Tumgik
#Perjuangan Ir Soekarno
terasikip · 2 years
Text
Usulan Dasar Negara Ir Soekarno dan Perubahan Piagam Jakarta
Usulan Dasar Negara Ir Soekarno dan Perubahan Piagam Jakarta
Terasikip.com – Usulan Dasar Negara Ir Soekarno. Lahirnya dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila melalui proses perumusan yang lumayan panjang serta ada banyak tokoh yang terlibat di dalamnya. Dalam melakukan perumusan Pancasila, langkah pertama-tama diawali dengan terbentuknya Dokuritsu Junbi Cosakai atau BPUPKI (Badan Penyidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Adanya…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
korem152 · 6 months
Text
DANREM 152/BAABULLAH MENGAHADIRI HUT KE 78 KORPS BRIMOB POLRI
Tumblr media
Ternate - Danrem 152/Baabullah Brigjen TNI Elkines Villando Dewangga K, S.AP beserta Pejabat Utama Korem 152/BBL menghadiri Undangan Satuan Brimob Polda Maluku Utara dalam rangka upacara peringatan HUT ke-78 Korps Brimob Polri' bertempat jl. Bandara, Kel Tafure Kec. Ternate Utara Kota Ternate Maluku Utara. Kamis (16/11/2023).
Tumblr media
Pelaksanaan Upacara tersebut dipimpin Kapolda Irjen Pol Midi Siswoko,S.I.K. Dalam amanatnya Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang dibacakan oleh Kapolda, menyatakan rasa bangganya terhadap Brimob sebagai pasukan elite kebanggaan Polri.
“Pesan dari pahlawan nasional, Komjen Pol HM Yasin, yang juga dianggap sebagai bapak Brimob Polri, yang menekankan tentang pengabdian untuk membuktikan sejarah, diakui sebagai landasan kuat bagi Brimob Polri dalam peranannya dalam mengawal perjuangan bangsa Indonesia,” ujarnya.'
Tumblr media
Perjalanan sejarah Brimob Polri, terutama dalam menumpas pemberontakan pada 14 November 1961, menjadi tonggak penting yang diakui oleh Ir. Soekarno dengan penganugerahan Pataka Nugraha Sakanti Yana Utama sebagai bentuk penghargaan atas pengorbanan.
Tumblr media
Polri memberikan berbagai penghargaan kepada personel Brimob Polri sepanjang tahun 2023, termasuk 46 Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB), 16 promosi pendidikan, 2 promosi jabatan, 102 pin emas, dan 8 piagam penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas pengorbanan dan dedikasi mereka.
Tumblr media
Kehadiran Danrem beserta Pejabat Utama Korem 152/BBL pada HUT ke 78 Korps Brimob Polda Malut merupakan bentuk Sinergitas TNI/Polri yang senantiasa di jaga kekompakan dan keakrabannya dalam mengemban tugas pertahanan dan keamanan serta ketertiban di wilayah Maluku Utara. (Penrem152).
0 notes
baliportalnews · 8 months
Text
Wayan Koster Bacakan ‘Dedication of Life’ di Rakernas ke-4 PDI Perjuangan
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Dr. Ir. Wayan Koster, M.M., mendapat kehormatan dari DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk membacakan naskah ‘Dedication of Life’ pada Rakernas ke-4 PDI Perjuangan di Jakarta International Expo, pada Jumat (29/9/2023). Rakernas ke-4 PDI Perjuangan yang bertema ‘Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat’ dihadiri Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Presiden ke-5 Republik Indonesia, Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri, Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo, Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H Ma'ruf Amin, Ketua DPR RI, Puan Maharani, Calon Presiden Republik Indonesia, Ganjar Pranowo, Ketua DPP PDI Perjuangan, Muhammad Prananda Prabowo, Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, Menteri Kabinet Indonesia Maju, Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Muhamad Mardiono, Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang, hingga puluhan ribu kader PDI Perjuangan dari tiga pilar partai (eksekutif, struktural partai, dan legislatif). Wayan Koster dari mimbar utama Rakernas ke-4 PDI Perjuangan membacakan ‘Dedication of Life’ yang disusun oleh Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno pada 10 September 1966 ini dengan penuh khidmat. Saat pembacaan ‘Dedication of Life’ suasana Rakernas ke-4 PDI Perjuangan yang sebelumnya terdengar suara gemuruh dari puluhan ribu kader PDI Perjuangan seketika hening. Mereka meresapi setiap kata ‘Dedication of Life’ yang dibacakan Wayan Koster untuk mengajak masyarakat melakukan pengabdian kepada Tuhan, Tanah Air, dan Bangsa. "Saya adalah manusia biasa. Saya des tidak sempurna. Sebagai manusia biasa saya tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Hanya kebahagianku ialah dalam mengabdi kepada Tuhan, kepada Tanah Air, kepada Bangsa. Itulah dedication of life-ku. Jiwa pengabdian inilah yang menjadi falsafah hidupku, dan menghikmati serta menjadi bekal-hidup dalam seluruh gerak hidupku. Tanpa jiwa pengabdian ini saya bukan apa-apa. Akan tetapi dengan jiwa pengabdian ini, saya merasakan hidupku bahagia dan manfaat. Soekarno, 10 September 1966,” kata Wayan Koster yang membacakan Dedication of Life. Pembacaan pidato ‘Dedication of Life’ Bung Karno merupakan hal yang sakral dalam prosesi acara di PDI Perjuangan yang diawali dengan prosesi Panji-Panji Kebesaran Partai, kemudian diikuti prosesi parade Paskibraka dengan membawa Bendera Merah Putih dan bendera PDI Perjuangan. Selanjutnya, puluhan ribuan kader serempak menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta yang dipimpin oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, pembacaan Pancasila yang dipimpin oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Jambi, Edi Purwanto, hingga menyanyikan hymne dan mars PDI Perjuangan dengan penuh semangat dan suara gemuruh dari puluhan ribu kader.(ads/bpn) Read the full article
0 notes
Text
INGGIT GANARSIH SEORANG PAHLAWAN PEREMPUAN PEMBERANI ASAL BANDUNG YANG BERJUANG BERSAMA SUAMI TERCINTA (Ir. H. SOEKARNO) UNTUK KEMERDEKAAN INDONESIA TAK MENDAPATKAN PENGAKUAN NEGARA
Tumblr media
Seperti apa sosok Inggit Garnasih muda dengan Soekarno?
