Tumgik
#Lengkapi Imunisasi Anak
bogorone · 2 years
Text
Ayo, Lengkapi Imunisasi Anak
Ayo, Lengkapi Imunisasi Anak
BogorOne.co.id | Kota Bogor – Sepanjang Agustus 2022, Pemerintah Kota Bogor menyelenggarakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Sebanyak 54.281 Anak menjadi target. Pencanangan program ini berlangsung di Posyandu Wijayakusuma, Jalan Mataram, Komplek Cimanggu Permai, Kelurahan Kedung Jaya, Kamis 4 Agustus lalu. Pada kesempatan itu Wali Kota Bogor, Bima Arya menjelaskan, target BIAN jelas dan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
samuderakepri · 2 years
Text
Wakil Gubernur Kepri Ajak Orangtua Lengkapi Vaksin Anak
Wakil Gubernur Kepri Ajak Orangtua Lengkapi Vaksin Anak
Batam, SK.co.id – Wakil Gubernur Kepri Hj Marlin Agustina mengimbau sekaligus mengajak para orang tua untuk melengkapi imunasasi anak secara lengkap. Kader PKK, Posyandu dan Puskesmas juga diimbau untuk terus mensosialisasikan dan mengingkatkan para orang tua tentang melengkapi imunisasi ini. Karena kadang mereka lupa jadwal selanjutnya dan menganggap sekali suntik sudah selesai. “Imunisasi ini…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
hannihandayani · 3 years
Text
Lengkapi Imunisasi Dasar Anak Untuk Indonesia Lebih baik
Lengkapi Imunisasi Dasar Anak Untuk Indonesia Lebih baik
Setelah anak lahir. tiap anak wajib memperoleh imunisasi dasar sebelum berumur 1 tahun  setiap imunisasi diberikan sesuai dengan jadwal yang ditentukan, Seperti yang kita ketahui ada  5 imunisasi dasar lengkap ini perlu diberikan pada bayi sebelum berusia 1 tahun, yakni: 1 bulan BCG Polio 1, untuk mencegah penularan Tuberculosis dan Polio 2 bulan DPT-HB-Hib 1 Polio 2, untuk mencegah Polio,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
drwidodojudarwanto · 6 years
Text
DIFTERI ANCAM INDONESIA, PERIKSA STATUS IMUNISASI ANAK DAN SEGERA LENGKAPI
 DIFTERI ANCAM INDONESIA, PERIKSA STATUS IMUNISASI ANAK DAN SEGERA LENGKAPI
Meski jarang sebelumnya kasus penyakit Difteri pernah muncul secara insidentil di Indonesia. Tetapi saat ini di Indonesia Difteri kembali mewabah lebih hebat dibandingkan peristiwa sebelumnya. Bila sebelumnya hanya pada 1 atau 2 propinsi terjangkit, saat ini tidak tanggung tanggung hampir separuh provinsi di Indonesia…
View On WordPress
0 notes
aakrisnu · 4 years
Text
Bentengi dari Penyakit Berbahaya, Yuk Lengkapi Imunisasi Anak! - JawaPos #Aplikasi #Anak #AplikasiAnak
Bentengi dari Penyakit Berbahaya, Yuk Lengkapi Imunisasi Anak!  JawaPos source https://www.teknoaa.com/2019/08/aplikasi-untuk-anak.html#c88ca7a1a95810cb38918c6a057a8719
0 notes
Link
@mandayaroyalhospital #mandayahospital #kliniktumbuhkembanganak #kid #kids #baby #children #babygirl #karawanghits #imunisasi #klinik #tumbuh #kembang #anak #bunda
0 notes
choirunnisak · 7 years
Photo
Tumblr media
Bayi s.d usia 1 tahun, dilakukan imunisasi dasar untuk memberikan kekebalan pada anak. Saat anak usia 1-4 tahun merupakan imunisasi ulangan yang bertujuan untuk memperpanjang masa kekebalan imunisasi dasar; merupakan masa untuk melengkapi imunisasi (catch up).
Catch up imunisasi juga diberikan pada anak usia sekolah 5-12 tahun dan usia remaja 13-18 tahun (selain imunisasi HPV yang diberikan primer pada remaja awal), sebagai persiapan menuju masa dewasa dan kehamilan. Pada lansia penting diberikan imunisasi influenzae dan pneumokokus.
