Tumgik
sunsurisblog · 16 days
Text
Manifestasi ketemu mas-mas sarjana minimal diploma, yang mindset, pola pikir dan cara melihat dunianya ngga jauh-jauh dari caraku melihat dunia. Merintis dari nol gapapa, karena prinsipku miskin beda sama pemalas. yang cara nunjukin sayangnya terang-terangan, ngga pake drama-drama ngode-ngode di sosmed, ngga kebanyakan asumsi tapi banyakin komunikasi secara langsung, banyak diskusi dan banyak ngasih masukan serta motivasi, perihal masalah dihadapi tanpa silent treatment, ngobrol tanpa ngegas. yang sabarnya seluas samudera. Ngga main Slot tp main Lot. Sepaham tentang Nabung, hutang, sepaham tentang protect diri dengan lawan jenis (ngga bikin cemburu). Sepaham tentang fiqih nikah, Intinya setara secara mental dan pendidikan..(maaf kemaruk ya Allah) 😉
0 notes
sunsurisblog · 9 months
Text
Berjuang
Berjuang itu tidak selalu tentang mengejar apa yang kita mau, mendapatkan apa yang kita inginka, atau mencapai apa yang kita cita-citakan.
Tapi berjuang itu juga tentang BERHENTI, MELEPASKAN DAN MENERIMA. BERHENTI dari yang salah, MELEPASKAN yang tidak bisa dipaksa, dan MENERIMA dengan ridha apa yang sedang terjadi.
Solo
52 notes · View notes
sunsurisblog · 9 months
Text
“my mom told me.. “a person who values you, wouldn’t ever put themselves in a position to lose you.” and that really hit deep.”
— Unknown
5K notes · View notes
sunsurisblog · 9 months
Text
Mimpiin kamu malam ini adalah perjalanan staycation terbaik, aku dengan mudahnya menggenggam tanganmu, kita bercanda gurau, kamu dengan senyummu yang menawan. Tak ada lagi sifat kakumu. Kita menikmatinya meski hanya sebatas mimpi.
0 notes
sunsurisblog · 10 months
Text
Berarti bukan dia value yang kamu cari
Pada dasarnya ''yang dicari dalam menjalin sebuah hubungan antar manusia adalah 'saling bertukar value', tapi.. kalau value yang kamu cari adalah seseorang yang telah habis fase 'mencari'-nya dan telah upgrade diri di fase 'saling menghargai', sudah di fase 'merasa cukup satu', berarti carilah yang seperti demikian. Namun ada masanya dipertemukan dengan seseorang yang masih dalam fase mencari, penasaran, yang juga ramai Direct Message (DM)nya, masih di fase nambah-nambah following user instagram cewek-cewek diuar sana, berarti bukan dia value yang kamu cari, simple. Kalau value yang kamu cari ketenangan, tapi ketenanganpun tidak kamu rasain di sepanjang tahun lalu, lantas untuk apa lagi? kita ga bisa merubah mindset orang lain apa lagi seorang laki-laki. Jika dia tidak cukup bisa meyakinkan kamu terkait hubungan? That's it, berarti bukan dia value yang kamu cari.
1 note · View note
sunsurisblog · 11 months
Text
10 Juni 2023,
Belum juga menghabiskan separuh bulan juni, kejadian-kejadian lucu yang lebih kearah menggelikan menghiasi perjalananku ada-ada aja ceritanya, mulai dari seseorang yang bikin aku trauma membuka diri tbtb ngechat, setelah semua kepahitan² yang aku terima itu?!. Lu muncul gitu? Ada juga orang asing ngaku-ngaku mantan. Dua orang pula dari kubu yang sama, yang lebih parahnya berita itu sudah sampai ke telinga keluarga. Heh?! Sejak kapan? Yg mana sih orangnya? Engga ada!. Benakku.
Yah, si Suri kembali membuat skenario lagi, make separuh badan persepupuan² sulawesi yang masih mengenyam pendidikan kuliah di jogja lagi, hanya untuk kebutuhan profil WA.
