Tumgik
#Kegiatan Islam Setiap Sabtu
hargo-news · 1 month
Text
HMJ Bahasa dan Sastra Indonesia FSB UNG Gelar KISS Selama Ramadan
Hargo.co.id, GORONTALO – Himpunan mahasiswa jurusan (HMJ) bahasa dan sastra indonesia Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar Kegiatan Islam Setiap Sabtu (KISS) selama Bulan Ramadan. Kegiatan yang mengusung tema ‘Menebar Cahaya Ramadhan dalam Kebersamaan’ ini dilaksanakan setelah buka Puasa yang digelar dihari yang sama dan dihadiri oleh keluarga besar dan alumni jurusan bahasa dan sastra…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
arinailma · 2 years
Text
Tumblr media
Belajar dari mengajar
Sebenarnya bukan mengajar sih, lebih ke menemani ibu-ibu yang MasyaAllah semangat belajarnya masih berapi-api. Belajar ngaji, walaupun seayat demi seayat. Walaupun patah-patah, terbata-bata, tetep keukeuh "kalo misal ada yang salah tolong dibenerin ya mbak". Sambil senyum aja manggut-manggut, ya ga mungkin kan saya bilang "dari tadi udah banyak yang salah buk!" Wkwkwk cuma ketahan di hati, ga tega harus banyak islah, walaupun sebenarnya yang bener yang kayak gitu. Tapi, gapapa kita pelan-pelan aja dulu ya buu.
Jadi ceritanya, kegiatan ini rutin tiap minggu setiap malem sabtu habis isya. Aku sebagai anak laju sebenernya gabisa, tapi udah hampir sebulan alhamdulillah bisa hadir gara-gara ngepasin acara yang mengharuskan nginep di rumah/kos temen. Iya itu juga baru dimulai 3 minggu yang lalu sihh, jadi keitungnya juga baru pendatang.
Tapi MasyaAllah ga nyangka respon ibu-ibu nya sehangat itu. Siapapun yang dateng dari mbak-mbaknya, asal dia mau ngajar ngaji bakalan selalu diterima. Waw. Efek aku ga pernah keluar rumah dan sebenernya juga ga tergolong remaja kampung yang aktif dan dikenal masyarakat. Agak merasa bersalah juga si aku, desa sendiri ga diurus kok malah ke desa orang lain:v
Sistem ngajinya kayak dikelompokin per lancar belumnya baca Al-Quran, jadi ada 3 kelompok : Al-Quran belum lancar, Al-Quran lumayan lancar, sama iqra. Dua pekan ini aku megang kelompok ibu-ibu yang Al-Quran lumayan lancar, sebenernya lebih mudah si daripada kelompok yang lain, maksudnya kewajibanku untuk ngebenerin bacaan ga sesering tiap ada bacaan mad yang ga dibaca panjang terus yang panjang dibaca pendek gtuu wkwk.
Sebenernya aku kasian si sama ibu-ibu yang tiap ngajinya masih ngos-ngosan, masih raba-raba ini huruf yang mana ya, masih berhenti di sembarang tempat terus ngulang dan ngelanjutinnya terserah mau dimana. Pengennya belajar dari iqro' lagi. Kata umi, sistem pelevelan iqro' udah mantep banget. Dari iqro' satu sampai enam, itu udah cukup banget buat bekal terjun ke Al-Quran. Dengan syarat, belajar iqro' nya beneran belajar wkwk ga cuma sekali baca lewat terus lupa lagi. Tapi pegangannya terlanjur udah Quran. Jadi, ya gimana ya, saya juga bingung.
Oke jadi apa yang kamu dapat hari ini?
Emang ya ternyata gaada kata cukup untuk belajar, gada kata terlambat untuk belajar. Selama kita nggak memutuskan untuk benar-benar berhenti. Terutama belajar ngaji, belajar tentang islam, ya belajar semua hal yang bikin kita ngerasa lebih deket sama Yang Punya. Ibu-ibu di sini contohnya, usaha mereka untuk dateng habis isya sambil bawa Quran besar-besar, kumpul di satu majelis, terus baca giliran per ayat muter tiap kelompok. Tiap baca selalu menanti-nanti koreksi dari mbak-mbaknya yang padahal sebetulnya juga masih pada belajar. Salut asli.
Semangat untuk terus berprogres menjadi lebih baik. Semangat untuk terus membaca Al-Quran sampai bisa menemukan titik nyaman dan mau berlama-lama sama Al-Quran. Semoga masih ada kesempatan buat nemenin ibu-ibu ngaji lagi. Semoga Allah mudahkan ibu-ibu. Aamiin.
Malam berawan || Sabtu, 20 Agustus 2022
7 notes · View notes
rumahzakat-cilegon · 4 days
Text
Tumblr media
Cigeulis, 12 April 2024
"MAJLIS TA'LIM SEBAGAI SARANA IBADAH DALAM MENUNTUT ILMU AGAMA UNTUK MENINGKATKAN KEIMANAN"
kegiatan majlis talim rutin pekanan jemaah mushola darussalam selalu diikuti dengan antusias dalam melaksanakannya. Apalagi pengajian diisi dengan kajian kajian islam yang menarik, sehingga jemaah pun senang mengikuti pengajiannya. Selain mendapat ilmu dari isi talimnya, juga sebagai ajang silaturahmi untuk memperkokoh ukhuwah islamiyah antar warga dan sebagai dasar hablumminannas. Lokasi majlis talim ini berada di kp cigeulis sabrang lor desa cigeulis tepatnya di mushola darussalam Rt 02 Rw 06.
Kegiatan ini adalah inisiasi sekaligus suport yang dilaksanakan setiap satu pekan sekali tepatnya setiap malam sabtu dan dimulai setelah solat magrib berjamaah. Dalam pelaksanaan kali ini jemaah yang hadir kini ada 35 orang. Talim ini diisi dengan kajian islami oleh bapak Ustad Darsan Panji. Materi kali ini melanjutkan materi yang kemarin yaitu : Pekerjaan Utama di muka bumi ada 3 :
Tolabul Ilmi
Memerangi Hawa Nafsu
Pekerjaan yang Halal Alhamdulillah kegiatan pengajian ini masih bisa dilaksanakan dengan antusias. Dan masyarakat bisa terbantu dalam setiap kegiatannya terutama dalam kegiatan pembinaan pekanan atau Pengajian rutin ini.
DBF
RumahZakat
CapacityBuilding
DesaBerdaya
Cilegon
Maret2024
0 notes
beritaterkinisiantar · 3 months
Text
dr Susanti Hadiri Pembagian Baksos Jelang Perayaan Imlek 2575 Kongzili/2024
dr Susanti Hadiri Pembagian Baksos Jelang Perayaan Imlek 2575 Kongzili/2024 https://ift.tt/BTyPcRK Via DUTAMEDAN.COM (DM/01) SIANTAR, DUTAMEDAN.COM – Kota Siantar berada di urutan ke-11 sebagai Kota Paling Toleran di Indonesia. Namun di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), bahkan di Pulau Sumatera, Kota Siantar menjadi urutan pertama Kota Paling Toleran. Demikian disampaikan perwakilan dari Maju Bumi, Chandra SE, dalam laporannya di acara bakti sosial (baksos) menjelang Perayaan Imlek 2575 Kongzili/2024, di yang digelar Maju Bumi, Perguruan Buddhist Manjusri, Manjusri, dan Persaudaraan Pemuda Vihara Avalokitesvara (PPVA) di komplek Vihara Avalokitesvara, Jalan Sipiso-piso, Kelurahan Karo, Kecamatan Siantar Selatan, Sabtu (03/02/2024) siang. “Tahun ini kita wujudkan masuk posisi 5 besar,” kata Chandra, dan menambahkan peningkatan peringkat dari 31 di tahun sebelumnya menjadi peringkat 11 tidak terlepas dari keaktifan dr Susanti yang senantiasa berusaha hadir di setiap kegiatan agama dan etnis. Chandra menerangkan, tahun ini merupakan tahun ke-27 pihaknya menggelar Baksos Imlek. “Bantuan kasih menyambut Imlek sudah kita lakukan sejak tahun 1998 lalu, dan tidak terlepas dari dukungan donatur berbagai pihak yang sebagian besar tidak mau disebutkan namanya. Mari kita doakan para donatur, dan wali kota serta keluarga yang berperan aktif dalam membantu masyarakat,” sebut Chandra. Menurut Chandra, kali ini ada 150 warga kurang mampu yang menerima bantuan kasih. “Yang hadir 108 orang, 42 orang lagi akan diantarkan langsung ke rumah masing-masing,” tambahnya. Masih kata Chandra, Imlek bukanlah perayaan agama Buddha, perayaan etnis Tionghoa. Jadi, penerima bantuan adalah etnis Tionghoa yang berasal dari berbagai agama, baik Buddha, Kristen, Katolik, maupun Islam. Sementara Wali Kota Siantar, dr Susanti mengucapkan Selamat Merayakan Imlek kepada etnis Tionghoa. dr Susanti juga menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyelenggara dan donatur yang telah melaksanakan baksos sebagai rangkaian perayaan Imlek. Terkait peringkat 11 se-Indonesia serta peringkat 1 di Provinsi Sumut dan Pulau Sumatera sebagai Kota Paling Toleran, dr Susanti mengatakan prestasi tersebut diraih berkat kerja sama semua pihak. “Salah satu yang mendukungnya adalah kegiatan seperti ini, yang bersifat sosial antar lintas agama dan lintas suku yg diselenggarakan bersama-sama,” terang dr Susanti. Meski begitu, lanjutnya, tanpa predikat tersebut pun, masyarakat Kota Siantar tetap toleran dan masyarakatnya memelihara kebersamaan dalam keberagaman. “Mari kita pelihara toleransi dan kebersamaan. Sehingga tahun depan harapan masuk 5 besar bisa tercapai,” ajaknya. Kepada warga penerima bantuan, dr Susanti mengucapkan semoga dalam keadaan sehat dan bahagia saat merayakan Imlek. Serta bantuan yang diberikan dapat membantu d memenuhi kebutuhan sehari-hari. Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Kota Siantar, Boy Iskandar Warongan SSos, MSP dalam sambutannya mengapresiasi panitia yang telah menyiapkan kegiatan tersebut. Kepada penerima bantuan, Boy mengucapkan selamat menyambut Imlek. Ia berharap kegiatan tersebut dapat berkelanjutan. Acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan secara simbolis yang dilanjutkan pembagian angpao. Turut hadir, Ketua Dekranasda Kota Siantar, H Kusma Erizal Ginting SH, para Bhiksu Vihara Avalokitesvara, Ketua Walubi Siantar Susanto, perwakilan Perguruan Buddhist Manjusri, perwakilan Yayasan Perguruan Sultan Agung, Camat Siantar Selatan Pedi Arianto Sitopu SE MM, dan lainnya. (*/Fred) The post dr Susanti Hadiri Pembagian Baksos Jelang Perayaan Imlek 2575 Kongzili/2024 first appeared on DUTA MEDAN - Media Informasi Terkini Sumatera 2024.
