Tumgik
#ciremai
sigithermawan · 1 year
Text
Jadwal Kapal Pelni KM Ciremai Juni 2023
Travel.biz.id – Jadwal Kapal PELNI KM Ciremai Juli 2023 Lengkap + Harga Tiket – Kapal PELNI KM Ciremai Ini Mempunyai Rute Perjalanan Jakarta, Surabaya, Makassar, Bau-bau, Ambon, Sorong, Manokwari, Biak, dan Jayapura, Apakah Anda bermaksud pergi ke pulau atau tempat tempat tersebut? Semoga Jadwal Kapal Pelni Ciremai dan harga tiket ini membantu anda agar paham kapal mana yang anda pilih untuk ke…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bocahinfo · 2 years
Photo
Tumblr media
#StayActive #socialdistancing #fightcovid19 #marilarisendiri #lawancorona #lawancovid19 #ingatpesanibu #ciremai https://www.instagram.com/p/Ce_K_RbJCEX/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Text
Listing Pilihan (14231/K)
Dijual Rumah di Ciremay Paramount Village Simongan Semarang Sertifikat : -, Hadap : –Luas Tanah : 96 m2 (8 x 12m), Luas Bangunan : 94 m2Kamar Tidur : -, Kamar Mandi : –Listrik : -, Telepon : –Air : -, AC : –Garasi : -, Carport : –Kondisi : -, Lain-lain : –Harga : Rp 2.138.400.000,-Hubungi : Marketing (024) 850 7555 — Website : http://candi.ljhooker.co.id/ —— Facebook :…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
dienaau-blog · 1 year
Text
First Time Mendaki-Ciremai #1
Hari itu..seperti biasa, terkadang membuka status whatsApp yang keliatannya nampak unik, terbukalah status wa kakak senior di LDK, tapi beda jurusan, kak Tara, poster nanjak gunung Ciremai. Dalam hatiku, wah menarik nih, apalagi yang posting beliau khan wkwk. Karena sejujurnya akutu pengen banget nanjak dulu di kegiatan kaderisasi dari Masjid Salman ITB, setelah kegiatan SSC (Spiritual Salman Camp), lanjutannya adalah LMD (Latihan Mujtahid Dakwah). Di kegiatan LMD itu nuansanya sangat alam sekali dan islami pastinya, dan kostum nya juga bak pendaki gitu.
Owkay, singkat cerita, ku memutuskan untuk ikut dan alhamdulillah diizinkan oleh bapakku.
Kegiatan dilaksanakan hari Sabtu & Minggu, 21-22 Januari 2023 via Palutungan diselenggarakan oleh komunitas Muda Camp turunan dari komunitas Muda Berdakwah
Sore hari menunjukkan sekitar pukul 17.00 WIB, Jumat, 21 Januari 2023
Setelah kupersiapkan semua peralatan yang sudah diberitahukan ketika google meeting bersama panitia, Mariii kita siap berpetualang. Aku menaiki motor kuningku yang warnanya sangat otentik cetarnya wkwk, dari Jatisampurna, Bekasi menuju basecamp komunitas Muda Berdakwah di Srengseng Jakarta Selatan. Sesampainya disana setelah melewati macetnya jakarta dengan lampu lalu lintasnya yang berwarna merah lalu menunggu kuning dan hijau tanda boleh laju terus, melewati terpaan angin sore hari menuju maghrib, melewati sorak sorai hingar bingar Jakarta malam sabtu itu yang sangatlah ramai, dengan pemandangan kereta yang penuh dengan penumpang sesak sekali kulihat-lihat. Perjalanan ini sungguhlah sangatlah menarik, padahal belum nanjaknya yaa wkwk
Disana kuberjumpa dengan kakak-kakak, ada pria & wanita, ikhwan & akhwat. Total itu sekitar 31 orang, ada yang berangkat dari Jekardah dan ada yang dari Kuningan tempat gunung Ciremai berdiri.
