Tumgik
rakyatpialadunia · 2 years
Text
Tumblr media
Piala Dunia 1970 Meksiko. Tim nasional Bulgaria menyiasati suhu panas di Meksiko dengan bermain mengenakan jersey yang lubang kerahnya turun sampai ke bagian dada. 
1 note · View note
rakyatpialadunia · 2 years
Text
Bintang Iklan Klimis
Tumblr media
Piala Dunia 1982 Spanyol. Sesaat sebelum Piala Dunia dimulai Paul Breitner membuat heboh banyak penggemarnya. Gelandang Jerman Barat itu sengaja mencukur brewok yang telah jadi ciri khasnya selama ini demi tampil di iklan Pitralon--sebuah jenama kosmetik ternama dari Jerman--untuk mempromosikan produk aftershave mereka. Selama ini gaya rambut dan brewok Breitner telah identik dengan karakter pemberontak dalam dirinya, apalagi dia pun diketahui sangat menggemari tokoh-tokoh revolusioner dan antikapitalisme seperti Che Guevara dan Mao Zedong. Maka keputusan Breitner untuk tampil klimis dalam sebuah iklan tentu dipandang sebagai bentuk “pengkhianatan ideologi” bagi sejumlah penggemarnya. Bukan hanya itu, Breitner juga menerima bayaran sebesar 150,000 DM yang termasuk jumlah yang sangat tinggi pada masanya. Atas banyaknya kritik yang menimpa dirinya, Breitner pun menanggapinya dengan santai: “Saya tidak tahu apa yang telah saya lakukan ini bagus atau buruk, tapi yang jelas, rangking Pitralon melesat naik dari posisi sembilan ke posisi tiga sebagai produk aftershave terbaik.” Pada tahun 1977 Breitner juga sempat beriklan dengan sebuah perusahaan rokok Jerman tapi saat itu Breitner tetap mempertahankan jenggot dan cambang ikoniknya sehingga tidak banyak yang mempermasalahkan aksinya. Bagi Breitner sendiri, selama penampilannya tidak mempengaruhi permainannya di atas lapangan, maka tak ada yang perlu diributkan.
0 notes
rakyatpialadunia · 2 years
Text
Reuni ‘La Quinta del Buitre’
Tumblr media
Piala Dunia 1990 Italia. Italia jadi saksi bersatu kembalinya lima pemain Spanyol yang dikenal dengan sebutan “La Quinta del Buitre” (atau “Lima Burung Bangkai”) di atas lapangan. Kelima pemain itu adalah Manuel Sanchis, Rafael Martin Vazquez, Michel, Miguel Pardeza, dan Emilio Butragueno. Mereka semua adalah pemain lulusan akademi sepakbola Real Madrid, La Fabrica, yang kemudian mengawali karier di klub junior Real Madrid, Castilla, di mana mereka menjuarai Divisi Dua Spanyol pada musim 1983/1984. Mereka kemudian memperkuat tim utama Real Madrid dan sampai akhir dekade 80-an telah berhasil mengumpulkan 11 trofi bergengsi termasuk 2 Piala UEFA dan 5 kali juara La Liga secara berturut-turut. Namun, setelah Pardeza memutuskan pindah ke Real Zaragoza, praktis kelimanya tidak lagi bermain bersama di satu tim. Kesempatan untuk reuni terbuka lebar setelah pelatih Luis Suarez memanggil kelimanya ke skuad Spanyol di Piala Dunia 1990. Reuni tersebut baru benar-benar terlaksana di pertandingan ketiga Spanyol saat menghadapi kesebelasan Belgia, tepatnya di menit ke-88, ketika Pardeza masuk menggantikan Julio Salinas dan kembali bergabung bersama keempat rekan seperjuangannya. Sayangnya, momen yang hanya sebentar itu jadi satu-satunya kesempatan “La Quinta del Buitre” tampil di ajang terbesar sepakbola.     
