Tumgik
#Caleg Gagal Depresi
newsindonesiacoid · 3 months
Text
RSUD Moh Anwar Sumenep Siapkan Ruangan Khusus, Atasi Caleg Depresi
SUMENEP, (News Indonesia) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep mengaku telah menyiapkan ruangan khusus bagi calon legislatif (caleg) yang depresi karena gagal dalam kontestasi Pileg tahun 2024. Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati melalui Kabid Informasi dan Evaluasi RSUD Moh Anwar Sumenep dr. As’ad Zainudin menyampaikan, pihaknya siap melayani caleg gagal…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bantennewscoid-blog · 3 months
Text
RSUD Adjidarmo Lebak Siap Layani Caleg Depresi
LEBAK– Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo, Kabupaten Lebak, mengaku siap menangani calon legislatif (caleg) yang mengalami depresi akibat kalah dalam Pemilihan Umum (Pemilu). Kepala Bagian Humas RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, dr Jauhari Assukri  mengatakan pihak rumah sakit telah menyiapkan ruangan serta perawatan yang khusus untuk menangani caleg yang gagal dalam…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
baliportalnews · 5 months
Text
RSUD Buleleng Siap Tangani Caleg Stres Karena Gagal di Pemilu 2024
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG - Memiliki dua tenaga medis yakni tenaga psikolog klinis dan psikiater, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng sudah siap memberikan pelayanan terhadap calon legislatif (Caleg) yang kemungkinan stres atau depresi dikarenakan gagal dalam kontestasi politik atau Pemilu legislatif di tahun 2024 mendatang. Direktur Utama RSUD Kabupaten Buleleng, dr. Putu Arya Nugraha menyebut kalau misalnya ada (caleg stres) pihaknya memang tidak menyediakan pelayanan khusus bagi caleg gagal di Pemilu mendatang. Akan tetapi jika ditemukan, pihaknya telah siap memberikan penanganan dengan didukung dua tenaga psikolog klinis serta psikiater yang ada. Seandainya ada, lanjut dr. Arya pasien bisa terlebih dahulu dibawa ke poliklinik umum jika belum membawa rujukan dari fakes primer. Namun jika sudah membawa rujukan maka pasien langsung diarahkan ke psikolog klinis atau psikiater sesuai rujukan yang dicantumkan. "Tidak langsung ke Rumah Sakit Jiwa (Kalau ada caleg stres karena gagal di Pemilu), kita bisa tangani kecuali kalau gejalanya gaduh, gelisah, dan agresif baru biasanya psikolog akan merujuk kesana. Apalagi kita belum memiliki ruang khusus penanganan seperti itu dan baru rencana tahun depan baru bikin kalau ada anggaran," ungkapnya saat dikonfirmasi Senin (27/11/2023). dr. Arya menambahkan peluang untuk sembuh bagi caleg stres karena gagal lebih besar ketika diberikan penanganan yang sesuai. Bahkan tidak sampai dirujuk ke rumah sakit jiwa selama pasien tidak menunjukkan gejala gaduh, gelisah, dan agresif. Ia pun menyebutkan penanganan pasien gangguan jiwa yang lama apabila memiliki faktor genetik atau tiba-tiba menunjukkan gangguan kejiwaan. "Kalau gejala akutnya jelas seperti kalah pemilu, kehilangan pekerjaan, perceraian atau perundungan itu akan lebih cepat penanganannya," imbuhnya. Disinggung apakah pernah ada pasien gangguan jiwa dengan latarbelakang kalah Pileg, dr. Arya menegaskan belum pernah ada secara terperinci ditangani di RSUD Buleleng. Sebab pasien yang ditangani biasanya masuk dengan catatan memiliki kecemasan yang dilatarbelakangi rasa takut dan rasa kecewa. "Biasanya yang seperti itu tidak didiagnosis khusus begitu (gagal di pileg), tapi lebih ke umum misalnya kecemasan atau depresi lalu penyebabnya akan muncul berbagai pencetus misalnya takut jadi tidak tertulis secara khusus kalah nyaleg tapi kalau kronologis mungkin seperti itu," paparnya.(dar/bpn) Read the full article
0 notes
majalahbidan · 5 years
Photo
Tumblr media
