Tumgik
#cerita penis besar
steven-wijaya · 3 months
Text
CERITA SEKS KEPUASAN DARI ASSISTEN PRIBADIKU (Part-2)
Tumblr media
Saat aku lagi mengepel sisa-sisa bekas cairan sperma Mas Tomi yang jatuh kelantai ruang makan. Tanpa kusadari tiba-tiba Mas Tomi yang hanya mengenakan handuk sehabis mandi, langsung memelukku tubuhku dari belakang. Gila! Juga Mas Tomi ini baru saja menyelesaikan permainan seksnya denganku diatas meja makan tadi dia sudah bergairah lagi dan benar-benar bernafsu seperti orang yang haus dipadang pasir.
“Udah dong Mas”, kataku.
“Bu, Tomi benar-benar bergairah sekali bila ibu memakai daster seperti itu lagi”. Kemudian tubuhku diangkatnya dan hendak dibawa masuk ke kamar mandi.
“Mas Jangan di situ.." bisikku.
Aku tidak mau bersetubuh di lantai kamar mandi yang dingin, Bisa-bisa besok aku  masuk angin nanti.
“Lah terus kemana Bu?”.
"Ke kamar depan aja Mas.." Aku tahu tak mungkin aku menolak keinginan Mas Tomi, Apalagi aku juga menyukainya permainan seksknya bikin ketagihan.
Akhirnya tubuhku digendong ke kamar depan dan kebetulan kamar itu memang khusus untuk tamu bila ada yang menginap. Kamar tamuku fasilitasnya komplit sesuai standar rumah berkelas. Kamar itu dilengkapi tempat tidur spring bed ukuran besar dan kamar mandi didalam, serta AC.
Setelah menutup pintu kamar dengan kakinya, Mas Tomi menurunkan tubuhku diatas tempat tidur dengan posisi terlentang. Kemudian tubuhnya naik keatas tubuhku dan bibirnya mulai mencari-cari bibirku. Aku diam saja saat bibirnya menyedot-nyedot bibirku dan begitu lidahnya berusaha menyusup ke dalam mulutku kubalas dengan lidahku ikut menyambut lidahnya yang mendesak-desak dalam mulutku.
Akhirnya kami saling pagut dengan liar dan menggelora. Aku sudah tak peduli kalau Mas Tomi itu adalah anak buahku lagi. Yang kutahu adalah nafsuku sudah mulai bangkit lagi. Lalu dengan sekali tarik handuk yang melilit di pinggangnya langsung terlepas dari tubuhnya dan bugil total di hadapanku. Tampak batang penisnya berwarna cokelat dengan rambut yang sangat lebat dan topi bajanya tampak mengkilat dan mengacung ke atas dengan gagahnya dibandingakan penis suamiku yang berukuran biasa saja. Batang penis Mas Tomi benar-benar berukuran sedikit lebih besar. Pantasan saja tadi aku memang merasakan betapa sempitnya lubang vaginaku saat benda itu masuk kedalam vaginaku, Pasti Mbak Lilis,  istri Mas Tomi tiap malam bisa merasa puas.
Aku tidak sempat berlama-lama melihat pemandangan itu, karena Mas Tomi langsung menyergapku. Mulutnya dengan ganas melumat bibirku sementara tangannya memeluk erat tubuhku diatas tempat tidur. Aku merasa kegelian saat tangannya meremas-remas pantatku. Aku semakin menggelinjang saat bibirnya mulai turun kebagian leher dan terus menuju kedua putting susuku yang terlihat menonjol menjemplak dikain satin dasterku. Kudua putting susuku menjadi sasaran lumatan dan sedotan oleh mulutnya yang bergairah itu.
Gila dan Liar sekali Mas Tomi mencumbuku dengan semangat yang begitu bergelora seolah-oleh harimau lapar menemukan daging. putting susuku disedotnya secara rakus dengan cara bergantian, apalagi aku agak terasa sakit tapi nikmat saat kedua putting itu mulai digigit dan disedot dengan ganasnya oleh mulut Mas Tomi.  Kurasakan batang penisnya mulai digesek-gesekan dibagian bibir vaginaku yang masih terhalang kain satin dasterku.
"Ouuuhhhh..Mass….Tomii…..sedot terus mas..ounghhhh", mulutku tak sadar berbicara saat lidah Mas Tomi yang panas dan liar mempermainkan puting susuku yang masih terhalang kain satin dasterku yang sudah basah oleh bekas jilatan dan sedotan mulutnya.
Sambil masih tetap memeluk memindih tubuhku dan menciumi payudaraku, Mas Tomi terus mengesek-gesekan penisnya dikain satin dasterku yang licin dibagian bibir vaginaku. Kurasakan kain satin dasterku mulai basah oleh efek gesekan penisnya yang keluar dari ujung lubang penisnya. Kemudian Mas Tomi bangun dari tubuhku dan duduk di pinggir tempat tidur. Dilepaskannya mulutnya dari payudaraku. Tubuhnku yang terlentang ditariknya menjadi posisi jongkok didepan tubuh bugilnya, aku jadi berdiri di atas kedua lututku. Kedua payudaraku yang masih terhalang daster satinku langsung menjepit batang penis Mas Tomi yang besar dan Panjang itu.
"Unghhh..", Mas Tomi mendesis saat batang penisnya terjepit diantara kedua payudaraku.
Dipeluknya tubuhku dengan semakin erat dan hingga payudaraku semakin erat menjepit batang penisnya. Bulu-bulu kemaluannya yang sangat lebat itu menggesek-gesek pangkal payudaraku. Apalagi batang penisnya yang keras itu terjepit di tengah-tengah belahan kedua buah payudaraku yang masih terhalang kain satin dasterku, hal ini menimbulkan sensasi yang lain daripada yang lain. Aku tidak sempat berlama-lama merasakan sensasi itu saat tangan Mas Tomi yang kekar itu menekan kepalaku ke bawah. Diarahkannya kepalaku ke arah batang penisnya, sementara tangan satunya memegang batang penisnya yang berdiri gagah di depan wajahku.
Aku tahu ia menginginkan aku untuk mengulum batang penisnya itu. Tanpa perasaan malu lagi kubuka mulutku dan kujilati batang penis Mas Tomi. Gila besar sekali rasanya terasa didalam mulutku.
"Anghhh..unghhh Terusss….bu.." Mas Tomi mendesah tak karuan saat kumasukkan batang penisnya  itu ke dalam mulutku.
Kujilati lubang di ujung lubang kecingnya hingga ia mendesis-desis seperti orang kepedasan cabe. Tidak puas bermain-main dengan batang penisnya itu mulutku bergeser ke bawah lidahku menyelusuri guratan urat yang memanjang dari ujung kepala penisnya hingga ke pangkalnya. Mas Tomi semakin blingsatan menerima layananku,  Tubuhnya semakin liar bergerak saat bibirku menyedot kedua biji telornya secara bergantian.
"Ounghhh..Bu….Ohh..Akhh".
Aku semakin nakal, bibirku tidak hanya menyedot kantung Pelir nya melainkan lidahku sesekali mengais-ngais lubang anus Mas Tomi yang ditumbuhi rambut. Mas Tomi semakin membuka kakinya lebar-lebar agar aku lebih leluasa memuaskannya.
Beberapa saat kemudian tubuhku ditarik Mas Tomi dan dilemparkannya ketempat tidur. Dengan posisi tengkurap dan membelakangi tubuhnya kemudian tubuhku yang masih masih memakai daster satin itu ditindih oleh tubuh bugil Mas Tomi. Kakiku dipentangkannya lebar-lebar dengan kakinya dan secara otomatis batang penisnya kini terjepit antara perutnya sendiri dan atas pantatku.
Batang pensinya semakin ketat menempel di belahan pantatku yang masih terhalang kain satin dasterku yang licin kemudian penis Mas Tomi itu digesek-gesekan dikain satin dasterku. Kubiarkan Mas Tomi terus mengesek-gesekan batang penisnya dikain satin dasterku yang terasa licin itu.
“Unghhhh….ahhhh”, desahan kecil Mas Tomi saat penis itu merasakan licinya kain satin dasterku yang mengesek-gesek kulit penisnya yang Panjang dan besar itu.
“Enak Mas…gesek disitu”, kataku.
“Enak banget Bu…ungggg…bikin ketagihan nikmatanya gesek dikain satin daster punya ibu”, kurasakan kain satin dasterku terasa sedikit basah oleh cairan bening yang keluar dari lubang penisnya karen efek gesekan kain satin dasterku.
Tubuhku sangat bergairah sekali saat lidahnya mulai kembali menyusuri tulang belakangku dari leher terus turun ke punggung melewati hamparan licinya kain satin dasterku dan terus turun lagi ke arah bagian pantatku. Tanpa rasa jijik sedikitpun, lidah Mas Tomi kini mempermainkan lubang pantatku.
Gila benar Mas Tomi ini bikin sensansi yang benar-benar jarang kulakukan dengan suamiku, Aku merasakan lidahnya menusuk-nusuk lubang anusku tetapi aku tidak dapat bergerak karena pantatku ditekannya kuat-kuat. Aku hanya pasrah dan menikmati gairahnya seluruh tubuhku dijilatinya tanpa terlewatkan sedikitpun. Dari lubang anus, lidahnya menjalar ke bawah pahaku terus ke lutut dan akhirnya seluruh ujung jariku dikulumnya. Benar-benar gila sensasi Mas Tomi yang diberikan rangsangan kepadaku, rasa geli dan nikmat berbaur menjadi satu.
Kemudian tubuhku dibaliknnya oleh Mas Tomi dengan posisi terlentang diatas tempat tidur lalu tubuh Mas Tomi Kembali naik keatas tubuhku. Kedua putting susunya yang menonjol masih terlihat menjeplak diluar kain satin dasterku Kembali disedot-sedot oleh mulutnya dan membuat aku semakin mendesis liar saat mulutnya dengan liar dan gemas menyedot payudaraku bergantian.
Kedua puting payudaraku dipermainkan oleh lidahnya yang panas sementara tangannya bergerak turun ke bawah dan mulai bermain-main di selangkanganku yang sudah basah. Lubang vaginanku terasa berdenyut-denyut karena terangsang hebat, saat jari-jari tangan Mas Tomi menguak labia mayoraku dan menggesek-gesekkan jarinya di dinding bagian lubang vaginaku yang sudah basah dan semakin licin.
Sensasi hebat kembali menderaku saat dengan liar jilatan lidah Mas Tomi Kembali  menjilat-jilat bagian perut bawahku yang masih rata hingga membasahi kain satin dasterku oleh jilatan itu. Perutku memang rata karena aku rajin berlatih kebugaran selain itu aku belum mempunyai anak hingga tubuhku masih sempurna.
"Anghhhh..Masss.. Ounggghh..",  aku mendesis saat bibir Mas Tomi menelusuri gundukan bukit belahan vaginaku.
Lidahnya menyapu-nyapu celah di selangkanganku dari atas ke bawah hingga dekat dengan lubang anusku. Lidahnya terus bergerak liar seolah tak ingin melewatkan apa yang ada di sana. Tubuhku tersentak saat lidah Mas Tomi menyusup ke dalam lubang vaginaku dan menyapu-nyapu dinding vaginaku. Kakiki dipentangkannya leba-lebar hingga wajah Mas Tomi bebas menempel pada lubang vaginaku.
Rasa geli dan nikmat menjadi satu hingga merasuk ketubuhku. Apalagi hidungnya yang mancung itu ikut menggesek bibir lubang vaginaku dan membuat aku semakin kelabakan. Tubuhku serasa kejang-karena kenikmatan saat wajahnya dengan giat menggesek-gesek bukit kemaluanku yang terbuka lebar. Perutku serasa kaku dan mataku terbeliak lebar.
Kugigit bibirku sendiri karena menahan rasa nikmat yang amat sangat menerjang tubuhku.
"Aunggghhhh Massss..Tomiiii.. Aku..Ouuhhhh",  aku tak kuasa menahan rasa nikmat itu dan meneruskan kata kataku karena aku sudah keburu orgasme saat lidahnya dengan liar menggesek-gesek kelentitku.
Tubuhku seolah terhempas dalam nikmat. Aku tak bisa bergerak karena kedua pahaku ditindih lengannya yang kekar itu. Tubuhku masih terasa lemas dan seolah tak bertulang saat kedua kakiku ditariknya hingga pantatku berada di tepi tempat tidur dan kedua kakiku menompang ke lantai.
Mas Tomi lalu membuka kedua kakiku lebar-lebar dan memposisikan dirinya ditengah-tengahnya. Kemudian ia mencucukkan batang penisnya yang sudah sangat keras itu ke bibir vaginaku yang sudah sangat basah karena cairanku sendiri yang keluar. Aku menahan napas saat Mas Tomi mendorong pantatnya hingga ujung penisnya mulai menerobos masuk ke dalam jepitan lubang vaginaku. Sedikit demi sedikit Blessss….batang penisnya mulai melesak masuk ke dalam lubang vaginaku.
Aku menggoyangkan pantatku untuk membantu memudahkan penetrasinya. Rupanya Mas Tomi sangat berpengalaman dalam hal urusan seks, hal ini terbukti bahwa ia tidak terburu-buru melesakkan seluruh batang penisnya tetapi dilakukannya secara bertahap dengan diselingi gesekan-gesekan kecil ditarik sedikit lalu didorong maju lagi hingga tanpa terasa seluruh batang penisnya ya sudah terbenam seluruhnya ke dalam lubang vaginaku.
Kami terdiam beberapa saat untuk menikmati kebersamaan menyatunya tubuh kami. Bibirnya memagut bibirku dan akupun membalas tak kalah liarnya. Aku merasakan betapa batang penisnya yang panjang itu  kujepit oleh dinding vaginaku yang terasa mengedut-ngedut kurasakan.
Kami saling berpandangan dan tersenyum mesra. Tubuhku tersentak saat tiba-tiba Mas Tomi menarik batang penisnya dari dalam jepitan dinding vaginaku.
"Aunghhh…Mas…", aku menjerit tertahan.
"Enak Bu..?" bisiknya
"Kamu nakal Mas…Oungghh", belum sempat aku menyelesaikan ucapanku.
Mas Tomi mendorong Kembali pantatnya kuat-kuat hingga seolah-olah ujung penisnya menumbuk dinding rahimku di dalam sana. Aku tidak diberinya kesempatan untuk bicara. Bibirku Kembali dilumatnya sementara lubang vaginaku digenjot lagi dengan tusukan-tusukan kenikmatan dari batang penisnya yang Panjang dan besar itu.
Setelah puas melumat bibirku, kini giliran payudaraku yang dijadikan sasaran lumatan bibirnya. Kedua puting payudaraku kembali dijadikan bulan-bulanan lidah dan mulutnya. Pantas tubuhnya kekar begini habis neteknya sangat bernapsu sampai-sampai mengalahkan anak kecil cara menyedot puttingku susuku.
Tubuhku mulai mengejang-mengejang dan aku hampir mencapai orgasme lagi. Kulihat Mas Tomi masih belum apa-apa. Aku paling suka kalau posisi di atas sehingga saat orgasme bisa full sensation. Lalu tanpa rasa malu lagi kubisikkan sesuatu di telinganya.
"Giliranku diatas sayang.." Gila! Aku sudah mulai mengatakan sayang-sayangan dengan assiten kantorku.
Mas Tomi menuruti permintaanku dan langsung  menghentikan tusukan penisnya kedalam vaginaku. Lalu tanpa melepaskan batang penisnya yang berada didalam vaginaku kemudian Mas Tomi menggulingkan tubuhnya ke samping. Kini aku sudah berada di atas tubuhnya. Aku sedikit berjongkok dengan kedua kakiku di sisi pinggulnya. Kemudian perlahan-lahan aku mulai  menggoyangkan pantatku.
Mula-mula gerakanku maju mundur lalu berputar seperti layaknya bermain hula hop. Kulihat mata Mas Tomi mulai membeliak saat batang penisnya ku putar-putar dalam vaginaku yang terjepit dalam dinding vaginaku. Sambil kugoyang,  Pantat Mas Tomi juga ikut bergoyang mengikuti iramaku.
"Oungggghh..Oughh..Terushh.. Buu.. Anggghh..goyang terusss", Mas Tomi mulai menggeram.
Tangannya yang kekar itu mencengkeram kedua pantatku dan ikut membantu menggoyangnya. Gerakan kami semakin liar. Napas kami pun semakin menderu seolah menyaingi gemuruh hujan yang masih turun di luar sana. Cengkeramannya semakin kuat menekan pantatku hingga aku terduduk di atas batang penisnya yang masuk semuanya kedalam vaginaku.
Kelentitku semakin kuat tergesek batang penisnya hingga aku tak dapat menahan diri lagi. Tubuhku bergerak semakin liar dan kepalaku tersentak ke belakang saat puncak orgasmeku untuk yang kesekian kalinya tercapai. Tubuhku mengejang-gejang di atas perut Mas Tomi dan kurasakan ada semacam arus listrik yang menjalar dari ujung kakiku hingga ke ubun-ubun kepalaku.
"Anghhh..Ouunggghh.. Terrus….Masss….Ounggghh" aku menjerit melepas orgasmeku meminta untuk semakin kuat memutar pantatnya.
Akhirnya aku benar-benar ambruk di atas tubuh Mas Tomi. Tulang belulangku seperti terlepas. Tubuhku lemas tak bertenaga. Napasku ngos-ngosan seperti habis mengangkat beban yang begitu berat. Aku hanya pasrah saja saat Mas Tomi yang belum orgasme, Dia mengangkat tubuhku dan membalik tubuhku.
Mas Tomi mengganjal perutku dengan beberapa bantal hingga aku seperti tengkurap di atas bantal. Kemudian Mas Tomi menempatkan diri di belakangku. Dicucukkannya batang penisnya di belahan vaginaku dari belakang. Rupanya ia paling menyukai doggy style. Aku jadi teringat SMS lucu dari kolegaku yang katanya, "Gaya seks paling ideal bagi orang berusia lanjut adalah gaya anjing.. Cukup diendus-endus saja”.
Kalau Mas Tomi ini memang paling senang dengan gaya doggy style, katanya full imagination. Setelah tepat sasaran, Mas Tomi mulai menekan pantatnya hingga batang penisnya Kembali amblas masuk tertelan Lubang vaginaku. Mas Tomi diam beberapa saat untuk menikmati sensasi indahnya jepitan Liang vaginaku. Dengan bertumpu pada kedua lututnya, Mas Tomi mulai menggenjot Lubang  vaginaku dari arah belakang.
Kembali terdengar suara tepukan cplak…cplokkk….cplakkk….cplok.....pantatku dengan tulang kemaluan Mas Tomi yang semakin lama semakin cepat mengayunkan pantatnya maju mundur. Kurang puas dengan jepitan lubang vaginaku, kedua pahaku yang terbuka dikatupkannya hingga kedua kakiku berada diantara kedua paha Mas Tomi.
Kembali ia mengayunkan penisnya dengan goyangan maju mundur secara teratur. Aku merasakan betapa jepitan lubang vaginaku kian erat menjepit batang penisnya. Aku bermaksud menggerakkan pantatku mengikuti gerakanya, tetapi tekanan tangannya terlalu kekar untuk kulawan hingga aku pasrah saja. Aku benar-benar dibawah penguasaannya secara total. Tempat tidurku ikut bergoyang seiring dengan ayunan batang penis Mas Tomi yang menghunjam ke dalam lubang vaginaku.
Nafsuku mulai kian lama kian bangkit kembali. Perlahan-lahan gairahku meningkat saat penisnya yang Panjang itu menggesek-gesek kelentitku.
"Ugh.. Ugh.. Uhh.." terdengar suara Mas Tomi mendengus saat memacu menggerakkan pantatnya menghunjamkan penisnya keluar masuk kelubang vaginaku tanpa henti.
"Terushh.. Terushh Massss….terushh.. Angghh.." kembali tubuhku bergetar melepas orgasmeku.
Kepalaku terdongak ke belakang, sementara Mas Tomi tetap menggerakkan penisnya dalam jepitan lubang vaginaku yang semakin becek. Kini tubuhnya sepenuhnya menindihku. Kepalaku yang terdongak ke belakang didekapnya dan dilumatnya bibirku sambil tetap menggoyangkan pantatnya maju mundur.
Aku yang sedikit terbebas dari tekanannya ikut memutar pantatku untuk meraih kenikmatan lebih banyak. Kami terus bergerak sambil saling berpagutan bibir dan saling mendorong lidah kami. Entah sudah berapa kali aku mencapai orgasme selama bersetubuh dengan Mas Tomi malam ini. Hebatnya ia baru sekali mengalami ejakulasi saat persetubuhan sejak pertama tadi.
Tubuhku terasa lemas sekali. Aku sudah tidak mampu bergerak lagi. Mas Tomi melepaskan batang penisnya dari lubang vaginaku dan mengangkat tubuhku hingga posisi telentang kembali. Aku sudah pasrah apa yang ingin dilakukan lagi ketubuhku. Dibentangkannya kedua pahaku lebar-lebar lalu kembali Mas Tomi menindihku. Lubang vaginaku yang sudah becek itu dilapnya dengan kain satin dasterku. Kemudian ia kembali menusukkan batang penisnya lubang vaginaku.
Perlahan namun pasti, seperti gayanya tadi dikocok-kocoknya terlebih dahulu batang penisnya hingga sedikit demi sedikit Kembali terbenam dalam kehangatan lubang vaginaku. Tubuh kami yang sudah basah oleh peluh kembali bergumul.
"Mas….kamu memang sungguh luar biasa hebatanya, suamiku sudah tidak ada tandinganya lagi" bisikku.
"Biasa saja Bu.. Kalau ronde kedua saya memang agak lama keluarnya.." demikian kilahnya.
Kami tidak dapat berbicara lagi karena lagi-lagi bibir Mas Tomi sudah melumat bibirku dengan ganasnya. Lidah kami saling dorong mendorong sementara pantat Mas Tomi kembali menggenjotku sekuat-kuatnya hingga tubuhku timbul tenggelam dalam busa springbed yang kami gunakan. Kulihat tonjolan urat di kening Mas Tomi semakin jelas menunjukkan napsunya sudah mulai meningkat. Napasnya semakin mendengus seperti kerbau gila. Aku yang sudah lemas tak mampu lagi mengimbangi gerakan Mas Tomi.
"Ugh.. Ughh.. Unghhhhh.." dengus napasnya semakin bergemuruh terdengar di telingaku.
Bibirnya semakin ketat melumat bibirku. Lalu kedua tangannya menopang pantatku dan menggenjot Lubang vaginaku dengan tusukan keluar masuk batang penisnya. Aku tahu sebentar lagi ia akan sampai. Aku pun menggerakkan pantatku dengan sisa-sisa tenagaku. Benar saja tiba-tiba ia menggigit bibirku dan menghunjamkan batang penisnya sedalam-dalam ke dalam lubang vaginaku dan Crottttttt….Crrrrrottttttt.. Crott.. Crott.. Crrot.. Ada lima kali atau lebih Mas Tomi menyemprotkan cairan spermanya  ke dalam vaginaku hingga memenuhi rahimku.
“Anghhh…..anghhh…ahhhhh….aku keluar Buu….unghhhh”, tubuhnya mengejang-ngejang saat cairan spermanya keluar didalam vaginaku.
Kulihat Mas Tomi masih bergerak beberapa saat seperti berkelojotan, lalu ambruk di atas tubuhku. Aku yang sudah kehabisan tenaga tak mampu bergerak lagi. Kami tetap berpelukan menuntaskan rasa nikmat yang baru kami raih. Penisnya yang Panjang itu masih kencang tetap menancap didalam vaginaku. Keringat kami melebur menjadi satu. Akhirnya kami tertidur sambil tetap berpelukan dengan penisnya masih tetap tertancap didalam vaginaku.
Paginya sebelum berangkat kekantor kami sempat bersetubuh lagi diatas tempat tidur yang semalam kita pakai. Kami pun berjanji bahwa kami akan berlaku wajar seoalh-olah tidak terjadi apa-apa di antara kami.
Bersambung.
75 notes · View notes
undc-channel · 1 year
Text
Gudang Cerita Sex – Pesta Seks Dengan Temanku. Aku sangat bosan di rumah karena tidak ada yang bisa kulakukan di rumah.
“hadoh, bt gue di rumah…ngapain ya yang enak?”, kataku bicara sendiri.
“gue telpon temen gue ah”, lalu aku mengambil hpku dan menelpon temanku.
Aku menunggu telponku diangkat, tapi tak diangkat-angkat oleh temanku itu. Berkali-kali aku mencoba menelpon temanku, tapi tetap tak diangkat, aku mengirim sms juga tak dibalas.
“ah,,kalo gitu gue langsung ke rumah dia aja deh,,”. aku mengganti baju rumahku dengan baju yang biasa kupakai untuk bepergian.
“Mah, mau pergi ke rumah temen dulu!”, teriakku karena ibuku sedang mandi.
“oh iya,,ati-ati ya,,”, balas ibuku.
Aku hanya pamit ke ibuku karena tentu saja ayahku sedang bekerja dan kakakku juga sedang kuliah. Aku keluar dari rumah dan mendekati ojek untuk mengantarkanku ke alamat rumah temanku. Setelah sudah deal, aku naik ke atas motor.
“neng…kok gak pegangan abang? nanti jatoh lho”.
“nggak ah”.
Cerita Dewasa Aku tidak mau berpegangan ke tukang ojek itu karena aku takut jika tukang ojek itu ngerem mendadak, payudaraku yang berukuran 36 B bisa menempel ke punggungnya. Aku tidak mau itu terjadi lagi, aku berpegangan ke motor. Setelah sampai, aku membayar ongkos ke tukang ojek. Tukang ojek itu berusaha menggodaku, aku jadi illfeel dan langsung meninggalkan tukang ojek itu. Aku mengetuk pintu rumah dan memanggil nama temanku berulang kali, tapi tetap tak ada jawaban. Ketika aku berencana pulang, aku mendengar suara yang pelan. Aku menjadi penasaran dan ketika aku mencoba membuka pintu rumah temanku ternyata tidak terkunci sehingga aku bisa masuk ke dalam rumah temanku. Aku terus mendengarkan suara yang pelan sambil mencari sumber suara itu. Akhirnya, aku menemukan sumber suara itu dari dalam kamar temanku, aku menempelkan kupingku ke pintu kamar.
“oohh,,mmmhhh,,aahhh,,terusshh,,”, aku bisa mendengar suara itu sangat jelas sekarang. Suara itu ternyata adalah desahan dan aku bisa mengenali desahan itu adalah desahan temanku karena aku sangat hafal suara temanku. Aku masuk ke dalam kamar karena tidak terkunci dan melihat temanku dan seorang cowok sedang bersetubuh dengan sangat bersemangat.
“Maya”, kataku.
Mereka berdua sempat terhenti dan melihat ke arahku.
“oh Novi, gue kirahh siapahh”, kata Maya dengan nafas terengah-engah.
“neng Novi bikin kaget aja,,”.
“udahh…lanjuthh pak!”, pinta Maya ke orang yang penisnya sedang tertanam di dalam vaginanya sehingga orang itu melanjutkan memompa penisnya keluar masuk
Aku duduk di sofa yang tepat menghadap ke ranjang jadi, aku bisa melihat pemandangan Maya yang sedang keenakan. Setelah melihat dengan seksama aku bisa mengenali lelaki yang sedang asyik menggenjot penisnya ke vagina Maya. Lelaki itu bernama pak Joko, dia adalah ketua RT di komplek perumahan Maya. Pak Joko sudah berumur 47 tahun, seperti kebanyakan bapak-bapak perutnya gendut, rambutnya sudah botak, ditambah lagi mukanya jelek, tapi semenjak Maya diperkosa olehnya, Maya malah ketagihan karena pak Joko punya penis yang besar dan dia juga punya stamina yang bisa membuat gadis muda kewalahan. Melihat Maya dan pak Joko yang terlihat sangat menikmati permainan mereka, aku jadi bergairah sehingga tanpa sadar aku menutup mata dan mulai meremas-remas payudara kananku yang masih tertutup bh dan bajuku.
“ookkhh!!”, erang pak Joko.
Spontan aku membuka mata, aku melihat pak Joko sedang diam dan tubuhnya menegang yang menandakan kalau dia sedang menanam benihnya ke dalam rahim Maya sementara aku tetap meremas-remas payudaraku. 2 menit kemudian, pak Joko mencabut penisnya dari vagina Maya dan melihat aku yang sedang dalam keadaan benar-benar terangsang akibat melihat mereka berdua menyatu dalam hawa nafsu. Pak Joko tidak berkata apa-apa, malah dia mencium dan melumat habis bibir Maya. 2 menit kemudian pak Joko melepas cumbuannya dan membisikkan sesuatu ke Maya sehingga Maya langsung melihat ke arahku dan tersenyum.
“Nov…lo mau juga??”.
“ah ng…ng…nggak”, aku menghentikan aktivitasku karena malu dan aku jadi salah tingkah.
“ah lo Nov, udah biasa ama pak Joko pake malu-malu segala”.
“tau neng Novi, udah biasa ama bapak juga,,”.
“ya udah Nov,,gantiin gue dong,,”.
“tapi…”, kataku.
“tenang aja,,tadi gue ama pak Joko udah 3 ronde,,”.
“oh,,pantes aja,,tadi gue telpon gak lo angkat,,”.
“iya,,hehe,,”.
“gue gantiin lo? emang lo mau ngapain?”, tanyaku.
“gue ada urusan bentar,,gantiin gue makanya,,kasian pak Joko lagian tinggal 1 ronde terakhir,,”.
“iya deh,,”, jawabku tidak keberatan karena pak Joko hanya mampu 4 ronde, tapi setiap rondenya bisa berlangsung 30 menit lebih. Maya bangkit dari tempat tidur dan mulai memakai bajunya.