Pertemuan Soekarno dan Inggit Garnasih pertama kali terjadi saat Soekarno menempuh pendidikan di Technische Hoge School (THS), Bandung (sekarang Institut Teknologi Bandung). Inggit Garnasih dikenal sebagai ibu kos Soekarno selama di Bandung.
Tempat tinggal Soekarno sendiri dibantu oleh Haji Sanusi yang tidak lain adalah teman dari H.O.S Tjokroaminoto. Kala itu, Inggit Garnasih masih berstatus sebagai istri dari Haji Sanusi.
Dikutip dari buku 'Perempuan-perempuan Pengukir Sejarah' karya Mulyono Atmosiswartoputra kedekatan Soekarno dan Inggit Garnasih bermula saat mereka berdua saling menceritakan kehidupan rumah tangganya masing-masing. Soekarno saat itu diketahui telah menikah dengan gadis muda bernama Utari.
Hanya saja, Soekarno hanya menganggap Utari sebagai adiknya. Sedangkan Inggit Garnasih dianggap seperti sosok ibu karena selalu menyiapkan masakan, membereskan makanan, melayani, memperhatikan pakaian, hingga mendengarkan buah pikiran Soekarno.
Inggit pun demikian, ia berkeluh kesah mengenai kelakuan sang suami yang suka bermain judi dan biliar. Bahkan, Haji Sanusi tidak pernah peduli terhadap istrinya.
Kesamaan masalah rumah tangga itu pun membuat mereka akhirnya menumbuhkan ketertarikan. Walaupun begitu, Inggit Garnasih sempat menasihati Soekarno agar memperbaiki pernikahannya dengan Utari.
Cinta mereka berdua juga diketahui oleh pasangan masing-masing. Haji Sanusi tahu apa yang terjadi tetapi tidak ada usaha untuk merebut Inggit Garnasih karena pernikahannya telah lama rusak. Sedangkan, Utari sadar pernikahannya tidak membawa kebahagiaan.
Setelah memikir matang, Soekarno akhirnya memulangkan Utari ke rumah orang tuanya, H.O.S Tjokroaminoto di Surabaya pada 1922. Ia memulangkan secara baik-baik dan menceraikannya.
Soekarno pun kembali ke Bandung. Ia pun menyampaikan isi hatinya kepada Inggit Garnasih dan disambut pula perasaan itu. Keesokan harinya, Soekarno memberanikan diri untuk menyampaikan hal tersebut kepada Haji Sanusi.
Dengan bijaksana dan keikhlasan hati, Haji Sanusi menceraikan Inggit Garnasih. Namun, ia membuat perjanjian dengan Soekarno, yakni jika dalam waktu 10 bulan Soekarno menelantarkan atau menyakiti Inggit Garnasih, maka Soekarno harus mengembalikan Inggit kepada Haji Sanusi.
Inggit Garnasih dan Soekarno pun menikah pada 24 Maret 1923. Dalam surat pernikahan tersebut tertulis usia Soekarno adalah 24 tahun saat menikah dan Inggit 23 tahun. Padahal sebenarnya, Soekarno 22 tahun dan Inggit 35 tahun.
Selama pernikahan itu, Inggit Garnasih selalu membantu Soekarno penuh dengan keikhlasan. Bahkan di tahun 1927, Inggit menjadikan rumahnya sebagai tempat deklarasi berdirinya organisasi politik Perserikatan Nasional Indonesia.
Selain itu, perjuangan Inggit Garnasih dalam membantu Soekarno juga terlihat dari caranya merawat, seperti meramu jamu, membuat bedak dan parem. Ia juga sering menjahit kutang, menjual rokok, menjadi agen sabun dan cangkul, bahkan menggadaikan perhiasannya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Kesetiaan Inggit Garnasih kepada Soekarno juga terbukti kala ia menjual segala miliknya, termasuk rumah keluarga dari ibunya, Hal itu dilakukan kala Soekarno diasingkan ke Ende di Pulau Flores.
Namun, pernikahannya Soekarno dan Inggit harus ditimpa godaan kala Soekarno diasingkan ke Bengkulu. Di sana, ia mengajar sebagai guru dan bertemu dengan Fatimah (sekarang dikenal Fatmawati) yang merupakan anak dari Ketua Muhammadiyah setempat Hassan Din.
Soekarno jatuh cinta kepada Fatmawati dan ingin menikahinya demi memiliki anak. Selama ini diketahui, anak Inggit Garnasih dan Soekarno adalah anak angkat namun Soekarno ingin memiliki keturunan langsung dari dirinya.
