarkudajituu · 2 years
Link
KudaJitu
Kudajitu bandar togel online resmi semargroup terbaru pasaran terlengkap dan terbesar. Kuda jitu menjadi salah satu bo kudajitu link alternatif kuda jitu semar grup pasaran melebihi 100 pasaran di Indonesia. Daftar kuda jitu memberikan berbagai promo menarik serta bonus yang bisa anda dapatkan setiap hari.
#semargroup #kudajitu
1 note · View note
daftarperkasajitu · 2 years
Link
Daftar Perkasa Jitu
Daftar perkasa jitu, login perkasa jitu link alternatif perkasa jitu bandar togel online semar grup resmi 2022. Perkasa jitu adalah bo semar grup perkasa jitu terbaik saat ini. Dengan minimal deposit yang terjangkau anda sudah bisa menikmati keseruan bermain togel online bersama perkasa jitu bo semar grup.
Daftar perkasa jitu segera dapatkan keuntungan bermain dengan pasaran besar di perkasa jitu.
Tumblr media
0 notes
daftarperkasajituu · 2 years
Link
Daftar Perkasa Jitu
Daftar perkasa jitu, login perkasa jitu bandar togel online semar grup resmi dan terpercaya di Indonesia. Perkasa jitu adalah bo semar grup resmi sejak lama hadir dengan memberikan kepuasan bermain kepada setiap member perkasa jitu.
Perkasa jitu menyediakan minimal deposit 20 ribu dan tersedia juga deposit menggunakan e-wallet di perkasa jitu.
Tumblr media
0 notes
kimnamhyung1995 · 2 years
Text
Tragedi Gas Melon
Hyung adalah seseorang anak muda yang tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan teknologi virtual reality, game, dan hal-hal yang berbau Jejepangan dan K-pop. Ia juga orang yang pintar coding. Selain itu Hyung juga suka main fingerstyle. Ia memiliki seorang sahabat baik bernama Junghee, yang juga merupakan kakak kelas Hyung sekaligus pemilik kedai kopi, namun kopi kesukaan Hyung justru berasal dari kedai lain, yaitu kedai milik Kook. Junghee pun kemudian mengajak Hyung untuk mendirikan startup. Mereka menggunakan nama "Wedusgembel" untuk nama perusahaan. Namun Hyung berfikir bahwa nama itu berkonotasi negatif. Beruntung Hyung punya ide baru untuk nama perusahaannya, yaitu "Crunchypuccino", yakni makanan kesukaan Hyung yang terdiri dari sereal coklat dan kopi cappucino. Hyung adalah adik dari seorang pemain fingerstyle bernama Kyu, namun karena Kyu sendiri banyak orderan manggung di dalam maupun luar negeri, membuat Hyung jarang sekali bertemu dengan kakaknya yang terkenal dengan julukan pinky army tersebut. Sebutan pinky army pada Kyu ini dikarenakan Kyu memiliki rambut yang diwarnai merah jambu dan selalu memakai singlet hijau yang mirip dengan milik tentara. Hyung pun kini tinggal sendirian di sebuah rumah yang cukup sederhana. Sekalipun ia bisa punya apartemen dengan uang hasil jerih payahnya bekerja di Crunchypuccino, namun rumah yang dibangun ketika masih zaman kolonial itu memiliki kesan tersendiri bagi Hyung, dimana menjadi tempat bermain Hyung bersama almarhum kakeknya semasa Hyung masih kecil, dikarenakan rupanya rumah yang cukup tua tersebut adalah rumah masa kecil sang kakek, sehingga Hyung enggan untuk pindah dari rumah yang dijual almarhum kakeknya sebelum Hyung lahir tersebut.
Hyung juga memiliki seorang kekasih, yaitu Kangha, yang merupakan adik tiri dari Eun, keyboardist band Melonate. Kangha sendiri adalah wanita gendut yang disukai Hyung karena Hyung kerap dimasakkan ayam fillet, dimana Hyung kerap memakannya dengan mie instan alih-alih nasi. Hyung sangat suka ayam fillet yang dimasak Kangha terutama varian rumput laut pedas, sementara mie yang kerap dimakan Hyung ketika memakan masakan buatan Kangha adalah jenis mie kriting. Bagi Hyung, makanan lengkap paling sempurna adalah ayam fillet buatan Kangha ditambah mie goreng dan kopi buatan Kook. Namun Hyung sendiri masih belum berani mengungkapkan rasa cintanya ke Kangha, meski keduanya juga sama-sama jomblo dan keduanya saling mencintai. Namun pertemuan pertama Hyung dan Kangha bukan di warung tersebut, melainkan ketika Kangha bertugas sebagai seorang penjaga lift di sebuah mall mewah, dan Hyung saat itu masih aktif di komunitas penggemar lift, dimana Hyung pernah kena tegur Kangha. Ketika itu tubuh Kangha masih kurus, namun karena di rumah ia hobi memakan mentega bahkan sampai minum pun (terutama susu atau kopi) juga selalu mengandung mentega, Kangha jadi gemuk seketika bagaikan semar. Namun Kangha memakan mentega tersebut sebetulnya adalah paksaan dari ibunya (yang juga ibu tiri dari Eun, leader Machiato sekaligus kibordis Melonate) yang bernama Eyi, seorang pedangdut yang rupanya juga jatuh cinta dengan Hyung, dimana Eyi tergabung dalam grup duo dangdut bernama Ditekan Sedikit bersama adik tirinya sendiri sesama pedangdut yaitu Diono, yang juga sama-sama mengagumi Hyung. Eyi dan Diono sendiri selisih umurnya cukup jauh dengan Hyung, dimana kedua pedangdut tersebut memiliki umur sekitar 18 sampai 23 tahunan lebih tua dari Hyung. Eyi sendiri juga seorang pembalap wanita dimana ia kerap menang meski sepeda motornya hanyalah sepeda motor skuter matic tanpa modifikasi. Pertemuan ulang Kangha dan Hyung terjadi ketika Hyung tidak sengaja mampir ke warung Kangha, dimana saat itu Kangha membaritahu Hyung bahwa ia banting setir menjadi penjual ayam fillet dikarenakan ia mencari peluang yang lebih besar.