Pemberian imunisasi yang tidak sesuai jadwal, tidak lengkpa, bukan merupakan hambatan untuk melanjutkan imunisasi. Imunisasi yang telah diberikan sudah menghasilkan respons imunologi walaupun masih di bawah ambang kadar proteksi atau belum mencapai perlindungan untuk kurun waktu yang panjang, sehingga dokter perlu melanjutkan dan melengkapi imunisasi (catch up) agar tercapai kadar proteksi maksimal.
Catatan: Usia 2 bulan maksudnya bayi berumur 2 bulan 0 hari s.d. 2 bulan 29 hari
HEPATITIS B
Imunisasi hepatitis B idealnya diberikan sedini mungkin (< 12 jam) setelah lahir, lalu pada interval 4 minggu dari imunisasi pertama. Interval imunisasi ke-3 dengan ke-2 minimal 2 bulan dan terbaik setelah 5 bulan. Apabila anak belum pernah mendapat imunisasi hepatitis B pada masa bayi, maka ia bisa mendapat serial imunisasi kapan saja saat berkunjung. Hal ini dapat dilakukan tanpa harus memeriksa kadar AntiHBs.
BCG
Walau jadwal IDAI untuk BCG adalah 0-2 bulan, Imunisasi BCG terbaik diberikan pada usia 2 bulan, oleh karena imunisasi BCG pada bayi < 2 bulan dapat meningkatkan risiko penyakit tuberkulosis karena sistem imun anak yang belum matur saat itu. Apabila bayi berusia > 3 bulan, maka harus dilakukan uji tuberkulis (tes PPD RT 23 2TU) terlebih dulu. Pemberian booster tidak dianjurkan.
DPT
Imunisasi DPT diberikan 3 kali sebagai imunisasi dasar dilanjutkan dengan booster 1 kali dengan jarak 1 tahun setelah DPT3. Pada usia 5 tahun (sebelum masuk SD) diberikan imunisasi DPT (DPaT/Tdap) dan pada usia 12 tahun berupa imunisasi Td. Pada wanita, imunisasi TT perlu diberikan 1 kali sebelum menikah dan 1 kali pada ibu hamil, yang bertujuan untuk mencegah tetanus neonatorum
Apabila DPT terlambat diberikan, maka berapa pun interval keterlambatannya, jangan mengulang dari awal, namun lanjutkan imunisasi sesuai jadwal. Bila anak belum pernah diimunisasi dasar pada usia < 12 bulan, lakukan imunisasi sesuai imunisasi dasar baik jumlah maupun intervalnya. Bila pemberian DPT ke-4 sebelum ulang tahun ke-4, maka pemberian ke-5 paling cepat diberikan 6 bulan sesudahnya. Bula pemberian ke-4 setelah umur 4 tahun, maka pemberian ke-5 tidak diperlukan lagi.
Polio
Vaksin polio oral (OPV) diberikan saat lahir, usia 2, 4, 6, 18 bulan, sedangkan untuk vaksin polio suntik (IPV) diberikan pada usia 2, 4, 6, 18-24 bulan dan 6-8 tahun. Apabila imunisasi polio terlambat diberikan, jangan mengulang pemberian dari awal, tetapi lanjutkan dan lengkapi sesuai jadwal, tidak peduli berapa pun interval keterlambatan dari pemberian sebelumnya.
CAMPAK
Campak diberikan pada usia 9 bulan dan dosis penguatan (second opportunity pada crach program campak) pada usia 24 bulan serta saat SD kelas 1-6. Terkadang terdapat program PIN (Pekan Imunisasi Nasional) campak yang bertujuan sebagai penguatan (strengthening). Program ini bertujuan untuk mencakup sekitar 5% individu yang diperkirakan tidak memberikan respons imunitas yang baik saat diimunisasi dulu. Bagi anak yang terlambat/belum mendapat imunisasi campak, bila saat itu anak berusia 9-12 bulan, berikan kapan pun saat bertemu. Bila anak berusia > 1 tahun, berikan MMR. Jika sudah diberi MMR usia 15 bulan, tidak perlu campak di usia 24 bulan.
MMR
Vaksin MMR diberikan pada usia 15-18 bulan dengan minimal interval 6 bulan antara imunisasi campak dengan MMR. MMR diberikan minimal 1 bulan sebelum atau sesudah penyuntikan imunisasi lain. Apabila seorang anak telah mendapat imunisasi MMR pada usia 12-18 bulan dan diulang pada usia 6 tahun tidak perlu lagi diberikan. Bila booster belum diberikan setelah berusia 6 tahun, maka berikan vaksinasi campak/MMR kapan saja saat bertemu. Pada prinsipnya, berikan imunisasi campak 2 kali atau MMR 2 kali.