Akhirnya Soekarno memberikan solusi dengan memadu. Bahkan, ia juga berjanji menjadikan Inggit sebagai first lady saat Indonesia merdeka. Namun, Inggit menentang dan kukuh pada pendiriannya untuk tidak mau dimadu.
Inggit pun melepaskan Soekarno kepada Fatmawati. Ia meminta untuk dipulangkan ke Bandung. Mereka akhirnya resmi bercerai pada 29 Januari 1943 dengan perjanjian di bawahnya berupa jaminan hidup dan tunjangan yang disaksikan oleh Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantoro, dan K.H Mas Mansoer.
Inggit Garnasih meninggal dunia pada 13 April 1984 dan dimakamkan di TPU Caringin, Bandung. Ia juga diangkat sebagai pahlawan nasional 1997-1998 karena keberadaannya sangat berpengaruh terhadap negara. Untuk mengenang jasanya juga,kediaman dia dijadikan museum dan nama jalannya menjadi Inggit Garnasih.
*Dari Berbagai Sumber
By. HMS SAMUEL (SAMY) LEE LAHENGKO
1 note · View note
swaranirwana · 1 year
Text
Pembentukan PPKI
yaa.. kalo dipertimbangkan sejauh ini Jepang emang sedikit lebih nyenengin lah ya daripada Belanda. Gabisa dipungkiri tanpa kemenangan Jepang atas Belanda, bisa jadi kita masih lama merdekanya🥺. Tapiii bukan berarti kita merdeka karena dimerdekakan Jepang, kita real bener-bener merdeka atas perjuangan bangsa kita sendiri✨, yaa lumayan lah Jepang bantu siap-siapnya dikit wkwk, yuk kita bahas.
Tumblr media
PPKI merupakan kelanjutan dari BPUPKI. PPKI atau bahasa Jepangnya Dokuritsu Zunbi Inkai, merupakan lembaga yang masih bentukan Jepang juga sebagai perpanjangan dari BPUPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang lebih matang lagi. Diketuai oleh Ir. Soekarno, PPKI ini beranggotakan 21 orang, yang bertugas melanjutkan tugas BPUPKI dan mempersiapkan segala persiapan kemerdekaan.
Sidang-sidang yang dilakukan oleh PPKi menghasilkan mengenai perbaikan pada kalimat di dasar negara dan pembukaan undang-undang dasar 1945.
0 notes
turisiancom · 1 year
Text
TURISIAN.com – Indonesia sebagai bangsa yang besar, memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Terutama masa-masa perjuangan kemerdekaan dari penjajahan kolonial. Hal itu pun melahirkan banyak saksi bisu sejarah yang masih terjaga hingga kini. Salah satunya Rumah Bersejarah Inggit Garnasih di Kota Bandung yang menarik untuk Sobat Turisian kenali dan kunjungi. Rumah bersejarah tersebut berlokasi di Jalan Ciateul No. 8, Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat. Di sini Sobat Turisian bisa melihat bangunan rumah heritage yang masih kokoh berdiri. Kemudian dapat mengenal sosok Inggit Garnasih lewat benda-benda yang ada di sana, seperti foto dan papan informasi. Inggit Garnasih sendiri bukanlah sosok sembarangan. Dirinya merupakan mantan pendamping hidup Sang Proklamator Kemerdekaan, Ir Soekarno. Beliau memiliki peranan besar pada kegiatan Bung Karno mempersiapkan kemerdekaan untuk masyarakat Indonesia. Semasa hidup sebagai sepasang suami-istri, Soekarno dan Inggit menempati rumah tersebut dari 1926 hingga 1934. Berdasarkan data museumindonesia.com, rumah tersebut pada kala itu masih berbentuk bangunan panggung. Bung Karno dan istrinya sering menjamu rekan-rekannya untuk mendiskusikan pemikiran-pemikiran menuju kemerdekaan Indonesia. Baca juga: 5 Agrowisata Edukasi di Kota Bandung, Bisa Petik Buah dan Sayur Sendiri Bahkan sejumlah pelopor kemerdekaan pernah singgah di Rumah Inggit Garnasih ini. Di antaranya Agus Salim, Ki Hajar Dewantoro, HOS Tjokroaminoto, Kyai Haji Mas Mansur, Moh. Yamin, serta Moh. Hatta. Di sinilah lahir berbagai gagasan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bagi negara Indonesia. Ketika masa Agresi Militer Belanda I dan II (1946-1949), Inggit Garnasih yang kala itu sudah berpisah dengan Bung Karno terpaksa mengungsi ke Banjaran serta Kabupaten Garut. Namun pada 1949, Inggit kembali ke Bandung. Kemudian ia mengutarakan keinginannya pada seorang tokoh bernama H. Doerrasjid untuk memiliki rumah tinggal pribadi. Pembangunan Rumah Baru Akhirnya, setelah melalui serangkaian proses, mulailah pembangunan rumah baru di tanah yang dulu menjadi tempat tinggalnya bersama Bung Karno. Pembangunan rumah tersebut, Ibu Inggit percayakan kepada Sugiri. Lalu pada tahun 1951, pembangunan rumah bergaya arsitektur Belanda itu pun selesai. Baca juga: 4 Pilihan Staycation di Bandung Yang Menawarkan Suasana Alam Kini, Rumah Inggit Garnasih telah tercatat sebagai bangunan cagar budaya sesuai Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1992. Tentang Benda Cagar Budaya yang harus dilindungi dan dilestarikan karena memiliki nilai sejarah tinggi. Pengelolaan rumah tersebut pun berada di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.*     Sumber & Foto: Disparbud Jabar