0 notes
rakyatpialadunia · 2 years
Text
Kegilaan Yang Menentukan
Tumblr media
Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Mendapat giliran sebagai penendang terakhir dalam adu penalti yang sangat menentukan, Sebastian Abreu memanfaatkan kesempatan itu dengan cara yang agak “gila”. Ia berlari lalu dengan tenang men-chip bola menggunakan kaki kirinya, mengarahkannya ke tengah gawang seraya mengelabui gerakan kiper Ghana. Berkat golnya itu, Uruguay pun berhak melaju ke semifinal Piala Dunia untuk yang pertama kalinya sejak 40 tahun terakhir.  Keputusan nekat Abreu melakukan tendangan Panenka kemudian jadi sorotan karena dilakukan di masa-masa yang paling mendebarkan. Banyak orang yang tidak menyangka kalau ia berani mengambil risiko seperti itu, namun banyak juga fans yang memakluminya karena aksi tersebut memang cocok dengan julukan Abreu: “El Loco” (atau “Si Gila”). “Aku tidak akan bilang kalau itu keputusan yang gila. Menurut pandanganku, caranya menendang itu menunjukkan kelasnya, kualitasnya. Orang-orang yang mengkritiknya belum tentu berani melakukan apa yang dia lakukan,” ujar pelatih Uruguay Oscar Tabarez. Abreu memang termasuk sering melancarkan tendangan Panenka baik saat ia membela klub atau tim nasional. Yang pasti, penaltinya di Piala Dunia  langsung mengangkat statusnya sebagai pemain legendaris di Uruguay walaupun ia hanya turun tiga kali sebagai pemain cadangan di turnamen itu. Statusnya sebagai pemain legendaris pun semakin lengkap setelah Abreu membuat rekor “gila” dengan bermain di 32 klub dari 11 negara selama karier profesionalnya.  
3 notes · View notes
rakyatpialadunia · 2 years
Text
Tiga Gol Sempurna Muller
Tumblr media
Piala Dunia 1970 Meksiko. Striker Jerman Barat Gerd Muller membuat “perfect hat-trick” yang membawa timnya mengandaskan kesebelasan Peru di fase grup. Muller membuat tiga gol yang secara berturut-turut menggunakan kaki kanan, kaki kiri, dan kepalanya. Gol pertama Muller dilahirkan lewat sontekan kaki kanannya yang menuntaskan serangan balik cepat dari Jerman. Gol kedua Muller bermula dari aksi Hannes Löhr menggocek bola melewati bek Peru dari sisi kiri lapangan sebelum ia melepaskan umpan mendatar ke kotak penalti yang disambut tendangan kaki kiri Muller ke gawang. Gol ketiga Muller lahir dari umpan lambung Uwe Seeler yang awalnya terlihat terlalu tinggi tapi Muller berhasil menjangkau bola lewat sebuah tandukan keras. Ketiga gol Muller itu terjadi di babak pertama dan hebatnya lagi ini adalah hat-trick keduanya dalam dua pertandingan terakhir setelah sebelumnya ia juga mencetak tiga gol melawan Bulgaria. Muller tentunya tercatat sebagai pemain pertama yang berhasil membuat “perfect hat-trick” di ajang Piala Dunia. Sepanjang kariernya ia telah mencetak delapan kali hat-trick bersama tim nasional Jerman Barat, sedangkan di level klub ia jadi pemain dengan jumlah hat-trick terbanyak di sepanjang sejarah Bundesliga (Liga Jerman) yaitu dengan total 32 hat-trick. 