0 notes
jadwalmajelis · 5 months
Photo
Tumblr media
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW oleh MT.ALKHOIROT dan MT. ASYAFI'IYAH https://majelis.info/event/perayaan-maulid-nabi-muhammad-saw-oleh-mt-alkhoirot-dan-mt-asyafiiyah/ Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW oleh MT.ALKHOIROT dan MT.ASYAFI'IYAH akan berlangsung pada Sabtu, 18 November 2023, ba'da Isya. Kegiatan ini akan diisi dengan berbagai rangkaian acara yang berkesan dan membekas di hati setiap peserta yang hadir. Acara ini akan dipandu oleh Ustaz Maldy Arridho, yang dengan suaranya akan membawa kita semua menelusuri jalan yang dirintis oleh Rasulullah SAW. Di waktu yang sama, kehadiran para tokoh agama akan menambah kemeriahan dan keistimewaan peringatan ini. Al Habib Ahmad Fahmi Bin Abu Bakar Al Aydrus, Alhabib Ahmad bin Sayyidil Walid Al Habib Ali Assegaf, Al Habib Abdullah Bin Jafar Assegaf, Al Habib Isa Bin Mustofa Alaydrus, dan Al Habib Ali Bin Fikri Al Habsyi akan hadir dan memberikan pengetahuannya kepada kita semua. Kehadiran mereka merupakan bentuk dukungan dan komitmen terhadap upaya pengamalan ajaran Islam yang konsisten dan otentik. KH. Muhammad Alwi Rasyid bin KH Abd. Rasyid Abdullah Syafi'i juga menjadi salah satu tamu yang akan menambah keberkahan acara ini. Kegiatan ini merupakan kesempatan yang tidak hanya unik tetapi juga bersejarah dalam mengenang dan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Dan sebagai pusat dari semua aktivitas ini adalah lokasi yang telah dipersiapkan: Jl. Masjid Al Barkah RT.13/03 No.3, Kp. Bali Matraman- Jakarta Selatan. Tempat ini dengan mudah dapat ditemukan di samping Alfa Mart.
1 note · View note
realita-lampung · 9 months
Text
Peringatan Tahun Baru Islam 1445 H, Dahromi Amin Ajak Masyarakat Bersama Meraih Berkah
Tumblr media
Pemerintah Pekon Gung Terang bersama masyarakat menggelar acara peringatan Tahun Baru Islam 1445 Hijriah, kepala pekon ajak masyarakat meraih berkah. Pemerintah Pekon Gunung Terang, Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus, Lampung memperingati tahun baru Islam 1445 H, bertajuk "Meraih Berkah Indahnya Berbagi Dengan Anak Yatim Piatu". Acara berlangsung pada, Sabtu 29 Juli 2023. Acara tersebut, menghadirkan penceramah Ustadz Abiluddin, anggota DPRD Kabupaten Tanggamus Edi Yalismi, bidang Kesra Kecamatan Zairoji Yazid, Bhabinkamtibmas dari Polsek Pugung Aipda Beni Rapion, segenap aparatur Pekon Gunung Terang, para tokoh Adat Sultan Paksi Marga Tungau, tokoh agama, jamaah fatayat, muslimat, KKN UMPRI dan masyarakat pekon setempat. Dikesempatan itu, do'a bersama dan tausiah disampaikan ustadz Abiluddin, lalu acara dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim piatu yang berjumlah 130 orang. Pada kegiatan itu Kepala pekon Gunung Terang Dahromi Amin yang juga sebagai Ketua Apdesi Kecamatan Bulok menyampaikan, ucapan terimakasihnya kepada para donatur dan semua pihak yang sudah mendukung terselenggaranya acara tersebut. "Saya sebagai kepala pekon gunung terang mengucapkan ribuan terimakasih kepada jajaran panitia, para donatur, dan semua elemen masyarakat yang sudah mendukung hingga terselenggaranya acara ini. Mari kita bersama meraih berkah dengan cara berbagi dengan anak yatim piatu," ujarnya. Dikesemoatan itu juga, Dahromi Amin meminta masyarakatnya dapat bersabar dan memahami proses berjalannya bantuan terutama jenis bantuan yang bersumber dari dana desa. "Saya juga memohon kepada masyarakat pekon Gunung terang khususnya masyarakat yang menerima bantuan, agar dapat memahami bahwa semua jenis bantuan menggunakan proses, dan setiap anggarannya selalu ada rincian dan potongan pajaknya," tutupnya. (Hadi Harianto) Read the full article
0 notes
ramil13salem · 1 year
Text
Brebes – Sambut 1 Syawal 1444 H yang merupakan hari kemenangan bagi umat islam, ratusan orang memadati Lapangan Apel Makodim 0713 Brebes untuk mengikuti sholat Ied. Sabtu (22/4/2023).Disampaikan Dandim Brebes Letkol Infanteri Tentrem Basuki melalui Kapten Infanteri Surikan (Pasiter), bahwa kegiatan sholat ied di Lapangan Apel Makodim Brebes bersama masyarakat merupakan rutinitas setiap tahun.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
ramil06kertek · 1 year
Text
Tumblr media
Babinsa Turut Kawal Pawai Ta'aruf, Wujud Kedekatan Dengan Warga Binaan
Wonosobo - Sebagai wujud kedekatan Babinsa dengan warga binaanya, Serda Nurani Babinsa Kejiwan Koramil 01/Wonosobo Kodim 0707/Wsb turut kawal kegiatan pawai ta’aruf dalam rangka khotmil Qur’an siswa siswi TPQ Al-Islach , Kel Kejiwan yang dilaksanakan dengan mengitari jalan utama Kejiwan Kecamatan Wonosobo dengan jarak lebih kurang 4 KM,Sabtu (11/03/23).
Kegiatan pawai ta’aruf seperti ini sudah rutin dilaksanakan setiap tahun di ujung tahun ajaran TPQ Al Islach sebagai wujud rasa syukur dan memberi kebanggaan bagi siswa siswi TPQ yang telah khatam atau selesai baca Al Qur’an. Pawai ta’aruf ini juga dihadiri oleh Kalur Kejiwan,Warga masyarakat Kejiwan perwakilan setiap RT se kelurahan Kejiwan,tokoh agama setempat, tokoh masyarakat dan lebih kurang 200 orang peserta pawai ta,aruf.
Serda Nurani sebagai Babinsa Kejiwan pada kesempatan tersebut menyampaikan ucapan selamat kepada siswa/wi TPQ yang telah Khatam Al Qur’an, diharapkan setelah khatam akan tetap selalu membaca Al Qur’an dan bisa mengamalkan kandungan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari karena Al Qur’an adalah tutunan hidup bagi umat Islam.