Teman² terdekat yang notif profil Whatsappku tbtb jadi foto cewe cowo berdua kayak gitu auto komen wkwk, ga lain ga bukan Afni, Ani,Joty pasti udah ga kaget. 'Wik, bertopeng lagi ya? Lagi ngejauhin orang ya? Lagi dijodohin? Lagi ngilangin gosip apa lagi sampe ganti ava WA berdua bareng cowo? Siapa lagi orang yg mau kamu kelabui wik?'
Yap! Mereka khatam masalah hidupku.
'Bagaimana cara membungkam gosip itu bapak? Kesel eh orang ngaku² gtu'
Bapa dengan santuynya menjawab : 'caranya menikah dengan orang yang benar² kamu rasa cocok.'
Aku : 'hmm bapak' -_-" @*$&!(!((@~``°÷<@#*#
0 notes
sunsurisblog · 11 months
Text
Perhatikan Langkahmu
Tindakan kecil yang kita nilai tak berarti, bisa jadi mengubah garis takdir di masa datang dengan sangat signifikan. Keputusan yang diambil, apa yang diucapkan, dan bahkan bagaimana cara kita berpikir - melihat sesuatu, ternyata menciptakan kehidupan yang amat berbeda.
Banyak sekali pilihan-pilihan yang disediakan, kadang kita mengambilnya dengan logika, kadang juga berdasar perasaan. Dan kita juga bisa menyaksikan bagaimana keputusan-keputusan yang diambil oleh orang lain - seberdampak itu baginya.
Aku belajar dari hidup orang-orang di sekitarku, bagaimana keadaan mereka saat ini dan apa keputusan yang mereka ambil di satu, dua, lima, bahkan beberapa tahun yang lalu. Khususnya karena aku mengenal mereka, menjadi saksi hidup atas perjalanan hidupnya, pernah menjadi teman diskusi saat keputusan itu dulu akan diambil. 
Kemudian satu hal lagi yang aku pelajari, kesadaran penuh bahwa tindakan-tindakan itu adalah tindakan yang dipilih, maka bagaimanapun risiko yang ada didepan, tidak pernah membuat perspektif diri kita sebagai korban. Kita adalah pemeran utama dalam pengambilan keputusan, sekaligus yang akan menjalani risikonya.
Semakin dewasa, semakin teliti dengan langkah, pilihan dan keputusan, ucapan, serta pikiran. 
428 notes · View notes
sunsurisblog · 11 months
Text
20.05.23
Setelah 2019 berakhir, agak sulit menilai pria hanya berlandaskan “oh, dia baik’ diawal perkenalan, karena dimanapun, awal pertemuan manusia memang seringnya menyenangkan bukan? kita dibuat menebak-nebak dengan segala prilaku dan perkataannya yang terkesan tertarik dan mau dengan kita.
Kurang lebih empat tahun terakhir ber-dilling dengan beberapa teman lawan jenis, ada yang sudah kenal dari jaman kerja di radio tahun 2016, kami memutuskan untuk bertemu kembali di juli 2022. Aku pikir, ga ada salahnya menemuinya as friend. Pertemuan itu bukan untuk titik awal menjalin hubungan dengannya hehe, engga. Hanyalah bagian dari 'clear communication' tentang ketidakmampuannya untuk ke rumah. Pernyataan ini memang pernah dibicarakan di room chat jauh 2020 silam, tapi kali ini terdengar akurat ketika mendengarnya secara langsung darinya.
Setelah perang dingin dengan crush, yang g tau apa aku doang yang nganggepin dia ‘crush’ ?, i think, i choose to end my crushing era and yeah.. i close my ‘love story’ chapter. Thankyou for the lesson, bye. 
Tingkat tertinggi dalam cinta adalah melepas dia pergi, dan level tertinggi kebohongan adalah kalimat tersebut, wkwk.
Setelah banyak yang datang dan pergi, aku percaya segala sesuatu itu selalu ada motif dibelakangnya dan apapun yang terjadi dikehidupan kita, apapun yang kita baca di sosial media, yang kita baca dari novel, pun dari kisah romansa seseorang, sesungguhnya ga terjadi secara tiba-tiba. Tetapi diizinkan terjadi untuk kita. Dan aku sangat percaya, segala sesuatu itu terjadi karena saya dan untuk saya. Karena ulah saya sendiri, dan diizinkan terjadi untuk diambil pembelajarannya.