Sesi perkenalan keseleruhanpun dimulai, setelah mengisi perut dari makanannya kak Belia, setelah saling kenalan dengan kakak-kakak yang cewek hehe
Oo ternyata, ada dua influencer tho di rombongan ini, namanya kak Amar Ar Risalah dan kak Fieraldy
Oke next, bus sudah datang, ada 1 bus 3/4 gitu dan 1 mobil. Barang-barang yang amat gede dan perintilannya itu mulai di packing ke bus itu. Aku dan mayoritas kakak-kakak yang lain naik ke bus tersebut dimulai dengan doa, dilanjut dengan ku memvideokan sekitar, berlanjut dengan mengamati perjalanan, dan tertidur. Sampailah pagi sekitar pukul 03.00 WIB waktu Kuningan, kira-kira 5 jam perjalanan, kami turun dari kendaraan kami, disambut dengan aroma khas perkampungan, hmm mengingatkanku kepada kampung halaman. Menuju ke basecamp untuk kami memulai istirahat sebelum melakukan perjalanan hero pendakian pertama saya hehe. Sleeping bag, barang yang amat berguna waktu itu, aku pertama kalinya menggunakan itu, waktu pertama kulihat semua orang pakai itu, nampak seperti ikan lagi dikeringin di teriknya matahari hehe sama semua mirip lucu aja gitu bentuknya..
Saat kuterbangun sebelum azan subuh terdengar, karena hawa dingin disana. Kulihat kak amar serius sekali melihat handphone nya saat yang lain masih tertidur, nampaknya beliau bikin konten, ya ternyata benar, ku lagi buka instagram, ada konten yang barusan di release.
Beberapa menit kemudian, aku memutuskan untuk mandi. Sebuah kebanggan, orang yang mandi pertama di kala gelapnya malam, dan dingin nya suasana yang menyelimuti daerah tersebut, benar gelap gulita sesampainya di kamar mandi, alhamdulillah ditemani kak Tia dan Kak Rein, kalau aku tidak salah ingat hehe
Dengan kekuatan cahaya lampu headlamp, bersinarlah cahaya terang itu di kamar mandi, yeay mandi dengan keadaan lumayan terang better lah ya.
Pagi sekitar pukul 06.00 waktu Kuningan setelah melahap sajian makanan yang mengisi perut ,kami bersiap untuk cek kesehatan, ada Cek Tensi dan mengisi beberapa ceklis kesehatan. Untuk memastikan keadaan calon pendaki sehat wal afiat, lahir batin..aamiin hehe
Selanjutnyaa..
To be continued part #2 hehe
5 notes · View notes
sudutterkecil · 1 year
Text
si serba bingung
waktu diperjalanan track turun ciremai kemarin, aku berpapasan sama salah satu teman ku dan entah kenapa dia bertanya sesuatu yang menurut ku sangat random tapi bikin kepikiran sampe sekarang:
“sesuka itu ya ngedaki?”
sepele ya pertanyaan-nya? wkwk tapi itu bikin aku terhentak. 
kayak.. “hah?” dan akhirnya cm bisa ngejawab pake cengiran “hehehe”
tapi sebenernya dalam hati mikir.. 
“sesuka itu kah aku sm kegiatan mendaki gunung itu?” karena kalo dibilang suka banget ya ngga juga, tapi kalo dibilang ngga suka ya masa iya orang ga suka naik turun gunung tapi dilakuin wkwk. tapi ya kayak ngerasa kurang “pas” aja gitu kalo dibilang suka. duh, gatau deh kadang ada beberapa hal yang ga aku sadari tapi orang lain sadar.. ya kayak gini. tbtb ditanya kayak gitu, wkwk jd penasaran apakah tergambar dari ekspresiku betapa suka nya aku pada aktivitas satu ini sampe akhirnya dia bisa nanya gitu? ntah lah..  
3 notes · View notes
embuncantigi · 1 year
Text
Perjalanan Menaklukan Ego: Gn. Ciremai 3.078 MDPL (Bag. 1)
Bismillah.