Suatu hari, asmara Hyung terhadap Kangha tidak dapat terbendung. Apalagi Kangha juga merupakan penggemar berat drakor True Beauty, dimana menurutnya Hyung mirip dengan Seojun (yang pada akhirna memotivasi Hyung untuk mengganti model rambutnya dari yang awalnya mirip karakter Kirigaya Kazuto dari serial Sword Art Online, yang membuat ia kerap dipanggil "Kiritocchi", kini berubah menjadi mirip Seojun dari True Beauty). Junghee, bos Hyung, memberi saran mengirimkan surat cinta saja ke Kangha.
"Kamu mending kirimkan saja surat cinta ke mbak Kangha, siapa tau dia menerima," bilang Junghee.
"Oke deh kak!" bilang Hyung. Kebetulan Kangha saat itu berada di taman yang tidak jauh dari lokasi gedung tempat Hyung berkantor. Hyung pun langsung menulis surat tersebut di secarik kertas.
"Kamu adalah permata hatiku. Aku ingin sekali hidup denganmu selamanya. Nomor telepon yang bisa dihubungi dan alamat rumah/kantor ada dibawah ya," bunyi surat tersebut. Hyung pun juga membubuhkan tanda tangan dan nomor ponselnya, kemudian Hyung membentuk surat tersebut seperti pesawat. Beberapa teman kantor Hyung pun mendukung Hyung untuk menerbangkan pesawat kertas tersebut.
Detik-detik peluncuran pesawat kertas itu pun diwarnai tepukan teman kantor Hyung. Tepukan pun semakin riuh ketika pesawat kertas tersebut mulai mengudara dari jendela kantor Hyung. Namun karena Hyung workaholic, ia tidak bisa memperhatikan dimana jatuhnya pesawat kertas tersebut dan memilih melanjutkan ngoding dan sejumlah pekerjaan lainnya.
Namun, angin di luar berkata lain. Pesawat kertas tersebut bukan jatuh ke tangan Kangha, melainkan jatuh ke tangan seorang cosplayer. Jinjoo, nama cosplayer tersebut, saat itu sedang berjalan-jalan bersama pasangannya, Jeongmin, seorang pemain fingerstyle yang tergabung dalam grup duo gitar John Twins. Jinjoo sendiri saat itu lagi belajar gitar (diajar oleh Jeongmin) sambil berpenamilan ala Yoshino Koharu dari anime Sakura Quest (versi menggunakan tank top bertuliskan "Shining"). Jinjoo dan Jeongmin sendiri berada di taman yang mana Kangha juga sedang berada disana. Hyung pun langsung kaget ketika ia mendapatkan pesan berbunyi "Tunggu aku di lobby ya," dari nomor tidak dikenal. Namun Hyung pun tidak mengambil pusing.
"Ah paling Kangha ganti nomor baru atau punya akun baru," gumam Hyung dalam hati sambil menaiki tangga darurat menuju lantai dasar (Hyung sendiri memang lebih suka naik tangga dikarenakan ia takut gemuk, namun di gedung kantor tersebut melalui tangga darurat hanya bisa dilakukan ketika turun). 
Namun begitu sampai lobby, ia tidak menemukan sosok Kangha yang berbadan besar itu, melainkan menemukan seorang cosplayer karakter Yoshino dari Sakura Quest yang membawa sebuah gitar akustik, yang mana anime Sakura Quest ini baru selesai ditonton Hyung kala itu, dan rupanya Hyung juga menyukai karakter tersebut.
"Ini kamu tadi yang menerbangkan pesawat kertas itu?" tanya Jinjoo.
"Hah? Itu pesawat kertas jatuh di kamu?" tanya Hyung yang saat itu berpenampilan ala Seojun dari drakor True Beauty (namun dengan baju kotak-kotak) tersebut, dimana rupanya Jinjoo juga merupakan fans berat True Beauty (baik versi webtoon maupun drakornya) dan juga mengidolakan karakter Seojun, sama seperti Kangha.
"Iya. Kita jadian yuk! Kamu keren lho kayak Seojun yang aku idolakan!" bilang Jinjoo.
"Maunya sih, kebetulan aku juga ngefans berat sama Yoshino Koharu yang kamu mainkan ini. Dan kamu juga cantik. Tapi maaf aku sudah ada yang punya," bilang Hyung.
Hyung pun langsung berjalan menuju stand pedagang kaki lima tempat Kangha bekerja. Kebetulan, Hyung agak telat makan siang dan hari itu stand ayam fillet milik Kangha lagi mengadakan diskon besar-besaran. Sejak kejadian itu pula Jinjoo kerap mengejar Hyung karena memiliki derajat lebih tinggi dari Jeongmin, yang mana Jeongmin sendiri adalah teman seangkatan Hyung semasa kuliah.
"Duh, aku barusan dikejar-kejar sama karakter anime kesukaanku," bilang Hyung begitu sampai di stand ayam fillet Kangha.
"Itu kayaknya sih karma, salahnya tiap hari kamu sepertinya akhir-akhir ini lebih ingin sama karakter anime itu ketimbang aku," canda Kangha sambil ketawa. 
"Nggak lah, cintaku sama Yoshino Koharu tidak sebesar cintaku padamu sayangku cintaku I love U," bilang Hyung.
"Jadi kalau gak ada aku kamu berani berkhayal sama karakter berambut pink itu?" bilang Kangha.
"Ya nggak lah, mana mungkin aku pacaran sama cewek 2D?" bilang Hyung. 
"Lha katanya kamu dikejar berarti kan yang ngejar versi 3Dnya toh?" bilang Kangha.
"Hmm... tapi yang nomor satu tetap kamu sayang. Btw ini beli 1 dapat 4 ya?" bilang Hyung.
"Iya," bilang Kangha.
Muka Hyung pun langsung memerah dan ia pun membeli 12 bungkus. Rupanya Jinjoo melihat Hyung sangat akrab dengan Kangha. Saat perjalanan pulang ke kantor, Hyung pun mampir ke minimarket untuk membeli mi instan.
"Ini sebagian bungkus ayam filletnya akan aku bagikan ke teman kantor," gumam Hyung dalam hati ketika perjalanan pulang ke kantor. Saat sampai lobby, rupanya Jinjoo sudah menunggu disana.
"Mas aku ingin mencoba ayamnya dong," bilang Jinjoo.
"Hmm, gimana ya, ini sih untuk teman kantor. Tapi gak apa-apa lah, tapi tolong jangan kejar aku lagi ya," bilang Hyung.