0 notes
humaskejatipapua · 1 year
Photo
Tumblr media
Sabtu, 11 Februari 2023, sekira jam 13:30 WIT sampai dengan selesai bertempat di Aula Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Wilayah Papua di Kompleks Masjid AL-MANSHURIN Jalan Maralek Yabansai Heram Kota Jayapura telah dilaksanakan kegiatan Penyuluhan Hukum dan Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Papua. Turut hadir dalam kegiatan : 1.     Asisten Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Papua Bapak RIYADI, SH, MH. 2.     Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Prov. Papua Bapak H.SUGIONO, SE, M.Si. 3.     Sekertaris Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Prov. Papua Bapak AHMAD SAEFUDDIN, SH. 4.     Kasi B Bid. Intel Kejati Papua Bapak WILLYEM WIJAYA TUA HASIHOLAN, SH, MH. 5.     Kasi Penkum Kejati Papua AGUWANI, SH, MH., beserta; 6.     Seluruh pengurus Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Prov. Papua Kegiatan dengan Tema 4 (empat) Pilar Kebangsaan meliputi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI adalah satu kesatuan dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur kemudian, Penanaman nilai-nilai sejak dini di lingkungan keluarga dan masyarakat guna menanamkan rasa cinta tanah air dan serta, 4 (empat) pilar harus ditanamkan dalam pikiran dan perbuatan setiap masyarakat agar mampu berkontribusi positif dalam membangun bangsa dan negara dengan dilandasi cinta tanah air. Kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi dan turut di ikuti oleh pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dari daerah kabupaten/kota secara daring dengan semangat mendengarkan penjelasan Narasumber dari Asisten Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Papua Bapak RIYADI, SH, MH., yang juga menyampaikan materi Hukum lainnya serta tentang Program kerja Kejaksaan RI. https://www.instagram.com/p/CohkYK0SQxX/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
lembahlawu · 1 year
Photo
Tumblr media
Tabarrukan Habaib Para Kyai Dan Umara' Maulid Akbar Haul Auliya' Wal Masyayikh KARANGANYAR - Mayor Chb Sutaryanta Kepala Staf Kodim mewakili Komandan Kodim 0727/ Karanganyar, Letkol Inf Andri Army Yudha Ardhitama, S.I.P., menghadiri Tabarrukan Habaib Para Kyai Dan Umara' Maulid Akbar Haul Auliya' wal Masyayikh di Pondok Pesantren Al Inshof desa Plesungan, kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Sabtu 28 Januari 2023. Bupati Karanganyar H. Juliyatmono didampingi beberapa kepala OPD hadiri perayaan Maulid Akbar tahun 2023 yang berbarengan dengan Haul Awliya Wal Masyayikh Pondok Pesantren Al Inshof. Kegiatan tahunan Maulid Akbar dan Haul Awliya Wal Masyayikh yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Al Inshof ini rutin digelar setiap tahunnya, dan selalu ramai antusias jama’ah yang hadir, dimana notabene Pesantren ini adalah salah satu Pesantren besar milik salah satu ormas Nahdzotul Ulama yang basis jama’ahnya sangat luar biasa banyak. Kegiatan Maulid Akbar ini diawali dengan rangkaian kirab merah putih di pagi harinya, dan pengajian maulid akbar dengan pembicara Maulana Al Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya dari Pekalongan. H. Juliyatmono saat menyampaikan pidato sambutan, orang nomer satu di bumi Intanpari ini mengaku sangat terkesan dengan para jama’ah Habib Luthfi, dimanapun beliau tausiyah selalu dipadati jama’ah dari penjuru negeri ini,"jelasnya. ”Negara Indonesia ini punya utang budi kepada para alim ulama, karena selain perjuangan para tentara kemerdekaan. Peran para alim ulama, para wali dalam mensyi’arkan agama Islam ini bisa membuat kokohnya pertahanan Indonesia yang tidak dapat ditembus oleh para penjajah “, ujar Bupati yang akrab disapa Yuli tersebut. Inilah mengapa menjadi alasan bahwa umat Islam menjadi agama besar yang tidak bisa ditandingi dimanapun. Dengan seringnya ada kajian kajian seperti malam ini. Selain memperkuat silaturahmi sesama muslim. Kajian seperti ini juga menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang Haq disisi Allah SWT, dan menjadi agama yang kuat bahkan memberikan sumbangsih yang luar biasa besar kepada negara Indonesia. Oleh karena itu, jangan sampai Islam ini nantinya tercerai berai hanya karena kita kurang pandai, https://www.instagram.com/p/CoBPR3tvZj1/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
kodim0736 · 1 year
Photo
Tumblr media Tumblr media
Seni Barongsai Mulai Diminati Organisasi Masyarakat
Batang, - Puluhan anggota organisasi kemasyarakatan di Kecamatan Bandar sangat antusias menyimak setiap teori seni barongsai yang disampaikan para santri Pondok Modern Tazakka. Pelatihan tersebut sengaja digelar oleh Kodim 0736/Batang, selain memeriahkan Imlek, juga untuk mengenalkan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia, agar dipelajari oleh seluruh elemen masyarakat, sehingga kesenian yang berasal dari Negeri Tirai Bambu itu tetap lestari dan mampu berakulturasi dengan budaya tanah air.
Babinsa Koramil 07/Bandar Sertu Supriyono menyampaikan, latihan seni barongsai ini mendapat antusias yang positif dari anggota organisasi kemasyarakatan bahkan ada pula dari instansi Pemerintah Daerah. “Ada 60 peserta dari Banser, Kokam, FKPPI, Linmas, Pemuda Pancasila, Srikandi, Linduaji, Ansor, institusi TNI bahkan Pemadam Kebakaran dan santri Pondok Modern Tazakka. Semua berbaur menjadi satu bersemangat belajar menirukan gerakan barongsai,” terangnya, usai mendampingi para peserta di lapangan Tazakka, Kecamatan Bandar, Sabtu (21/1/2023).
Dengan berlatih seni barongsai bersama dapat merekatkan tali silaturahmi antara warga Tionghoa dan anggota kemasyarakatan, khususnya yang ada diwilayah Kecamatan Bandar khususnya dan Kabupaten Batang pada umumnya.
“Kegiatan ini akan rutin dilakukan, harapannya ketika ada perayaan Imlek bisa ikut tampil, sehingga menambah kemeriahan acara,” harapnya.
Anggota Pemuda Pancasila Bandar, Sugiharjo juga mengutarakan, sedikit mengalami kesulitan untuk mempelajari seni barongsai. “Itu karena saya masih baru. Tapi kalau belajar lebih tekun pasti saya bisa,” ujarnya. Ia bersama seluruh rekan sangat beruntung karena dapat berpartisipasi untuk mempelajari kesenian tersebut. “Saya sangat apresiasi melihat semangat adik-adik santri ini yang tekun dan mahir menggerakkan barongsai dengan lincah,” sanjungnya.
Sebagai langkah awal, santri Pondok Modern Tazakka, Teguh Adi bersama sejumlah rekannya memberikan teori dasar gerakan-gerakan barongsai agar mudah dipelajari. “Kami menunjukkan teknik dasar kuda-kuda, cara melompat, memegang kepala barongsai dan lainnya,” bebernya. Para santri mempelajari secara khusus di dalam pondok karena dijadikan sebagai materi ekstrakurikuler. “Kami tidak hanya belajar agama Islam saja, tapi juga mempelajari seni budaya dari agama lain,” ungkapnya. Baginya mempelajari seni barongsai merupakan kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri, karena melalui seni budaya agama lain, makin memperkokoh rasa kebhinnekaan.
Perwakilan warga Tionghoa, Agus Prastiarso mengungkapkan kebanggaannya melihat seni budaya leluhurnya dipelajari dan ditekuni oleh masyarakat lokal. Harapannya seni barongsai dapat dilestarikan di Kabupaten Batang. “Tadi penampilan mereka sudah cukup baik, kita lihat dari kelincahannya,” tandasnya.