20 Kamar Dipersiapkan RSUD Sidoarjo Untuk Caleg Gagal Yang Stres (SIDOARJOterkini) – Untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang mengalami gangguan kejiwaan dan depresi paska Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)  Sidoarjo menyiapkan 20 kamar di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
0 notes
dinamikaonline · 5 years
Photo
Tumblr media
20 Kamar Dipersiapkan RSUD Sidoarjo Untuk Caleg Gagal Yang Stres (SIDOARJOterkini) – Untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang mengalami gangguan kejiwaan dan depresi paska Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)  Sidoarjo menyiapkan 20 kamar di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
0 notes
hanissintia-blog · 5 years
Text
Target Suara Tak Tercapai, Kisah Tim Sukses Caleg Gagal yang Depresi Ditagih Perolehan Suara
Hanis Sintia Target Suara Tak Tercapai, Kisah Tim Sukses Caleg Gagal yang Depresi Ditagih Perolehan Suara Artikel Baru Nih Artikel Tentang Target Suara Tak Tercapai, Kisah Tim Sukses Caleg Gagal yang Depresi Ditagih Perolehan Suara Pencarian Artikel Tentang Berita Target Suara Tak Tercapai, Kisah Tim Sukses Caleg Gagal yang Depresi Ditagih Perolehan Suara Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Target Suara Tak Tercapai, Kisah Tim Sukses Caleg Gagal yang Depresi Ditagih Perolehan Suara Warga Desa Penpen, Kecamatan Mundu, Cirebon ini tak kuat karena terus ditagih sang caleg mengenai hasil perolehan suara yang di luar prediksi. http://www.unikbaca.com
0 notes
kinanmanja-blog · 5 years
Text
Rumah Sakit Jiwa Menur Sediakan 360 Kamar untuk Caleg Gagal yang Depresi
Kinan Manja Rumah Sakit Jiwa Menur Sediakan 360 Kamar untuk Caleg Gagal yang Depresi Artikel Baru Nih Artikel Tentang Rumah Sakit Jiwa Menur Sediakan 360 Kamar untuk Caleg Gagal yang Depresi Pencarian Artikel Tentang Berita Rumah Sakit Jiwa Menur Sediakan 360 Kamar untuk Caleg Gagal yang Depresi Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Rumah Sakit Jiwa Menur Sediakan 360 Kamar untuk Caleg Gagal yang Depresi Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya menyediakan 360 tempat tidur untuk melayani caleg yang mengalami gangguan jiwa UNIKBACA.COM
0 notes
riniivanka-blog · 5 years
Text
Psikolog : Caleg Harus Perkuat Mental untuk Antisipasi Depresi Bila Gagal
Rini Ivanka Psikolog : Caleg Harus Perkuat Mental untuk Antisipasi Depresi Bila Gagal Artikel Baru Nih Artikel Tentang Psikolog : Caleg Harus Perkuat Mental untuk Antisipasi Depresi Bila Gagal Pencarian Artikel Tentang Berita Psikolog : Caleg Harus Perkuat Mental untuk Antisipasi Depresi Bila Gagal Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Psikolog : Caleg Harus Perkuat Mental untuk Antisipasi Depresi Bila Gagal Dekan Fakultas Psikologi Universitas Semarang (USM), DR Rini Sugiarti SPsi MSi menilai bahwa upaya untuk memenangkan pemilu dari para caleg bisa dilak http://www.unikbaca.com
0 notes
adelzahara-blog · 5 years
Text
INFO PEMILU - BPJS Tanggung Biaya Pengobatan Caleg Stres
Adel Zahara INFO PEMILU - BPJS Tanggung Biaya Pengobatan Caleg Stres Artikel Baru Nih Artikel Tentang INFO PEMILU - BPJS Tanggung Biaya Pengobatan Caleg Stres Pencarian Artikel Tentang Berita INFO PEMILU - BPJS Tanggung Biaya Pengobatan Caleg Stres Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : INFO PEMILU - BPJS Tanggung Biaya Pengobatan Caleg Stres Para caleg tak perlu khawatir, jika depresi karena gagal pemilu akan kami biayai sampai sembuh UNIKBACA.COM
0 notes
bellanurmae-blog · 5 years
Text
INFO PEMILU - BPJS Tanggung Biaya Pengobatan Caleg Stres
Bella Nurmae INFO PEMILU - BPJS Tanggung Biaya Pengobatan Caleg Stres Artikel Baru Nih Artikel Tentang INFO PEMILU - BPJS Tanggung Biaya Pengobatan Caleg Stres Pencarian Artikel Tentang Berita INFO PEMILU - BPJS Tanggung Biaya Pengobatan Caleg Stres Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : INFO PEMILU - BPJS Tanggung Biaya Pengobatan Caleg Stres Para caleg tak perlu khawatir, jika depresi karena gagal pemilu akan kami biayai sampai sembuh http://www.unikbaca.com