"Duh kenapa sih gak boleh? Lihat nanti ya aku kira-kira ngejar kamu atau tidak," bilang Jinjoo. Hyung pun jadi galau dan tidak berani keluar kantor. Bahkan ia rela menginap di kantor karena teror dari Jinjoo.
Suatu hari, Junghee mengajak seluruh pegawai Crunchypuccino liburan ke sebuah bangunan Belanda.
"Hyung, besok aku ajak kamu keluar kota, kamu mau nggak?" tanya Junghee.
"Oke deh. Aku ngajak Kangha boleh nggak?" tanya Hyung.
"Boleh lah Hyung," bilang Junghee.
Keesokan harinya, Hyung pun menyetir mobilnya menuju ke rumah Kangha, sementara karyawan Crunchypuccino yang lain ikut rombongan Junghee, dimana Junghee jadi sopirnya. Rupanya Jinjoo dan Jeongmin juga akan berlibur ke tempat yang sama. Namun Jinjoo dan Jeongmin tidak hanya berduaan, melainkan ada pula teman satu band Jeongmin, yaitu Jeonji, serta seorang anak kecil bernama Chiko, fans John Twins (grup duo gitar yang digawangi Jeongmin dan Jeonji) yang juga merupakan vokalis dari band Melonate, dan seorang mantan anak punk bernama Aarav, fans Melonate yang juga vokalis dari Colonnade. Anehnya saat itu Chiko tidak ditemani oleh kedua kakaknya yang juga personel Melonate yaitu Akio dan Akira (dimana keduanya berada di posisi gitaris, dan Melonate sendiri punya 3 gitaris) dikarenakan memang permintaan Chiko untuk tidak ditemani kedua kakaknya, pun begitu juga dengan Aarav yang tidak ditemani kakaknya, Reiki (yang juga gitaris di Colonnade).
Pada pagi hari ketika Hyung dan Kangha sarapan pagi di penginapan, Jinjoo melihat Hyung dan Kangha tampak akrab. Jinjoo pun langsung menghampiri Hyung.
"Hai mas Hyung!" bilang Jinjoo dari belakang Hyung.
"Hah kamu kok ada disini?" bilang Hyung kaget.
"Lha kamu juga kenapa ada disini?" tanya Jinjoo.
"Aku diajak boss kesini," bilang Hyung.
"Kalau aku malah ingin merebut kamu dari semar menor itu!" bilang Jinjoo. 
"Gimana kamu bisa tahu aku mau kesini?" tanya Hyung.
"Aku dibikinkan malware khusus sama seseorang, biar aku bisa melacak kamu sayang!" bilang Jinjoo.
"Hah? Jadi nomor misterius yang ngirim apk aneh terus maksa suruh install itu kamu?" bilang Hyung.
"Itu temanku yang bikin malware," bilang Jinjoo.
"Heh opo-opoan iki ngerebut mas Hyung nggawe malware sisan?" bilang Kangha. Jinjoo pun kaget karena suara Kangha yang cukup besar, kemudian ia pun bercekcok dengan Kangha.
"Aku mau ngerebut mas Hyung dari kamu boleh gak?" tanya Jinjoo.
"Heh kon tak laporno polisi ben kapok! Mas Hyung iku wis wek ku! Ojok wani-wani ngerebut pacar orang yo!" marah Kangha.
"Dasar semar menor kamu!" ejek Jinjoo.
"Heh berani-beraninya bilang aku semar menor! Dasar cewek bau bawang kau!!!!" bilang Kangha. Pertengkaran sengit itu pun langsung menjadi tontonan para pelanggan lainnya. Jeongmin pun langsung datang, sementara pada saat yang sama, Jeonji, Chiko dan Aarav berjalan-jalan di kebun kopi dekat situ. 
"Apa-apaan ini?" tanya Jeongmin.
"Aku entah kenapa suka sekali sama mas itu," bilang Jinjoo.
"Oalah. Dia itu teman kuliahku," bilang Jeongmin.
"Tapi dia kok bisa sesukses itu ya? Gak kayak kamu keahlianmu cuma main fingerstyle doang," bilang Jinjoo.
"Hmm..." bilang Jeongmin.
Sore harinya, rupanya rombongan Crunchypuccino pulang, termasuk pasangan Hyung dan Kangha. Namun Jinjoo dan Jeongmin masih berada di area wisata itu.
"Kamu memang aku ajak tetap disini sampai beberapa hari biar kamu nggak mengganggu mas Hyung terus!" bilang Jeongmin marah.
"Kamu kok sekarang gitu ya?" bilang Jinjoo sambil menangis.
"Pokoknya kalau ujian fingerstyle ini kamu lolos, kamu akan aku antar pulang. Aku saja aneh dengan kelakuanmu bahkan sampai merebut Hyung saja dengan cara mengirimkan apk jahat ke ponselnya?" bilang Jeongmin.
Pada saat yang sama, karena tidak tahan melihat pertengkaran antara Jeongmin dan Jinjoo, Chiko (yang mana masih memiliki hubungan darah dengan Jinjoo) meminta untuk ke tempat lain bersama Jeonji, dimana mereka akan dijemput Yus.
"Aku pergi dulu ya sama dek Chiko dan dek Aarav, soalnya Chiko gak betah disini lihat kamu dan mbak Jinjoo bertengkar, kata dia risih," bilang Jeonji.
"Mau pergi kemana?" tanya Jeongmin.
"Aku sama dek Chiko dan Aarav mau jalan-jalan ke kota lain," bilang Jeonji.
"Ok, gak apa-apa. Kamu ini naik apa?" bilang Jeongmin.
"Aku dijemput mas Yus, dia naik mobil dengan kereta gandeng di belakangnya, kebetulan dia habis travelling sama temannya di kota ini dan ternyata dia butuh teman tambahan buat ke tujuan-tujuan selanjutnya, kayaknya kami bakalan keluar pulau juga," bilang Jeonji.
"Yus drummernya Melonate ya?" bilang Jeongmin.
"Ya, siapa lagi heheheh...." bilang Jeonji.