(Pen-0736/Hr)
0 notes
baliportalnews · 2 years
Text
FH Unud Sukses Gelar National Moot Court Competition Piala Tjokorda Raka Dherana VII Tahun 2022
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Fakultas Hukum Universitas Udayana kembali menyelenggarakan National Moot Court Competition (NMCC) Piala Tjokorda Raka Dherana, yang merupakan salah satu kompetisi peradilan semu pidana tingkat nasional. NMCC Piala Tjokorda Raka Dherana diselenggarakan oleh Udayana Moot Court Community (UMCC) Fakultas Hukum Universitas Udayana setiap 2 tahun sekali sejak tahun 2010, yang dimana kompetisi ini dibuka dan diperuntukkan kepada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas/Perguruan Tinggi se-Indonesia. NMCC Piala Tjokorda Raka Dherana VII tahun 2022 kali ini mengangkat tema ‘Implementasi Karsa Cipta Tunas Yuris Berintegritas Terhadap Anomali Tindak Pidana Kejahatan Transnasional Guna Menciptakan Stabilitas Nasional dan Global’, yang memiliki ciri khasnya yaitu konsisten mengangkat kasus posisi mengenai Tindak Pidana Narkotika dan Terorisme, mengingat Bali sebagai ikon pariwisata dunia seringkali menjadi salah satu sasaran kejahatan lintas batas negara tersebut. Dalam pelaksanaan kompetisi ini terdapat 16 (enam belas) Delegasi dan 1 (satu) Observer yang turut berpartisipasi sebagai peserta, yang mana 16 (enam belas) Delegasi tersebut meliputi Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Kristen Indonesia, Universitas Bandar Lampung, Universitas Diponegoro, Universitas Indonesia, Universitas Mataram, Universitas Pancasila, Universitas Sumatera Utara, Universitas Suryakancana, Universitas Sebelas Maret, Universitas Warmadewa, Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran Jakarta, Universitas Lambung Mangkurat, dan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, serta 1 (satu) observer dari Universitas Lampung. Rangkaian puncak acara NMCC Piala Tjokorda Raka Dherana VII berlangsung pada 23-26 September 2022 dan dilangsungkan secara daring atau online, dengan rangkaian acara pertama yaitu Opening Ceremony NMCC Piala Tjokorda Raka Dherana VII yang telah diselenggarakan dengan sukses di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Art Center. K etua Udayana Moot Court Community Fakultas Hukum Universitas Udayana, I Gede Ngurah Rama Putra Wijaya menyampaikan pesan, meskipun pelaksanaan kegiatan ini dilangsungkan secara online, semoga rekan-rekan delegasi tidak mengurangi esensi untuk memberikan sumbangsih berupa buah-buah pemikirannya dalam menyelesaikan kasus transnational crime yang menjadi kasus posisi dalam NMCC Piala Tjokorda Raka Dherana VII ini. Dalam acara pembukaan tersebut, tamu undangan dan seluruh peserta disuguhkan dengan berbagai penampilan seperti konsep pengenalan seluruh delegasi dan observer yang menjadi peserta dalam kegiatan NMCC Piala Tjokorda Raka Dherana VII kali ini. Terdapat pula agenda pengambilan sumpah bagi seluruh peserta delegasi maupun dewan juri dengan tujuan menjaga sportivitas dan dedikasi untuk pelaksanaan kompetisi ini. Selain itu, terdapat agenda penyerahan piala bergilir oleh pemenang dari NMCC Piala Tjokorda Raka Dherana sebelumnya yaitu Universitas Kristen Indonesia kepada Panitia Pelaksana NMCC Piala Tjokorda Raka Dherana VII. Kemudian rangkaian acara NMCC Piala Tjokorda Raka Dherana VII dilanjutkan dengan momen paling menegangkan bagi seluruh peserta delegasi yaitu penjurian, dikarenakan pada tahap inilah seluruh dewan juri akan menilai video sidang yang telah disiapkan oleh seluruh delegasi. Penjurian tersebut dibagi menjadi 2 (dua) rangkaian yakni Penjurian Video Sidang Babak Penyisihan yang diselenggarakan pada Sabtu, 24 September 2022 di Pengadilan Negeri Denpasar dan Penjurian Video Sidang Babak Final yang diselenggarakan pada Minggu, 25 September 2022 di Pengadilan Negeri Tipikor Denpasar.
Tumblr media
FH Unud Sukses Gelar National Moot Court Competition Piala Tjokorda Raka Dherana VII Tahun 2022. Sumber Foto : Istimewa Pada Babak Penyisihan, 16 (enam belas) delegasi dari berbagai universitas tersebut dibagi menjadi 4 (empat) pool dengan kasus yang berfokus pada Tindak Pidana Narkotika dan seluruh dewan juri baik hakim, jaksa, advokat maupun akademisi akan menilai video sidang babak penyisihan tersebut, kemudian dari penilaian tersebut akan terdapat 4 (empat) delegasi dengan akumulasi nilai tertinggi yang akan melanjutkan ke babak final dengan fokus utama pada tema mengenai Tindak Pidana Terorisme, yakni Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Kristen Indonesia dan Universitas Warmadewa. Kemudian hasil dari penjurian video sidang babak final tersebut diumumkan pada rangkaian acara terakhir yaitu Closing Ceremony yang merupakan penutup dari seluruh rangkaian puncak acara NMCC Piala Tjokorda Raka Dherana VII, yang telah dilaksanakan di Ballroom 100 Sunset Hotel dan dihadiri oleh Jajaran Pejabat Universitas Udayana, Para Dewan Juri dari berbagai instansi, Para Undangan serta seluruh Peserta NMCC Piala Tjokorda Raka Dherana VII baik secara daring maupun luring. Dalam acara penutupan tersebut, diumumkan pula Juara dan Nominasi Peran Terbaik dalam Kompetisi NMCC Piala Tjokorda Raka Dherana VII, yang mana Delegasi Universitas Gadjah Mada sukses meraih Juara 1 dan berhasil membawa pulang Piala Bergilir NMCC Piala Tjokorda Raka Dherana VII tahun ini, kemudian Juara 2 berhasil diraih oleh Delegasi Universitas Warmadewa, dan Juara 3 berhasil diraih oleh Delegasi Universitas Kristen Indonesia. Nominasi Peran Terbaik yang terdiri dari Majelis Hakim Terbaik, Panitera Pengganti Terbaik, Penuntut Umum Terbaik, Penasihat Hukum Terbaik, Terdakwa Terbaik, Saksi dan/ Ahli Terbaik yang seluruhnya berhasil diraih oleh Delegasi Universitas Gadjah Mada. Selain itu, terdapat pengumuman nominasi Berkas Terbaik yang sukses diraih oleh Delegasi Universitas Airlangga. Ketua Panitia NMCC Piala Tjokorda Raka Dherana VII, I Putu Widhi Kurniawan dalam laporannya menyampaikan selamat kepada rekan-rekan delegasi yang telah berhasil meraih gelar juara serta memberikan semangat kepada rekan-rekan delegasi lainnya yang belum dapat berkesempatan meraih juara pada tahun ini. “Setiap kompetisi itu pasti ada yang menang dan ada yang kalah, yang menang jangan terlalu tinggi hati maupun yang kalah jangan terlalu bersedih hati. Yang penting dari sebuah kompetisi bukanlah predikat atau juara, tetapi apa yang rekan-rekan peroleh selama tahap pembelajaran seperti pada saat penyusunan berkas, pemecahan kasus posisi, latihan persidangan, yang mungkin nanti dapat rekan-rekan terapkan di peradilan yang sesungguhnya,” tuturnya. Kemudian, Wakil Rektor III Universitas Udayana, Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT., Ph.D., IPU., dalam sambutannya menyampaikan, setelah lulus adik-adik sekalian sebagai generasi muda, tegakkanlah hukum sebaik mungkin, sejujur mungkin, sehingga tidak akan terjadi adanya seseorang yang bermain mata dengan hukum. “Kami harapkan kalian sebagai generasi emas tegakkan hukum selurus-lurusnya, sebaik-baiknya. Jadi kalau bukan dari penegak hukum, siapa lagi yang akan menghargai hukum kita,” pungkasnya sebelum menutup kegiatan NMCC Piala Tjokorda Raka Dherana VII secara simbolis dengan pencabutan kayon.(*/bpn) Read the full article
0 notes
rumahzakat-cilegon · 3 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Cigeulis, 19 Januari 2024
"MAJLIS TA'LIM SEBAGAI SARANA IBADAH DALAM MENUNTUT ILMU AGAMA DAN SILATURAHMI ANTAR WARGA KAMPUNG CIGEULIS SABRANG LOR "
kegiatan majlis talim rutin pekanan jemaah mushola darussalam selalu diikuti dengan antusias dalam melaksanakannya. Apalagi pengajian diisi dengan kajian kajian islam yang menarik, sehingga jemaahpun senang mengikuti pengajiannya. Selain mendapat ilmu dari isi talimnya, juga sebagai ajang silaturahmi untuk memperkokoh ukhuwah islamiyah antar warga dan sebagai dasar hablumminannas. Lokasi majlis talim ini berada di kp cigeulis sabrang lor desa cigeulis tepatnya di mushola darussalam Rt 02 Rw 06.
Kegiatan ini adalah inisiasi sekaligus suport yang dilaksanakan setiap satu pekan sekali tepatnya setiap malam sabtu dan dimulai setelah solat magrib berjamaah. Dalam pelaksanaan kali ini jemaah yang hadir masih konsisten ada 30 orang. Talim ini diisi dengan kajian islami oleh bapak Ustad Darsan Panji. Materi kali ini adalah: "Ingat Lima Perkara Sebelum Lima Perkara" ightanim khomsan qobla khomsin syabaabaka qobla haromika wa sihhataka qobla saqomika wa ghinaka qobla faqrika wa farooghoka qobla syughlika wa hayaataka qobla mautika Artinya adalah sebagai berikut ; Manfaatkanlah lima perkara sebelum kamu kedatangan lima perkara. Yakni Masa mudamu sebelum datang masa tuamu. Sehatmu sebelum datang sakitmu. Masa kayamu sebelum datang faqirmu. Waktu luangmu sebelum waktu sibukmu. Masa hidupmu sebelum datang kematianmu”. Alhamdulillah kegiatan pengajian ini masih bisa dilaksanakan dengan antusias. Dan masyarakat bisa terbantu dalam setiap kegiatannya terutama dalam kegiatan pembinaan pekanan atau Pengajian rutin ini.
DBF
RumahZakat
CapacityBuilding
DesaBerdaya
Cilegon
Januari2024
BergerakNyataUntukIndonesia
0 notes
egazulfar · 3 years
Text
Mengurai Kenangan Anak Sekolahan
Saya adalah salah satu anak perempuan yang tinggal di sebuah dusun, di tepi sebelah timur Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dari pusat kota Yogyakarta perlu waktu sekitar 45 menit untuk menuju dusun saya. Saya adalah tipe anak perempuan yang jarang bermain dengan teman di sekitar rumah karena jarang dibolehkan Ibu untuk bermain keluar saat masa sekolah. Hal itu membuat sebagian besar ingatan tentang masa kecil adalah tentang masa sekolah.
-----
Taman Kanak-Kanak
Saat itu saya bersekolah di TK milik Yayasan Muhammadiyah yaitu TK Aisyiyah Bustanul Athfal yang hanya berbeda 5 rumah dari rumah saya. Kegiatan di bangku TK sangat menyenangkan, tidak ada ujian, hampir semua kegiatan isinya permainan.
