Tumgik
#emas edisi raya 2021
dongengrodaempat · 2 months
Text
Subaru Impreza 22B STi : 8 Miliar Untuk Sebuah Kesempurnaan
Tumblr media Tumblr media
Ketika kalian mendengar kata WRC, apa yang kalian pikirkan? Pastinya itu adalah pertandingan mobil penggerak empat roda dengan tenaga yang besar dan mampu melahap berbagai jenis rintangan seperti pegunungan, lumpur, dan perhutanan. Di tahun 1980 hingga 1990an, terdapat beberapa manufaktur yang pernah memenangkan perlombaan WRC seperti Audi, Lancia, Toyota, Mitsubishi, dan Subaru. Namun, ada seorang pembalap legendaris yang bernama Colin McRae dari tim Subaru yang terkenal dengan keahliannya melahap berbagai track di setiap perlombaan WRC dengan menggunakan Subaru Impreza sebagai kuda pacu nya. Dengan skill dan mobil yang tangguh, maka Subaru dengan mudah banyak memenangkan lomba dan pastinya, setiap ada kemenangan yang dicapai, harus nya ada semacam selebrasi untuk merayakan kemenangan itu, kan. Nah daripada selebrasi dengan balon, kue, dan kado, Subaru lebih ingin merayakan kemanangan tersebut yang bisa dinikmati selama mungkin. Hasilnya, pada tahun 1998, Subaru merilis Impreza yang telah “disempurnakan” dan “diilhami” oleh berbagai kesempuraan, dan versi Impreza ini dinamakan 22B.
22B. Nama yang agak aneh untuk mobil edisi spesial, tidak seperti Mitsubishi yang menggunakan nama pembalap reli asal Finlandia Tommi Makkinen untuk menamai Lancer edisi khusus nya. Namun, saya beranggapan bahwa nama 22B adalah nama yang jenius dan terdengar lebih simpel dan mudah untuk diingat. Selain itu, nama 22B bukan hanya sebatas dua angka dan satu huruf saja. Nomor 22 diambil dari jumlah kapasitas mesin yang bisa dibilang “kecil - kecil cabe rawit”, dan huruf B diambil dari suspensi yang digunakan oleh mobil ini, yaitu Bilstein. Walau banyak spekulasi lain tentang penamaan mobil ini. Namun menurut saya, analogi di atas merupakan analogi yang lebih masuk akal dan lebih rasional. 
Lalu selanjutnya, mengapa mobil ini bisa lebih sempurna daripada Subaru Impreza yang lain? Mobil ini hanya terlihat seperti Subaru Impreza yang punya 2 pintu, velg emas, spoiler besar, interior mobil yang sangat biasa yang bahkan terkesan murahan, dan hanya diberi kosmetik widebody sehingga buritan mobil ini terlihat seperti gumpalan permen karet setelah di kunyah. Nah, kalau kalian berkata demikian, maka penjelasan selanjutnya akan membuat kalian menganga dan bahkan mulai mengumpulkan uang demi bisa membeli mobil ini (itu pun kalau kalian sanggup)
Subaru Impreza 22B STi adalah mobil edisi terbatas. Ya, mobil ini dibuat terbatas untuk menjaga eksklusifitasnya. bilamana kalian menjumpai mobil ini di jalan raya, maka kalian adalah orang yang beruntung. Mobil ini hanya diproduksi 400 unit di seluruh dunia, dan sebagian besar mobil ini hanya dipasarkan di Jepang. Jadi jika kalian bertemu mobil ini di luar Jepang, maka bisa dipastikan orang yang memiliki mobil tersebut adalah salah satu orang yang sangat beruntung dan berduit. Dan berbicara soal duit, mobil ini tidak murah. Pada saat mobil ini pertama diluncurkan 26 tahun yang lalu, mobil ini sudah berharga hampir 1.6 miliar Rupiah. Bahkan, pada tahun 2021, sebuah lelang di Inggris telah menjual Subaru Impreza 22B STi dengan harga GBP 424.000 atau setara dengan IDR 8,494,279,961. 8 Miliar untuk sedan tua berusia 26 tahun? Dengan harga segitu kalian bisa membeli mobil yang lebih keren seperti Dodge Challenger SRT Hellcat, Porsche 911 Carrera, Mercedes Benz G63 AMG, atau kalian dapat membeli belasan Toyota Kijang Innova dengan setiap warna yang berbeda. Namun, jangan salah sangka. Subaru Impreza 22B STi ini mahal karena nilai, gengsi, dan prestasi yang telah diraih Subaru selama mengikuti WRC, dan mobil ini sangat spesial dalam berbagai hal.