Karena mengingat mobil Yus beserta kereta gandengnya memiliki panjang diatas 10 meter (mobilnya sendiri jika tanpa kereta gandeng memiliki panjang kurang lebih 4 meter, sementara kereta gandengnya lebih panjang dan juga sedikit lebih lebar), Yus tidak berani membawa mobilnya sampai masuk ke dalam (sekalipun kereta gandeng 3 as roda milik Yus memiliki fitur "self-steer" dimana as roda paling depan dan belakang pada kereta gandeng dapat berbelok sehingga memudahkan proses belok), sehingga Jeonji, Aarav dan Chiko harus jalan dulu ke tempat diparkirnya "rumah berjalan" milik Yus, yang sejatinya posisinya masih belum terlalu jauh dari penginapan. Di perjalanan itu, Yus tidak mengemudikan mobil sendiri, melainkan bersama temannya yang bernama Embot, yang juga merupakan seorang sopir dan mekanik, dan juga yang membangun rumah berjalan milik Yus (Embot sendiri bahkan memiliki nama usaha untuk pembangunan kereta gandeng, nama usahanya "Hotel Presario"), selain itu ada pula Salik, sopir paruh baya yang bertetangga dengan Yus, sehingga perjalanan tersebut total dihandle oleh 3 orang sopir. Setelah Chiko, Aarav dan Jeonji masuk ke baris kedua pada mobil Yus yang menarik gandengan itu (dimana saat itu Yus menjadi "kernet", sementara setir diambil alih oleh Embot), mereka pun saling bercerita alasan kabur. Namun karena Aarav hendak tidur, Jeonji dan Chiko kemudian melompat ke bagasi mobil, pun begitu pula dengan Salik yang awalnya duduk di tengah, sehingga baik Chiko maupun Jeonji memiliki tugas tambahan dari Yus yaitu memantau sudut artikulasi gandengan mobil, sekalipun ada monitor yang menampilkan bagian belakang namun yang dimonitor adalah di belakang gandengan, bukan di belakang mobil penarik dimana terdapat sambungan. Kebetulan, pintu bagasi mobil Yus merupakan model pintu 3/4 dimana dapat dibuka 3/4 saja maupun dibuka full karena bagian 1/4 sisanya pun bisa dibuka.
"Chiko kenapa kok gak betah?" tanya Yus.
"Aku gak suka lihat orang bertengkar mas. Memang biasanya kalau ditemanin mas John kecil sih enak, tapi kalau kelakuan John kecil kayak gitu aku jadi gak nyaman, lebih milih John besar ini," bilang Chiko yang tertidur di pangkuan Jeonji.
"Betul, mangkannya pas tadi pagi Chiko dan Aarav juga tak ajak lihat kebun kopi," bilang Jeonji.
"Tadi aku makan biji kopi mentah ternyata enak juga," bilang Chiko.
"Memang harusnya gitu Chiko. Kalau bertahan hidup di hutan bisa saja kita makan-makanan ekstrim atau yang aneh gitu," bilang Yus.
"Temanku malah makan rumput pas naik gunung," bilang Aarav.
"Btw kita kemana nih?" bilang Embot.
"Sudah, jalan saja," bilang Jeonji.
Embot pun langsung menjalankan mobil yang dikemudikannya menembus kegelapan malam.
"Pengennya sih kita nomaden saja selama beberapa hari," bilang Chiko.
"Ya udah, kebetulan aku juga sudah izin sama mas Koyuki dan mas Ranmaru perihal kamu bakalan nomaden beberapa hari," bilang Yus.
"Kak Yuji atau mas gendut kuatkah nyetir jauh?" tanya Chiko penasaran.
"Kuat kok, ini kemungkinan kita sampai keluar pulau juga nomadennya. Oh ya kalau kalian bertiga kebelet kencing atau BAB dan SPBU masih jauh, minta stop saja nanti kencing atau BABnya di gandengan. Di gandengan kalian bisa masak juga, kebetulan aku dah sedia mie instan dan bahan makan lain," bilang Yus yang tiba-tiba punya ide nomaden jarak jauh.
"Keluar pulau? Maksud ke daerah tempat markasnya fanbase BECK dulu?" tanya Chiko.
"Bukan, kalau itu kan kalau dari sini ngetan, nah kita sekarang ini arahnya mau ngulon," bilang Yus.
"Berarti ini naik kapal ferry juga?" tanya Embot.
"Wah gegara kamu bilang ngetan aku jadi ingin makan penyetan," bilang Aarav. 
"Berarti tujuan kita ke warung penyetan dulu. Yang di belakang kira-kira setuju kita makan penyetan dulu?" tanya Yus.
"Boleh, tapi take away saja," bilang Chiko.
"Aku juga setuju, sama seperti Chiko mending take away saja, itung-itung kita menikmati penyetan sambil jalan," bilang Jeonji.
"Btw mas Yuji klo mobil ini jalan kita boleh gak di gandengan?" tanya Chiko. 
"Tapi kalau di tol jangan ya. Pokoknya kalau pas berjalan cepat jangan ada yang di gandengan. Bahaya," bilang Yus.
Lucunya gandengan mobil Yus memiliki sebuah rambu yang memiliki kesalahan tulis di bagian buritan, harusnya "awas gandengan" namun oleh Yus ditulis "awas gendengan". Embot pun langsung menyetelkan video yang nantinya ditampilkan di roof monitor di mobil tersebut. Kebetulan Embot saat itu lagi suka mendengarkan lagu "Back to You" versi bahasa Myanmar.
"Duh aku belum pernah merasakan naik kendaraan fasilitas bintang lima seperti ini. Aku pernah kagum banget dengan interiornya bus fanbase BECK, ingin naik juga tapi aku pun haruh gigit jari. Sebenarnya ini bukan pertama kali aku naik mobilnya mas Yuji, mungkin waktu pertama naik yang baru beroperasi cuma toiletnya saja kali ya," bilang Chiko.
"Ya justru enakan begini sih menurutku, meski panjang total sama-sama belasan meter, bahkan mobil ini dengan gandengan klo gak salah lebih panjang dari bus fanbase itu, tapi ini lebih mudah belok dan berjalan di tanjakan seperti tempat jatuhnya bus fanbase itu," bilang Jeonji.
"Btw ini padahal bawa gandengan yang berat tapi kok mobil ini akselerasinya mantab jaya ya?" kagum Embot.
"Ini CCnya diatas 3 rebu," bilang Yus.
"Bioh.... gede men toh. Ra boros kah iki mas? Takut e iki butuh solar sing apik," tanya Embot.