0 notes
lasemgresiknews · 1 year
Text
Khofifah: Seabad NU berperan bangun peradaban manusia
Tumblr media
Lasem Gresik News - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut Nahdlatul Ulama (NU) yang memasuki usia 100 tahun atau seabad berperan membangun peradaban manusia. “NU  berperan besar dalam upaya perbaikan kehidupan manusia yang berdasar pada Islam ala ahlissunnah wal jamaah,” katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Rabu. Baca Juga : Wamendag dorong kemajuan pengembangan Smelter Project di Gresik Khofifah mengungkapkan peringatan 1 abad NU yang puncaknya akan digelar pada 7 Februari 2023 di Sidoarjo, Jawa Timur, adalah momentum untuk memaknai perjuangan para pendahulu sebagai semangat di masa kini dalam menghadapi masa depan. “Ini adalah momen tabarruk atau mengais barokah dari perjuangan besar yang telah dilakukan oleh para pendahulu NU,” ujarnya. Mantan Menteri Sosial itu mengapresiasi penganugerahan sejumlah tokoh nasional dalam rangkaian peringatan 1 abad NU yang digelar di Jakarta, Senin (31/1) lalu. Gubernur Khofifah membacakan nominasi penganugerahan tokoh nasional tersebut yang kemudian penghargaannya diserahkan oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) NU Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf. Sederet tokoh nasional yang mendapatkan penghargaan di antaranya Ir Soekarno yang diterima oleh Megawati Soekarnoputri, KH  Wachid Hasyim  yang diterima oleh Firly Wahid, KH Abdurrahman Wahid yang diterima oleh Shinta Nuriyah Wahid dan Usmar Ismail yang diterima oleh Nurudin Ismail. Menurut Khofifah, kegiatan "Anugerah 1 Abad NU" ini merupakan apresiasi terhadap tokoh nasional atas jasa dan kontribusi nyata yang sejalan dengan cita-cita NU. "Kegiatan NU selanjutnya harus mengedepankan langkah yang bersifat perbaikan,” tuturnya. Baca Juga : Kemacetan di Duduksampeyan, Pengendara Diminta Cari Jalan Alternatif Khofifan menjelaskan perbaikan tersebut didasarkan pada faham ahlussunnah wal jamaah, yang selama ini menjadi dasar cara berfikir NU. “Karakter fikrah nahdliyah adalah cara berfikir yang moderat, dinamis, bersifat perbaikan, dengan segala metode dan landasan yang digunakan serta batasan-batasannya. Landasan berfikir itulah yang dilakukan NU untuk mengentaskan masalah keagamaan, politik, sosial, ekonomi dan budaya. Termasuk juga dalam konteks memperbaiki umat, negara dan memperbaiki dunia ke arah yg lebih baik," ucap Ketua Umum Muslimat NU itu. Sumber : jatim.antaranews.com Read the full article
0 notes
imamammarullah · 2 years
Text
[PERAN PEMUDA]
Sejarah telah membuktikan bahwa dalam setiap gejolak perjuangan bangsa, pemuda adalah pilar kebangkitannya. Kemerdekaan bangsa Indonesia yang kita rasakan hingga saat ini tidaklah terlepas dari bagaimana pemuda dimasa itu turut mengambil langkah dan berperan.
Begitu luar biasanya pemuda, Ir. Soekarno bahkan dengan lantang mengatakan bahwa "Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia".
Hingga saat ini, 28 Oktober 2022 kita memperingati hari sumpah pemuda ke-94. Sebagai seorang pemuda, lantas peran apa yang sudah kita lakukan? dan sudah sejauh apa? Apakah kita dapat menjadi bagian dalam perubahan atau malah berdiam diri menjadi penonton semata?
Hari sumpah pemuda selayaknya bukan hanya sekedar menjadi seremonial belaka. Lebih dari itu, selayaknya dapat menjadi refleksi diri bagaimana peran kita dan sudah sejauh mana peran kita sebagai seorang pemuda.
Pada peringatan hari sumpah pemuda kali ini, saya terpilih menjadi Pemuda Berprestasi Sumatera Selatan 2022. Merupakan suatu kebanggan tersendiri bagi saya secara pribadi dapat menjadi salah satu diantara mereka.
Serayanya penghargaan yang diterima dapat menjadi penyemangat bagi saya dan rekan-rekan lainnya untuk terus bermanfaat dan memberikan dampak bagi lingkungan sekitar dan bangsa Indonesia.
