Kube Hotel, Paris

Kube Hotel, Paris

Kube Hotel, Paris

Kube Hotel, Paris

Tujuh

Ini salah satu cerita tentang kopi yang ingin aku abadikan.

Sebenarnya cerita ini sudah sekitar satu tahun yang lalu.

Saat itu kami mendadak harus pulang ke Lombok karena mama mertuaku sakit. Karena mendadak, kami tak ada persiapan apa-apa. Ditambah studiku sedang semester akhir, bahkan beberapa hari lagi ujian akhir tiba.

Alhamdulillahnya, proses belajar mengajar saat itu masih dalam keadaan online.

Karena sinyal di rumah mertuaku kurang bagus, sedangkan waktu itu aku akan melangsungkan ujian akhir, kami memutuskan untuk staycation beberapa hari sampai ujianku selesai.

Kami memilih daerah Kuta Mandalika sebagai tempat singgah sementara. Kami memilih dua hotel untuk kami menginap, salah satunya Villa yang berlokasi di puncak bukit, di antara Kuta dan Mawun. Di atas sana tidak ada apa-apa. Jadi untuk membeli makan, minum, atau snacks kami harus turun ke bawah. Perjalanan ke bawah kurang lebih 10-15 menit menggunakan sepeda motor.

Sore itu jadwal kami turun, untuk membeli makan malam dan lain-lain. Kami pergi ke tempat orang jual nasi juga ke salah satu minimarket di daerah Kuta. Kebetulan di pinggir pantai Kuta ada salah satu kopi favoritku, aku berniat untuk membelinya, untuk kunikmati di atas sana nanti malam. Namun menyedihkan, kopi yang ingin kubeli belum buka. Lebih tepatnya belum ada. Karena kopi ini dijual menggunakan semacam gerobak. Tapi jangan salah, baristanya professional, alatnya memang manual karena dijual dipinggir jalan yang tidak menggunakan listrik, tapi soal rasa enggak kalah dari kafe-kafe ber-AC biasanya. Pokoknya kalau kamu penasaran —semoga hari ini masih ada, gerobak kopi ini ada tepat di depan Raja Hotel Kuta Mandalika. Buka mungkin sekitar jam 17:00 ke atas.

Karena belum buka, kami mencari kopi alternatif. Di perjalanan menuju ke atas, kami menemukan papan nama yang kami kira itu adalah kafe. Berhentilah kami di sana. Kami langsung disambut oleh pemiliknya. Singkat cerita, kami langsung to the point ingin memesan kopi. Sang pemilik terlihat bingung, “Oh iya bisa, tapi es batunya sedang habis, dibelikan dulu ya.”

“Oh iya, gapapa mas.” Jawab kami.

Kami menunggu beberapa menit, tak lama sang pemilik tiba dengan membawa es batu. Kafenya memang tak seperti kafe kebanyakan, tapi kami tidak curiga.

Langsung sang pemilik membuatkan kopi untuk kami. Seperti biasa, ingin dibuatkan kopi apa, manis atau tidak, dan pertanyaan-pertanyaan umum yang seorang barista tanyakan kepada customer.

Selama pembuatan kopi, mas barista ini tidak berhenti berbicara. Selalu ada topik yang ia tanyakan pada kami. Namun ada satu kalimat yang membuat kami cukup tercengang.

Bagini katanya, “Ini sebenernya laundry, Mbak, Mas. Cuma saya sengaja buatkan konsep kafe di depan untuk menunggu. Karena system laundry kami ini 3 jam selesai. Cuma mister-mister yang laundry lebih milih pergi surfing daripada nunggu sambil ngopi hehe.”

Kami kaget, lalu tertawa bersama.

“Oh jadi bukan kafe ya ini, Mas. Saya kira ini kafe, soalnya namanya persis nama kafe. Jadi gimana ini, Mas? Maaf nih, kita enggak tahu hehe..” Kami balas.

“Haha iya enggak apa-apa, Mbak. Emang sengaja namanya mirip kafe. Dan memang ke depannya saya ada niat bikin kafe juga sih.” Kata mas-masnya.

Singkat cerita, kami mengobrol cukup panjang. Sebenarnya cukup malu, tapi pemilik tokonya benar-benar ramah seakan sedang menjamu tamu. Bahkan dia berbagi kisah sedang meracik menu makanan yang kalau kafenya sudah benar-benar launching, akan dia hadirkan menu tersebut. Bukan hanya itu, dia menyuguhkan kami dengan roti dengan saus racikannya. Bahkan dia juga menyajikan kami dengan makanan buatan keluarganya. Malu dan terharu menjadi beda tipis saat itu.