Satu yang paling saya ingat dari masa TK adalah saat berbuat nakal kepada teman perempuan saya yaitu mencubitnya sampai menangis. Beruntung sekali saya tidak diadukan ke Ibu Guru saat itu. Setelah genap 1 tahun melewati Kelas Nol Besar saya dinyatakan lulus dari TK.
Sekolah Dasar
Melanjutkan kiprah bersekolah di Yayasan Muhammadiyah, saya masuk SD Muhammadiyah di dekat rumah yang hanya berbeda dusun dengan rumah saya. Pengalaman yang didapatkan lebih banyak dari TK tentunya.
Mencoba menjadi ketua kelas, berlatih main rebana, mengikuti lomba puisi, berpidato di depan orang tua murid, mulai mengikuti pramuka adalah beberapa kegiatan yang saya ingat pada waktu SD. Satu hal besar yang cukup saya ingat juga adalah, seragam sekolah SD saya dahulu belum mengenakan jilbab. Ada seragam dengan jilbab tapi hanya di hari Rabu dan Kamis saja. Senin, Selasa, Jumat, Sabtu belum ada jilbabnya. Saat menginjak kelas 5 baru muncul seragam dengan jilbab untuk hari Senin dan Selasa. Jumat dan Sabtu belum ada karena menggunakan batik dari Kabupaten. Aneh sekali pikirku saat sudah mulai mengerti makna jilbab, ingin rasanya menggunakan manset dan legging lalu memakai jilbab tapi tidak sampai hati.
Selain tentang seragam, yang paling teringat adalah saat Ibu memarahi saya karena jajan tempe goreng di penjual depan SD. Ibu adalah orang yang tidak membolehkan anaknya jajan di luar sembarangan dan mengharuskan anaknya untuk selalu membawa bekal dari rumah.
Sekolah Menengah Pertama
Waktu itu, saya memasuki SMP dengan menggunakan nilai UASBN. Pada saat saya harus menjalani ujian akhir SD, terjadi gempa besar di Yogyakarta. Persiapan yang dilakukan seadanya sekali dan ujian dilaksanakan di bangunan satu-satunya yang masih berdiri. Alhamdulillah nilai ujian akhir masih mencukupi untuk masuk ke salah satu SMPN favorit di dekat rumah saya.
Budaya SMPN sangat berbeda sekali dengan TK dan SD karena muridnya lebih bervariasi latar belakangnya dan gaya pembelajarannya juga sangat berbeda. Jarak yang ditempuh dari rumah ke SMP saya dan sebaliknya, kurang lebih 6 km. Waktu itu saya tempuh dengan naik sepeda ontel merk Phoenix yang dibeli dari hasil kumpulan uang receh tabungan saya.
Kembali menjadi ketua kelas, ketua regu pramuka, pemimpin upacara, perwakilan siswa pertama untuk olimpiade kabupaten, berpidato dengan Bahasa Inggris saat upacara, menjadi komandan baris berbaris, adalah beberapa pengalaman yang saya masih ingat dari masa SMP.
Masa SMP adalah masa dimana saya untuk pertama kalinya memiliki ponsel monokrom dengan layar sempit. Tidak banyak yang dilakukan dengan benda itu, tidak ada percakapan dengan teman di grup-grup seperti saat ini.
Satu pengalaman buruk yang saya ingat adalah saat saya bertemu dengan seorang Bapak yang berdiri di tepi jalan yang saya lewati menuju SMP, lalu Bapak tersebut memperlihatkan kemaluannya di pinggir jalan. Entah apa maksud dan tujuannya, hal itu membuat saya beberapa kali tidak berani berangkat bersepeda sendiri dan harus mencari rute bersepeda yang lebih jauh. Alhamdulillah Bapak tersebut tidak menyetop saya untuk melakukan hal lebih aneh lagi.
Sekolah Menengah Atas
Masa ini menjadi waktu paling berharga dalam hidup karena banyak sekali pembelajaran yang diambil. Saya masuk ke SMAN 1 Yogyakarta. Sungguh beruntung nilai saya waktu itu dan belum ada aturan zonasi. Bertemu dengan orang-orang yang hebat dengan berbagai macam latar belakang adalah kunci banyak pembelajaran yang bisa saya ambil dari jenjang ini. Terutama saat bertemu dengan Bapak Guru pembimbing OSIS waktu itu. Jarak 30 km pulang pergi dari rumah ke sekolah membuat saya banyak merenungi apa yang saya lakukan selama di sekolah ini.
Menjadi ketua MPK dan ketua kegiatan OSPEK SMA adalah yang paling menguras energi dan memberikan banyak catatan dalam hidup yang tidak bisa saya ceritakan sekaligus disini. Masa SMA ini juga merupakan titik balik untuk lebih mendalami ilmu agama Islam dengan baik, mengenal diri lebih baik. Satu hal yang paling saya ingat dari masa ini adalah saya bisa berangkat setelah subuh dan pulang mendekati jam 12 malam karena jarak yang jauh dan aktivitas yang padat.
Satu hal yang bisa saya ceritakan dari masa ini adalah saya perlu ke warung internet untuk mengerjakan tugas dari sekolah. Melihat pengumuman hasil seleksi masuk Perguruan Tinggi saja harus pergi ke warung internet di kecamatan bersama Bapak.
-----
Dari sedikit uraian kenangan masa sekolah di atas, saya sangat bersyukur memiliki orang tua yang selalu mendukung anak perempuan pertamanya. Orang tua dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan akan tetapi berusaha memfasilitasi kebutuhan pendidikan anak perempuannya sebaik mungkin.
Selain itu saya sangat bersyukur memiliki lingkungan sekolah yang kondusif dan tidak diskriminatif terhadap anak perempuan. Bahkan bisa dibilang justru sebaliknya. Kiprah anak perempuan lebih melejit dibandingkan anak laki-laki seperti apa yang dikatakan oleh buku The Read-Aloud Handbook berikut ini.
Pada studi tahun 2008 terkait ujian membaca yang dilakukan pada 45 negara bagian, nilai anak perempuan melampaui nilai anak laki-laki di setiap angkatan.*
Tidak seperti empat dekade lalu, para siswi biasa mendominasi posisi nilai akademis tertinggi di SMA, posisi kepemimpinan kelas, dan kegiatan sekolah. Sementara anak perempuan belajar bertanggung jawab, anak laki-laki sibuk dengan olahraga atau main video game.*
Mungkinkah kelak anak perempuan saya bisa mendapatkan pembelajaran sebaik ini?
*Trelease Jim, The Read-Aloud Handbook, New York, Penguin (USA) LLC, hlm 276.
6 notes · View notes
realita-lampung · 11 months
Text
Pengajian Akbar, Hidupkan Aktifitas Kegiatan Keagamaan di Masjid Agung Wisata Religi Mesuji
Tumblr media
Mesuji - Guna meningkatkan aktifitas dan kegiatan keagamaan di Masjid Agung Wisata Religi Kabupaten Mesuji yang terletak di Desa Wirabangun Kecamatan Simpang Pematang, Pemerintah Kabupaten Mesuji menggelar pengajian dan Kajian Islam dan menghadirkan panitia pengajian dan Tabligh Akbar Masjid Jami Kebun Bibit Desa Hajimena Lampung Selatan, Minggu (4/6/2023). Menurut ustad Suroso Pengajian ini sudah di adakan yang kedua kalinya, karena pada pengajian pertama yang lalu kita adakan pada Hari Minggu 28 mei 2023 dan rencananya Tanggal 11 Juni 2023 akan kita adakan lagi untuk ketiga kalinya dan kegiatan Pengajian ini rutin kita laksanakan setiap minggunya bagi masyarakat kabupaten Mesuji yang ingin hadir dan mengikuti bisa langsung ke masjid agung wisata religi kabupaten Mesuji ini. Selain untuk meningkatkan tali silaturahmi, menambah pengetahuan dan pemahaman kita tentang agama Islam kegiatan ini juga dimaksudkan untuk pematangan persiapan serta pemantapan acara puncak yang akan kita laksanakan pada hari Sabtu Tanggal 17 Juni 2023 di masjid agung wisata religi ini. Kadis Kominfo Kabupaten Mesuji M.Mausiruddin, S.Sos mengatakan iya benar pada tanggal 17 Juni 2023 nanti kita akan melaksanakan kegiatan Pengajian akbar yang menghadirkan penceramah yaitu Ustad H.Helmi Hasan, SE yang beliau juga Menjabat Walikota Bengkulu dan tema kajian yang akan di sampaikan yaitu " Pentingnya Amal, Agama dan usaha atas iman " Dan Kegiatan Pengajian Akbar ini gelar Pemerintah Kabupaten Mesuji melalui Dinas Nakertrans Kabupaten Mesuji, kata Mausiruddin Terpisah Kepala Dinas Nakertans Kabupaten Mesuji Najmul Fikri menyampaikan bahwa rencananya akan di Gelarnya Pengajian akbar di Wisata Religi Desa Wirabangun Kecamatan Simpang Pematang. Melalui pesan singkatnya, Kadis Nakertans Kabupaten Mesuji Mengajak seluruh Masyarakat Mesuji untuk dapat Hadir pada pengajian akbar tersebut, adapun tujuannya adalah sebagai silaturahmi, menambah ilmu agama Dengan mendengarkan tausiah yang di Berikan Ustd H.Helmi Hasan yang di mulai pukul 17.00 s.d Selesai yang kemudian di tutup dengan Doa Bersama, tutupnya. (Kmf/RN) Read the full article
0 notes
mas-nyon · 4 years
Text
Memaknai Hidup 30 Tahun
Tepat 26 Juni 2020 lalu, usia saya memasuki angka 30 tahun. Sebuah perjalanan yang tidak singkat dan tidak panjang ya, tergantung apa sudut pandang relatifnya. Buat yang belum tahu saya, perkenalkan ya, biasanya kawan-kawan manggil saya Sony. Ada yang manggil Nyon juga. That’s why ada nama Nyon di alamat Tumblr ini.