📷 Pemuda Berprestasi Sumatera Selatan 2022
Palembang, 28 Oktober 2022
#Imamammarullah
#KaryakanKebermanfaatan
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
pa-jakartautara · 2 years
Video
MENGISI KEMERDEKAAN DENGAN MENJAGA KEPERCAYAAN Tahun ini usia Negara Kesatuan Republik Indonesia sdh berusia 77 tahun setelah diproklamasikan oleh Ir. Soekarno dan Muh. Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pengadilan Agama Jakarta Utara dalam mengisi kemerdekaan adalah dengan meneladani semangat perjuangan para pahlawan yang gugur dalam membela negara, berjuang secara total, jiwa dan raga, materi dan immateri, rela meninggalkan keluaga untuk turut berjuang meraih tujuan mulia "MERDEKA". Semangat tinggi seperti di atas harus dijadikan modal dalam pembangunan zona integritas di PA Jakarta Utara, dengan menjaga kepercayaan dari Mahkamah Agung kepada PA Jakarta Utara yang telah diusulkan sebagai nominator peraih anugerah WBBM pada tahun 2022. Selain menjaga kepercayaan dari MA, PA Jakarta Utara juga tetap konsisten mejaga kepercayaan masyarakat dalam memberikan pelayanan prima agar tetap berada di hati masyarakat yang semakin merasa nyaman dan terpuaskan dalam mnerima layanan. Demikian beberapa hal yang disampaikan oleh Pembina Apel, Drs. Sarnoto, M.H, Hakim PA Jakarta Utara pada apel pagi pada hari Senin, tanggal 15 Agystus 2022.   "Pengadilan Agama Jakarta Utara | S.M.A.R.T. | Sigap | Mandiri | Akuntabel | Responsibel | Transparan"
0 notes
lampung7com · 2 years
Text
Peluncuran Buku Suara Kebangsaan Karya Hasto, Indonesia Beruntung Miliki Bung Karno
Peluncuran Buku Suara Kebangsaan Karya Hasto, Indonesia Beruntung Miliki Bung Karno
LAMPUNG7COM | Indonesia beruntung memiliki pemimpin bangsa seperti Ir. Soekarno, yang ajaran dan pemikirannya masih relevan dengan kondisi dunia kini dan masa mendatang, serta seharusnya diajarkan ke seluruh generasi anak bangsa. Hal itu terungkap dalam peluncuran buku karya Doktor Ilmu Pertahanan yang juga Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto berjudul “Suara Kebangsaan”, yang dilakukan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ibenews · 2 years
Text
Film Dokumenter Bung Karno Digarap di Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi Perankan Soekarno
Film Dokumenter Bung Karno Digarap di Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi Perankan Soekarno
iBenews.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerjasama dengan Stasiun TV Nasional TVRI, menggarap film dokumenter mengenai perjuangan Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) Ir. Soekarno. Berlatar di Kota Surabaya, film dokumenter tersebut akan ditayangkan pada 13 Agustus 2022, sekaligus menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-77. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kapol-id · 2 years
Text
Ono Surono: Tagline Kota Bandung, Kota Perjuangan Bung Karno
Ono Surono: Tagline Kota Bandung, Kota Perjuangan Bung Karno
KAPOL.ID – Peringati Bulan Bung Karno ratusan warga Bandung memeriahkan Fun Game Bike To Tribute Ir. Soekarno, Minggu (25/6/2022). Kegiatan sepeda santai ini sekitar 700 pesepeda dari berbagai kalangan dan komunitas sepeda di Kota Bandung dilepas langsung oleh Ketua Yayasan Bung Karno Ono Surono dan Wali Kota Bandung Yana Mulyana yang digelar dalam rangka memeringati Bulan Bung Karno. “Jujur saya…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
travelpurbalingga · 2 years
Text
Monumen Nasional Membangkitkan Semangat Patriotisme!
Monumen Nasional Membangkitkan Semangat Patriotisme!
Icha trans-Monumen nasional atau yang dikenal sebagai monas ini merupakan ikon tersohor di Ibu Kota Jakarta. Monas didirikan sebagai tempat untuk mengabadikan dan mengenang perjuangan pahlawan revolusi Indonesia. Monumen Nasional didirikan pada tahun 1959 bulan Agustus kemudian di resmikan oleh presiden pertama kita yaitu Bapak Ir. Soekarno dan mulai beroperasi untuk umum pada 12 Juli…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
baliportalnews · 9 months
Text
Unik dan Menarik, Peserta Upacara HUT Ke-78 Kemerdekaan RI di Kabupaten Tabanan Kenakan Atribut Pejuang Kemerdekaan
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, TABANAN - Momen Peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Kabupaten Tabanan tahun ini terbilang unik dan menarik. Mengangkat konsep perjuangan, para peserta mengenakan pakaian dan atribut para pahlawan pejuang kemerdekaan. Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE., M.M, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam kesempatan tersebut mengenakan pakaian Bapak Proklamator Kemerdekaan RI sekaligus Presiden Indonesia yang pertama, Ir. Soekarno, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, Kamis (17/8/2023). Wakil Bupati Tabanan mengenakan pakaian Wakil Presiden Indonesia Pertama, Mohammad Hatta. Iringan peserta Upacara dari jajaran Forkopimda dan pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Tabanan yang dipimpin langsung Bupati Tabanan mengendarai Mobil Plymouth Tahun 1948, mobil istri Bapak Proklamator, Ibu Fatmawati. Para peserta berkonvoi dari Kantor Bupati Tabanan menuju Lapangan Debes Tabanan tempat dilangsungkannya Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi mengendarai Jeep Willys. Meskipun di tengah guyuran hujan deras, peserta tetap bersemangat mengikuti Konvoi dan Upacara. Bupati Sanjaya dalam kesempatan tersebut mengatakan, momen peringatan HUT Kemerdekaan RI di Kabupaten Tabanan mengusung tema yang berbeda, di tahun lalu mengangkat tema Bhinneka Tunggal Ika dan tahun ini mengangkat spirit tema perjuangan. Hal ini merupakan bentuk kreativitas dan inovasi serta sebagai salah satu upaya bagi seluruh peserta upacara maupun masyarakat Tabanan yang menyaksikan, bahwa perjuangan para pahlawan kita belumlah usai. Menurut Sanjaya, perjuangan pahlawan dalam merebut kemerdekaan sangatlah berat, namun perjuangan kita sebagai generasi penerus bangsa yang bertugas mempertahankan dan mengisi kemerdekaan tidak kalah berat. “Dalam mengisi momen yang sangat bersejarah ini, saya mengajak seluruh jajaran agar selalu menghormati jasa para pahlawan kita. Kami berpakaian dan mengenakan atribut para pahlawan pejuang kemerdekaan merupakan salah satu bentuk penghormatan sekaligus sebagai motivasi agar apa yang telah para pahlawan kita lakukan bisa menjadi acuan bagi kita untuk mengisi kemerdekaan dengan membangun Kabupaten Tabanan menjadi terus lebih baik lagi ke depannya. Dan saya berpesan jangan sekali-sekali melupakan jasa para pahlawan kita,” ungkapnya. Bupati Sanjaya juga menyampaikan apresiasi terhadap semangat para peserta Upacara dalam mengikuti jalannya Upacara di tengah guyuran hujan, serta semangat dalam mengisi momen peringatan HUT RI selama sebulan ini dengan berbagai lomba menarik. “Saya mengapresiasi berbagai lomba maupun kegiatan yang telah dilakukan para OPD di lingkungan Pemkab Tabanan, terlebih semangat mengikuti upacara di tengah guyuran hujan. Ini belum seberapa, dulu pejuang kita diguyur peluru dan mereka masih tetap semangat. Semoga semangat ini akan terus terbawa meskipun peringatan 17 Agustus telah lewat. Jadikan semangat ini sebagai motivasi dalam bekerja, bangun kerja sama yang baik dan ciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman, terlebih kita mendapat tugas melayani masyarakat,” imbuhnya. Hal senada juga disampaikan Ny. Rai Wahyuni Sanjaya. Sebagai pendamping Bupati dalam menjalankan tugas sehari-hari serta sebagai Ibu yang bertugas mendampingi masyarakat dalam kegiatan PKK, pihaknya merasa tersentuh dengan semangat para pahlawan pejuang kemerdekaan. Momen peringatan ini menjadi motivasi bagi dirinya untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat melalui seluruh kegiatan PKK yang dilakukan di desa-desa di seluruh Kecamatan di Kabupaten Tabanan. "Mendampingi suami sekaligus mendampingi masyarakat dalam kegiatan PKK merupakan tanggung jawab yang sangat besar. Dibutuhkan kesabaran serta semangat yang tinggi. Melalui momen yang sangat baik ini, saya himbau kepada seluruh ibu-ibu apapun profesi kalian, ayo tetap semangat mendampingi para suami sebagai ibu rumah tangga yang baik dan mari kita ikut berkontribusi menyumbangkan ide maupun tindakan untuk mengisi kemerdekaan dengan membangun Kabupaten Tabanan menjadi lebih baik lagi,” paparnya. Terkait pakaian dan atribut yang dikenakan saat mengikuti Upacara, Ny. Rai Wahyuni juga sangat antusias, karena ini kali pertama dirinya mendapat kesempatan mengenakan pakaian tokoh pejuang. ”ini sangat menarik, karena kali pertama saya mengenakan pakaian seperti ini. Momen hari kemerdekaan benar-benar terasa, dan saya mengucapkan terima kasih kepada para peserta yang juga sangat antusias,” imbuhnya. Upacara Peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Kabupaten Tabanan melibatkan ribuan peserta yang berasal dari ASN, TNI/Polri serta para Siswa di Kabupaten Tabanan. Pada kesempatan itu juga diserahkan remisi kepada dua orang warga binaan. Setelah mengikuti Upacara di Lapangan Debes rombongan Bupati Tabanan bersama jajaran Forkopimda dan pipinan OPD melanjutkan Konvoi menuju Taman Bung Karno Tabanan.(bpn) Read the full article
0 notes
Text
Dandim 0730/Gunungkidul mengikuti Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 114 di Lapangan PemKab.Gunungkidul
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
WONOSARI – Dandim 0730/Gunungkidul Letkol Kav Anton Wahyudo, Menghadiri Upacara Harkitnas ke-114 tahun 2022 yang bertempat di Halaman Alun-alun Pemda Wonosari Jl.Brigjen Katamso Dusun Purbosari, Kalurahan Wonosari, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Jumat (20/05/2022) pada pukul 07.30 WIB.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Gunungkidul (H.Sunaryanta),Dandim 0730/Gunungkidul(Letkol Kav Anton Wahyudo),Kapolres Gunungkidul(AKBP Adhitiya Galayudha Ferdiyansyah SIK MT),Kajari Wonosari di wakilkan(Plt Kajari Guntur Triyono SH MH),Kepala PN Wonosari (Endi Nur Indra Putra SH MH),Sekda Ir Drajad Ruswandono MT,Para Pejabat Kadinas dan OPD di Jajaran Pemkab Gunungkidul,Ketua KNPI Gunungkidul(Heri Santosa Spd),Para Pejabat Polres Gunungkidul serta tamu undangan lainnya.
Dandim 0730/Gunungkidul Letkol Kav Anton Wahyudo, mengatakan Upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-114 kali ini mengangkat tema “Ayo Bangkit Bersama" (INDONESIA BANGKIT)!”