Karena waktu itu sudah semakin sore dan gelap, kami perlu kembali cepat-cepat ke Villa. Terpaksa kami meminta izin untuk pamit. “Mas, izin pamit nih, sebelum gelap, karena harus naik ke atas. Ngomong-ngomong berapa harga kopi dan rotinya.” Tanya kami.

“Oh, saya juga bingung hargainnya hehe. Sudahlah bayar semaunya Mbak atau Masnya saja hehe.”

Dan ya! Kami membayar seikhlasnya, ini akan jadi kopi pertama yang kuminum dengan bayar seikhlasnya.

Terima kasih mas-mas yang kami tak tahu siapa namanya. Semoga usahanya semakin sukses dan berkah. Terima kasih sudah menjadi orang baik.

Yang mungkin orang sepertinya hanya satu dari sejuta. Kenapa sejuta? Bayangin aja, orang dia gak jualan, tapi tetap melayani kita supaya kita enggak malu :’).

Aku cukup yakin, kalau kamu juga mengalaminya, pasti dibuat heran akan kebaikan seorang seperti dia.

Monday morning exercise: walking!

Jujurly olahraga di bulan oktober loyo bgt, gara2 cedera eh dah sembuh malah jadi mager. Udah lama ngga lari, ST dlm sbulan cuma sekali pula. Suamiku pun sama.. Dirasa cape kerja dan istrinya ngga nge huya hayu jg kali yah haha.

Yaudah coba deh td pagi dgn stelan semi olahraga krn celananya pake kain kulot, bukan mau lari soalnya mau jalan jauh aja. Kebetulan suamiku brangkat pagi bgt mau nyiapin workshop di sekolahnya, aku jd yg anter nemo. Abistu langsung cussss exercise, record dulu aplikasi pengen mengukur diri aja yekan. Jalan sepanjang pajajaran, paling ngga pedestrian friendly daerah sini hidih gedeg bgt, dari IP nyebrang ke jln sepi yg ada hotel ruby trus tembus di sd cipto pajajaran, lurus sampe rs melinda ujung ke kiri krn susah nyebrang jd harus rada ketengah akhirnya menyusuri cihampelas bawah lalu ke wastu aja nyebrang setelah merdekalio, susah bgt pada ngebut. Ke arah purnawarman msh sepi, bingung mau kemana tdnya mau menyepi di spot baca gramed, eh gerbangnya msh di tutup jln lg ke bawah jln aceh, liat taman di balkot tempting bagus adem sepi tp terlalu terbuka suka malu menyendirinya terlalu terekspose. Jalan ke merdeka depan bip, gerbang gramed dah dibuka, masuk aja kesitu yeay! Finished aja udah gempor mayan haha. Alhamdulillah istirahat sambil bawa perbekalan. Ada bbrp org disana salah 1 nya anak SMA cowo jam sekolah ko ada disitu, dia asyik baca buku di ujung sana. Dan bbrp ibu2. Akupun bawa buku, setelah sarapan sambil nunggu gramed buka mau liat2 buku lg di pameran. Backsoundnya instrumental khas gramed, baca buku aja bari nundutan haha, angin sepoy, lelah abis exercise, eeh lagunya sendu.

App bawaan hp. Strava

Baca buku cenah, ngantuq. Lupus, bangun lagi!

Perbekalan mana? Bikin sandwich scrumbble egg sama puck, buatku dan anakku

Jam buka toko telah tiba mari kita hunting. Hemm ngga ada yg menarik buat seleraku, udah males baca teenlit, liat cover penulis terjemahan kek telenovela teu pikabitaeun, self improvement ngga dulu deh. Eeh nemu buku raditya dika yg udah w beli, ada buku autobiography nya megan markle mlz bgttt. Sulit bener tp pgn ada yg kebeli. Dah aja nemu sekitar 3 puteran wkwk. Krn buru2 mau jemput nona manis, aku kira novel dark klaim nya novel dewasa 21+. Dahlah kubeli mureh ini.