Entah ada angin dari mana atau ini sebuah tanda dari Allah agar aku dapat menguatkan tekadku menulis, tiba-tiba saja saat berselancar di media sosial aku menemukan sebuah quote dari Bang Ivan Lanin yang kurang lebih isinya seperti ini “Tulisan yang tidak sempurna, tetapi selesai lebih baik dari tulisan yang (maunya) sempurna, tetapi tidak pernah selesai.” Jleb banget, kan? Beliau juga menambahkan caption  “Ini juga berlaku pada tugas-tugas kuliah, draf buku, wara, takarir Instagram, dan artikel yang dikerjakan sambil menangis, tetapi tetap selesai.” Makin jleb dong?
Rasanya kita (baca: aku) selalu menuntut kesempurnaan dalam semua hal. Boleh saja sebenarnya, tetapi jika hal tersebut hanya menghambat jalan kita bahkan sampai menghentikan langkah kita, seharusnya kita harus segera mengevaluasi diri dan menerima bahwa tidak apa-apa untuk menjadi tidak sempurna. Tidak semua hal harus sempurna, kan?
Jadi, tulisan Bang Ivan secara tidak langsung menyadarkan aku yang katanya mau mendokumentasikan perjalanan melalui tulisan malah jadi tersendat-sendat karena merasa tulisanku amat jauh dari kata sempurna. astaghfirullah.
Karena sudah mendapat “teguran” secara tidak langsung, bismillah kita lanjutkan menulis cerita di laman ini. Semoga ada hal yang bermanfaat yang bisa diserap dari cerita kali ini.
Perjalanan Menaklukan Ego 
Kenapa demikian? Karena perjalanan kali ini benar-benar ujian untuk Aku dan Ema. Alhamdulillah dengan izin Allah, aku dan Ema diizinkan menginjakan kaki di puncak tertinggi Jawa Barat yaitu Puncak Gunung Ciremai.
Tumblr media
Di balik eskpresi yang sumringah ini, tentu saja ada deraian air mata yang mengucur tanpa mampu kami tahan sebelumnya.
Aku tidak akan pernah bosan menyampaikan bahwa setiap perjalanan memiliki cerita dan maknanya masing-masing. Setiap perjalanan selalu mengajarkan banyak hal yang berbeda. Bertemu teman baru, menyambangi tempat baru, mengenal karakter orang dengan berbagai keunikannya, bahkan mengenali dan mendalami karakter sahabat kita sendiri. Boleh jadi, ketika kita bertemu dalam aktivitas sehari-hari dan tidak dihadapkan dengan hal-hal yang tidak pernah direncanakan bahkan tidak pernah terbayangkan sekalipun Allah tidak menunjukan bagaimana sikap kita menghadapi keadaan tersebut. Tetapi melalui perjalanan yang luar biasa ini kita dapat menunjukan sisi lain dari diri kita. Sisi di mana terkadang kita sendiri bahkan tidak ingin menunjukannya kepada siapapun. Hmmm...., sombong sekali memang debu alam semesta ini (baca:aku). Astagfirullah.
Maka aku sangat bersyukur lagi lagi kamu yang menjadi teman perjalananku, Ma. In syaa Allah, nanti aku buatkan tulisan khusus yang hanya membahas kamu saja di sini agar aku selalu ingat kebaikan-kebaikan kamu, kehangatanmu, dan kepedulianmu terhadap banyak hal. 
Let’s back to story.
Januari 2023. 
Seperti biasa kami amat rajin mengecek kalender dan menyimak informasi mengenai jadwal libur dan cuti bersama yang ditetapkan oleh pemerintah. Di bulan tersebut ternyata ada tanggal merah untuk tahun baru Imlek tanggal 22 Januari dan ditetapkan sebagai cuti bersama pada tanggal 23 Januari. Jadi aku dan Ema memutuskan akan melakukan perjalanan bersama entah untuk JJC (Jalan Jalan Capek) ataupun untuk JJC (Jalan Jalan Cantik). hehe. Jadi kami memutuskan untuk mulai berolahraga tanpa tahu destinasi apa yang akan kami tuju.
