Tumgik
t0nimaru · 6 years
Text
Bebal Berharap
Hanya satu yang ku tak mampu. Memilikimu. Selebihnya akan kucoba semampu yang kubisa, setidaknya sampai kau menyadari bahwa hanya aku yang selalu ada.
Kemungkinanku untuk gagal membahagiakanmu itu besar. Sebesar kepala dedemit yang meremehkan manusia. Tetapi kemungkinanku untuk menyerah sangatlah kecil. Sekecil niatan baik yang terselimuti rasa pamrih.
Harus kuakui ternyata bukan sesuatu yang mudah untuk memikul rindu sendirian. Terlebih lagi ketika yang dirindukan tak kunjung mempedulikan. Kekecewaan selalu ada di setiap pengharapan. “Seharusnya cari saja yang lain,” kata hatiku.
“Aku tahu, tetapi aku tak mau.”
“Kau seperti orang bodoh yang bebal.”
“Begitulah aku. Jangan kau paksa aku untuk berpikir ulang, karena selalu dirinya yang terbayang. Inilah cint—”
“—Itu hanya sebuah kebodohan.”
“Lalu, apakah orang bodoh tak boleh memiliki harapan?”
…..
0 notes
t0nimaru · 6 years
Text
Buat Seseorang Yang Tak Kunjung Datang
Menunggu memanglah pekerjaan yang membosankan. Terkadang bahkan bisa jadi menjengkelkan—bilamana harus menenunggu tanpa kepastian. Saat seseorang yang kutunggu tak kunjung datang, perasaanku pun mulai terombang-ambing kegelisahan. Pengharapanku mulai menemui kepasrahan.
“Apakah kamu mengingkari janjimu lagi?” pertanyaan itu terus melintas di kepalaku kala aku menunggumu.
Kunyalakan smartphone yang sejak tadi kugeletakan di meja coklat usang itu. Kupastikan tak ada pesan yang kulewati darimu. Ingin kubuka satu persatu kotak masuk, tetapi sepertinya tak ada satu pun pesan baru. Ingin kubuka fitur panggilan, tetapi sepertinya tak ada satu pun panggilan masuk. Ingin kuputar balikan layarnya, tetapi sepertinya tak ada kerjaan. Akhirnya kembali kugeletakan smartphoneku di samping cangkir kopi berwarna ungu.
Aku bosan. Berjam-jam sudah kumenunggumu. Sebuah kedai kopi yang baru pertama kali kukunjungi. Sepi. Entah karena kurang promosi, atau mungkin karena memang salah pilih lokasi. Aku tak peduli. Bukan urusanku untuk memikirkannya. Satu-satunya urusanku berada di tempat itu adalah untuk menunggumu. Hanya itu.
Bukan pertama kali kamu membuatku menunggu seperti itu. Aku masih ingat, beberapa bulan yang lalu, kamu memintaku untuk menunggumu sepulang kerja pada hari Sabtu. Tapi apa yang terjadi? Kamu pulang tanpa mengabariku. Kamu melupakanku. Padahal seharian itu hujan tak berhenti turun dengan derasnya. Aku sendirian menunggumu di bawah halte bus yang sudah tidak layak lagi disebut halte. Tempat itu lebih terlihat seperti bangunan yang mengganggu. Atapnya bocor, tempat duduknya patah, dan tiang-tiangnya banyak ditempeli poster caleg yang entah apa latar belakang dan motivasinya ikut dalam pemilihan sehingga dia harus berpose dengan senyum yang dipaksakan.
Sore itu aku tak ingin kejadian yang sama terulang lagi. Aku harus memastikannya. Kuputuskan untuk meneponmu.
((( Panggilan Dialihkan )))
Kucoba lagi.
((( Sibuk )))
Kucoba lagi. Tetapi dengan gaya mengangkat telepon yang berbeda. Sebelumnya aku menelepon dengan tangan kanan, selanjutnya kucoba dengan lepas tangan. Siapa tahu berpengaruh.
Yak, terhubung!