"Tenang saja ini dah pernah minum berbagai solar, mulai dari solar busuk sampai cetane 53, bahkan pernah diisi minyak jelantah," bilang Yus.
"Tapi minyak jelantahnya ya dijadiin biosolar kan?" tanya Aarav.
"Jelas. Tapi aku pernah bikin biosolar macam itu pakai alat seadanya malahan," bilang Yus.
"Alat seperti apa?" tanya Chiko.
"Ya alat masak yang di dapur itu," bilang Yus.
"Berarti ini kita nanti di warung penyetan kita beli minyak jelantahnya juga?" tanya Salik.
"Ya kalau bisa. Sebenarnya kalau kamu ke toilet di gandengan dan kamu melihat banyak jerigen minyak goreng, itu sebenarnya isinya biosolar yang aku buat sendiri. Aslinya proyek pelajaran kimia adikku cuma sejak meninggalnya salah satu teman adikku itu akhirnya adikku buka Pertamini untuk jualan biosolar buatannya. Dulu almarhum teman adikku itu memang hobi banget makan gorengan, gak tahunya salah satu langganannya pakai minyak jelantah," bilang Yus.
"Lha terus peyan nek nggoreng panganan nang gandengan nggawe opo mas?" tanya Embot.
"Pakai air fryer sih. Di gandengan tidak ada alat masak yang pakai gas, semuanya pakai listrik biar gak mudah terbakar," bilang Yus.
Suatu hari, akhirnya Hyung pun terbebas dari teror Jinjoo. Pagi di hari pertama Hyung terbebas dari teror itu, Kook yang kebetulan datang ke kantor Hyung ditugaskan Junghee untuk membuatkan kopi ke anak-anak Crunchypuccino. Namun sayang kopi Hyung dan Junghee tertukar, dimana Junghee dan Hyung meminta kopi hitam namun milik Hyung adalah yang banyak gulanya sementara Junghee tidak memakai gula sama sekali.
"Mas ini terlalu pahit mas kopi saya!" bilang Hyung setelah mencoba kopinya. 
"Terlalu manis!" bilang Junghee setelah mencoba kopinya.
Kook pun akhirnya membuatkan lagi kopi yang sesuai dengan pesanan sebelum akhirnya kembali beranjak dari kantor Hyung.
Siangnya segerombol anak punk tampak menghampiri stand makanan Kangha dkk. Sebetulnya Kangha dkk sudah menolak tapi mereka malah marah, hingga akhirnya anak punk tersebut nekat menyalakan api di bawah sebuah tabung gas melon. Tabung gas itupun meledak dahsyat. Kangha pun mendapatkan luka bakar yang cukup serius, termasuk sejumlah anak punk dan pelanggan serta beberapa pedagang juga mendapatkan luka parah, bahkan cukup banyak korban tewas di lokasi kejadian. Hyung pun mendapat kabar itu dari media televisi. Hyung pun semakin marah ketika salah satu langganan Hyung yang lain, yaitu Kayla, yang menjual sushi dan ketan susu di dekat stand Kangha, menghubungi Hyung.
"Mas ini mbak Kangha baru saja dilarikan ke rumah sakit karena luka bakar," bilang Kayla, teman Kangha sesama PKL yang rupanya juga adik dari Joey, gitaris band Melonate.
"Kamu gak bercanda kan La?" tanya Hyung.
"Serius Hyung ini mbak Kangha lagi di rumah sakit. Kata temanku yang dokter disana, dia lagi kritis. Ini aku sama mas Kook juga mau kesana," bilang Kayla. 
"Sumpah?" tanya Hyung yang tiba-tiba meneteskan air mata.
"Iya aku nggak bohong!" bilang Kayla.
Hyung pun langsung meminta izin bosnya untuk ke rumah sakit.
"Mas aku izin njenguk Kangha ya," bilang Hyung.
"Tugasmu sudah selesai belum?" tanya Junghee.
"Tinggal sedikit sih cuma kan ini darurat banget. Ini kompi dan perlengkapan kerja lain aku bawa ke rumah sakit siapa tahu aku bisa ngerjakan disana," bilang Hyung.
"Hmm... oke deh kalau begitu," bilang Junghee.
Hyung pun langsung menuju ke rumah sakit tempat Kangha dirawat dengan menaiki mobil milik Kayla. Kebetulan, Kayla memang menugaskan sopirnya untuk menjemput Hyung. Karena Hyung hendak kerja, maka Hyung pun duduk di baris kedua. Terlihat sopir Kayla cukup lihai mengemudikan van bermesin diesel yang dikenal dengan nama salah satu aktris oleh kebanyakan orang bernama Nguyen tersebut. Knalpot brong pada van tersebut tampak kipit-kipit sambil mengeluarkan suara "kretek" akibat getaran kuat mesin di depan.
Sesampainya di rumah sakit, rupanya Kook, Kayla dan sejumlah pedagang kaki lima kenalan Hyung sudah berada disana semua, yang hampir seluruhnya mendapat luka bakar. Terlihat Kangha sudah berada di ruang ICU dengan alat bantu pernafasan.
"Sayang, kenapa kamu?" tanya Hyung.
"Sayang, maafkan aku ya, aku sepertinya tinggal menunggu hitungan jam lagi untuk ada di dunia ini. Benarnya aku dan teman-temanku sudah menolak keberadaan anak punk itu tapi mereka malah tambah brutal," bilang Kangha yang terbaring lemah di tempat tidur ruang ICU.
"Aku tahu, aku juga gak setuju dengan keberadaan anak punk, apalagi sampai nekat membunuh banyak orang seperti itu. Aku berharap kamu masih bisa selamat, live longer than several hours you believe," bilang Hyung.
Di samping tempat tidur Kangha, berdirilah seorang suster bernama Sasmaya. Kangha pun rupanya juga menjadikan Sasmaya sebagai best friend. Hyung pun menangis kemudian keluar ruang ICU. Di luar, Hyung hanya terdiam.
"Apa benar hidup Kangha tinggal hitungan jam?" gumam Hyung dalam hati.
Beberapa saat kemudian Sasmaya keluar dari ruang ICU dan menghampiri Hyung.
"Btw mas ini temannya mbak Kangha ya?" bilang Sasmaya.
"Betul. Emang ada apa ya dengan mbak Kangha?" bilang Hyung.