Setelah mendekati tanggal tersebut, kami mulai mencari beberapa pilihan perjalanan. Akhirnya kami memutuskan  akan pergi mendaki. Mendaki ke mana? masih belum jelas juga kami akan pergi mendaki gunung apa, tetapi tekad untuk pergi mendaki sudah bulat. Bismillah. 
Cerita selanjutnya adalah kami mencari beberapa opsi pendakian, kami sepakat akan mengikuti open trip dan Fety salah satu temanku di komunitas Youthcare memberikan rekomendasi open trip yang diadakan oleh Muda Camp yaitu ke Gunung Ciremai. Tentu saja rekomendasi ini aku terima dengan mantap karena aku percaya Fety akan memberikan rekomendasi terbaiknya dan langsung aku sampaikan ke Ema bahwa kami akan mendaki Gunung Ciremai. Tentu saja jika waktunya pas, Ema tidak pernah menolak kemana pun tujuan yang aku ajukan selama tempat atau gunung tersebut belum pernah disambangi olehnya. (Alhamdulillah, emang orangnya si paling easy going). Apa yang Fety bilang setelah merekomendasikan open trip tersebut? ini dia “In syaa Allah, kali ini kamu gak akan cuulture shock, dek.”. Tentu bukan tanpa alasan Fety mengatakan hal tersebut dan bagian ini tidak akan aku tuliskan di sini, cukup jadi kenang-kenangan dalam memori saja. hehe.
Banyak sekali pertanyaan yang diajukan karena tentu saja aku dan Ema tidak bisa berangkat bersama karena Ema di Bandung dan kuota yang tersisa untuk keberangkatan dari Jakarta hanya tinggal 1 itupun masih harus masuk daftar waiting list. Alhamdulillah ternyata Allah takdirkan kami berdua ikut. Jumát pagi kami putuskan akan pergi ke Gunung Ciremai via Jalur Palutungan, Kuningan.
Sampai sejauh ini, inti cerita dari perjalanan ini bahkan belum dimulai, hehe. In syaa Allah akan aku lanjutkan di bagian kedua. Tetapi sebelum itu, aku mau unggah foto full team saat di gerbang pendakian. Ini adalah kali kedua aku mendaki dengan jumlah yang sangat banyak. Alhamdulillah momen ini bisa terdokumentasikan dengan baik. Walau sampai saat menulis cerita ini aku tidak ingat beberapa nama teman-teman di foto ini, aku sangat bersyukur dan berterima kasih karena orang-orang di sini adalah orang-orang yang sangat baik, ramah, sabar dan peduli dengan cara mereka masing-masing. 
Tumblr media
Semoga Allah menjaga teman-teman semua di manapun berada ya. aamiin.
Lanjut ke bagian kedua.
Jakarta, 11 Mei 2023 11.31 WIB
6 notes · View notes
arissopian · 2 years
Text
Seseorang pernah berkata kepada saya:
"Jangan pernah mengutuk dan merendahkan diri sendiri karena itu bukan tugas kita tapi tugas orang lain".
Tugas kita justru berbaik sangka, memaafkan, dan berusaha memperbaiki diri sendiri. Jadikan perkataan orang lain sebagai bahan evaluasi. Karena seperti kata pepatah "gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang lautan terlihat". Orang lain justru terkadang lebih jeli melihat kesalahan kita, daripada kita sendiri.
Tumblr media
*Jika memang kita adalah orang yang beriman
Kaki Gunung Ciremai, 010922.0926
4 notes · View notes
Text
Merawat Diri Bentuk Menyayangi Diri (2)
Hai!
Dulu waktu masih mondok di Kuningan, gue cukup sering olahraga seenggaknya seminggu sekali. Olahraga yang rutin gue lakuin antara jogging atau badminton. Kenapa jogging? karena setiap anak kelas 7 sampai 10 memang diwajibkan OSIS buat jogging setiap Selasa dan Jum’at pagi, kewajiban itulah yang membuat gue ketika naik kelas 11 dan 12 masih terbiasa untuk jogging tiap pekannya. Terus kenapa badminton? ya karena ekstrakulikuler yang gue ikutin saat itu badminton.