Tetapi beberapa saat kemudian smartphoneku mati. “Sial, lowbet!” gerutuku tak berkesudahan setelahnya.
***
Aku masih setia menunggumu. Sudah sampai hari kelima sejak aku pertama kali datang ke tempat itu. Sepertinya beberapa pelayan sudah mulai tidak asing lagi dengan wajahku. Beberapa di antaranya bahkan ada yang memberanikan diri untuk menyapa, “Sendirian lagi, Kak?” katanya.
“Iya,” jawabku dengan tersenyum.
“Ajak pacarnya Kak biar gak bete, hehehe.” Candanya.
“Iya, ini lagi nunggu.”
“Oh gitu,” pelayan itu lalu mulai menaruh pesananku di meja, “ini kopinya Kak, silakan.” tambahnya sebelum pergi.
“Terima kasih.”
Aku kembali menunggumu hingga malam tiba dan kamu tak juga menampakkan keberadaanmu. Malam itu aku pulang dengan kembali membawa kekecewaan.
Keesokan harinya kuputuskan untuk tidak datang lagi ke tempat itu. Begitupun dengan hari-hari setelahnya. Aku ingin berhenti menunggumu. Bukannya aku menyerah, hanya saja aku merasa lelah. Aku tak sanggup bila harus terus dikecewakan. Aku ingin beristirahat barang sebentar. Tak apa, kan? Walau mungkin kamu sudah tak peduli dengan perasaanku, tetapi asal kau tahu saja bahwa aku masih sangat peduli dengan kebahagiaanku sendiri. Maka dari itu mulai hari ini aku pun berhenti.
Selamat tinggal.
0 notes
t0nimaru · 8 years
Quote
Serugi-ruginya jadi orang adalah jadi orang yang munafik
0 notes
t0nimaru · 8 years
Text
Not Sent (3)
AKU masih ingat dulu kau pernah bilang bahwa tempat ternyaman untuk merebahkan sedihmu adalah di pundakku, namun aku lupa bertanya di manakah tempat ternyaman untuk kau melepas bahagiamu yang ternyata bukan dengan aku,, 
Terkadang aku ingin sesekali menegurmu, memarahimu, bahkan membentakmu agar kau tersadar betapa aku mempedulikanmu; menyayangimu. Tapi seperti’nya memang tidak perlu, karena nyata’nya memang aku tak pernah ingin memaksamu untuk balik mempedulikan kepedulianku; mempedulikan kesayanganku,,
Sadarkah kau bila segala yang kulakukan untukmu semua’nya tidak terlepas dari rasa sayangku yang teramat besar padamu,,? Aku rasa iya, atau mungkin tidak, entahlah,,
Maaf, bila aku terlalu banyak bicara,,
Ketika kau bersedih, ketika kau gelisah, dan ketika kau sedang butuh seseorang untuk mendengarkan segala hal yang telah kau lakukan—baik itu kegagalan ataupun keberhasilan, ketahuilah bahwa aku selalu ada untuk mendengarkanmu. Dan pastinya aku akan selalu ada untukmu kapan pun kau mau, selama aku bisa, aku akan selalu mencoba menjadi pendamping yang berguna,,
Begitupun ketika aku sedih, ketika aku gelisah, dan ketika aku sedang butuh seseorang untuk mendengarkan segala hal yang telah kulakukan—baik itu kegagalan ataupun keberhasilan, aku ingin kau tahu bahwa aku menginginkanmu ada untuk mendengarkanku. Tapi ya sudahlah, tak apa bila memang kau tak bisa, toh aku pun tidak memaksa, aku hanya sekadar ingin kau mengetahui’nya saja,,
Bagiku, kebahagiaanmu itu semacam garis finish dari pelarian yang telah kumulai sejak mengenalmu, aku tak pernah menyesal bila ternyata aku bukanlah garis finish bagimu, karena aku sadar, aku bukanlah siapa2mu. Aku hanya seorang pengagum yang terlalu terbawa perasaan saat di dekatmu, aku terlalu merasa senang saat kau tersenyum padaku, sampai2 aku lupa cara’nya bersedih dan menangis saat keegoisanmu mulai mengecewakanku,,
Maaf, bila aku terlalu naif sebelum’nya,,
Jika kau ingin tahu apa yang sebenar’nya sedang kurasakan saat ini, akan segera kuberitahu kau bahwa kebingungan seakan telah menggerogoti kebahagiaanku, rasa cemburu sedikit demi sedikit telah meracuni kenaifanku, dan rasa ingin memilikimu seutuh’nya telah membuatku merasa tak nyaman dengan hubungan ini. Apa aku salah,,?
