Tumgik
regitastavena · 2 years
Text
Self love means acceptance.
Lagi gempar banget istilah self love buat merepresentasikan seberapa cinta kamu pada dirimu. That sounds cute tho.
Ada yang pergi liburan di tengah sibuknya kegiatan, ada yang memilih strolling around the city with beloved one, ada juga yang cukup rebah-rebahan di kasur kesayangan. Semua tentunya bermakna bagi masing-masing orang.
Seru banget ya bisa menciptakan self love versi kita sendiri. Caranya beda-beda, tapi aku yakin tujuannya sama.
Tapi, pernah kepikiran ga sih kalau sebenernya self love itu dimulai dari hal yang simpel banget?
Yap! Self love itu sesederhana penerimaan. The way you accept that you are you. The way you think it's absolutely cute to be you. The way you love yourself, i mean all that you have. Definisi kamu nyaman dengan dirimu karena penerimaan dan sejuta pemakluman.
Satu lagi, no need validation of others. Ini sih yang menurutku lumayan penting. Berat dan susah banget rasanya hidup di atas validasi orang lain. Apalagi harus obrak abrik standar biar fit sama standar sosial, hm kinda exhausted.
7 notes · View notes
regitastavena · 2 years
Text
Curup.
Kota Kabupaten di Provinsi Bengkulu. Tidak luas sebenarnya, namun cukup sekali untuk bikin hati berbunga-bunga. Udaranya sejuk, hamparan sawah dan kebun tehnya tidak usah ditanya, punya bukit kaba juga.
Tempat ini ditempuh kurang lebih 2 jam dari Kota Bengkulu. Melewati kabupaten-kabupaten kecil yang jauh dari kesibukan kota. Melewati liku yang menanjak dan menurun, disisi-sisinya dipenuhi warung-warung kecil dengan menu khas di atas gunung. Mie instan dan kopi hangat, misalnya.
Aku sendiri, beberapa waktu pernah berkunjung ke sana. Numpang di rumah keluarga. Kira-kira sepekan menetap paling lama. Seru sekali, apa lagi bila sama teman-teman. Healing sih bahasa kerennya😂
Boleh jadi kamu penasaran, i drop some photos here.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
regitastavena · 2 years
Text
Sejalan dengan Al-Baqarah (216)
Memori bertahun-tahun yang lalu berputar-putar di kepala ku. Masih ingat betul keputusan ku memilih Yogyakarta sebagai tempat melanjutkan pendidikan ditolak oleh dua kampus pilihan. Rasanya sesak ketika tahu penolakan untuk kedua kalinya, yang mana menyimpulkan keputusan bahwa bukan Yogyakarta tempat jelajahku selanjutnya.
Hari itu, menangis dan mengurung diri di kamar seolah-olah dapat menjadi obat atas segala penolakan yang terasa menyesakkan. Reaksiku yang kekanak-kanakan membuat seluruh orang di rumah tidak dapat memberi penjelasan. Lepas tiga hari mengurung diri di kamar, baru aku sadar bahwa keputusanku tidak sedikitpun menawar dan mengubah fakta yang ada.
Lain dari harapan, aku berangkat ke kota asal untuk melanjutkan pendidikan. Saat itu, jujur rasanya tidak rela dan bimbang, padahal aku sendiri yang memilih kota asal sebagai pilihan terakhir dari tiga pilihan. Artinya, aku sadar bahwa pilihan itu sangat mungkin terjadi.
"...Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
Sampai pada hari ini, aku menyadari bahwa tidak satu pun dari keputusan terpaksa bertahun-tahun lalu itu adalah keputusan buruk. Tidak sama sekali. Mulai dari kotanya yang tidak sesibuk kota-kota yang pernah ku kunjungi sebelumnya, hingga orang-orangnya yang berhasil melukiskan cerita paling berkesan, dan mungkin tidak akan sanggup kulupakan. Benar, ratusan cerita rasanya amat indah. Senang dan sedihnya benar-benar berharga. Empat tahun berada disana mengajarkan ku untuk ikhlas dan husnudzhon atas segala keputusan yang terjadi, karena tertulis jelas dalam Al-Baqarah (216) ;
Tumblr media
0 notes
regitastavena · 2 years
Text
Kembali pada Ramadan 5 tahun lalu
Setiap jam 3 dini hari selama satu bulan penuh, masing-masing kami sudah bangun dari kasur yang tidak sebegitu empuk itu. Ada yang menyiapkan nasi, ada yang memanaskan lauk, ada yang menyiapkan minum, atau kalau lagi rajin bisa saja masak di sepertiga malam terakhir itu.
Jika dipastikan semua siap untuk di santap, kami (tidak bersamaan) menyantap makanan kami. Waktunya berbeda-beda karena masing-masing punya strategi sendiri untuk melewati kurang lebih 13 jam kedepan. Ada yang memilih sahur mendekati imsak, ada juga yang memilih sahur tepat setelah hidangan selesai dibuat, ya tujuannya agar sisa waktu menuju subuh bisa digunakan untuk tidur sejenak, hahaha setiap orang punya cara mereka masing-masing.