Balik lagi ke kalimat awal cerita tadi, kehidupan gue ketika mondok yang konsisten untuk olahraga tiap pekan membuat gue jarang banget sakit, sejarang itu. Bahkan kayaknya yang gue inget, gue cuma sakit kalau lagi pulang ke rumah, nah itu gatau kenapa tuh. Tapi intinya gue menyimpulkan karena gue merawat diri dengan berolahraga rutin akhirnya tubuh gue jadi selalu bugar dan sehat.
Singkat cerita lulus lah gue dari Pondok dan kuliah di Solo. Sejak awal masuk kuliah sampai libur semester 1, gue gak pernah sama sekali jogging lagi. Asli gak tau kenapa bisa-bisanya selama 6 bulan itu gue gak pernah satu kalipun jogging atau olahraga lainnya. Lucunya adalah ketika libur semester gue diajak muncak Gunung Ciremai, tanpa fafifu gue langsung mengucap “gass”. Bodohnya gue adalah sok-sokan berangkat muncak tanpa menyiapkan diri dengan setidaknya olahraga dulu barang sekali dua kali.
Tibalah hari dimana gue dan teman-teman berangkat muncak. Mendaki Gunung Ciremai jadi pengalaman pertama gue muncak. Ingat! tanpa persiapan olahraga dulu sebelumnya gue yang belum pernah muncak dengan pedenya berangkat ke Gunung Ciremai. Kenapa gue pede? karena gue punya badan yang kurus, sedangkan ada salah satu teman gue yang badannya agak berlebih ikut muncak bareng, gue mikir setidaknya gue gak akan jadi beban kelompok karena mungkin akan ada yang lebih susah payah di perjalanan itu.
Terjadilah yang terjadi, gue yang awal pendakian berangkat dengan bangga dan gembira, di pertengahan jalan mulai sering minta waktu untuk istirahat. Bahkan ketika mau berangkat summit jam 3 pagi, awalnya gue menolak untuk ikut karena secape itu dan badan menggigil. Ada satu teman gue bilang “kalo ga digerakkin malah tambah menggigil Mush, ayo mending ikut aja kita bantuin”. Yaudah mau gak mau gue ikut omongan teman yang memang sudah pengalaman, dan alhamdulillah gue masih sanggup jalan sampai ke puncak walau jadi beban kelompok.
Satu-satunya penyebab gue bisa selemah itu, jelas karena 6 bulan sebelumnya gak pernah olahraga. Untuk lebih meyakinkan olahraga jadi penyebabnya adalah ketika gue muncak Gunung Merbabu, selama perjalanan gue ngerasa badan enteng banget, walaupun treknya lebih menantang dan lebih tinggi. Bahkan yang sebelumnya gue jadi beban kelompok, di pendakian Merbabu gue bisa jadi orang paling depan, orang yang mengatur ritme perjalanan, juga orang yang bantu dan nungguin teman pas lagi lemes. Badan yang sebugar itu mungkin gak akan gue dapet kalau gue gak membiasakan olahraga dulu sebelumnya.
Dari cerita gue di atas kaitannya adalah, olahraga yang dulu gue jadikan jawaban ketika orang bertanya hobi gue apa, sekarang gue tetapkan sebagai kebutuhan. Sudah hampir sebulan gue menambah jenis olahraga rutin yaitu latihan beban, mulai dari beban tubuh sendiri. Salah satu manfaat yang gue rasakan langsung adalah jadi gak gampang pegal. Dulu yang biasanya gue dikit-dikit merubah posisi duduk kalau lagi naik kereta ekonomi subsidi, sekarang jadi ngerasa badan semakin bisa dikendalikan untuk menemukan titik nyamannya sendiri.
Gue rasa udah banyak banget artikel, jurnal, fatwa Dokter, dan sebagainya yang mengatakan bahwa olahraga adalah salah satu investasi tubuh sehat di usia tua, kita pun pasti percaya dengan itu. Tapi ketika kita cuma sampai titik tau dan percaya tanpa mulai membiasakan, investasi besar nan gratis itu gak akan pernah kita dapatkan di masa tua nanti. Kuy, jadiin olahraga sebagai salah satu langkah awal untuk memulai gaya hidup sehat.