Dandim 0730/Gunungkidul Letkol Kav Anton Wahyudo, menuturkan bahwa bangsa ini telah tumbuh menjadi bangsa yang besar dan maju, sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Meski belum sepenuhnya sempurna, rakyat telah menikmati hasil perjuangan para pahlawannya berupa meningkatnya perekonomian, kesejahteraan, pendidikan, dan sebagainya. Keringat dan darah pendahulu bangsa telah menjelma menjadi hamparan permadani perikehidupan yang nyaman dalam rengkuhan kelambu kemerdekaan
“Kalau sekarang bangsa ini punya hampir segala yang dibutuhkan, seharusnya kita terinspirasi bahwa kondisi embrio bangsa seabad lalu yang berada dalam rundungan kepapaan pun, kita telah mampu menghasilkan energi yang dahsyat untuk membawa kepada kejayaan. Apalagi kini, ketika kita jauh lebih siap, tak berkekurangan dalam sumber daya alam dan sumber daya manusia,” terang Dandim 0730/Gunungkidul Letkol Kav Anton Wahyudo.
Sambutan Menteri Komunikasi Dan Informatika RI Dalam Peringatan KE-114 Hari Kebangkitan Nasional 20 MEI 2022:,
Tahun ini, kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-114. Pada tahun ini, “Ayo Bangkit Bersama” menjadi tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional sebagai bentuk seruan agar kita bisa bangkit bersama dari pandemi COVID-19 yang sudah melanda dua tahun terakhir. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini hendaknya tidak hanya kita maknai sebagai seremonial saja. Guna memahami esensi sejarah Kebangkitan Nasional, mari sejenak kita telaah sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
Pada tanggal 20 Mei 1948, Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia. Di masa itu, terdapat ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa. Sehingga, semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa.
Boedi Oetomo adalah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan. Didirikan oleh Dr. Sutomo beserta
Para Mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) pada tahun 1908; Boedi Oetomo lahir untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain. Organisasi yang menyatukan pergerakan di Indonesia dari yang bersifat kedaerahan menjadi nasional dengan tujuan akhir kemerdekaan.
Tujuan didirikannya Boedi Oetomo yang tercetus dalam kongres pertamanya ialah untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. Boedi Oetomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia. Kelahiran Boedi Oetomo mempelopori terciptanya organisasi pergerakan di masa selanjutnya seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia dan Muhammadiyah.
Kiranya, semangat Boedi Oetomo masih relevan untuk kita kontekstualisasikan pada
kehidupan berbangsa saat ini. Di tengah krisis pandemi COVID-19 dan konflik Ukraina – Rusia yang menyebabkan kondisi ekonomi global serta geopolitik menjadi tidak stabil, kita patut memaknai kebangkitan nasional sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat persatuan bangsa.
Pada sisi penanganan COVID-19 di tingkat nasional, kita dapat melihat bahwa upaya kita kian menunjukkan hasil yang positif, ditunjukkan dengan kasus baru harian di bawah 400 kasus dan total kasus aktif yang sudah berada di bawah angka 5.000 kasus (Data per 13 Mei 2022). Selain itu, capaian vaksinasi COVID-19 dosis kedua juga sudah mencapai 79 persen. Namun demikian, kita patut tetap waspada dan terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan.
Penanganan COVID-19 yang membaik berimplikasi pada berangsur kembalinya aktivitas masyarakat secara normal. Secara perlahan, hal ini mendorong pemulihan perekonomian nasional. Perekonomian Indonesia pada triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 persen (y-on-y). Hampir seluruh lapangan usaha tumbuh positif, kecuali Administrasi Pemerintahan dan Jasa Pendidikan.
Dari sisi produksi, tiga Lapangan Usaha mengalami pertumbuhan tinggi yakni: 1) Sektor Usaha Transportasi dan Pergudangan 15,79% 2) Sektor Jasa-jasa lain 8,29%, dan 3) Sektor Informasi dan Komunikasi 7,14%. Mari terus kita bekerja keras dan bersinergi menjaga, mempertahankan dan meningkatkan perekonomian nasional indonesia.
Momentum yang baik ini makin diperkuat dengan peran Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun 2022. Pada Presidensi G20 tahun ini, Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”, dengan tujuan dapat memberikan spirit baru dalam mewujudkan tatanan dunia yang dapat memberikan kesejahteraan dan kemakmuran yang inklusif, serta menjamin keberlanjutan kehidupan di masa depan.
Pertemuan G20 yang dipimpin oleh Indonesia tahun ini mengusung tiga isu prioritas,
yaitu Arsitektur Kesehatan Global yang Inklusif, Transformasi berbasis Digital dan Transisi Energi Berkelanjutan. Tema dan isu prioritas G20 yang diangkat Indonesia merupakan cerminan dari semangat kebangkitan yang kita rayakan pada hari ini, yakni di tengah keterpurukan akibat pandemi COVID-19, tidak pernah meluruhkan cita kita untuk pulih bersama dan bangkit lebih kuat. Indonesia terus mendorong negara-negara anggota G20 untuk melakukan aksi-aksi nyata dan siap berkolaborasi serta menggalang kekuatan sehingga masyarakat dunia dan kemanusiaan dapat merasakan dampak nyata dari kerja sama ini.
Mengutip ucapan Dr. Sutomo “Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapa pun juga.”