 Pada kesempatan ini, saya ingin menceritakan pribadi saya secara terbatas. Dengan kata lain, tidak semua saya buka ya masa lalu saya. Karena Allah saja menutupi aib dari hamba-Nya kan. Insya Allah yang saya ceritakan adalah hikmah yang bisa saya ambil dari kejadian-kejadian yang sudah saya alami selama 30 tahun di dunia. Kejadiannya bisa positif ataupun negatif.
 Cerita yang saya tuliskan bisa jadi runtut dan bisa juga acak. Harap maklum ya karena saya belum menjadi penulis yang handal. Selain itu, cerita disajikan sesingkat mungkin agar tidak lelah membaca ya, tapi Insya Allah mencakup hal-hal penting yang perlu saya sharing­-kan dan kawan-kawna bisa ambil pelajaran dari pengalaman saya ini. Beberapa nilai hidup yang saya bisa saya simpulkan untuk kehidupan selama 30 tahun ini, disampaikan dalam empat sub-bab.
  Bayangan Masa Lalu
Sejak kecil saya dirawat oleh kakek dan nenek. Biasanya saya manggil mereka dengan sebutan Acong dan Emak. Saat ini, mereka sudah meninggal dunia. Semoga Allah mengampuni segala dosa mereka dan menempatkan mereka di surge-Nya kelak. Secara pasti, saya lupa di umur berapa saya mulai tinggal bersama Acong dan Emak. Kalau dari foto keluarga, saya sempat tinggal bersama Bapak dan Ebok (panggilan ibu).
 Pengalaman masa kecil tidak banyak yang saya ingat kecuali memang yang benar-benar meninggalkan kesan dan selalu membayangi saya sampai saat ini. Bahkan terkadang secara reflek mengontrol sikap saya kepada anak saya. Oh ya, saat ini saya sudah berkeluarga dengan seorang istri, Ika Purnamasari dan dua orang anak jagoan, Faislam dan Taqiyyan.
 Seperti kebanyakan anak kecil, aktifitas yang saya ingat ya bermain dan bermain. Acong mengajarkan saya main layangan, meski sampai saat ini tetap kesusahan menerbangkan layangan. Pernah main kelereng juga bersama teman-teman masa kecil. Main petak umpet, main bola, main bentengan bahkan pernah main permainan anak cewek seperti karet, lompat tali, bola bekel, masak-masakan sampai boneka.
 Perlu kalian ketahui, sejak saya masuk SMP dan jarang bermain lagi bersama kawan-kawan masa kecil, sampai saat ini keakraban kami sudah hilang, sampai kalau pulang kampong rasanya bingung mau bergaul dengan teman-teman masa kecil yang saat ini sudah pada dewasa ya tentunya. Kenapa bisa sampai seperti putus tali pertemanan, pertama karena kadang saya tidak suka dengan bulliyan mereka yang mengatakan bencong, kedua karena saya mulai menyadari cara bergaul yang berbeda dan tidak bisa saya menyatu dengan pergaulan mereka. Berdasarkan alasan pertama itulah saya ingin membuktikan bahwa diri saya adalah orang berharga yang tidak akan pernah ada cemoohan itu.
 Tapi ternyata saya semakin dalam memasuki dunia yang mungkin mendekatkan diri ke area wanita ya, seperti menjadi penari tradisional sekolah. Mulai dari SD sampai SMP saya adalah penari, mewakili sekolah di setiap lomba tari tradisional. Bisa bayangkan bagaimana gemulainya saya, dan sebaiknya jangan dibayangkan. Mulai SMA saya berhenti total menjadi penari, dan mulai memperbaiki sikap agar cap kewanitaannya hilang. Pertama, saya diingtakan dengan keras oleh saudaranya Acong untuk berhenti dekat dengan kegiatan wanita. Selain itu, saya mulai jatuh cinta dengan teman sekolah perempuan saya. Yang ini tidak perlu dibahas, karena cukup menjadi masa lalu.
 Bagaimana dengan orang tua saya, apakah mereka tidak menegur dengan keras dan mengarahkan kegiatan saya ke arah yang jauh dengan kegiatan wanita? Secara ingatan saya, saya belum pernah mendengarkan ceramah orang tua saya bahkan Acong dan Emak yang lebih sehari-harinya dengan saya juga tidak ada teguran. Yang saya ingat, mereka selalu menginginkan saya bisa menjadi juara di sekolah. Alhasil, saya memang sering juara 1 kelas di SD, SMP bahkan SMA (meskipun perankingan sudah berakhir saat SMP). Saya juga beberapa kali mewakili sekolah untuk ikut cerdas cermat matematika saat SD, cerdas cermat MIPA saat SMP dan saat SMA menjadi pemegang juara 1 olimpiade Kimia di Kabupaten Situbondo.
 Uniknya saat saya SD, kelas satu kalau tidak salah, nilai matematika saya mendapatkan nilai NOL. Sepanjang jalan saya dipukul dengan orang tua saya, dengan nilai yang saya peroleh. Selain orang tua yang pernah mukul saya, Acong yang merawat dari kecil pun juga pernah memukul saya dengan menggunakan penggaris panjang. Untungnya, tidak seperti memukul sepupu saya yang penggarisnya sampai patah. Jadi, pukul memukul anak sudah hal yang biasa dalam kehidupan saya saat kecil.
 Kejadian di atas mempengaruhi sikap-sikap saya dalam bergaul. Saya pernah tidak percaya diri dalam bergaul dengan bullying dari teman-teman saat masa kecil. Tapi saya ingin membuktikan bahwa saya bisa bertahan dan menjadi orang kelak. Dan, Insya Allah sampai saat ini kepercayaan diri saya relatif tinggi dan berani tampil dan mengambil peran.
 Namun, yang perlu diperhatikan adalah dalam mendidik seorang anak memang harus paham dimana anak itu harus diposisikan. Bagaimana kita menyiapkan anak kita sesuai yang telah diajarkan di dalam Al-Quran. Ketika kurang dalam parenting, mungkin banyak hal yang akan terlewat dalam mendidik anak.
 Selain itu, pengalaman dipukul saat masa kecil, sangatlah membekas dalam diri saya. Sehingga beberapa kali saya refleks membentak dan kadang sampai melayang tangan ke Faislam. Dan saat itu juga saya menyesal dan minta maaf kepada Faislam. Fase yang sempat saya terlewatkan adalah fase penyucian jiwa (Tazkiyatun Nafs). Fase ini dapat mencegah kita dari bayangan masa lalu saat memperlakukan anak kita. Hingga saat ini, saya terus berusahan mengontrol diri. Tidak ingin sampai kelepasan lagi. Mohon do’anya ya di sisa umur ini, tidak meninggalkan luka psikis lagi pada anak saya dan dimudahkan selalu dalam mendidik anak agar selalu dekat dengan Allah SWT dan jauh dari hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.
  Penguatan Tujuan Hidup
Pada poin ini, saya ingin menceritakan perjalanan yang bagi saya benar-benar menjadi titik balik dalam hidup. Seorang anak tidak bisa memilih dia dilahirkan di tengah-tengah keluarga yang seperti apa. Tapi bagaimanapun keluarga tersebut akan menjadi beberapa penyebab dari jati diri kita sebagai seorang manusia.
 Saya dilahirkan dari keluarga yang tidak begitu religious, atau dengan kata lain tidak terlalu mengenal agama. Salah menempatkan kewajiban dan bukan kewajiban. Darimana saya bisa menyimpulkan seperti itu. Sejak kecil sampai sebelum masuk kuliah, saya tidak pernah sholat subuh, tidak pernah sholat maghrib dan tidak pernah sholat isya. Sholat dhuhur pun ketika hanya masuk sekolah, ketika libur sholat dhuhur ditinggalkan. Sholat Ashar pun begitu, saya sholat jika dan hanya jika masih ada di sekolah. Jadi, ketika saya dianggap alim di sekolah, maka semua karena Allah telah menutup aib saya saat itu.
 Alhamdulillah, meski sholat fardhu tidak diutamakan di keluarga saya saat itu, saya masih sholat jumat, sholat taraweh, sholat dhuha (sesekali), puasa Ramadhan, puasa senin-kamis (sesekali), sholat Id pasti tidak ketinggalan dan bisa mengaji serta hafal juz amma saat kecil. Kemampuan saya mengaji dan menghafal didapat dari madrasah Al-Abror dekat alun-alun kabupaten. Saat SD sampai kelas 3, saya rajin ke madrasah setiap sore, sampai akhirnya bisa mengaji Al-Quran dan punya hafalan, bahkan menjadi wakil kabupaten ikut Festival Anak Sholeh di Jawa Timur yang bertempat di Islamic Centre Surabaya.