“May,,lo gak mandi ‘n bersihin vagina lo?”, tanyaku.
“ah,,gak usah,,pake minyak wangi juga cukup,,”.
“terus vagina lo?”.
“gak apa-apa, kan pejunya pak Joko gak apa-apa”.
“oh iya ya”, aku baru teringat kalau pak Joko tidak bisa membuat cewek hamil karena dia sudah diperiksa oleh dokter dan dinyatakan positif mandul sehingga aku tidak khawatir pak Joko bisa membuatku hamil.
“ayo neng Novi,,sini,,”.
“pak Joko udah gak sabar ya?”, aku meledeknya.
“iya,,udah lama gak ketemu nih,,”.
“woo,,dasar!!”
“Dah,,pak Joko,,maen ama Novinya jangan kasar,,kasihan Novi,,”.
“iya Maya sayang,,ati-ati ya,,”, balas pak Joko.
Cerita Dewasa Maya keluar dari kamar meninggalkanku dengan pak Joko.
“neng Novi,,buka bajunya dong,,bapak udah kangen pengen ngeliat body neng Novi,,hehe,,”.
“iya,,iya,,sabar dong pak,,”. Aku mulai membuka pakaianku dengan pak Joko berada di hadapanku yang melihat setiap gerakanku tanpa berkedip sekali pun. Dalam sekejap, aku sudah telanjang di hadapan pak Joko.
“nah,,gitu dong,,bapak kan jadi bisa ngeliat toket neng Novi yang mancung banget,,”.
“ah,,pak Joko bisa aja,,”.
Aku mendekati pak Joko yang sudah menungguku di atas ranjang dengan penisnya yang sudah berdiri tegak lagi.
“ayo neng…mulai yuk!!” Pak Joko mendekat kearahku yang duduk di depannya.
Dia mendorongku hingga aku tidur terlentang. Pak Joko mendekat, dia mencium bibirku, dia lumat bibirku dan kadang dia berhenti sehingga aku bisa membalas melumat bibirnya. Pak Joko sangat bernafsu melumat bibirku hingga aku agak kesulitan bernafas lalu ia menggunakan lidahnya untuk mencari lidahku. Ketika lidahku dan lidahnya bertemu, kami saling membelitkan lidah sehingga kami saling bertukar air liur. Kami berciuman seperti sepasang kekasih yang lama tidak bertemu, begitu panas dan sangat bergairah. Pak Joko melepaskan cumbuannya sehingga air liur kami yang menjadi satu bisa terlihat.
“bibir neng Novi emang manis banget, tapi bibir neng Maya lebih manis,,hehe,,”.
“heemmm…tau deh, yang sering ciuman ama Maya”, balasku.
“iya dong,,neng Novi,,bapak lanjutin ya,,”.
“silakan,,”.
Pak Joko kini memusatkan pandangan matanya ke arah payudaraku.
“neng Novi, toketnya kok mancung banget sih?”.
“ya mana Novi tau, dari sananya pak,,”.
“emang ukuran neng Novi berapa sih?”.
“36 B”.
“wuih…36 B, pantes mancung banget”.
“emang kenapa si pak?”.
“nggak kenapa-kenapa,,bapak cuma jadi gemes aja,,”.
“yee, pak Joko bisa aja nih”.
Cerita Dewasa Pak Joko langsung memegang dan memencet payudaraku sehingga kedua putingku semakin mencuat ke atas, tanpa disuruh lagi dia langsung mengulum puting kiriku dan memencet serta memilin puting kananku.
“oouummhh,,”, desahku sangat pelan.
Aku tak tau harus berbuat apa dengan kedua tanganku jadi, aku menggunakan kedua tanganku untuk mengelus-elus kepala pak Joko yang sedang asik mengeksplorasi setiap senti dari kedua buah payudaraku yang putih, kenyal, besar, dan mancung. Setelah payudaraku sudah terbaluri air liurnya, pak Joko langsung membuka kedua kakiku lebar-lebar karena dia ingin menjilati vaginaku. Aku membantunya dengan melebarkan kakiku sendiri sehingga pak Joko bisa melihat vaginaku.
“wew,,memek neng Novi warnanya bagus,,”.
“ha? maksudnya?”.
“iya, warnanya merah menggoda gitu”.
“haha…bisa aja nih pak Joko, Novi jadi malu nih”.
“hehe…ya udah, bapak jilat ya!”.
Spontan, aku tersentak kaget ketika pertama kali lidah pak Joko menyentuh bibir luar vaginaku yang masih tertutup rapat.
“mmmhhh…terusshh!”, erangku keenakan.
Aku merapatkan kedua kakiku ketika pak Joko mulai menjilati rongga dalam vaginaku karena terasa begitu nikmat hingga badanku terasa ringan dan melayang-layang di langit. Tentu saja, kepala pak Joko terhimpit di antara kedua paha putihku, tapi pak Joko terus melanjutkan aktivitasnya sementara aku menggunakan tangan kiriku untuk meremas-remas kedua buah payudaraku secara bergantian dan kugunakan tangan kananku untuk memainkan klitorisku jika pak Joko sedang tidak menyentil-nyentil klitorisku dengan lidahnya. 5 menit penuh kenikmatan, akhirnya aku merasakan kejutan gelombang listrik mengalir di sekujur tubuhku sehingga tubuhku mengejang yang menandakan aku mencapai klimaks.
“ssrruupp!!!”, bunyi seruput terdengar begitu jelas ketika pak Joko menyeruput habis cairan vaginaku.
Setelah selesai, ia menepuk-nepuk pahaku agar aku melepaskan himpitanku.
“enak banget,manis”, komentar pak Joko setelah aku merenggangkan kakiku.
“makasih pak”.
“sekarang maen jilat-jilatan yuk,,”.
“ayo, siapa takut”, jawabku.
Pak Joko tidur terlentang dan aku menaiki tubuhnya dengan posisi terbalik sehingga vaginaku berada di depan wajahnya dan penisnya berada di depan wajahku. Aku mulai dengan mengemut-emut kepala penis pak Joko yang membuat tubuhnya sedikit bergetar mungkin karena geli, ngilu, dan enak campur menjadi satu. Lalu aku menjilati batangnya dari bawah ke atas 3x kemudian aku menjilatinya dari atas ke bawah 3x juga. Aku memandikan penis pak Joko hingga benar-benar basah oleh air liurku sementara aku sendiri sudah 2x orgasme karena sudah lebih dari 10 menit. Setelah itu, aku langsung bangkit dan memposisikan vaginaku tepat berada di atas penis pak Joko. Aku menurunkan tubuhku hingga penis pak Joko menjadi penghuni vaginaku. Aku mulai mengangkat dan menurunkan tubuhku agar penis pak Joko bisa keluar masuk vaginaku, selama menggerakkan tubuhku sendiri, aku membiarkan pak Joko mengendalikan tubuhku dengan memegang payudaraku. Lama juga kami bersetubuh dengan posisi ini, pak Joko mengajakku berganti posisi. Pak Joko menggenjot vaginaku dari belakang dengan aku berpegangan pada kursi.
“aahh…aahh…aahh!!”, desahku.
Tiba-tiba pak Joko menarikku turun dari bangku lalu menarik kedua tanganku ke belakang. Dia menyuruhku berjalan sehingga kami berjalan pelan mengelilingi kamar dengan penis pak Joko terus tertancap di dalam vaginaku, bahkan kadang-kadang berhenti karena pak Joko menyodokkan penisnya kuat-kuat ke dalam vaginaku yang membuatku mengerang kencang. Lalu pak Joko mendorong tubuhku hingga tubuhku menempel di dinding tepat di sebelah pintu masuk kamar Maya.
Cerita Dewasa Pak Joko mencabut penisnya dari vaginaku dan memasukkannya ke dalam anusku, tentu saja penis pak Joko masuk dengan mudah karena sudah berlumuran cairan vaginaku yang aku keluarkan dari beberapa orgasmeku. Sambil terus memompa penisnya, pak Joko menjilati kuping kiri dan kananku secara bergantian, kadang-kadang aku juga menolehkan kepalaku ke kiri atau ke kanan agar pak Joko bisa berperang lidah di dalam mulutku. Tiba-tiba pintu yang ada di samping kami terbuka dan Maya langsung masuk.
“Ya ampun, pak Joko belom selesai ama Novi?”.
Pak Joko menarikku menjauh dari tembok sehingga tubuhku tidak menempel lagi di tembok, lalu ia menghadap ke Maya sambil menggerakkan kedua tangannya meremas-remas kedua buah payudaraku, tangan pak Joko jadi seperti bh yang menampung kedua buah payudaraku. Dan karena pak Joko menghadap ke Maya, tentu saja aku dan Maya saling bertatapan muka.
“belum Maya sayang, abisnya memeknya neng Novi seret ‘n sempit banget, sayang kalo buru-buru”.
“oh,,yau da deh,,Maya nonton aja deh,,”.
Maya duduk di kursi sementara aku dan pak Joko kembali ke ranjang. Aku tidur terlentang membuka vaginaku untuk menerima penis pak Joko lagi. Pak Joko mendorong kakiku ke depan sehingga kakiku berada di samping kepalaku lalu dia mencoblos vaginaku. Kali ini, penis pak Joko terasa lebih masuk ke dalam vaginaku. Tidak beberapa lama kemudian, pak Joko menekan penisnya dengan sangat kuat ke dalam vaginaku dan akhirnya dia menyemprotkan spermanya ke dalam vaginaku. Sambil menunggu selesai, pak Joko menjilati seluruh wajahku hingga basah oleh air liurnya. Setelah isi penis pak Joko sudah disedot oleh vaginaku dan penis pak Joko juga sudah mulai menyusut, pak Joko mencabut penisnya dari vaginaku lalu dia duduk di depanku.
“gila,,neng Novi,,makasih,,bapak puas banget,,”.
“sama-sama pak,,”, kataku masih agak lemah.
“udah pak?”, tanya Maya.
“udah Maya sayang, bapak udah gak kuat”.
“ya udah, pak Joko pulang ya, soalnya Maya sama Novi mau jalan-jalan,,”, balas Maya.
“oke,,”.
Pak Joko memakai bajunya sementara Maya mendekatiku yang masih terbaring di atas ranjang.
“capek ya Nov??”.
“iya,,capek banget,,”.
“gimana kalo 3 ronde kayak gue,,bisa pingsan deh lo Nov,,”.
“iyaa,,lo kan udah biasa ama pak Joko,,gue sama ini kan baru 4x,,”.
“oh iya ya,,gue lupa,,”.
“bapak beruntung banget ya,,”, sela pak Joko ikut berbicara setelah memakai bajunya.
“kenapa pak?”, tanya Maya.
“iya,,bapak gak nyangka,,bisa gituan sama 2 gadis cantik, sexy, ‘n baek kayak Maya sayang ama neng Novi,,”.
“aah,,pak Joko bisa aja,,”, kataku.
“tau nih, si bapak nge gombal aja, udah sana pulang!”, kata Maya sambil mendorong pak Joko ke pintu kamar.
“iya, iya, tapi besok lagi ya”.
“iya, tapi besok ama Maya aja, Novi gak bisa”.
“yah, gak apa-apa deh, ma Maya sayang juga enak, hehe…”.
“woo dasar!!”, kata Maya.
Setelah mengantar pak Joko ke luar rumah, Maya kembali ke kamar.
“Nov…mandi yuk!!”.
“ayuuk!”. Maya langsung membuka bajunya sehingga kini kami berdua tanpa busana.
Kami langsung masuk ke kamar dan aku mulai mengeksplorasi tubuh Maya begitu juga sebaliknya khususnya daerah vagina karena kami ingin membersihkan vagina kami dari sisa-sisa sperma pak Joko. Setelah selesai, aku dan Maya keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang sudah bersih dan wangi kembali lalu kami memakai baju kami masing-masing hingga rapih.
“jalan-jalan ke mana nih May?”.
“kemana aja yang penting asyik”.
“oke,,”.
Kami menghabiskan waktu siang hingga malam dengan berjalan-jalan ke banyak tempat.
“Nov, gue pulang duluan ya!”, kata Maya sambil naik taksi.
“o ya udah,,ati-ati ya May, daah!”.
“daah,,”. Maya masuk ke dalam taxi dan meninggalkanku.
“hadohh,,lama banget nih,,”. tiba-tiba ada taksi yang berhenti di depanku dan penumpangnya membuka kaca.
“Novi,,”.
“eh Hendrik,,”.
“ngapain Nov,,malem-malem?”.
“tadi abis jalan-jalan ama Maya,,’n sekarang lagi nunggu taksi,,”.
“oh, kalo gitu bareng gue aja”.
“ah, nggak usah, tar ngerepotin”.
“gak apa-apa, lagian lama kalo nunggu taksi,,”.
“bener gak apa-apa?”.
“bener”.
“makasih ya Ndrik,,”.
“yo…santai aje”
Aku masuk ke dalam taxi dan mengobrol dengan Hendrik sampai aku lupa memberi taukan alamat rumahku. Selain itu, aku juga tertidur karena aku sangat kelelahan gara-gara seharian berjalan-jalan dengan Maya sehingga aku tidak tau kemana Hendrik membawaku.
Ketika aku membuka mataku, aku sudah berada di dalam ruang tamu, tapi bukan ruang tamu rumahku.
“hhooamm, di mane nih gue?”, kataku sambil menguap. Hendrik muncul dengan membawa minuman.
“Nov, minum nih!”.
“makasih, tapi gue dimana?”.
“ni rumah gue,,sori banget gue bawa lo ke rumah gue,,soalnya gue gak tau alamat rumah lo,,”.
“oh iya,,gak apa-apa,,salah gue juga,,kalo gitu gue pulang dulu ya,,”.
“tapi Nov, liat udah jam 11 malem”.
“oh iya…hadoh kalo gitu gue nginep semalem boleh gak?”.
“boleh,,boleh”.
“tapi ortu lo?”.
“lagi gak ada,,”.
“oh, eh Ndrik…gue mau nelpon ibu gue dulu ya,,”.
“kalo mau pake telpon rumah gue, pake aja”.
“thanks banget ya Ndrik”.
“seph,,”.
Cerita Dewasa Aku meminta izin ke orang tuaku dan bilang kalau aku menginap di rumah Maya. Untungnya, orang tuaku percaya dan mengizinkanku untuk menginap. Hendrik dan aku mengobrol sambil minum hingga jam 12 malam. Tak sengaja, aku melihat ke arah selangkangan Hendrik sehingga aku bisa melihat penis Hendrik yang cukup besar tercetak di celana jeansnya, entah kenapa membuat darah yang mengalir di dalam tubuhku menjadi panas dan membuatku penasaran ingin melihat penis Hendrik secara langsung. Tapi, tentu saja aku tidak berani meminta langsung karena aku malu. Rupanya, aku dan Hendrik sama-sama penasaran karena aku sempat melihat dia mencuri-curi pandang ke payudaraku. Tiba-tiba dia bertanya sesuatu yang mengagetkan.
“Nov, lo udah pernah gituan?”.
“he? tiba-tiba kok nanya kayak gitu,,”.
“gak…maap…maap”.
“gak apa-apa, gue udah pernah, kenapa emang?”.
“ha? gue kira lo belum pernah”.
“ya gitu deh, emang kenapa sih??”.
“gak, dari dulu gue penasaran pengen liat toket lo, boleh gak?”.
“ha? mau liat toket gue?”.
“kalo gak boleh juga gak apa-apa kok,,maap ya Nov,,”.
“emm…boleh…asal gue boleh ngeliat punya lo?”.
“ha? deal”.
“gitu baru adil,,”.
“gak nyangka,,ternyata lo cewek agresif ya Nov”.
“iya dong”.
“sekarang gue buka baju lo ye,,”.
“silakan!”.
Aku dan Hendrik saling bertatapan mata lalu dia mulai membuka kaosku. Untuk memudahkannya, aku mengangkat kedua tanganku ke atas. Tinggal bhku saja yang menutupi kedua buah payudaraku.
“kulit lo mulus amat Nov,,”.
“bisa aja lo Ndrik,,”.
“sekarang gue buka ya bh lo”. Hendrik meraih pengait bhku yang ada di belakangku. Setelah bhku terlepas, payudaraku terbebas dari bh.
“wuih Nov! toket lo emang mantep banget, mancung banget!”.
“makasih Ndrik, gantian!”.
“oke, oke, tapi lo mau bukain?”.
“enak aja, buka sendiri dong!”.
“hehe,,kirain gitu”. Hendrik membuka baju dan celananya serta celana dalamnya sehingga dia telanjang bulat di depanku.
“kok masih tidur Ndrik??”, tanyaku karena penis Hendrik terlihat masih dalam keadaan tidur.
“ya emang belom bangun”.
“yah, berarti gue gak napsuin dong,,”.
“bukannya gitu Nov, tongkol gue emang gak bangun kalo belom disentuh ama cewek,,”.
“oh…kirain gue gak napsuin,,”.
“siapa bilang, lo napsuin banget kok”.
“makasih, tapi kok lo buka semuanya?”.
“tanggung abisnya, lo juga dong!”.
“iya, iya”, jawabku.
“perlu bantuan gak?”.
“gak usah, gue sendiri aja,,”.
“okeh,,”.
Aku membuka sisa pakaian yang masih menempel di tubuhku yaitu celana jeansku dan celana dalamku, kubuka semuanya hingga tubuhku yang putih mulus terekspos jelas tanpa sehelai benang pun ke Hendrik.
“anjrit,,body lo bagus banget Nov,,”.
“ah bisa aja boongnya lo Ndrik,,body gue kan gak bagus,,”.
“gak bagus apanya,,lo bohay tau,,”.
“ah,,bisa aja,,gue jadi malu,,”.
Cerita Dewasa Tiba-tiba Hendrik langsung berdiri dan memeluk tubuhku, tentu saja wajahku dengan wajah Hendrik saling berdekatan sehingga aku dan Hendrik sama-sama bisa merasakan hembusan nafas. Hendrik mendekatkan wajahnya, dia langsung melumat bibirku sambil memelukku dengan sangat erat. Aku juga memeluk Hendrik sambil membalas melumat bibirnya. Lalu dia mengajakku bermain lidah, aku menyetujuinya dengan membiarkan Hendrik memasukkan lidahnya ke rongga mulutku. Sambil memainkan lidahnya di dalam mulutku, Hendrik menurunkan kedua tangannya yang tadi ada di punggungku turun ke bawah hingga kedua tangannya berada tepat memegangi pantatku. Hendrik meremas-remas pantatku dengan gemasnya sambil sesekali menepuk-nepuk pantatku. Hendrik melepaskan cumbuannya, aku merasa begitu nikmat dicumbu oleh Hendrik.
“gile Nov,,bibir lo kok terasa manis ya?”.
“ah bisa aja,,”.
“iya bener,,lo juga jago nyipok,,”.
“hehe,,”.
“lanjut yuk di kamar gue,,”.
“oke,,”. Kami berdua berjalan masuk ke dalam kamar Hendrik. Hendrik langsung menyuruhku untuk tidur terlentang di atas ranjang, aku menuruti kemauannya dan membuka kakiku selebar-lebarnya untuk Hendrik. Hendrik langsung menempatkan kepalanya di tengah-tengah selangkanganku. Aku merasakan hembusan nafasnya yang hangat membuat sensasi tersendiri. Hendrik memulai serangan lidahnya terhadap vaginaku.
Dia menjilati dari lutut kananku terus menelusuri paha kananku hingga lidahnya menyentuh vaginaku, dia lakukan hal yang sama ke kaki kiriku. Setelah itu, barulah Hendrik menjilati daerah sekitar vaginaku berulang-ulang.
“oouummhh…ouummhh”, desahku ketik
10 notes · View notes
kingslot96 · 3 years
Text
Saya Ketagihan Dengan Cerita Penis Besar
Saya Ketagihan Dengan Cerita Penis Besar
Selaku pendamping suami istri muda yang baru setahun berumah tangga, kehidupan keluarga kami berjalan dengan tenang, apa terdapatnya serta tanpa permasalahan cerita penis. Aku, sebut saja Rusmiati( 23), seseorang sarjana ilmu pemerintahan. Usai tamat kuliah, aku bekerja pada kantor pemerintah wilayah di Semarang. Kulit badan aku putih bersih, besar 163 centimeter serta berat 49 kilogram.…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
Text
Pantat Isteri Dikongkek Papa Mertua – Sefira adalah seorang yang periang dan peramah. Bentuk fizikalnya yang ramping berkulit kuning langsat dan mempunyai ketinggian yang sederhana mengamit ramai pemuda untukk menawan hatinya. Mukanya yang ayu dengan kata-katanya yang lemah-lembut menambahkan lagi kengiuran kaum adam terhadapnya.
Namun akhirnya dia pasrah dan menyerahkan segenap jiwa raganya kepada Tomin apabila dia menikahinya 6 tahun dahulu. Kebahagiaan yang didambakan bersama seorang jejaka idaman yang kini menjadi suaminya tak menjadi realiti.
Angannya musnah bila dia menyedari suaminya seorang yang lemah syahwat. Namun dia tetap menahan sabar kerana Tomin adalah seorang suami yang penyanyang. Baginya nafkah zahir memang Tomin berupaya kerana bekerja sebagai engineer di sebuah syarikat carigali minyak.
Gajinya yang mencecah hampir 20K sudah cukup dan memadai bagi menyara segala keperluan dan kehendaknya. Tambahan lagi Sefira juga bekerja sebagai kerani di sebuah syarikat hartanah di bandar tersebut.
Namun nafkah bathin, Tomin memang tak mampu. Setiap malam pelayaran Tomin hanya sampai dibibir pantat nya sahaja. Tomin akan terkulai, layu dan puas, meninggalkan dirinya kegersangan, haus dalam lautan asmara.
Selama inilah Sefira mengalami stress yang berpanjangan dan dia mula tak menjaga dirinya lagi. Dari seorang yang ramping dan seksi kini sudah berbadan agak bulat dan gempal. dia masih yakin bahawa dirinya masih dara lagi.
3 tahun berlalu, syarikat Tomin kini sudah berpindah ke Milan, Itali. Tomin juga perlu bekerja mengikut penjadualan suku tahun. Suku tahun pertama dan ketiga dia akan ke Milan manakala suku tahun kedua dan terakhir dia akan berada di Malaysia.
“Abang ingat nak panggil mama atau papa abang untukk teman Sefira nanti” kata Tomin menenangkan Sefira yang dalam kebingungan. “Kalau mama dan abah Sefira memang tak bolehlah bang. Mereka berdua dah tua sangat dan kurang sihat” kata Sefira.
“Tapi bukankah adik abang yang bongsu tu Nora tu anak istimewa. Kalau panggil mama dan papa abang saper nak jaga Nora tu? ” tambah Sefira lagi. “Kita panggil papa saja jaga Sefira disini. papa pun pandai masak. papa boleh bawa kereta, mama tak boleh. Kalau ada apa-apa msalah papa boleh bantu. ” cadang Tomin pada Sefira.
“Kalau camtu Sefira setuju”. Mereka call kedua-dua papa mama Tomin untukk menjelaskan perkara ini. Kedua-dua mereka setuju dengan cadangan tersebut. Cadangan yang bakal merubahkan kehidupan Sefira dan Tomin. papa Yusud, papa Tomin adalah seorang yang baik.
Solatnya bagus dan sentiasa menasihatkan anak menantunya untukk kebaikan. papa Yusud hanya mempunyai dua orang menantu. Menantu pertamanya lelaki Sharif dan menantu keduanya Sefira. 3 anaknya yang lain masih belum berumahtangga.
Pada malam sebelum Tomin bertolak, entah apa ubat yang dimakan oleh Tomin dapatlah Sefira merasakan sedikit kepuasan seks bila butuh Tomin masuk sedikit ke ruang pantat nya. Lima minit didayungkan dan Tomin seperti biasa terkulai layu.
Tak sempat lagi Sefira nak merasakan puas, Tomin sudah memancutkan sperma nya ke bibr pantat Sefira walaupun Sefira tahu masuknya hanya separuh sahaja dan butuh Tomin tak menegang sepenohnya.
Keesokan harinya Sefira dan papa Yusud menghantar Tomin ke klia. Tomin berlepas dengan pesawat mas menuju ke Milan, Itali pada jam 12. 30 tengah hari. papa Yusud kemudiannya memandu kereta membawa Sefira pulang ke rumahnya.
Seminggu berlalu, kehidupan mereka seperti biasa sahaja. papa Yusud yang baru bersara awal dari perkhidmatan tentera setelah mengambil opsyen masih tak mahu bekerja lagi. Cukuplah katanya setelah lebih 30 tahun bekerja.
Kini dia mahu berehat katanya. Satu malam papa Yusud memanggil Sefira. papa Yusud nak berbual katanya. Sefira duduk di bawah sofa dengan kakinya bersimpuh, manakala papa Yusud di atas sofa.
TV3 sewaktu itu menayangkan drama melayu. “papa nak tanya, kau dan Tomin kenapa dah lama tak dapat anak” kata papa Yusud memulakan perbualannya. Sefira membisu tak terkata apa-apa. “Kau tak nak ke anak? ” tanya papa Yusud mendesak.
“Hendak papa”. “Kalau ndak kenapa sampai sekarang dah lebih tiga tahun kau takde anak. papa pun nak timang cucu juga. Tengok adik kau Shimah dah ada dua anak dah. walhal deme tu kawin setahun je dulu dari kau”, papa Yusud memberi tekanan kepada Sefira.
“Entahlah papa” jawab Sefira ringkas. “Cuba ceritakan” papa Yusud semakin mendesak. Sefira tertekan, dia mula serba salah. Akhirnya dia mula menceritakan kisah perkahwinannya dengan Tomin, anak papa Yusud. Hatinya begitu tertekan bila melihat ramai kawan-kawannya sudah beranak.
Sambil mengalirkan airmata Sefira meluahkan semua perasaannya pada papa Yusud. Pelbagai cara telah mereka usahakan, tetapi kesemuanya gagal termasuk tabung uji dan menanam benih suami dalam ovumnya. Sefira tak dapat menahan airmata lalu menangis dan menyembamkan mukanya ke peha kiri papa Yusud yang hanya diselaputi kain sarung tanpa berseluar dalam.
Pergelangan tangannya diletakkan di atas peha papa Yusud hampir-hampir dengan kawasan sulit papa Yusud. Walaupun papa Yusud turut merasa sedih tetapi perbuatan menantunya ini sedikit sebanyak menaikkan nafsu syahwatnya juga, lebih-lebih lagi suasana bilik yang sejuk didinginkan dengan penghawa dingin.
Tangan papa Yusud mengusap lembut belakang rambut menantunya. dia cuba mengawal nafsunya, namun butuh nya tak dapat menahan perasaan syahwat yang semakin bergelora dalam dirinya. Sudah sebulan dia tak dapat bersama dengan mama Yang, isterinya, kerana mama Yang sering mengadu sakit di dalam pantat nya bila mereka bersama.
Walaupun Sefira menangis tetapi dia sedar dan perasan penis papa Mertuanya sudah mencanak menunjuk langit. dia merasa malu kerana dia berpakaian agak nipis sehingga colinya ternampak. Sefira menganggap papa Yusud nampak payudara nya bersaiz 34B tu.
Sefira cuba bingkas bangun malu akan keadaan dirinya tetapi ditarik-spontan tangannya oleh papa Yusud. Sefira tak dapat mengawal keseimbangannya dan tanpa disengajakan dia terduduk di celah kelakang papa Yusud.
Sefira dapat merasakan penis papa Yusud menyucuk belakangnya. Bagi papa Yusud kalau sudah malu biarlah malu sungguh-sungguh. papa Yusud mula berterus-terang. “Begini nak. papa malu mendengar cerita yang Tomin ni seorang lelaki yang dayus. Dalam keluarga papa belum pernah berlaku perkara ini. Keluarga papa semuanya besar-besar belaka dan semuanya hebat-hebat belaka” kata papa Yusud sambil tangannya memegang pinggang menantunya.
“Jadi apa yang papa ndak” Sefira beranikan diri bertanya. “papa ndak Sefira punyai zuriat dari keturunan kitorang juga” kata papa Yusud. Berkerut muka Sefira. “Tapi bagaimana? ‘ Tanya Sefira memandang muka papa Yusud yang masih segak lagi tu.
Usianya yang baru menjangkau awal 50an tak menampakkan ketuaannya yang sebenar. Rambut papa Yusud masih banyak lagi hitam dan sentiasa disisih dengan kemas. Badannya yang sasa dari hasil latihan tentera dahulu menambahkan lagi ketampanannya.
Giginya putih dan tersusun rapi. Tambahan lagi dia dari dulu lagi tak merokok. Seperkara lagi tentang tabiat papa Yusud, dia suka mengunyah “chewing gum” , membuatkan nafasnya sentiasa segar dan tak berbau.
“Begini Sefira” , papa Yusud mula mengaturkan strateginya sambil tangan memeluk kemas pinggang Sefira. Sefira yang masih berada di peha papa Yusud menoleh memandang penoh minat. “Malam sebelum Tomin keluar rumah, papa dapat mendengar bahawa kamu berdua ada mengadakan hubungan seks” , terkejut Sefira mendengarnya.
“Bagaimana papa tau? ” “Pintu bilik kau berdua tak rapat dan suara kamu berdua boleh didengar dengan jelas” kata papa Yusud selamba. “Sebenarnya suara Sefira lagi kuat”. Kata papa Yusud lagi.
“Jadi kita gunakan alasan dan sebab-musabab Sefira mengandung adalah hasil dari hubungan malam tu”. “Saper yang akan lakukan tu papa” Tanya Sefira minta kepastian. “Ishk. papa lah”. Tangan papa Yusud sudah merayap ke payudara Sefira.
