Tumgik
rinaaswy Ā· 3 years
Text
Bapak, akhir akhir ini seringkali aku menangis sebab mengingatmu, segala hal yang berhubungan dengan kehilangan sangat menyakitiku setelah kematianmu.
Bapak, aku tahu bapa sudah meninggal, hampir sebulan. Tapi, jauh di sudut hatiku, aku tidak percaya itu. Aku sama sekali tidak melihat jenazahmu. Aku tidak percaya bahwa saat ini kau ada di balik tanah di ujung Perkampungan itu.
Mungkin, jika bapak masih bisa kutemui secara langsung, atau masih bisa kuhubungi via telepon seluler, aku ingin berdiskusi denganmu
Ini juni pertama tanpa bapak. Dan bapak tahu rasanya? Rinduku sudah tak tau harus kutumpahkan kemana, Jika aku punya kesempatan bertemu bapak,ā€”dalam bentuk apa punā€”aku tidak akan lagi menjadi putrimu yang cerewet. Aku hanya ingin memeluk bapak, membuatkan bapak kopi, dan menemani bapak menonton acara pertandingan sepak bola dan menonton berita televisi kesukaan bapa.
Bapa i really miss ušŸ˜”šŸ˜­
7 notes Ā· View notes
rinaaswy Ā· 3 years
Text
Pak, dinginkah? Sepikah? Aku ingin menjemputnmu jikalau aku bisa. Tapi aku percaya Allah telah menempatkanmu di surga yang paling indah.
jumat sore aku mendapat kabar bahwa bapa sedang sakit, hatiku cemas, khawatir, perasaan yang tak karuan berkecamuk begitu hebatnya sedangkan raga tidak satu atap ingin rasanya saat itu pulang lalu memastikan bahwa bapa memang baik baik saja, entah kenapa bulan" ini selalu teringat rumah dan ingin pulang sayangnya nyali ku ciut hanya untuk sekedar izin pulang terlebih malas mengurusi uang perizinan sebab aku malu sekali meminta uang diumur sekarang. Andai saja saat itu aku tau itu detik detik terakhir bapa akan aku lakukan apapun agar aku bisa pulang dan bertemu dengan bapa untuk terakhir kalinya.
Sabtu 15 mei 2021 kabar duka yang selalu aku takutkan disepanjang hidupku yaitu kehilangan orang orang yang aku cintai. Awalnya aku diajak kepasar untuk belanja kebutuhan dipondok, namun ada kejanggalan kala kulihat pakaian yg tak biasa digunakan teman temanku, mereka berpakaian rapih bergamis hitam, terlintas fikiran buruk tentang bapa namun aku buang jauh- jauh fikiran buruk itu sebab aku yakin bapa baik baik saja. Namun kedua kawanku tiba tiba memesan grab biasanya kami hanya naik angkot kepasar hingga diperjalanan bapa grab bertanya lokasi tujuan, ketika kawanku menyebutkan Banten deeegg hatiku seketika hancur, ingin teriak tapi malu, ingin menangis tapi aku takut memberatkan bapa. sepanjang jalan bogor- pandeglang aku menahan airmata juga sesak didada. Menatap langit yang cerah dengan berkata" ya Raab ku titip bapa kepadamu tempatkan ditempat terbaik disisimu dan berilah aku kekuatan"
Hinga tetiba di kota pandeglang hujan turus, kuperhatikan rintikan air hujan di kaca mobil, Ahh malang nya aku tak kuat menahan tangis, hingga akhirnya aku menangis bersama tetesan air hujan yang berjatuhan, paaa lihatlah langitpun ikut sedih sebab bapa pergi
Kala itu
tepatnya pukul 02.30 sabtu dini hari. Bapa dibawa kerumah sakit karena kondisi bapa yang sudah tidak stabil, Hari yang tak akan pernah aku lupa sampai kapanpun. Hari yang membuatku merasa bersalah, hari yang membuat semuanya menjadi tak terkendali. Aku meronta dan menyalahkan diri karena aku tak bisa menemani kepergiann bapa, malam sebelum bapa pergi, sepanjang detik yang berdetak kala itu bapa banyak menyampaikan pesan pesan terakhir kepada kami, memanggil nama anak anaknya dan menasihati kami agar tidak putus asa sesulit apapun keadaanya, juga melafdzkan doa yang membuat penghuni rumah terheran orang sakit tapi sanggup berdoa dengan bacaan yang panjang. Tak kalah juga bapa ku menitipkan pesan kepada salah satu ust di desa untuk membuat pengumuman seperti yang bapa inginkan, juga saat hari raya banyak kerabat berkata hari itu wajah bapa berseri gagah, putih ganteng, bersih, tidak seperti biasanya..
Maa SyĆ a Allah.. semoga Jannah untuk bapa.
Bapaa, Naaa rindu ingin jumpa, ingin memelukmu, aku takut menghadapi apa yang belum terjadi nanti,
Sosokmu yang tegas, bijaksana dan berwibawa namun tetap berkepribadian lembut serta penyayang. Selalu abadi di dalam ingatanku sampai kapanpun, bapa memang tak terlihat, tapi aku yakin bapa selalu ada, selalu hadir, di sini, di hatiku. Terimakasih untuk bapa yang membuatku menjadi sosok wanita yang kuat, bapa yang mengajarku tentang arti ikhlas dan bertanggungjawab. Bapa yang tak henti-hentinya mengingatkan untuk selalu berbuat kebaikan, berbagi dan bermanfaat bagi sesama. Terimakasih untuk bapa yang selalu bekerja keras, bahkan saat sakit sekalipun,bapa tetap bekerja agar asap di dapur tetap mengepul dan kami anak-anakmu terus mengenyam pendidikan yang layak. Terimakasih untuk bapa yang mendidikku agar menjadi sosok yang pantang menyerah, optimis dan pandai bersyukur.
Aku akan menjadi anak yang cerah dan berjuang demi orang-orang yang aku sayang. Sebanyak dzikir yang aku panjatkan, sebesar itulah rindu yang aku rasakan. Doakan anakmu ini dan sejauh apapun jarak kita, aku selalu merasakan kehadiranmu dekat dengan hati dan jiwaku sampai kapanpun.
Aku merindukanmu, paa Andai aku diberi kesempatan untuk melihat wajahmu sekali saja, aku ingin bapa ada disini, menguatkanku dari segala hal yang membuatku bersedih,
Mungkin kata rindu tak akan bisa mengantarku untuk bertemu atau hanya sekedar melihat wajahmu. Tapi Aku akan selalu merengkuhmu dengan doa di tiap sujudku. Rinduku pada bapa seperti lingkaran, tak berujung. Tak ada satupun pria yang dapat menggantikan sosok bapa, bapalah yang terbaik.
Bapa rindu ini sudah teramat dalam. Aku rindu sekali. Apakah Allah menyampaikan salam rinduku untuk bapa ? Pasti sudah, aku yakin itu. Tunggu kami, Yah. Dunia ini hanya sementara. Kelak kita semua akan berkumpul menjadi keluarga yang utuh dalam surga-Nya. Aamiin..
Terimakasih bapaa,..untuk segala darimu, untuk kasihmu,
Al fatihah..
Your ā€˜littleā€™ daughter
Rinasriwahyuna
4 notes Ā· View notes