 Ibadah yang saya lakukan tidak bisa dijadikan sebagai rutinitas yang dianggap sebagai seorang yang religious, karena saat itu, beribadah belum pada niat yang tepat karena Allah SWT, tapi karena kondisi yang menyebabkan saya harus beribadah, misalnya karena saya di sekolah. Cukup memalukan, punya prestasi tapi di sekolah tidak sholat. Mungkin seperti itu ya pikiran saya saat itu.
 Ketika SMP, saya dikenalkan dengan dunia perkumpulan atau klub motor oleh teman SMP saya. Tidak banyak berfikir, saya ikut perkumpulan itu. Setiap sabtu malam saya ikut berperan menambah polusi jalanan dengan mengendarai motor keliling kota. Sampai akhirnya saya ditegur oleh kesiswaan SMP karena saya adalah anak OSIS, BPH lagi, ikut-ikutan klub motor yang menurut beliau tidak ada manfaatnya. Kalau direnungkan saat ini, memang tidak ketemu manfaatnya apa ya. Selain karena anak OSIS, saya juga ditegur karena sebagai salah satu siswa yang mau didaftarkan SMA Taruna punya perilaku ‘genk-genkan’, meski akhirnya saya tidak jadi masuk SMA Taruna karena tidak ada biaya untuk ikut tes di luar kota.
 Masuk jenjang SMA, saya masih di kegiatan OSIS dengan segala penutupan aib oleh Allah SWT. Sejak SMA, saya mulai mengenal istilah dugem. Kalau saat SMP di sabtu malam ikut klub motor, nah saat SMA kalua ada acara dugem di gor saya ikutan. Menjadi sosok Sony yang berbeda, terlepas dari rumus kimia. Dari sinilah, saya mengenal yang namanya rokok. Mungkin tidak sesering teman-teman SMA, Alhamdulillah saya tidak kecanduan merokok. Saat SMA saya juga sempat menjadi penyiar radio di Jumat malam, dan Minggu pagi. Sempat ada yang menawarkan alcohol ketika saya di dalam studio saat siaran, Alhamdulillah saya bisa menolak.
 Mulai masuk perkuliahan, saya mendapatkan beasiswa berupa uang saku, uang SPP dan pembinaan karakter termasuk yang paling penting adalah pembinaan agama. Dari program inilah, saya merasa dilahirkan kembali di dunia. Saya merasa ini menjadi titik balik dalam kehidupan saya. Saya merasakan bagaimana Allah lebih dekat dengan saya, karena saya mulai mendekatkan diri.
 Alhamdulillah sejak tahun awal kuliah, sholat wajib saya full. Bahkan jika tidak berjamaah terasa kering. Selain itu, pergaulan dengan lawan jenis mulai terjaga dimulai dari tidak gampang bersentuhan dan menjaga adab ketika bertemu lawan jenis. Di asrama juga betul-betul dikuatkan bagaimana menjaga aurat meskipun kepada sesame laki-laki. Menjaga tilawah, hafalan dan menguatkan ibadah Sunnah, saya dapatkan sejak saya menempati asrama beastudi etos. Hal yang paling menjadikan saya berada di titik balik ini adalah melalui aktifitas mentoring/ halaqah yang dikenalkan Beastudi Etos kepada saya. Kesan mentoring begitu dalam bagi saya dalam membawa perubahan dalam hidup saya.
 Sejak saat itu, saya mulai memahami untuk apa sebenarnya hidup itu, yaitu tidak lain adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Saya mulai menyadari bahwa hidup di dunia hanyalah tempat mengumpulkan bekal untuk menghadap kepada Allah SWT. Jika saat ini ada yang mengatakan saya sangat idealis (mungkin lurus dengan agama kali ya), lalu untuk apa saya melepaskan hal itu walau sejenak agar dianggap ‘anak seru’ oleh yang lainnya. Bukankah kita menjadi seru dengan cara kita sendiri, dan tidak bisa dipaksakan dengan cara yang sama apalagi tidak sesuai dengan prinsip.
  Keberanian Memutuskan
Saya ingin berbagi terkait keputusan-keputusan yang pernah saya ambil yang pada akhirnya menjadikan saya seperti saat ini. Tentunya pribadi yang Insya Allah akan selalu berusaha menjadi lebih baik dari hari kemarin. Hidup itu kan harus selalu berusaha menjadi lebih baik, meski kita tahu bahwa keimanan naik turun, tapi tetap harus membuat grafik naik.
 Keputusan pertama yang ingin saya ceritakan adalah terkait saya memilih untuk melanjutkan kuliah setelah SMA. Orang tua saya sebenaranya agak berat untuk membiarkan saya kuliah, karena pasti biayanya mahal. Di awal cerita saya belum menyinggung ya terkait kondisi ekonomi. Saya dilahirkan dari keluarga yang ekonominya pas-pasan. Oleh karena itu di atas saya ceritakan saya kuliah dengan beasiswa etos dari dompet dhuafa.
 Kembali ke pengambilan keputusan untuk kuliah, saat itu saya sangat memaksa sekali untuk bisa kuliah. Akhirnya saya diijinkan untuk kuliah dengan cari beasiswa. Pertama saya mendaftar PMDK Beasiswa ITS ambil Teknik Kimia. Ternyata saya hanya lolos sampai proses home visit, setelah diumumkan keputusan akhirnya, saya gagal masuk PMDK Beasiswa. Kondisi ini membuat saya sangat sedih sampai menangis di mushollah SMA (tempat yang sepi saat itu untuk menangis).
 Langkah saya tidak berhenti, saya mendapatkan bantuan dari guru SMA, Bu Aan, untuk ambil bimbel persiapan kuliah. Alhamdulillah saya bisa bimbel di Jember. Saat hari H ujian tulis nasional masuk PTN (SNMPTN namanya saat itu), saya merasa kurang percaya diri dan otak sudah capek karena malamnya saya begadang untuk mengerjakan latihan soal-soal SNMPTN. Akhirnya, saya tidak banyak menjawab soal. Dan ada keraguan saya akan lolos SNMPTN.
 Selanjutnya, saya minta ijin orang tua untuk mendaftar STAN dan ikut ujiannya di Malang. Saya ambil D3 Piutang dan Lelang Negara saat itu. Sebenarnya, saat itu orang tua termasuk Acong dan Emak tidak punya uang banyak, tapi mereka mengusahakannya entah bagaimana caranya, Insya Allah halal, karena melihat keinginan saya yang kuat untuk kuliah. Akhirnya, saya bisa daftar dan ikut tes STAN di Malang. Saya hanya belajar dari buku soal-soal masuk STAN milik teman saya, gantian.
 Hari pengumuman SNMPTN telah tiba, dan saya buka pengumumannya di rumah teman saya yang saat ini sudah menjadi dokter umum. Alhamdulillah, saya dinyatakan lolos pilihan kedua di Teknik Kelautan, ITS. Tetapi, masalah berikutnya muncul. Saya harus membawa uang 6 juta untuk daftar ulang. Ternyata, keluarga saya tidak punya tabungan untuk kuliah saya. Singkat cerita, saya diminta nekat ke ITS dan mengajukan keringanan. Saat itu, beasiswa etos belum ada pengumuman.
 Saya berangkat ke Surabaya dengan membawa uang sejuta dimana 600 ribu untuk saya daftar ulang, 400 ribu untuk uang awal saya hidup di Surabaya. Tempat menginap masih menumpang di asrama etos, sambal berharap bisa diterima di asrama itu. Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah melalui posko Kesma BEM ITS, saya bisa daftar ulang dengan uang 600 ribu. Sisanya diminta untuk dicicil dalam waktu satu tahun.
 Tapi, Alhamdulillah, saya tidak harus menyicil, bahkan uang 600 ribu kembali lagi ke saya karena saya dinyatakan lolos seleksi akhir beasiswa etos. Saat itu, saya merasa lega sekali karena selama tiga tahun ke depan kuliah saya Insya Allah aman. Selama kuliah selain beastudi etos, saya mendapatkan beasiswa SPP tambahan dari IKOMA ITS, Alumni ITS dan BRI.
 Beberapa hari setelah pengumuman beastudi etos, saya mendapat kabar dari teman SMA, kalau saya lolos ujian masuk STAN di jurusan yang saya pilih yaitu D3 Piutang dan Lelang Negara. Teman saya mengajak berangkat bareng ke Jakarta untuk daftar ulang. Setelahnya, saya cek pengumuman di warnet dan saya download persyaratan daftar ulangnya. Ternyata banyak berkas yang harus saya siapkan dan harus ke Jakarta pula. Saat itu, saya tidak pegang uang untuk mengurus berkas-berkas daftar ulang. Selain itu, saya juga telah mendapatkan Beastudi Etos. Oleh karenanya, saya memutuskan untuk melepas STAN dan memilih Teknik Kelautan ITS dengan beasiswa etos.