HIB
Imunisasi HIB diberikan diberikan pada usia 2,4, dan 6 bulan, dan diulang pada usia 18 bulan. Vaksin HiB juga dapat diberikan dalam bentuk vaksin kombinasi. Apabila anak datang pada usia 1-5 tahun, HiB hanya diberikan 1 kali. Untuk anak di atas usia 5 tahun, tidak perlu diberikn, karena penyakit ini hanya menyerang anak di bawah usia 5 tahun.
PCV
Imunisasi pneumokokus diberikan tergantung usia pasien:
2-6 bulan                     3 dosis, interval 6-8 minggu               ulangan 1 dosis, 12-15 bulan
7-11 bulan                   2 dosis, interval 6-8 minggu               ulangan 1 dosis, 12-15 bulan
12-23 bulan                 2 dosis, interval 6-8 minggu
>24 bulan                    1 dosis
Rotavirus
Jika memakai Rotateq diberikan 3 dosis. Pertama pada usia 6-14 minggu, pemberian ke-2 4-8 minggu kemudian, dan dosis ke-3 maksimal pada usia 8 bulan.  Jika memakai Rotarix diberikan 2 dosis: dosis pertama pada usia 10 minggu, dan dosis kedia pada usia 14 minggu (maksimal pada usia 6 bulan). Apabila bayi belum diimunisasi pada usia lebih dari 6-8 bulan, maka tidak perlu diberikan karena belum ada studi keamanannya.
Influenzae
Vaksin influenza diberikan dosis tergantung usia anak. Pada usia 6-35 bulan cukup 0,25 ml. Anak > 3 tahun diberikan 0,5 ml. Pada anak berusia < 8 tahun, untuk pemberian pertama diperlukan 2 dosis dengan interval minimal 4-6 minggu, sedangkan bila anak berusia > 8 tahun, maka dosis pertama cukup 1 dosis saja.
VARISELA
Vaksin varisela diberikan pada anak > 1 tahun sebanyak 1 kali. Untuk anak berusia > 13 tahun atau pada dewasa, diberikan 2 kali dengan interval 4-8 minggu. Apabila terlambat, berikan kapan pun saat pasien datang, karena imunisasi ini bisa diberikan sampai dewasa.
HEPATITIS A, TIFOID
Imunisasi hepatitis A dan tifoid diberikan pada usia lebih dari 2 tahun. Imunisasi hepatitis A diberikan sebanyak 2 dosis dengan interval 6-12 bulan. Imunisasi tifoid diberikan pada usia lebih dari 2 tahun, dengan ulangan setiap 3 tahun. Vaksin tifoid merupakan polisakarida sehingga hanya diberikan di atas 2 tahun.
HPV
Vaksin HPV diberikan sejak anak berusia 10 tahun sebelum menikah/berhubungan seksual, dan dapat diberikan hingga anak berusia 26 tahun. Vaksin ini bertujuan untuk mencegah kanker cervix, mengingat prevalensinya lebih tinggi daripada kanker payudara. Diberikan pada usia 0,1,6 bulan (Cervarix) disuntik di deltoid lengan, dan vaksin Gardasil pada 0,2, dan 6 bulan.
Pada masa remaja pertengahan, imunisasi pada remaja yang tidak mendapat imunisasi lengkap sebelumnya, misalnya imunisasi hepatitis B, polio, MMR, varisela, hepatitis A, pneumokokus polisakarida, serta vaksin untuk remaja tertentu yang berisiko tinggi. Demikian juga, pada masa remaja akhir, semua jenis vaksin sudah harus dilengkapi pemberiannya.
Jadi apabila status imunisasi pasien tidak diketahui, maka dianggap belum pernah diimunisasi dan harus sesuai jadwal.
PERBEDAAN JADWAL IDAI DAN JADWAL PEMERINTAH
Jadwal imunisasi pemerintah ada di buku Kesehatan Ibu dan Anak, berdasarkan program UCI (Universal Child Immunization) – yang bertujuan mencapai cakupan imunisasi dasar segera sebelum anak usia 1 tahun (BCG, DPT, Polio, Hepatitis B, dan Campak).  Perbedaannya: BCG di usia 1 bulan (IDAI: 2-3 bulan), DPT dan Polio 2,3,4 bulan (IDAI: 2,4,6 bulan + catch up di usia 18 bulan).
