Tumgik
qunosworld 6 years
Text
Padam
"Aku ingin menunjukkan sesuatu" ucapmu
Mau sampai kapan aku terus berdiam, seribu bahasa dan pura - pura tak terjadi apa - apa. Aku tidak pernah bisa menolak satu pun hal tak penting dalam hidupnya. Tengkuknya terlihat menarik dari belakang sini, aku suka karena potongan rambut itu sangat cocok dengan tengkuknya.
Kau menoleh, dan tatapanmu hampir menyatu dengan tatapanku. Tunggu, jangan berdetak dulu, aku ingin detak jantungku berdetak saat kau sudah menjauh beberapa meter dariku. Aku malu kalau sampai terdengar, rintihku.
Aku lihat hamparan air biru yang terlihat pekat karena malam. Deburannya tetap nyaring sampai ditelingaku. Aku lebih nyaman didalam tenda kecil ini, tapi kau terus menyuruhku keluar.
"Disini lebih Indah, meski malam melahap pemandangan laut yang syahdu" ucapmu
Kau menyiapkan sedikit tempat untukku agar kita bisa bercengkrama tentang malam dan misteri, misteri tentang kenapa aku bisa sejauh dan sejatuh Cinta ini denganmu.
Kau mulai berbicara, tapi gendang telingaku hampir saja pecah.
"Aku... Tidak tahu. Kenapa dia selalu muncul dimimpiku" tegasmu
Iya, dia gadis tak ada duanya yang membuat kau jauh lebih jatuh daripada aku. Aku hanya tersenyum dan tak jadi menyahuti lawakan kasarmu yang menyayat hatiku.
Aku seperti ingin mengubur diriku sedalam-dalamnya didalam pasir tepian pantai, dan biar saja ombak menggulung, menyeretku dan lalu menghilang.
Kau bisa tersenyum saat menyebut nama gadis itu, aku hanya bisa meringis dan menahan segala rasa saat mendengar kau menyebut namanya.
Bolehkan ku padamkan semua ini, agar kau tahu.
2 notes View notes
qunosworld 6 years
Text
Anak laki - laki dan seorang wanita
Malam itu entah ada angin apa, rasanya aneh kau ajak aku pergi dengan motor lamamu dan seorang anak laki - laki.
"Siapa anak ini?" tanyaku sambil mencoba naik ke atas jok motor
"Dia hanya tamu, tidak apa kan jika aku pergi denganmu sambil membawanya?" jawabmu sambil mengelus lembut rambut anak laki - laki itu.
"Iya tidak apa-apa" balasku
Sepanjang jalan aku menjadi begitu tak tertarik untuk melingkarkan kedua tanganku di pinggangnya. Anak laki-laki itu terus meracau tak jelas dan aku hanya bisa tersenyum dan itu sangat memaksa. Aku terus berfikir situasi apa ini?
Rasanya cepat sekali kita sudah kembali kepelataran rumahku. Dan apa yang kulihat semakin tak ku mengerti. Seorang wanita tersenyum bahagia sampai - sampai mataku rasanya ingin copot. Kau menghampirinya dan menyerahkan anak laki-laki itu kepada wanita itu.
"Terimakasih kau mau menemaninya" ucap wanita itu
"Iya sama sama" jawabmu sambil tersenyum
"Aku ingin pulang, sekali lagi terimakasih" ucap wanita itu lagi
"Mau ku antar?" balasmu
"Tidak usah, aku bisa pulang sendiri" balasnya
"Yakin?" tanyamu
"Iya sangat yakin" jawabnya
Aku mencoba hadir dalam percakapan yang memuakkan hati ku. Tapi kaku sekali, aku tak bisa.
"Kenapa tak kau antar saja, tidak baik seorang wanita pulang sendiri. Apalagi ia membawa seorang anak, bebannya bertambah" sambungku
"Mari aku antar" jawabmu sangat cepat saat mendengar bahwa yang aku ucapkan itu suatu paksaan
"Baiklah" balasnya
Dalam hatiku balasan wanita itu sangat dibuat - buat, munafik sekali. SETAN!