0 notes
tagarnews · 5 years
Text
1.252 Caleg Sumut Pasti Gagal, RS Jiwa Muhammad Ildrem Siap Tampung Caleg Depresi https://t.co/nJGKP00aOb
1.252 Caleg Sumut Pasti Gagal, RS Jiwa Muhammad Ildrem Siap Tampung Caleg Depresi https://t.co/nJGKP00aOb
— Tagar News (@tagarnews) March 24, 2019
from Twitter https://twitter.com/tagarnews March 24, 2019 at 12:52PM via IFTTT
0 notes
carinapayue-blog · 5 years
Text
RSUD Dr Soeroto Ngawi Siapkan 'Kamar Khusus' untuk Caleg Depresi, Dilengkapi Rantai dan Pintu Terali
Carina Payue RSUD Dr Soeroto Ngawi Siapkan 'Kamar Khusus' untuk Caleg Depresi, Dilengkapi Rantai dan Pintu Terali Artikel Baru Nih Artikel Tentang RSUD Dr Soeroto Ngawi Siapkan 'Kamar Khusus' untuk Caleg Depresi, Dilengkapi Rantai dan Pintu Terali Pencarian Artikel Tentang Berita RSUD Dr Soeroto Ngawi Siapkan 'Kamar Khusus' untuk Caleg Depresi, Dilengkapi Rantai dan Pintu Terali Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : RSUD Dr Soeroto Ngawi Siapkan 'Kamar Khusus' untuk Caleg Depresi, Dilengkapi Rantai dan Pintu Terali RSUD Dr Soeroto Ngawi menyiapkan ruangan atau sal khusus bagi calon legislatif (caleg) depresi yang gagal dalam Pileg 17 April 2019 mendatang. http://www.unikbaca.com
0 notes
gosulsel · 5 years
Text
RS Dadi Makassar Bersiap Tampung Caleg Depresi - Gosulsel
MAKASSAR, GOSULSEL.COM--Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar mengaku siap menampung politikus tekor yang gagal memperebutkan kursi di legislatif. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kontestasi pemilu di tahun 2009 dan 2014 ada ribuan caleg yang mengalami depresi lantaran gagal...
https://gosulsel.com/2019/01/14/rs-dadi-makassar-bersiap-tampung-caleg-depresi/
#CalegDepresi #HEADLINE #RSDadiMakassar
0 notes
majalahforbes-blog · 5 years
Text
Politik di Mata Milenial
Forbes - Deras dan cepatnya arus informasi lewat teknologi jadi keuntungan sendiri. Apalagi memasuki tahun politik. Banyak isu diotak-atik. Mulai dari pujian sampai kritik. Semua mudah dilakukan lewat media sosial. Sasaran empuknya adalah pemilih milenial. Mesin partai politik bergerak. Membombardir dengan beragam konten kampanye. Bergerak cari massa melalui dunia maya. Anak muda di usia produktif diharapkan terpengaruh. Menjadi melek politik dan tergerak untuk mendukung. Generasi milenial sudah paling paham soal media sosial. Mereka terdepan dan haus informasi. Lantas, bagaimana pandangan mereka soal politik? Forbes menemui sejumlah milenial dengan berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Mencari tahu sudut pandang mereka menjelang hajatan demokrasi di tahun depan. Akhir pekan lalu kami berjalan di pemukiman padat bilangan Jakarta Barat. Bertemu sekumpulan anak muda. Mereka tengah asyik duduk santai. Berbincang di pinggir jalan. Rata-rata mereka berusia 20-25 tahun. Dedi, salah seorang di antara mereka, terlihat paling dewasa. Sambil menikmati segelas kopi hitam, obrolan kami pun menyinggung soal tahun politik. Mereka mengaku kurang tertarik pada politik. Bukan menjadi hal istimewa. Tak banyak mereka tahu tentang dunia ini. Apalagi terkait isu beredar belakangan. Mengetahui berita tentang politik pun cuma sekilas saja. "Kalau ada (berita) dibaca, kalau enggak ya udah. Cuma sekedar tahu," kata Dedi kepada kami. Bahkan pekerja swasta ini tidak tahu jumlah partai politik peserta pemilu saat ini. Apalagi keinginan bergabung dengan partai politik. Jauh. Tak pernah terpikirkan. Dia tak memiliki minat untuk itu. Pria berusia 25 tahun ini merasa sudah nyaman dengan dengan dua hak favoritnya. Musik dan berpetualang. Begitu pun dengan Elbara, teman Dedi. Dalam pikirannya, dunia politik