IDAI membuat jadwal sedikit berbeda agar respons imun anak optimal, karena disepakati para ahli imunisasi, jarak antarvaksin minimal 6 minggu (DPT, Polio), dan BCG yang optimal diberikan pada umur 2 bulan agar anak tidak berisiko terkena TBC karena imunitas bayi belum matur. Jadwal IDAI juga mengaju beberapa vaksin yang perlu diulang, misal campak 9 bulan, perlu diulang di usia 24 bulan dan 6 tahun. Selengkapnya lihat tabel di bawah.
Mana yang terbaik?
Saya rekomendasikan vaksin lengkap sesuai jadwal IDAI (komplet semuanya).
https://www.facebook.com/notes/olieve-indri-leksmana/catch-up-imunisasi-melengkapi-imunisasi/547491771995931/
0 notes
amieyaku · 7 years
Photo
Tumblr media
Klo bahas tahnik dan imunisasi itu sama aja kayak bahas hukum dan sikap hukum. Setiap orang memiliki sikap hukum yg berbeda baik yg sudah tau hukumnya maupun yg belum dan tidak tahu. @Regrann from @sensitif_id - Yukk lengkapi imunisasi bagi buah hatimu. Imunisasi, metode memasukkan bakteri atau virus yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh. Dengan mengikuti imunisasi dapat mengurangi dan juga mencegah terjadinya wabah penyakit-penyakit yang berbahaya. Bakteri atau virus yang sudah dilemahkan ini tidak membahayakan tubuh, tetapi justru akan merangsang tubuh untuk membentuk sistem kekebalan. Dengan terbentuknya sistem kekebalan, maka ketika ada bibit penyakit yang mencoba masuk, tubuh akan melawannya secara otomatis. Inilah yang membuat imunisasi sangat penting untuk diberikan pada bayi agar senantiasa terhindar dari penyakit. Pada dasarnya imunisasi wajib yang harus didapatkan oleh anak diantaranya adalah vaksin BCG, DPT, Hepatitis B, Polio, dan juga Campak. Jenis imunisasi tersebut sangat diwajibkan sesuai dengan rekomendasi dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan mengikuti jadwal rutin diantaranya adalah radang paru-paru, meningitis atau radang selaput otak, hepatitis, campak, dan kanker mulut rahim. Selain itu, ada beberapa imunisasi tambahan, diantaranya: Hib dan Pneumokokus,  Influenza, MMR, HPV, Cacar air (varisela), Hepatitis A, Tifoid, juga Rotavirus. Untuk vaksin tambahan ini jika mampu boleh saja diberikan sebagai pencegahan. Mari segera berikan buah hati imunisasi yang tepat sesuai jadwal perkembangan usianya. Sudah imunisasi apa saja si kecil? #imunisasi #imunisasidasar #imunissasiwajib #kekebalanbayi #bakteri #virus #sensitif #testpack - #regrann
0 notes
sensitif01-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Yukk lengkapi imunisasi bagi buah hatimu. Imunisasi, metode memasukkan bakteri atau virus yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh. Dengan mengikuti imunisasi dapat mengurangi dan juga mencegah terjadinya wabah penyakit-penyakit yang berbahaya. Bakteri atau virus yang sudah dilemahkan ini tidak membahayakan tubuh, tetapi justru akan merangsang tubuh untuk membentuk sistem kekebalan. Dengan terbentuknya sistem kekebalan, maka ketika ada bibit penyakit yang mencoba masuk, tubuh akan melawannya secara otomatis. Inilah yang membuat imunisasi sangat penting untuk diberikan pada bayi agar senantiasa terhindar dari penyakit. Pada dasarnya imunisasi wajib yang harus didapatkan oleh anak diantaranya adalah vaksin BCG, DPT, Hepatitis B, Polio, dan juga Campak. Jenis imunisasi tersebut sangat diwajibkan sesuai dengan rekomendasi dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan mengikuti jadwal rutin diantaranya adalah radang paru-paru, meningitis atau radang selaput otak, hepatitis, campak, dan kanker mulut rahim. Selain itu, ada beberapa imunisasi tambahan, diantaranya: Hib dan Pneumokokus,  Influenza, MMR, HPV, Cacar air (varisela), Hepatitis A, Tifoid, juga Rotavirus. Untuk vaksin tambahan ini jika mampu boleh saja diberikan sebagai pencegahan. Mari segera berikan buah hati imunisasi yang tepat sesuai jadwal perkembangan usianya. Sudah imunisasi apa saja si kecil? #imunisasi #imunisasidasar #imunissasiwajib #kekebalanbayi #bakteri #virus #sensitif #testpack