Cerita Sex Pantat Isteri Dikongkek Papa Mertua
Tangannya yang kasar mula meramas-ramas lembut payudara Sefira yang kian menegang dan membengkak. Memang setiap perempuan ada tempat sensitifnya dan Sefira paling sensitif bila puting payudara nya dimain-mainkan. Coli lembut yang dipakainya memudahkan lagi tangan papa Yusud memainkan puting susunya.
“Tapi papa. ” Mata Sefira semakin layu dan badannya semakin lemah bila dibiarkan papa Yusud memainkan puting susunya. “Tak payah tapi tapi lagi. Sefira nak anak tak? ” “Em. ” jawabnya ringkas.
Dia tak dapat menahan lagi bila puting buah dada nya digentel-gentel. Seluruh anggota sendinya terasa begitu lemah sekali. Tanpa disedari dia sudah mula mau merebahkan kepalanya di bahu papa Yusud.
Melihat keadaan begitu, papa Yusud tak memberi ruang lagi untukk Sefira berundur. Sementara tangannya terus memainkan peranannya, mulut papa Yusud mula mencari bibir mungil Sefira. Dinyonyot bibir Sefira di sebelah bawah dengan lembut.
Perlahan-lahan Sefira dibaringkan di sofa. Seperti dipukau lagaknya, Sefira mengikut sahaja. Mulut papa Yusud sudah mula bertaut dibibir Sefira. Lidahnya menolak ruang gigi Sefira dan mencari lidah Sefira. Sefira menurut sahaja, mengeluarkan lidahnya.
Sefira dapat merasakan kelainan ciuman papa Yusud ni. Lidahnya panjang tak seperti Tomin yang mempunyai lidah yang pendek. Kalau Tomin, Ainlah yang berperanan menghulurkan lidahnya untukk dihisap oleh Tomin.
Tapi kali ini kedua-dua mereka saling bertukar-tukar hisapan. Seperkara lagi kelainan yang dapat dirasai oleh Sefira, nafas Tomin agak berbau berbanding nafas papa Yusud sebab Tomin adalah seorang perokok tegar.
Cara papa Yusud memainkan lidahnya di lidah dan lelangit Sefira menaikkan lagi syahwat Sefira. Baru kini Sefira dapat merasakan keenakan yang sebenar-benarnya yang dinamakan “French Kiss” ni. Kedua-dua tangan papa Yusud seperti sudah melekap di payudara Sefira, meramas dan mengentel putingnya.
Sefira terus lemah dan lemas. Baju tidurnya yang berkain satin, ditarik ke atas oleh papa Yusud. Kini terserlahlah dihadapan mata papa mertuanya, payudara nya yang gebu dan menegang, masih dibaluti coli lembut berwarna hitam.
Warna kulit Sefira yang kontras dengan coli hitam tersebut hanya menaikkan nafsu papa Yusud. Tanpa membuang masa, cangku coli di tengah payudara menantunya segera ditanggalkan. Sedang Sefira dilanda nafsu, colinya telahpun ditanggalkan.
Belum puas Sefira bertikam lidah dengan papa Yusud, papa Yusud sudah mengubah geraknya dengan mula menghisap dan mengulum payudara nya. “Ergh! Ergh! ” Sefira mula mendengus lemah. Keenakan pemanasan yang hebat oleh papa Yusud tak pernah dirasainya dari Tomin.
Lidah papa Yusud yang panjang pandai bermain-main di payudara nya. Puting payudara nya dihisap dengan lembut sekali. Sefira tak dapat menolak kenikmatan yang teramat sangat yang belum pernah selama tiga tahun dirasai.
Habis sudah permukaan payudara nya menjadi padang mainan papa Yusud. Sefira dapat merasakan pantat nya semakin lencun. Banyak air nikmat yang sudah mengalir keluar membasahi dinding-dinding pantat nya. papa Yusud tak henti-henti menjilat-jilat putingnya dan sesekali mereka melakukan “French kiss”.
“Ah. ” Suara Sefira mendesis seperti merasakan nikmat kepuasan yang tak terhingga. punggung Sefira seperti mengikut gelombang, naik dan turun menahan kesedapan perlakuan seks papa mertuanya. Kedua-dua tangan Sefira member respon positif kepada papa Yusud.
Diusap-usap lembut rambut papa Yusud. 3 tahun penantian dan kesabarannya bakal dinikmati malam ini. papa Yusud tiba-tiba bingkas bangun. Tangan Sefira ditarik lembut. Sefira seolah-olah faham akan isyarat tersebut terus mengikut papa Yusud masuk ke dalam biliknya.
Sesampai dibilik mereka terus berkucupan. Terasa seronok pula Sefira dengan cara papa Yusud mengucup bibir dan menyonyot lembut lidahnya. dan sewaktu inilah papa Yusud menanggalkan baju Melayu yang dipakainya.
Sefira dapat rasakan betapa kerasnya penis papa Yusud dari dalam kain sarungnya. Tak sabar rasanya Sefira melihatnya. papa mertuanya terus mengucup kulit badannya yang putih kuning, sedikit demi sedikit dalam keadaan Sefira masih berdiri disisi katilnya papa Yusud turun mengucup ke perutnya pula.
Sefira terasa bagai berada di awang-awangan. Perlahan-lahan Sefira terasa seluar tidurnya yang berkain satin mula dilucutkan. Seluar dalam hitamnya turut ditanggalkan. papa Yusud menurunkan bibirnya dan mengucup tundunnya pula.
Tundunnya yang hanya mempunyai sedikit bulu roma kini jadi tempat permainan lidah dan bibir papa Yusud. Tangan Sefira sekali lagi mengusap-usap rambut papa Yusud dengan manja. papa Yusud menurunkan keseluruhan seluar tidurnya.
Cerita lucah Pantat Isteri Dikongkek Papa Mertua
Kini tiada sehelai benangpun yang menutup dirinya. dia sudah berbogel di hadapan papa mertuanya. papa mertua yang sering member nasihat dan tunjuk ajar, kini menjadi penyelamat kepada kerukunan rumahtangganya.
Papa Yusud sudah berada di kelakangnya. Lidahnya tak henti menjilat kelopak bunga Sefira. Sefira membantu dengan mengangkangkan kedua belah kakinya bagi memudahkan papa Yusud melakukan operasinya. cipap Sefira yang sudah basah lencun dijilat dengan penoh nafsu oleh papa Yusud.
Lendiran putih yang keluar dari ruang pantat nya juga dijilat oleh papa Yusud. Disiat sedikit kelopak bunga pantat Sefira. Tersembullah biji kelentit Sefira yang memang tak pernah disunat oleh kedua papa ibunya dahulu.
Biji kelentit Sefira agak panjang sedikit dari perempuan biasa dan ini memberi kelebihan nafsu seks yang kuat kepadanya. “Panjangnya biji kelentitmu sayang” terdengar suara papa Yusud dari bawah. Sefira cuma diam membisu menikmati keseronokan seks yang belum pernah dirasai sebelum ini.
Dijilat kelentit Sefira dan dalam masa yang sama Sefira mula mengerang manja. “Ah. papa sedapnya papa. ah. Sefira tak tahanlah sedap sesangat” ngerang Sefira menahan tusukan lidah papa Yusud di pantat nya.
“Fush! Nikmatnya. sedaplah papa” lidah papa Yusud terus meneroka ke kelentit Sefira. Kepala Sefira memandang ke atas, mata hitamnya kini sudah terbalik memaparkan mata putihnya sahaja. Sefira sudah terasa “stim” yang teramat sangat.
Tanpa Sefira sedari dia sudah mula menghenjutkan pantat nya ke kepala papa Yusud. Kalau boleh dia mahu lidah papa Yusud masuk terus ke dalam pantat nya. Sefira dapat merasakan bagai ada satu aliran lektrik yang menjanakan setiap urat di tubuhnya.
Semakin ayunannya dilajukan semakin kuat dirasakannya. Terasa bagaikan seluruh aliran darahnya sudah mula berkumpul di pantat nya. Dihanyunkan dengan lebih laju. dia juga dapat merasakan bagaikan ada benda yang panas terhasil dari ledakan aliran lektrik tersebut dalam tubuhnya sendiri.
Kini rasa tu semakin kencang. dan kekencangan itu bakal meletupkan setiap organisma dalam dirinya. “Aduh. huish. Sefira sayang papa. Sefira sayang papa” bisik Sefira dalam keadaannya yang tak berapa sedar diikuti dengusan kuat dari mulutnya.
Sefira puas sekaligus ia dapat merasai nikmat klimaks yang jarang-jarang sekali dirasainya. Sefira rebah ke katil. Puas dia memang puas. Hebat sungguh papa mertuanya ni. Bertahun-tahun dia dahagakan kepuasan sebegini, akhirnya dia dapat juga dia merasainya.
Sefira membuka matanya apabila terasa semacam ada benda panjang disorong ke mulutnya. Tersentak dia melihat kepala kote papa mertuanya yang sudah kembang dan panjang dihulurkan ke mukanyaAin menganggarkan panjangnya dalam 6 inci lebih.
Dipegang batang penis papa Yusud. Keras dan berurat. Jantungnya mula berdegup, bolehkah pantat nya yang kecil ni menerima batang sebesar itu. “Hisaplah dia sayang” minta papa Yusud pada Sefira.
Sefira seperti terasa terhutang budi. Kalau tadi papa Yusud telah memuaskan dirinya, kini tiba giliran dia pula untukk memberi kepuasan kepada papa Yusud. Bab hisap-menghisap ni pada Sefira, dia rasa dia sudah cukup-cukup “expert” sebab seringkali bersama Tomin dia kena lakukan perkara ini dahulu.
Kalau tak manakan penis Tomin boleh mengeras sedikit. Sepantas kilat digenggam penis papa Yusud. Dihisap kepala penis papa Yusud yang sudah mengembang. Dijilat-jilat batang kote papa Yusud disebelah atas dan bawah.
Sekali-kali dikucup kulit batang penis papa Yusud. “Owh!. Expert juga kau Sefira. Sedapnya! ” desis papa Yusud. Sefira tersenyum simpul. Sefira dapat rasakan batang papa Yusud semakin mengeras lagi.
Lidah Sefira turun ke bawah. Kali ni mulutnya mencari dua buah butuh papa Yusud. Katung butuh yang melayut mudah bagi Sefira mengemam dua bola butuh papa Yusud. “Uiish! ” keluh papa Yusud bila buah butuh nya dikemam-kemam.
Berbeza dengan Tomin, katung butuh nya kecil, bulat dan keras. Sukar untukk Sefira berbuat sedemikian. Jari papa Yusud tak berhenti disitu. dia mula meramas payudara dan mengentel puting payudara Sefira.
Sefira dapat rasakan bahawa kepenatannya sebelum ini kini seakan-akan makin kembali semula. Perlahan-lahan tangan kanan papa Yusud meraba semula pantat nya yang memang sudah lencun. Diusap-usapnya pantat Sefira dengan tangan kanannya manakala tangan kirinya masih mengentel dan meramas tetek Sefira.
Sefira sudah ditawan lagi untukk kali kedua. Terasa dari dalam cipap nya bibit-bibit air mazinya merecik keluar bila papa Yusud mula mengentel kelentitnya. “Uu. u. papa. sedap sungguh papa” tangan kirinya dilepaskan dan terus memegang belakang tangan kanan papa Yusud.
Pantat Isteri Dikongkek Papa Mertua
Diusap-usap belakang tangan papa Yusud. papa Yusud terus mengentel lembut kelentit dan puting susu Sefira. Sefira mempercepatkan lagi nyonyotannya di kepala penis papa Yusud. “Uish. sudah sayang. sudah” pinta papa Yusud.
Ditariknya penis nya dari mulut Sefira dan Sefira seperti memahami melepaskan gengaman eratnya. Kedua kaki Sefira dikangkangkannya. Sempat juga papa Yusud menjolok jari tangan kirinya bagi memastikan pantat Sefira akan memberikan laluan mudah dan tak menyakitkannya.
Sefira menunggu dengan sabar apa tindakan selanjutnya. Dalam fikirannya ada perasaan bersalah tetapi keinginan untukk menimang cahayamata dari hasil dirinya mengatasi segala-galanya. Lagipun strategi yang diatur memang baik kerana baru sepuloh hari sahaja suaminya tiada.
Tak akan ada orang yang akan mengesyaki dan menyangka-buruk. Kepala kote papa Yusud yang besar dan panjang kini berada betul-betul di pintu gua pantat nya. Sefira menutup mata. Bukan dia malu tapi dia takut kerana belum ada orang yang dapat menerobos lebih dalam pantat nya.
Kalau Tomin hanya sedikit di muka pintunya sahaja. Itupun sekadar seminit dua sahaja. Kali ini adalah real. Terasa pintu pantat nya terkuak bila kepala penis papa Yusud menerjah masuk.
Dinding-dinding pintu guanya sudah terasa penoh terisi. “Adoi sakitnya papa” “Sabar sayang. sekejap aje” Air Sefira yang keluar sebelum ini banyak membantu melicinkan lagi pergerakan masuk penis papa Yusud.
Ditekan penis tersebut perlahan-lahan. papa Yusud terasa kemutan yang teramat sedap disekeliling kepala dan sebahagian batangnya yang mengeras. “Sakitnya papa” keluh Sefira. “Nak papa berhenti ke sayang”. Spontan itu papa Yusud memberhentikan tekanannya.
Kesihan dia melihat Sefira yang mengeluh kesakitan. “Tak nak sayang teruskanlah” sambut Sefira lemah. Berderau darah papa Yusud bila pertama kali Sefira memanggilnya sayang. Ditarik dan disorong perlahan-lahan. Baru setengah masuk.
Jari papa Yusud mengentel semula kelentit Sefira bagi memastikan air Sefira keluar melicin dan memudahkan lagi proses ini. “Uissh. owh. ” suara Sefira seperti menandakan sakit bercampur nikmat. “Plop! ” bunyi dari dalam cipap Sefira dan dalam masa yang sama darah merah kejernihan keluar dari bibir pantat Sefira.
Alangkah terperanjatnya papa Yusud bila menyapu darah tersebut. “Sefira, kau masih dara ke lagi sayang” Sambil tersipu malu Sefira menjawab, “Ya papa”. Kini Sefira sudah jadi dewasa, Sefira bukan lagi anak dara lagi.
Tersenyum simpul papa Yusud seolah bangga. zakar nya yang masih berada terendam dalam gua pantat Sefira kini sudah berjasa pada tuannya. Dengan bantuan darah dara Sefira, tarikan dan sorongan papa Yusud kini semakin mudah.
Sefira turut membantu melenggukkan jubur nya senada dengan gerak- irama papa Yusud. Kenikmatan yang tak terhingga dan tak terkata kini dapat dirasainya. dia amat mendambakan jimak sebegini lama. Terasa setiap dinding-dinding pantat nya digesel dengan penis papa Yusud.
Setiap kali itulah manik-manik air mazinya terpercik keluar. dia dapat rasakan betapa lencun sudah tilam yang berada di bawah jubur nya dek air mazinya yang keluar dengan banyak sekali.
“Aduh. sedapnya papa. sedapnya! ” Tak henti-henti dia berkata-kata manja. Memang inilah cara Sefira bila melakukan seks. Mulutnya memang tak berhenti-henti menyuarakan keenakan bila merasa nikmat seks, malah adakalanya dia menjerit.
“Ouwh! ” antara sakit dan nikmat dirasainya bilamana penis papa Yusud menyucuk-nyucuk pangkal rahimnya. papa Yusud terus melajukan dayungannya. cipap Sefira yang ketat dapat dirasakannya. Kemutan Sefira yang hebat mengemut-ngemut kepala dan batangnya.
“papa memang hebat. papa memang hebat” desas Sefira kenikmatan. papa Yusud sudah dapat merasakan permainan dayungan yang hampir 30 minit ini akan sampai juga ke penghujungnya nanti. papa Yusud mula berbisik di telinga Sefira.
“Sayang. kita mesti sama2 sampai. Kalau papa sahaja takut projek kita ni tak menjadi”. Dalam melelapkan mata merasa nikmat senggama ni sempat juga Sefira mengangguk kepalanya tanda bersetuju. “Bila papa pancutkan sperma ni, Sefira hrs rapatkan pantat dan jubur Sefira ke penis papa. Kedua belah kaki Sefira perlulah diselangkan. Sefira kena gunakan pantat Sefira untukk sedut sperma papa dalam-dalam melalui pergerakan nafas Sefira. Sefira faham sayang”.
Dayungan papa Yusud masih diteruskan walaupun rentaknya semakin diperlahankan. “Faham” jelas Sefira ringkas. Walaupun dalam kesejukan hawa dingin, peloh papa Yusud menitik-nitik membasahi badan Sefira dan katil tempat mereka berjuang.
Sefira pun begitu. Dayungan papa Yusud diteruskan. Kedua-dua tangan Sefira memegang erat belakang badan papa Yusud. Sesekali kaki Sefira diselangkan di jubur papa Yusud. Sefira merasakan air mazinya kian mencurah-curah.
Dia sudah tak ingat lagi. Sedap sungguh penis papa Yusud. Hebat-hebat. Sesekali belakang tengkok Sefira digigit papa Yusud. Sefira membiarkannya. dia merasa nikmat bila papa Yusud membuat “love bite” di tengkuknya.
Biarlah. dia keluar rumahpun memakai tudung, tak akan ada orang yang perasan. Sefira kian merenget-renget bila papa Yusud melajukan tempoh dayungannya. dia dapat rasakan semua orgasmanya berkumpul di pantat nya.
“Oh sedapnya. lajukan lagi papa. lajukan lagi owh nikmatnya” keluh Sefira puas dan masa yang sama dia mengangkangkan lebar lagi kakinya yang tergantung untukk memudahkan papa Yusud melakukan ayunannya.
“papa Yusud Sefira tak tahan papa Yusud”. Di rasakan bagaikan ada satu ledakan, asakan dan tolakan larva dalam dirinya. Semua sendinya kini menegang. Enaknya tak terkata. papa Yusud semakin melajukan dayungannya.
Sudah hampir sejam papa Yusud bertahan. Kuat sungguh orang tua ni. “Sefira, papa tak tahan Sefira. ingat kita mesti sama2 keluar Sefira” “Uh papa! ” “Aiin! “. papa Yusud terus memancutkan sperma ke dalam rahim Sefira.
Sefira seperti diarah mengangkat jubur nya dan merapatkan pantat nya rapat ke penis papa Yusud. Mereka klimaks dalam satu masa. Pertama kali Sefira dapat merasakan ledakan sperma seorang lelaki yang benar-benar jantan dalam pantat nya.
Terasa hangat dan lekit dalam perutnya. dia puas dan dia tak menyesal. zakar papa Yusud yang masih lagi terbenam dalam pantat nya yang basah lencun, dirasakan semakin mengendur. papa Yusud berdengus-dengus.
Puas. Ditariknya penis nya perlahan-lahan. Sefira dapat rasakan penis papa Yusud mula mau meninggalkan sarungnya. Nak sahaja dia bagitau papa Yusud supaya membiarkan sahaja penis tu dalam pantat nya.
Tapi biarlah, mungkin papa Yusud sedang menstabilkan nafasnya semula. “Sayang. puas sayang” suara papa Yusud tercungap-cungap bertanya. “Puas” perlahan Sefira jawab malu. Sefira kini tahu hari-hari mendatang dia tak akan ada kesunyian dan stress lagi.
Papa Yusud akan menjadi penghibur dan menemaninya setiap malam. Baginya kalau dia mengandong sekalipun tak ada saper yang tahu kerana dna papa Yusud dan Tomin adalah sama. Anak dan papa.
Dia puas, dia puas. Kepala Sefira ditarik oleh papa Yusud. Diletakkan di lengannya. Sefira dipelok. Dahi Sefira dicium. Mereka lena setelah puas mendayung dalam lautan gelora. Lena diulit kenikmatan yang tak akan dilupakan.
Akan diabadikan memori ini. Dara yang hilang dinikmati papa Mertuaku sendiri. ‘Oh. seronoknya hari-hari mendatangku’ fikir Sefira dalam hati.
[kaki]
491 notes · View notes
apakurangaku · 3 years
Text
CERITA LUCAH
Menusuk Lubang Punggung Awekku
BY CERITA LUCAH · PUBLISHED 20
Menusuk Lubang Punggung Awekku | Cerita Lucah ini berlaku sewaktu aku bekerja di jb di mana aku telah dilantik menjadi ketua untuk menganjurkan company family day. Seperti tradisinya hanya orang bujang akan menjadi jawatankuasa penganjur. Sebagai ketua aku telah menetapkan aktiviti dan melantik ahli jawatankuasa yanng lain.
Nak dijadikan cerita dua minggu sebelum function kita perlu ke beach resort yanng telah ditempah untuk memastikan persediaanya berjalan lancar. kita 6 orang, 3 lelaki dan 3 wanita akan kesana yaitu aku, Dave dan Akmil sementara gadis pula Rohhanne awekku, Alinna dan Meyli.
Kita bertolak jam 3 petang selepas mendapat kebenaran Personnel Manager denngan dua kereta. kita sampai jam 5 petang. Setelah 2-3 jam berbincang denngan pengurusan hotel kita pon berangkat pulang kira kira pukul 8 malam.
Sebelum pulang aku memberi isyarat kepada Dave aku nak balik berdua denngan Rohhanne saja. Terpaksalah Dave tumpang kereta Akmil, dia pon faham. Rohhanne ni memang lawa baru saja grade dan masih 6 bulan bekerja di sini.
Berasal dari utara. Budaknya berkulit putih bertubuh langsing tinggi dan bila tersenyum amat manis sekali. Habis budak jantan kat sini nak tackle dia tapi sdh rezeki aku agaknya. Tapi bahagian paling seksi tetek nya yanng menonjol dan dubur nya yanng melentik agak tonggek.
Tambahan lagi dia nia jenis outspoken dan boleh diajak sembang dan bergurau tentang seks. Tak keterlaluan aku katakan telah bergelen gelen sperma ku habis melancap bermodalkan Rohhanne. Berbalik pada kisah kita.
Oleh kerna perjalanan kita agak jauh kita berbual supaya tidak mengantuk dlam masa yanng sama tangan aku mengambil kesempatan meraba-raba peha dan sekali sekala tetek Rohhanne. Rohhanne tak kisah sebab kita selalu ringan-ringan kadang-kadang tu dlam office pon jadi.
Rohhanne pulak menyandarkan kepalanya ke bahuku sementara tangannya mengosok gosok pehaku. Sambil tu Rohhanne mencium-cium aku lama kelamaan batang pelir ku pon bangun stim, senak perutku bila adikku tu mengeras dlam seluar jeans.
Aku bagitau Rohhanne supaya membuka seluarku sebab aku sdh tak tahan. Rohhanne pulak nakal diramas-ramas, dilurut dari atas kebawah batang butuh ku. Makin mencanak kerasnya. aku makin tak selesa sebab aku tak boleh respons kat Rohhanne kerna sedang memandu.
Jadi aku memutuskan untuk cari port yanng sesuai dan beromen sebelum meneruskan perjalanan. aku memberhentikan kereta disebuah kawasan taman yanng sunyi dan aku yakin tak dilihat orang. Bila kereta telah parking senanglah kita beromen, aku segera memeluk Rohhanne, kita berkucup-kucupan penuh mesra tanganku meraba-raba tetek Rohhanne yanng mengkal pejal dibaluti coli nipis.
Tangan Rohhanne pula masih mengurut-urut batang butuh ku. kita terus berkucup dan berkulum-lulum lidah sambil tanganku membuka satu persatu butang blouse yanng dipakainya, kemudian tanganku menyelinap masuk ke dlam coli dan meramas perlahan-lahan tetek sambil mengentel-gentel putingnya.
Tanganku tak henti-henti menguli tetek Rohhanne hingga tetek nya kemerah-merahan dan keras mengkal terpacak. Setelah puas berkulum lidah aku meneruskan denngan mecium dan menjilat-jilat pipi tengkuk, cuping telinga hingga kelehernya semua aku kerjakan sampai birat-birat.
Aku teruskan lagi denngan mulutku menghisap sebelah tetek Rohhanne sementara tanganku meramas yanng sebelah lagi. aku lihat Rohhanne telah gelisah nafasnya turun naik kencang sesekali mendengus-dengus matanya pula tertutup rapat menikmati rangsangan tangan dan mulutku ke atas tetek nya.
Aku hisap dan ramas tetek nya hingga lenjun denngan air liurku. aku teruskan lagi denngan tanganku merayap keperutnya yanng rata, ke pusat hingga ketendunnya yanng tembam dan masih ditutupi skirt labuh yanng dipakainya.
Sewaktu tanganku cuba menyentuh bahagian sulitnya Rohhanne menolak tanganku melarangku daripada meneruskannya. Memangpun sebelum ini aku tak pernah menyentuh bahagian sulitnya, tapi kali ini aku amat terangsang untuk melihat sendiri pepek Rohhanne.
Cerita Sex Menusuk Lubang Punggung Awekku
Maklumlah dia ni memang lawa dan putih melepak orangnya. aku memujuk rayu Rohhanne agar membenarkan aku menyentuh pepek nya. aku katakan padanya yanng aku amat mencintainya dan tak akan merosakkanya dan aku berjanji hanya nak menyentuhnya tak lebih dari itu.
Akhirnya Rohhanne terpedaya denngan pujuk rayuku denngan syarat aku hanya menyentuh tanpa memasukkan jari atau batang butuh ku ke dlam rongga pepek nya. Tanganku mula meraba-raba pepek Rohhanne daripada luar skirtnya aku dapat merasakan pepek nya beransur-ansur mengembang bila kuusap-usap hingga menjadi semakin tembam walaupun masih ditutupi skirt.
Beransur ansur aku masukkan tanganku kecelah pehanya kuusap-usap peha lembut dan gebu hingga kepangkalnya. Apabila sampai kepangkal peha aku menekup pepek Rohhanne denngan tapak tanganku. Penuh tapak tanganku, ‘memang besar pepek budak ni’ getus hatiku.
Aku dapat merasakan panties Rohhanne dan lembab denngan cairan ghairah daripada pepek nya. Tanganku mula bergerak ke atas dan ke bawah mengikut alur pepek nya sementara mulutku masih mengerjakan tetek nya.
Makin lama makin banyak cairan hingga basah pantiesnya, tapak tanganku pula dan semakin lenjun dibuatnya. aku segera menyelak pantiesnya dan melurutkan jari tengahku ke alur pepek nya. cipap nya benar benar telah lenjun aku terus melurut-lurut jari jemariku ke atas adan kebawah hingga menyentuh biji kelentitnya.
Cipap nya begitu hangat dan basah sambil terasa bibir pepek nya mengemut-ngemut menahan asakan berahi jemariku. Kali ini Rohhanne tak lagi mendengus malah mengerang-ngerang kesedapan setiap kali jariku mengentel biji kelentitnya sambil tangannya meramas-ramas badanku.
Sesekali tangan Rohhanne menahan tanganku agar terus mengentel biji kelentitnya. aku juga amat terangsang menyebabkan batang butuh aku mencanak sekali. aku cuba merapatkan mulutku ke pepek nya tetapi agak sukar kerna kita berada ditempat duduk depan kereta jadi pergerakan dan aksi kita amat terbatas.
Aku segera memusingkan badan Rohhanne supaya menyandar ke dinding kereta sementara kaki kanannya kuletakkan ke konsol kaki kirinya kuletakkan ke dash board. Rohhanne agak kurang selesa tapi sebab sdh syok dia akur saja.
Dlam samar-samar aku dapat melihat denngan jelas pepek nya yanng menjadi idamanku selama ini. faraj nya amat tembam tersembul dan merah merekah. Kelihatan amat dijaga rapi hanya bulu-bulu nipis menutupi bahagian atas sementara bahagian bibir pepek nya bersih dicukur.
Dlam posisi mengangkang jelas kelihatan saluran pepek Rohhanne telah terbuka sambil mengalirkan cairan jernih yanng membasahi keseluruhan permukaan pepek dan meleleh hingga ke bontot nya. aku amat terangsang lalu menyuakan mukaku kecelah kelengkangnya.
Cerita lucah Menusuk Lubang Punggung Awekku
Lidahku menjilat-jilat seluruh pepek nya, kelentit dan bontot nya hingga habis cairannya aku hisap. Habis aku gigit kelentit dan menyedut pepek Rohhanne hingga birat-birat kukerjakan. Akhirnya Rohhanne tak dapat menahan lagi nafsunya nafasnya semakin pantas tubuhnya kejang kedua tangannya memaut kemas menekan kepalaku diikuti pepek nya mengemut ngemut sebelum membuakkan cairan pepek denngan banyak sekali.
Rohhanne mencapai klimaksnya. Habis mulut dan muka aku dipenuhi lendi daripada pepek nya. Tubuh Rohhanne telah kelihatan amat lesu dan longlai tersandar dikerusi kereta, matanya kuyu memandangku kosong sambil tersenyum kepuasan tapi aku belum puas lagi.
Nafsuku membuak-buak ingin merodok rongga dara Rohhanne denngan batang butuh ku yanng telah terhunus keras, walaupun aku telah berjanji tak nak merosakkannya tapi atas desakan nafsu yanng membuak-buak aku tak peduli lagi.
Aku tengok Rohhanne pon telah pasrah dan lemas dlam lautan nikmat seksual seperti meminta aku meneruskan kembara hingga kepuncaknya. Oleh kerna kita di dlam kereta yanng agak sempit untuk bersenggama jadi aku memberi isyarat kepada Rohhanne supaya merangkak ke kerusi belakang pula.
Ketika merangkak aku memerhatikan dubur Rohhanne yanng putih melepak dan menonggek amat menghairahkan nafsuku. aku menyuruh Rohhanne menyandar ke pintu kereta sambil membuka kangkangnya. aku membongkok menghampirinya kucium mulut dan berkulum lidah, tanganku pula meramas lembut tetek nya sementara tangan sebelah lagi memaut erat pinggang Rohhanne yanng ramping.