 Saya sempat berandai-andai. Seandainya saya tidak mendapatkan pembinaan di etos, dan memilih mengambil STAN, apakah saya bisa menemukan jalan hijrah saya. Takdir Allah selalu indah dan Insya Allah selalu membawa kenikmatan yang luar biasa.
 Keputusan kedua yang saya ingat adalah memutuskan untuk tidak bekerja di perusahaan migas seperti mimpi saya saat awal masuk kuliah (mungkin dari SMA malah ya). Selain karena saat itu kondisi bisnis migas yang melesu, saya mendapatkan pandangan baru dalam memberikan manfaat kepada banyak orang, yaitu dengan menjadi dosen. Keputusan ini muncul dalam perenungan saya molor kuliah selama satu tahun. Mengambil keputusan molor kuliah di saat bisa lulus tepat waktu adalah bagian keputusan yang sulit. Akhirnya saya molor, dan mendapatkan pandangan baru dalam dunia pascakampus sarjana.
 Saya menyampaikan keinginan saya kepada orang tua untuk mengambil kuliah pascasarjana karena ingin jadi dosen. Awalnya, orang tua merasa berat. Mereka berharap saya bisa langsung kerja. Tapi saya mencoba untuk menegaskan kembali keinginan saya, dan Alhamdulillah mereka mengijinkan tetapi mereka tidak bisa membiayai kuliah. Saya sih tidak masalah, karena Alhamdulillah sejak S1 sudah tidak menggunakan uang orang tua untuk kuliah.
 Akhirnya saya menyiapkan diri untuk kuliah pascasarjana, yaitu berupa persiapan toefl. Saya menjalankan bisnis kuliner bersama beberapa teman untuk bertahan hidup selama mempersiapkan pendaftaran beasiswa pascasarjana. Saya juga ngelesi setelah lulus, meski saat kuliah juga pernah ngelesi tapi berhenti di tahun kelima kuliah. Uang yang saya dapatkan saya gunakan untuk menyambung hidup, biaya makan. Tempat tinggal saya dibantu sahabat untuk tinggal di rumahnya dan sempat tinggal di kontrakan teman dekat juga dan free.
 Persiapan saya untuk mencapai toefl di atas 550 sangatlah berat. Saya juga beberapa kali pinjam uang untuk bisa ikut les dan ITP Toefl yang lumayan mahal. Saya pernah menuliskan perjalanan saya dalam mencari beasiswa pascasarjana di dalam Tumblr ini. Singkat cerita saya berhasil mendapatkan beasiswa PMDSU. Saya sempat ingin putus di tengah perjuangan untuk pascasarjana, karena sudah sangat tidak punya uang untuk ambil tes lagi dan kasihan orang tua juga yang seharusnya sudah bisa saya bantu keuangannya setelah sarjana. Tapi saya malah masih kekeh untuk kuliah pascasarjana. Alhamdulillah, perjuangannya berakhir dengan mendapatkan beasiswa S2 sekaligus lanjut S3 yang saya jalani saat ini.
 Belum bisa memuaskan orang tua dengan membantu keuangan, saya memutuskan untuk menikah. Saya merasa sudah saatnya menikah, meski orang tua saat itu kembali mencegah keinginan saya. Orang tua minta saya untuk mapan lebih dulu. Tapi saya tidak bisa untuk menunggu itu, karena ada kondisi yang membuat saya wajib untuk menikah. Selain itu, saya tidak pernah tahu akan mapan di saat kapan. Saya selalu percaya bahwa Allah tidak akan menelantarkan kehidupan saya dan orang tua ketika saya mengambil keputusan menikah di saat saya belum mapan.
 Alhamdulillah pada akhirnya orang tua saya setuju, dan Alhamdulillah Allah menjodohkan dengan seorang wanita yang begitu sabar dan mau mendampingi dalam menjalani kehidupan ini. Istri saya bernama Ika Purnamasari, alumni IPB dan saat ini menjadi dosen Agroteknologi di Universitas Jember.
 Kehidupan setelah pernikahan kami Alhamdulillah Allah cukupkan, meski sangat susah untuk menabung. Kami menjalani kehidupan rumah tangga dari nol, tanpa ada bekal modal apapun dari keluarga untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Saat kondisi seperti ini, kami memutuskan untuk tidak menunda memiliki anak. Karena kami yakin Allah sudah menjamin setiap dari kami.
 Alhamdulillah saat ini saya dengan bahagia menjalani S3 saya, dan mulai merasa di puncak ‘kelelahan’ berlama-lama studi S3 dan ingin segera selesai (karena sudah molor 1 tahun), dan berdaya dengan naik level. Maka, setelah ini aka nada keputusan-keputusan berani lainnya yang harus saya ambil untuk meneruskan perjuangan hidup, mengumpulkan bekal sebelum menghadap Allah SWT. Jangan pernah berhenti dan jangan pernah takut dalam mengambil keputusan selama kita selalu melibatkan Allah di dalamnya.
  Being Different
Seperti yang diutarakan di atas, saya dilahirkan di keluarga dengan ekonomi lemah. Oleh karenanya, saya harus menjadi berharga agar diri saya memiliki nilai untuk melanjutkan cita-cita. Saya berfikir bahwa saya bukanlah orang yang terlalu dipandang karena tidak punya apa-apa, tetapi saya harus melakukan sesuatu supaya saya bisa naik kelas meski kondisi ekonomi orang tua saya lemah.
 Latar belakang tersebut membuat saya terus melakukan banyak hal dimana tidak banyak orang mendapatkan itu. Saya membuat diri saya mendapatkan hak istimewa atas hasil-hasil yang saya perjuangkan. Saya berfikir, saya harus menjadi orang yang berbeda. Orang yang memiliki karya, yang bisa naik kelas bukan karena kondisi ekonominya tapi karena kapasitas yang saya miliki. Sampai terbersit sebuah jargon, dimana saya berpijak disitulah saya harus terkenal. Ini jargon gaya banget sih emang.
 Alhamdulillah, sejak SD saya mencetak prestasi, dan saya pertahankan sampai SMA. Karena prestasi-prestasi inilah saya bisa mendapatkan bantuan dan orang-orang selalu mendukung karya saya. Mulai dari bantuan bebas biaya les saat SMA, bantuan beasiswa saat SMP, dan lain sebagainya. Saya berpikir, dengan cara saya berprestasi, saya bisa menjadikan pribadi ini bernilai. Coba bayangkan, udah ekonomi lemah mau jadi person yang tidak menghasilkan apa-apa. Lalu, apa istimewanya kita bagi kehidupan ini.
 Saat kuliahpun, jargon saya tetap. Saya tidak ingin diremehkan meski saya berasal dari kota kecil, dan saat itu berbadan kurus sekali. Alhamdulillah banyak hal yang bisa saya hasilkan saya kuliah dari prestasi pribadi hingga prestasi bersama. Di bangku kuliah saya aktif di himpunan mahasiswa jurusan sebagai sekum (sekarang namanya wakhima), BEM ITS sebagai menteri ristek, kegiatan sosial etos dan Dompet Dhuafa serta banyak aktifitas lainnya. Sampai pernah IP saya turun yang awal tahun bisa 3.86 di tengah tahun bisa 2.56. Tapi, saya merasa mendapatkan banyak hal positif sebagai pengganti turunnya IP saya. Meski Alhamdullillah saya bisa lulus dengan IPK 3.51.
 Saat ini, dalam perkuliahan doktor, kami dituntut untuk membuat publikasi internasional yang memiliki dampak bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Awalnya, saya kurang setuju dengan luaran yang berupa paper publikasi. Hal ini dipengaruhi oleh aktifitas saya saat S1 yang lebih ‘menginjak bumi’. Awalnya pikiran saya seperti itu. Setelah lama dalam menyelami dunia akademisi, maka saya menyadari bahwa publikasi adalah awal memberi manfaat bagi seorang peneliti. Ketika penelitian tersebut focus dan terus berkembang akhirnya akan menjadi sebuah karya yang bisa masuk industri dan manfaatnya lebih dirasakan oleh banyak orang. Mungkin di awal, paper kita akan terasa manfaatnya bagi sesama peneliti di bidang tersebut atau investor start up yang sedang mencari temuan baru melalui paper. Namun, lambat laun jika rencana riset jelas, maka karya di atas paper tersebut dapat dirasakan oleh banyak orang. Dan sata itulah, sudut pandang saya berubah mengenai dunia perpublikasian.
 Perjalanan di atas adalah sebagian kecil dari semua perjalanan yang saya alami selama 30 tahun ini. Semoga apa yang saya tulis dapat memberi ingatan kepada saya akan perjuangan-perjuangan saya selama ini, apalagi setelah ini akan menghadapi new pascakampus. Dan bermanfaat untuk orang lain dalam mengilhami pengalaman hidup saya. Jika cerita di atas dirasa kurang special, tolong ajari saya cara mengemas cerita hidup yang biasa menjadi luar biasa hanya dengan sebuah permainan kalimat. Karena saya ingin sekali menerbitkan buku yang mengisahkan cerita-cerita yang mungkin bisa membangun jiwa kita bersama.
 Terima kasih ya, sudah membaca sampai akhir. Semoga Allah memudahkan kita dalam mengambil setiap hikmah kehidupan ini. Karena sesuangguhnya tempat kita bukan di dunia ini, tapi di akhiratlah tempat kita.
1 note · View note