Yoi, bye!
0 notes
lelakiprematur · 6 days
Text
Tumblr media Tumblr media
YTC. Wanda Aprilia Restu
Di Yokohama, Jepang
Kamu bisa membaca surat ini sambil dengerin lagu "Tulus-Interaksi". Surat ini menjadi surat yang beruntung jika kau baca sampai selesai.
Untukmu manusia keren yang selalu menyenangkan dan menyebalkan dalam satu waktu. Terimakasih sudah memberikan rasa yang di orang lain belum pernah ku temukan.
Terimakasih juga sudah menjadi panasea, obat dari segala obat setelah bertahun-tahun mati rasa. Mujarab, tidak disangka-sangka benar memang kau dari planet lain dikirim ke ciremai untuk datang menemui aku.
Mohon maaf jika aku terlalu jauh, untukmu yang menginginkan hadir yang dekat
Mohon maaf juga jika aku terlalu Word of Affirmation untukmu yang Physical touch.
Persetan jarak, persetan bahasa cinta bagiku mencintaimu adalah wujud dari laku spiritual yang nyata!
Sebagai manusia yang mahaoptimis,
Aku pikir; frasa, rasa, logika, semesta masih berpihak kepada kita.
Semoga hal-hal baik senantiasa menghampirimu, karna kamu merupakan salah satu hal baik yang menghampiriku.
Semoga juga kamu selalu diberikan berkah serta bahagia yang cukup. Sebab kebahagiaanmu ada di daftar pertama dalam doaku untukmu.
Jakarta, 27 Mei 2024
Yang ingin kamu terus bahagia,
Heri Hermawan
0 notes
ema-trie-wigiyanti · 25 days
Text
Tumblr media Tumblr media
(Dago, Bandung; 9 Mei 2024)
Halal bi Halal dengan alumni Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Bandung. Ustad Akmal hadir membersamai kami.
__________
Akhirnya saya buka lagi tumblr ini. Tempat ini seakan peraduan bagi saya yang tidak suka eksistensi menulis di tempat lain yang ramai dan pasti dilihat orang. Maka isinya memang hanya catatan dan potongan memori kehidupan. Juli 2023 hingga Mei 2024 adalah kala yang terpaut 10 bulan. Sebab hidup bersifat dinamis, banyak hal terjadi, begitu juga dalam hidup saya. Catatan update kehidupannya, yang mungkin suatu ketika nanti saya perlukan, antara lain sebagai berikut:
- Dari sisi pergunungan dan perhikingan, antara lain ada Papandayan yang kedua (pertama kali waktu jadi ketua bidang salah satu organisasi mahasiswa, saya menginisiasi prokernya), Lembah Tengkorak dengan salah dua rekan nanjak termuda (anak Mas Urfan dan Teh Nof, usia 2 dan 4 tahun), Salak via Cimelati, Sindoro via Alang-alang Sewu, Salak via Ajisaka, Ciremai lagi (kali ini via Sadarehe, dan mewujudkan gunung impian Namira), Lawu via Cetho (akhir tahun, dan mewujudkan gunung impian Sri), dan Patuha berdua dengan Dede sampai puncak Sunan Rama (ini jadi gunung terakhir nanjak bareng sebelum dia menikah pada 5 Mei lalu).
- Masih dari sisi pergunungan: Rinjani, yang direncanakan akan ditapaki April setelah lebaran tahun 2024 ini, gagal lagi. Saya banyak mendapat pelajaran hidup akibat gagal ini. Padahal tiket pesawat sudah dipesan PP. Ada kecewa, ada sedih, ada syukur. Pada akhirnya, kalimat yang saya percayai adalah bahwa ini pasti rencana terbaik dari Allah. Gantinya, menjamu saudara yang datang ke Bandung ke Galeri Rasulullah Masjid Al Jabar.