Ya, aku memang salah, aku memang selalu salah, aku memang selalu berpikir bahwa mencintaimu di saat kau telah dimiliki orang lain itu adalah sesuatu yang tidak masalah padahal hal itu adalah hal yang benar2 salah,,
Ya, aku memang salah,,
Maaf, bila aku terlalu mengharapkan sesuatu yang tak biasa,,
0 notes
t0nimaru · 8 years
Text
Kenapa Aku Suka Nulis,,?
Kalau aku, suka nulis karena aku nggak mau dibilang cuma bisa ngomong doang,,
0 notes
t0nimaru · 8 years
Text
Not Sent (2)
Kata’nya akulah prioritas’nya, kata’nya akulah satu2nya lelaki di hati’nya, dan kata’nya akulah dunia’nya. 
Oya,,?
***
Aku bukan orang yang terlalu sulit untuk kau bohongi. Mau kau bilang apa, selama itu masih masuk akal, aku akan percaya. Tapi percaya ‘kan belum tentu pasrah begitu saja. Meski aku sudah bilang “aku percaya kamu”, sadarilah bila aku tetap mengawasimu.
Katamu akulah prioritasmu. Yakin,,?
Percuma aku kau prioritaskan bila nyata’nya kepada lelaki lain kau masih memberi harapan. Iya, aku memang egois. Aku tak bisa sekuat kamu, sepemaaf kamu, sebaik kamu. Aku tak bisa diam saja, pura2 biasa saja, melihat kau asi2an bersama yang lain. Tapi aku pun tak ingin melarangmu untuk dekat dengan siapa pun, lelaki mana pun, terserah, itu hakmu. Asalkan ingat, ketika aku sudah mulai merasa tak lagi nyaman, aku akan pergi pelan2,,
Katamu akulah satu’nya lelaki di hatimu. Serius,,?
Setidak’nya ada dua atau tiga lelaki di dalam hati seorang wanita. Yaitu ayah’nya, adik/kakak’nya, dan mantannya. Kalau kamu bilang di hatimu hanya ada aku, maaf saja, kali ini aku tak bisa percaya.
Katamu akulah duniamu. Ah, masa sih,,?
Seharus’nya bila aku memang duniamu, tanpa keberadaanku kau tak akan bertahan lama. Aku bukan oksigen yang mampu menghidupimu. Aku bukan air yang mampu menguatkan tubuhmu. Aku hanya aku, seorang lelaki egois yang mencintaimu. Tidak perlu terlalu berlebihan menilaiku, itu hanya akan membuatku ragu pada ketulusanmu. Biasa saja, cintai aku sewajar’nya, percayalah aku takkan kecewa. Setidak’nya takkan separah ini hatiku terluka melihatmu mendua,,
0 notes
t0nimaru · 8 years
Text
Not Sent (1)
Sebenar’nya hatiku tidak benar2 patah, hanya sedikit bengkok saja. Sedikit sekali, bahkan tidak sampai membuatku tersakiti,,
Sejak awal kita sudah tahu akhir dari awal perjalanan yang kita pilih, akhir’nya akan seperti ini, akan ada yang pergi,,
Dengan bodoh’nya kau ulangi kesalahan2 yang sudah berkali-kali kukoreksi, kesalahan yang dulu hampir membuatku pergi,,
Tapi seperti’nya kepalamu memang tak berisi, sampai2 kau tak pernah memikirkan perasaanku saat kau selingkuh,,
Dengan hebat’nya lagi2 kebohonganmu mampu kubongkar di depan kepalamu sendiri. Semua itu bukan karena kau tak pandai menutup2i, bukan. Hanya saja aku yang sudah terlalu mengenal kau,,!