"Bagaimana kalau kita berjalan kaki saja" tawarmu
"Iya baiklah, agar suasananya tak memanas" balas wanita itu sambil tersenyum ke arahku
Aku berlari masuk ke dalam rumah untuk mengambil tas dan dompet, selang beberapa menit kau dan wanita itu sudah lebih dulu berjalan tanpa aku.
Aku berusaha mengejar langkah mu dengan wanita itu. Jaraknya tak terlalu jauh ternyata, saat aku terus berlari sampai terengah-engah kau berjalan beriringan dengan wanita itu, kau merangkul dan membelai rambut panjangnya dengan tambahan senyummu.
Aku mempelankan langkah kakiku dan tak sengaja suara seokan sandalku mengkeruhkan suasana bahagia kalian.
"Maaf aku mendahului mu" jawabmu
"Iya tidak apa-apa, aku memang harusnya lebih berhati-hati" balasku ngawur
Kau langsung menarik tanganku dan merangkul ku seolah-olah yang baru aku lihat itu tidak benar-benar terjadi.
"Percayalah, ia hanya mencintaimu" aku mendengar wanita itu mengatakannya
Aku tidak yakin dengan ucapannya, pasti wanita itu pembohong. Kau langsung memelukku dan berkata
"Itu benar" jawabmu
sosok anak laki-laki dan wanita itu tiba-tiba saja hilang tak berjejak. Apa itu hanya ketakutanku saja. Aku tersadar dan pelukanmu itu sangat nyata.
0 notes
qunosworld 6 years
Text
Sepanjang Malam
Pertahanan kita sampai hari ini sungguh diluar dugaan. Kau tahu tidak kalau aku mendadak menjadi takut pada diriku sendiri. Aku seperti ingin menyudahinya saja tapi aku tidak bisa.
Aku mencoba mencari - cari kesalahanku agar kau tidak lagi menganggapku ada. Aku buruk sekali, tuan. Aku sampai merasa tidak pantas untuk berada di lapang sandaranmu.
Aku keras kepala sekali, tuan. Sepanjang malam aku terus berfikir aku kesusahanmu yang paling tidak ingin kau rasakan lagi, begitulah yang kurasa, tuan.
0 notes
qunosworld 6 years
Text
Pria itu..
Aku tersadar saat seorang pria terus memandangi ku sambil tersenyum dengan kedua tangannya yang terlipat
Tatapannya membuat ku gagal mengarahkan kamera yang sudah terpegang erat olehku, aku merasa sangat terjaga
"Kamu pasti bisa" begitu katanya
Aku seperti ingin berlari kearahnya dan memeluknya dengan erat, tapi aku malu karena ada banyak orang yang memperhatikan
Dia mendekat dan aku terkejut saat tiba - tiba dia sudah berada disampingku dan tersenyum.
"Tunggu aku" ucapku kepadanya dan dia mengangguk
Aku merasa seperti jatuh Cinta lagi dan lagi. Sampai seseorang bertanya kepadaku
"Apa yang membuatmu jatuh Cinta terus menerus kepadanya?"
"Dia sudah cukup melengkapi ku, kekurangannya semuanya dan aku tetap bisa terus mencintainya walau terkadang terabaikan" jawabku dengan lantang
0 notes
qunosworld 6 years
Text
Pecahan
Gelap ruang dengan suara cangkir terjatuh adalah simbol kehebohan yang paling tak ku suka
Aku memikirkan masa depan seorang anak laki - laki yang banyak bicara saat berada dihadapanku karena ingin diperhatikan dan di dengar
Apakah sudah diujung tanduk? Sekeji itukah yang telah ku dengar?