Cinta tertinggi adalah merelakan? Setuju ga setuju sih,
Cinta harusnya ga melulu tentang perasaan, ga melulu tentang yang indah-indah, ga melulu kasih sayang, ga melulu tentang kemesraan dan kepemilikan. Karena cinta juga tentang merelakan, merelakan workaholic-nya, merelakan waktunya untuk keluarga utamanya, merelakan waktunya yang dia habiskan bersama teman-teman bujangnya, merelakan dia memilih perempuan yang dia cinta demi kebahagiaannya pun. Bukan tentang mencintai orang tersebut, tapi tentang mencintai diri kita sendiri, deserve better.
Kalau cinta tentang kepemilikan, apakah kita sudah cukup memiliki diri kita sendiri? Dalam arti memiliki perasaan kita sendiri, pikiran kita sendiri, sehingga kita bertanggung jawab atas apapun yang kita pikirkan, katakan, dan lakukan. Jika memang benar cinta tentang memiliki, kita dah memiliki itu belum?
Kalau masih salah sangka cinta itu kepemilikan orang lain, emang iya orang lain bisa dimiliki sama kita? Jangankan pasangan, anak ke orangtua, orangtua ke anak pun demikian adanya. Sebagai anak aja, aku juga ga mau terlalu diatur orang tua.
cinta bukan tentang rasa dan kepemilikan. Kalau cuma rasa, terus kalau bosen sama suami/istri terus bisa segampang itu bilang cerai? Kalau kesal dengan anak, terus orang tua semena-mena ngebuang aja anaknya gitu? Tertipu sama diri sendiri dan ga make logika. Maka aku yang hari ini belajar kembali dan menganut paham, cinta sejati harusnya selalu pakai logika. Karena hanya yang berlogika yang bisa mencintai. Karena bukan cinta kalau mencintai tanpa logika, lebih cenderung ke arah obsesi untuk memiliki.
Kalaupun cinta cuman sekedar rasa, bukan cinta tapi hanya perasaan sesaat dan ingin mendapatkan. Bukannya cinta itu tindakan? Jika memang itu tindakan, apakah tindakan mengambil, tindakan menerima termaksut cinta? Aku ga mau lagi punya pengalaman bercinta dengan cara bego, melakukan sesuatu, memberikan sesuatu dengan harapan diberi balik. Pada dasarnya sang maha cinta : Allah aja ga pernah meminta feedback.
Saking universalnya cinta, banyak orang jadi mengatasnamakan cinta tanpa tau esensi cinta itu sendiri. Naksir dengan mengedepankan logika emang perlu banget, kalau engga, kita akan terbawa arus gelombang hormonal belaka. Ketika jatuh cinta, tergabunglah semua, dopamin bermain, testosteron, estrogen, serotoin, oksitosin juga ada, ketika logika dibajak oleh hormon, seketika kita ga punya kendali atas diri sendiri. Hanya dikendalikan oleh insting primitif yang tidak bisa berfikir secara jangka panjang alhasil kita tidak bisa memilih secara objektif apa iya, hal ini berguna untuk jangka panjang atau engga?. Dan gara-gara ini banyak orang termaksut aku ga bisa bedain mana itu cinta dan mana itu relationship. Karena itu dua hal yang berbeda. Cinta itu tindakan memberi tanpa berfikir untuk dikasih balik, layaknya esensi Allah dimata makhuknya. Toh kalau sholat itu wajib juga demi kebaikan umatnya kan? Ga ada efek apapun untuk Tuhan klo ga ngelakuinpun. Jadi maha cintapun mencontohkan cinta itu aktifitas memberi (kepada umat) tanpa mengharap kembali.
Bayangin aja cinta tanpa logika, pasti mikirnya memberi, memberi, memberi, tanpa mikir ini berguna engga untuk kedepannya. Eh, endingnya jadi mikir merasa paling jadi korban, padahal kan karena ulah diri sendiri ya?  Ya karena kita ga bisa nyampe di level semaha cinta Tuhan. Kita cuma makhluk yang hanya diberi secuil rasa cinta.