Novel erotis laaaahh huahaha diketawain suami. Sebel deh nga ngira aja gt dan ngga niat. Rada bete sih, mana itu series pula yg kubeli buku ke 2. Suami ngarepehan "ya gpp novel dewasa jg alurnya mungkin seru, baca dulu aja". Hemm yodahlah yaa. Baru kubaca bbrp lembar emg udah liar sih damn! Kek fifty shade of grey deh ah

Shooting kube hotel Paris

Unique Ice Bars and Lounges around the World

Want to have the coolest holiday? For off-beat wanderers who love the winters, visiting an ice bar and lounges with the most extraordinary ambiance is a must. In the literal sense, these unique lounges are the chilliest spots in the world with unique themes. Check out this selection of the best ice bars and lounges around the world. 

Minus5º, Las Vegas, USA

The first on the list is Minus5º - the coolest hangout spot in the hot and happening Las Vegas. Located in the vibrant city of Las Vegas, it promises to add a refreshing spin to your trip. Found in prominent locations such as Mandalay Bay, Venetian, and The LINQ Promenade, Minus5º invites you to enjoy your favourite drink amidst its unique icy ambience. Everything within this lounge, from the walls to the chairs, is sheathed in ice, creating an extraordinary experience where the scorching 105 degrees Fahrenheit of the Mojave desert swiftly transforms into a chilly 23 degrees Fahrenheit. Minus5º offers a multifaceted experience, where the chill in the air is complemented by the warmth of entertainment, making it a must-visit destination for those seeking a truly unique and vibrant ice lounge experience in Las Vegas.

Ice Village, Tomamu, Japan

At Ice Village in Tomamu, Japan, it's not just about a small ice bar – it's a whole village transformed into an Arctic wonderland! This exceptional winter town comes to life as a seasonal attraction, boasting a delightful array of cafes, bars, and attractions waiting to be explored. If you are on the hunt for a chill spot, there is an Ice bar carved entirely from ice, complete with a cellar offering a variety of around 50 chilled drinks. For the ultimate experience, consider staying in this charming village to enjoy its unique winter wonderland charm. 

Chillout, Dubai, UAE

Enjoy a frosty climate at Chillout Dubai! There are plenty of places for the perfect dinner in Dubai. Chillout Ice Lounge Dubai is a must-try if you seek an extraordinary experience to unwind and chill with friends. Set within Times Square Center - Sheikh Zayed Road, this unique ice bar is the first-of-its-kind in the UAE that offers a glacial ambiance amid the scorching desert city. The menu here is also surprisingly unique as it provides hot soups, hot chocolates, coffee, desserts, mocktails, paninis, cakes, and popcorn! This makes it an ideal spot to hang out with friends and have fun with family and kids! So, if you are in the mood for a one-of-a-kind escape from the ordinary Dubai nightlife, Chillout Ice Lounge Dubai promises an experience beyond the traditional dining scene.

Ice Kube Bar, Paris, France

While in Paris, if you are longing for a touch of winter magic beyond the Eiffel Tower and cosy French dinners, make a pit stop at Kube Hotel Paris, tucked away at 1 Passage Ruelle between Montmartre and Canal Saint-Martin. This boutique hotel is more than meets the eye. Behind its charming Parisian exterior lies an extraordinary ice bar where the temperature drops to a chilly -20°Celcius. Unlike other icy bars, this one doesn't feel eerie. Instead, it's alive with vibrant frozen flowers, neon-lit ice walls, and sculptures that scream Parisian chic. This spot offers only drinks and is perfect for a trendy night out with friends.

Xtracold, Amsterdam, Netherlands

Experience the chill factor at Xtracold in Amsterdam, Netherlands. Step into the frosty wonder of Xtracold Icebar, where a glacial, nautical theme sets the tone. This venue has two bars where you get tokens that can be exchanged for drinks. First, you will enter the ' heated bar' where you can enjoy an alcoholic beverage, a glass of wine, or a refreshing beer and get to know all about the Dutch seafarer and Arctic explorer Willem Barentz. Then, you proceed to the ice bar, where the entire place is kept at a brisk -10 degrees Celsius. Here, you can savour two more drinks served in glasses meticulously carved from solid ice!

Icebar by Icehotel, Jukkasjärvi, Sweden

If you are in Stockholm and want a unique hangout spot, then give Icebar by Ice Hotel a try. Set in Jukkasjärvi, Sweden, this fascinating ice bar has the tagged as the first permanent ice bar in the world. The whole setting, tables, seating areas, sculptures, and even the drink glasses are entirely created by the snow and frozen water of Torne River. The place is close to the Arctic Circle and offers authentic icy vibes like nowhere else.