Rohhanne juga memaut erat pinggangku sementara sebelah tangannya mengusap dadaku sambil mengentel puntingnya. aku benar benar telah steam tapi cuba bertenang sambil mengawal keadaan. aku acukan batang butuh ku yanng keras seperti batu tepat ke lubang pepek nya, kutusukkan perlahan sekadar melepasi kepala penis ku yanng dang kembang macam cendawan.
Aku terasa amat hangat dan ketat sekali kemutan pepek Rohhanne sehingga batang butuh aku tersekat menusuk nusuk walaupun pepek nya tak henti-henti mengeluarkan pelincir. Memang masih dara lagi Rohhanne ni bisik hatiku memandangkan begitu sukar aku memasukkan batang butuh aku tambahan pula saiz batang butuh aku memang agak besar.
Menusuk Lubang Punggung Awekku
Aku teruskan menusuk butuh ku keluar masuk setakat yanng dapat, Rohhanne pulak mendesah dan mengerang kesedapan setiap kali aku tusukkan senjataku ke dlam pepek nya. “Ohh. Ohh. Abangg. Seedapnya bang. Oohh. Abang pelan sikit Rohhanne tak tahan. Sakitt. Oohh. ” Begitulah keluhnya.
Apabila aku merasakan lubang pepek nya telah semakin kembang aku tusukkan lebih dlam lagi hingga satu ketika kepala penis ku terasa seperti telah menembusi lapisan kulit, diikuti raungan daripada Rohhanne.
“Aduuhh. Oohh. Sakiit Bang aduhh. ” Rohhanne menahan kesakitan dlam kelazatan, aku lihat dia mengalirkan air mata barangkali memang sakit ketika aku mengoyakkan selaput daranya. Apabila Rohhanne dan agak tenang aku terus tusukkan batang butuh ku hingga santak kepangkal rahim.
Rohhanne meraung lagi penuh kenikmatan, aku membiarkan batang butuh aku seketika di dlam untuk menikmati kemutan pepek Rohhanne yanng amat kejap dan berturut-turut. Kemudian aku meneruskan denngan acara sorong tarik, aku menyorong denngan perlahan hingga santak dan menarik batang butuh ku denngan pantas bertalu-talu.
Jubur Rohhanne terangkat-angkat mengikut irama hayunanku menambahkan lagi kenikmatan persetubuhan. Rohhanne begitu terangsang hingga klimaks beberapa kali, dia meraung kesedapan sambil tangannya menarik narik rambutku. “Ohh. Ohh. Ooohh. Arghh. ” Itu saja yanng kedengaran dari mulut mungil Rohhanne yanng pepek nya sedang aku kerjakan.
Setelah puas memantat dlam posisi menelentang aku menyuruh Rohhanne menungging. Ku ramas ramas dubur nya yanng montok dan kubuka kangkangnya seluas-luas hingga tersembul pepek nya. Kulihat pepek nya telah banjir denngan lendir lalu ku suakan mulutku menjilat faraj nya hingga ke bontot hingga hampir kering kukerjakan.
Dlam posisi doggy style terus aku tusukkan seluruh batang butuh aku ke dlam lubang pepek nya hingga santak kepangkal rahimnya. aku menghayun denngan pantas dan bertalu-talu hingga menghasilkan bunyi berdecap-decup batang butuh ku berlaga denngan pepek Rohhanne.
Sambil menghayun batang butuh ku ke dlam pepek tanganku sibuk menguli tetek nya mulutku pula mengigit tengkuknya. benar-benar 3 dlam 1. jubur Rohhanne pula maju mundur mengikut hala tusukan, terkemut-kemut pepek nya menahan asakan batang butuh aku.
Badan kita berdua telah lenjun bermandi peluh maklumlah bersenggama dlam kereta, buka tingkap sikit saja cukup-cukup untuk udara bernafas. Tiba-tiba pepek Rohhanne mengemut begitu kuat sekali dan meraung penuh ghairah mencapai klimaks yanng entah keberapa.
Akibatnya kepala penis ku terangsang yanng amat sangat, aku seperti tak dapat mengawal keadaan, nafasku kencang jantung berdegup pantas kepala penis ku pula berdenyut seperti nak terpancut. Rohhanne seperti mengerti keadaanku meminta aku pancut diluar pepek nya.
“Abangg. Buang kat luarr. Oohh. Pless. ” Rayunya. denngan pantas aku mencabut butuh ku dan cuba bertenang mengawal pernafasan supaya tidak terpancut dahulu sebab aku belum puas lagi menyetubuhi pepek Rohhanne.
Lagi pula aku tak mahu memancurkan sperma ku ke dlam pepek Rohhanne, buatnya dia mengandung naya aku. Jadi aku meminta Rohhanne mengisap saja butuh ku hingga memancutkan sperma. aku menyandar sementara Rohhanne membongkok mencapai butuh ku.
Dia cuba memasukkan keseluruhan batang butuh aku namun tak dapat sebab terlalu panjang. Rohhanne mengulom batang butuh aku denngan lahap sekali sambil tangannya melancapkan bahagian batang butuh yanng tak muat dimulutnya.
Jilatan dari lidah kasap Rohhanne serta urutan jemarinya yanng lembut ke atas batang butuh ku amat menghairahkan sekali. Mataku terpejam menahan kesedapan oral seks sambil tanganku meramas ramas dubur Rohhanne yanng pejal dan menonggek.
Sesekali jariku mengusap lubang bontot dan hujung pepek nya. Terangkat dubur Rohhanne bila jejariku menusuk lubang punggung nya. Setelah hampir 10 minit batang butuh aku dikerjakan Rohhanne, aku sdh tak dapat nak menahan lagi menusuk lubang punggungnya, dan kepala penis ku terasa berdenyut-denyut, urat urat butuh ku terasa amat tegang diikuti rasa sensasi yanng amat sangat hingga akhirnya aku memancutkan keseluruhan sperma ke dlam rongga pepek Rohhanne.
Rohhanne awalya cuba mencabut mulutnya tapi tanganku lebih pantas menekan kepalanya hingga penis ku menusuk mulutnya dan kesemua sperma ku habis ditelannya. aku amat puas kerna dapat menyetubuhi pepek Rohhanne gadis pujaanku, walaupun aku terpaksa melakukannya.
287 notes · View notes
mrafeezan · 4 years
Text
Koleksi cerita kisah seks, cerita berahi, cerita bogel, melayu boleh, seri lucah
 
Seketari Hisap Batang Konek Datuk
Petang itu pukul 5 waktu saya bersiap-siap untuk pulang Datuk Liong San yang baru pulang dari menghadiri mesyuarat dgn pelanggannya mendekati mejaku dan mengarah agar saya masuk ke biliknya.
saya lihat muka Datuk Liong kemerehan dan langkahnya terkocoh-kocoh laju. saya memikirkan sesuatu, mungkin Datuk Liong menghadapi masalah.
Dalam keadaan kegawatan dan ekonomi yang tdk menentu segala sesuatu boleh saja berlaku. Sebagai personal assistant atau setia usaha pribadi saya memang rapat dgn Datuk Liong.
Segala masalah syarikat sentiasa diceritakan padaku. Bila satu persatu syarikat kewangan di Amerika Syarikat dan England runtuh dan muflis, tempiasnya mungkin terkena syarikat Datuk Liong yang juga menceburi bidang kewangan.
saya menghadap cermin di sisiku. saya rapikan pakaian dan rambutku dan berjalan pelan ke bilik Datuk Liong.
dgn perasaan debaran saya mengetuk daun pintu bilik pejabat Datuk Liong. saya pun hairan knp hatiku rasa berdebar padahal sebelum ini tdk ada pula perasaan seperti ini bila saya memasuki bilik Liong.
“Masuk. ” saya mendengar suara Datuk Liong bila saya mengetuk pintunya. saya memulas tombol pintu, membuka daun pintu dan perlahan saya melangkah mengatur tapak demi tapak.
Kira-kira enam langkah berjalan saya sudah berada tepat di hadapan Datuk Liong. Datuk Liong sedang bersandar di kerusinya sambil memejam mata.
“Datuk, ada perkara yang Datuk perlu saya lakukan? ” tanyaku dgn suara lembut. “Ratie duduk, ” Datuk Liong bersuara dgn mata masih terpejam.
Cara dan sikap Datuk Liong membuat saya sedikit cemas. Biasanya tdk begini. Selalunya Datuk Liong kelihatan ceria.
Seketari Hisap Batang Konek Datuk
Tapi petang ini Datuk Liong sama sekali berubah. Belum pernah saya melihatnya selama beberapa tahun saya bekerja dgnnya.
Boss saya yang berusia 60 tahun itu kelihatan seperti ada sesuatu masalah yang mengganggu dirinya. saya harap bukanlah masalah syarikat, kalau ada masalah pun biarlah masalah yang tdk ada kena mengena dgn syarikat.
saya sendiri gerun jika syarikat ini muflis saya akan kehilangan kerja. Bagaimana saya akan membayar sewa rumah dan ansuran kereta yang baru saya beli.
“Datuk, datuk ada masalah? ” Tanyaku selepas beberapa ketika melihat Datuk Liong diam saja. “Ya! Saya ada masalah.
” saya bertambah risau bila Datuk Liong menyebut dia ada masalah. saya kembali membayangkan kalau saya akan kehilangan pekerjaan.
Pada masa keadaan ekonomi yang tdk menentu ini rasanya tdk mudah untuk mendapat pekerjaan. Ngeri rasanya membayangkan perlu naik turun tangga bangunan membawa dokumen dan resume mencari kerja kosong.
“Berat ke masalah datuk? ” saya memberanikan diri bertanya. “Tak pasti. Ratie yang akan menentukannya. ” saya menjadi tdk mengerti. saya yang akan menentukan berat atau ringannya masalah Datuk Liong.
Apa pula kaitanya saya dgn masalah Datuk Liong. saya keliru dan tdk faham. “Saya tak faham datuk.
” saya berterus terang. “Begini ceritanya. Tadi selepas mesyuarat saya dan kawan-kawan ke kelab. Mereka memasang video, cerita menarik.”
“Menonton video perkara biasa datuk. Tak ada masalah pun, saya juga kadang-kadang menonton video. ” “Ini video sepecial, saya perlu bantuan.”
Cerita Sex Seketari Hisap Batang Konek Datuk
“Bantuan macam mana tu datuk. Saya kurang faham. ” saya masih keliru dgn teka-teki lelaki cina di hadapanku ini. “Video tu cerita orang dewasa.
Ratie kita bercakap macam orang dewasa. ” saya masih kurang faham. Bercakap macam orang dewasa? Memang pun saya bercakap dgn Datuk Liong macam orang dewasa.
Takkan saya nak bercakap macam budak-budak dgn majikan sendiri. “Saya bercakap macam orang dewasalah datuk. ” “Macam ni Ratie, kita pendekkan cerita.
Bila tengok video tu kote saya tegang, sekarang pun belum turun. Saya perlu bantuan Ratie untuk turunkannya.
” “Saya belum pernah buat perkara macam tu. Kerja saya membantu datuk urusan pejabat saja. ” “Saya bagi Ratie satu ribu.
” saya jadi seram dgn permintaan Datuk Liong kali ini. Sejak kahwin saya tdk pernah menduakan suamiku.
Sudah dua tahun saya berkahwin tapi kami merancang untuk tdk memiliki anak dalam waktu terdekat. Hubungan saya dgn suami amat bahagia.
saya mendapat kepuasan tiapa kali saya bersama dgn suami. Fikiranku berkecamuk, jika saya menerima tawaran Datuk Liong bermakna saya perlu melayan kehendak seksnya.
Jika saya menolak, saya kehilangan wang seribu. Seribu ringgit sama dgn gaji saya setengah bulan. Kerja yang perlu saya lakukan pun bukan lama,
paling lama pun satu jam sahaja. Tambahan pula telah seminggu suamiku out station. Nafsuku tak dilayan seminggu jugalah.
saya confuse. “Ikut suka datuklah, saya hanya kerja di sini, ” jawabku pelan. “Ini bukan perintah, Ratie.
Ini tak ada kaitan dgn kerja, ini hanya tawaran sukarela. Ratie boleh tdk setuju dan kerja Ratie di sini macam biasa sahaja,”
jelas Datuk Liong menghilangkan keraguanku. saya mengganguk tanda setuju. Wajah Datuk Liong berseri-seri. Datuk Liong bangun dari kerusinya dan mengajakku ke kerusi sofa tempat dia selalu melayan tetamu yang datang ke biliknya.
Kami duduk berdekatan di atas kerusi sofa panjang yang lembut. Datuk Liong menarikkan zip seluarnya dan menarik seluar dalam ke bawah.
Melenting penis Datuk Liong yang keras terjongol keluar. “Ratie, kote saya keras sejak tadi. Dia tak mahu turun.
Cuba Ratie pegang. ” saya terperanjat pada mulanya melihat batang konek Datuk Liong yang sudah keras. Batang konek lelaki cina ini tidaklah besar sangat.
saya lihat biasa-biasa saja. Kepala merah kelihatan sedikit terkeluar dari kulupnya. Baru saya perasan rupanya Datuk Liong tdk bersunat.
saya pegang dan ramas konek tersebut atas permintaan Datuk Liong. Datuk Liong makin rapat kepadaku dan memasukkan tangannya ke dalam bajuku.
tetek ku disentuhnya lembut. Datuk Liong mula menanggalkan butang bajuku. saya membantu dgn melepaskan blazer yang saya pakai.
saya membiarkan tangan Datuk Liong merayap di atas coliku. Pada mulanya tindakan Datuk Liong tdk agresif, tapi lama kelamaan dia semakin ganas.
Maklumlah orang dah tua, perlu pemanasan terlebih dulu macam enjin kereta lama. Datuk Liong menanggalkan coliku. Dia menghisap buah dada ku sepuas-puasnya.
tetek ku diramas dan dihisapnya. saya mula menjadi khayal. Datuk Liong mula menghisap lidahku dgn rakus. Dia mula mencium dan menghisap lidahku berselera.
saya semakin geli. saya menanggalkan baju kot dan kemeja Datuk Liong. Kemudian seluarnya pula kutanggalkan. Datuk Liong terus menjalankan kerja meramas dan menghisap payudara ku.
Setelah puas bermain dgn dua gunungku Datuk Liong mula menggerakkan tangannya ke arah skirt pendekku. Tangannya dgn cekap menyelak skirtku ke atas.
Seluar dalamku kelihatan. Datuk Liong terus meraba-raba ke dalam seluar dalamku mencari lubang perigiku. Tangan Datuk Liong menggentel-gentel biji clitoris ku dgn enak sekali.
saya mengeluh kesedapan. Setelah itu seluar dalamku dilucutkan oleh Datuk Liong. Ketika itu saya masih duduk di atas kerusi lagi. Datuk Liong membongkokkan kepalanya untuk menjilat lubang vagina ku.
saya pun membukakan kelangkangku lebar-lebar agar Datuk Liong dapat selesa menghisap vagina ku. “You punya barang banyak baguslah Ratie”, kata Datuk Liong.
saya tersenyum saja menerima pujian Datuk Liong. saya memang menjaga alat sulitku dgn rapi. Kebersihan kujaga. saya cukur bersih bulu-bulu yang tumbuh,
hanya sejemput kecil kutinggal bahagian atas tundunku yang tembam. puki ku selalu saya cuci dgn feminine wash.
Tentu saja Datuk Liong suka aromanya yang segar. Orang lelaki memang suka bau vagina yang segar dan bersih.
Datuk Liong terus menghisap dan menghirup cairan dari vagina kuku. Air semakin banyak membasahi bibir vagina ku yang merah ranum. Hujung hidung Datuk Liong menggelitik hujung clitoris ku.
saya geli bercampur nikmat. Bila lidah Datuk Liong meneroka lubang vagina ku, saya rasa seperti terbang di kayangan.
Lazat, nikmat, geli bercampur-campur. saya duduk tinggal diam. saya memegang kote Datuk Liong. Kulupnya yang tebal masih membungkus kepala merahnya. Pertama kali saya memegang konek orang lain selain suamiku.
Kali ini konek lelaki cina tua yang tak bersunat. saya memegang dan mengusapnya sehingga kote Datuk Liong bertambah tegang.
Perlahan-lahan saya meramas-ramas batang dan melurutkan kulupnya. Batangnya saya mainkan sehingga betul-betul keras. Kulihat kepala merah secara perlahan-lahan keluar dari kulupnya.
Hanya separuh sahaja kepala merah licin keluar dari kulup, separuh lagi masih dibungkus kulit kulup. Kepala konek warna merah, kulit kulup warna coklat muda.
Pelan-pelan saya menolak kulit kulup ke belakang. Mudah sahaja ia bergerak. Sekarang semua kepala konek nya terbuka.
konek Datuk Liong sekarang dua warna. Bahagian kepala warna merah berkilat, bahagian batang warna coklat muda berurat-urat.
Kerana agak penasaran saya belek batang konek Datuk Liong. zakar tak bersunat ni bentuknya macam konek budak kecik cuma ukurannya saja tentunya lebih besar dan lebih panjang.
Satu lagi bezanya saya lihat ialah kulup budak kecik tak boleh diloceh tapi konek Datuk Liong mudah saja diloceh.
Kulit kulup mudah bergerak ke belakang memperlihat kepala merah yang bentuknya macam kudup cendawan atau topi jerman.
“Ratie, you hisap kote I. ” “Saya tak biasa hisap lancau tak potong. ” saya rasa geli juga bila disuruh hisap konek lelaki cina tua di depanku ini.
Kawanku pernah cerita konek lelaki yang tak bersunat kurang bersih. Ada benda-benda putih di bawah kulit kulup.
Itu semua cerita kawan-kawanku. “ balak I bersih. Nanti I tambah lagi dua ratus. ” Cakap Datuk Liong dah jadi lain,
sekejap saya sekejap I. saya tak kisah semua ini, saya memikirkan habuan tambahan dari Datuk Liong. Dua ratus ringgit extra. Kira okeylah tu.
Bukan luak pun kalau saya hisap dan kulum batang cina berkulup tu. saya mula beraksi, saya dekatkan mukaku ke celah paha Datuk Liong.
Pertama sekali saya cium kepala merah lembab tu. Baunya agak pelik, tapi mungkin inilah aroma kepala konek lelaki tak bersunat. Agak berbeza dgn kepala konek suamiku yang rasanya tdk ada bau.
Kemudian saya jilat kepala merah tersebut, bermula dari lubang kencing hingga ke bahagian takuknya. Puas menjilat saya mengulum batang tua tersebut dan saya hisap pelan-pelan.
Hanya beberapa minit terasa ada cairan hangat agak masin keluar dari muncung konek Datuk Liong. Rupanya Datuk Liong telah mengeluarkan mazinya.
“Cukup Ratie, I dah tak tahan. I nak rasa faraj you, I nak fuck you. ” Sesudah puas Datuk Liong menghisap vagina ku dia mula memegang kote nya untuk di masukkan ke dalam vagina ku.
“Boleh bikin doggy style ke, Ratie, ” tanya Datuk Liong. “Apa saja yang Datuk minta, Ratie kasi” jawabku.
saya pun terus membongkokkan badanku di atas carpet sambil tanganku memegang kerusi sofa. Datuk Liong memeluk saya dari belakang.
Terasa kehangatan tubuh kami berdua walau aircon terpasang di bilik Datuk Liong yang besar dan mewah itu.
Datuk Liong merangkul badanku dari belakang sambil mencium belakang tengkokku. Terasa hangat nafas cina tua terasa di leherku.
saya rasa batang Datuk mula membelah kedua belah buntutku. Perlahan-lahan Datuk Liong menghalakan batang kerasnya ke arah muara buritku yang semakin berdenyut-denyut minta diteroka.
Kepala batang Datuk Liong akhirnya sampai ke belahan kemaluanku. Datuk Liong menekan perlahan-lahan batangnya ke dalam vagina ku yang sudah basah.
Terasa licin dan terus menerjah sehingga sampai ke dalam. Rasaku batang Datuk Liong tak panjang sangat, mengikut perkiraanku lebih pendek daripada konek suamiku.
Kenanganku kembali ke zaman kecilku. Waktu usiaku 12 tahun, ibuku memujuk adik lelakiku yang berusia 10 tahun supaya bersunat.
Adikku pada waktu itu tak mahu bersunat kerana takut sakit. Kata ibuku orang perempuan tak mahu lelaki tak bersunat.
Kata ibuku lagi lelaki yang tak bersunat tdk boleh kahwin. saya tak faham kata-kata ibuku waktu itu. Cerita lucah Seketari Hisap Batang Konek Datuk
Sekarang ini batang konek Datuk Liong yang tak bersunat tu telah bersarang dalam buritku. Selesa saja dia keluar masuk dalam lubangku yang sempit.
Batang cina yang berkulup yang tak kenal pisau tok mudim tu gagah saja meneroka burit melayuku. Cerita ibuku tadi tdk benar sama sekali,
itu hanyalah gula-gula bagi memujuk adikku supaya mahu berkhatan. Bagiku berkhatan atau tdk sama saja. Apabila habis batang Datuk Liong terbenam ke dalam vagina ku dia mula menghayunkan buntutnya agar kote nya keluar dan masuk.
Batang Datuk Liong terus keluar dan masuk dgn lancarnya di dalam vagina ku. Sesekali Datuk Liong menjerit kesedapan.
saya pun begitu juga, cuma kurang sedap jika dibandingkan dgn batang suamiku yang bersunat. Semasa batang Datuk Liong masuk terasa sedap,
tetapi apabila ditarik nikmatnya tdk seberapa. Mungkin ini yang disebut kawanku, batang berkulup ni bila masuk bertabik bila keluar bersalam. saya cuma melayan kerenah Datuk Liong saja.
Setelah puas cara doggy, Datuk Liong menelentangkan saya di atas carpet lembut. Kali ini vagina ku betul-betul di depannya.
Dia membetulkan kepala merahnya yang berlendir menghala lubang buritku. saya mengangkang luas bagi memudahkan kerja Datuk Liong.
Batang Datuk Liong terus dimasukkan ke dalam vagina ku. Dia menyorong tarik dgn lajunya. Tiba-tiba saya sudah mahu mencapai klimaks, saya terus memeluk badan Datuk Liong agar dia melajukan lagi hayunannya.Tiba-tiba seluruh badanku lemah terkulai kesedapan. Datuk Liong juga semakin laju menghayunkan kote nya. “Ratie I nak lepas dalam, boleh? ” “Boleh datuk”
tapi kena extra dua ratus. Saya tak mau mengandung. ” “Okey, okey. ” Datuk Liong menjawab dgn suara terketar-ketar.
Batang konek nya terasa makin bertambah keras dan berdenyut-denyut. saya tahu sebentar lagi tentu Datuk Liong akan memancutkan mani panasnya. saya mengemut lebih laju supaya Datuk Liong terasa sedap.
saya ramas dan urut batang tua itu dgn dinding buritku. saya kemut makin laju dan makin kuat.
“Aah uuh sedap Ratie. ” Datuk Liong mengerang kuat. Serentak itu saya rasa badannya menggigil dan pahanya terketar-ketar.
Badannya dirapatkan dgn badanku dan terasa pancutan demi pancutan menerpa pangkal rahimku. Datuk Liong telah melepaskan benih-benih tuanya ke dalam rahimku.
Seketari Hisap Batang Konek Datuk, Seketari Hisap Batang, konek, Datuk,cerita lucah, cerita seks, sex porno, rogol seketari cerita updated daily, sex lucah[i-Seketari Hisap Batang Konek Datuk, Seketari Hisap Batang, konek, Datuk,cerita lucah, cerita seks, sex porno, rogol seketari cerita updated daily, sex lucah]
Seketari Hisap Batang Konek Datuk
saya harap benih lelaki tua ini tdk akan tumbuh dan membesar dalam rahimku. “Barang Ratie sungguh sedap, sempit lubangnya, ” kata Datuk.
saya hanya tersenyum. Datuk Liong terkapar keletihan di sebelahku. Dia meraba-raba buah dada ku dan meramas-ramasnya perlahan.
saya biarkan saja. saya juga keletihan. Mungkin kerana agak lama berpisah dgn suamiku maka batang cina tua ini sedap juga rasanya.
saya sempat mengalami orgasme bila cairan hangat menerpa rahimku tadi. saya puas walaupun rasanya tak setanding dgn suamiku.
Selepas itu saya ke bilik air membersihkan badanku agar pekerja lain tdk curiga tentang apa yang berlaku.
Setelah siap saya dan Datuk Liong mengemaskan diri, Datuk memberiku sekeping cek tertulis seribu empat ratus ringgit.
Bagi saya tak rugi saya melayan bossku dgn baik kerana saya juga mendapat habuan. saya dah rasa batang bersunat punya suamiku dan batang berkulup punya Datuk Liong. saya suka kedua-duanya.