Beda kalau berbicara relationship, dimana adanya aktivitas pertukaran value, sejatinya relationship terbangun atas pertukaran value, termaksut mencari pasangan adalah aktivitas jualan, yang dijual adalah konsep, kalau kita berdua maried, kita berdua bisa happy bareng dan bisa jadi orang yang lebih baik lagi. Se-simple sharing ilmu, saran dan tindakan membangun dalam bidang usaha yang sedang digeluti misalnya.
Kalau cuma naksir, sampai rela ngorbanin segala sesuatu : uang, tenaga, waktu tanpa memperdulikan kebaikan dan keberadaan diri, apakah ada pertukaran value disitu?
dan kalau ga ada pertukaran value dan masih dilanjutkan, jangan-jangan motifnya apa nih? Karena ga ada orang yang mengsengajakan diri untuk menyakiti diri kan, ga ada. Salahnya di pemahaman konsep cinta yang tidak memberdayakan diri sendiri. Sampai berfikir kalau aku ngasih, ngasih, ngasih, dan terus ngasih, bisa membuktikan dan membahagiakan dia, kebergunaan diri sebagai ATM berjalan, atau yang lebih parah sebagai sarana pemuas syahwat doang dengan harapan ngasih deposito memupuk sehingga di masa depan menuai hasil yang seperti diinginkan,  wdyt?
Setelah belajar, mendengar dan membaca dari berbagai sumber dan pakarnya, kalau memang sejatinya cinta adalah aktifitas memberi, harusnya perlu menetapkan rules-rules ini : kegiatan memberi untuk kebaikan diri, kebaikan dia, kebaikan semesta. Karena dengan menerapkan 3 rules ini, mencegah kita dari rasa tersakiti. Kalau baik untuk dia, baik untuk saya, tapi ga baik untuk semesta, contohnya one night stand, kan ga baik ya untuk kesehatan dan kebaikan diri kedepannya. Berbeda halnya, neraktir, memberikan takjil, act of service, siap membantu saat dia butuh, dan aktifitas-aktifitas memberi lainnya untuk kebaikan dia, kebaikan diri sendiri, dan kebaikan semesta (sebagai sarana pahala), masalah dia balik naksir atau engga? Yaudah gapapa itu urusannya dia, yang penting kita udah ngasih yang terbaik hehe. Karena balik lagi, cinta harusnya ga butuh feedback.
Setelah penjabaran-penjabaran diatas, harus diterima terlebih dahulu kalau emang iya pengalaman cinta kita ga pinter-pinter amat, wkwk. Karena emang harus diterima dulu (menyadari pengalaman cara menyikapi cinta itu bego) baru bisa belajar dari pengalaman, kalau masih denail sih, kita ga bisa ngambil hikmahnya. Ada yang mau serius tapi no effort, jangan mau ketipu karena yang serius itu selaras dengan effort. Ada juga yang janjinya manis-manis doang yang kita baca atau denger, padahal sekedar lips service. Segala investasi waktu, investasi tenaga, investasi uang & kuota yang terbuang gitu aja, semua emang butuh seni sih termaksut merespon cinta-cintaan ini. 
Pada akhirnya aku, kita semua bisa mengambil pembelajaran-pembelajaran biar ga salah lagi melangkah. Perlunya kendali diri, berusaha fokus ke diri sendiri. Gimana memberdayakan diri dan tubuh ini untuk bisa bertanggung jawab sepenuhnya atas perkataan, perbuatan dan perasaan diri. Fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan karena yang bikin sakit adalah berharap pada hal yang ga bisa kita kendalikan.
1 note · View note
sunsurisblog · 11 months
Text
Tuhan rupanya menciptakan aku yang sedemikian rupa, yang emang gak cocok untuk jalanin hubungan tanpa status. Oh, mungkin Tuhan sedang mempersiapkan tuan dengan versi yang lebih baik lagi, mungkin? aku juga lebih banyak berdiam diri akhir-akhir ini, mungkin sudah seharusnya begitu, rindu ini sudah lama bersemayam, aku ingin bertemu. Sampai jumpa kembali di puncak tertinggi dalam memperbaiki diri tuanku. 