Subaru Impreza 22B STi memiliki mesin EJ22, dimana mesin ini adalah mesin EJ20 yang telah dimodifikasi berupa bore up kepala silinder yang bermula dari 92mm hingga 96mm sehingga mobil ini memiliki kapasitas 2.2L. Selain itu, mobil ini menggunakan turbo IHI RHF 5HB. Selain itu, mobil ini dilengkapi dengan dual-clutch dengan gearbox short-peened sehingga akselerasi mobil ini dapat menyesuaikan dengan output tenaga dari mesin. Hasilnya, mahakarya ini menghasilkan tenaga 276 HP dan torsi 363 Nm dengan top speed 252 Kph dan mobil ini dapat melaju dari nol ke 100 Kph hanya dengan waktu 4.6 detik saja. Namun, banyak berbagai pihak mengatakan bahwa tenaga mobil ini dapat dibuaskan hingga mencapai 300 hingga 350 HP. Selain itu, untuk membantu pendinginan mesin, mobil ini menggunakan grill yang diambil dari versi rally, dan terdapat fitur intercooler water spray untuk membantu pendinginan yang lebih optimal. Selain mesin, Subaru menyisipkan ban 235/40 ZR17 Pirelli P Zeros, velg BBS emas karena itu adalah Subaru, suspensi Bilstein, dan spoiler yang dapat diatur secara manual untuk menyesuaikan downforce yang dibutuhkan. Fitur lain yang tidak kalah keren adalah center lock differencial yang bilamana diaktifkan setengah nya, maka 62% torsi akan dialirkan ke penggerak belakang. Sementara bila diaktifkan secara penuh, keempat roda akan mendapatkan torsi sebanyak 50 - 50. Oh dan sasis mobil ini diambil dari sasis WRX type R dan hasilnya, mobil ini memiliki berat sebesar 1.27 ton. Terdengar sangat ringan untuk mobil yang memiliki tenaga yang cukup buas.
Seperti kata pepatah, jangan sekali - kali melupakan sejarah. Subaru Impreza 22B STi ini adalah gambaran yang tepat untuk memperjelas pepatah tersebut karena dibalik harga nya yang membuat orang kebingungan dan tampangnya yang semakin tua termakan zaman, mobil ini menyimpan sebuah kesempurnaan dari semua yang telah diraih oleh Subaru selama perjalanan nya dalam menaklukan ajang reli terkenal pada era 90an itu dan mobil ini telah berhasil menyempurnakan kesempurnaan yang telah dimiliki Subaru sebelumnya, dan kesempurnaan ini akan terus dirasakan dan dibanggakan oleh para pencinta otomotif selamanya.
29 Maret 2024
Stkngr
0 notes
sw33t8 · 3 years
Text
Emas Public Gold Edisi Raya 2021
Emas Public Gold Edisi Raya 2021
Koleksi emas Edisi Raya 2021. Bar emas 1 gram Edisi Raya 2021. Ketulenan emas 999.9%. (more…)
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
herokita · 4 years
Link
Jika ada masa terbaik untuk membeli rumah di Malaysia, masanya adalah sekarang. Betullah kata pepatah, selepas hujan pasti ada pelangi. Wabak COVID-19 yang melanda seluruh dunia, dan di Malaysia secara khususnya, sejak Januari 2020 lepas mungkin menyebabkan ekonomi dunia meleset dan jutaan orang hilang pekerjaan. Tetapi susulan wabak COVID-19 inilah yang menyebabkan tindakan yang diambil oleh bank, pemaju dan kerajaan untuk merancakkan semula pasaran hartanah. Tindakan pihak bank Susulan kemelesetan ekonomi yang disebabkan oleh wabak COVID-19, Bank Negara Malaysia mengumumkan penurunan kadar polisi semalaman (Overnight Policy Rate, OPR) kepada 2.0% – paling rendah sejak tahun 2009. Jika anda tak tahu apa kaitan penurunan OPR dengan harga rumah, secara asasnya OPR rendah membuatkan faedah pinjaman bank anda menjadi rendah. Ini bermakna jika anda membeli rumah sekarang, kadar faedah pinjaman perumahan anda akan jadi lebih rendah berbanding waktu-waktu lain. Tindakan pihak pemaju Kemudian di pihak pemaju perumahan, ketika ini mereka sedang berlumba berlumba-lumba menawarkan