0 notes
drwidodojudarwanto · 6 years
Text
Difteri Ancam Anak Indonesia, Periksa Status Imunisasi Anak dan Segera Lengkapi
Meski jarang sebelumnya kasus penyakit Difteri pernah muncul secara insidentil di Indonesia. Tetapi saat ini di Indonesia Difteri kembali mewabah lebih hebat dibandingkan peristiwa sebelumnya. Bila sebelumnya hanya pada 1 atau 2 propinsi terjangkit, saat ini tidak tanggung tanggung hampir separuh provinsi di Indonesia terjangkit Difteri. Kementerian Kesehatan bahkan sudah menetapkan status…
View On WordPress
0 notes
drwidodojudarwanto · 6 years
Text
Bahaya Difteri Merebak, Periksa Status Imunisasi Anak dan Segera Lengkapi
Bahaya Difteri Merebak, Periksa Status Imunisasi Anak dan Segera Lengkapi nya
Meski jarang sebelumnya kasus penyakit  Difteri pernah muncul secara insidentil di Indonesia. Tetapi saat ini di Indonesia Difteri kembali mewabah lebih hebat dibandingkan peristiwa sebelumnya. Bila sebelumnya hanya pada 1 atau 2 propinsi  terjangkit, saat ini tidak tanggung tanggung hampir separuh provinsi di…
View On WordPress
0 notes
drwidodojudarwanto · 6 years
Text
Difteri Ancam Indonesia, Segera Periksa Status Imunisasi Anak dan Lengkapi
Kejadian Luar Biasa Difteri, Imunisasi DPT dan Pencegahannya
Meski jarang sebelumnya kasus penyakit  Difteri pernah muncul secara insidentil di Indonesia. Tetapi saat ini di Indonesia Difteri kembali mewabah lebih hebat dibandingkan peristiwa sebelumnya. Bila sebelumnya hanya pada 1 atau 2 propinsi  terjangkit, saat ini tidak tanggung tanggung hampir separuh provinsi di Indonesia terjangkit…
View On WordPress
0 notes
drwidodojudarwanto · 6 years
Text
Lengkapi Imunisasi DPT, Bahaya Difteri Ancam Anak Indonesia
" data-medium-file="" data-large-file="" class=" wp-image-2020 alignright" title="" src="https://immunizationclinic.files.wordpress.com/2017/12/wp-1512620462822.jpg?w=280&h=280" alt="wp-1512620462822..jpg" width="280" height="280" /> Bahaya Difteri Merebak, Periksa Status Imunisasi Anak dan Segera Lengkapi nya
Meski jarang sebelumnya kasus penyakit Difteri pernah muncul secara insidentil…
View On WordPress
0 notes
drwidodojudarwanto · 6 years
Text
Segera Lengkapi Imunisasi DPT, Difteri Ancam Bayi Indonesia
Bahaya Difteri Merebak, Periksa Status Imunisasi Anak dan Segera Lengkapi nya
Meski jarang sebelumnya kasus penyakit Difteri pernah muncul secara insidentil di Indonesia. Tetapi saat ini di Indonesia Difteri kembali mewabah lebih hebat dibandingkan peristiwa sebelumnya. Bila sebelumnya hanya pada 1 atau 2 propinsi terjangkit, saat ini tidak tanggung tanggung hampir separuh provinsi di…
View On WordPress
0 notes
drwidodojudarwanto · 6 years
Text
Segera Lengkapi Imunisasi DPT Anak Indonesia, Bahaya Difteri Intai Indonesia
Bahaya Difteri Merebak, Periksa Status Imunisasi Anak dan Segera Lengkapi nya
Meski jarang sebelumnya kasus penyakit Difteri pernah muncul secara insidentil di Indonesia. Tetapi saat ini di Indonesia Difteri kembali mewabah lebih hebat dibandingkan peristiwa sebelumnya. Bila sebelumnya hanya pada 1 atau 2 propinsi terjangkit, saat ini tidak tanggung tanggung hampir separuh provinsi di…
View On WordPress
0 notes
drwidodojudarwanto · 6 years
Text
Bahaya Difteri Merebak, Segera Lengkapi Imunisasi DPT
Bahaya Difteri Merebak, Periksa Status Imunisasi Anak dan Segera Lengkapi nya
Meski jarang sebelumnya kasus penyakit Difteri pernah muncul secara insidentil di Indonesia. Tetapi saat ini di Indonesia Difteri kembali mewabah lebih hebat dibandingkan peristiwa sebelumnya. Bila sebelumnya hanya pada 1 atau 2 propinsi terjangkit, saat ini tidak tanggung tanggung hampir separuh provinsi di…
View On WordPress
0 notes