"Beliau baru saja meninggal," bilang Sasmaya.
Hyung pun kaget bukan kepalang dan kemudian lari ke ruang ICU. Hyung pun langsung menangis.
"Sayangku, kenapa kamu pergi secepat ini? Katanya masih ada beberapa jam," bilang Hyung.
"Ini mas, lukanya itu parah sekali hingga mengenai saraf arterinya. Dan kami juga menemukan luka robek juga mengenai saraf arterinya, kemungkinan akibat terkena lemparan serpihan tabung gas melon," bilang Sasmaya.
"Dasar anak punk gak tahu diri, iseng-iseng ngebakar tabung gas orang!" bilang Hyung marah.
"Kamu kenapa mas?" bilang Sasmaya.
"Aku marah banget sama anak berandalan ndablek itu!" bilang Hyung.
"Sudah mas, mending mas jangan main hakim sendiri, lagian setauku kalau ada orang meninggal gak boleh ditangisi," bilang Sasmaya.
"Benar tuh kata mbak perawat, mending ikhlaskan saja kepergian Kangha," bilang Kayla.
Cinta Hyung dan Kangha pun berakhir sebagai kenangan. Setelah ikut prosesi pemakaman Kangha, Hyung pun menjadi hikikomori dan bekerja di rumah selama beberapa hari, meskipun begitu ia kerap kali mondar-mandir hanya ke makam Kangha. Sementara Jinjoo juga kerap mencari keberadaan Hyung karena juga ada masalah dengan Jeongmin. Selama berhari-hari Jinjoo tidak melihat sosok Hyung di kantornya, hingga akhirnya Junghee memberitahu Jinjoo tentang keberadaan Hyung.
"Anu, dia kerja di rumah. Katanya dia memang lagi gak mau kerja di kantor," bilang Junghee.
Junghee pun kemudian memberi alamat rumah tempat tinggal Hyung. Jinjoo pun kemudian mencoba mencari permasalahan yang membuat Hyung malas ke kantor. Kuat dugaan Jinjoo, Hyung memiliki masalah yang cukup berat. Pada suatu malam, Jinjoo pun langsung menuju ke alamat yang diberikan Junghee, dan mendapati rumah Hyung yang tampak gelap. Jinjoo yang malam itu berpenampilan ala Koharu versi hanya menggunakan singlet pun langsung berpura-pura ngamen memainkan lagu "Feel my soul" milik penyanyi Jepang berinisial YY menggunakan gitar akustiknya, dimana posisi gitar akustik agak rendah sehingga posisi lubang suara membelakangi kemaluan Jinjoo. Gitar akustik yang dipakai pun bukan gitar yang dipakai Jinjoo ketika ke kantor Hyung sesaat setelah mendapatkan pesawat kertas, karena modelnya lebih besar (bahkan terlalu besar untuk postur tubuh Jinjoo yang kurus) dengan bagian lubang suara yang lebih besar, badan gitar bergambar Union Jack dengan pickguard hitam dan sekeliling lubang diberi hiasan lingkaran yang terdapat angka romawi 1-12. Hyung pun penasaran dengan suara nyanyian gitar itu. Hyung pun langsung menyiapkan sejumlah uang dan membuka pintu. Dengan pandangan agak kosong, Hyung pun keluar dan langsung membukakan pagar dan secara tidak sengaja ia memasukkan koin ke dalam lubang suara pada gitar yang dipakai Jinjoo.
"Selamat malam," bilang Jinjoo.
"Kamu kenapa malam-malam kesini? Aku kira kamu pengamen," tanya Hyung.
"Aku sih ingin menjenguk saja. By the way kamu kenapa akhir-akhir ini nggak kerja di kantor?" bilang Jinjoo.
"Aku baru saja kehilangan Kangha. Apa benar anak punk yang menyulut tabung gas itu ada hubungannya dengan kamu?" tanya Hyung.
"Nggak lah, aku juga takut sama anak kayak gitu," bilang Jinjoo.
"Betul?" tanya Hyung.
"Iya, mereka kemarin mecahin gitarku, pas lagi asyik-asyiknya latihan sama mas Jeongmin di sebuah lahan kosong tiba-tiba mereka ngelemparin bola dan mengenai gitarku yang sebelumnya, mangkannya ini aku ganti gitar," bilang Jinjoo.
"Oh, baguslah. Kamu lagi belajar gitar juga toh? Mungkin aku bisa ngajarin," bilang Hyung.
"Iya. Mas Jeongmin yang ngajarin. Cuma sekarang mas Jeongmin begitu, dia kerap bikin ujian dadakan yang susah diprediksi. Bahkan beberapa waktu lalu, aku tidak pulang berhari-hari gara-gara remidial berkali-kali, baru kira-kira beberapa hari lalu aku bisa keluar karena akhirnya tidak ada remidial lagi. Aku rencana ingin putus cinta sama mas Jeongmin," bilang Jinjoo.
"Pantas saja, tumben kok beberapa hari sebelum insiden yang menewaskan Kangha itu kamu kok gak ngejar-ngejar aku lagi, terus pula permainan gitarmu kelihatan sudah lebih expert pas kamu pura-pura ngamen tadi. By the way meski permainan fingerstyleku gak sehebat mas Jeongmin a.k.a John kecil kalau katanya Chiko Melonate, tapi aku akan berusaha bikin kamu lebih mahir lagi Koharu," bilang Hyung.
"Iya itu aku gak dibolehin sama mas John kecil, benernya dia itu remidialnya agak sewenang-wenangnya sendiri soalnya aku mainnya dah bagus pun diremidial. Mangkannya aku sepertinya lebih prefer diajar oleh kamu Seojun ku," bilang Jinjoo.
"Hmm, mungkin karena dia ingin kamu lebih expert dari dia. Oke deh kalau gitu sekarang kamu boleh dekatin aku. Aku turut menyesal telah menolakmu dari dulu, dan memang sepertinya kejadian ini harus terjadi karena aku ternyata kurang cocok dengan almarhumah Kangha," bilang Hyung yang rupanya sejak kepergian Kangha sudah menebak bahwa ia memang lebih cocok dengan Jinjoo ketimbang Kangha.