0 notes
rakyatpialadunia · 2 years
Text
Hadangan Tangan Kiper
Tumblr media
Piala Dunia 1986 Meksiko. Menjelang menit-menit terakhir pertandingan, Prancis mendapat satu peluang bagus untuk memenangkan laga melawan Brasil. Lewat sebuah serangan balik yang cepat, Michel Platini mengirim umpan terobosan panjang yang langsung dikejar oleh Bruno Bellone ke jantung pertahanan lawan. Bek-bek Brasil kalah cepat dan tertinggal di belakang sementara Bellone tinggal berhadap-hadapan dengan kiper Carlos. Melihat gawangnya terancam Carlos segera lari keluar menghadang Bellone lalu dengan kedua tangannya ia coba menghalau badan pemain Prancis itu. Sontak tubuh Bellone langsung oleng dan ia gagal mengontrol bola yang segera diambil alih oleh seorang bek Brasil. Carlos telah dengan sengaja menarik badan Bellone yang tentunya merupakan sebuah pelanggaran tapi wasit tidak memberi hukuman apa pun. Wasit pun langsung diprotes para pemain Prancis yang marah dengan aksi tidak sportif Carlos. “Aku merasa tidak bersalah. Penyerang itu berlari ke arahku sendirian lalu mengarahkan bola melewatiku dan aku tidak menarik badannya. Aku hanya berusaha memperlambat lajunya saja,” aku Carlos. Wasit tetap memilih untuk melanjutkan pertandingan. Keputusan kontroversial wasit memang masih terus diperdebatkan tapi setidaknya Bellone bisa membalas dendam kepada Carlos di babak adu penalti. Saat itu bola tendangannya mengenai tiang gawang lalu memantul ke bagian belakang kepala Carlos dan masuk ke gawangnya sendiri. Prancis pun menang atas Brasil. 
1 note · View note
rakyatpialadunia · 2 years
Text
Di Bawah Ancaman Mati
Tumblr media
Piala Dunia 1930 Uruguay. Kekalahan Argentina di final Piala Dunia salah satunya disebabkan oleh kurang optimalnya permainan Luis Monti di sektor tengah. Performa Monti menurun dibandingkan tiga pertandingan sebelumnya karena ia disinyalir mengalami cedera dan harus menahan sakit di atas lapangan. Namun, sebuah rumor menyebutkan bahwa Monti mendapat ancaman pembunuhan dari pihak tak dikenal yang menuntut timnya agar kalah dari tuan rumah. Saat Argentina unggul 2-1 di babak pertama, Monti diancam bahwa istri dan adiknya akan dibunuh kalau Argentina sampai menang. Ancaman tersebut tentunya mempengaruhi penampilan Monti yang berujung kepada kekalahan Argentina. Sebenarnya pemain Argentina yang lain juga mendapat teror tapi hanya Monti yang menerima bentuk ancaman yang spesifik. Untungnya setelah laga itu seluruh anggota keluarga Monti selamat dan sehat walafiat. Uniknya, empat tahun berselang saat Monti membela Italia dan kembali bermain di partai final Piala Dunia, ia lagi-lagi mendapat ancaman. Sebelum final dimulai seorang utusan Benito Mussolini datang ke ruang ganti dan menyampaikan bahwa para pemain akan menerima konsekuensi yang fatal kalau mereka tidak menang. “Di Uruguay, mereka ingin menyakitinya kalau dia menang. Di Italia, empat tahun kemudian, mereka ingin menyakitinya kalau dia kalah,” ujar cucu Monti, Lorena. Untung saja di Italia Monti bisa memenangkan Piala Dunia.
0 notes
rakyatpialadunia · 2 years
Text
Tumblr media
Piala Dunia 1930 Uruguay. Pelatih tim Rumania, Constantin Radulescu (kiri), beralih profesi jadi hakim garis sementara pelatih tim Bolivia, Ulises Saucedo (tengah), menjadi wasit di pertandingan antara Argentina melawan Meksiko. 