--
Tiga puluh hari ke depan terasa sangat dekat, tidak rela rasanya melewati Ramadan dengan begitu singkat. Tapi rasa bahagia menuju lebaran tak kalah melekat. Ada yang sama?
0 notes
regitastavena · 5 years
Text
Tumblr media
Dari seseorang, saya belajar satu hal. Di dunia ini tidak ada yang mengecewakan, yang ada hanya ketidakpuasan, suatu hal terjadi tidak sesuai ekspetasi.
Makanya jangan pasang ekspetasi terlalu tinggi. Kamu bisa kecewa karena ekspetasi yang kamu bangun sendiri.
1 note · View note
regitastavena · 5 years
Text
“Ada orang yang sedang menunggu orang yang juga sedang menunggunya.”
Ada orang yang saling menunggu hanya karena diantara mereka takut untuk memulai. Aku pernah menemukan yang seperti ini diantara banyak perjalanan yang sedang aku jalani. Dan aku tidak melakukan apa-apa, hanya menyaksikan keduanya menahan diri. Enggan memulai, yang satu merasa tidak pantas karena dia perempuan, yang satunya merasa tidak pantas karena belum mapan. Rumit.
©kurniawangunadi
(via kurniawangunadi)
Setelah sekian lama, ternyata urusan saling tunggu ini tak kunjung selesai. Sampai-sampai waktu berlalu, keduanya dipisahkan oleh kekhawitiran yang ternyata hanya ada dalam pikirannya sendiri. Ketakutan yang dibuat-buat seolah itu akan menjadi kenyataan jika ia memulai lebih dulu.
3K notes · View notes
regitastavena · 5 years
Text
Berhenti mencari-cari tahu adalah cara paling tepat untuk tidak menyiksa diri sendiri.
0 notes
regitastavena · 5 years
Text
Satu dua orang kadang sering ga sadar kalau kalimat-kalimat sepele yang mereka katakan ga bisa hilang secepat dugaan.
"kamu gendut banget, sih"
"ya kamu kan ga guna disana"
Kadang saya juga suka khilaf, main-main sama kalimat kaya gitu. Niat untuk nyakitin hati orang lain sebenernya ga ada, tapi kadang saya juga suka lupa kalau kalimat itu bisa ga sesimpel itu buat orang lain.
Sekarang sudah coba hilangi, sebisa mungkin ga usah bercanda dengan kalimat-kalimat kaya gitu. Mungkin saat itu lucu, tapi dampaknya siapa yang tau.
0 notes
regitastavena · 5 years
Text
"kamu ga bisa masak? Astaga masa perempuan ga bisa masak."
Demi dewi fortuna dan pujangga pujangganya, saya benci dan geram dengar kalimat itu. Seolah-olah bilang kalau perempuan yang ga bisa masak itu adalah bukan perempuan sesungguhnya. Seolah-olah menghardik perempuan-perempuan yang tugasnya ga kalah ribet dari masak masakan enak.
Statement "perempuan itu harus bisa masak, kalo ga bisa masak ya bukan perempuan" adalah standar yang dibuat kaum-kaum jadul yang ga beradaptasi sama keadaan jaman saat ini. Menunjuk seorang perempuan sebagai "bukan perempuan sejati" adalah perbuatan paling ga tahu diri. Heran aja gitu, ternyata masih ada yang berani teriak lantang perihal kehidupan orang lain.
Unfortunately, berdasarkan pengalaman saya, yang menegaskan tuntutan perempuan harus bisa masak didominasi oleh kaum perempuan itu sendiri. Mereka hobi membandingkan kepandaian mereka dengan kepandaian orang lain yang menurut mereka ga pandai-pandai banget. Bener-bener lucu, di jaman yang mana sebagian orang teriak feminisme, emansipasi wanita hingga lawan patriarki ternyata masih ada perempuan yang men-judge perempuan lainnya.
Saya paham betul urusan dapur emang gabisa dianggap sepele. Mengingat seorang perempuan nantinya akan jadi istri dan ibu, belajar masak nampaknya memang perlu. Tapi, bukan berarti istri yang ga masak karena kerja atau mengurus perihal lainnya diluar rumah adalah istri yang ga berguna, kan?
Perempuan dengan kepiawaiannya dalam hal masak memang mengagumkan, tapi bukan berarti yang tidak piawai patut direndahkan.
Ladies, sejatinya kalimat "girl supports girl" itu patut diaplikasikan. Setidaknya kalau ada satu dua hal yang perempuan lain lakukan dan tidak sreg denganmu, kamu bisa beri saran dengan cara yang baik, tidak menghardik dan tidak melabelinya dengan hal-hal yang menyakitkan.