Beberapa hari kemudian, Jinjoo mengajak Hyung melihat aksi fingerstyle John Twins, band yang digawangi Jeongmin dan Jeonji, di sebuah acara jejepangan, dimana saat itu John Twins berkolaborasi dengan Akemi yang memiliki proyek solo Fingasutairu Revenger. Ketika itu, Jinjoo juga mengajak Hyung bercosplay, dimana Jinjoo berpenampilan ala Koharu, begitu pula Hyung berpenampilan ala Seojun, namun kali ini full alias tidak dibumbui oleh baju berpola kotak-kotak seperti biasanya. Sesaat sebelum penampilan John Twins dimulai, Hyung melihat ayam fillet mirip buatan almarhumah Kangha dipasarkan di festival tersebut, namun sayangnya sold out.
"Btw kalau aku lihat makanan itu, aku jadi ingat sosok almarhumah," bilang Hyung.
"Hmm, nanti malam aku buatkan mau?" bilang Jinjoo.
"Boleh," bilang Hyung.
Beberapa saat kemudian rupanya Hyung dan Jinjoo bertemu dengan seluruh personel band Melonate, yang juga rupanya mau tampil membawakan lagu "Ashita Mo" milik Shishamo.
"Wah dek Chiko makin kesini makin ganteng saja!" kagum Hyung.
"Iya dong," bilang Chiko.
Malam harinya Jinjoo pun mencoba menggorengkan ayam fillet kesukaan Hyung. Tak tanggung-tanggung, bahkan Jinjoo juga membeli mi instan asal Korea Selatan yang harganya bisa dibilang cukup selangit.
"Gimana enak kan?" tanya Jinjoo.
"Ini mah tambah enak, apalagi mienya kamu beli yang mahal," bilang Hyung kagum. Sejak saat itulah Hyung mulai akrab dengan Jinjoo.
"Btw kalau mas Seojun mau, aku bisa masakkan ini setiap hari," bilang Jinjoo. 
"Makasih banyak Koharu!" kagum Hyung.
Selang 6 bulan kemudian, Hyung dan Jinjoo pun melangsungkan pernikahan. Pernikahan yang cukup megah karena diadakan di hotel mewah, dan dihadiri oleh seluruh teman kantor Hyung. Bahkan fingerstyle John Twins serta aksi beberapa cosplayer pun juga mewarnai pesta pernikahan tersebut, selain itu ada pula sejumlah band ikut memeriahkan acara tersebut, diantaranya Melonate, Colonnade, dan Ganteng Pecengis.
"Wah Hyung keren banget! Selamat menempuh hidup baru ya!" bilang Kook, barista yang diidolakan Hyung, dimana Kook memberi hadiah berupa sebuah ruko dan perangkat masak untuk usaha.
"Wah selamat menempuh hidup baru Hyung, kami mendukungmu," bilang Junghee, yang kemudian memberikan hadiah satu unit apartemen super mewah yang nantinya akan jadi rumah Hyung dan Jinjoo (meskipun pada kenyataannya, apartemen tersebut akan dijadikan kos-kosan karena Hyung dan Jinjoo lebih suka tinggal di rumah sederhana, sementara lokasi apartemen pemberian Junghee sendiri berada hanya sepelemparan tombak dari sejumlah kampus).
"Jinjoo, maafkan aku selama ini ya, kalau kamu mau berhenti les gitar dari aku, aku juga nggak apa-apa, karena John Twins lagi naik daun," bilang Jeongmin. 
Jinjoo pun langsung syok mendengar pernyataan itu namun ia sadar bahwa ia sudah resmi menjadi istri Hyung.
 "Tapi fingerstylemu tetap jalan kan? Permainan gitarmu awesome soalnya. Apalagi aku suka kamu pas tampil sama mas Jeonji berpenampilan ala boneka seks John sambil main fingerstyle di event kapan hari itu," bilang Jinjoo.
"Masih. Kamu sering-sering nonton saja sama Hyung alias Seojun mu," bilang Jeongmin.
"Memang jodoh itu di tangan yang maha kuasa, dan kita pun tidak tahu ini akan terjadi," bilang Hyung.
"Iya aku mengerti," jawab Jeongmin.
"Kamu kalau kangen Jinjoo kamu datang saja ke rumahku," bilang Hyung. 
"Seriusan?" bilang Jeongmin.
"Serius lah," bilang Hyung.
Sejak saat itulah semangat dan etos kerja Hyung kembali meningkat drastis, bahkan Crunchypuccino kian hari kian tenar. Seorang peramal bernama Mbah Sitaresmi, yang juga merupakan bintang tamu yang melakukan sulap di perkawinan Hyung dan Jinjoo, bahkan meramalkan Crunchypuccino akan naik kelas menjadi korporasi, termasuk Jinjoo yang akan menjadi salah satu artis cosplay nomor wahid di penjuru negeri.
Setelah menikah, Jinjoo kerap kali memainkan gitar sambil berpenampilan ala Yoshino Koharu versi menggunakan tank top karena Hyung sangat suka dengan itu. Jinjoo kerap memainkan gitarnya di belakang Hyung yang saat itu sedang kerja lembur, bahkan cukup sering ketika Hyung hendak tidur, Jinjoo kerap bergitar di dekatnya.
"Kamu nggak capek?" tanya Hyung yang saat itu hendak istirahat setelah lembur.
"Aku lagi semangat latihan gitar sih," bilang Jinjoo. Hyung tiba-tiba penasaran dengan keanehan gitar yang dipakai sang istri.
"Btw itu gitarmu gak pakai strap tapi kok tetap nempel ya di badanmu? Jangan-jangan kamu ikut-ikutan aku pakai harness pinggang yang biasa dipakai outbound," tanya Hyung.
"Oh aku ngegantungnya ikut-ikutan mas Jeongmin sih, memang pakai harness seperti pas kita outbound gitu, dan strapnya itu aku gantungkan ya di harness itu, lumayan lah pundakku gak sakit apalagi kalau harness konvensional takutnya juga mengenai payudaraku. Kabarnya anak-anak Melonate cara ngegantung gitarnya juga pakai cara ini," bilang Jinjoo.
"Pantesan," bilang Hyung.
"Benernya para teman Chiko alias fansnya band Melonate kalau gitaran suka begitu," bilang Jinjoo.
