Tumgik
silencieuxparoles · 3 years
Text
“Ya Rabbi, Mudahkanlah Untuknya...”
Tumblr media
“Doakanlah yang baik bagi saudaramu, kawanmu, karena doamu akan berbalik padamu” merupakan kalimat yang aku ketahui sejak lama. Sekedar tahu, sampai di penghujung tahun 2020 ini aku baru menyadari bahwa bukti nyata kalimat tersebut ada di hadapanku sepanjang tahun ini. 
Januari 2020, Sabtu sore itu, saat sedang rebahan di kosan lama, chat yang berupa ajakan mendadak untuk bertemu di Grand Indonesia menjadi awalnya. Lima orang yang sebelumnya tidak pernah berkumpul, secara mendadak bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Aku kira, ya sudah, mungkin sekali ini saja, karena ini memang bukan circleku dan aku merupakan orang yang rigid dan tidak mudah beradaptasi. Tapi aku ingat, mengajak seseorang ikut dalam pertemuan ini, mengabarinya bahwa orang orang ini tinggal di BSD seperti dirinya, mengikuti berita olahraga dan menyukai kegiatan olahraga. Sayangnya hingga malam itu berakhir, dia disibukkan dengan pekerjaannya. Namun aku ingat betul, di saat mereka semua dengan semangatnya membahas berita sepak bola dan basket, aku menatap percakapan kami di handphone dan membatin, “Oh Ya Allah, aku ingin mengenalkan dia pada mereka. Mereka memiliki minat yang sama dan mereka tinggal berdekatan. Mereka bisa berolahraga bersama. Ya Allah, setidaknya aku bisa memberikan teman baru baginya, menambah satu opsi kegiatan yang menyenangkan baginya, walaupun bukan denganku.Semoga mereka bisa menemaninya melepas stress karena pekerjaannya yang melelahkannya.”
Sayangnya, hingga hari ini mereka belum sempat bertemu.
Tetapi, oh Ya Allah, sungguh tidak ada sehelai daun pun yang jatuh melainkan dengan izinMu, sesuai rencanaMu. Pertemuan ini pun bukan hanya kebetulan dadakan semata.
Tumblr media
Tahun ini adalah salah satu tahun tersulitku dan merekalah yang peduli. Merekalah yang terus terusan Allah hadirkan sepanjang tahun ini. Mereka menjadi teman dekat baruku. Mereka yang menemaniku melakukan berbagai kegiatan menyenangkan saat aku lelah. Mereka yang melepas stress karena pekerjaan. Setiap detail doa yang kutujukan untuknya, menjadi untukku.
Saat aku sadar nyatanya doa, setiap kali pedihnya tak tertahankan, ucapku,
“Ya Allah, mudahkanlah baginya. Bahagiakanlah dia hari ini. Ringankanlah rasanya hari ini. Lancarkanlah pekerjaan dan segala urusannya hari ini. Jangan biarkan dia menangis ya Rabbi. Mudahkanlah urusan almarhum ayahnya di alam kubur hari ini, karena ia telah berhasil mendidik anak laki lakinya menjadi seseorang yang patuh dan berbakti pada ibunya. Semoga surga bagi ibunya karena ia telah mendidik putranya dengan begitu baik. Mudahkanlah baginya, jangan biarkan dia menangis ya Allah, karena ia hanya mematuhi dan menghormati ibunya.”
4 notes · View notes
silencieuxparoles · 3 years
Text
How does words of affirmation work?
I always start my day by saying “hari ini ga perlu nangis ya.”
I fail most of the time.
0 notes
silencieuxparoles · 3 years
Photo
Tumblr media
0 notes
silencieuxparoles · 3 years
Video
0 notes
silencieuxparoles · 4 years
Photo
Tumblr media
Allah is indeed The Kindest
0 notes
silencieuxparoles · 4 years
Photo
Tumblr media
Impecable. Maravilloso. Masya Allah
0 notes
silencieuxparoles · 4 years
Text
20102020
This has been a crazy year. Oh dear, I’ve lost a lot, I’ve cried uncounted times, I’ve accomplished plenty, and I’ve experienced many.