Gelak tawa yang selalu ku lihat didalamnya berubah menjadi luka yang menyakitkan dan aku ikut terluka
Segala perhatian dan kasih sayang selalu dirasa amat sangat cukup, kenapa masih ada noda yang katanya sudah hilang
Kurasakan juga bagaimana sakitnya itu, melekat dan membekas walau masih ingin di pertahankan
bertahan dan meninggalkan adalah perkara yang sama - sama menyakitkan , dan pecahan ini menambah kan rasa pedih yang sangat luar biasa
0 notes
qunosworld 6 years
Text
Jari Manis
Hawa dingin bisa saja mendadak jadi musuhmu, kau tahu aku selalu ingin menarikan selimut untukmu agar kau tak pernah memusuhinya
Kehilangan arah bukan lah akhir dari segala tujuanmu, titik terendahmu bukanlah sesuatu yang harus kau jadikan musuh
Kau tak pernah menangis, dan itulah yang kuragukan. Apakah kau benar - benar orang yang kuat?
Setidaknya memelukmu adalah keinginan terbesarku. Menata sesuatu yang dimulai secara sederhana adalah harapan dalam do'aku.
Mari kita redupkan cahaya malam yang menyilaukan sudut pandang, mari kita saling bercengkrama satu sama lain.
Mari kita berteman dengan suka duka didepan sana , dengan janji yang sudah terikat pada lingkaran kecil di jari manis kita.
0 notes
qunosworld 6 years
Text
Kemarin
Kedua lengannya memelukku dari belakang dengan hangat, aku benci suasana malam itu
Dagunya sengaja ia jatuhkan dibahuku, aku masih benci dan diam seribu bahasa
Ia sengaja mengecup lembut bahuku dengan hangat sambil memejamkan mata
Berharap aku luluh tapi nyatanya tidak
"Sabarlah, aku juga menginginkanmu menjadi sosok yang pantas untuk berada disampingku"
Aku merasa tak pantas mendapatkan itu
Aku sadar aku banyak menuntut, dan perlakuannya padaku selalu membuatku merasa menjadi wanita paling jahat
0 notes
qunosworld 6 years
Text
Tuntun aku, lagi
Seketika aku merinduMu, malu akan potret lamaku yang merapat sampai ujung kaki
Maafkan aku, saat seperti ini aku baru lari mencariMu
Arah ku morat marit, aku lupa arah pulang
Aku ingin kembali ke masa itu. malam selalu mengantarkan ku padaMu , untuk memelukMu dalam tiap doa dan air mata
Tuntun aku kembali padamu.
0 notes
qunosworld 6 years
Text
Bisu
Aku selalu berharap tak ada yang kau nikmati saat kita sedang bertatapan langsung
Kemana puluhan argumen mu? Kenapa berdua terasa sendiri, aku merasa hanya jadi penonton yang sedang menikmati siaran langsung, begitulah
Tiap - tiap pertemuan ini hanya sia - sia , kau merusak segala sesuatu yang harusnya kita habiskan dengan gurauan yang berujung keseriusan tapi kau merubahnya menjadi kebisuan.
0 notes
qunosworld 6 years
Text
Selaras
Apa yang kau cari dari perjalanan ini?
Mencari tujuan, karena hidup butuh kepastian
Kepastian apa yang kau inginkan?
Kepastian yang memang sudah kupastikan akan ku rangkul
Apa yang tidak kau suka?
Aku suka jika orang - orang tak terlalu ramai
Apa yang kau suka?
Aku tidak suka kopi yang terlalu manis
Kita berbeda atau selaras?
Selaras, karena perbedaan ini yang menyelaraskan langkah kita untuk bisa berteman dengan ego yang kadang tak seimbang
0 notes
qunosworld 6 years
Text
Bucket List
Aku tak akan pernah lupa hari dimana aku menatapmu dengan harapan yang sama, yaitu ingin kembali menggenggammu. Bersandar pada bahumu adalah hobby ku yang mungkin di rasa bosan olehmu. Menyentuh kedua alismu jadi keisengan ku yang kekanak-kanakan. Aku selalu merengek agar kau bersedia mengajakku berjalan pada jalan setapak di atas ketinggian.