"Oalah ikut-ikutan mas Jeongmin dan anak-anak Melonate toh? Sama dong kayak aku. Memang setauku anak-anak Melonate yang mempopulerkannya. Kalau gak salah, mas Jeongmin itu tertarik memasang gitar dengan cara itu setelah personelnya Melonate yang bernama Akio melakukannya, dan itu ide datang katanya dari anaknya orang yang sebelumnya memiliki gitar yang sekarang dipakai Akio. Kalau Colonnade setauku cuma strapnya dijepit pakai tas pinggang gitu," bilang Hyung.
"Oalah Akio toh? Itu yang mirip Koyuki di anime BECK dan kerap memakai jersey Chicago Bulls di atas panggung itu bukan? Btw kalau aku perhatikan itu Melonate kok seperti representasifnya band di komik dan anime BECK ya?" tanya Jinjoo.
"Memang konon itu berdirinya Melonate agak kelam, konon pelampiasan rasa kecewa dek Chiko selaku vokalisnya karena teman-temannya se-fanbase pada meninggal semua dalam kecelakaan bus. Padahal setauku mas Jeonji yang teman duetnya mas Jeongmin itu juga masih anggotanya. By the way kayaknya gak hanya BECK, itu kalau gak salah ada personel yang meniru karakter UtaPri sama Your Lie in April juga," bilang Hyung.
"Wah, jadi seperti dek Chiko nyasar ke dunia dalam anime BECK, eh gak tahunya ada karakter dari anime lain ikutan nyasar gitu ya? Soal mas Jeonji itu, kayaknya dia memang ada rencana mau rebuilt fanbase BECK sama dek Chiko, mengingat mereka berdua anggota fanbase yang masih hidup. Kalau gak salah, mas Jeonji atau John besar kalau kata dek Chiko, itu pas gabung takut sekali kumpul karena anggota fanbase pada nakal semua," bilang Jinjoo.
"Kira-kira begitulah. Seingatku Chiko itu kalau di BECK suka Koyuki, Saku, Taira dan Ryusuke. Kalau di UtaPri dia hanya suka Ranmaru. Sedangkan Your Lie in April itu kalau gak salah dek Chiko gak terlalu suka cuma pada akhirnya ada orang yang mirip karakter bernama Kousei di anime itu yang ikut jadi membernya Melonate. Btw malam ini kita duet gitar seperti John Twins mau gak?" bilang Hyung.
"Boleh," bilang Jinjoo.
Kebetulan saat itu Hyung lagi kecapekan sehingga mengharuskan Hyung membuat kopi, mengingat Hyung pernah diajar cara bikin kopi baik oleh Kook maupun oleh Junghee. Kebetulan saja di kulkas Hyung masih ada susu yang kadaluwarsanya tinggal menghitung hari dan masih banyak. Setelah keduanya minum kopi (kebetulan kopinya gak terlalu panas karena susunya dingin), Hyung dan Jinjoo pun melakukan duet gitar. Mereka pun menamai band duetnya dengan nama "Seojun n Koharu" dimana terinspirasi dari grup duo Endah n Rhesa (mirip seperti John Twins yang terinspirasi dari Depapepe). Lagu yang dimainkan malam itu adalah sebuah lagu berjudul "Kiseki" milik Greeeen. Namun di tengah permainan tiba-tiba Hyung ngompol di celana. Jinjoo pun langsung ikut menghentikan permainan gitarnya.
"Kamu kenapa mas?" tanya Jinjoo.
"Aku.... ngompol!" bilang Hyung yang tiba-tiba mukanya memerah karena malu. 
"Oh gak apa-apa mas mungkin kamu kecapekan, kamu mending mandi saja dulu. Kamu seharian kan sibuk kerja dan tidak berhenti kerja kecuali waktu sholat," bilang Jinjoo.
Hyung pun langsung melepas gitar yang menempel di badannya dan kemudian mandi. Setelah Hyung selesai mandi, rupanya Jinjoo sudah tidur dengan posisi gitar masih menempel di badannya.
"Kamu nggak ngelepas gitarmu sayang?" tanya Hyung.
"Aku menganggap gitar ini sekarang bagian dari tubuhku. Tapi kalau perlu dilepas ya dilepas. Sedikit fun fact, gitar ini juga jadi guling ketika aku tidur," bilang Jinjoo yang mengelus gitar kesayangannya bak bagian tubuhnya yang paling ia rawat. Hyung pun juga akhirnya kembali memasang gitar di badannya.
"Wah ngalah-ngalahin personelya Melonate saja. Kalau mereka menganggap instrumen musik sebagai nyawa kedua, kalau kamu malah kamu anggap sebagai bagian dari tubuhmu," bilang Hyung.
"Eh tapi kedua kakaknya Chiko yang sama-sama pegang gitar akustik juga demikian," bilang Jinjoo.
"Bayangkan suatu saat kita bisa collab sama John Twins," bilang Hyung.
3 notes · View notes
Text
WA/CALL 0812-8388-0354,  Distributor Kaos Futsal Senggowar Gondang Nganjuk
Tumblr media
KLIK https://crm.albapparelkediri.com/tanya-layanan/ , Jersey Futsal Keren Batik Melayani Kelompok Ngrawan Berbek Nganjuk,Jersey Futsal Keren Warna Biru di Tim Patranrejo Berbek Nganjuk,Jersey Futsal Keren Terbaru Untuk Grup Salamrojo Berbek Nganjuk,Jersey Futsal Keren Warna Putih Melayani Kumpulan Semare Berbek Nganjuk,Jersey Futsal Keren Cowok di Perkumpulan Sendangbumen Berbek Nganjuk
DESAIN BEBAS
SUKA-SUKA KAMU
BANYAK PILIHAN MODEL KERAH
BAHAN KUALITAS PREMIUM
MELAYANI SELURUH INDONESIA BAHKAN LUAR NEGERI
Pabrik Jersey Futsal Melayani Area Ngajuk “ PT. ALB Apparel Indonesia “
Jl Warungin RT. 02 RW. 02
Dusun Kresek
Kecamatan Pesantren
Kota Kediri
( DEKAT PONDOK LDII KRESEK  )
Hubungi
FAHALA : 0812-1625-7234
INSTAGRAM = https://www.instagram.com/alb_apparel/
TIK-TOK = https://www.tiktok.com/@albapparel.marketing
FACEBOOK = https://www.facebook.com/albapparel.albapparel
0 notes
loginrajasemar · 2 years
Link
raja semar 100 Pasaran cabang semar group 2022
0 notes