Conclusion

Take the term  'chilling out' to a new level when you visit these amazing ice lounges and bars to add a touch of uniqueness to otherwise contemporary bar scenes in bustling cities. Don't worry about your attire; all ice bars offer a set of coats and gloves to ensure you do not have to think about wearing your own winter wear to enjoy at these bars. So, pre-book your visit and chill in the icy vibes where you can have your drinks on the rocks literally! Try it out next time you are in these cities!

Svečano dodeljene „Zlatne amfore 2022“

U hotelu „Palas“(Palace) u restoranu Beogradska panorama danas su na prigodnoj svečanosti dodeljene nagrade tursitičke revije „YU travel“ - ZLATNE AMFORE za 2022. godinu. U ime organizatora, prisutne je pozdravio Miloš Davidov, glavni i odgovorni urednik revije, a prisutnima se obratila i Dunja Đenić, pomoćnica ministra turizma i omladine koja je istakla dobre rezultate u turizmu u 2022-oj godini u kojoj je sa deset i po miliona ostvarenih noćenja nadmešan i rezultat iz rekordne 2019. godine. Istakla je i podsticajne mere kojima Ministarstvo turizma unapređuje ovu delatnost. „I pored uspešnih rezultata u ovoj godini, ostaje nam da i dalje povećavamo konkurentnost na turističkom tržištu, da još povećamo broj dolazaka stranih turista, naša ulaganja u komunalnu i turističku infrastrukturu i da pospešimo i razvoj novih turističkih proizvoda“, rekla je Đenić. Prva „Zlatna amfora“ na ovoj svečanosti dodeljena je Igoru Gvozdenu, generalnom direktoru Ugostiteljsko turističke škole i školske radionice hotela Palas, a priznanje je u ime opravdano odsutnog Gvozdena primila Jelena Šalipurović, pomoćnica direktora za nastavu. Ona je tom prilikom podsetila na jubileje koje će škola i hotel obeležiti u 2023. godini (100 godina hotela, 85 godina škole i 65 godina od kada je hotel Palas postao školska radionica), te naglasila značaj uspešnog obrazovanja i osposobljavanja novih generacija ugostiteljskih i turističkih kadrova. Za saradnju sa turističkom privredom Srbije „Zlatne amfore“ dobili su i ambasade Alžira, Kube i Mađarske, a priznanja su primili ambasadori Fatah Mahraz i Gustavo Trista del Todo i ataše Ambasade Mađarske za ekonomiju Šila Gencel. Dodeljen je veliki broj priznanja istaknutim turističkim poslenicima iz cele Srbije, kao i turističkim organizacijama i turističkim agencijama, ugostiteljskim objektima, kao i medijima. Među dobitnicima su i Turistička organizacija regije Zapadna Srbija, kao i direktor te turističke organizacije Miroslav Rađen i direktor TO Zlatar Branko Pucarević i hotel Panorama na Zlataru čiji je direktor takođe gospodin Pucarević. „Zlatna amfora“ pripala je i Nebojši Kociću, direktoru TO Leskovac, turističkim organizacijima opština Ljubovija i Vlasotince, Prolom Banji, konsultantu u turizmu Branku Krasojeviću, piscu i reditelju Zoranu Subotičkom, Agro-Jug mediji iz Niša, Jasmini Milankov v.d. direktorki TO Kikinda. Takođe su nagrađeni i Apart-hotel Kopaonik u Brzeću, hotel „Konstantin“ (Constantine the Great) u Beogradu, restoran „Carevo polje“ Priboj, etno restoran „Koliba“ Leskovac, turističke agencije Mladost travel iz Prokuplja, Euro turs Niš, Travel point iz Prijepolja, Luna luks Kruševac, Kosmopolis travel Aranđelovac, Venera turs Šabac, Rapsodi travel, Super travel, Turist trejd, Travelino, Eta turs (svi iz Beograda), Raketa AB Bajina Bašta, udruženje „Ja volim Francusku“, i dr.

Tekst i foto: M.Karan

Stay At The Top Hotels Or Avail The Best Rented Apartments in Your City

Stay in the top hotels, lodges, or look for the best-rated rented apartments in your city. Visiting a new place requires a lot of planning. Connect to the best property dealers in advance with Kube.

Read More: https://www.kubecity.in/Offers?cat=Rentals

Transfer from St Tropez ( Kube Hotel ) to Nice airport (at Kube Saint-Tropez) https://www.instagram.com/p/CfXXIc4DkGA/?igshid=NGJjMDIxMWI=

Kube Hotel, Paris

Kube Hotel, Paris

Kube Hotel, Paris

Kube Hotel, Paris

Shooting kube hotel Paris