subsidi, diskaun, rebat, dan hadiah kepada pembeli rumah. Sebagai contoh: Subsidi bayaran pinjaman perumahan bulanan pembeli Sime Darby, Seri Pajam dan IOI Properties menawarkan akan memberi subsidi pinjaman perumahan bulanan kepada pembeli selama 12-24 bulan. Ini bermakna selama 12-24 bulan, tiga pemaju ini berjanji akan bayar pinjaman perumahan bulanan (prinsipal dan faedah) pembeli. Pakej rebat Ada juga pemaju yang menawarkan rebat sehingga 20% dan RM50,000 kepada pembeli. Contohnya: LBS Bina Group (rebat antara 15-20%) Gamuda (pulangan wang semula sehingga RM11 000) Uda Holding (rebat 10%) IJM Land (rebat 10%) MCT Berhad (rebat antara 9-11%) IOI Properties (rebat bernilai RM50,000) Eco World Development Group (rebat 5%) Matrix Development Group (rebat antara 5-10%) Platinum Victory (rebat 17% dan pulangan wang semula bernilai RM16 000) Akisama Group (rebat bernilai RM5,000) Pakej perabot Pemaju-pemaju berikut pula memberi perabot kabinet dapur percuma kepada pembeli: Gamuda Land Uda Holding IOI Properties Eco World Development Group MCT Berhad MahSing Group UEM Sunrise Sunway Properties Plantinum Victory EXSIM Group Hadiah Pemaju juga banyak menawarkan hadiah-hadiah sampingan seperti berikut: Gamuda Land (TV pintar, telefon pintar, baucar melancong dan wang tunai RM20,000) Seri Pajam Property (bar emas seberat 5g) IJM Land (Samsung Galaxy S20 Ultra bernilai RM4,999) OIB Group (duit raya sehingga RM2,000) Tindakan pihak kerajaan Di pihak kerajaan pula, baru-baru ini Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin memperkenalkan semula Kempen Pemilikan Rumah (HOC) dalam Pelan Jana Semula Ekonomi Negara (PENJANA) pada 5 Jun lepas. Jika anda ingat, Kempen Pemilikan Rumah (HOC) merupakan inisiatif Kementerian Perumahan dan Kajian Tempatan (KPKT) yang pernah dilaksanakan pada 1 Januari hingga 31 Disember 2019. HOC dibuat untuk menggalakkan orang ramai membeli rumah dan mengurangkan jumlah lambakan rumah yang tak terjual dalam pasaran. Berdasarkan pencapaiannya pada tahun 2019, HOC berjaya membantu meningkatkan jualan rumah apabila sebanyak 19,784 unit dengan nilai RM14.65 bilion rumah terjual setakat 13 September 2019. Jumlah itu melepasi sasaran asal jualan RM3 bilion yang ditetapkan bagi kempen bermula dari Januari hingga Jun 2019. Di bawah HOC 2020 yang bermula 1 Jun 2020 ini, kerajaan menyediakan beberapa insentif cukai seperti berikut: Pengecualian duti setem akan diberikan ke atas suratcara pindah milik (MOT) dan perjanjian pinjaman bagi pembelian rumah kediaman yang bernilai antara RM300,000 hingga RM2.5 juta. Pengecualian duti setem ke atas suratcara pindah milik (MOT) adalah terhad kepada RM1 juta pertama nilai rumah kediaman tersebut. Tetapi pengecualian duti setem sepenuhnya ke atas perjanjian pinjaman tetap diberikan. Pengecualian ini akan berkuatkuasa bagi perjanjian jual beli yang ditandatangani mulai 1 Jun 2020 hingga 31 Mei 2021 tertakluk kepada syarat pemberian diskaun sekurang-kurangnya 10% oleh pihak pemaju. Insentif HOC 2020 ini sememangnya akan banyak menjimatkan duit pembeli rumah. Sebelum ini tanpa HOC, pembeli rumah terpaksa membayar: Duti setem perjanjian pinjaman sebanyak 0.5% Duti setem suratcara pindah milik (MOT) sebanyak 1% untuk RM 100,000 pertama, seterusnya 2% untuk RM100,001-500,000 dan 3% untuk RM500,001-1 juta. Sekilas pandang, pengecualian duti setem ini mungkin tak nampak banyak. Jadi untuk bagi mudah faham betapa besarnya nilai pengecualian duti setem di bawah HOC 2020 ini, kita tengok satu contoh. Katakanlah kita nak beli rumah