I’ve lost my best friend.
I’ve lost my chance to study abroad.
I’ve lost job.
I’ve lost money from scam.
I’ve lost hope.
I’ve lost a new friend. 
I’ve lost a lot.
Ya Rabbi, Ya Wadud, this is a rough year.
But the saying “He will never leave you alone” is true.
When I lost my best friend, Allah send another group of people to cross path with mine and now they are helping me going through this hard time, and may Allah bless them all as I haven’t even been an open book towards them!
When I lost my chance to study abroad, Allah let me study lots of other things at the same time! I am learning Spanish, I’m learning Islam and Qur’an, I’m learning Neurology.
When I lost my job, Allah gives me a chance to work with Red Cross as a volunteer, a work I’ve been dreaming since I was in High School.
When I lost my money, Allah grants me a brand new flat, Allah upgraded my living place!
When I lost hope, Allah woke me every 3 am and let me cry as much as I want to.
Ya Rabbi, Ya Razaq, You are near and so is Your help.
Since the last 2010, I’ve been to concerts, I’ve reconnected with another old friend, I’ve learnt and joined Sign Language Community, I’ve found a place to learn more about my own belief.
Ya Rabbi, Ya Rahim, despite a harsh time, You’ve granted my prayers, even the one that I’ve forgotten.
Ya Rabbi, Ya Sami’, Ya Mujib, please never let me overlook Your blessing even in the lowest, darkest, hopeless time.
0 notes
silencieuxparoles · 4 years
Text
When Allah says, "take 1 step towards Me and I'll take 10 steps towards you. Walk towards Me and I'll run towards you" He means it. Allah really means it.
And when The Messager of Allah, peace be upon him, says "Ask Allah for everything, even if it's just a shoelace. If Allah doesn't provide, it won't be available" it is guaranteed by Allah. He is not joking.
And when Allah promises to grant every dua, He means it.
0 notes
silencieuxparoles · 4 years
Text
“I Know You Too Well”
Sore itu, dia menelfonku berkali kali. Dari berbagai aplikasi. Ku biarkan handphoneku berdering begitu saja, sementara aku sibuk menyeka air mata yang tak henti hentinya mengalir. Setelah terbata bata menyelesaikan shalat, aku menghela nafas panjang, ragu untuk menghubunginya balik. Saat aku hampir mengabaikan handphoneku, teringat percakapan terakhirku dengannya. 
“Aku ingin lari dari pikiranku sendiri! Seandainya bisa kuakhiri saja semua ini!” ujarnya tengah malam itu, ribut angin jadi latar suaranya. 
Jangan sampai aku kehilangan sahabatku karena egoku sendiri, siapa tahu dia sedang butuh aku. 
“Ada apa?” ketikku.
Beberapa detik kemudian, handphoneku berdering. Dia menelfon lagi. Ku tarik nafas panjang sebelum mengangkatnya.
“BUKAN AKU YANG ADA APA. DIRIMU KENAPA?” suaranya panik.
“Ya, ga kenapa kenapa.” jawabku lemah. Berusaha setegar mungkin supaya benar benar terdengar seperti sedang baik baik saja.
“KENAPA?” ulangnya.
“Ga kenapa napa.” aku pun turut mengulang.
“Pasti ada apa apa.” 
“Ya, kan tau Lebaran tahun ini sedih. Tidak bisa pulang. Semuanya beda. Ya gitu.”
“Terus?” 
“Udah, itu aja.”
“Belum selesai itu ceritanya.” ujarnya. Aku diam saja.
“Pasti ada yang belum diceritain. I am certain.” lanjutnya.
“Ga ada kok.” sekuat tenaga ku kokohkan suaraku.
“Aku akan diam aja di sini. Aku tunggu, sampai dirimu cerita.” ujarnya tegas.