0 notes
regitastavena · 5 years
Text
seseorang yang menyayangimu
kalau seseorang yang kamu sayangi melakukan sesuatu yang tidak menyenangkanmu atau tidak melakukan sesuatu yang menyenangkanmu, tidak berarti seseorang itu tidak menyayangimu. mungkin, caranya menyayangimu memang begitu.
kalau seseorang yang kamu sayangi tidak bisa menikmati karya-karyamu, tidak berarti seseorang itu tidak menyayangimu. mungkin, karyamu memang bukan seleranya, tetapi dia tetap menyayangimu apa adanya.
kalau seseorang yang kamu sayangi mendahulukan membalas pesan tentang urusan-urusannya yang lain, alih-alih membalas pesanmu, tidak berarti seseorang itu tidak menyayangimu. seseorang itu percaya bahwa kamu pasti mengerti. dan kamu tetap yang utama.
kalau seseorang yang kamu sayangi menyampaikan hal-hal tentangmu yang membuatnya tak nyaman, tidak berarti seseorang itu tidak menyayangimu. seseorang itu sedang merawat kamu dan dirinya.
kalau seseorang yang kamu sayangi seakan memintamu untuk menjadi ini itu, berbuat ini itu, tidak berarti seseorang itu tidak menyayangimu apa adanya. seseorang itu, mungkin ingin bertumbuh bersamamu.
ada banyak sekali cara menyayangi. ada banyak sekali pula cara menerima rasa sayang itu. merasalah disayang, sebab bagaimana kita menerima sebuah perasaan seringkali menjadi bagaimana perasaan itu sejatinya diberikan.
2K notes · View notes
regitastavena · 5 years
Text
Tulisan : Bukan Hanya Dipikirkan
Semakin dewasa, pertanyaan yang ada dalam benak kita terlihat lebih sederhana meski menjadi lebih sulit jawabannya. Keresahan kita pun sebenarnya pada hal-hal yang sederhana, tapi sangat sulit menemukan titik terangnya.
Kita sibuk menandingkan antara waktu dan pencapaian. Kita sibuk memikirkan apa yang tidak kita miliki. Kita sibuk mempersulit hal-hal yang sebenarnya sederhana.
Pertanyaan kita mungkin hanya seputar mau bekerja apa selepas kuliah. Alih-alih kita sibuk menambah kapasitas diri dan keterampilan, kita justru berdiam diri dan tenggelam larut dalam pikiran kita sendiri. Ketakutan pada asumsi-asumsi yang kita buat sendiri.
Pertanyaan kita mungkin hanya seputar itu-itu saja, nyaris sama dengan orang lain. Tapi, ada hal-hal besar yang membedakan antara diri kita dengan orang lain. Hal-hal yang selama ini mereka lakukan dan tidak kita lakukan. Hal-hal yang selama ini berani mereka hadapi dan selalu kita hindari. Hal-hal yang selama ini mereka mau korbankan dan kita enggan berkorban.
Mau sampai kapan kamu akan larut dalam pertanyaan yang kamu buat sendiri? Padahal jawaban itu, ya kamu sendiri yang harus menjawabnya. Dengan menjalani pertanyaan itu dalam kehidupanmu. Bukan dalam pikiranmu saja.
©kurniawangunadi | 28 Oktober 2019
747 notes · View notes
regitastavena · 5 years
Text
Tumblr media
Teruntuk teman-teman yang sedang dirundung bencana, ribuan simpati tak cukup rasanya, uluran tangan tidak pernah sempurna . Namun, doa tidak pernah putus untuk teman-teman, semoga cepat diijabah oleh si empunya semesta.
Bengkulu, 28 April 2019.
0 notes
regitastavena · 5 years
Text
Tumblr media
2 notes · View notes
regitastavena · 5 years
Text
Tumblr media
"Ayo berlari, Deva. Kita harus coba semuanya!"
Ia buka kertas yang terlipat empat itu. Menemukan gambaran peta permainan.
Matanya bingung, yang mana yang harus dibaca duluan.
"Petanya ramai sekali, kamu saja yang baca" katanya.
Aku merebut peta itu dari tangannya.
Waw, ramai sekali.
Tapi aku terfokus pada satu titik. Rollercoaster.
"Ini deva." kataku berbinar.
"Kamu saja." katanya singkat.
Aku bergegas berlari.
"Ayo berlari, Deva. Kita harus coba semuanya!"
USS 2018, in the end of August.
1 note · View note
regitastavena · 5 years
Text
All human being have the same right.
Listen to what they say.
Understand to what they do.
Remember, we all are the same.
It's World Down Syndrome Day.
We love each other, and that's cute.
0 notes
regitastavena · 5 years
Text
Terrorism has no religion.
1 note · View note
regitastavena · 5 years
Text
"No matter what happens, we aren't afraid."
0 notes