RM500,000. Jumlah pinjaman perumahan kita pula adalah 90% daripada nilai rumah iaitu RM450,000. Tanpa HOC, kita perlu membayar: Down Payment (10% x RM500,000) RM50,000 Duti setem perjanjian pinjaman (0.5% x RM450,000) RM2,250 Duti setem suratcara pindah milik, MOT [(1% x RM100,000) + (2% x RM400,000)] RM9,000 Jumlah kos RM61,250 Manakala dengan HOC, kita perlu membayar: Down Payment (diskaun 10% daripada pemaju) RM0 Duti setem perjanjian pinjaman (dikecualikan) RM0 Duti setem suratcara pindah milik, MOT (dikecualikan) RM0 Jumlah kos RM0 Ini bermakna, jika anda membeli hartanah yang bernilai RM 500,000 tanpa HOC, anda perlu membayar sebanyak RM 511,250 termasuk duti setem. Namun, dengan adanya HOC, anda boleh mendapatkannya dengan hanya RM 450,000. Anda akan jimat sebanyak RM 61,250 – harga sama yang membolehkan anda membeli Proton Exora 1.6 Turbo edisi 2020 yang baru. Masa terbaik beli rumah adalah sekarang! Jika anda sudah lama menyewa, sedang mencari rumah pertama untuk dibeli dan mempunyai kemampuan kewangan, tiada masa lebih sesuai untuk anda beli rumah selain daripada sekarang kerana tiga sebab. Pertama, pihak bank sudah menawarkan OPR yang cukup rendah. Kedua, pihak pemaju perumahan sudah banyak menawarkan pelbagai insentif untuk anda membeli. Ketika inilah mereka menjadi sangat fleksibel – semata-mata untuk memastikan anda membeli rumah daripada mereka. Dalam erti kata lain, ketika inilah anda akan dilayan seperti ‘raja’ oleh pihak pemaju. Ketiga, pihak kerajaan sendiri memberi insentif terbesar kepada pembeli rumah dengan memperkenalkan semula HOC pada 1 Jun lepas. Kemudian ditambah lagi dengan hakikat harga rumah sudah stabil sekarang menurut laporan Malaysian Home Index Price (MHPI) pada tahun 2019, anda kini tiada lagi alasan untuk tidak membeli rumah. Sumber: https://www.pmo.gov.my/2020/06/teks-ucapan-pelan-jana-semula-ekonomi-negara-penjana/ https://www.propertyguru.com.my/property-guides/home-ownership-campaign-hoc-2020-all-you-need-to-know-15274 https://www.iproperty.com.my/guides/5-perkara-yang-perlu-anda-tahu-mengenai-kempen-pemilikan-rumah-hoc-2019-loancare/ https://www.bharian.com.my/bisnes/hartanah/2019/09/611262/kempen-pemilikan-rumah-atasi-sasaran https://www.nst.com.my/business/2019/09/525168/hoc-2019-likely-generate-rm17bil-sales-25000-homes-year-end http://rehda.com/hoc2019/ http://napic.jpph.gov.my/portal/main-page?p_p_id=ViewPublishings_WAR_ViewPublishingsportlet&p_p_lifecycle=0&p_p_state=normal&p_p_mode=view&p_p_col_id=column-2&p_p_col_pos=1&p_p_col_count=2&_ViewPublishings_WAR_ViewPublishingsportlet_action=renderReportPeriodScreen&publishingId=444&pageno=1&language= !function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod? n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n; n.push=n;n.loaded=!0;n.version='2.0';n.agent="dvpixelcaffeinewordpress";n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0; t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window, document,'script','https://connect.facebook.net/en_US/fbevents.js'); var aepc_pixel = {"pixel_id":"235252747185139","user":[],"enable_advanced_events":"yes","fire_delay":"0"}, aepc_pixel_args = [], aepc_extend_args = function( args ) { if ( typeof args === 'undefined' ) { args = {}; } for(var key in aepc_pixel_args) args[key] = aepc_pixel_args[key]; return args; }; // Extend args if ( 'yes' === aepc_pixel.enable_advanced_events ) { aepc_pixel_args.userAgent = navigator.userAgent; aepc_pixel_args.language = navigator.language; if ( document.referrer.indexOf( document.domain )
0 notes