- Dari sisi pekerjaan, saya ditunjuk jadi ketua tim (tahun lalu juga, sih), kali ini sekaligus penanggung jawab teknis kegiatan. Selebihnya yaaa tentu tugas ini-itu yang masih bisa di-handle. Saya ditugaskan dua kali pelatihan dengan BTSF mengenai sampling dan inspection (komoditas pala), pematerinya dari Eropa.
- Dari sisi ceklis duniawi, alhamdulillah sekarang saya sudah punya rumah di Bandung. Orangtua per Maret lalu menemani saya dan adik tinggal di Bandung. Tahun ini adalah Idul Fitri pertama di Bandung dengan formasi satu keluarga (minus kakak). Alhamdulillah saya juga sudah wisuda S2, mewujudkan ingin Mama.
- Apa lagi ya.. hmm sebenarnya masih ada beberapa update lain dan tentu pelajaran hidup sangat berharga, tapi gambaran besarnya adalah beberapa poin tersebut di atas. Bismillah, semoga kedepan saya mulai kembali semangat dalam hal belajar dan ibadah. Sejujurnya semangat belajar dan ibadah ini memang selalu naik-turun.
0 notes
sigithermawan · 1 year
Text
Jadwal Kapal Pelni KM Ciremai April 2023
Travel.biz.id – Jadwal Kapal PELNI KM Ciremai April 2023 Lengkap + Harga Tiket – Kapal PELNI KM Ciremai Ini Mempunyai Rute Perjalanan Jakarta, Surabaya, Makassar, Bau-bau, Ambon, Sorong, Manokwari, Biak, dan Jayapura, Apakah Anda bermaksud pergi ke pulau atau tempat tempat tersebut? Semoga Jadwal Kapal Pelni Ciremai dan harga tiket ini membantu anda agar paham kapal mana yang anda pilih untuk ke…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bocahinfo · 2 years
Photo
Tumblr media
#StayActive #socialdistancing #fightcovid19 #marilarisendiri #lawancorona #lawancovid19 #ingatpesanibu #ciremai https://www.instagram.com/p/Ce7NADQPdh2/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
sekatasblog · 26 days
Text
pernah ngerasain nikmat banget pake banget makan mie ayam bawang, dulu pas muncak di ciremai.
itu taun 2018 dan sampe sekarang udh gk suka sama mie ayam bawang karna nikmatnya udah gak dapet lagi.
drama baru lagii, makan mie itu emang nikmat. tapi anehnya tiap pengen nyoba bikin mie rasanya kayaa udah eneg duluan diperut. Maunya nasi aja klo makan.
0 notes
ruangberdikari · 3 months
Text
Tumblr media
kau menjulang tinggi di atas sana, pada kaki mu ku temukan bunga paling langka, ia menguarkan aroma yang tidak biasa, tak mencolok tetapi mendapat tempat pada netra, sesekali batang pada bunga nya menumbuhkan duri, yang kadang kala menancap pada kulit, aku tersenyum meski semakin dalam semakin sakit, oh ciremai... tunggu raga ini siap menyambangi.
0 notes
langitbanda · 4 months
Text
Ngajak doang, terus menghilang.
Kelakuan siapa ini ? 🤣
Ada hal tertentu yang tidak bisa dibuat bercanda. Jangan bercanda ngajak doang. Gak tau aja ajakan "yuk nas".. akan membuahkan hasil. Beuh itu itinerary, RAB mendaki, sampe pemesanan tiket udah nasa buat wqwqwq.
Ah, tapi malah dibercandain. Bete tau. Semoga nanti ketemu lagi sama teman perjalanan yang paket komplit ya sa.. aamiin
Btw ada yang berniat ke gn Ciremai atau semacamnya ?
Bareng yuk
0 notes
indofotopedia · 5 months
Text
Tumblr media
#indofotopedia
De oude weg van Cheribon naar Koeningan op West Java in de jaren 20 of 30. Op de achtergrond de berg Tjerimai....
(Jalan lama dari Cirebon ke Kuningan di Jawa Barat tahun 1920 atau 1930an dengan latar belakang gunung Ciremai....)
1 note · View note