Di tengah momentum penanganan nasional COVID-19 yang makin membaik dan Presidensi G20 Indonesia, hendaknya kita dapat memaknai semangat pantang menyerah Dr. Sutomo untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional tahun ini sebagai tonggak kebangkitan dari pandemi COVID-19 juga krisis multidimensi yang sedang melanda dunia. Dari Indonesia, Dunia Pulih Bersama. Ayo Bangkit Lebih Kuat!!
"Akhir kata,bangkitlah Indonesiaku karena kita bangsa yang kuat.Dan mari bersamalawan Covid." Tutup Dandim 0730/Gunungkidul,Letkol Kav Anton Wahyudo.(pen0730GK)
0 notes
turisiancom · 1 year
Text
TURISIAN.com – Bagi Sobat Turisian yang ingin mengenalkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia kepada sang buah hati. Salah satunya bisa mengajak anak-anak ke Museum HOS Tjokroaminoto di Kota Surabaya. Di museum ini Sobat Turisian bisa mengenal sejarah perjuangan tokoh pahlawan Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto. Bukan sekadar pejuang, tetapi ia juga salah satu pelopor pergerakan dan guru para pemimpin-pemimpin besar di Indonesia, seperti Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno. Pembukaan secara resmi Museum HOS Tjokroaminoto pada tanggal 27 November 2017. Objek wisata edukasi ini menempati bangunan rumah kediaman Hadji Oemar Said Tjokroaminoto. Peresmian menjadi museum Pemerintah Kota Surabaya sekaligus sebagai destinasi wisata sejarah ini oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Tokoh pahlawan yang satu ini telah banyak melahirkan pemikiran besar bagi Indonesia. Berangkat dari pemikirannya pula melahirkan berbagai macam ideologi bangsa Indonesia pada saat itu. Tjokroaminoto lahir di Ponorogo, Jawa Timur, pada 16 Agustus 1882. Kemudian wafat di Yogyakarta, pada 17 Desember 1934 di usia 52 tahun. Walaupun tidak lahir di Surabaya, Tjokroaminoto terkenal sebagai pahlawan nasional yang berasal dari Kota Pahlawan tersebut. Kalau penasaran mengenai kisahnya, Sobat Turisian wajib datang ke Museum HOS Tjokroaminoto yang berlokasi di daerah Peneleh Surabaya. Baca juga: Kebun Binatang Surabaya, Spot Rekreasi dan Edukasi Favorit Keluarga Tepatnya terletak di Jalan Peneleh Gang VII No. 29-31 Surabaya. Rumah tersebut tidak hanya menjadi tempat tinggal Pahlawan Nasional Tjokroaminoto beserta keluarga. Namun juga sebagai tempat tokoh-tokoh pergerakan dari berbagai latar belakang ideologi, seperti Semaoen, Alimin, Darsono, serta Tan Malaka bertemu dan berdialog. Koleksi & Kondisi Museum  Di Museum HOS Tjokroaminoto inilah, dulunya banyak terekam kisah dan sejarah perjuangan bangsa. Di dalamnya kini Sobat Turisian bisa melihat sebanyak 143 koleksi. Semuanya terkait dengan rumah tinggal dan perjuangan Tjokroaminoto pada masa lalu. Dari luar bangunan, Sobat Turisian bisa melihat warna hijau yang mendominasi bagian pagar. Pagar ini terbuat dari kayu dengan dua daun pintu berbentuk arsitektur rumah Jawa. Memiliki dua lantai, yakni lantai bawah sebagai tempat tinggal keluarga HOS Tjokroaminoto dan lantai dua berfungsi sebagai kamar kost. Museum HOS Tjokroaminoto menampilkan pula foto-foto dan narasi yang menjelaskan sejarah tokoh pahlawan tersebut. Termasuk beberapa barang dan profil para penghuninya. Pemuda-pemuda yang pernah indekos di rumah inilah yang kemudian menjadi tokoh yang berperan penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Ada pemuda-pemuda yang sempat kost, di antaranya Munawar Musso, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Raden Darsono Notosudirdjo. Lalu Semaun, Alimin, serta proklamator dan juga Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Begitu memasuki ruang tamu di dalam Museum HOS Tjokroaminoto, Sobat Turisian akan merasakan suasana kesederhanaan yang sangat kental. Lantai rumah itu terbuat dari ubin-ubin kecil berwarna putih dan merah. Secara keseluruhan, rumah ini memiliki cat berwarna putih dan bagian plafonnya terbuat dari anyaman bambu. Baca juga: Mengenang Jasa Pahlawan Indonesia Lewat Tugu Pahlawan & Museum 10 Nopember Surabaya Di bagian kanan pintu terdapat meja kayu-marmer dengan empat kursi kayu yang mengelilinginya. Ruangan ini sepertinya adalah ruang tamu. Pada dindingnya, Sobat Turisian akan menemukan foto-foto serta kisah Tjokroaminoto semasa hidupnya. Foto-foto beliau juga bisa kalian temukan di beberapa dinding rumah. Bagi Sobat Turisian yang ingin berkunjung ke Museum HOS Tjokroaminoto tersebut, bisa datang kapan saja. Karena museum buka hari Selasa-Minggu, kecuali Senin tutup. Mulai dari pukul 09:00-17:00 WIB, tanpa ada pungutan biaya masuk. Untuk registrasi tiket online bisa kunjungi tiketwisata.surabaya.go.id.*  
0 notes