236 notes · View notes
Text
VIDEO + CERITA SEX BAPAK KOST MESUM
Tumblr media
huuuh..nyebelin banget sih tuh aki-aki..” gerutu Mona sambil mengunci pintu kamar kostnya. Kembali hari ini ia sebel dengan Pak Mahmud, si bapak kostnya yang sering bersikap genit dan terkadang menjurus kurang ajar terhadap dirinya. Kejadiannya tadi saat dia pulang kantor berpapasan dengan Pak Mahmud yang sedang berusaha memaku sesuatu di dinding. “Sore pak..lagi ngapain pak..?” sapa Mona demi kesopanan. “Eh..mba Mona dah pulang..”sahut Mahmud dengan mata berbinar. “Kebetulan aku mau minta tolong sebentar bisa?” Mona yang mau buru-buru ke kamar terpaksa menghentikan langkahnya dan menoleh. “Apaan pak?” tanyanya sekenanya, kembali ia kesal melihat pandangan mata pak tua itu yang jelalatan ke arah dadanya. “Ini loh..kamu bisa pasangin lukisan ini ga kepaku yang dah saya pasang itu, takutnya tangganya goyang banget karena berat badan saya, maklum agak gendut gini ribet jadinya” katanya sambil cengengesan dan kembali pandangan matanya menyantap kulit leher Mona yang mulus.”nanti saya pegangin tangganya”. Mona menyanggupi dan dia menaiki tangga yang memang sudah goyang itu, gadis itu baru sadar pas naik ke pijakan kedua bahwa tangga itu memiliki jarak yang cukup lebar antara pijakan-pijakannya, jadi saat kakinya naik ke pijakan kedua, dirinya yang saat ini menggunakan rok span ketat agak kesulitan dan roknya menjadi tertarik ke atas sehingga pahanya menjadi terbuka. Cersex Anak Kost Kejadian itu berulang lagi saat ia ke pijakan ketiga, bahkan jaraknya makin jauh sehingga pahanya makin terbuka lebih lebar. Mona mengutuk dalam hati, saat melirik Pak Mahmud yang dengan senyum mesumnya menikmati pahanya yang jenjang dan berkulit mulus bersih itu. Melihat pemandangan indah ini, Pak Mahmud merasa nafasnya sesak sama sesaknya dengan penisnya yang jadi menegang. Sungguh indah bentuk paha gadis ini dan ia dengan bebas bisa melihat dari dekat, ingin rasanya mengelus paha montok nan mulus itu, tapi ia menahan diri. Ia menyerahkan lukisan ke Mona untuk dipasang, tapi karena nyantolinnya masih agak tinggi maka gadis itu harus memasangnya dengan mengangkat tangannya setinggi mungkin, ia tidak sadar bahwa karena gerakannya itu blusnya yang pendek ikut tertarik ke atas sehingga terlihat kulit pinggangnya yang ramping sampai ke perut di bawah dadanya. Dengan sengaja Pak Mahmud menggoyangkan tangganya sehingga memperlama dirinya untuk bisa menikmati pemandangan pinggang berkulit mulus gadis itu. Setelah selesai terpasang, Mona menurunkan kaki kirinya ke pijakan kedua yang ternyata tanpa sepengetahuannya telah dilonggarkan pakunya. Sambil terus menikmati paha Mona yang terbuka kembali, Pak Mahmud bersiap-siap. “Eiiihheiihh..” Mona menjerit kecil saat pijakannya lepas dan ia terjatuh ke belakang dan saat itu dengan sigap Pak Mahmud menangkapnya sehingga tidak sampai terjatuh lebih parah. Merah muka gadis itu karena satu tangan yang menahan dirinya memegang tepat ke pantatnya dan sepertinya ia merasa tangan itu sedikit meremasnya. Dengan cepat ia menjauhkan badannya dari “pelukan” Pak Mahmud yang mengambil kesempatan itu. “Waduh, untung sempet saya pegangin mba nya, kalo ngga bisa berabe tuh..” ujar Pak Mahmud cengengesan yang masih menikmati hangatnya tubuh dan kenyalnya pantat Mona tadi walau sesaat tadi. “Mmm..iya pak, makasih..udah kan pak ya..” tukas Mona sambil ngeloyor pergi dengan diikuti pandangan Mahmud yang menikmati gerakan pinggul gadis yang montok itu. “Hmmm..tunggu aja ntar ya..lo bakal kena ama gua” pikir pria tambun setengah tua ini dalam hati. Sudah banyak planning yang kotor dan mesum darinya yang memang punya sedikit kelainan seks ini. Di dalam kamar, Mona masih sebel sama kejadian tadi. Sudah terlalu sering ia mendapat perlakukan atau kata-kata yang menjurus mesum dari bandot tua itu, tapi ia berusaha menahan diri mengingat bahwa tempat kost ini cukup murah dengan fasilitas yang ada juga ditambah lagi dengan lokasi yang di tengah kota dan dekat ke tempat kerja atau mau ke mana- mana. Maka ia memutuskan untuk tetap bertahan asalkan si mesum itu tidak terlalu kurang ajar. Bila ketemu pasti Mona merasa risih dan agak ngeri ngeliat mata Mahmud yang seperti menelanjangi sekujur tubuhnya, tapi terkadang selain ngeri dan risih gadis itu juga merasakan bangga dan senang karena kecantikan dan tubuhnya menjadi perhatian sampai seperti itu walau Mahmud bukan levelnya untuk bisa menikmati dirinya. Beberapa kali kalau berpapasan sama Mahmud dan berbincang- bincang, selalu saja tangannya tidak pernah diam menjamah, walau hanya menjamah pundak atau lengannya tetap saja gadis itu merasa risih karena sambil melakukan itu bapak kost itu merayu dengan kata-kata yang kampungan.“Ahh..udahlah, ga penting juga..mendingan gua mandi” kata Mona dalam hati Sambil berkaca ia mulai melepas satu per satu kancing blusnya dan melepasnya sehingga bagian atasnya kini hanya tertutup BH biru muda yang susah payah berusaha menutupi payudara berukuran 34D itu. Dengan pinggang yang ramping, maka buah dada itu tampak sangat besar dan indah dan karena Mona rajin ke fitness makin tampak kencang dan padat. Sungguh merupakan idaman bagi semua laki- laki di dunia bagi yang dapat menikmatinya. Lalu ia melanjutkan dengan melepas rok span-nya ke bawah sehingga kini tubuh yang memiliki tinggi 168cm ini hanya ditutupi bra dan cd yang berwarna senada. Body yang akan membuat laki-laki rela untuk mati agar bisa mendapatkannya, memiliki kulit putih asia dan dihiasi dengan bulu-bulu halus nan lembut. Menjanjikan kehangatan dan kenikmatan dunia tiada tara. Mona melepas kaitan bra disusul dengan cd-nya yang segera dilemparkan ke ember tempat baju kotor. Ia memandang sejenak ke cermin, melihat payudaranya seperti “bernafas” setelah seharian dibungkus dengan bra. Gumpalan daging yang kenyal dan padat dengan puting berwarna coklat muda sungguh menggairahkan. “Auuh” gadis itu sedikit merintih atau tersentak saat ia memegang kedua putingnya, serasa ada aliran listrik menyengat lembut dan menimbulkan rasa sensasi geli pada kemaluannya yang tanpa sadar tangan kirinya turun ke arah vaginanya dan sedikit membelainya. Cersex Anak Kost Sambil senyum-senyum sendiri, gadis itu membayangkan dada telanjangnya dan membusung ini selalu menjadi sasaran remasan dari Roy pacarnya yang tidak penah bosan juga mengulum puting dan menciumi kulit payudaranya yang mulus dan harum itu. Tidak percuma ia setiap 3 hari sekali memberikan lulur pada tubuhnya, terutama pada payudaranya yang sampai sekarang memiliki aroma yang memabukkan walaupun dalam kondisi berkeringat. Mona menghela nafas panjang menahan gejolak birahi yang timbul, dan sekarang ia merasa ingin dilampiaskan. Padahal baru tadi malam ia berenang di lautan asmara yang menggelora dengan pacarnya. Ia merasa dirinya selalu saja haus akan belaian pacarnya, padahal hampir setiap ketemu mereka bercumbu dengan hot dan yang suka bikin ngiler adalah mengulum penis Roy sampe bisa keluar spermanya. Kini ia membayangkan ukuran penis Roy saja udah bikin deg- degan, ga sabar untuk ketemu dan mengemut-ngemut batang kemaluan yang kokoh itu. “Huuuh..mending gua mandi aja deh, otak gua jadi kotor nih..” Selesai mandi, sedikit terusir pikiran-pikiran tadi karena sudah tersiram air dingin. “Loh, kok ga bisa sih nih?” Mona sudah beberapa saat ngga bisa memutar kunci lemari bajunya, ia masih coba terus beberapa saat tapi masih ga bisa juga. “Duh, mesti minta tolong ama bandot itu dong” keluhnya Untungnya masih ada baju di keranjang yang belum sempat dimasukkan ke dalam lemari. Tapi setelah memilih-milih, di keranjang baju itu hanya ada underwear 2 pasang dan baju- baju khusus tidur yang tipis dan seksi serta baju dalaman sexy seperti tanktop dan rok mini yang mininya 20 cm dari lutut. Dari pada pakai baju tidur tipis ia memilih rok mini dan tank top yang rendah belahannya. Sebelum ke Pak Mahmud, Mona memilih untuk makan malam dulu di ruang makan bersama, sambil makan ia menyalakan tv dan duduk di ujung sofa. “Ehh..mba Mona baru makan ya..bapak temenin ya, ga baik cewe seseksi kamu makan sendirian” tiba-tiba si bandot itu muncul, dan langsung menyantap paha Mona yang disilangkan itu, sungguh mulus, lalu ia duduk di samping gadis itu. “Ia pak..sekalian makan pak terus sama minta tolong kok lemari baju saya ga bisa dibuka yah?” pinta Mona sambil menggeser menjauh dan berusaha dengan sia-sia menarik turun rok mininya. “buset tuh mataaaaabis gua..” katanya dalam hati. “Ooo gitu, nanti saya periksa deeeh” “Makasih ya pak”. Mona buru- buru nyelesaiin makannya, saat tiba-tiba ia merasa dadanya bagian putingnya terasa gatal. Awalnya berusaha ditahan saja tapi makin lama makin meningkat rasa gatalnya, dan bukan itu saja kini ia merasakan hal yang sama pada vaginanya. Ia masih berusaha menahan tapi sudah hampir tidak kuat, duduknya jadi gelisah dan ia berusaha menggoyangkan badannya agar rasa gatal itu hilang bergesekan dengan bahan bra-nya dan ia mempererat silangan kakinya. Tapi rasa gatalnya tidak berkurang, bahkan kini seluruh daging kenyal payudaranya terasa gatal. “Ouuuhh..” akhirnya Mona tidak tahan dan ia menggaruk sedikit kedua payudaranya dengan tangannya, saat ia menggaruk terasa nyaman sekali karena gatalnya berkurang tapi sulit untuk berhenti menggaruk. Sambil memejamkan matanya karena keenakan menggaruk ia lupa ada Pak Mahmud di situ. “Kenapa kamu? Kamu kegatelan yaah?” “Uuuhhsssshh..ehm, iiya pak..” terkejut Mona karena baru ingat ada si bandot di sampingnya, tapi ia terus menggaruk makin cepat dan karena tak tahan ia menggaruk juga ke pangkal pahanya.. Cersex Anak Kost “Uuuuuffh..ssshh” aliran darah Mona berdesir cepat karena sensasi menggaruknya itu selain menghilangkan rasa gatal juga membuat birahinya tergelitik. “per..permisi pak..uuffh..” sambil terus menggaruk ia mau bangkit dari kursi tapi rasa gatal itu makin menghebat yang akhirnya dia hanya terduduk kembali sambil terus menggaruk Sedetik ia melihat Mahmud hanya menonton dengan pandangan penuh nafsu setan ke dirinya yang terus menggaruk itu. Gadis itu mengutuk karena ia memberikan tontonan gratis kepada pria tua itu tanpa dapat mencegah. Gerakannya makin cepat dan tidak karuan karena kedua tangannya hanya bisa menggaruk – menggaruk bagian dari 3 bagian tubuhnya yang terserang itu, kini rok mininya sudah tersingkap semua karena ia harus menggaruk liang kemaluannya sehingga memperlihatkan kedua pahanya yang jenjang dan berkulit putih mulus itu. Gadis itu terus merintih-rintih karena kini rasa gatalnya sepertinya tidak bisa digaruk hanya dengan garukan yang masih terhalang kaos dan bh untuk kedua payudaranya dan celana dalam tipisnya untuk vaginanya, tubuhnya serasa lemas karena rasa gatal dan birahinya yang kini membuat vaginanya menjadi basah dan ia merasa putingnya mengeras. “Misi pakmau ke kamar dulu niiih..uuhh..” Kata Mona, Cersex Anak Kost tapi Pak Mahmud diam saja menghalangi jalan keluarnya. Rasanya ingin marah saja tapi rasa gatal itu menghalangi rasa marahnya. Karena akhirnya ia tidak tahan dan tidak bisa mencegah lagi, dengan serabutan dan cepat ia menarik tali tank topnya kebawah dan menarik turun branya sehingga kini buah dadanya telanjang yang segera ia menggaruk dengan cepat dua gunung indah itu terutama putingnya yang kini sudah mancung dan mengeras, kakinya bergerak blingsatan karena rasa gatal pada vaginanya makin menghebat. Pak Mamud tertawa dalam hati, ia menikmati melihat indahnya pemandangan di depannya itu, betapa buah dada Mona yang berbentuk bulat kencang itu tidak tertutup apapun serta baju Mona yang sudah tidak keruan. Senang ia melihat gadis yang cantik tapi sombong ini kini tampak tidak berdaya. Rencana awal ini berhasil dengan baik, yang ternyata ia telah mengganti kunci lemari baju Mona dan menaruh bubuk gatal pada pakaian dalam gadis itu dan sengaja memilihkan baju yang seksi tertinggal di luar lemari. Tangan Mona masih bergerak cepat berpindah-pindah mencoba menggaruk 3 bagian tubuh, makin lama makin menghebat dan dari mulutnya meracau tidak jelas. Dengan susah ia berusaha menggaruk vaginanya secara langsung tapi ia kesulitan karena harus menggaruk putingnya. “Saya bantu ya sayang” tanpa disuruh ia menarik turun celana dalam tipis Mona, sehingga sekarang terlihat “bibir” bawah tersebut yang dihiasi bulu-bulu halus. Tampak indah sekali dan menggairahkan. “Nggeeh..ja..gan kurang ooouhh..”ia tidak dapat melanjutkan umpatannya karena ia menikmati garukan pada vaginanya walau ia harus berpindah lagi sambil merintih- rintih terus Ia terkejut sesaat ketika tangan Pak Mahmud mengelus-elus pahanya, tapi ia tidak bisa memperdulikannya lagi yang penting ia harus terus menggaruk. Dengan leluasa Pak Mahmud menjelajahi lekuk liku tubuh montok itu tanpa penolakan, kulit pahanya terasa lembut dan daging paha sintal itu terasa kenyal dan hangat dalam usapannya. Karena belaian- belaian yang dilakukannya ini membuat Mona makin menggelinjang karena kini birahinya sudah melonjak. “Biar ini aku yang bantu yaah..” dengan sigap jari-jari tangannya hinggap di vagina Mona dan menggeseknya dengan liar. Cersex Anak Kost “Ouuuuhhss..stooppaiiieh iyaaouuhh” ngga jelas Mona mau ngomong apa, sedetik ia tahu vaginanya sedang diobok- obok oleh orang yang dia sebel, tapi ia tidak tau dan tidak berdaya karena rasa gatal dan nafsunya yang memuncak sehingga dia tidak mampu menolak perbuatan Mahmud. Kini ia fokus menggaruk payudaranya, tidak hanya digaruk tapi juga diremas-remas dan memuntir-muntir putingnya sendiri. Dengan leluasa Mahmud menggesek-gesek bagian tubuh yang paling rahasia milik gadis itu. Hampir 5 menit kini liang vagina itu sudah becek dan menimbulkan bunyi kecipak karena gerakan jari-jari Mahmud yang sudah ahli itu. “aaahh..jgn dilepas..ohhpak..” jerit Mona saat tangan Mahmud mengangkat tangannya dari vaginanya yg sudah basah itu dan malah “cuman” mengelus- elus pahanya dan meremas pantatnya. “Kenapa sayang..? kamu mau aku untuk terus mengobok-obok memek kamu..?” tanya Mahmud. “Ngeh..ngeh..iii yaaa paakk ouufh..” diantara engahannya “kamu yakin..??” “uuhhngeh sssh..” ia hanya mengangguk “kamu mohon dong sama aku..paaak Mahmud sayang, tolong obok-obok memek saya please saya mohon” Mendengar perintah itu, sekejap Mona merasa malu dan marah tapi segera terganti kebutuhan body-nya yang sudah terbakar birahi secara aneh itu. Ia berusaha untuk tidak mengucapkan itu dengan terus menggaruk, tapi ia tidak kuat.. “ouuh..ngeh..Pa..Pak Mahmud sssss.sayaaang, ooh..tol..long obokobok menggehmemek sayaaaapleeeeease uuuff.. saya mohoooonn” erang Mona. “Tentu sayang” Lalu dengan sigap jarinya menggerayangi bibir vagina Mona yang becek itu dan menggesek dengan cepat. Mona melenguh penuh nikmat sambil meregangkan badannya, lalu tersentak hebat saat jari itu menusuk masuk dan menemukan klitorisnya “Haaa..ternyata disitu yaaa” dengan ahli ia memainkan jari itu pada g-spot tsb yang mengakibatkan Mona mendesah- desah. Gadis itu merasakan terbentuknya sensasi orgasme menanjak naik.. “Oouuhhja.nggaannn..” ia berusaha menahan dirinya, tapi gerakan jari Mahmud makin menggila dan terus menggila, ia sudah hampir tidak tahan. Sambil menggigit bibirnya dan memejamkan matanya ia berusaha menahan klimaksnya, tidak mengira bahwa dirinya dapat dibuat klimaks oleh Mahmud. “Ouuuuuuhhhhhh. aaaiiiieeeeeeeeeee..” dengan teriakan panjang Mona mencapai puncaknya dan tubuhnya menggetar keras. Cairan makin deras membasahi liang vaginanya, ia menikmati setiap detik sensasi luar biasa itu. Tubuhnya makin lemas dan pandangannya nanar. Ia tak mampu menolak saat Mahmud menunduk dan mencium bibirnya yang tipis. “mmmmmpphhh..” Mona mengerang dan sulit menolak saat lidah Mahmud memasuki rongga mulutnya dan melilit-lilit lidahnya, bahkan tanpa sadar ia membalas ciuman itu. Cersex Anak Kost Sementara tangan Mahmud masih mengocok kencang dan gadis itu merasakan kembali orgasmenya mau menyeruak lagi..apalagi saat ciuman Mahmud berpindah mencium puting kirinya.. “Auukkh..ssttopp..ssssshh ssshh..” tapi Mona malah membusungkan dadanya mempermudah Mahmud menikmati puting kerasnya. Kini rasa gatalnya sudah terganti dengan desakan nafu setan yang tidak pernah terpuaskan, tangannya yang bebas dituntun oleh Mahmud ke penisnya di balik sarungnya. “oouuh..bes..bessar banget ppaakk..” gumam Mona tanpa sadar saat merasakan batang hangat yang berdenyut-denyut dalam genggamannya, ia melirik ke arah batang kemaluan Pak Mahmud yang ternyata lebih besar dibanding milik pacarnya, pikiran nafsunya tanpa sadar membayangkan apakah ia mampu untuk mengulum penis itu dalam mulutnya atau membayangkan bagaimana rasanya bila penis itu menyerang vaginanya. Dengan birahinya yang terus membara dan terus dijaga geloranya oleh Mahmud, Mona dengan suka rela mengocok-ngocok penis raksasa Pak Mahmud itu, ia sudah tidak ingat akan bencinya dia terhadap pria tua berumur 60 tahun itu. Mahmud mulai mendesah-desah keenakan di antara kulumannya pada kedua puting Mona. “aaaaaaannggghhhhh pppaaaakkhh aaaaaaannggghh” Mona mencapai klimaks sampai dua kali berturut-turut karena kocokan tangan Mahmud, matanya makin nanar dan bibir seksinya menyeringai seperti menahan sakit. “Sekarang kamu isep punya bapak yaa..kamu kan jago kalo sama pacar kamu” “ouuh..ngga ma..mau..ap aauupphhh..mmmhh..” Mona yang lemas akibat klimaks tadi tak berdaya menolak saat Mahmud menarik lehernya membungkuk ke arah batang “monas” nya, tidak memperdulikan protes Mona yang ia tau hanya pura- pura karena sebenarnya sudah jatuh dalam genggamannya. Kini dengan dengan bibirnya yang seksi dan lidah yang hangat lembut itu mulai mengulum batang kemaluan itu. “Oooh..enak sayaaangkamu memang jago..sssshhkamu suka kan..?” tanyanya “mmmmmpph sllluurpp..mmmmmm” hanya itu yang keluar dari mulut Mona, yang dengan semangat memainkan lidahnya menjilati dan menghisap penis Mahmud. Aroma dan rasa dari penis laki- laki itu telah menyihirnya untuk memberikan sepongan yang paling enak. “Bapak tau..kamu cuman cewek sombong yang sebenarnya punya jiwa murahan dan pelacur plaakk..!!” Cersex Anak Kost Mona tersentak saat pantat bulatnya ditepak oleh Mahmud, mukanya merah dan marah tapi sebenarnya malah membuat dia makin terangsang dan makin cepat ia mem- blow job penis Mahmud. Belum pernah ia merasakan birahinya dibangkitkan dengan cara kasar ini, tapi ia tau bahwa ia sangat menikmatinya. “Kurang ajar nih aki-aki” gerutunya dalam hati dan ia menggigit gemas ke penis Mahmud yng membuatnya itu mengelinjang dan lidahnya makin cepat menyapu urat di bawah penis itu. “Ayo..sekarang kamu naikin penis aku..” Tanpa berucap Mona mulai menaiki ke atas tubuh tambun Mahmud, dengan deg-degan menanti penis besar itu ia menurunkan pinggulnya dengan dibantu tangan Mahmud yang memegang pinggangnya yang ramping. “Ooooh..” Mona mengerang saat ujung “helm” penis itu bersentuhan dengan bibir vaginanya dan mulai memasuki liang surga. Kembali ia mengerang menahan sedikit sakit saat baru masuk sedikit, liang vaginanya berusaha mengimbangi diameter penis Mahmud itu. “Enak kan sayang?” “Hmmmmmnggh” Mona hanya mengerang dan memjamkan mata menunggu penis itu membenam ke dalam vaginanya. Tapi Mahmud hanya menggesek- gesek liang vagina Mona itu dengan ujung kepala “meriamnya”. Gadis itu menggoyang- goyang pinggul seksinya dan berusaha menurunkan badannya, tapi Mahmud tetap menahan pinggulnya sehingga tetap belum dapat “menunggangi” penis Mahmud. “Hemmmkenapa sayang? Udah ga sabar yaa ngerasain ****** bapak?” “Huuh?..nggeeeh aa..paahh” Mona ngga tau harus ngomong apa, masih tersisa gengsi pada dirinya. “Hehehe..masih sok alim uuh..kamu ya..? Kalo kamu mau ****** bapak, kamu harus memohon dengan mengaku diri kamu itu cuman perek murahan dan lakukan dengan seksi..” “aaahhsssh..kenapa mes..ti gitu paakkpleaaase” Mona sudah benar-benar terangsang dan tidak bisa berfikir jernih lagi, dalam pikirannya kini hanya penis Mahmud saja. Mahmud mendengus dan seperti hendak memindahkan tubuh Mona di atasanya, merasa perbuatan itu. “Oouuh ooke..okeeh paaak ngeh, tega bgt sih bapakoouf paak, tolong masukin ****** ba..ngeehh..bapak ke memekku paak, entotin sayaaa ooh paakk akkuu..memang cewe murahan yang sok suci..nggeh..pleease..paakk..akuuu mohooon” pinta Mona memelas sambil meremas-remas kedua payudaranya. Cersex Anak Kost “Hehehehekamu tergila- gila ya sama ****** bapak..” “Iyaa ppaakkh please..aku ga tahaaan paakk” “Kontol pacar kamu ga ada apa- apanya kan?” “oouuh..jauuh pakkk..punya bapak lebih hebaat dan enaaaakk” “Hehehe..goodini dia hadiahnya..” Mahmud lalu menarik ke atas tubuh Mona dan menurunkannya kembali, dengan diiringi erangan Mona merasakan penis itu makin dalam masuknya dan sulit ia menahan diri untuk tidak klimaks yang keempat kalinya. Mona kembali menaikkan badannya dan menurunkan kembali sehingga sudah ¾ penis itu diemut vaginanya. Gerakannya diulangi berkali-kali, awalnya perlahan tapi makin lama makin cepat karena vaginanya sudah bisa “menerima” penis berukuran di atas rata-rata itu. Gadis itu sudah benar-benar dikuasai nafsu birahinya dan ia merasa terbang ke awang-awang merasakan gesekan-gesekan penis Mahmud dengan dinding vaginanya. Tidak sampai 5 menit Mona sudah merasakan akan keluar lagi. “Ouuh..gilaaa..paaakkh.. oouuuhhhhhhhhh..” Mona mencapai klimaksnya lagi dan ia terus bergerak naik turun menunggangi penis yang masih perkasa itu. Buah dadanya yang besar menggantung itu bergerak naik turun mengikuti irama gerakan badannya, dengan nikmat Mahmud meraup gumpalan daging kenyal itu dan meremas- remasnya dengan gemas. Dengan liar ia terus menunggangi penis itu, diiring dengan bunyi “plok..plok..plok..plok..” yang makin cepat akibat beradunya badan Mona dengan perut buncit Mahmud. Hampir 15 menit Mona menikmati hunjaman-hujaman penis itu, dalam periode itu Mona sudah mencapai orgasme sampai 4x lagi, ia tidak dapat menahan untuk tidak melenguh dan berteriak nikmat. Pikirannya sulit untuk fokus bahwa ia telah dibuat klimaks oleh seorang laki- laki yang pantas jadi ayahnya. Ia merasa lemah sekali akan nafsu yang menguasainya, tapi sungguh terasa nikmat sekali yang tidak mampu ditolaknya. Mahmud juga sudah hampir mencapai puncaknya, penisnya telah mengeras sampai maksimal dah hal ini juga dirasakan oleh Mona, ia mempercepat gerakan naik turunnya yang menyebabkan buah dada montoknya bouncing naik turun makin cepat. Cersex Anak Kost “Uuuaaahh gilaaaaa ooouuuhhh” akhirnya Mahmud tidak dpt menahan lagi, spermanya muncrat seiring dengan klimaksnya yang ternyata berbarengan dengan klimaks yang sangat kuat dari Mona. Mahmud merasakan dinding vagina Mona yang hangat itu bergetar menambah kenikmatan klimaksnya. Dengan lunglai Mona turun dari tunggangannya dan rebah di samping Pak Mahmud yang juga masih merem melek habis menikmati tubuh gadis cantik dan sexy itu. “Kamu memang hebat hebat cantik” “Cukup pak..ngeh, aku ga tau kenapa bisa kaya gini tadi..ini harusnya gak terjadi, cukup sekali ini terjadi” Mona yang sudah mulai jernih pikirannya, ia kini sangat menyesali bahwa ia menyerahkan dirinya secara sukarela kepada Mahmud. Ia memutuskan untuk pindah kost dan kejadian tadi harus dikubur dalam-dalam, tidak boleh ada yang tahu. Melihat Mona yang mulai membereskan bajunya dan hendak pergi, Mahmud bergerak cepat. Ia memegang leher belakang Mona yang sedang membungkuk hendak mengambil cdnya lalu dengan cepat membenturkannya ke meja kayu yang ada di depan mereka duduk. “uuuugghhh.” kerasnya benturan itu membuat ia setengah pingsan. “hehehe..ga secepat itu sayang..kamu akan jadi milikku..” Mahmud lalu menarik tangan Mona dan gadis itu pasrah saja dibawa dengan setengah sadar masuk ke kamar Mahmud. Lalu setelah melepas sisa bajunya, ia merebahkan tubuh telanjang yang masih lemas itu ke atas ranjangnya. Lalu ia mengikat kedua pegelangan kaki dan pergelangan tangan Mona ke ujung ranjang besi, sehingga kini tubuh telanjangnya itu dalam posisi kaki yang mengangkang lebar. “uuuh..apa-apaan inihlepasin paak”dengan suara masih serak dan lemah Mona berontak dengan percuma, ia mulai takut apa yang hendak dilakukan. Cersex Anak Kost Melihat posisi dan kondisi Mona yang menggairahkan itu, Mahmud tidak tahan lagi ia membungkuk lalu menciumi payudara montok dan memainkan lidahnya mengecupi puting Mona yang sebentar saja langsung mengeras. “Ouuh..pak..! lepasin saya pak kalo ngga saaauupphh mmbbllllmmmmm” Mona tidak dapat melanjuntukan omongannya karena ditutup lakban oleh Mahmud. Kini kesadaran Mona sudah mulai pulih, ia masih terus berusaha memberontak untuk melepaskan ikatan kaki dan tangannya tapi ikatan itu sungguh kuat. Ia mulai takut karena kini ia tidak berdaya dan berada dlm kekuasaan Mahmud. Pandangan matanya mengikuti Mahmud seperti mata kelinci yang sedang ketakutan melihat serigala yang akan memangsa, dan air matanya mulai meleleh di pipinya. “Eeeiih..kenapa nangis cantik? Aku paling ga suka liat cewe nangistapi sekarang kita liat film dulu ya”ujar Mahmud sambil memasang kabel menghubungkan dari handycam ke tv. Lalu ia mulai menyetelnya. Mata Mona terbelalak kaget saat melihat tayangan video di layar tv, jantungnya serasa akan copot dan kepalanya tiba- tiba pusing mendadak melihat adegan per adegan dari video itu. Ternyata kejadian di sofa ruang tengah tadi semuanya direkam oleh Mahmud dari tempat tersembunyi, terlihat jelas saat ia melihat dirinya mulai merasakan gatal yang menyerang, mulai mencopoti bajunya dan sampai kejadian dia berhubungan sex dengan Mahmud. Perasaannya makin hancur saat ternyata Mahmud tidak hanya merekam dari 1 sudut saja, terdapat 4 handicam tersembunyi yang merekam seluruh kejadian. Bahkan saat ia memohon kepada Mahmud untuk mengobok- obok vaginanya dan pengakuan dia sebagai cewek murahan juga terdengar jelas. Wajah gadis yang cantik itu jadi pucat dan tubuhnya bergetar, ia sudah menduga apa yang akan diminta oleh Mahmud dengan adanya  video itu. Perasaannya geram, marah, benci, takut dan lain-lain bercampur aduk, kini ia hanya dapat menangis. Terlihat jelas bagaimana wajahnya menunjukkan dirinya menikmati setiap detik permainan panas itu dengan aki-aki tambun yang sudah tua. “Percuma kau menangis..kini kamu akan merasakan akibatnya karena selama ini menjadi cewek sombong yang sok suci. Bapak tau apa yang kamu lakukan sama pacar kamu selama ini, nah..sekarang kamu harus nurut apa yang bapak mau, kalo ngga bapak jamin film ini akan nyebar kemana-mana, kamu ngerti??” tegas Mahmud. Mona hanya mengangguk lemah dengan pandangan sayu. “Sekarang yang aku minta kamu tidak boleh nangis selama kamu melayani saya..bisa..?? kalo tetap nangis kamu akan terima hukuman yang berat..” Kembali Mona hanya mengangguk dan berusaha menahan air matanya. Ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa akan ada jalan keluar nantinya. Tanpa sadar ia membayangkan kejadian tadi, dan ia teringat akan ukuran penis Pak Mahmud yang memang di atas rata-rata. Dengan pikiran itu tanpa dapat dicegah terasa desiran-desiran halus di perutnya dan ia merasa putingnya agak mengeras. “Sayangyang punya penis si Mahmud ****** itu..” pikirnya. Mona melotot kaget saat Mahmud mengambil sesuatu dari lemari yang ternyata merupakan dildo vibrator yang berukuran panjang. Cersex Anak Kost Mahmud kini duduk di ranjang di dekat kakinya yang ngangkang itu, memperlihatkan vaginanya yang terbuka menantang, lalu ia mengusap dengan tangannya yang mengakibatkan Mona terhentak. “Kayanya udah basah nih..udah siap yah..” goda Mahmud, lalu ia membungkuk dan wajahnya kini sudah di depan liang surga milik gadis cantik itu, tiba-tiba Mona menggelinjang saat lidah Mahmud menciumi dan menjilati vaginanya. Untuk beberapa saat Mona menggelinjang-gelinjang, nafasnya kembali memburu dan pandangan matanya sayu. “Ngggeehhhhhhhh!” Mona menjerit dengan mulutnya yang tertutup lakban, saat Mahmud memasukkan dildo ke dalam lubang kemaluannya yang sudah basah dan ngilu itu dan terus mengerang karena dildonya makin dalam ditusukkannya. Kembali ia menggelinjang hebat saat Mahmud menyalakan vibartornyanya. Terasa sakit, tapi setelah beberapa menit rasa sakit itu berangsur-angsur menghilang tergantikan dengan sensasi kenikmatan yang belum pernah ia rasakan atau pernah ia bayangkan. Kini erangannya terdengar seperti rintihan kenikmatan diiringi dengusan nafasnya yang memburu. Mona melenguh panjang dan pelan, merasakan tubuhnya makin panas dan terangsang. Rasa menggelitik di perut bag bawah makin menggila dan menggelora. Dengan rasa malu dan kaget, ia mencapai klimaksnya dengan sensasi yang luar biasa..” “nngggggghhhhh mmmmmmmmmmhhhhh..!!!!” Tubuh montoknya menegang sesaat ketika klimaksnya menyerang, pandangan matanya makin sayu. Tapi dildo itu tetap bergetar seperti mengoyak- ngoyak bag dalam vaginanya, dan rasa nikmat kembali dirasakan makin meningkat, nafasnya memburu dan kini pikirannya sudah tidak terkontrol, nafsu birahinya terus membara karena dildo itu. “Naah..kamu seneng aja ya ditemenin ama dildo bapak ya tenang aja, getarannya akan makin keras kok udah saya setting dan bapak colokin ke listrik..hehehe..bapak mau bikin back up untuk film kamu tadi ya..” kata Mahmud, ia hanya ketawa melihat Mona memandangnya dengan tubuh telanjangnya yang menggeliat- geliat, tubuh montok yang tampak berkilat karena keringat. Mahmud makin tertawa karena Mona mengerang lagi karena telah orgasme untuk kesekian kalinya, lalu ia meninggalkan Mona yang terus mengerang- erang karena getaran dildo itu. Cersex Anak Kost Tidak terhitung berapa kali Mona dipaksa untuk orgasme, tubuhnya mengkilat karena basah oleh peluhnya, gadis itu merasa lemas sekali tapi dildo yang menancap di vaginanya memaksa dia untuk terus dirangsang. Akhirnya karena tidak kuat lagi, gadis malang itu jatuh pingsan. TAMAT -- DEWA757 Contact :- WA            : +855 1733 7649- Telegram   : +855 1733 7649- Line           : CSDEWA757- Livechat    : https://lc.chat/now/5505841/ Link Alternatif Dewa757http://209.105.243.205/anak757.info