Kau tahu, sepanjang jalan aku terus memperhatikan punggungmu. Sampai sesekali kau menoleh ke arahku. Tanpa tersenyum.
Aku menahan sakit untuk luka yang dibuat oleh ranting yang tak sengaja kusandarkan. Kau melihatnya tapi kau tak bicara apa-apa.
Matahari terbit menampakkan diri, dan lagi aku melihat jelas kau berdiri dihadapanku. Aku tak sengaja membuat suasana hatiku menjadi kalut saat matahari secerah itu.
"Kau pernah berjanji untuk mengajak ku melihat matahari terbit bersama, dan kita melakukannya meski sudah tak bersama" rintihku.
0 notes
qunosworld 6 years
Text
Yang terlewatkan
"Boleh ku minta kentang gorengmu?" tanyamu
"Tentu saja, ambilah" balasku
"Kau berbeda, aku menyukaimu" ucapmu
"Aku juga" balasku
"Menyukaiku juga? " tanyamu
"Bukan, candaanmu" jawabku
"Aku serius..." belamu
"Aku pun begitu" belaku
Setelah hari itu, aku merasa aku ini sangat tolol.
"Mari kita menyambung kata" ajakmu
"Baiklah... " balasku
Kau memulainya dan ..
"Ku rasa ku telah jatuh Cinta" sambungku
Kau hanya tersenyum sampai - sampai aku malu sendiri.
"Aku ingin ice cream cokelat" pintamu
"Baiklah" balasku
"Aku ingin disuapi" pintamu
Setelah hari itu perasaanku merasa sangat aneh.
"Aku sangat buruk, ku ingin kamu mengetahui itu." ucapmu
"Aku pun juga.. " balasku
"Aku tahu.. " jawabmu
"Tahu dari mana?" tanyaku
"Dari tatapan mu" ucapmu
"Terima kasih, aku tidak perlu mengulasnya kembali bukan?" cemasku
"Tidak perlu" jawabmu
"Baiklah" tutupku
"Aku merasa nyaman denganmu" ucapmu
"Aku pun begitu" ucapku
"Tapi aku belum ingin memulai" tukasmu
"Aku juga" balasku
Setelah hari itu, aku merasa bahwa perasaanku benar. Dan aku menjadi penasaran.
Segalanya berlalu begitu cepat, dan ku temui kau sudah berdua. Aku lihat kau memeluknya sangat erat, rasa - rasanya tidak boleh sampai ada orang lain ikut didalamnya.
Apa aku dipermainkan? Apa aku melewatkan sesuatu? Iya aku melewatkanmu, kau pria yang kehadirannya tak ku inginkan tapi membuat ku berbalik menginginkanmu.
0 notes
qunosworld 6 years
Text
Menjilat Ludahku sendiri..
Ku ambil telepon genggamku, satu kali kuhubungi tak ada jawaban, dua kali pun tak ada jawaban, hingga yang ketiga kali pun tak ada jawaban juga.
Kemudian ku ucapkan "selamat malam" dan tetap bisu. Kenapa menjadi perindu begitu menyakitkan. Kenapa mengharapkannya sangat melelahkan.
Jika nyatanya kau tak pernah merindu kenapa kau berkata aku menjilat ludahku sendiri. Salah sekali sepertinya ulahku, tapi perkataanmu lah yang jauh lebih salah.
Lalu kau sebut apa sejuta pernyataan yang kau tumpahkan? Lihat lah kau pun menjilatnya bulat - bulat pernyataan yang sama sekali tak kau sentuh.
0 notes
qunosworld 6 years
Text
1
Jika kau buka ruangan itu kau hanya akan menemui dua kursi yang menghadap ke luar jendela
Kalau kau bertanya kenapa hanya ada kursi maka akan ku jawab
"Aku hanya suka berdua"
Jika kau bertanya aku hanya suka berdua, berdua dengan siapa maka akan ku jawab
"Berdua dengan seseorang yang memiliki kursi ini"
Jika kau bertanya seseorang itu siapa, tidak akan ku jawab.
