Tumgik
#agassytriwinarti
o-agassy · 5 years
Text
Journal of LDM #4
"Menghadirkanmu bersamaku"
Upaya kami untuk selalu berkomunikasi. Kami memang terpaut oleh jarak dan waktu, namun segalanya itu tak ingin kami ratapi terus-terusan.
Kami meneguhkan niat kembali, karena ini adalah ibadah kami, maka kami ingin yang terbaik dalam setiap kesempatan.
Upaya kami untuk selalu berkomunikasi. Menghadirkan pasangan disetiap momen yang kami lalui.
Beberapa minggu lalu, kami berada di negara yang berbeda. Namun kami tetap berupaya untuk berkomunikasi. Menghadirkan sosok suami dan istri di dalam satu dimensi yang sama.
Korea dan Indonesia. Satu waktu. Berbeda tempat. Berbeda kegiatan. Berbeda perasaan.
Kami paham letak bedanya. Kehadiran fisik itu tak akan pernah bisa digantikan oleh visual. Ketenangan batinnya sangat berbeda. Namun, untuk sementara waktu perjuangan melalui dunia visual sangatlah membantu, untuk kami yang sedang belajar saling memahami.
Teruslah berkomunikasi. Ceritakan sedetil apapun, setidak penting apapun itu, celotehmu akan menjadi penawar rindu yang cukup mendalam. Menjadikan lunak hati yang sedang mengeras karena terlalu lama tak bersama. Lekaslah berdamai dengan jarak, karena kita sama sama butuh apa yang dinamai dengan cinta yang tumbuh bersama.
A. Firmansyah | 7 Juli 2019
.
.
.
Minggu ke empat bulan Juni 2019.
Daejon, Korea - Bali, Indonesia.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Senada tapi tak bersama. Jauh di mata, dekat di doa. Nama kita sudah tertulis sejak lama untuk berjuang berdua. Lekas kita bersama, mendekatkan jarak agar kita seger dapat memenuhi amanah dariNya.
7 notes · View notes
o-agassy · 5 years
Text
Menjemputmu
Tumblr media
Bagian tersulit setelah memutuskan untuk melamarmu adalah meyakini keputusan itu. Tenangnya, adalah itu keputusan yang terbangun atas dasar pilihan sendiri, dan kemudian dikuatkan oleh dukungan kedua orang tua serta jawaban dari sholat dua rakaat. Sesungguhnya Allah yang telah menguatkan langkahku untuk menjemputmu.
Keraguan demi keraguan timbul bak seperti dipupuk disetiap sore hari. Dari keraguan yang terus bertumbuh itu, membuahkan buah pikir berupa ujian keyakinan. Benarkah langkahku ini untuk menjadikanmu sebagai istriku?
Aku belum tau dirimu seperti apa orangnya. Bagaimana bercakap, bagaimana bertindak, bagaimana beribadah, bahkan bagaimana berfikir dalam sebuah ujian bahkan aku tak tau.
Lebih parah lagi, aku pernah lupa namamu, Nama kedua orang tuamu, serta juga kadang aku lupa wajahmu. Bagaimana rupa calon istriku disana? Aku sungguh lupa, sama sekali tak membekas bagaimana.
Lantas, ditengah itu semua Allah terus saja menetapkan hati ini untuk tetap menjemputmu.
Mendapati dirimu secara terang-terangan mengakui bahwa menerima ku bukan atas cinta adalah sebuah ujian yang sangat luar biasa. Ini sangat menyiksa batin di setiap malamnya. Berbagai potensi pertanyaan dan permasalahan seketika muncul di kepala. Bagaimana nanti keadaan rumah tangga ini ketika mendapati seorang istri yang sama sekali tak mencintai suaminya?
Belum juga usai ujiannya. Ini tentang jarak. Rencana diawal adalah setelah pernikahan, maka segera mengajukan mutasi dan kemudian dapat segera berpindah untuk menetap bersama. Namun ternyata Allah berkehendak lain. Peraturan baru pun muncul dan menambah kekacauan isi hati ini. Aku serasa tak sanggup jika harus berpisah selama itu dengan istri yang benar-benar aku perjuangkan semampuku.
Aku masih ingat betul, bagaimana aku menangis sesenggukan di masjid kantor waktu dhuha itu. Berharap ini hanya mimpi. Hidup bersama istri adalah semua impian para suami.
Bulan berganti, hari akad telah tiba didepan mata. Tidak banyak yang bisa diceritakan secara romantis, karena yang terjadi malah sebaliknya. Allah menghadirkan kisah-kisah lucu untuk dapat dikenang sebagai masa lalu.
Pasca Akad, aku mendapatimu sebagai seseorang yang berbeda dari sebelumnya. Tentang cinta kepada ku, tentang rasa sayang kepada ku, atau bahkan tentang kewajiban mu kepada ku.
Aku benar-benar luluh padamu. Akan kecantikan luar dan dalam dirimu.
Saat ini, aku sangat bersyukur dapat memilikimu sebagai seorang istriku. Allah menghadirkan balasan yang setimpal dengan apa yang telah aku perjuangkan di beberapa bulan lalu. Seorang istri yang baik, cantik, sholehah, serta punya kemauan belajar dan menyesuaikan dengan keadaan suami.
Alhamdulilahi Rabbil 'alamiin.
Terima kasih ya Rabb, Engkau memang perencana terbaik.
Tinggal bagaimana sekarang menghadapi ujian yang jelas-jelas ada di depan mata. Tentang rindu dan jarak.
Salam dari kota Jakarta yang akan selalu menunggumu. Aku akan berusaha keras untuk menunggumu kembali, walaupun hingga habis tenaga ku untuk menunggu. Aku tak akan pernah menyesali itu. ❤️
Suami mu | Jakarta, 24 Februari 2019
Tumblr media
20 notes · View notes
o-agassy · 5 years
Text
Sebuah Kisah
Tumblr media
Kita sedang membicarakan tentang hari yang telah berlalu.
Dimana pagi itu sebenarnya sejuk tapi serasa gerah. Hati yang sebelumnya merasa sanggup tiba-tiba menjadi gugup.
Kita sedang membicarakan hari yang telah berlalu.
Dimana aku telah siap untuk mengucap akad dengan wali serta penghulu. Namun, sepersekian menit sebelum aku melangkah ke tempat akad, Bapak menepuk pundak ku dan membisikkan sebuah pertanyaan yang nyatanya pertanyaan itu membuatku tambah tak menentu.
Take it or not, akad sudah didepan mata. Maka aku memberanikan diri untuk segera menghadap penghulu, kemudian mengatakan :
"Pak, Mohon maaf apakah akadnya bisa ditunda sebentar? Maharnya masih tertinggal di ruang tamu rumah saya"
(To be continued)
Nganjuk, 02 Februari 2019 | Dalam sebuah kisah tentang Mahar yang tertinggal.
3 notes · View notes