9 notes · View notes
istanakasino · 3 years
Photo
Tumblr media
Cerita Sex Terbaru | Selingkuh dengan Istri TetanggakuSudah bertahun-tahun kegiatan ronda malam di lingkungan tempat tinggalku berjalan dengan baik. Setiap malam ada satu grup terdiri dari tiga orang. Sebagai anak belia yang sudah bekerja aku dapat giliran ronda pada malam minggu.Pada suatu malam minggu aku giliran ronda. Tetapi sampai pukul 23.00 dua orang temanku tidak muncul di pos perondaan. Aku tidak peduli mau datang apa tidak, karena aku maklum tugas ronda adalah sukarela, sehingga tidak baik untuk dipaksa-paksa. Biarlah aku ronda sendiri tidak ada masalah.Karena memang belum mengantuk, aku jalan-jalan mengontrol kampung. Biasanya kami mengelilingi rumah-rumah penduduk. Pada waktu sampai di samping rumah Pak Tadi, aku melihat kaca nako yang belum tertutup. Aku mendekati untuk melihat apakah kaca nako itu kelupaan ditutup atau ada orang jahat yang membukanya. Dengan hati-hati kudekati, tetapi ternyata kain korden tertutup rapi.Kupikir kemarin sore pasti lupa menutup kaca nako, tetapi langsung menutup kain kordennya saja. Mendadak aku mendengar suara aneh, seperti desahan seseorang. Kupasang telinga baik-baik, ternyata suara itu datang dari dalam kamar. Kudekati pelan-pelan, dan darahku berdesir, ketika ternyata itu suara orang bersetubuh. Nampaknya ini kamar tidur Pak Tadi dan istrinya. Aku lebih mendekat lagi, suaranya dengusan nafas yang memburu dan gemerisik dan goyangan tempat tidur lebih jelas terdengar. “Ssshh… hhemm… uughh… ugghh, terdengar suara dengusan dan suara orang seperti menahan sesuatu. Jelas itu suara Bu Tadi yang ditindih suaminya. Terdengar pula bunyi kecepak-kecepok, nampaknya penis Pak Tadi sedang mengocok liang vagina Bu Tadi.Aduuh, darahku naik ke kepala, penisku sudah berdiri keras seperti kayu. Aku betul-betul iri membayangkan Pak Tadi menggumuli istrinya. Alangkah nikmatnya menyetubuhi Bu Tadi yang cantik dan bahenol itu.“Oohh, sshh buuu, aku mau keluar, sshh…. ssshh..” terdengar suara Pak Tadi tersengal-sengal. Suara kecepak-kecepok makin cepat, dan kemudian berhenti. Nampaknya Pak Tadi sudah ejakulasi dan pasti penisnya dibenamkan dalam-dalam ke dalam vagina Bu Tadi. Selesailah sudah persetubuhan itu, aku pelan-pelan meninggalkan tempat itu dengan kepala berdenyut-denyut dan penis yang kemeng karena tegang dari tadi.Sejak malam itu, aku jadi sering mengendap-endap mengintip kegiatan suami-istri itu di tempat tidurnya. Walaupun nako tidak terbuka lagi, namun suaranya masih jelas terdengar dari sela-sela kaca nako yang tidak rapat benar. Aku jadi seperti detektip partikelir yang mengamati kegiatan mereka di sore hari. Biasanya pukul 21.00 mereka masih melihat siaran TV, dan sesudah itu mereka mematikan lampu dan masuk ke kamar tidurnya. Aku mulai melihat situasi apakah aman untuk mengintip mereka. Apabila aman, aku akan mendekati kamar mereka. Kadang-kadang mereka hanya bercakap-cakap sebentar, terdengar bunyi gemerisik (barangkali memasang selimut), lalu sepi. Pasti mereka terus tidur. Tetapi apabila mereka masuk kamar, bercakap-cakap, terdengar ketawa-ketawa kecil mereka, jeritan lirih Bu Tadi yang kegelian (barangkali dia digelitik, dicubit atau diremas buah dadanya oleh Pak Tadi), dapat dipastikan akan diteruskan dengan persetubuhan. Dan aku pasti mendengarkan sampai selesai. Rasanya seperti kecanduan dengan suara-suara Pak Tadi dan khususnya suara Bu Tadi yang keenakan disetubuhi suaminya.Hari-hari selanjutnya berjalan seperti biasa. Apabila aku bertemu Bu Tadi juga biasa-biasa saja, namun tidak dapat dipungkiri, aku jadi jatuh cinta sama istri Pak Tadi itu. Orangnya memang cantik, dan badannya padat berisi sesuai dengan seleraku. Khususnya pantat dan buah dadanya yang besar dan bagus. Aku menyadari bahwa hal itu tidak akan mungkin, karena Bu tadi istri orang. Kalau aku berani menggoda Bu Tadi pasti jadi masalah besar di kampungku. Bisa-bisa aku dipukuli atau diusir dari kampungku. Tetapi nasib orang tidak ada yang tahu. Ternyata aku akhirnya dapat menikmati keindahan tubuh Bu Tadi.Pada suatu hari aku mendengar Pak Tadi opname di rumah sakit, katanya operasi usus buntu. Sebagai tetangga dan masih bujangan aku banyak waktu untuk menengoknya di rumah sakit. Dan yang penting aku mencoba membangun hubungan yang lebih akrab dengan Bu Tadi. Pada suatu sore, aku menengok di rumah sakit bersamaan dengan adiknya Pak Tadi. Sore itu, mereka sepakat Bu Tadi akan digantikan adiknya menunggu di rumah sakit, karena Bu Tadi sudah beberapa hari tidak pulang. Aku menawarkan diri untuk pulang bersamaku. Mereka setuju saja dan malah berterima kasih. Terus terang kami sudah menjalin hubungan lebih akrab dengan keluarga itu.Sehabis mahgrib aku bersama Bu Tadi pulang. Dalam mobilku kami mulai mengobrol, mengenai sakitnya Pak Tadi. Katanya seminggu lagi sudah boleh pulang. Aku mulai mencoba untuk berbicara lebih dekat lagi, atau katakanlah lebih kurang ajar. Inikan kesempatan bagus sekali untuk mendekatai Bu Tadi.“Bu, maaf yaa. ngomong-ngomong Bu Tadi sudah berkeluarga sekitar 3 tahun kok belum diberi momongan yaa”, kataku hati-hati.“Ya, itulah Dik Budi. Kami kan hanya lakoni. Barangkali Tuhan belum mengizinkan”, jawab Bu Tadi.“Tapi anu tho bu… anuu.. bikinnya khan jalan terus.” godaku.“Ooh apa, ooh. kalau itu sih iiiya Dik Budi” jawab Bu Tadi agak kikuk. Sebenarnya kan aku tahu, mereka setiap minggunya minmal 2 kali bersetubuh dan terbayang kembali desahan Bu Tadi yang keenakan. Darahku semakin berdesir-desir. Aku semakin nekad saja.“Tapi, kok belum berhasil juga yaa bu?” lanjutku.“Ya, itulah, kami berusaha terus. Tapi ngomong-ngomong kapan Dik Budi kimpoi. Sudah kerja, sudah punya mobil, cakep lagi. Cepetan dong. Nanti keburu tua lhoo”, kata Bu Tadi.“Eeh, benar nih Bu Tadi. Aku cakep niih. Ah kebetulan, tolong carikan aku Bu. Tolong carikan yang kayak Ibu Tadi ini lhoo”, kataku menggodanya.“Lho, kok hanya kayak saya. Yang lain yang lebih cakep kan banyak. Saya khan sudah tua, jelek lagi”, katanya sambil ketawa.Aku harus dapat memanfaatkan situasi. Harus, Bu tadi harus aku dapatkan.“Eeh, Bu Tadi. Kita kan nggak usah buru-buru nih. Di rumah Bu Tadi juga kosong. Kita cari makan dulu yaa. Mauu yaa bu, mau yaa”, ajakku dengan penuh kekhawatiran jangan-jangan dia menolak.“Tapi nanti kemaleman lo Dik”, jawabnya.“Aah, baru jam tujuh. Mau ya Buu”, aku sedikit memaksa.“Yaa gimana yaa… ya deh terserah Dik Budi. Tapi nggak malam-malam lho.” Bu Tadi setuju. Batinku bersorak.Kami berehenti di warung bakmi yang terkenal. Sambil makan kami terus mengobrol. Jeratku semakin aku persempit.“Eeh, aku benar-benar tolong dicarikan istri yang kayak Bu Tadi dong Bu. benar nih. Soalnya begini bu, tapii eeh nanti Bu Tadi marah sama saya. Nggak usaah aku katakan saja deh”, kubuat Bu Tadi penasaran.“Emangnya kenapa siih.” Bu tadi memandangku penuh tanda tanya.“Tapi janji nggak marah lho.” kataku memancing. Dia mengangguk kecil.“Anu bu… tapi janji tidak marah lho yaa.”“Bu Tadi terus terang aku terobsesi punya istri seperti Bu tadi. Aku benar-benar bingung dan seperti orang gila kalau memikirkan Bu Tadi. Aku menyadari ini nggak betul. Bu Tadi kan istri tetanggaku yang harus aku hormati. Aduuh, maaf, maaf sekali bu. aku sudah kurang ajar sekali”, kataku menghiba. Bu Tadi melongo, memandangiku. sendoknya tidak terasa jatuh di piring. Bunyinya mengagetkan dia, dia tersipu-sipu, tidak berani memandangiku lagi.Sampai selesai kami jadi berdiam-diaman. Kami berangkat pulang. Dalam mobil aku berpikir, ini sudah telanjur basah. Katanya laki-laki harus nekad untuk menaklukkan wanita. Nekad kupegang tangannya dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku memegang setir. Di luar dugaanku, Bu Tadi balas meremas tanganku. Batinku bersorak. Aku tersenyum penuh kemenangan. Tidak ada kata-kata, batin kami, perasaan kami telah bertaut. Pikiranku melambung, melayang-layang. Mendadak ada sepeda motor menyalib mobilku. Aku kaget.“Awaas! hati-hati!” Bu Tadi menjerit kaget.“Aduh nyalib kok nekad amat siih”, gerutuku.“Makanya kalau nyetir jangan macam-macam”, kata Bu tadi. Kami tertawa. Kami tidak membisu lagi, kami ngomong, ngomong apa saja. Kebekuan cair sudah. Sampai di rumah aku hanya sampai pintu masuk, aku lalu pamit pulang.Di rumah aku mencoba untuk tidur. Tidak bisa. Nonton siaran TV, tidak nyaman juga. Aku terus membayangkan Bu Tadi yang sekarang sendirian, hanya ditemani pembantunya yang tua di kamar belakang. Ada dorongan sangat kuat untuk mendatangi rumah Bu Tadi. Berani nggaak, berani nggak. Mengapa nggak berani. Entah setan mana yang mendorongku, tahu-tahu aku sudah keluar rumah. Aku mendatangi kamar Bu Tadi. Dengan berdebar-debar, aku ketok pelan-pelan kaca nakonya, “Buu Tadi, aku Budi”, kataku lirih. Terdengar gemerisik tempat tidur, lalu sepi. Mungkin Bu Tadi bangun dan takut. Bisa juga mengira aku maling. “Aku Budi”, kataku lirih. Terdengar gemerisik. Kain korden terbuka sedikit. Nako terbuka sedikit. “Lewat belakang!” kata Bu Tadi. Aku menuju ke belakang ke pintu dapur. Pintu terbuka, aku masuk, pintu tertutup kembali. Aku nggak tahan lagi, Bu Tadi aku peluk erat-erat, kuciumi pipinya, hidungnya, bibirnya dengan lembut dan mesra, penuh kerinduan. Bu Tadi membalas memelukku, wajahnya disusupkan ke dadaku.“Aku nggak bisa tidur”, bisikku.“Aku juga”, katanya sambil memelukku erat-erat.Dia melepaskan pelukannya. Aku dibimbingnya masuk ke kamar tidurnya. Kami berpelukan lagi, berciuman lagi dengan lebih bernafsu. “Buu, aku kangen bangeeet. Aku kangen”, bisikku sambil terus menciumi dan membelai punggungnya. Nafsu kami semakin menggelora. Aku ditariknya ke tempat tidur. Bu Tadi membaringkan dirinya. Tanganku menyusup ke buah dadanya yang besar dan empuk, aduuh nikmat sekali, kuelus buah dadanya dengan lembut, kuremas pelan-pelan. Bu Tadi menyingkapkan dasternya ke atas, dia tidak memakai BH. Aduh buah dadanya kelihatan putih dan menggung. Aku nggak tahan lagi, kuciumi, kukulum pentilnya, kubenamkan wajahku di kedua buah dadanya, sampai aku nggak bisa bernapas. Sementara tanganku merogoh kemaluannya yang berbulu tebal. Celana dalamnya kupelorotkan, dan Bu Tadi meneruskan ke bawah sampai terlepas dari kakinya. Dengan sigap aku melepaskan sarung dan celana dalamku. Penisku langsung tegang tegak menantang. Bu Tadi segera menggenggamnya dan dikocok-kocok pelan dari ujung penisku ke pangkal pahaku. Aduuh, rasanya geli dan nikmat sekali. Aku sudah nggak sabar lagi. Aku naiki tubuh Bu Tadi, bertelekan pada sikut dan dengkulku.Kaki Bu Tadi dikangkangkannya lebar-lebar, penisku dibimbingnya masuk ke liang vaginanya yang sudah basah. Digesek-gesekannya di bibir kemaluannya, makin lama semakin basah, kepala penisku masuk, semakin dalam, semakin… dan akhirnya blees, masuk semuanya ke dalam kemaluan Bu Tadi. Aku turun-naik pelan-pelan dengan teratur. Aduuh, nikmat sekali. Penisku dijepit kemaluan Bu Tadi yang sempit dan licin. Makin cepat kucoblos, keluar-masuk, turun-naik dengan penuh nafsu. “Aduuh, Dik Budi, Dik Budii… enaak sekali, yang cepaat.. teruus”, bisik Bu Tadi sambil mendesis-desis. Kupercepat lagi. Suaranya vagina Bu Tadi kecepak-kecepok, menambah semangatku. “Dik Budiii aku mau muncaak… muncaak, teruus… teruus”, Aku juga sudah mau keluar. Aku percepat, dan penisku merasa akan keluar. Kubenamkan dalam-dalam ke dalam vagina Bu Tadi sampai amblaas. Pangkal penisku berdenyut-denyut, spermaku muncrat-muncrat di dalam vagina Bu Tadi. Kami berangkulan kuat-kuat, napas kami berhenti. Saking nikmatnya dalam beberapa detik nyawaku melayang entah kemana. Selesailah sudah. Kerinduanku tercurah sudah, aku merasa lemas sekali tetapi puas sekali.Kucabut penisku, dan berbaring di sisinya. Kami berpelukan, mengatur napas kami. Tiada kata-kata yang terucapkan, ciuman dan belaian kami yang berbicara.“Dik Budi, aku curiga, salah satu dari kami mandul. Kalau aku subur, aku harap aku bisa hamil dari spermamu. Nanti kalau jadi aku kasih tahu. Yang tahu bapaknya anakku kan hanya aku sendiri kan. Dengan siapa aku membuat anak”, katanya sambil mencubitku. Malam itu pertama kali aku menyetubuhi Bu Tadi tetanggaku. Beberapa kali kami berhubungan sampai aku kimpoi dengan wanita lain. Bu Tadi walaupun cemburu tapi dapat memakluminya.Keluarga Pak tadi sampai saat ini hanya mempunyai satu anak perempuan yang cantik. Apabila di kedepankan, Bu Tadi sering menciumi anak itu, sementara matanya melirikku dan tersenyum-senyum manis. Tetanggaku pada meledek Bu Tadi, mungkin waktu hamil Bu Tadi benci sekali sama aku. Karena anaknya yang cantik itu mempunyai mata, pipi, hidung, dan bibir yang persis seperti mata, pipi, hidung, dan bibirku.Seperti telah anda ketahui hubunganku dengan Bu Tadi istri tetanggaku yang cantik itu tetap berlanjut sampai kini, walaupun aku telah berumah tangga. Namun dalam perkimpoianku yang sudah berjalan dua tahun lebih, kami belum dikaruniai anak. Istriku tidak hamil-hamil juga walaupun penisku kutojoskan ke vagina istriku siang malam dengan penuh semangat. Kebetulan istriku juga mempunyai nafsu seks yang besar. Baru disentuh saja nafsunya sudah naik. Biasanya dia lalu melorotkan celana dalamnya, menyingkap pakaian serta mengangkangkan pahanya agar vaginanya yang tebal bulunya itu segera digarap. Di mana saja, di kursi tamu, di dapur, di kamar mandi, apalagi di tempat tidur, kalau sudah nafsu, ya aku masukkan saja penisku ke vaginanya. Istriku juga dengan penuh gairah menerima coblosanku. Aku sendiri terus terang setiap saat melihat istriku selalu nafsu saja deh. Memang istriku benar-benar membuat hidupku penuh semangat dan gairah.Tetapi karena istriku tidak hamil-hamil juga aku jadi agak kawatir. Kalau mandul, jelas aku tidak. Karena sudah terbukti Bu Tadi hamil, dan anakku yang cantik itu sekarang menjadi anak kesayangan keluarga Pak Tadi. Apakah istriku yang mandul? Kalau melihat fisik serta haidnya yang teratur, aku yakin istriku subur juga. Apakah aku kena hukuman karena aku selingkuh dengan Bu Tadi? aah, mosok. Nggak mungkin itu. Apakah karena dosa? Waah, mestinya ya memang dosa besar. Tapi karena menyetubuhi Bu Tadi itu enak dan nikmat, apalagi dia juga senang, maka hubungan gelap itu perlu diteruskan, dipelihara, dan dilestarikan.Untuk mengatur perselingkuhanku dengan Bu Tadi, kami sepakat dengan membuat kode khusus yang hanya diketahui kami berdua. Apabila Pak Tadi tidak ada di rumah dan benar-benar aman, Bu Tadi memadamkan lampu di sumur belakang rumahnya. Biasanya lampu 5 watt itu menyala sepanjang malam, namun kalau pada pukul 20.00 lampu itu padam, berarti keadaan aman dan aku dapat mengunjungi Bu Tadi. (Anda dapat meniru caraku yang sederhana ini. Gratis tanpa bayar pulsa telepon yang makin mahal). Karena dari samping rumahku dapat terlihat belakang rumah Bu Tadi, dengan mudah aku dapat menangkap tanda tersebut. Tetapi pernah tanda itu tidak ada sampai 1 atau 2 bulan, bahkan 3 bulan. Aku kadang-kadang jadi agak jengkel dan frustasi (karena kangen) dan aku mengira juga Bu Tadi sudah bosan denganku. Tetapi ternyata memang kesempatan itu benar-benar tidak ada, sehingga tidak aman untuk bertemu.Pada suatu hari aku berpapasan dengan Bu Tadi di jalan dan seperti biasanya kami saling menyapa baik-baik. Sebelum melanjutkan perjalanannya, dia berkata, “Dik Budi, besok malam minggu ada keperluan nggak?”“Kayaknya sih nggak ada acara kemana-mana. Emangnya ada apa?” jawabku dengan penuh harapan karena sudah hampir satu bulan kami tidak bermesraan.“Nanti ke rumah yaa!” katanya dengan tersenyum malu-malu.“Emangnya Pak Tadi nggak ada?” kataku. Dia tidak menjawab, cuma tersenyum manis dan pergi meneruskan perjalanannya. Walaupun sudah biasa, darahku pun berdesir juga membayangkan pertemuanku malam minggu nanti.Seperti biasa malam minggu adalah giliran ronda malamku. Istriku sudah tahu itu, sehingga tidak menaruh curiga atau bertanya apa-apa kalau pergi keluar malam itu. Aku sudah bersiap untuk menemui Bu Tadi. Aku hanya memakai sarung, (tidak memakai celana dalam) dan kaos lengan panjang biar agak hangat. Dan memang kalau tidur aku tidak pernah pakai celana dalam tetapi hanya memakai sarung saja. Rasanya lebih rileks dan tidak sumpek, serta penisnya biar mendapat udara yang cukup setelah seharian dipepes dalam celana dalam yang ketat.Waktu menunjukkan pukul 22.00. Lampu belakang rumah Bu Tadi sudah padam dari tadi. Aku berjalan memutar dulu untuk melihat situasi apakah sudah benar-benar sepi dan aman. Setelah yakin aman, aku menuju ke samping rumah Bu Tadi. Aku ketok kaca nako kamarnya. Tanpa menunggu jawaban, aku langsung menuju ke pintu belakang. Tidak berapa lama terdengar kunci dibuka. Pelan pintu terbuka dan aku masuk ke dalam. Pintu ditutup kembali. Aku berjalan beriringan mengikuti Bu Tadi masuk ke kamar tidurnya. Setelah pintu ditutup kembali, kami langsung berpelukan dan berciuman untuk menyalurkan kerinduan kami. Kami sangat menikmati kemesraan itu, karena memang sudah hampir satu bulan kami tidak mempunyai kesempatan untuk melakukannya. Setelah itu, Bu Tadi mendorongku, tangannya di pinggangku, dan tanganku berada di pundaknya. Kami berpandangan mesra, Bu tadi tersenyum manis dan memelukku kembali erat-erat. Kepalanya disandarkan di dadaku.“Paa, sudah lama kita nggak begini”, katanya lirih. Bu Tadi sekarang kalau sedang bermesraan atau bersetubuh memanggilku Papa. Demikian juga aku selalu membisikkan dan menyebutnya Mama kepadanya. Nampaknya Bu Tadi menghayati betul bahwa Nia, anaknya yang cantik itu bikinan kami berdua.“Pak Tadi sedang kemana sih maa”, tanyaku.“Sedang mengikuti piknik karyawan ke Pangandaran. Aku sengaja nggak ikut dan hanya Nia saja yang ikut. Tenang saja, pulangnya baru besok sore”, katanya sambil terus mendekapku.“Maa, aku mau ngomong nih”, kataku sambil duduk bersanding di tempat tidur. Bu Tadi diam saja dan memandangku penuh tanda tanya.“Maa, sudah dua tahun lebih aku berumah tangga, tetapi istriku belum hamil-hamil juga. Kamu tahu, mustinya secara fisik, kami tidak ada masalah. Aku jelas bisa bikin anak, buktinya sudah ada kan. Aku nggak tahu kenapa kok belum jadi juga. Padahal bikinnya tidak pernah berhenti, siang malam”, kataku agak melucu. Bu Tadi memandangku.“Pa, aku harus berbuat apa untuk membantumu. Kalau aku hamil lagi, aku yakin suamiku tidak akan mengijinkan adiknya Nia kamu minta menjadi anak angkatmu. Toh anak kami kan baru dua orang nantinya, dan pasti suamiku akan sayang sekali. Untukku sih memang seharusnya bapaknya sendiri yang mengurusnya. Tidak seperti sekarang, keenakan dia. Cuma bikin doang, giliran sudah jadi bocah orang lain dong yang ngurus”, katanya sambil merenggut manja. Aku tersenyum kecut.“Jangan-jangan ini hukuman buatku ya maa, Aku dihukum tidak punya anak sendiri. Biar tahu rasa”, kataku.“Ya sabar dulu deh paa, mungkin belum pas saja. Spermamu belum pas ketemu sama telornya Rina (nama istriku). Siapa tahu bulan depan berhasil”, katanya menghiburku.“Ya mudah-mudahan. Tolong didoain yaa…”“Enak saja. Didoain? Mustinya aku kan nggak rela Papa menyetubuhi Rina istrimu itu. Mustinya Papa kan punyaku sendiri, aku monopoli. Nggak boleh punya Papa masuk ke perempuan lain kan. Kok malah minta didoain. Gimana siih”, katanya manja dan sambil memelukku erat-erat. Benar juga, mestinya kami ini jadi suami-istri, dan Nia itu anak kami.“Maa, kalau kita ngomong-ngomong seperti ini, jadinya nafsunya malah jadi menurun lho. Jangan-jangan nggak jadi main nih”, kataku menggoda.“Iiih, dasar”, katanya sambil mencubit pahaku kuat-kuat.“Makanya jangan ngomong saja. Segera saja Mama ini diperlakukan sebagaimana mestinya. Segera digarap doong!” katanya manja.Kami berpelukan dan berciuman lagi. Tentu saja kami tidak puas hanya berciuman dan berpelukan saja. Kutidurkan dia di tempat tidur, kutelentangkan. Bu Tadi mandah saja. Pasrah saja mau diapain. Dia memakai daster dengan kancing yang berderet dari atas ke bawah. Kubuka kancing dasternya satu per satu mulai dari dada terus ke bawah. Kusibakkan ke kanan dan ke kiri bajunya yang sudah lepas kancingnya itu. Menyembullah buah dadanya yang putih menggunung (dia sudah tidak pakai BH). Celana dalam warna putih yang menutupi vaginanya yang nyempluk itu aku pelorotkan. Aku benar-benar menikmati keindahan tubuh istri gelapku ini. Saat satu kakinya ditekuk untuk melepaskan celana dalamnya, gerakan kakinya yang indah, vaginanya yang agak terbuka, aduh pemandangan itu sungguh indah. Benar-benar membuatku menelan ludah. Wajah yang ayu, buah dada yang putih menggunung, perut yang langsing, vagina yang nyempluk dan agak terbuka, kaki yang indah agak mengangkang, sungguh mempesona. Aku tidak tahan lagi. Aku lempar sarungku dan kaosku entah jatuh dimana. Aku segera naik di atas tubuh Bu Tadi. Kugumuli dia dengan penuh nafsu. Aku tidak peduli Bu Tadi megap-megap keberatan aku tindih sepenuhnya. Habis gemes banget, nafsu banget sih.“Uugh jangan nekad tho. Berat nih”, keluh Bu Tadi.Aku bertelekan pada telapak tanganku dan dengkulku. Penisku yang sudah tegang banget aku paskan ke vaginanya. Terampil tangan Bu Tadi memegangnya dan dituntunnya ke lubang vaginanya yang sudah basah. Tidak ada kesulitan lagi, masuklah semuanya ke dalam vaginanya. Dengan penuh semangat kukocok vagina Bu Tadi dengan penisku. Bu Tadi semakin naik, menggeliat dan merangkulku, melenguh dan merintih. Semakin lama semakin cepat, semakin naik, naik, naik ke puncak.“Teruuus, teruus paa.. sshh… ssh…” bisik Bu Tadi“Maa, aku juga sudah mau… keluaarr”,“Yang dalam paa… yang dalamm. Keluarin di dalaam Paa… Paa… Adduuh Paa nikmat banget Paa…, ouuch..”, jeritnya lirih yang merangkulku kuat-kuat. Kutekan dalam-dalam penisku ke vaginanyanya. Croot, cruuut, crruut, keluarlah spermaku di dalam rahim istri gelapku ini. Napasku seperti terputus. Kenikmatan luar biasa menjalar kesuluruh tubuhku. Bu Tadi menggigit pundakku. Dia juga sudah mencapai puncak. Beberapa detik dia aku tindih dan dia merangkul kuat-kuat. Akhirnya rangkulannya terlepas. Kuangkat tubuhku. Penisku masih di dalam, aku gerakkan pelan-pelan, aduh geli dan ngilu sekali sampai tulang sumsum. Vaginanya licin sekali penuh spermaku. Kucabut penisku dan aku terguling di samping Bu Tadi. Bu Tadi miring menghadapku dan tangannya diletakkan di atas perutku. Dia berbisik, “Paa, Nia sudah cukup besar untuk punya adik. Mudah-mudahan kali ini langsung jadi ya paa. Aku ingin dia seorang laki-laki. Sebelum Papa tadi mengeluh Rina belum hamil, aku memang sudah berniat untuk membuatkan Nia seorang adik. Sekalian untuk test apakah Papa masih joos apa tidak. Kalau aku hamil lagi berarti Papa masih joosss. Kalau nanti pengin menggendong anak, ya gendong saja Nia sama adiknya yang baru saja dibuat ini.” Dia tersenyum manis. Aku diam saja. menerawang jauh, alangkah nikmatnya bisa menggendong anak-anakku.Malam itu aku bersetubuh lagi. Sungguh penuh cinta kasih, penuh kemesraan. Kami tuntaskan kerinduan dan cinta kasih kami malam itu. Dan aku menunggu dengan harap-harap cemas, jadikah anakku yang kedua di rahim istri gelapku ini?883 Komentar2 Kali dibagikanSukaKomentariBagikan
9 notes · View notes
diaryanaa · 3 years
Text
Siapa yang tidak ingin menjadi Ibu seperti Septi Peni Wulandani?
Tumblr media
Tiga anaknya tidak sekolah di sekolah formal layaknya anak-anak pada umumnya. Tapi ketiganya mampu menjadi anak teladan, dua di antaranya sudah kuliah di luar negeri di usia yang masih sangat muda. Saya cuma berdecak gemetar mendengarnya. Bagaimana bisa?