Jika kau tanya aku sendiri dan sedang tidak berdua maka akan ku jawab
"Jangan kau tanya - tanya tentangnya"
Jika kau bertanya apa tidak ada lagi yang ku Cinta selain pemilik kursi itu maka akan ku jawab
"Ia hangat, Ia menggenggam, Ia menemani walau akhirnya meninggalkan. Aku tak pernah berdoa untuk menggenapkannya, cukup satu saja, ia saja"
Aku tahu ia ada , hanya saja saat ia menyentuh aku tak tahu.
0 notes
qunosworld 6 years
Text
8 Jam
Tujuan ke arah yang sama - sama tak kita tahu pun kita lalui tanpa sengaja. Siapa yang tahu kita ingin kemana, berputar - putar tak jelas jadi tawaan untuk kita, hanya awalnya saja memang.
Arah yang tak jelas membawa kita pada sebuah obrolan yang serius, yang perlahan membuatku enggan bertanya - tanya, karena ku takut yang keluar dari bibirku itu merusak keadaan.
Makin jauh dan kemudian semakin menjauh, disaat itulah tujuan kita semakin tak jelas. Dicampur aduk dengan arah yang semakin menjauhkan tujuan awal kita. Kemana canda dan tawa kita? Sudah lelah kah?
Hening disepanjang jalan, kau menjadi begitu emosional dan aku menjadi tempat kau membuang sampah dari setiap perkataan yang keluar dari mulutmu.
Aku yang terlalu serius menanggapi atau aku yang merusak suasana hatimu atau kamu yang sedang tidak baik ku ganggu dengan kecerobohan ku.
Tuhanku sayang, kenapa kau ciptakan aku yang selalu membuat orang menamparku keras dengan sesuatu yang kuniatkan secara baik, aku merasa sial sekali, aku merasa seperti badut bodoh.
8 jam yang telah kita lalui tanpa kejelasan akan selalu ku ingat dan sudah kutulis agar aku tak lupa, betapa berharganya semua itu meski hatiku terluka .
0 notes
qunosworld 6 years
Text
Kau judul ku
Tak pernah aku bertahan sejauh ini, sampai terlontar kata bahwa yang ingin ku sampaikan harus lah penting bagimu.
Wahai kekasih ku, aku jadi tahu peran ku di dekat mu namun jaraknya berjauhan ini apa.
Aku terlalu berperasaan dalam hal ini, sampai rasanya selalu ingin menangis.
Rasanya menemani batinmu yang tersungkur saat kau tak tahu harus bagaimana adalah keharusan ku membuatmu bangkit, aku rela meskipun aku tak sebijak kepribadianmu aku terus memaksakan diriku bijak didepanmu.
Memarahi ke tidak sukaanku terhadap sifatmu yang menjengkelkan adalah ketidak inginan yang tak ingin aku lakukan.
Menemani kemana pun maumu adalah keinginan yang selalu aku harapkan.
Dilempar kan tugas yang sejujurnya belum bisa kulakukan adalah sebuah keikhlasan yang harus ku lakukan.
Aku sangat sadar aku tak berperan apapun untukmu, aku hanya pelampiasan mu ketika kau butuh saja.
0 notes
qunosworld 6 years
Text
Tak sopan
Siapa yang lebih dulu merindu, kenapa begitu lancang hadir tanpa diminta
Siapa yang masih meninggalkan luka padahal sudah tertutup
Siapa yang kau panggil 'sayang' jelas - jelas sudah berpisah
Siapa aku bagimu, kenapa masih kau dekap
Siapa aku dimatamu, kenapa kau masih menakutkan aku dengan segala ocehan mu
Siapa aku setelah kita berpisah, kenapa memaksa ku untuk kembali
Tak sopan sekali, aku sudah membuatnya menjadi segala segala yang terbiasa dan terlupakan, kenapa kau tata kembali...
0 notes