di Indonesia jelang Pemilu 2019 selalu riuh isu negatif. Bahkan menganalogikan seperti politik seperti selokan. Hingga dia menyimpulkan, "Politik itu kotor". "Kalau kali kotor ya ngapain nyemplung! Lihat aja dari atas, nontonin," ujar Elbara menambahkan. Meski begitu, keduanya sepakat, menjadi seorang presiden tidaklah mudah. Banyak keahlian harus dimiliki untuk mengurus ratusan juta penduduk Indonesia. Kata Dedi, jangankan menjadi seorang presiden, jabatan setingkat ketua RT pun sangan sulit. Misalnya meminta warga kerja bakti. Tak semua warga keluar rumah saat diminta membersihkan lingkungan. Apalagi bila mengurus rakyat Indonesia. Belum lagi segudang masalah Indonesia tak kunjung usai. Mulai dari lapangan pekerjaan, stabilitas ekonomi hingga infrastruktur. Keadilan infrastruktur masih belum merata. Semua terpusat di kota. Sementara wilayah pelosok Indonesia masih banyak yang belum dibangun. Sebagai pendaki gunung dan petualang, dia sangat fokus dengan kerusakan alam akibat sampah. Itu temuannya dari pendakian beberapa waktu terakhir. Entah di gunung atau di kota, kata Dedi, kesadaran membuang sampah masih kurang. Maka dia dan teman-temannya sepakat mental vandalisme harus dihapus. Dengan begitu pelbagai hal lain akan ikut berubah jadi lebih baik. Bosan Ribut-Ribut Politik Kisah berbeda datang dari Irna Maulana. Mahasiswa Ekonomi di Jakarta Timur. Tegas dia katakan, dunia politik membosankan. Banyak intrik di dalamnya. Tak jarang langkah licik dan picik ditempuh demi mendapatkan jabatan. Apalagi di tahun politik ini, banyak berita negatif bertebaran. Saling menjatuhkan. Padahal, sempat terbersit dalam benaknya untuk bergabung jadi bagian partai politik. Tepatnya lima tahun lalu saat Pemilu 2014. Waktu itu dia masih berstatus siswa SMK. Ketertarikan akan politik datang saat tetangga rumahnya mencalonkan diri sebagai anggota DPRD. Saat masa kampanye, kata Irna, caleg itu banyak membantu orang tanpa pandang bulu. Semua dibantu meski dengan imbalan minta dipilih saat Pemilu. Melihat respon positif dari warga, Irna jadi terpacu jadi politisi. Namun sayangnya, caleg itu gagal. Sikap baik dan ramahnya hilang. Depresi lantaran gagal jadi anggota dewan. Sejak itu dia mengurungkan niatnya terjun ke dunia politik. "Sekarang udah enggak minat," kata Irna.
Tumblr media
Gadis usia 21 tahun ini mendambakan sosok wakil rakyat atau pemimpin yang dekat dengan rakyat. Mengetahui semua keinginan dan kebutuhan rakyat. Meski dirinya menyadari hal itu mustahil terwujud. Apalagi untuk membangun Indonesia dengan luas sebesar ini. Tentu tidak mudah. Dia tak bisa membayangkan kalau menjadi seorang presiden. Banyak menanggung beban. Utamanya terkait tentang ekonomi. Menjaga stabilitas perekonomian tentu bukan perkara gampang. Meski begitu, banyak hal harus segera dibenahi di Indonesia. Masalah kesenjangan salah satunya. Kata Irna, bukan cuma kesenjangan ekonomi. Kesenjangan infrastruktur juga jadi perhatian. Sebab pembangunan masih terpusat di kota. Belum lagi utang Indonesia ke luar negeri terus bertambah. "Utangnya memang buat infrastruktur tapi besarnya utang tidak sepadan dengan apa yang dibangun," ucap dia. Sebagai mahasiswa tingkat akhir, masalah lapangan pekerjaan ikut mengusiknya. Dia juga tengah 'dagdigdug' soal lapangan pekerjaan. Irna mengaku kecewa dengan pemerintah sekarang. Terutama soal klaim pemerintah menyebut banyak lowongan pekerjaan disediakan untuk anak bangsa. Namun, berembus kabar Indonesia tengah mendapat serbuan tenaga kerja asing. Perizinan TKA pun dibuat mudah. "Jadi sama aja bohong. Ada lowongan kerja tapi sistemnya bikin kita enggak masuk ke perusahaan itu," ungkap dia. Sikap apolitis masih menjadi terasa di milenial. Annisa Nurlatifah (25), mengaku bosan dengan perdebatan politik. Saling menyudutkan satu sama lain membuatnya jengah. Apalagi