Namanya Ibu Septi Peni Wulandani. Kalau kita search nama ini di google, kalian akan tahu bahwa Ibu ini dikenal sebagai Kartini masa kini. Beliau seorang ibu rumah tangga profesional, penemu model hitung jaritmatika, juga seorang wanita yang amat peduli pada nasib ibu-ibu di Indonesia.
Seorang wanita yang ingin mengajak wanita Indonesia kembali ke fitrahnya sebagai wanita seutuhnya. Beliau bercerita kiprahnya sebagai ibu rumah tangga yang mendidik tiga anaknya dengan cara yang bahasa kerennya anti mainstream. It’s like watching 3 Idiots. But this is not a film. This is a real story from Salatiga, Indonesia.
Semuanya berawal saat beliau memutuskan untuk menikah. Jika ada pepatah yang mengatakan bahwa pernikahan adalah peristiwa peradaban, untuk kisah Ibu Septi, pepatah itu tepat sekali. Di usianya yang masih 20 tahun, Ibu Septi sudah lulus dan mendapat SK sebagai PNS. Di saat yang bersamaan, beliau dilamar oleh seseorang. Beliau memilih untuk menikah, menerima lamaran tersebut.
Namun sang calon suami mengajukan persyaratan: beliau ingin yang mendidik anak-anaknya kelak hanyalah ibu kandungnya. Artinya? Beliau ingin istrinya menjadi seorang ibu rumah tangga. Harapan untuk menjadi PNS itu pun pupus. Beliau tidak mengambilnya. Ibu Septi memilih menjadi ibu rumah tangga. Baru sampai cerita ini saja saya sudah gemeteran. Akhirnya beliau pun menikah.
Pernikahan yang unik. Sepasang suami istri ini sepakat untuk menutup semua gelar yang mereka dapat ketika kuliah. Aksi ini sempat diprotes oleh orang tua, bahkan di undangan pernikahan mereka pun tidak ada tambahan titel/ gelar di sebelah nama mereka. Keduanya sepakat bahwa setelah menikah mereka akan memulai kuliah di universitas kehidupan. Mereka akan belajar dari mana saja.
Pasangan ini bahkan sering ikut berbagai kuliah umum di berbagai kampus untuk mencari ilmu. Gelar yang mereka kejar adalah gelar almarhum dan almarhumah. Subhanallah……Tentu saja tujuan mereka adalah khusnul khatimah. Sampai di sini, sudah kebayang kan bahwa pasangan ini akan mencipta keluarga yang keren? Ya, keluarga ini makin keren ketika sudah ada anak-anak hadir melengkapi kehidupan keluarga.
Dalam mendidik anak, Ibu Septi menceritakan salah satu prinsip dalam parenting adalah demokratis, merdekakan apa keinginan anak-anak. Begitu pun untuk urusan sekolah. Orang tua sebaiknya memberikan alternatif terbaik, lalu biarkan anak yang memilih. Ibu Septi memberikan beberapa pilihan sekolah untuk anaknya: mau sekolah favorit A? Sekolah alam? Sekolah bla bla bla. Atau tidak sekolah? Dan wow, anak-anaknya memilih untuk tidak sekolah. Tidak sekolah bukan berarti tidak mencari ilmu kan?
Ibu Septi dan keluarga punya prinsip: Selama Allah dan Rasul tidak marah, berarti boleh. Yang diperintahkan Allah dan Rasul adalah agar manusia mencari ilmu. Mencari ilmu tidak melulu melalui sekolah kan? Uniknya, setiap anak harus punya project yang harus dijalani sejak usia 9 tahun. Dan hasilnya?
Enes, anak pertama. Ia begitu peduli terhadap lingkungan, punya banyak project peduli lingkungan, memperoleh penghargaan dari Ashoka, masuk koran berkali-kali. Saat ini usianya 17 tahun dan sedang menyelesaikan studi S1nya di Singapura. Ia kuliah setelah SMP, tanpa ijazah. Modal presentasi. Ia kuliah dengan biaya sendiri bermodal menjadi seorang financial analyst. Bla bla bla banyak lagi. Keren banget.
Saat kuliah di tahun pertama ia sempat minta dibiayai orang tua, namun ia berjanji akan menggantinya dengan sebuah perusahaan. Subhanallah. Uang dari orang tuanya tidak ia gunakan, ia memilih menjual makanan door to door sambil mengajar anak-anak untuk membiayai kuliahnya.
Ara, anak kedua. Ia sangat suka minum susu dan tidak bisa hidup tanpa susu. Karena itu, ia kemudian berternak sapi. Pada usianya yang masih 10 tahun, Ara sudah menjadi pebisnis sapi yang mengelola lebih dari 5000 sapi. Bisnisnya ini konon turut membangun suatu desa. WOW! Sepuluh tahun gue masih ngapain? Dan setelah kemarin kepo, Ara ternyata saat ini juga tengah kuliah di Singapura menyusul sang kakak.
Elan, si bungsu pecinta robot. Usianya masih amat belia. Ia menciptakan robot dari sampah. Ia percaya bahwa anak-anak Indonesia sebenarnya bisa membuat robotnya sendiri dan bisa menjadi kreatif. Saat ini, ia tengah mencari investor dan terus berkampanye untuk inovasi robotnya yang terbuat dari sampah. Keren!! Saya cuma menunduk, what I’ve done until my 20. Banyak juga peserta yang lalu bertanya, “kenapa cuma 3, Bu?” hehe.
Dari cerita Ibu Septi sore itu, saya menyimpulkan beberapa rahasia kecil yang dimiliki keluarga ini, yaitu:
1. Anak-anak adalah jiwa yang merdeka, bersikap demokratis kepada mereka adalah suatu keniscayaan.
2. Anak-anak sudah diajarkan tanggung jawab dan praktik nyata sejak kecil melalui project. Seperti yang saya bilang tadi, di usia 9 tahun, anak-anak Ibu Septi sudah diwajibkan untuk punya project yang wajib dilaksanakan. Mereka wajib presentasi kepada orang tua setiap minggu tentang project tersebut.
3. Meja makan adalah sarana untuk diskusi. Di sana mereka akan membicarakan tentang ‘kami’, tentang mereka saja, seperti sudah sukses apa? Mau sukses apa? Kesalahan apa yang dilakukan? Oh ya, keluarga ini juga punya prinsip, “Kita boleh salah, yang tidak boleh itu adalah tidak belajar dari kesalahan tersebut”. Bahkan mereka punya waktu untuk merayakan kesalahan yang disebut dengan “false celebration”.
4. Rasulullah SAW sebagai role model. Kisah-kisah Rasul diulas. Pada usia sekian Rasul sudah bisa begini, maka di usia sekian berarti kita juga harus begitu. Karena alasan ini pula Enes memutuskan untuk kuliah di Singapura, ia ingin hijrah seperti yang dicontohkan Rasulullah. Ia ingin pergi ke suatu tempat di mana ia tidak dikenal sebagai anak dari orang tuanya yang memang sudah terkenal hebat.
5. Mempunyai vision board dan vision talk. Mereka punya gulungan mimpi yang dibawa ke mana-mana. Dalam setiap kesempatan bertemu dengan orang-orang hebat, mereka akan share mimpi-mimpi mereka. Prinsip mimpi: Dream it, share it, do it, grow it!
6. Selalu ditanamkan bahwa belajar itu untuk mencari ilmu, bukan untuk mencari nilai.
7. Mereka punya prinsip harus jadi entrepreneur. Bahkan sang ayah pun keluar dari pekerjaannya di suatu bank dan membangun berbagai bisnis bersama keluarga. Apa yang ia dapat selama bekerja ia terapkan di bisnisnya.
8. Punya cara belajar yang unik. Selain belajar dengan cara homeschooling di mana ibu sebagai pendidik, belajar dari buku dan berbagai sumber, keluarga ini punya cara belajar yang disebut Nyantrik. Nyantrik adalah proses belajar hebat dengan orang hebat. Anak-anak akan datang ke perusahaan besar dan mengajukan diri menjadi karyawan magang. Jangan tanya magang jadi apa ya, mereka magang jadi apa aja. Ngepel, membersihkan kamar mandi, apapun. Mereka pun tidak meminta gaji. Yang penting, mereka diberi waktu 15 menit untuk berdiskusi dengan pemimpin perusahaan atau seorang yang ahli setiap hari selama magang.
9. Hal terpenting yang harus dibangun oleh sebuah keluarga adalah kesamaan visi antara suami dan istri. That’s why milih jodoh itu harus teliti. Hehe… Satu cinta belum tentu satu visi, tapi satu visi pasti satu cinta
10. Punya kurikulum yang keren, di mana pondasinya adalah iman, akhlak, adab, dan bicara.
11. Di-handle oleh ibu kandung sebagai pendidik utama. Ibu bertindak sebagai ibu, partner, teman, guru, semuanya. Daaaan masih banyak lagi.
Hhhhmmm… Gimana? Profesi ibu rumah tangga itu profesi yang keren banget bukan? Ia adalah kunci awal terbentuknya generasi brilian bangsa.
Saya ingat cerita Ibu Septi di awal kondisi beliau menjadi ibu rumah tangga. Saat itu beliau iri melihat wanita sebayanya yang berpakaian rapi pergi ke kantor sedangkan beliau hanya mengenakan daster. Jadilah beliau mengubah style-nya. Jadi Ibu rumah tangga itu keren, jadi tampilannya juga harus keren, bahkan punya kartu nama dengan profesi paling mulia: housewife.
So, masih zaman berpikiran bahwa ibu rumah tangga itu sebatas sumur, kasur, lalala yang haknya terinjak-injak dan melanggar HAM? Duh please, housewife is the most presticious career for a woman, right? Tapi semuanya tetap pilihan. Dan setiap pilihan punya konsekuensi. Jadi apapun kita, semoga tetap menjadi pendidik hebat untuk anak-anak generasi bangsa.
Dari kisah di atas, saya juga menarik kesimpulan bahwa seminar kepemudaan tidak melulu bahas tentang organisasi, isu-isu negara, dan lain-lain yang biasa dibahas. Pemuda juga perlu belajar ilmu parenting untuk bekal dalam mendidik generasi penerus bangsa ini. Bukankah dari keluarga karakter anak itu terbentuk?
9 notes · View notes
bingzxv · 4 years
Text
cerita dewasa
Friday, March 19, 2010
AKU TERANGSANG TUBUH ADIK IPARKU NOVI
aku robin 30 tahun seorang suami dan ayah dari anak berumur 2 thn.
kami tinggal serumah dengan 2 adik iparku. yang pertama novi, 26 thn dan ana 22 tahun.
aku akrab dengan novi karena ramah dan agak lugu. sedangkan ana agak sedikit judes
kantorku dan novi satu gedung di jl. tb. simatupang. dua tahun lalu, sewaktu salah satu kenalanku yang juga tenant digedung itu membutuhkan seorang resepsionis, novi-lah yang aku rekomendasikan.
tiap hari novi menumpang motorku pergi dan pulang kerja.
jadi bisa dimengerti mengapa aku sangat akrab dengan novi.
paras novi bias saja tidak semanis ana atau istriku.
tingginya 162 cm, dengan berat 45 kg. tubuhnya padat sekal, pundaknya agak bungkuk. sebabnya adalah karena novi punya payudara yang besar namun proporsional dng tubuhnya.
dari pembicaraan perempuan antara novi, ana dan istriku, ukuran buahdada novi 34C.ukuran yang agak susah, lingkarnya 34 tapi cup-nya C. waktu masih sma di purwokerto, novi agak minder karena ukuran bukit kembarnya yang lebih besar dari teman-2nya, maklum kota kecil. maka novi sering membungkuk agar buahdadanya tidak terlalu menonjol. sekarang setelah kuliah dan kerja di jakarta, novi sadar ukurannya itu menjadi kebanggaannya.
perutnya rata membuat jelas tonjolan buahdadanya dan pinggulnya melekuk hampir sempurna, membuatku mudah membayangkan ungkapan gitar spanyol. dan yang paling aku kagumi adalah pantatnya yang kencang tertarik keatas. mudah melihat semua keindahan segitiga emas itu sewaktu ia memakai rok span atau celana streetch dan t-shirt ketatnya.
yang juga membuatku mudah mengetahui semua itu adalah, dirumah novi agak sembrono berpakaian.
Ia tidak pernah memakai bh, membuat buahdadanya berayun indah dan kadang putingnya tercetak di t-shirt nya. daster dari kain katun lemas membentuk setiap lekuk tubuhnya.
satu lagi kamar mandi jarang dikunci (karena memang kunci kamar mandi kami kadang bermasalah), aku pernah melihat seluruh tubuhnya, hanya sekian detik karena kekagetanku dan ada orang lain dirumah.
buahdadanya yang hampir menyembul karena robekan baju dibawah ketiaknya.
sikapnya akrab dan manja padaku mungkin juga karena ia menganggapku sebagai kakaknya sendiri.
awalnya aku memandang novi dengan cara yang sama, mengasihinya sebagai adikku ditambah aku memang tdk punya adik kandung perempuan.
tapi lama-kelamaan, laki-2 mana yang bisa terus berpikiran sehat jika hampir tiap hari melihat tubuh adik iparnya indah menantang birahi. pantat yang telah matang, buahdada yang segar ranum.
aku jadi sulit berkonsentrasi dan sering berfantasi sedang meggumuli tubuhnya.
ada keinginan untuk menikmati birahi bersamanya tapi aku takut.
namun sikapnya dan kebiasannya membuatku berpikiran jangan-2 itu ajakan untuk mereguk kenikmatan yang terlarang.
kebingungan dan keresahanku berlangsung berbulan-bulan sampai akhirnya...
hari jumat sore, novi meminta diantar ke rumah temannya di depok utk mengambil kamera digitalnya yang akan dipakai besok. aku agak malas karena sore itu agak mendung, tapi aku tidak bisa menolak rayuan dan rengekan manjanya.
kami pulang jam 21.00. keluar dari jl. margonda kearah pasar minggu, hujan akhirnya turun.
disekitar UI agak gelap dan sepi, kami akhirnya berteduh di pos kosong.
novi duduk agak merapat, secara naluri ia mencari perlindungan dari orang yang dianggap kakaknya, atau....
aku berdebar.
terlintas tiba-2 dalam otakku, suatu ide yang mungkin menjelaskan apa makna kemanjaannya. dan kalau ia marah aku bisa berdalih ingin melindunginya.
tanganku merangkul pinggangnya (bukan pundaknya, kusengaja) kutarik tubuhnya lebih merapat, ia tersenyum tubuhnya tidak menolak. tapi reaksinya membuatku tambah bingung.
kutarik nafas dan kukumpulkan keberanianku.
"nov..." panggilku pelan
wajahnya berpaling kearahku, wajah kami sangat dekat.
langsung kucium bibirnya, kulumat lembut bibir bawahnya.
aku tak tahu berapa lama, tapi yang jelas novi mendorongku. tidak jelas apa yang tergambar diwajahnya karena keadaan pos yang agak remang.
hening diantara kami.
"mas...apa.." novi tidak melanjutkan kata-katanya.
akhirnya kuceritakan apa yang selama ini kurasakan, ttg kebiasaannya, ttg tubuhnya yang menantang birahiku, ttg keresahanku. aku coba mempersalahkan dia.
novi menarik nafas berat berulang kali.
melihatnya gundah, kupeluk tubuhnya, kucumbui bibirnya, kali ini novi terdiam.
bibir itu kunikmati, novi masih diam. tanganku mulai meraba tubuhnya, kulepas kancing, kutarik blous-nya dari jepitan roknya. tanganku menelusup kebalik bh-nya mencari gumpalan daging indah didadanya. kuremas lembut, kenyal terasa, ohhh.... inilah bukit kembar yang selalu kurindukan.
makin berani, kulepas kaitan bh-nya, kini buahdadanya terbuka dihadapanku, samar tapi siluetnya indah merangsang.
kuisap putingnya, kupilin dng lidahku, tubuhku ...
...merinding nikmat, kurasakan kulit novi juga merinding. tubuhnya mulai bergerak pelan. tangannya meremas rambutku.
novi mulai terangsang ia menikmati kulumanku di bukit-2nya.
tanganku mencoba masuk kedalam roknya tapi sempit.
"sudah mas.." "nanti ada orang" novi menyadarkanku.
ia melepaskan buahdadanya dari rengkuhanku.
dengan cepat novi mengenakan kembali kain yang membalut tubuhnya. aku terdiam, perasanku campur aduk, nafasku tersenggal nafsuku masih membara.
kutarik lagi tubuh novi. kembali bibirnya kucumbu, kali ini novi membalas. kami berpagutan, lidah kami berkaitan, ludah bercampur, mulut kami basah oleh birahi.
cumbuan panas kami terhenti ketika kelebat lampu mobil yang masuk ke UI menerangi pos jaga.
kurangkul novi, "mas sangat menginginkanmu nov... mas mencintaimu", apakah kau punya perasaan yang sama?"
novi diam tak menjawab pertanyaanku.
"novi membalas hasrat mas robin, apakah karena mencintai mas atau karena alasan lain...?"tanyaku lagi.
"aku tak mau membahasnya mas" jawab novi singkat
tidak ada percakapan setelah itu. hampir jam 23.00 kami sampai dirumah kami, di pancoran.
malam itu aku tidak bisa tidur. pikiranku berkecamuk. aku blm mendapat jawaban dari sikap novi, ada rasa nikmat yang masih menempel di tubuhku sekaligus penasaran ingin menuntaskan apa yang kami lakukan.
aku yakin novipun dikamarnya tidak bisa tidur. gadis yang tubuhnya belum pernah disentuh lelaki, baru saja di cumbu dan dirangsang.
kalaupun akalnya menolak aku yakin tubuhnya tidak dapat membohongi dirinya.
jam 02.15 aku keluar kamar berharap novi juga keluar. aku menonton TV diruang tengah. akhirnya yang kuharap terjadi, hampir jam 03.30 novi keluar kamar katanya ingin ke toilet.
dari toilet kutarik novi ke ruang tamu yang gelap. agak berat novi menuruti ajakanku.
"nov... mas rindu padamu" rayuku
"nanti ketahuan mas" sambil ia menolak pelukanku.
"jangan ribut..." kupeluk tubuhnya, tanganku meremas pantatnya sambil kuciumi wajahnya.
novi hanya memegangi tanganku.
kutarik dasternya keatas, melepas dari tubuhnya. kini novi telanjang dihadapanku tanpa sehelai benang.
"sial...!" umpatku dalam hati. gelap membuat mataku tidak bisa menikmati polos tubuhnya. kuremas buahdadanya.
tubuhku mulai memanas dari kaki sampai wajahku.
kutidurkan tubuhnya ke lantai berkarpet. kulepas seluruh pakaianku dan menindihnya. gila memang, aku sudah tidak peduli seandainya ada yang bangun.
kulit kami bersatu bergesekan lembut menimbulkan sensasi nikmat. dada kami menempel erat, kenyal buahdadanya terasa hangat didadaku.
kuciumi seluruh wajahnya, kemudian turun menyusuri dagunya, lehernya kujilat. tubuh novi menggelinjang, terasa kulitnya merinding.
"geli mas..." bisiknya
tubuhnya bergerak lembut karena jilatanku dilehernya kuteruskan. novi meremas pundakku.
aku turun ke dadanya, wajahmu tenggelam diantara buahdadanya.
"oohhhh..."aku mendesah pelan. gerakanku mulai cepat dan liar, kuisap, kulum, kujilati buahdadanya. tubuhku mendidih.
nafsuku yang naik mendorong tanganku meraih vaginanya. kuelus bulu-2 vaginanya, paha novi terangkat. kugosok jariku dibibir vaginanya dan mencoba masuk, paha novi merapat seolah melarang jariku masuk. kutusuk pelan lubang surganya, pantatnya bergerak keatas.kuelus klitorisnya, novi mendesah tertahan. sekitar 3 menit vagina perawan yang masih terbungkus selaput kehormatan itu mulai membuka. sekarang cengkraman novi terasa makin kuat dipundakku.
jariku lebih mudah menusuk masuk. kukocok jariku pelan, merangsang birahinya. sementara wajahku masih tenggelam diaroma harum buahdadanya.
5 menit kemudian, yang terasa seperti 5 tahun, vagina novi basah oleh cairannya sementara gerakan tubuhnya makin cepat dan teratur.
penisku mendidih meminta gilirannya. tapi aku harus sabar, aku ingin novi menikmati kesan yang dalam pada percinttan pertamanya.
kukocok jariku terus, terus...
tubuh novi terasa panas, tampaknya hampir orgasme karena dimasturbasi.
segera kuatur posisi kami berhadapan, kembali menindihnya. kubimbing tangannya agar memegang penisku.
dalam keremangan wajah novi shock mengetahui sedang menggenggam penis pria. aku tidak ingin dia terlalu lama kaget, aku takut birahinya surut.
"bantu mas memasuki vaginamu sayang..."bisikku. kugerakkan tangannya kearah lubang kenikmatannya. novi menurut.
kepala penisku menyentuh bibir vaginanya menyibak bulu lebatnya. rasa aneh menyerang tubuhku. kudorong masuk penisku. pelan..., aku tdk mau ia kesakitan
"AAHHHHHHH.......", novi mendesah
penisku hanya masuk seperempatnya. tertahan di sempit liangnya. kutarik penisku, gesekannya membuat aliran darah keotakku mulai melambat, pikiranku mulai tersumbat.
...
..."OOOOOHHHHHHH...."kami mendesah bersama
kutusuk lagi, beberapa kali tusukan sampai akhirnya..... "SLEEPP..." penisku terbenam diliang rahasia novi.
tubuhnya menegang sesaat diikuti erangan yang tertahan, "ERRRGGGGHHH".
tubuhku ikut menegang beberapa saat. aku berdiam menikmati dan mambiarkannya menikmati bersatunya alat kelamin kami.
aku meresapi setiap denyut vaginanya, aku yakin novi juga merasakan hal yang sama.
saat ini darahku berhenti mengalir, otakku tersumbat, tubuhku melayang menembus eternit.
setiap detik yang berlalu seperti berabad-abad rasanya.
aku mengocok penisku di viginanya.
'OOOOOggggggHH......MASSs....." novi terbawa nafsunya.
"jangan ribut sayang, tahan suaramu" pintaku dng suara bergetar.
setiap aku menusuk dan menarik penisku, tubuh novi bergerak tak karuan, namun lama-kelamaan gerakannya mulai teratur. pantat dan pinggulnya menari-nari , kanan-kiri, membuat jepitan vaginanya makin kuat.
penisku terasa penuh, sial aku hampir orgasme, sementara novi masih setengah.
kucabut penisku, wajahku turun ke vaginanya. novi tersentak mencoba menahanku.
sampai di vaginanya, kujilati, kuhisap klitorisnya. novi menjambak rambutku.
lidahku menerobos leluasa liangnya yang basah, licin dan berbau darah segar.
seperti seekor ular yang menggeliat di lubangnya, lidahku menggeliat nakal mengorek isi vaginanya. semua wanita manapun yang di oral tahu bgmn nikmatnya permainan ini.
novi pun jadi kesetanan, pantatnya naik-turun, tak keruan.
"SSSHHHHHH....." HEEGGGHHHH" novi mendesis, walau suaranya agak tertahan. pahanya menjepit kepalaku membuatku agak sulit bernafas.
"HHOOOOGGGHHHH....." MASS..." "AKU..........." "HEESSSSHHH......" novi tak melanjutka kata-2nya, mungkin bingung dan enak luarbiasa mencekik lehernya.
vaginanya makin basah, banjir olehludahku, lendir dan darah perawannya.
melihat tubuh novi mengejang-ngejang. kuhentikan oralku, kusergap kembali tubuhnya. penisku yang mengeras mencari liangnya yang terbuka lebar.
agak sulit kudapat pintu vaginanya sampai jemari novi dengan kasar meremas penisku dan memasukkannya kedalam vaginanya.
memburu waktu orgasmenya, kutancap kocokanku, "CEPLAK" suara kulit kami dan cairan yang beradu.
nafas yang berat, erangan, dan rintihan tertahan memenuhi ruangan.
mudah-mudahan tak ada yang terbangun.
tubuhku terbang lagi menembus surga. birahiku tumpah, nafsuku meledak,
"NOV...." "EEERRRRRGGGGGHHH" aku menceracau. tubuhku mendidih.
gerakan pinggul novi seirama dengan kocokanku. novi yang lugu tiba-2 menjadi kekasih yang mahir tanpa perlu belajar banyak, sifat liar itu keluar secara alamiah.
setelah hampir 10 menit menikmati tiap tetas kenikmatan, tubuh novi menegang kemudian disusul dengan kerjangan dan gunjangan yang hebat.
NOVI ORGASME...!
tangan novi mencengkram pantatku dan menariknya kearah vaginanya, mencoba menenggelamkan penisku ke dasar vaginanya sedalam-dalamnya.
kudorong penisku membantunya.
gerakan kami terhenti. kulit novi terasa panas namun keringatnya terasa dingin.
tiba-tiba keanehan terjadi.
dinding vaginanya menyempit meremas penisku keras. kemudian penisku seperti tersedot. terlepas kemudian tersedot lagi.
aku tdk tahu apa yang kurasakan tapi yang jelas ini membuat penisku terasa penuh, panas, terasa akan meledak. spermaku terasa mengaliri kebatang kejantananku, aku jadi ikutan orgasme. aku seperti tak bernafas untuk sesaat, kemudian,
tubuhku lemas jatuh menindih novi. keringat kami bersatu dengan aroma knikmatan terlarang.
luar biasa, aku tidak tahu apa yang terjadi dengan vagina novi. belakangan aku teringat cerita seorang supir yang sering main perempuan dan punya 3 istri, katanya ada satu istrinya yang punya vagina menyedot dan tidak semua wanita yang punya vagina langka seperti itu.
setelah kejadian malam itu, novi agak menghindariku.
tapi ada satu hal yang masih ingin kudapatkan yaitu melihat tubuh novi seutuhnya dibawah cahaya terang.
sahroni at 6:25 PM
5 notes · View notes
ajipyunos · 5 years
Text
Bapa Mertuaku
Ini adalah cerita yang ingin disampaikan oleh teman baik ku. Namun kerana malu dan tidak mahu diketahui oleh suaminya, ia menyuruh aku menuliskan dan mengetengahkan kisah benar ini.
Aku adalah seorang wanita yg telah bersuami & telah mempunyai 2 orang anak. Aku ingin menceritakan kejadian/aib yg telah kubuat pada diriku sendiri 2 tahun yg lalu, Kejadian ini benar-benar tidak dapat kulupakan seumur hidupku. Yang mana aku sendiri telah menghianati suami & sekaligus menodai kesetiaan rumah tanggaku terhadap keluarga suamiku. Dan ini semua karena aku yg bersalah kerana tidak tahan akan godaan nafsu. Aku mempunyai kebiasaan buruk dari muda, iaitu senang sekali melakukan masturbasi kalau sudah melihat laki-laki tidak berbaju. Dan sampai sekarangpun kadang-kadang masih juga kulakukan seandainya aku duduk sendirian.
Waktu itu rumah tanggaku berjalan begitu bahagia sekali, suamiku sangat sayang padaku dan aku sendiri sangat sayang pada anak-anakku yg nakal-nakal itu. Sehinggalah pada suatu hari datanglah bapa mertuaku dari kampung yang datang menjenguk cucu serta keluarganya. Dan bapa mertuaku tentu saja tinggal di rumahku.
Seharian kami di rumah begitu bahagia sejak bapa mertuaku datang, ia begitu ceria & penuh lucu. Anak-anakku sangat sayang padanya. Hingga pada suatu hari, ketika anak-anakku menghadiri tuition kelas English dan suamiku pergi bekerja dan dirumah hanya ada aku & bapa mertuaku. Siang itu bapa mertuaku sedang tiduran didepan teras rumah sambil melepaskan bajunya,dan aku yang berada didalam rumah melihat bapa mertuaku sedang berbaring di depan rumah. Kerana aku dari dulu paling senang melihat laki-laki bertelanjang dada maka aku mulai sedikit ghairah melihat tubuh bapa mertuaku yg masih tegap serta agak hitam, maklumlah ia orang kampung yg rata-rata berkulit agak hitam. Lama aku memerhatikannya dan tanpa ku sedari pula aku telah mengusap-usap bahagian depan shorts ku, akupun merasakan kalau-kalau panties ku mulai membasah karena cairan yg keluar dari kemaluanku. Akhirnya aku menyedari kesalahanku dan aku terus berlari masuk ke bilikku & kurebahkan diriku di atas katil. Aku cuba menenangkan diri dengan memejamkan mata sambil mengambil nafas teratur, tapi semua itu tidak berkesan kerana tanpa ku sedari tanganku telah berada di depan shorts pendekku lagi. Akhirnya akupun mulai mengusap-usap bahagian depan shorts pendekku, aku mulai memejamkan mata & merasakan sedikit kenikmatan akibat gosokan tanganku pada celah-celah shorts ku.
Disebabkan aku mulai merasa keenakan, aku tidak perduli akan keadaan rumahku. Rupa-rupanya bapa mertuaku dari tadi memanggil-manggil aku dan disebabkan tidak nampak aku maka iapun mencariku dan secara tidak sengaja pula ia berada di dalam bilikku. Aku sangat terkejut ketika bapa mertuaku memanggilku & ia sendiri telah berada didepan pintu bilikku yg sedikit terbuka. Aku langsung loncat bangun dari tempat tidur sambil tersenyum malu. Setelah itu bapa mertuakupun tersenyum sambil menggeleng- gelengkan kepalanya, lalu diapun pergi sambil menutup pintu bilikku.Aku terasa amat malu kerana perbuatanku itu diketahui bapa mertuaku. Akupun keluar utk menemui bapa mertuaku di ruang depan dan tak lupa pula kubawakan secawan kopi utknya. Ia melihatku sambil tersenyum dan menatapku tanpa mengerdipkan mata sekalipun. Suasana waktu itu hening sesaat dan akupun mulai berbual dengan bapa mertuaku."Maafkan Ida..ayah! Ida tidak tahu kalau ayah memanggil Ida tadi"
"Tak mengapa...Ida! Maafkan ayah juga ...sebab ayah telah berani berada di dalam bilik tidurmu."