0 notes
rakyatpialadunia · 2 years
Text
Lemparan Salah Sasaran
Tumblr media
Piala Dunia 1986 Meksiko. Ray Wilkins sedang berlari mengejar sebuah umpan lambung dari rekannya, tapi belum sempat ia menggiring bola wasit sudah membunyikan peluit tanda pelanggaran. Wilkins ternyata terperangkap dalam posisi offside di area kanan pertahanan Maroko. Kesal dan frustrasi karena gagal membangun serangan, Wilkins pun memungut bola lalu melemparkannya ke arah wasit. Bola mengenai kaki wasit Gabriel Gonzalez dan tanpa basa-basi wasit asal Paraguay itu langsung mengeluarkan kartu merah untuk Wilkins. Inilah pertama kalinya seorang pemain Inggris mendapat kartu merah dalam turnamen Piala Dunia. Wilkins tampak kaget karena ia sama sekali tidak bermaksud melempar bola ke arah wasit, tapi aksinya itu sudah tergolong sebagai tindakan kasar yang berat sehingga ia hanya bisa berjalan menunduk sambil keluar lapangan. Padahal saat itu Wilkins baru beberapa menit menjabat sebagai kapten pengganti setelah Bryan Robson menepi akibat cedera bahu. Bukan hanya dikeluarkan, Wilkins juga mendapat hukuman larangan bermain selama dua pertandingan. Di laga itu Inggris harus puas bermain imbang tanpa gol melawan Maroko, dan mereka pun mendapat cemoohan dari fans yang memadati stadion.  
0 notes
rakyatpialadunia · 3 years
Text
Aksi Berbahaya Zidane
Tumblr media
Piala Dunia 1998 Prancis. Kemenangan Prancis atas Arab Saudi harus tercoreng oleh kartu merah Zinedine Zidane akibat menginjak bagian samping pinggang Fuad Anwar saat jatuh di atas rumput. Wasit Arturo Brizio Carter langsung dengan tegas mengusir Zidane yang tampak terkejut karena merasa pelanggaran itu terjadi karena tak disengaja. Biasanya kartu merah menghukum pemain dengan larangan satu kali bermain namun FIFA menilai Zidane telah melakukan pelanggaran yang tergolong membahayakan sehingga ia mendapat hukuman 2 kali larangan bertanding. “Menurutku keputusan itu memang terlalu keras walaupun aku juga tidak bisa membenarkan perbuatan dia. Kami semua menghibur Zidane agar ia bisa mengatasi cobaan ini,” ujar Didier Deschamps. Tim nasional Prancis tentunya dirugikan karena harus kehilangan motor permainan mereka, apalagi Prancis baru bertanding dua kali di Piala Dunia dan Zidane baru bisa bermain lagi kalau Prancis berhasil lolos sampai ke perempat final. Publik Prancis pun sempat geram kepada Zidane yang tak bisa menahan emosinya di lapangan sehingga harus mengorbankan keutuhan tim. Untungnya Prancis bisa memenangkan dua laga tanpa bantuan Zidane dan ia bisa turun lagi di babak perempat final untuk mengantarkan negaranya sampai ke podium juara.  
0 notes
rakyatpialadunia · 3 years
Text
Desain Ikonik Admiral
Tumblr media
Piala Dunia 1982 Spanyol. Di laga perdananya melawan Prancis, Inggris tampil mengenakan jersey tandang warna merah terang produksi Admiral. Jersey itu terbuat dari bahan polyester dengan kerah V putih dan motif bendera Union Jack di area sekitar leher dan bahu. Tapi beres pertandingan para pemain malah mengeluh kepanasan dan merasa bahan jersey tidak begitu nyaman dipakai di bawah cuaca terik Spanyol. Didesak oleh Federasi Sepakbola Inggris, Admiral hanya punya waktu kurang dari 24 jam untuk menyiapkan jersey baru dan kali ini mereka menggunakan bahan Aertex dari sisa produksi. Mereka pun menjahitkan logo Admiral di bagian dada sebelah kanan yang sebelumnya hilang karena menyangka FIFA tak mengizinkan ada logo brand di jersey tim. Maka ketika Inggris menghadapi Jerman Barat jersey tandang mereka sedikit berbeda dari saat melawan Prancis. Ada jahitan kuk yang melintang di ujung bawah kerah V-nya dan nomor pemain di bagian celana juga kali ini berwarna putih, tidak lagi merah. Di dalam negeri, Admiral merupakan produsen pertama yang menjual replika jersey sepakbola untuk umum, termasuk jersey Inggris ini yang penjualannya meningkat selama Piala Dunia dan disebut-sebut sebagai desain terbaik yang pernah dipakai timnas. Sayangnya Admiral harus gulung tikar di pertengahan 80-an karena kalah bersaing dengan Umbro dan Adidas  
1 note · View note
rakyatpialadunia · 3 years
Text
Tumblr media
Piala Dunia 1954 Swiss. Sandor Kocsis jadi pemain pertama yang mampu membuat 2 hat-trick di satu Piala Dunia. Hat-trick pertama ia lakukan saat Hungaria membantai Korea Selatan 9-0. Tiga hari kemudian ia mencetak 4 gol saat mengalahkan Jerman Barat 8-3.