Kita pernah bersama melewati hari, dari bangun tidur hingga tertidur lagi, dan bahkan ketika kita sedang tidur kita saling meniduri. Aku sudah tahu semua tentang kebiasaanmu, gerak-gerikmu, dan juga responmu terhadap apa pun di hadapanmu. Aku tahu itu! Kau mungkin bisa saja menyembunyikan sesuatu dariku, tapi tubuhmu tak mungkin bisa menipu pemilik’nya sendiri, kan,,?
Saat kurasa ada yang berbeda dari kebiasaan yang mencerminkan dirimu, aku tahu, saat itu ada sebuah rahasia di dalammu yang aku tak boleh tahu. Ya, seharus’nya aku memang tak boleh tahu, namun sayangnya aku senang mengetahui hal2 baru,,
Aku sering mengingatkanmu untuk lebih berhati2, setidak’nya saat kau ingin berbohong, maka bohongilah aku dengan sebaik2nya menutupi. Meskipun kuyakin nanti’nya tetap akan ketahuan. Kenapa,,? Karena aku akan semakin jauh lebih waspada setiap kali hatiku terluka,,
Lantas kini apa yang kau mau,,? Kembali seperti dulu,,? Berharap aku untuk tetap ada di sisimu,,? Boleh saja, asal jangan salahkan aku bila nanti’nya aku tak pakai cinta,,
Atau kau ingin aku pergi,,? Kau ingin menjalani hari2mu dengan semaumu sendiri,,? Silakan saja, aku sudah tak peduli,,
Asal kau tahu, di hatiku kamu sudah tak lagi istimewa, begitupun di pikiranku, dan bahkan di mana pun di bagian diriku. Kini mataku sudah bisa memandangmu selayaknya aku memandang masa lalu. Sesekali mungkin aku akan mengingatmu, merindukanmu, dan mengharapkan kepulanganmu kepadaku. Namun kupastikan itu hanya akan ada di angan2ku, bukan di inginku yang akan kuwujudkan di suatu waktu. Kau tahu kenapa bisa seperti itu,,? Karena kau sudah bukan lagi tujuanku, dan kau tidak lagi menjadi arah dari masa depanku,,
0 notes
t0nimaru · 8 years
Quote
Bila kamu ingin menjadikanku teman hidupmu, maka jagalah tingkahmu agar cintaku tak terbunuh lebih dulu
0 notes
t0nimaru · 8 years
Text
Not Sent
Aku tak pernah sekalipun berkeinginan untuk memutar ulang waktu; untuk kembali ke masa lalu. Seandai’nya pun aku bisa melakukan’nya, aku takut aku tak akan pernah berani menatap masa depan karena’nya. Karena setiap saat pasti’nya aku akan sibuk pergi ke masa lalu untuk memperbaiki setiap kesalahanku; setiap ketidaksesuaian yang ada di hidupku. Dan dengan begitu aku jadi akan merasa takut melangkah maju,,
Kuterima saja rasa sakit ini, kekecewaan ini, kepedihan hati ini. Biarlah, biar kurasakan saja hari ini. Dan esok, kan kumulai lagi hidupku tanpa perlu menyesali apa pun. Kuanggap semua’nya sebagai pengalaman dan pembelajaran yang akan membuatku lebih dewasa sekaligus berani melangkah maju. Tak perlulah aku repot2 pergi ke masa lalu untuk mengubah masa depanku, karena bila aku ingin mengubah’nya aku bisa memulai itu dari hari ini,,
Bagiku, masa lalu itu hanya kenangan, dan masa depan itu tantangan. Suka duka yang pernah ada, biarlah hanya menjadi cerita di hari esok yang akan segera kutaklukan. Jadi, tunggulah ceritaku di masa depan. Itu pun bila kita bertemu, dan itu pun bila kau tidak sedang sibuk dengan masa lalumu. Sampai jumpa!