"Ya....ayah! Ida jadi malu.."
"Ida sering seperti itu ke..?"
"aahh...tidak jugak ayah...! Cuma kadang-kadang saja.."
"Tak mengapa..Idakan masih muda..jadi lakukan apa yang Ida mau, sebab nanti kalau sudah tua dah tak boleh lagi!"
"aahh...ayah biasa aja, Ida jadi malu..."
"Ida tak usah malu-malu! Apakah Ida kerap melakukannya setiap hari..?"
"eeehh...tak lah...paling-kuatpun masa Ida terasa ghairah sangat..."
"Jadi, tadi Ida rasa ghairah ke?...."
"eehhh....taklah yah...."
"laaa...daripada ghairah sendirian, kan elok kalau Ida tolong picitkan badan ayah ni! Rasa lenguh pulak...boleh tak Ida ?"
‘’Kalau ayah nak dipicit biar Ida picit ayah sekarang tapi....lebih baik kita ke bilik ayah sebab tak sedaplah kalau orang nampak kat luar ni."
"Baiklah, ayah ikut Ida saje!"..Akupun mulai mengikuti bapa mertuaku ke biliknya dan dari dalam diriku sendiri dah tak tahan lagi menahan rasa melihat dada bapa mertuaku yang bertelanjang itu.
Setelah aku hampir mengikuti bapa mertuaku, aku sendiri hampir tidak mempercayai apa yg sedang kulakukan. Tangan kiriku ternyata sudah ada pada celah-celah shorts pendekku, dan aku rasa bapa mertuaku menyedarinya kerana ia berpaling kebelakang semasa aku melihat tanganku yg sudah berada pada celah kangkangku. Aku jadi gelabah kali ini, perbuatanku yg tadi kini benar-benar telah diketahui oleh bapa mertuaku. Bapa mertuaku kini tersenyum lagi padaku dan berkata
"apakah Ida mahu ayah bantu?".
Aku terkejut sekali mendengar ucapannya, dan tanpa kusedari, aku telah memberi isyarat iya kerana aku tersenyum serta mengangguk kecil. Bapa mertuaku lalu memegang tangan kiriku dan ditekankan tangan ku itu pada celah kangkangku sendiri serta menggosok-gosokannya perlahan-lahan. Memang aku mulai merasa nikmatnya pada celah kangkangku. Tak lama kemudian bapa mertuaku mulai menggantikan tanganku dengan tangannya. Tangannya yg hitam & kasar itu mulai menggosok-gosok di celah kangkangku, walaupun aku masih memakai shorts lengkap tapi aku dapat merasakan tangannya menyentuh semua bahagian kemaluanku terutama biji kelentitku. Aku mulai mendesah kecil & tanganku sendiri mulai mengelus dada bapa mertuaku, sedangkan bapa mertuaku sudah mulai berani mendekati & merapati tubuhku dengan tubuhnya.Aku semakin tak tahan, segera saja kuciumi & kujilati cuping telinga bapa mertuaku dan tanpa kusangka bapatuaku pun tak mau mengalah menciumi leherku dan mulai meraba-raba punggungku. Tubuhku seakan-akan terbang melayang kerana rabaan bapa mertuaku membuatkan bulu romaku tegak berdiri semuanya. Belum pernah aku seperti ini sebelumnya, suamiku sendiri kurasa tidak pernah seperti ini....kerana kami (aku & suamiku) biasanya kalau berhubungan badan langsung melakukan seks saja dan orgasme bersama-sama, begitu saja. Lain halnya dgn bapa mertuaku ini, belum apa-apa begini aku sudah tak dapat menahan ghairah yang amat sangat apa lagi kalau sudah berbuat apa-apa. Akhirnya setelah aku mengatakan yang aku sudah orgasme kepada bapa mertuaku, barulah dia menghentikan aktiviti semuanya. Akurasakan panties ku sudah lenjundengan air maniku yg keluar dari kemaluanku. Aku tidak mampu berkata-kata, hanya tersenyum sambil bernafas termengah-mengah memandang bapa mertuaku, dan bapa mertuaku sendiri membelai kepalaku sambil menciumi tanganku.
"Letih sangat ke ni Ida..?"
" emmm...emm...tidak ayah....!"
"Kalau tidak....boleh ayah teruskan lagi?
"Terserah pada ayah .....ida ikut aja..."
"Biasanya Ida bagaimana ?"
"Biasanya ida langsung melakukan seks dgn Abang Zai, tidak seperti ini.."
"Apakah Ida cukup puas seperti itu..?"
"Ya... habis apa lagi yang perlu Ida katakan...?"
"Apakah Ida ingin puas lagi?"
"aaaahh.....ayah!"
"Kalau begitu ayah akan ajarkan caranya & sekarang kamu turuti perintah ayah yaaa....."
Setelah berkata begitu bapa mertuaku mulai membuka seluarnya satu persatu, dan terpampanglah zakar bapa mertuaku. Aku sedikit terkejut & menjerit kecil kerana zakar bapa mertuaku sungguh besar menggelayut seperti alu sambal. Gila sekali....aku tak dapat bayangkan bagaimana rupanya kalau zakar itu menegang ghairah sedangkan belum banguh sudah sebesar itu! Lalu bapa mertuaku menyuruhku memegang zakarnya dan minta dikocokkan atas bawah dan maju mundur. Aku perlahan-lahan dan sedikit takut utk memegang zakarnya, dan akhirnya zakar itu sudah berada di dalam genggamanku. Hatiku berdebar kencang ketika aku mulai mengocok zakar bapa mertuaku, perlahan-lahan zakar itu mulai bangun dari tidurnya dan pada akhirnya....wow....tak kusangka sungguh besar sekali sehingga tanganku tak cukup menggenggamnya lagi. Harus dgn 2 tangan baru boleh kugenggam dan itupun masih tersisa kepalanya yg besar botak hitam & berkilat. Lalu bapa mertuaku menyuruhku utk menghisapnya. Aku sangat takut sekali menghisapnya, apakah mulutku mampu melahapnya? Aku tak berpikir panjang lagi, langsung saja kulahap kepala penis itu sampai habis. Sungguh lain sekali dgn zakar Abang Zai, hanya separuh sahaja panjangnya dari zakar bapa mertuaku ini sehingga dapat kulahap sampai habis. Sedangkan zakar bapa mertuaku tidak mampu aku melakukannya. Setelah beberapa lamanya aku menghisap zakarnya, lalu bapa mertuaku menyuruhku membuka pakaianku kesemuanya agar lebih selesa. Dan akupun mulai membuka pakaianku satu persatu. Akhirnya tubuhku sudah berbogel tanpa sehelai kainpun. Kulihat mata bapa mertuaku terbeliak melihat tubuhku dari atas sampai ke bawah
"oohhh....cantik sungguh tubuhmu Ida...! Dah punya anak 2 tapi masih mekar , tidak seperti mak kau dulu sudah lembik semuanya."
"Alah ayah ni....begini dikatakan mekar..?"
Lalu tanpa membuangmasa lagi bapa mertuaku terus menyambar tubuhku, kesemua bahagian tubuhku dirabanya sampai habis. Tangannya yg kasar menggerayangi tubuhku sehingga aku kembali dibuatnya tak berdaya. Bapa mertuaku dgn buasnya menghisap puting tetekku seperti bayi sedang menyusu, puting susuku dimainkan dgn lidahnya, dan dihisap kencang sekali serta puting susuku yg sudah menegang itu digigit-gigit kecil & ditarik-tariknya pula. Semua itu semakin membuatku tak berdaya menghadapi bapa mertuaku. Badanku semuanya terasa kejang serta posisiku jadi tak teratur. Jilatan-jilatan lidahnya semakin lama semkain dahsyat dan mulai turun keperutku dan berakhir pada kelangkangku. Lidahnya lincah sekali, belum apa-apa dia sudah menemukan kelentitku. Seperti tadi juga dia memperlakukan kelentitku, sehingga aku terkapar-kapar menahan geli, ngilu dan nikmat. Akhirnya aku tak tahan lagi meminta bapa mertuaku utk mulai menusukkan zakarnya kedalam kemaluanku. Aku berdebar-debar saat zakarnya mulai disorongkan kearah kemaluanku, dan aaaakh.....masuklah zakar bapa mertuaku yg besar itu kedalam kemaluanku. Memang kurasakan agak sulit masuknya tapi kerana kemaluanku sudah basah dgn cairan mani yg keluar dari dalam kemaluanku menjadikan zakarnya itu dapat masuk perlahan-lahan.
Baru kali ini aku merasakan dinding kemaluanku terasa ada yg menggesek-gesek, oohhh....betapa nikmatnya. Bapa mertuaku mulai menggagahi tubuhku dgn tubuhnya, sorong tarik zakarnya pada kemaluanku terasa sangat teratur dan mantap rasanya.Setelah kurang lebih 1 jam lamanya bapa mertuaku mensetubuhiku, akhirnya runtuh juga benteng pertahanannya, dan sebelum itu dia sempat bertanya padaku di mana dia harus mengeluarkan maninya, apakah boleh di dalam atau di luar yg maksudnya supaya tidak terjadi yg diinginkan. Dan aku sendiri mengizinkannya mengeluarkan maninya di dalam, kerana aku ingin sekali merasakan pancutan maninya menembak dinding kemaluanku dan itu terasa hangat sekali dalam perutku.Maka bertaburanlah mani bapa mertuaku di dalam kemaluanku. Kemaluanku terasa sangat hangat sekali rasanya dan aku juga merasakan banyak sekali air mani yg dipancut oleh bapa mertuaku. Bapa mertuaku mengeluh panjang seperti kerbau disembelih dan lemas tak berdaya menindih tubuhku. Setelah itu bapa mertuaku tidur di sebelahku dgn keadaan tak berdaya. Aku lalu bangkit dan mengisyaratkan bapa mertuaku utk pergi ke bilik air mencuci kemaluanku.Di bilik air, aku melihat dari kemaluanku banyak sekali meleleh keluar mani bapa mertuaku. Aku terus mencuci kemaluanku dan sekaligus mandi. Setelah selesai mandi aku langsung ke bilikku utk mengambil pakaianku dan ketika aku memakai baju yang lain, tiba-tiba bapa mertuaku masuk kedalam bilikku sambil membawa pakaianku yg kutinggalkan di biliknya. Bapa mertuaku yg hanya memakai tuala saja mengatakan bahwa ia ingin mengulangi permainan tadi, dan iapun membuka tualanya utk memperlihatkan zakarnya yg sudah berdiri keras menegang.
Gila benar... bapa mertuaku betul-betul seperti kerbau jantan. Akhirnya bapa mertuaku kembali menggauliku, & kali ini di bilik tidurku sendiri. Aku dikerjakan sehabis-habisnya. Dia menggenjotiku seakan-akan aku ini kerbau betinanya. Kali ini bapa mertuaku sangat lama bertahan keluar air maninya, sehingga kira-kira hampir 3 jam. Kemaluanku terasa sangat ngilu dibuatnya. Bukan itu sahaja, aku disuruh utk menelan semua air maninya, dan itu kulakukan agar bapa mertuaku bahagia. Hari itu aku puas sampai ke kemuncak sehingga 5 kali, dan tubuhku terasa sangat letih sekali. Tak kurasa bahwa hari telah mulai petang dan kulihat jam menunjukkan pukul 5.30 petang yg mana sebentar lagi suami & anak-anakku akan pulang. Kami tergesa-gesa mengenakan pakaian dan berkelakuan seperti tidak terjadi apa-apa.Setelah kejadian hari itu, aku & bapa mertuaku sering melakukannya lagi satu kali seminggu sewaktu tiada orang di rumah. Aku melakukan semua ini dgn bapa mertuaku hanya sebagai pelampiasan nafsu saja, dan aku tetap mencintai suamiku serta anak-anakku. Kami melakukannya kalau kami sedang menginginkannya saja, dan kebanyakan bapa mertuaku yg memintanya padaku. Dan hampir 3 bulan lamanya kami melakukan itu tanpa diketahui oleh sesiapapun. Aku berkelakuan seperti biasa dlm keluarga sehingga suamiku tidak menaruh curiga padaku apalagi pada bapanya sendiri. Bapa mertuaku benar-benar lelaki sejati yg diimpikan setiap wanita, aku benar-benar beruntung sekali dapat mendekatinya. Aku banyak sekali belajar darinya terutama ttg sex, aku jadi tahu banyak cara dlm berhubungan badan kerana dia yg banyak mengajarku. Lain halnya dgn suamiku yg hanya menyetubuhiku begitu-begitu saja. Namun aku tetap mencintai & menyayanginya.
Hingga pada suatu ketika setelah 4 bulan berlalu bapa mertuaku kembali ke kampung, aku terasa sangat kehilangannya. Kerana dgn dialah aku dapat belajar banyak terutama ttg sex & merasakan nikmatnya hidup. Dan kerana ini mungkin adalah perpisahan bagi aku & bapa mertuaku, maka hari itu aku kembali melakukannya dgn bapa mertuaku agak ganas. Kami memulainya setelah keadaan dirumah kosong, dan kami melakukannya seharian penuh dari jam 09.30 pagi sehingga 5.00 petang. Dalam 7 jam lebih itu aku mencapai klimaks lebih dari 10 kali sedangkan bapa mertuaku hanya 4 kali saja, dan aku juga melakukan itu dgn berbagai macam posisi sex yg aku ketahui dari bapa mertuaku. Dan pada petang harinya barulah kami menyudahi permainan tersebut, sehingga badanku semua terasa letih tak berdaya.
Pada esok harinya barulah bapa mertuaku pulang. Dengan perasaan berat kulepas juga pemergiannya. Dan dia juga berjanji akan sering mengunjungi bukan sahaja cucu-cucunya tetapi menantu kesayangannya sekali.
138 notes · View notes
gorgeousemotion · 4 years
Text
= TULISAN INI SAYA PERUNTUKAN UNTUK ORANG ORANG YANG OPEN MINDED AKAN INFORMASI SETABU APAPUN =
sekarang gua lagi duduk di perpus baru kelar nyalin literatur ini itu, karna mager kemana mana gua putuskan buat bersantai sembari menonton salah satu video Vice di youtube, yang membahas soal HIV crisis di perbatasan Texas-Mexico. Salah satu narasumbernya adalah aktivis HIV yang punya klinik khusus buat para penderita HIV disana. Kalo ngga salah nangkep sih si narasumber ini dokter (?) maap kalo salah, sok nggapake subtitle gitu anaknya padahal dongo.
Si narasumber ini menceritakan betapa banyaknya orang-orang disana yang mendapat akses sangat minim terhadap pendidikan seksual, tapi ngewe mulu. Bahkan mereka ngga tau apa itu vagina.
Nganga dong gua.
Setelah menonton itu, gua jadi pengen menulis mengenai anatomi organ genital manusia sebanyak yang gua tau, terutama perempuan, for the sake of enlightening aja kan siapa tau ternyata ada yang ngga tau apa itu vagina, padahal udah ngewe mulu tiap hari.
Ini materi yang sebenernya udah sering gua dapet dari para pekerja sosial yang berkunjung ke sekolah gua dulu buat penyuluhan kesehatan reproduksi. Gua tau kalo materi organ genital atau sistem reproduksi manusia itu udah dipelajari dari SMP, tapi gua juga tau kalo ibu-bapak guru mengajarkan dengan sangat teksbuk sehingga anak-anak mostly hanya akan sekali lewat doang ingetnya, kaga bener-bener nangkep, mentok-mentok cuma hii hii hii geli heboh sekelas tiap kali ada gambar vagina sama penis.
Bahkan gua nyebutin kata vagina sama penis in real life aja masih banyak yang geli.
Gua mau insert gambar tapi nanti lo kaget lagi scroll timeline ada gambar beginian. Jadi sila klik link ini saja ya. Ini diambil dari pinterest.
Itulah kurang lebih gambaran simpel dari organ reproduksi perempuan. Kenapa gua lebih pengen menekankan perempuan? Karena lobangnya paling banyak. 
Mari kita bahas dari bagian paling atas.
Itu bagian yang biasanya dibuluin paling banyak, namanya mons pubis. Turun dikit ke bawah, ada dua gundukan kanan dan kiri, belah di tengah, nah dua gundukan itu namanya labia mayora. Kalo si mayora lo sibak, ada dua lipetan lagi itu yang minora. Nah setelah kedua pasang labia ini tersibak, nampaklah dua lubang disana; urethral orifice atau lubang keluarnya pipis, dan vaginal orifice atau lubang keluarnya lendir (pelumas) dan darah mens, dan tempat penis masuk saat koitus atau intercourse.
vagina beda sama lubang pipis, Lubang pipis itu cuma setitik, jauh lebih kecil dari lubang vagina, dan ngga elastis. posisinya rada atas deket klitoris.
di bawah si lubang pipis itu barulah ada si lubang vagina. Lubang pipis tuh yang keluar cuma pipis doang udah, sedangkan si lubang vagina inilah keluar lendir-lendir, darah mens, dan jadi jalur menuju rahim. Lubangnya lebih besar, lebih deket ke anus, dan lebih elastis, kalo dimasukin jari bisa. Yha kepala bayi juga muat disono sih hm.
Kalo bingung nyari posisi lubang vagina ini, lo bisa coba telusuri dari bagian anus yang paling deket ke vagina, terus ngelewatin perineum (perbatasan anus dan vagina, yang sering robek atau digunting in purpose pas lo lahiran normal), nah ntar lubang pertama yang ketemu adalah lubang vagina. 
setelah lubang pipis dan lubang vagina, yang paling bawah adalah lubang anus. Ini tempat keluarnya pup doang. Nggaada yang lain. Lubangnya lebih rigid, kering alias ngga ada lubrikan alaminya, dan ngga elastis. Makanya gua suka mikir kalo anal sex is the next level of the sex itself, karena pasti sakit dan ngga nyaman banget. Ya boker keras aja nga ena kan gaes gimana ada penis disitu hadu. lagi pula anal seks menurut agama gua hukumnya haram sesuai dalil syara yang pernah gua denger, kalo gasalah ya. ok sip
Ya tapi preference sih, ada juga yang bilang ena dan diperbolehkan oleh agamanya. ya monggo.
Jadi simpelnya, ada tiga lubang yang secara berurutan dan unfortunately berdekatan pada perempuan. Ini tuh risky banget sebenernya, karena jadi rentan kena infeksi, saking deketannya. Apalagi kalo lagi mens.
Makanya, kalo cebok, yang bener adalah DARI DEPAN KE BELAKANG. Alias dari arah lubang pipis ke lubang anus, JANGAN BOLAKBALIK. Lo kira ngosek lantai toilet hah? Searah aja, Kalo bisa pake air mengalir. Ini tujuannya biar kuman-kuman dari lubang pipis dan lubang vagina turun ke bawah langsung atau minimal ke arah anus yang emang udah markasnya kuman.
Coba lo bayangin kalo lo cebok dari belakang ke depan; lo ngebawa kuman dari anus ke lubang pipis dan lubang vagina. IYEUU.
Terus abis cebok, keringin. Plis, keringin, sumpah demi apapun, penting banget ngeringin semuanya, apalagi abistu pake celana skinny super ketat gitu. Kalo ngga kering, lembap-lembap gitu, riskan banget jadi numbuh jamur atau minimal bakteri. 
Di salah satu cerita di buku kece berjudul Vagina Monologues, ada salah satu aktivis pembela hak perempuan yang pas lagi seminar, ngebagiin kaca kecil buat peserta seminar, biar ntar di rumah pada ngacain organ reproduksi mereka dari bawah. Biar pada bisa liat labia mayora yang mana, minora yang mana, lubang mereka yang mana, klitoris yang mana, dll. Ini penting banget. Coba deh iseng ke kamar mandi bawa kaca kecil, terus kacain organ reproduksi kalian. Perhatiin setiap lekuk lipatnya, ngga ada salahnya dong merhatiin organ yang juga jadi bagian dari tubuh kalian, bahkan memegang peranan penting dalam keberlangsungan hidup kalian.
Oke, mari kita lanjutkan membahas klitoris alias benda kecil super sensitif karena banyak syaraf yang tersambung kesana.
Gua ngga bakal jelasin panjang-panjang karena dago sudah mendung, nanti gua malah kejebak hujan tak bisa pulang kan berabe :(
Intinya, si benda kecil ini, tuh coba lo liat lagi gambarnya, dia semacam daging kecil di pucuk pertemuan dua labia, di tengahnya gitu. Karena erectile, daging ajaib ini sensitif banget disentuh.
Gua rasa pengetahuan mengenai anatomi organ reproduksi manusia tuh ngga berbatas gender sih. Mau lo laki, perempuan, straight or not straight, take it as a prior knowledge aja. Tapi minimal banget, kalo lo cewe, lo tau lah lubang di tubuh lo ada apa aja, ada berapa, ada dimana, fungsinya apa. Ya masa tauan orang lain daripada lo sendiri kan. Gimana juga lo bisa menjaga diri lo kalo lo bahkan ngga tau dan ngga kenal sama diri lo sendiri.
Gua masih sering ketemu perempuan yang nggatau kok klitoris itu apa, selaput dara itu dimana, boro-boro tau ero zone-nya dia dimana. Akhirnya pas nikah cuma taunya ngangkang beranak aja udah. Sexual intercourse cuma sebatas bentukan prokreasi. Misuh-misuh kesakitan tapi takut diadzab kalo menolak suami. Terus nggaperna orgasme seumur hidupnya. hm jangan sampe begitu ya
Tapi di luar urusan ena-ena, mengetahui tubuh sendiri tuh penting buat jaga kesehatan juga. Ya sesepele perkara cebok aja deh. Kalo lo nggatau lubang ada tiga, bisa aja lo cebok cuma asal cipak-cipak udah beres. Kalo kena infeksi, yang susah lo juga, sembuhnya bisa lama. Bisa berkepanjangan.
Ngga usah tabu-tabuin ilmu pengetahuan lah. Belajar aja kayak lo belajar ilmu bisnis, fisika atau matematika. Ya masa liat diagram anatomi doang lo ngaceng?
Baiklah gue mau keluar dari perpus dulu
Jangan lupa ngaca, kenali lubang-lubang kalian agar tida salah lubang.
Bhay.
3 notes · View notes
Text
Bercumbu Dengan Tanteku Sendiri
Tumblr media
Saya adalah seorang karyawan di sebuah instansi pemerintah di bagian administrasi. Umur Saya saat ini 25 tahun. Saya Mau cerita pengalaman pertama kali Saya melakukan hubungan sex. Waktu itu itu umur Saya masih relatif muda kira-kira 14 tahun masih duduk di SMP kelas 3. Sejak SD Saya sudah sering baca buku buku porno yang stensilan pinjem dari temen-temen . Saya juga sering melihat foto-foto porno orang lagi begituan…kalo sudah baca buku porno wah burung Saya keras banget dan tegang sekali rasanya ada seer serrr gitu dikepala burung Saya yang kayak helm bentuknya. Bercinta Dengan Bidan Desa.
Saya termasuk anak yang bongsor.. karena untuk ukuran kelas 3 SMP badan Saya sudah lebih tinggi dari babeh Saya, dan juga tulang-tulang Saya termasuk kekar dan besar…… Tapi yang paling Saya tidak tahan adalah itu tuch penis Saya kalo lagi tegang .. Gedeee banget….pernah Saya ukur ama temen Saya waktu itu kita sama sama telanjang di kamar mandi kolam renang.. dan waktu di banding ama temen-temen Saya, Saya punya paling panjang dan gede… dan pernah Saya ukur waktu itu kira-kira panjangnya 17 Cm… Yang paling Saya tidak tahan adalah kalo lagi di kelas Saya suka perhatiin mami Ina guru Bahasa Inggris… kadang-kadang tanpa sadar kalo Saya liat itu mami guru lagi duduk dan pahanya yang putih agak sedikit tersingkap … burungku langsung mengeras… dan menonjol kedepan… kalo lagi gitu Saya berdoa moga-moga jangan di suruh kedepan kelas.
Saya punya temen deket sekelas namanya Joko, kita punya hobi dan khayalan yang sama… sering cerita tentang buku porno yang kita baca, dan kita juga sama-sama tergila-gila sama mami guru Ina yang berasal dari tanah Minang. Kalau mami guru Ina lagi nulis di papan kita berdua suka cekikikan memperhatikan betis mami ina yang indah, putih dan berisi dan pinggulnya juga cukup besar dan padat. Gilanya kita berdua suka mengkhayal menjadi kekasih mami ina dan melakukan hubungan sex seperti yang di buku-buku porno dengan mami ina… wah kalo lagi menghayal berdua… burung kita ampe keras banget.. Temen Saya si joko pernah nyarannin Saya … eh Bram lu kalo mau tahu rasanya hubungan sex ama mami ina gampang.. caranya lu di kamar mandi bayangin mami ina.. terus lu kocok burung lu pake sabun.
Karena pengen tahu waktu itu Saya coba…wah memang enak mula-mula… burung Saya makin lama makin gede dan keras seperti batu… tapi sudah Saya kocok-kocok ampe sejam lebih kok ntidak keluar-keluar .. akhirnya Saya bosan sendiri dan cape sendiri…. terus besoknya Saya cerita ama Joko .. dia bilang wah tidak normal loe…. sejak itu beberapa kali Saya coba pake sabun tapi tidak pernah berhasil…. akhir Saya jadi males sendiri… ngocok pake sabun.
Nah ini awal mula cerita Saya… waktu itu pembantu rumah tangga Saya keluar, lali kami dapet lagi pembantu baru berasal dari Tasikmalaya, orang sunda, umur nya kira-kira 27 tahun. Orangnya memiliki kulit kuning langsat wajahnya cukup cantik apalagi kalau lagi tersenyum giginya putih terawat baik. Waktu baru mulai kerja aku nguping wawancaranya ama mami Saya, bahwa dia adalah janda tapi belum punya anak dia cerai ama suaminya 3 tahun yang lalu, suaminya adalah orang kaya di kampung itu tapi umurnya waktu kawin dengan dia sudah berusia 60 tahun dan dia menikah kira-kira 4 tahun, sekarang cerai karena suaminya balik lagi ama bininya yang tua.
Aku memanggil dia bibi Asih… dia pinter masak masakan kesukaanku seperti sop buntut wah enak banget masakannya. Orangnya sopan dan ramah sekali.. hampir ntidak pernah marah kalo di goda … Dia sudah 3 bulan kerja di rumahku.. nampaknya dia cukup betah karena kerjaannya juga tidak terlalu banyak . Nah waktu itu adalah hari Jum’at… inget banget Saya……. Nyokap Saya dapet telepon dari jakarta bahwa kakak Saya yang nomor dua sudah masuk rumah sakit bersalin mau melahirkan anak yang pertama. Mereka pergi dengan Sopir kantor babe Saya ke jakarta jum’at sore… Aku tidak ikut soalnya sabtu besok aku ada pertandingan bola basket di sekolahan. Jum’at malem aku sendirian di kamar ku baca buku porno sendirian di kamar… wah cerita bagus sekali sambil membaca aku memegang burungku wah keras sekali……… Kira-kira waktu itu sudah jam 9.00 malam… badanku terasa gerah.. habis baca buku begituan… aku keluar kamar untuk mendinginkan otakku … kebetulan kamarku dan kamarnya tidak terlalu jauh … dan aku melihat pintunya agak sedikit terbuka…..
Tiba-tiba timbul pikiran kotorku… ah ingin tahu gimana bi Asih tidurnya… lalu aku berjingkat-jingkat mendatangi kamar tidur bi Asih.. pelan pelan aku dorong pintunya…. dan mengintip kedalam ternyata Bi Asih sedang tertidur dengan pulasnya… lalu aku masuk kedalam kamarnya… Kulihat Bi Asih tidur terlentang… kakinya yang sebelah kiri agak di tekuk lututnya keatas… dia tidur menggunakan kain kebaya tapi tidak terlalu ketat sehingga betisnya agak tersingkap sedikit… aku perhatikan betisnya… kuning bersih dan lembut sekali…. kemudian aku coba mengintip kedalam kebayanya…wah agak gelap hanya terlihat samar-samar celana dalam berwarna putih.
Aku menarik napas dan menelan lsudah… aku perhatikan wajah bi Asih kalo-kalo dia bangun tapi dia masih tidur dengan lelap… lalu aku memberanikan diri memegang ujung kain kebayanya yang dekat betisnya tersebut… sambil menahan napas aku angkat pelan-pelan kain kebaya tersebut keatas… terus kusibak kesamping…. dan akhirnya terbukalah kain kebaya yang sebelah kiri dan tersingkap paha bi Asih yang padat dan putih kekuning-kuningan… Aku kagum sekali melihat pahanya bi Asih padat, putih dan berisi tidak ada bekas cacatnya sedikitpun juga… lalu aku pandang lagi wajah bi Asih ..ah dia masih lelap… aku memberanikan diri lagi membuka kain kebaya yang sebelah kanannya… pelan pelan aku tarik kesamping kanan… dan wah akhirnya terbuka lagi… kini di hadapan ku tampak kedua paha bi Asih yang padat dan kuning langsat itu…… aku semakin berani dan pelan-pelan kain kebaya yang di ikat di perutnya bi Asih aku buka perlahan-lahan… keringat dingin aku rasa menahan ketegangan ini… dan burung ku semakin keras sekali …. akhirnya aku berhasil membuka ikatan itu.. lalu kubuka kekiri dan kekanan… kini terlihat bi Asih tidur terlentang dengan hanya di tutupi celana dalam saja….. Perawanku Di Ambil Pacarku Yang Bajingan.
3 notes · View notes