“Yaudah, kalau gitu kita diem-dieman. Kan ga ada yang bisa diceritain.” kataku. Kami pun sama-sama diam. 10 detik. 30 detik. 1 menit. 3 menit berlalu lalu air mata ku mulai jatuh. Ku gigit bibirku agar tidak menangis. Namun ternyata aku tak sekuat itu. Aku menangis lepas.
“I know you too well to believe there was nothing.” 
Dalam diam dia menunggu aku selesai menangis. Setelah berhasil menenangkan diri, aku mengambil tisu dan mengelap wajahku. Aku sangat ingin bercerita.
“Aku... Aku ga baik baik saja. Tapi kali ini biar jadi perkara antara aku dan Tuhan saja. Tolong.” Dua lawan satu, ternyata hati dan pikiranku lebih tangguh dari mulut. Terdengar helaan nafasnya, lalu dengan lebut ia berkata, “baiklah, tapi apakah dirimu masih mau menangis? Kalau iya, aku temani.”
0 notes
silencieuxparoles · 4 years
Text
Firasat
Untuk teman-teman yang mengikuti firasatnya malam itu,
Untuk yang tak menyerah menelfon hingga ku angkat,
Untuk yang tak bosan mengecek melalui pesan singkat walau tak ku balas,
Untuk yang mengirim lagu dengan suara yang indah,
Untuk yang tetap bergeming meski aku diam saja,
Untuk yang dengan keras kepalanya menemaniku walau dalam diam,
Untuk yang sabar menunggu hingga akhirnya air mataku jatuh,
Untuk yang rela berakting bodoh sampai aku tertawa,
Terima kasih. Sebanyak banyaknya serta setulus tulusnya. Beribu maaf pula karena setelah itu aku masih belum bisa membalas dan/atau mengobrol banyak.
Aku memang sedang tidak baik-baik saja. Beberapa hari kuhabiskan dalam sendiri karena kepalaku sendiri sudah seramai pasar malam yang bising. Aku pusing.
Beberapa malam aku tak tidur di kasurku sendiri, melainkan di lantai beralas sajadah menangis merintih pada Tuhan. Berharap tak ada waktu yang terlewat tanpa doa agar Dia menenangkanku.
Aku memang sedak tidak baik-baik saja, tapi aku berusaha sekuat tenaga. Terima kasih banyak!
Sehat-sehat ya kalian semua! Semoga selalu dalam lindungan Tuhan, semoga selalu ditolong Tuhan. Stay safe and sane, guys. 
0 notes
silencieuxparoles · 4 years
Text
youtube
The best version of Asmaul Husna at the moment!
1 note · View note
silencieuxparoles · 4 years
Text
Baru kali ini, demi menyalurkan rindu dan menyebut nama seseorang, aku sampai tak rela bangun dari sujudku.
1 note · View note
silencieuxparoles · 4 years
Text
“All the universe laboured to bring us together. The rest is up to us.” - Beau Taplin
48 notes · View notes
silencieuxparoles · 4 years
Text
Tumblr media
Terus meyakinkan orang lain, tapi tidak cukup percaya dengan apa yang diri kita sendiri lakukan.
Terus mendengarkan orang lain, tapi selalu abai dengan apa yang diri kita sendiri katakan.
Terus mengesankan orang lain, tapi tidak pernah merasa bangga dengan semua yang sudah kita capai.
Terus mencari penghargaan orang lain, tapi tidak pernah tahu bagaimana caranya menghargai diri kita sendiri.
Kita terlalu memikirkan pandangan orang yang belum tentu percaya sama kita.
Mereka yang hanya bisa meneriaki kita di luar lintasan.
Mereka yang tidak pernah ada habisnya mengomentari kekurangan kita.
Sampai kita tidak sadar, jika kita terlalu sibuk menjadi pemenang untuk mereka.
Bukan menjadi pemenang untuk diri kita sendiri.
—ibnufir
*Follow instagram @ibnufir_
198 notes · View notes
silencieuxparoles · 4 years
Photo
Tumblr media
775 notes · View notes
silencieuxparoles · 4 years
Photo
Tumblr media
686 notes · View notes
silencieuxparoles · 4 years
Text
Tumblr media
1 note · View note