Self love
Aku pernah hidup sekian tahun dengan ekspektasi orang, bertahun² aku jadi yang terdepan. Memimpin banyak orang. Mewujudkan harapan orang. Memenuhi ekspektasi. Menjadi pendengar yg harus bisa menjawab semua kerisauan. Tampil kuat dan harus selalu memukau.
Nah, baru kali ini aku punya kesempatan untuk melepaskan bayang bayang itu. Menjadi diri sendiri. Menikmati fase hidup yang aku ingunkan. Jadi aku mau menikmatinya dulu. Dengan menghargai setiap usaha dari inisiatifku sendiri. Tanpa ada harapan dari orang lain. Jadi, sekarang aku lebih ngga percaya kalo orang lain bilang, aku keren, aku hebat. Aku hanya percaya semua itu, kalau aku sendiri juga meyakininya. Hehe
11 notes
·
View notes
Untuk diingat!!
2 notes
·
View notes
Sampai kapan ya Allah, tertekan dan hanya diam.
1 note
·
View note
IZINKAN DIRIMU
Memberi izin ke dirimu sendiri agar orang lain bisa menolongmu, mengintervensi masalahmu, saya yakin bukanlah hal yang mudah. Urusan mau minta tolong ke orang lain pun kita ragu, malu, bahkan takut.
Bahkan banyak yang memilih menenggelamkan diri, tak ingin siapapun tahu, tak ingin diketahui dan ditemukan, menghindari bertemu manusia lain.
Kalau ada masalah yang kamu sadar bahwa kamu tak bisa menyelesaikannya sendirian, kamu merasa tak ada yang bisa memahami dan mengerti. Izinkanlah dirimu agar bisa ditemukan, tak perlu bersembunyi. Izinkanlah orang lain menolongmu. Memang adalah hal yang sulit, memberikan kepercayaan kepada orang lain, mengetahui rahasia, masalah, atau sesuatu yang selama ini kita pendam.
Semoga apa yang sedang dialami saat ini, kita diberikan kekuatan dan juga teman-teman yang baik saat menghadapinya.
©kurniawangunadi
1K notes
·
View notes
Rasanya pengen teriak sekenceng-kencengnya,nangis se jadi-jadinya tapi aku sadar,aku gapunya cukup waktu dan tenaga buat itu.
Masih sama,akhirnya dipendem lagi..
Gapapa,
Ya Allah Engkau sebaik-baik penolong dan kekuatanku😭
2 notes
·
View notes
2 notes
·
View notes
Terimakasih ya atas waktunya.
Hari ini Allah izinkan aku bahagia
Bercengkrama tanpa menghakimi
Mendiskusikan berbagai hal sederhana
Menenangkan dan menyenangkan
Andai ini bisa terjadi sesering mungkin
Ah sudahlah, jalani dan nikmati apa yang ada di depan
Kopi Tempuran-Awal Bulan November
0 notes
FUTURE
blurry, unpredictable.
coming, unstopping, surprising.
gets people think and
wonder
2 notes
·
View notes
Bismillah, akhirnya aku memutuskan ke psikolog. Gapapa sab, gapapa untuk hidup lebih waras :") luv u sabrinaaaa
0 notes
Tiba-tiba pengen nangis,
Ga kuat, nahan terus.
0 notes
Pada Suatu Ketika di Pertemanan Kita
Gak perlu sedih kalau ada orang yang kamu anggap sahabat tapi gak hadir di momen-momen penting dalam hidupmu. Mereka tetap sahabatmu, tapi di saat itu mereka punya prioritas lain.
Waktu saya wisuda, hampir gak ada sahabat saya yang hadir. Ada, tapi sedikit, itu pun adik tingkat dan beberapa teman seangkatan. Sedih sih, tapi wajar karena sahabat saya kebanyakan sudah lulus duluan hahaha. Sudah pada merantau lagi ke tempat yang lain.
Anyway, kita perlu berlapang dada untuk menerima kenyataan bahwa pada suatu ketika kita bukanlah prioritas bagi orang lain. Ini bukan hal besar karena setiap orang punya prioritasnya masing-masing.
Keluarga, karir, bisnis, atau yang lainnya tentu jadi prioritas. Semakin kita bertambah usia, semakin ada jarak antara kita dan teman-teman kita. Bukan berarti silaturahim menjadi renggang, melainkan waktu kita tak seleluasa dulu untuk ngobrol dan nongkrong-nongkrong seperti dulu kala.
Ketika sudah menikah, misalnya, kita gak bisa sesuka hati pergi nongkrong ke luar sama teman-teman meninggalkan anak istri di rumah sendirian. Ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan, ada istri dan anak yang perlu lebih dulu kita prioritaskan, apakah itu bercengkerama bersama mereka, makan bareng mereka, atau jalan-jalan bersama. Setelah itu barulah kita bisa luangkan waktu untuk menyambung silaturahim dengan teman-teman.
Jadi, tenang saja, sahabat tetaplah sahabat. Kita berbagi memori masa lalu yang akan selalu dikenang. Jika jarang bertemu, bukan berarti silaturahim kita berhenti. Kita hanya sudah memiliki prioritas dan masalah masing-masing.
Berdoa saja semoga di masa depan Allah berikan kita kesempatan untuk berkolaborasi dg teman-teman untuk hal yg lebih berdampak bagi banyak orang. Berdoa saja semoga Allah jadikan kita orang yang berdaya, bukan untuk menyombongkan diri, melainkan untuk berbagi kebaikan dan mendukung teman-teman kita.
Semoga Allah lapangkan hati kita. Semoga Allah bukakan jalan rezeki kita. Semoga Allah jadikan kita pribadi yang bermanfaat.
Taufik Aulia
644 notes
·
View notes