0 notes
t0nimaru · 8 years
Text
Sejenis Surat Cinta
Sebelum aku kenal kamu, dan setelah aku kenal kamu, hidup aku memang jadi banyak berubah. Dulu, aku itu manusia yang mandiri, yang bisa ngerjain hampir semuanya sendiri. Kecuali kalau aku lagi sakit, baru deh aku minta bantuan orang lain. Atau kalau aku lagi males, aku juga kadang suka minta dibantuin. Tapi setelah kenal sama kamu, aku jadi semacam ketergantungan sama kamu. Mau makan, nunggu kamu ingetin. Mau tidur, nunggu kamu ngabarin. Mau kerja, nunggu kamu semangatin. Pokok’nya aku jadi nggak mandiri lagi, jadi manja, tapi nggak apa2, aku cukup senang kok jadi manusia yang agak lemah asal alasan’nya karena kamu,,
Setiap kali aku lagi jauh dari kamu, aku pasti ngerasa kangen sama kamu. Apa kamu juga ngerasain kangen yang sama ke aku,,? Entahlah, aku nggak pernah tahu gimana isi hati kamu karena kamu itu orang’nya tertutup banget, bahkan sama aku, kekasihmu,,
Memang bukan salah kamu kalau kamu punya sifat yang nggak gampang terbuka sama orang. Aku ngerti kok, itu hak kamu sebagai manusia yang punya pilihan untuk menentukan mau jadi seperti apa dan bagaimana. Tapi bolehkan aku meminta satu hal,? Saat sama aku, cobalah untuk lebih terbuka, setidaknya beritahu aku apa yang sedang kamu rasa. Kalau kamu sedang ada keinginan, kamu bisa lho bilang ke aku apa yang lagi kamu ingin punya. Atau kalau kamu lagi bete, kamu juga bisa lho kasih tahu aku alasannya dan gimana seharus’nya aku menyikapi’nya. Semua itu supaya hubungan kita baik2 saja,,
Kamu tahu kan apa yang paling penting dalam sebuah hubungan,,? Nggak perlu ribet-ribet ngebahas soal kesetiaan atau kepercayaan, karena setiap orang punya batasan yang berbeda untuk kedua hal itu, jadi nggak bisa ditentukan standard kesetiaan dan kepercayaan itu adanya di batas yang sebelah mana. Bagiku, yang terpenting dalam hubungan itu hanya sekadar komunikasi yang baik. Hubungan kita bakal baik2 saja kalau, aku tahu kamu mau apa dan kamu pun tahu apa yang aku mau. Masalah nanti’nya kemauan kita bisa diwujudkan atau nggak, itu biar kita bahas nanti, setidak’nya kita sudah sama2 tahu apa yang perlu kita lakukan untuk mempertahankan sebuah hubungan,,
Di mataku, kamu itu sosok kekasih yang sulit tergantikan. Mungkin banyak di luar sana yang jauh lebih baik dari kamu, tapi justru karena kelebihan dan kekurangan yang ada di kamu itulah yang bikin aku jadi susah berpaling ke orang lain, yang mungkin jauh lebih sedikit kekurangan’nya ketimbang kamu,,
Aku sering nangis karena kelakuan kamu,,? Iya. Tapi aku juga sering kok dibikin bahagia sama hal-hal kecil dari kamu. Kalau ada orang yang nanya, kenapa aku bisa bertahan sejauh ini sama kamu,,? Alasan’nya karena standard kebahagiaan kita itu berbanding lurus dengan siapa yang menjadi pasangan kita. Aku jelasin lebih detail lagi ya biar semua’nya paham. Ketika kita berpasangan dengan orang yang super-duper romantis, maka kebahagiaan kita baru akan kerasa ketika pasangan kita melakukan hal-hal yang romantis. Iya, kan,,? Sementara kalau pasangan kita yang super-duper romantis itu tidak melakukan hal yang romantis-romantis banget, tentu kita akan biasa saja. Jadi nggak spesial karena kita sudah terlalu sering dijejali dengan hal2 yang istimewa. Sedangkan, bila kita berpasangan dengan orang yang cuek, yang tertutup, yang dingin, yang nggak peka, yang pokok’nya banyak kurang’nya deh kalau dibandingin sama orang yang super-duper romantis sebelum’nya. Saat kita bersama dia, standard kebahagiaan kita pun akan menurun. Kita jadi akan lebih mudah merasa bahagia, tanpa perlu dia berbuat sesuatu yang spesial. Bahkan kita pun bisa merasa bahagia hanya karena dia jadi rajin berkomunikasi dengan kita, rajin membalas pesan misal’nya. Berpasangan dengan orang yang lebih banyak kurang’nya mengajarkan kita untuk menjadi orang yang lebih mensyukuri sesuatu hal yang mungkin bisa dibilang sepele. Karena kalau standard kebahagiaan kita masih terlalu tinggi sementara pasangan yang kita miliki tidak bisa mencapai’nya, mau sampai kapan kita baru bisa merasa bahagia,,?