0 notes
sunsurisblog · 1 year
Text
Dear my sister another mother,
Perasaan ini sama seperti empat tahun lalu, mata seketika berkaca-kaca saat tau sebentar lagi kamu meninggalkan jogja.
0 notes
sunsurisblog · 1 year
Text
Tumblr media
1 note · View note
sunsurisblog · 1 year
Text
29 April 2023.
Diumur 28 tahun, pembahasan orang tua hari ini seputar rejeki, cuan-cuan-cuan, dan jodoh.
Kutipan ayah hari ini :
Menikah itu harusnya memudahkan pihak laki nak, kalau ada segeralah.
3 notes · View notes
sunsurisblog · 1 year
Text
2018. Lima tahun lalu persis seperti ini, tersedu-sedu dengan alasan yang sama. Perasaan itu datang lagi di 2023.. menangis sepuasnya dan harus membuang harapan-harapan omong kosong yang berterbangan bahkan berkembang biak di sudut-sudut kepala..
aku kembali kalah lagi menghadapi diri sendiri.. ah aku payah.
Bagaimana mau mencoba hubungan baru, kalau kamu aja belum bisa-bisa juga sembuh dari luka masa lalu ?
1 note · View note
sunsurisblog · 1 year
Text
Malam tadi baru kutemui titik hangat ditubuhmu. Kamu benar-benar memelukku dari belakang, berdua menyisir jalan kecil menuju jembatan biru. Semakin berjalan, semakin hangat, kamu mengiringiku sembari memeluk tepat belakang pundakku. Kepalan tanganmu yang dua kali lipat besarnya dari tanganku yang mungil ini. Jikalau harus mengingat rasamu berkali-kali, kan ku gandakan baitku sebelum ini. Begitu caraku menulis rasa hingga bisa mengecap moment bersamamu berkali-kali, walau hanya bunga tidur, walau ku tau sifat aslimu jauh dari yang kuharap, bisakah ku terima sedikit bahasa cinta darimu?
0 notes
sunsurisblog · 2 years
Text
Sudah delapan belas hari lamanya dilewati selama di Jogja. Aku bertemu kembali kenalan 2016 silam. Dengan sadarku, dia telah lama menyimpan perasaan sejak aku masih menjalin komitmen dengan yang kemarin. Selama 2019 bekerja di Kupang sampai tahun ini, dia turut menghiasi notifikasi-notifikasi layar handphone as friend.
Di 2023 ini, aku pikir, ga ada salahnya menemuinya as friend. Perasaan itu masih sama, ucapan mungkin membual, tatapan tidak. Pertemuan itu bukan untuk titik awal menjalin hubungan dengannya hehe, engga. Hanyalah afirmasi-afirmasi perjelas tentang ketidakmampuannya untuk menemuiku di rumah orangtua di Flores.
Pernyataan ini memang pernah dibicarakan di room chat, tapi kali ini terdengar akurat ketika mendengarnya kembali secara langsung darinya.
Dariku sejujurnya merasa sudah sangat cocok pendekatan kita sedari 2019 silam, lelaki feminim yang tegas, ga pernah mengintimidasi perkataanku sama sekali disaat emosi lagi naik turun, cukup masuk list pria green flag versi aku. Tapi kalau perkara jarak ini memberatkan? aku bisa apa?
Engga ada kenangan yang berarti di Jogja, hanya mengantarku di Bandara dari stasiun tugu untuk naik kereta khusus arah bandara.
Aku pikir-pikir memang belum ada yang mampu menggantikan sosok kemarin, Apa rehat dari komitmen sedari 2020 ini kurang lama ya?
0 notes
sunsurisblog · 2 years
Text
Tumblr media
3 notes · View notes
sunsurisblog · 2 years
Text
Kenapa rindu begitu sentimen?
Rindu yang tak terbayar tepatnya, kita belum sempat besua, namun dipaksa merelakaan oleh keadaan. Hehe, padahal aku telah cukup keras pada diri untuk melupakanmu.
0 notes