0 notes
rakyatpialadunia · 3 years
Text
Kartu Merah Kedua Song
Tumblr media
Piala Dunia 1998 Prancis. Bek Kamerun Rigobert Song mencatatkan rekor yang tidak menyenangkan sebagai pemain pertama yang mendapat kartu merah di dua Piala Dunia secara berturut-turut. Rekor itu ia terima karena menyikut wajah striker Chili Marcelo Salas saat keduanya sedang mengejar bola. Tanpa basa-basi wasit Laszlo Vagner langsung mengeluarkan kartu kuning kedua untuk Song dan mengusirnya keluar lapangan. “Begitu di atas lapangan aku memang bisa berubah jadi orang yang berbeda. Aku ingin menang dan setiap kali bermain untuk negaraku aku selalu memberikan segalanya dengan penuh komitmen. Hari itu sepertinya aku terpancing emosi saat momen sedang memanas – mungkin karena aku juga kesal dengan ketidakadilan yang kami terima.” Pada pertandingan itu wasit memang menganulir sebuah gol Kamerun yang seharusnya sah sehingga Kamerun pun harus puas dengan hasil imbang dan tereliminasi dari turnamen. Pelatih Kamerun kemudian menuduh adanya sentimen anti-Afrika dari kepemimpinan wasit Vagner yang telah sangat merugikan timnya. Hal itu pun menyulut kerusuhan massa di Kamerun di mana warga kulit hitam menyerang toko-toko yang dimiliki orang kulit putih di sana. Bagi Song sendiri, kartu merah itu menyempurnakan rekornya 4 tahun lalu sebagai pemain paling muda yang dikartu merah wasit di Piala Dunia.  
0 notes
rakyatpialadunia · 3 years
Text
Duet ‘Breitnigge’ Di Jerman
Tumblr media
Piala Dunia 1982 Spanyol. Duo Paul Breitner dan Karl-Heinz Rummenigge jadi aktor utama kesuksesan klub Bayern Munich di awal 80-an. Puncaknya di tahun 1981 di mana 89 gol Bayern di Liga Jerman 46 di antaranya dihasilkan oleh mereka berdua. Rummenigge mendapatkan Ballon d’Or sementara Breitner terpilih sebagai pemain terbaik Jerman, dan media pun kemudian menamai mereka sebagai Breitnigge. Kesuksesan tersebut membuat pelatih timnas Jerman Barat Jupp Derwall memanggil kembali Breitner yang sebelumnya sudah menyatakan pensiun membela negaranya sejak 1975. Derwall merasa Breitnigge bisa menambah kekuatan tim di Piala Dunia dengan Rummenigge sebagai striker dan Breitner dipasang sebagai midfielder. Tapi sayangnya ada beberapa pemain yang berseberangan dengan keputusan Derwall. Bernard Dietz memutuskan mundur dari tim karena tidak suka dengan kehadiran Breitner yang menurutnya bisa membawa pengaruh buruk ke dalam skuad. Bernd Schuster juga harus dicoret setelah terang-terangan bicara kepada pers bahwa Breitnigge terlalu mempengaruhi Derwall dalam mengatur tim. Dengan duo tersebut Jerman justru berhasil melangkah sampai ke final Piala Dunia walaupun kemudian kalah dari Italia. Breitner pun mencetak sejarah sebagai pemain Jerman pertama yang bisa membuat gol di dua final Piala Dunia yang berbeda.  