saat pesta demokrasi 5 tahunan ini. Publik terus menerus disuguhkan adu argumen. Baik dalam ruang diskusi maupun saling singgung lewat media. "Perdebatan itu seru tapi kalau terus-terusan ya bosen juga," kata Annisa. Bosan menjadi penonton debat politik, membuat dia enggan jadi politisi. Sudah muak dan pusing melihat pelbagai pencitraan. Sikap ini jadi identitas kebanyakan milenial. Menyukai sesuatu praktis dan instan. Sehingga baginya, pemimpin era milenial haruslah melek teknologi dan tahu keinginan rakyat. Milenial juga tak butuh janji manis. Mereka butuh bukti. Pembangunan Indonesia belum rata. Terpusat di kota saja. Sehingga jadi kepala negara tidaklah mudah. Melainkan tulus bekerja untuk melayani rakyat. Dua perempuan muda tadi memang jengah dengan kondisi politik. Yudi justru berbeda. Dia melihat dunia politik sesuatu yang menarik untuk diikuti. Berbagai strategi dilancarkan demi satu tujuan. Memenangkan partai politik dengan seperangkat jabatan publik. Produser radio ini mengaku pernah menjadi salah satu pendukung kandidat Pilpres. Sensasi membanggakan calon begitu dinikmati. Bahkan kerap sakit hati bila ada pihak yang menyudutkan. Tapi kini dia bukan lagi pendukung capres-cawapres. Memutuskan untuk tidak berpihak ke salah satu kandidat. Dia sadar dukungannya dulu tak membuat hidupnya nyaman dan bergerak bebas. Meski begitu dia belum pernah terbersit untuk aktif di dunia politik. Sebab, hingga kini belum menemukan partai politik sesuai dengan ideologinya. Termasuk pemimpin di masa depan. Pemimpin idolanya sejak dulu adalah almarhum Presiden ke-4 Gus Dur. Di tengah tahun politik ini, sebagai milenial Yudi menginginkan sosok pemimpin 'zaman now'. Pemimpin yang bisa memahami keinginan rakyat sepenuhnya. Memenuhi hak kaum marjinal juga tak luput dari perhatiannya. Sebab dia menyadari betul kelompok minoritas suka terabaikan. "Dia juga harus masuk ke semua lingkungan. Enggak malu gabung sama anak jalanan, punk dan lain-lain," tutur Yudi. Memperbaiki Indonesia di masa depan memang bukan sekedar tugas pemimpin. Rakyat juga harus mendukung. Dengan pelbagai cara. Kondisi ini disadari para milenial. Termasuk Yudi. Menurutnya, riuh di jagat media sosial memang seru. Namun, terkadang tidak sesuai dengan dunia nyata. Sebagai generasi muda, sudah seharusnya memiliki segudang cita dan giat berusaha. Read the full article
0 notes
ayoeseksina-blog · 6 years
Text
VIDEO : Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang, Siap Tampung Caleg Depresi, Ini Fasilitasnya
Ayoe Seksina VIDEO : Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang, Siap Tampung Caleg Depresi, Ini Fasilitasnya Artikel Baru Nih Artikel Tentang VIDEO : Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang, Siap Tampung Caleg Depresi, Ini Fasilitasnya Pencarian Artikel Tentang Berita VIDEO : Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang, Siap Tampung Caleg Depresi, Ini Fasilitasnya Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : VIDEO : Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang, Siap Tampung Caleg Depresi, Ini Fasilitasnya Rumah Sakit Ernaldi Bahar siap melayani para caleg yang mengalami depresi akibat gagal di pemilihan http://www.unikbaca.com
0 notes
carinapayue-blog · 5 years
Text
RSUD Jombang Siapkan Ruang Khusus bagi Caleg Stres
Carina Payue RSUD Jombang Siapkan Ruang Khusus bagi Caleg Stres Artikel Baru Nih Artikel Tentang RSUD Jombang Siapkan Ruang Khusus bagi Caleg Stres Pencarian Artikel Tentang Berita RSUD Jombang Siapkan Ruang Khusus bagi Caleg Stres Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : RSUD Jombang Siapkan Ruang Khusus bagi Caleg Stres RSUD Jombang menyiapkan ruangan khusus untuk merawat calon anggota legislatif (caleg) yang mengalami depresi akibat gagal dalam Pileg 17 April 2019 http://www.unikbaca.com
0 notes