Jadi inti’nya, aku bersyukur punya kamu. Dan kamu nggak perlu jadi sesuatu yang memang bukan kamu untuk membahagiakan aku. Kamu cukup jadi diri sendiri, dan biarkan aku yang menyesuaikan diri untuk tetap bisa bahagia,,
Oh iya, mungkin ini ada tambahan sedikit perihal permintaanku. Tolong ya, kalau lagi sama aku, kamu jangan sibuk sama imajinasi kamu, jangan kebanyakan bengong! Karena sekali lagi, hubungan yang baik itu yang di dalamnya ada komunikasi yang baik. Kalau kamu kebanyakan bengong, terus aku harus berkomunikasi dengan siapa,,? Kan aku nggak bisa baca pikiran kamu, dan kamu juga kan jarang mau kasih tahu apa yang lagi kamu pikirin. Jadi, daripada kamu bengong, mending kamu ajak aku ngobrol. Aku siap kok diajak ngobrol tentang apa saja, kamu nggak perlu takut aku bakal nggak nyambung sama apa yang kamu omongin, karena gini2 aku ini tahu banyak tentang kamu. Aku tahu apa hobi kamu, apa kesibukan kamu, apa kesukaan kamu, dan tentunya aku juga tahu apa yang kamu nggak sukai walaupun kamu nggak pernah bilang apa-apa sama aku. Kalau kamu heran kenapa aku bisa tahu,,? Itu karena aku peduli sama kamu, jadi semua tentang kamu aku cari tahu, dan aku mencoba untuk benar2 tahu tentang apa pun yang berhubungan dengan kamu,,
Sekarang aku cukup lega karena hampir semua yang mau aku omongin ke kamu sudah aku tulis di sini, mudah2an kamu punya waktu untuk membaca’nya ya. Dan silakan kabari aku kalau kamu sudah membaca, supaya aku tahu, setelah itu kamu bakal berubah atau nggak,,
Ini waktu’nya aku untuk kerja, tolong segera kabari aku, karena seperti yang sudah aku tulis di atas, aku belum lega sepenuh’nya kalau belum mendapat kabar dari kamu. Aku tunggu ya,,
***Teruntuk kekasiku, diriku sendiri.
0 notes
t0nimaru · 8 years
Text
Saat Kamu Punya Masalah
Aku punya kuping untuk mendengarkan semua curhatan kamu,, Aku punya mulut untuk menjawab semua pertanyaan kamu,, Meski aku tak selalu punya solusi untuk menyelesaikan semua masalah kamu. Tapi setidak’nya kamu akan selalu punya aku yang bisa diandalkan kapan pun kamu butuh aku,,
Sayang’nya aku ke kamu itu sama kayak duri2 di tangkai bunga mawar, aku berusaha sekuat aku untuk melindungi kamu, tak masalah walaupun kamu tidak tahu, kamu cukup menunjukan keindahanmu saja sebagaimana biasa’nya, biarkan semua orang yang melihatmu merasa senang sebagaimana biasa’nya, dan di saat yang sama aku akan tetap menopangmu–juga melindungimu–tanpa peduli banyak orang yang membenciku sebagaimana biasa’nya.
Percayalah padaku…
0 notes