0 notes
rakyatpialadunia · 3 years
Text
Kartu Merah Tanpa Bukti
Tumblr media
Piala Dunia 1974 Jerman Barat. Penyerang Zaire Ndaye Mulamba terpaksa harus menerima dirinya diusir wasit saat timnya melawan kesebelasan Yugoslavia di Gelsenkirchen. Insiden bermula ketika wasit Omar Delgado sedang menegur seorang pemain Zaire yang melakukan pelanggaran, lalu tiba-tiba ia merasa ada yang menendang bokongnya dari belakang. Begitu Delgado berbalik, Mulamba berdiri di hadapannya dan tanpa banyak bicara Delgado langsung mengangkat kartu merah. Mulamba tentu tidak terima dengan keputusan tersebut karena sebenarnya yang menendang wasit adalah rekannya sendiri, Mwepu Ilunga. “Bisa dilihat kalau wasit tidak bisa membedakan kita dan tidak ada usaha juga untuk melakukannya. Aku merengek habis-habisan saat dikartu merah. Aku bilang kepada wasit kalau aku bukan pelakunya, Mwepu juga bilang, ‘Aku pelakunya, bukan dia.’ Tapi wasit tak menggubris sama sekali. Wasit-wasit di sini memang tidak suka dengan orang kulit hitam,” ungkap Mulamba. Bukan hanya salah diusir, Mulamba juga harus menerima hukuman larangan membela timnas selama 1 tahun dari FIFA. Perisitiwa ini tentu saja jadi catatan merah bagi ajang Piala Dunia dan FIFA dalam memerangi isu rasisme dan diskriminasi di lapangan hijau.     
0 notes
rakyatpialadunia · 3 years
Text
‘Hat-Trick’ Cedera Nesta
Tumblr media
Piala Dunia 2006 Jerman. Alessandro Nesta terpaksa harus menepi ke pinggir lapangan di babak pertama laga Italia melawan Republik Ceko karena mengalami cedera hamstring. Ia tak bisa meneruskan pertandingan sampai selesai dan posisinya digantikan oleh Marco Materazzi yang kemudian mencetak 1 gol dengan kepalanya. Cedera Nesta ini ternyata tak bisa dipulihkan dengan cepat sehingga ia pun harus rela menonton rekan-rekannya berjuang memenangkan Piala Dunia dari pinggir lapangan. “Sebelum turnamen ini aku telah bermain di semua pertandingan liga (Italia). Jadi, aku datang ke Piala Dunia dengan tubuh yang lelah dan itu membuatku mudah terkena cedera,” ujar Nesta. Uniknya, ini adalah cedera yang dialami Nesta selama 3 kali berturut-turut di ajang Piala Dunia yang ia ikuti. Di Piala Dunia 2002 Nesta mengalami cedera betis yang membuatnya harus beristirahat selama setengah bulan. Lalu di Piala Dunia 1998 ia mengalami cedera di ligamen lututnya dan tak bisa bermain selama hampir setengah musim kompetisi. Hat-trick cedera itu semua terjadi di babak penyisihan grup sehingga di sepanjang kariernya Nesta tak pernah sempat turun bermain membela Italia di fase gugur Piala Dunia.  
0 notes
rakyatpialadunia · 3 years
Text
Tumblr media
Piala Dunia 1998 Prancis. Bek Italia Alessandro Nesta mengalami cedera lutut saat bertanding melawan Austria. Ia terpaksa digantikan oleh Giuseppe Bergomi pada menit ke-4, yang merupakan pergantian pemain tercepat di Piala Dunia.
4 notes · View notes